BAB I PENDAHULUAN. Risma Dwi Saraswati, SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

dokumen-dokumen yang mirip
2014 PENERAPAN METODE QUANTUM WRITING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

2013 PENGARUH METODE MIND MAPPING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

Journal of Primary Education

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Sekolah Dasar disebutkan bahwa standar kompetensi menulis untuk kelas

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 PENERAPAN METODE HYPNO-NLP (NEURO LINGUISTIC PROGRAMMING) DALAM MENGONVERSI TEKS ANEKDOT MENJADI TEKS PUISI

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa dan bersastra, yaitu kegiatan menggunakan bahasa dan estetika.

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi serta tumbuh dan berkembangnya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. mampu menjadi mampu dan dari keadaan tidak memiliki keterampilan. pada peserta didik yang memiliki manfaat sesuai dengan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra di dunia pendidikan kita bukanlah sesuatu yang populer. Sastra dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini menyajikan simpulan hasil penelitian tentang penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Vita Rosmiati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dery Saiful Hamzah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Liestia Lestari, 2013

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai peristiwa yang sarat dengan nilai-nilai moral yang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pendidikan menuju kualitas yang lebih baik. Berbagai. Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun,

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Saat ini sempat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreativitas bangsa itu sendiri dan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor penentu kelulusan ujian nasional. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan kebahasaan yang memiliki peranan penting terhadap ilmu pengetahuan dalam mengantarkan suatu pemahaman ataupun gagasan-gagasan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Cahyani & Hodijah (2007, hlm.115) menulis adalah suatu proses dan aktifitas melahirkan gagasan, pikiran, perasaan, kepada orang lain atau dirinya melalui media tulisan. Selaras dengan ungkapan tersebut Mun im (2007, hlm. 164) mengungkapkan bahwa bahasa tulis dipandang sebagai cara untuk merefleksikan sebagian pikiran. Berdasarkan kutipan tersebut seseorang dapat memperkaya pengalaman, menyampaikan gagasan, ide, dan menciptakan suatu karya dengan menulis. Selain itu dengan bahasa tulis seseorang dapat mempengauhi pola pikir oranglain. Seseorang dapat menanamkan idealismenya melalui tulisan dengan mempengaruhi pembaca menggunakan gaya bahasa yang ditulisnya, hal ini selaras dengan yang dikemukakan oleh Mun im (2007) bahwa bahasa tulis relatif akan mempengaruhi cara berfikir pembaca, bahasa tulis memungkinkan seseorang mengekspresikan peristiwa yang terjadi, baik yang nyata maupun imajiner, pada masa lalu, masa kini, atau masa depan. Keterampilan menulis tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan membaca keduanya berlangsung secara terintegrasi. Kemampuan menulis akan mendorong diri untuk menjadi gemar membaca, sehingga memperluas wawasan dan memberikan kebermanfaatan dalam memperkaya khasanah pengetahuan, hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Cahyani & Hodijah (2007, hlm.10) bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur. Berdasarkan penelitian seorang ahli bernama Pennebaker (dalam Hernowo, 2003, hlm.30) mengemukakan bahwa menulis dapat membuat seseorang menjadi lebih sehat, karena dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan segala pengalaman yang menyenangkan maupun tidak, menuangkan perasaan, serta PENGARUH TEKNIK CREATIVE WRITING TERHADAP 1 KETERAMPILAN MENULIS KREATIF PUISI

