BAB II LANDASAN TEORI. jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa akuntansi, dan dari sudut proses

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. mengelola kegiatan operasional sehari hari perusahaan, sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat serta perusahaan-perusahaan yang semakin besar,

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran

BAB I PENDAHULUAN. agar pasar modal kita dapat berfungsi secara efisien.

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI PURWOREJO

BABI PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu. yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

BAB 4 METODE PENELITIAN. meliputi: Lokasi Penelitian, Objek Penelitian, Unit Analisis, Identifikasi Variabel,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Era yang semakin maju mengakibatkan permintaan akan laporan keuangan UKDW

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB1 PENDAHULUAN. Pada masa perkembangan dunia bisnis sekarang ini, diperlukan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,

BAB I PENDAHULUAN. memastikan kelayakan informasi akuntansi perusahaan, pengelola perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan serangkaian kegiatan yang dapat membantu manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. Suatu entitas bisnis membutuhkan modal untuk melakukan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangannya. Laporan keuangan haruslah menyediakan informasi yang handal,

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai sekarang. Masing-masing periode memberi kontribusi yang berarti bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal berperan penting dalam pembangunan ekonomi pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

Ayu Mulyaningsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan melindungi kepentingan banyak pihak inilah yang menjadi idealisme

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian suatu negara dapat ditandai dengan pergerakan dunia

KD 5.1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Di berbagai banyak Negara di dunia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas usahanya tidak terlepas dari berbagai macam masalah-masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja sebuah perusahaan. Penyampaian laporan keuangan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts No.1 tujuan pertama laporan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah usaha yang ada di negara tersebut, mencerminkan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya dunia perekonomian di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi seperti perusahaan swasta, unit pemerintah, organisasi

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kesempatan perusahaan untuk berkembang sangat dipengaruhi oleh

Usaha Rakyat (KUR) yang pada tahun 2013 ditargetkan sekitar 20 Triliun. Namun

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 mendefiniskan Dunia Usaha. sebagai Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang

TUGAS ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. adalah bagaimana mendapatkan modal guna mendukung kegiatan. operasionalnya. Pada perusahaan perseorangan, biasanya para penyedia

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. telah go publik di pasar modal. Di Indonesia sudah banyak perusahaan yang

Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan jangka panjang perusahaan adalah untuk mengoptimalkan nilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup berarti, hal ini dapat di lihat dari semakin berkembangnya dunia

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kepentingan atas informasi tersebut (Belkaui dalam Wicaksono,

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000).

BAB 1. PENDAHULUAN. Pengantar Akuntasi

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Negara-negara di ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada peningkatan permintaan akan Audit Delay laporan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015 telah berlangsung. AFTA merupakan kerja

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan merupakan dampak yang cukup signifikan dalam. perkembangan usaha di era globalisasi dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa

PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media komunikasi yang biasa. digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi

BAB I PENDAHULUAN. Konservatisme merupakan suatu sikap hati-hati yang dikerjakan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan

BAB I PENDAHULUAN. Opini audit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan audit report

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. ada dalam laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut. Peningkatan penggunaan teknologi komputer

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai resiko besar dapat bangkrut, apalagi oraganisasi yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu pertanggungjawaban. manajemen atas sumber daya yang dipercayakan oleh stakeholder.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis sudah semakin maju. Ini

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan tersebut tercermin dengan pencapaian tingkat laba yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan aktivitas perusahaan yang dilakukan serta kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor bisnis sekarang ini semakin pesat sehingga menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bagi Manajer maupun Stakeholder. Sehingga pada

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan disamping berfungsi sebagai alat. pemilik juga digunakan oleh investor dan kreditor sebagai acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

Transkripsi:

