KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU DI RUMAH SAKIT JITRA BHAYANGKARA BENGKULU. Septi Andrianti

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA BALITA PUSKESMAS KETAHUN BENGKULU UTARA. Nurhasanah

Tasnim 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:

PERBEDAA EFEKTIVITAS KOMPRES AIR HA GAT DA KOMPRES AIR BIASA TERHADAP PE URU A SUHU TUBUH PADA A AK DE GA DEMAM DI RSUD TUGUREJO SEMARA G

KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

Efektifitas Kompres Hangat Dalam Menurunkan Demam Pada Pasien Thypoid Abdominalis Di Ruang G1 Lt.2 RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo,

BAB I PENDAHULUAN. penyebab mikrobiologi (Cristin Hancock, 2003). Gastroentritis adalah

2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

EFEKTIFITAS KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM USIA 1-3 TAHUN DI SMC RS TELOGOREJO SEMARANG

EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DI AXILLA DAN DI FEMORAL TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK DEMAM USIA PRASEKOLAH DI RSUD AMBARAWA

TEKNIK KOMPRES DENGAN HOTPACK UNTUK MENURUNKAN DEMAM PADA KLIEN DHF DI RUANG ACACIA RUMAH SAKIT EKA BSD TANGERANG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU DALAM MENANGANI HIPERTERMI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI PAUD MELATI DUSUN SLEKER DESA KOPENG KEC. GETASAN KAB.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM DENGAN PERILAKU KOMPRES DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan sebagian individu yang unik dan mempunyai. kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangannya. Kebutuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia adalah penyakit diare. Diare adalah peningkatan frekuensi buang air

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

PERBEDAAN PENURUNAN SUHU TUBUH ANTARA PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT DENGAN TEPID SPONGE BATH PADA ANAK DEMAM

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)

Kompres Air Hangat pada Daerah Aksila dan Dahi Terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Pasien Demam di PKU Muhammadiyah Kutoarjo

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

Manuscript KUKUH UDIARTI NIM : G2A Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. tubuh) terhadap penyakit (Biddulph, 1999). Salah satu penyakit. yang umumnya diderita oleh bayi dan balita adalah jenis

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO

1. FAUZI DWI SEPTIAN I4B YULIA NUR CAHYANI I4B INTAN NURDIANA

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

EFEKTIVITAS KOMPRES AIR SUHU BIASA DAN KOMPRES PLESTER TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK DEMAM USIA PRASEKOLAH DI RSUD UNGARAN SEMARANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja (Manalu, Marsaulina,

BAB I PENDAHULUAN. infeksi virus selain oleh bakteri, parasit, toksin dan obat- obatan. Penyakit

Andi Fatmawati (*), Netty Vonny Yanty (**) *Poltekkes Kemenkes Palu **RSUD Undata Palu

Perbedaan Penurunan Suhu Tubuh Anak Bronchopneumonia yang diberikan Kompres Hangat di Axilla dan Frontal

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi penyakit multisistemik yang disebabkan oleh kuman Salmonella

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

BAB I PENDAHULUAN. jamur, atau parasit (Djuwariyah, Sodikin, Yulistiani M; 2013).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Padukuhan Geblagan, Tamantirto,

PENGARUH PEMBILASAN CAVUM ABDOMEN

Volume 5, Nomor 1 Juli 2017, 25-32

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. F DENGAN GANGGUAN GASTROENTERITIS DI BANGSAL MELATI II RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

Kusnanto*, Ika Yuni Widyawati*, Indah Sri Cahyanti*

Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PARU SEBELUM DAN SESUDAH BERENANG PADA WISATAWAN DI KOLAM RENANG TAMAN REKREASI KARTINI REMBANG

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Meskipun

GAMBARAN KLINIS PASIEN GASTROENTERITIS DEWASA YANG DIRAWAT INAP DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN PERIODE JUNI DESEMBER 2013 OLEH :

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPS PIPIN HERIYANTI GEDONGKIWO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2010