2 pemikirannya. Singkatnya keterampilan menulis dapat digunakan untuk membebaskan dan mengekspresikan diri, siswa dapat mencurahkan apa yang ada dalam pikirannya dalam suatu tulisan hal ini akan membantu siswa mengembangkan daya kreatifitas ataupun mengenali potensi dan minatnya. Kemampuan menulis siswa sekolah dasar salah satunya dapat dilatih dengan tulisan pendek seperti menulis puisi anak. Puisi anak dilihat dari dunia citraannya digambarkan dalam dunia yang sesuai dengan pengalaman anak. Kurniawan (2014, hlm. 34) menjelaskan bahwa menulis puisi anak hakikatnya adalah keterampilan untuk berlatih mengungkapkan ide, gagasan, dan pengalaman dengan media puisi. Berdasarkan pada kutipan tersebut puisi dapat dijadikan sebagai media ekspresi diri untuk anak. Penggunaan bahasa figuratif maupun konotatif pada puisi anak dibatasi pada pengalaman anak-anak secara nyata dan puisi tersebut mengungkapkan kehidupan mereka. Adapun Olivia (2012, hlm.155) mengemukakan bahwa penulisan puisi menggugah rasa bermain dengan kata-kata dan struktur kalimat, kegiatan ini membantu mengembangkan kesadaran dan pengibaratan, metafora, serta irama, sembari memperlihatkan kekuatan dalam menulis singkat dan ringkas. Pendapat tersebut menegaskan bahwa pemakaian bahasa dalam menulis puisi memiliki ciri khas atau kriteria tersendiri untuk memberikan kesan yang berbeda jika dibandingkan dengan tulisan biasa. Pada penulisan puisi faktor kebahasaan maupun struktur kata mengandung nilai keindahan. Puisi dapat digunakan sebagai sarana untuk mengekspresikan diri dan perasaan seseorang dengan imajinernya menggunakan bahasa literer. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan Pradopo (2012, hlm.7) bahwa puisi itu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indra dalam susunan yang berirama. Dalam puisi sering dijumpai permainan kata-kata konotatif yang memungkinkan tumbuhnya penafsiran rangkap disamping arti yang sebenarnya, namun penafsiran rangkap inilah yang akan menggugah hati pembaca untuk memahami hakikat tema yang

3 terkandung didalamnya. Setiap pilihan kata dalam puisi menuntut pembaca mengembangkan imajinasinya. Proses pengajaran dan pembelajaran menulis tidak dapat dilepaskan dari kegiatan membaca hal ini bertujuan untuk menambah kosakata karena seseorang yang memiiki kekayaan kosakata akan menunjukan pemilihan kata yang jelas. Dalam pembelajaran menulis puisi bukanlah diajarkan sebatas teori saja akan tetapi memberikan pengalaman langsung bagi siswa. Pada umumnya ketidakberhasilan dalam pembelajaran menulis puisi dikarenakan pembelajaran yang terjadi hanya teori atau membiarkan siswa menulis puisi bebas tanpa arahan serta kurangnya variasi selama proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. Siswa sekolah dasar seringkali mengalami kesulitan menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan, mulai dari kesulitan memilih kata-kata yang tepat, lambat mengekspresikan maksud, maupun tidak percaya diri dengan tulisan yang dibuat. Beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya hal ini antara lain: pembelajaran menulis hanya menggunakan metode konvensional tanpa adanya stimulus untuk menulis dan keterlibatan emosional untuk mengeksplor kemampuan siswa dengan maksimal. Keterlibatan emosional siswa dalam pembelajaran sangat penting, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Navis (2013) bahwa sentuhan emosi yang dalam dan sesuai dapat menembus critical area memasuki pikiran bawah sadar, pikiran bawah sadar ini mempengaruhi 88% pada tindakan yang dilakukan sementara pikiran sadar mempengaruhi 12% pada tindakan yang dilakukan. Berdasarkan pada pendapat tersebut keterlibatan emosional siswa dalam pembelajaran perlu diperhatikan, karena sugestivitas seseorang berbeda-beda maka hal tersebut dapat berlangsung dengan melibatkan panca indra. Berdasarkan pendapat tersebut pembelajaran yang terjadi akan lebih fariatif dengan melibatkan emosional siswa dalam pembelajaran. Penggunaan teknik pembelajaran merupakan bagian dari komponen proses pembelajaran untuk membentuk keterlibatan emosional siswa dengan subjek belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran secara khusus maupun tujuan pendidikan secara umum. Hal tersebut selaras dengan yang diungkapkan oleh