7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UKM berdasarkan jumlah tenaga kerjanya. Usaha Kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang. Penyediaan informasi akuntansi bagi usaha kecil dan menengah dapat menunjang perkembangan UKM tersebut. Karena dengan adanya sistem informasi akuntansi, pengusaha dapat mengontrol perusahaannya dan dapat membuat usahanya go public serta tahan terhadap krisis. Namun, masih banyak UKM yang enggan untuk mengaplikasikan sistem informasi akuntansi tersebut dengan berbagai alasan (Endang, 2012). 2.2 Sistem Informasi Perusahaan Sistem informasi dalam suatu perusahaan dapat berguna bagi pihak dalam maupun luar perusahaan. Informasi tersebut dihasilkan dari sistem informasi yang terdiri dari sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, sistem dukungan keputusan, sistem informasi eksekutif, dan sistem pakar. Sistem informasi manajemen dalam suatu perusahaan berdasarkan fungsinya yaitu terdiri dari sistem informasi pemasaran, sistem informasi manufaktur, sistem informasi sumberdaya manusia, dan sistem informasi keuangan. Sistem informasi akuntansi

8 terdiri dari sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi manajemen (Solovida, 2010). Sistem informasi akuntansi menurut Mulyadi (2001) adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. 2.3 Informasi Akuntansi Informasi adalah data yang telah diproses untuk suatu tujuan manajemen. Tujuan manajemen tersebut adalah pemecahan masalah bisnis, yang termasuk pengambilan keputusan, sehingga dapat dikatakan bahwa informasi itu adalah darah manajemen, karena arus informasi yang baik adalah vital untuk manajemen pemecahan masalah (Solovida, 2010). Definisi informasi akuntansi menurut Belkaoui (2000) dalam Solovida (2010) adalah sebagai informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan pilihan di antara alternatif alternatif tindakan. Menurut Wilkinson (1990), sistem informasi akuntansi memiliki tujuan sebagai pendukung kegiatan operasional sehari hari perusahaan. Kualitas informasi menurut Jogiyanto (1988) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance).

9 Menurut Arnold dan Hope (1990) dalam Fitriyah (2006), informasi akuntansi pada dasarnya bersifat keuangan dan terutama digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan, pengawasan, dan implementasi keputusan keputusan perusahaan. Agar data keuangan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan, maka data tersebut harus disusun dalam bentuk bentuk yang sesuai. Menurut Anthony dan Reece (1989) dalam Fitriyah (2006), informasi akuntansi digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu: a. Informasi Operasi Mulyadi (1995) dalam Fitriyah (2006) menyatakan bahwa informasi operasi menyediakan data mentah bagi informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Informasi operasi terdapat pada perusahaan manufaktur antara lain: informasi produksi, informasi pembelian dan pemakaian bahan baku, informasi penggajian, informasi penjualan, dan lain lain. Informasi akuntansi disiapkan hampir sama dengan Informasi Akuntansi Manajemen, namun perbedaannya adalah informasi operasi dikhususkan dalam pembuatan laporan yang memuat kegiatan operasi perusahaan (Riasetiawan, 2007) b. Informasi Akuntansi Manajemen Informasi akuntansi manajemen lebih ditujukan kepada pihak internal perusahaan, dan tidak mempunyai sifat historikal tetapi informasi saat ini dan masa yang akan datang (Solovida, 2010). Menurut Anthony dan Reece (1989) dalam Fitriyah (2006) informasi akuntansi manajemen digunakan dalam tiga fungsi manajemen, yaitu (1) perencanaan, (2) implementasi, (3)

10 pengendalian. c. Informasi Akuntansi Keuangan Informasi akuntansi keuangan akan memberikan informasi yang lebih ditujukan kepada pihak luar perusahaan, terutama investor dan kreditor. Informasi akuntansi keuangan tersebut antara lain laporan keuangan, yang mempunyai kompenen, seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Informasi akuntansi keuangan ini harus disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK). Hal tersebut dilakukan agar pihak perusahaan dan pihak yang berkepentingan dapat mempunyai persepsi yang sama dalam menginterpretasikan informasi itu. (Solovida, 2010). Haswell dan Holmes (1989) dalam Solovida (2010) menjelaskan bahwa kekurangan informasi akuntansi dalam manajemen perusahaan dapat membahayakan perusahaan kecil. Selanjutnya mereka menyatakan bahwa kondisis keuangan yang memburuk dan kekurangan catatan akuntansi akan membatasi akses untuk memperoleh informasi yang diperlukan, sehingga akan menyebabkan kegagalan perusahaan. Faktor faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah menurut Holmes dan Nicholls (1988) dalam Fitriyah (2006) ada 4 faktor, yaitu: a. Pengetahuan akuntansi Pengetahuan akuntansi sangat diperlukan oleh manajer atau pemilik

