BAB I PENDAHULUAN. menyangga tubuh. Bisa dibayangkan apabila tidak jeli untuk menjaga kesehatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dilihat dari data Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika

I. PENDAHULUAN. Keluhan low back pain (LBP) dapat terjadi pada setiap orang, dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (UU 13

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Dismenorheayaitu nyeri di perut bagian bawah ataupun di punggung bagian bawah

BAB I PENDAHULUAN. proses alami yang sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa (Nugroho,

I. PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk lansia pada umumnya banyak mengalami penurunan akibat

KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. sesungguhnya maupun potensi kerusakan jaringan. Setiap orang pasti

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab 40% kunjungan pasien berobat jalan terkait gejala. setiap tahunnya. Hasil survei Word Health Organization / WHO

BAB I PENDAHULUAN. hingga kematian. Proses menua berlangsung secara alamiah dalam tubuh yang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan taraf hidup dan umur harapan hidup. Namun peningkatan umur

BAB I PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada. muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas

I. PENDAHULUAN. hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Indonesia menurut survey Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006

Low back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental. Akan tetapi, olahraga yang dilakukan tanpa mengindahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tasnim 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. deformitas sendi progresif yang menyebabkan disabilitas dan kematian dini

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada tahun 2000 jumlah lansia di Indonesia diproyeksikan sebesar

BAB I PENDAHULUAN. dengan persalinan (Cunningham, 2006). Menurut Kemenkes RI (2010), pada

BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian. Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

KOMPRES HANGAT MENURUNKAN NYERI PERSENDIAN OSTEOARTRITIS PADA LANJUT USIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. punggung bagian bawah dan paha (Badziad, 2003). Dismenorea merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan lunak untuk. memperbaiki kerusakan yang dideritanya disebut menua aging

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Kushariyadi, 2011). Indonesia menempati urutan ke-4 besar negara dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang ` Di RSUD Muntilan, Magelang terdapat 80 persalinan normal setiap bulannya. Perawat

FIRMAN FARADISI J

Eva Marvia, Nia Firdianty, IGA Mirah Adhi Staf Pengajar STIKES Mataram ABSTRAK

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

BAB I PENDAHULUAN. Sejumlah prilaku seperti mengkonsumsi makanan-makanan siap saji yang

BAB I PENDAHULUAN. periode dewasa akhir atau usia tua. Lansia merupakan bagian dari anggota

BAB 1 PENDAHULUAN. 2007). Sebagaimana dalam hirarki kebutuhan Maslow, kenyamanan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Reumatoid Arthritis (RA) merupakan suatu penyakit autoimun yang

BAB I PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2011, pada tahun UHH adalah 66,4

Wa Ode Yuliastri 1* STIKES Mandala Waluya Kendari, Indonesia *

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (lansia) adalah kelompok usia 60 tahun ke atas dan mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. tentunya keadaan ini juga akan berdampak pada penurunan kondisi fisik. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa 40%

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki umur

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada

BAB I PENDAHULUAN. telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur

I. PENDAHULUAN. sesuai kemampuannya (Darmajo, 2009).

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Association for Study of Pain (IASP) dalam Potter & Perry

BAB I PENDAHULUAN. belum bisa dihindari secara keseluruhan. Dunia industri di Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi

2

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsurangsur

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

BAB I PENDAHULUAN diperkirakan lansia menjapai 11,4% dari total jumlah penduduk atau

Kata kunci : Tekanan darah, Terapi rendam kaki air hangat, Lansia.

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan agar pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya,baik

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan dan menjadi beban tanggungan baik oleh keluarga, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Dimana kesehatan merupakan suatu keadaan bebas

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan suatu penyakit kegawatdaruratan neurologis yang berbahaya

BAB I PENDAHULUAN. perubahan struktur umur penduduk yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah

untuk Mencegah Sakit Punggung

BAB I PENDAHULUAN. mengalami nyeri pinggang dan Indonesia sendiri diperkirakan jumlahnya lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang

BAB I PENDAHULUAN. LBP sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara-negara

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PERSENDIAN OSTEOARTRITIS

BAB I PENDAHULUAN. dimana telah diterangkan dalam Al-Quran yang artinya Dan sesungguhnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya

BAB 1 PENDAHULUAN. organ dan jaringan tubuh terutama pada sistem muskuloskeletal dan jaringan