4 Ruhimat (2012) bahwa setiap pembelajaran harus dikembangkan sedemikian rupa supaya siswa merasa bahwa kondisi dalam pembelajaran memiliki suasana yang fleksibel, menyenangkan, dan inpiratif. Penerapkan teknik creative writing akan membantu siswa untuk menimbulkan keterlibatan emosional siswa dengan subjek belajar. Teknik menulis creative writing ini adalah teknik menulis yang melibatkan daya imajinasi, inspirasi, dan daya kritis pembacanya, kata-katanya lebih kaya, kalimatnya lebih tertata. Dengan teknik ini otak kanan siswa yang penuh imajinasi akan berkembang dengan baik, sehingga setiap siswa berpotensi menjadi penulis, siswa bisa menjadi penulis untuk bidang yang dikuasai. Menulis bisa menjadi sarana penyaluran emosi bagi siswa dan dapat menggunakan tulisan untuk menghidupkan imajinasi. Hal ini selaras dengan Bruer (dalam Swander dkk, 2007, hlm. 16) mengemukakan bahwa creative writing berbasis lokakarya mengarahkan semua siswa harus terlibat aktif dalam prosesnya, proses penulisan terletak dalam interaktif, dinamis dimana siswa berbagi kritik maupun informasi. Hal ini menggunakan pedagogi yang didukung oleh temuan dalam ilmu kognitif. Berdasarkan pendapat diatas penggunaan creative writing dipandang peneliti dapat memberikan pengaruh terhadap pembelajaran menulis puisi siswa SD selain itu teknik yang dinilai masih jarang digunakan ini dapat dijadikan inovasi dalam pembelajaran menulis puisi. Columbia University dalam sebuah artikel mengemukakan prinsip creative writing. Principles of Creative Writing: 1. Expert writers must first become expert readers Students in Creative Writing classes must become aware of the basic techniques of literary expression, including narrative strategies, genres, and aesthetics. 2. Creative writers must become more self-aware, craft conscious, and selfcritical. The students must learn to revise. As important as learning how to write is the ability to evaluate and rewrite. 3. Students must recognize that creative writing is never simply descriptive or imaginative.creative writing also involves ideas, themes, questions, and arguments. Berdasarkan pada prinsip creative writing disebutkan bahwa, 1. Penulis ahli harus terlebih dahulu menjadi pembaca ahli. Siswa di kelas menulis kreatif harus menyadari teknik dasar ekspresi sastra, termasuk strategi narasi, genre, dan estetika.

5 2. Penulis kreatif harus dapat mengenali dan kritis terhadap diri sendiri. Para siswa harus belajar untuk merevisi. Sama pentingnya dengan belajar, menulis adalah kemampuan untuk mengevaluasi dan menulis ulang. 3. Siswa harus menyadari bahwa menulis kreatif tidak pernah hanya deskriptif atau imajinatif. Menulis kreatif juga melibatkan ide-ide, tema, pertanyaan, dan argumentasi. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Penerapan teknik creative writing dapat diawali dengan aktifitas membaca, dalam hal ini akan membantu siswa menambah kekayaan kosa kata, selain itu siswapun akan mampu mengevaluasi dan menulis ulang, serta tulisan yang dihasilkan tidak hanya sekedar deskriptif ataupun imajinatif akan tetapi melibatkan ide, tema, pertanyaan, dan argumentasi tertentu. Dalam hal ini interaksi antar siswa maupun lingkungan akan lebih terbangun. Selain itu menulis dengan teknik creative writing dapat berdasarkan realita. Berdasarkan realita yang ada dikemas dengan bahasa literatur hal tersebut akan memiliki nilai rasa ataupun nilai keindahan bagi pembacanya. Pranoto (2012, hlm. 21) mengemukakan bahwa, Creative writing belajar berbagai aspek kehidupan manusia dan alam semesta, dengan cara learning by doing, playing, and entertaining (belajar sambil praktik, bermain dan bersifat menghibur). Kegiatan tersebut bagian dari pelajaran bahasa di alam terbuka. Hasil menakjubkan dibandingkan dengan mempelajari hal yang sama di ruang tertutup (ruang kelas). Sejak inilah creative writing berkembang dengan pesat dan banyak diminati Berdasarkan pada kutipan diatas penerapkan teknik creative writing akan membantu siswa untuk menimbulkan keterlibatan emosional siswa dengan subjek belajar. Menulis dengan creative writing merupakan menulis dengan bahasa literer atau bahasa sastra yang mengandung unsur imajinasi, eksplorasi, disertai ekspresi jiwa penulisnya melalui belajar sambil praktik, bermain dan bersifat menghibur. Berdasarkan pada uraian di atas, penerapan teknik creative writing dianggap dapat memberikan pengaruh terhadap pembelajaran menulis kreatif puisi siswa sekolah dasar, oleh karena itu penelitian ini akan mengkaji hal tersebut melalui judul Pengaruh Teknik Creative Writing terhadap Keterampilan Menulis Kreatif Puisi Siswa Sekolah Dasar (Penelitian Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V