11 perusahaan dalam menjalakan operasional perusahaan. Menurut Holmes dan Nicholls (1988) dalam Fitriyah (2006), jika pengetahuan manajer atau pemilik rendah, akan menyebabkan banyak perusahaan kecil dan menengah menggunakan jasa Konsultan atau Akuntan Publik dalam penyediaan informasi akuntansi. b. Skala usaha Skala usaha merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola usahanya dengan melihat berapa jumlah karyawan yang bekerja dan berapa besar pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam satu periode akuntansi (Holmes dan Nicholls, 1988) dalam Fitriyah (2006). c. Jenis usaha Menurut Holmes dan Nicholls (1988) dalam Fitriyah (2006) jenis usaha mempunyai efek terhadap persiapan dan penggunaan informasi akuntansi. d. Pengalaman usaha Pengalaman dalam operasional berusaha atau lamanya perusahaan beroperasi berdasarkan pada bisnis yang sudah dijalankan akan mengindikasikan kebutuhan akan informasi akuntansi yang sangat diperlukan (Holmes dan Nicholls, 1988) dalam (Fitriyah, 2006). Di samping 4 faktor di atas, Solovida (2010) juga menambahkan 3 faktor yang mempengaruhi penggunaan dan penyiapan informasi akuntansi, yaitu: a. Masa memimpin perusahaan Menurut Solovida (2010), pemimpin perusahaan melakukan pengelolaan

12 operasional perusahaan akan banyak memperoleh pengalaman dari berbagai pihak baik dari luar perusahaan maupun dari dalam perusahaan. Pengalaman manajer dalam mengelola perusahaan akan terus bertambah seiring dengan masa jabatannya memimpin perusahaan. Informasi yang diperoleh dari dalam maupun dari luar perusahaan dipengaruhi oleh masa memimpin perusahaan. b. Pendidikan pemilik atau manajer Kemampuan dan keahlian pemilik atau manajer perusahaan ini sangat mempengaruhi penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. Kemampuan dan keahlian pemilik atau manajer perusahan kecil dan menengah ini sangat ditentukan dari pendidikan formal yang pernah ditempuh (Solovida, 2010). c. Pelatihan akuntansi Menurut Jain (1999) dalam Solovida (2010), pelatihan akan menghasilkan peningkatan profesionalisme dan eksploitasi yang lebih jauh dalam manajemen. Menurut Holmes dan Nicholls (1988, 1989) dalam Solovida (2010), pelatihan berhubungan positif terhadap sejauhmana penyediaan informasi akuntansi untuk membuat keputusan dalam perusahaan kecil. 2.4 Aspek aspek Penggunaan Informasi Akuntansi 2.4.1 Jenis Usaha Menurut Holmes dan Nicholls (1988) dalam Fitriyah (2006), jenis usaha mempunyai efek terhadap persiapan dan penggunaan informasi akuntansi. Dengan

13 demikian, hal ini memperlihatkan bahwa sektor usaha mempengaruhi jumlah informasi yang dibutuhkan dalam operasional perusahaan. Holmes dan Nicholls (1988) dalam Fitriyah (2006) mengelompokkan tujuh jenis usaha dan memperlihatkan bahwa informasi akuntansi tambahan relatif besar digunakan oleh sektor industri, dibandingkan dengan sektor lain. Dalam penelitian Bressler (2003), jenis usaha dibagi dalam 8 kelompok, yaitu perusahaan grosir, perusahaan manufaktur, penyedia jasa administratif, perusahaan konstruksi, perusahaan keuangan, perusahaan ritel, perusuhaan jasa kesehatan, dan perusahaan jasa lainnya. Pada penelitian ini, jenis usaha akan dikategorikan ke dalam 3 (tiga) kelompok: perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Sektor industri suatu perusahaan akan memberikan variasi informasi akuntansi yang perlu disiapkan dan digunakan dibandingkan dengan suatu perusahaan dalam sektor industri yang berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Holmes dan Nicholls (1988) di Australia memperlihatkan bahwa kelompok atau sektor industri mempengaruhi jumlah informasi akuntansi yang disiapkan dan digunakan perusahaan kecil (Solovida, 2010). 2.4.2 Skala Usaha Holmes dan Nicholls (1989) dalam Solovida (2010) mengemukakan bahwa apabila skala usaha meningkat, maka proporsi perusahaan dalam penyediaan informasi akuntansi statuori, anggaran, dan informasi tambahan juga meningkat.