BAB I PENDAHULUAN. dinding abdomen dan uterus (Fraser, 2009). Sedangkan menurut Wiknjosastro

Manfaat Minum Air Putih

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. kesepuluh penyebab terjadinya kesakitan dan kematian. Faktor pekerjaan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

BAB I. gejala utama nyeri di daerah tulang punggung bagian bawah. 1

BAB I PENDAHULUAN. anestesi untuk pengelolaan nyeri, tanda vital, juga dalam pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB I PENDAHULUAN. konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Punggung adalah bagian tubuh yang paling keras, punggung harus bekerja selama 24 jam sehari. Dalam posisi duduk, berdiri, bahkan tidur punggung harus bekerja keras menyangga tubuh. Bisa dibayangkan apabila tidak jeli untuk menjaga kesehatan punggung maka nyeri punggung akan terjadi pada tubuh seseorang. Nyeri punggung adalah nyeri dibagian tulang belakang, keluhan nyeri punggung sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menyerang semua orang, jenis kelamin, usia, ras, status pendidikan dan profesi. Nyeri punggung sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negaranegara industri. Diperkirakan 70-85% dari seluruh populasi pernah mengalami episode nyeri punggung ini selama hidupnya. Prevalensi tahunannya bervariasi dari 15-45%. Di Amerika Serikat nyeri ini merupakan penyebab urutan paling sering dari pembatasan aktivitas pada penduduk dengan usia kurang dari 45 tahun, urutan ke 2 untuk alasan paling sering berkunjung ke dokter, urutan ke 5 alasan perawatan di rumah sakit, dan alasan penyebab yang paling sering untuk tindakan operasi. Nyeri punggung ini bisa menyerang setiap tingkatan usia, terutama pada mereka yang berusia antara 45-65 tahun. Penyebab nyeri punggung yang paling umum adalah keregangan otot atau postur tubuh yang tidak tepat. Hal-hal yang dapat mempengaruhi timbulnya nyeri punggung adalah kebiasaan duduk, bekerja membungkuk dalam waktu yang relatif lama, mengangkat dan mengangkut beban dengan sikap yang tidak ergonomis, tulang belakang

2 yang tidak normal, atau akibat penyakit tertentu seperti penyakit degeneratif (Widyastuti,2009). Aktivitas sehari-hari yang menuntut banyak gerak ke depan maupun membungkuk dibanding ke belakang, duduk, berdiri terlalu lama atau postur batang tubuh lainnya yang janggal akan mengakibatkan nyeri pinggang non spesifik (Harianto, 2010). Saat ini ada tren pengobatan nyeri punggung yang baru yaitu dengan cara menggunakan terapi dengan metode hidroterapi (terapi dengan memanfaatkan air) yaitu terapi hangat (heat therapy). Terapi hangat (Heat Therapy) adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis antara lain efek vasodilatasi, meningkatkan permeabilitas kapiler, meningkatkan metabolisme selular, merelaksasi otot, meningkatkan aliran darah ke suatu area (Berman, 2009). Terapi hangat pada tubuh dapat berbentuk terapi hangat kering dan basah. Terapi hangat kering dapat digunakan secara lokal, untuk konduksi panas dengan menggunakan botol air air panas, bantalan pemanas elektrik, atau kemasan pemanas (alat kompres panas). Terapi hangat basah dapat diberikan melalui konduksi dengan cara kompres menggunakan kain/handuk, beredam atau mandi menggunakan air hangat. Terapi hangat basah efektif untuk melebarkan pembuluh darah, memperbaiki sirkulasi, dan menghilangkan edema. Terapi hangat juga merupakan tindakan untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah terjadinya spasme otot, merangsang peristaltic usus, dan memberikan rasa hangat (Potter, 2005).