6 SD Negeri Duren 2, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2013 / 2014). B. Identifikasi Masalah Penelitian Masalah yang teridentifikasi dalam penelitian pembelajaran menulis puisi siswa Sekolah Dasar (SD) kelas lima antaralain: 1. Kurangnya informasi ataupun minat siswa terhadap puisi anak 2. Proses belajar dan pengajaran puisi yang kurang variatif. 3. Kurangnya buku yang mengenalkan siswa pada puisi anak. 4. Kontradiksi antara lisan dan perbuatan guru dalam pembelajaran menulis puisi. 5. Penerapan teknik belajar yang umumnya menggunakan teknik ceramah sehingga pembelajaran menulis puisi sekedar teori. Pada penelitian ini peneliti membatasi masalah pada proses pembelajaran dan penerapan teknik dalam pembelajaran menulis puisi. Berdasarkan batasan masalah ini, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah penelitian. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini difokuskan dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis kreatif puisi antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan teknik creative writing dengan siswa yang memperoleh pembelajaran tanpa teknik creative writing? 2. Bagaimana aktifitas siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan teknik creative writing? D. Tujuan Penelitian Secara umum, tujuan yang hendak dicapai dalam kajian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis kreatif puisi dengan menggunakan teknik creative writing pada siswa SD. Secara khusus, penelitian ini memiliki tujuan:

7 1. Untuk menganalisis perbedaan peningkatan kemampuan menulis puisi antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan teknik creative writing dengan siswa yang memperoleh pembelajaran tanpa teknik creative writing. 2. Untuk menganalisis aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis puisi dengan teknik creative writing. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara umum, manfaat dari hasil penelitian ini adalah memberikan sumbangan ide dalam teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam dunia pendidikan khususnya penerapan teknik creative writing dalam pembelajaran menulis puisi mata pelajaran bahasa Indonesia di SD. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait sehingga hasilnya dapat menjadikan kualitas pendidikan yang lebih baik. 1. Bagi siswa SD Mengembangkan sikap-sikap positif, mengenali potensi dan bakat, sarana menyalurkan emosi, menghidupkan imajinasi dan meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi. 2. Bagi peneliti Referensi untuk memperluas wawasan tentang peningkatan keterampilan menulis puisi. 3. Bagi sekolah Memberikan sumbangan positif terhadap kemajuan sekolah sebagai inovasi teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi dan memberikan gambaran mengenai upaya guru dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi dengan teknik yang tepat sebagai alternatif perbaikan pembelajaran dan pengembangan profesi. 4. Bagi Universitas Pendidikan Indonesia Memberikan sumbangan pemikiran bagi mahasiswa UPI khususnya jurusan PGSD untuk mengembangkan pembelajaran menulis puisi di sekolah dasar dalam rangka memilih teknik pembelajaran yang tepat, selain itu diharapkan penelitian

8 ini dapat digunakan sebagai bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti lain untuk mendapatkan hasil yang akurat. F. Struktur Organisasi Skripsi Skripsi ini terdiri atas 5 bab, diawali dengan bab pendahuluan, dan diakhiri dengan bab simpulan dan saran. Secara lengkapnya adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, terdiri atas a) latar belakang masalah, b) identifikasi masalah c) rumusan masalah, d) tujuan penelitian, e) manfaat penelitian, dan f) struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka, terdiri atas a) keterampilan menulis kreatif puisi, b) creative writing, c) penerapan teknik creative writing d) penelitian yang relevan, e) asumsi, f) hipotesis. Bab III Metode Penelitian, terdiri atas a) metode dan desain penelitian, b. definisi operasional, c) instrument penelitian, d) proses pengembangan instrumen, e) prosedur penelitian, f) teknik pengolahan dan analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri atas a) pengolahan atau analisis data, dan b) pembahasan atau analisis temuan. Bab V berisikan simpulan dan saran.