14 Menurut Nicholls dan Homes (2001) dalam Fitriyah (2006), perkembangan perusahaan selalu diharapkan oleh pemilik yang akan berakibat pada skala perusahaan. Perubahan perkembangan perusahaan ini juga dapat dilihat dari perubahan aset yang dimilikinya dari tahun ke tahun, antara lain dari jumlah karyawan yang terus meningkat jumlahnya. Hal ini tentunya disebabkan dari kemajuan yang diperoleh perusahaan yang sangat membutuhkan jumlah karyawan yang lebih besar, terutama bagi perusahaan skala menengah seiring dengan bertambahnya aktivitas perusahaan dan semakin besarnya kompleksitas perusahaan, sehingga informasi akuntansi sangat dibutuhkan. 2.4.3 Umur Perusahaan Menurut Nicholls dan Holmes (1988) dalam Fitriyah (2006), pengalaman dalam operasional berusaha atau lamanya perusahaan beroperasi berdasarkan pada bisnis yang sudah dijalankan akan mengindikasikan kebutuhan akan informasi akuntansi sangat diperlukan, sehingga semakin lama perusahaan beroperasi, informasi akuntansi semakin dibutuhkan karena kompleksitas usaha juga semakin tinggi. 2.4.4 Pendidikan Pemilik atau Manajer Perusahaan Menurut Astuti (2007), pemilik atau manajer perusahaan kecil dan menengah sangatlah dominan dalam menjalankan usaha dalam perusahaan. Kemampuan dan keahlian pemilik atau manajer perusahaan sangat mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi. Kemampuan dan keahlian pemilik atau manajer

15 perusahaan kecil dan menengah ditentukan dari tingkatan pendidikan formal yang pernah ditempuh. Tingkat pendidikan formal ini mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi. Tingkatan pendidikan formal yang rendah (tingkatan pendidikan sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah umum) pemilik atau manajer, akan mengakibatkan penggunaan informasi akuntansi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkatan pendidikan formal yang tinggi (perguruan tinggi) pemilik atau manajer. Ini disebabkan materi pengajaran akuntansi yang lebih lanjut diberikan di perguruan tinggi (Astuti, 2007). 2.4.5 Masa Memimpin Perusahaan Dalam melakukan pengelolaan perusahaan, pemimpin perusahaan akan banyak memperoleh pengalaman dari berbagai pihak, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan, dan akan bertambah seiring dengan masa jabatannya. Masa memimpin perusahaan merupakan masa pemimpin memperoleh pembelajaran bagaimana ia dapat mengelola perusahaan (Astuti, 2007). Menurut Solovida (2010), pengalaman manajer dalam mengelola perusahaan juga dapat dipengaruhi oleh tingkat persaingan usaha dalam industri itu maupun keadaaan ekonomi dimana perusahaan itu berada. Informasi yang diperoleh dari dalam maupun dari luar perusahaan dipengaruhi oleh masa memimpin perusahaan. Hal ini disebabkan manajemen mempunyai keinginan untuk mengambil keputusaan yang tepat dan cepat untuk pemecahan masalah yang dihadapinya. Kebutuhan informasi akuntansi yang