3 Penanganan dalam menurunkan nyeri punggung dengan terapi hangat bisa dimodifikasi dengan menggunakan Massage punggung. Massage dapat dilakukan dipunggung yang tujuan utamanya adalah relaksasi sehingga apabila seseorang yang mengalami nyeri punggung dilakukan terapi hangat dan massage punggung maka nyeri yang akan dialaminya mengalami penurunan. Modifikasi terapi hangat (heat therapy) dengan massage punggung dikenal juga sebagai HTM Mix (Heat Therapy Massage Mix). Di antara berbagai perawatan lain untuk nyeri punggung Heat Therapy Massage Mix dianggap sebagai yang terbaik, karena bahwa terapi panas bekerja di lebih dari satu cara untuk memberikan bantuan. Pertama, melebarkan pembuluh darah yang mengelilingi tulang belakang. Selanjutnya, aliran oksigen dan nutrisi lainnya mencapai tulang belakang meningkat secara signifikan. Hal ini mempercepat proses penyembuhan. Lebih jauh, aplikasi panas di tempat rasa sakit merangsang reseptor sensorik, sehingga sinyal nyeri tidak diteruskan ke otak sehingga nyeri yang dirasakan akan berkurang. Prevalensi penderita nyeri punggung pada kuli panggul di UD.Soponyono Banyuwangi sebanyak 92%. Penyebab nyeri punggung di UD.Soponyono adalah karena kuli panggul ini mengangkat beban dengan berat dengan menggunakan punggung mereka sepanjang hari. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian apakah ada Efektifitas HTM Mix (Heat Therapy Massage Mix) Terhadap Penurunan Nyeri Punggung pada Pekerja Kuli Panggul di UD.Soponyono Banyuwangi.

4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat dirangkum adalah sebagai berikut: Bagaimanakah Efektifitas HTM Mix (Heat Therapy Massage Mix) Terhadap Penurunan Nyeri Punggung pada Pekerja Kuli Panggul di UD Soponyono Banyuwangi? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui efektifitas HTM Mix (Heat Therapy Massage Mix) terhadap penurunan nyeri punggung pada pekerja kuli panggul di UD Soponyono Banyuwangi. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan gambaran tingkat nyeri punggung sebelum dilakukan HTM Mix (Heat Therapy Massage Mix). b. Mendeskripsikan gambaran tingkat nyeri punggung setelah dilakukan HTM Mix (Heat Therapy Massage Mix). c. Menganalisis keefektifan penurunan nyeri punggung pada responden sebelum dan sesudah HTM Mix (Heat Therapy Massage Mix). 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Akademis Secara akademis penelitian ini berguna untuk menambah informasi bagi perawat tentang pengobatan nyeri punggung dengan HTM Mix (Heat Therapy Massage Mix).

5 1.4.2 Bagi Profesi Keperawatan Meningkatkan pengetahuan perawat tentang manfaat HTM Mix (Heat Therapy Massage Mix) dan dapat menjadi bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan tentang manajemen nyeri. 1.4.3 Bagi Peneliti Menambah wawasan dalam mengembangkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan untuk diaplikasikan kepada diri sendiri dan masyarakat 1.4.4 Bagi Masyarakat Memberikan pengetahuan tentang khasiat HTM Mix (Heat Therapy Massage Mix) dalam kegunaan untuk menurunkan tingkat nyeri punggung. 1.5 Keaslian Penelitian Menurut penelitian Mery Fanada (2012) tentang Pengaruh Kompres Hangat dalam Menurunkan Skala Nyeri pada Lansia yang Mengalami Nyeri Rematik di Panti Sosial Tresna Werdha Teratai Palembang Tahun 2012 dengan menggunakan desain pre and post test only. Dan menggunakan uji T Dependent didapatkan hasil sebelum perlakuan sebesar 2,45 dan setelah perlakuan sebesar 0,20. Menurut penelitian Iin Zuliyati Fauziyah (2013) tentang Efektivitas Teknik Effleurage dan Kompres Hangat Terhadap Penurunan Tingkat Disminore pada Siswi SMAN 1 Gresik metode untuk penelitian ini adalah quasy eksperimental dengan desain pre post test design. Dan didapatkan hasil nilai untuk sebelum perlakuan lebih besar daripada nilai setelah perlakuan.

6 Perbedaan penelitian yang dilakukan Mery Fanada (2012) yaitu terapi hangat tersebut dipergunakan untuk mengetahui penurunan skala nyeri pada nyeri rematik, sedangkan pada penelitian ini terapi hangat dimodifikasi dengan massage dan dilakukan untuk mengetahui penurunan tingkat nyeri punggung. Responden yang digunakan sebesar 20 sedangkan pada penelitian ini adalah 23 responden. Penelitian yang dilakukan Iin Zuliyati Fauziyah (2013) terapi hangat dilakukan untuk mengetahui tingkat disminore sedangkan pada penelitian ini untuk mengetahui tingkat nyeri punggung. Metode yang digunakan yaitu quasy eksperimental sedangkan pada penelitian ini adalah pre eksperimental.