16 digunakan manajemen untuk dasar pengambilan keputusan semakin terasa apabila manajemen membutuhkan informasi yang lebih banyak agar alternatif serta pemilihan dapat diambil secermat mungkin (Solovida, 2010). Menurut Holmes dan Nicholls (1989) dalam Astuti (2007), semakin lama masa jabatan pemimpin perusahaan, akan lebih mempersiapkan dan menggunakan informasi akuntansi. 2.4.6 Pelatihan Akuntansi Jain (1999) dalam Astuti (2007) menyatakan bahwa pelatihan akan menghasilkan peningkatan profesional yang jauh lebih dalam manajemen. Penelitian Holmes dan Nicholls (1988, 1989) dalam Astuti (2007) menunjukkan bahwa pelatihan berhubungan positif terhadap penyediaan informasi akuntansi untuk membuat keputusan dalam perusahaan kecil. Manajemen yang dipakai dalam kursus pelatihan cenderung menghasilkan lebih banyak informasi akuntansi statutori, anggaran, dan tambahan dibandingkan dengan mereka yang kurang pelatihan. 2.5 Penelitian Sebelumnya Penelitian Fitriyah (2006) yang berjudul Analisis Faktor faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi pada Usaha Menengah Kabupaten Sidoarjo memiliki 3 varibel penelitian, yaitu variabel dependen, independen, dan moderasi. Variabel dependen penelitian ini adalah penggunaan informasi akuntansi, variabel independen penelitian ini adalah pengetahuan

17 akuntansi, skala usaha, pengalaman usaha, jenis usaha, dan variabel moderasi penelitian ini adalah ketidakpastian lingkungan. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan antara pengetahuan akuntansi, skala usaha, pengalaman usaha dan jenis usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi pada usaha menengah di Kabupaten Sidoarjo. Pada variabel ketidakpastian lingkungan hanya memoderasi pengaruh pengalaman usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi. Penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh Solovida (2010) dengan judul Analisis Faktor faktor yang Mempengaruhi Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Perusahaan Kecil dan Menegah di Jawa Tengah, dengan variabel dependen penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi, dan variabel independen: masa memimpin perusahaan, pendidikan pemilik atau manajer, pelatihan akuntansi yang diikuti, sektor industri, umur perusahaan, skala usaha, dan budaya organisasi. Hasil dari penelitian ini adalah (1) terdapat pengaruh yang positif semua variabel independen, yaitu skala usaha, masa memimpin perusahaan, umur perusahaan, pendidikan pemilik atau manajer, sektor industri, pelatihan akuntansi yang pernah diikuti pemilik atau manajer, serta budaya organisasi secara bersama sama terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Jawa Tengah, (2) terdapat pengaruh yang positif antara variabel independen (secara sendiri sendiri) terhadap penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Jawa Tengah, diantaranya adalah masa memimpin perusahaan, pendidikan pemilik atau manajer, umur perusahaan, pelatihan akuntansi yang

18 pernah diikuti, dan budaya organisasi, (3) terdapat pengaruh negatif variabel independen yaitu skala usaha dan sektor industri dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Jawa Tengah. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2007) dengan judul Pengaruh Karakteristik Internal Perusahaan terhadap Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Kudus. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi, sedangkan variabel independen penelitian ini adalah skala usaha, masa memimpin perusahaan, pendidikan manajer atau pemilik perusahaan, pelatihan akuntansi yang diikuti, dan umur perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah (1) terdapat pengaruh yang positif semua variabel independenyaitu skala usaha, masa memimpin, pendidikan manajer atau pemilik, pelatihan akuntansi yang diikuti manajer atau pemilik serta umur perusahaan secara bersama sama terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di kabupaten Kudus, (2) terdapat pengaruh antara variabel skala usaha, masa memimpin, pelatihan akuntansi yang diikuti pemilik atau manajer terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi perusahaan kecil dan menengah di kabupaten Kudus, dan (3) terdapat pengaruh negatif antara variabel pendidikan pemilik atau manajer dan umur perusahaan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi perusahaan kecil dan menengah di kabupaten Kudus.

19 Pada ketiga penelitian terdahulu digunakan pengujian hipotesis, namun pada penelitian ini digunakan pengujian deskriptif dengan maksud agar lebih bermanfaat. Perbedaan pengujian ini membuat ketidaksesuaian penggunaan ketiga penelitian terdahulu, namun ide dari ketiga penelitian terdahulu ini yang digunakan pada penelitian ini.