Cucu Saepuloh, Siti Jundiah, Rika Nurhasanah ABSTRAK

Bartolomeus Maling*)., Ns. Sri Haryani S, S.Kep**), Ns. Syamsul Arif, S.Kep.,M.Kes (Biomed)***)

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan individu yang berada dalam suatu rentang

METODE PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA PADA BAYI DI RUANG BAYI RSUD. ULIN BANJARMASIN

PENGARUH SENAM HIPERTENSI LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI WREDA DARMA BHAKTI KELURAHAN PAJANG SURAKARTA

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Demam Typhoid (typhoid fever) merupakan salah satu penyakit

KEDARURATAN LINGKUNGAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Ali Ahmad Keliobas J

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

ABSTRAK GAMBARAN INFEKSI MALARIA DI RSUD TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA PROVINSI MALUKU UTARA PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

PEMERIKSAAN FISIK. Seseorang dikategorikan hypertensi berdasarkan tekanan darahnya adalah:

Hubungan antara perilaku ibu tentang kebersihan dan frekuensi kejadian Gastroentritis pada balita usia 1 3 tahun di RS Adi Husada Kapasari Surabaya

Journal of Health Education

BAB I PENDAHULUAN. hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PASIEN PENDERITA DEMAM TYPHOID DI RUANG PERAWATAN INTERNA RSUD KOTA MAKASSAR

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

SKRIPSI PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENINGKATAN MOTILITAS USUS PADA PASIEN APENDIKTOMI DI RUANG BOUGENVILLE BRSU TABANAN

- TEMPERATUR - Temperatur inti tubuh manusia berada pada kisaran nilai 37 o C (khususnya bagian otak dan rongga dada) 30/10/2011

CHARISA CHAQ ( S) RIZKA YUNI FARCHATI ( S)

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan. berkembang secara optimal, baik fisik, mental, maupun sosial dan

PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

ARTIKEL PERBEDAAN SUHU TUBUH PADA ANAK DEMAM USIA SEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH KOMPRES DAUN LIDAH BUAYA DI RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG.

BAB I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang. Salah satu dari tujuan Millenium Development. Goal(MDGs) adalah menurunkan angka kematian balita

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum TK Purwanida I

LAPORAN PENELITIAN HIBAH NON KOMPETITIF FK UNLAM

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental. Akan tetapi, olahraga yang dilakukan tanpa mengindahkan

ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA. Nur Hasanah* dan Heti Latifah** ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT TEKANAN PANAS DENGAN FREKUENSI DENYUT NADI PEKERJA PANDAI BESI DI KELURAHAN PADEBUOLO

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : Ali Ahmad Keliobas J

BAB I PENDAHULUAN. dehidrasi. Di Indonesia sendiri diare masih merupakan urutan ke-6 dari 10 besar pola

PENYULUHAN BATUK EFEKTIF TERHADAP PENURUNAN TANDA DAN GEJALA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

Transkripsi:

KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU DI RUMAH SAKIT JITRA BHAYANGKARA BENGKULU Septi Andrianti STIKES Bhakti Husada Bengkulu Jl. Kinibalu 8 Kebun Tebeng Telp (0736) 23422 Email : stikesbh03@gmail.com ABSTRACT Data were obtained from the medical record in the hospital lotus Jitra Bhayangkara in 2011 as many as 39 people in 2012 as many as 38 people who had gastroenteritis, in 2013 there were 55 children aged 3-5 years gastroenteritis patients. The research problem is the increasing number of gastroenteritis in preschool children in the Jitra Hospital Bhayangkara Lotus Bengkulu. The purpose of this study was known effect of warm compresses to decrease the temperature of preschool children with febrile gastroenteritis in space lotus Jitra hospital Bhayangkara Bengkulu. Type of study is a type of research used experimental design or design of the one gruop pre-post test design (the one gruop before-after test design. Sampling technique in this study is accedental sampling techniques. Average mean temperature before compress warm in the hospital lotus Jitra Bhayangkara Bengkulu is 38.44 C with a standard deviation of 0.519. while the average mean temperature in the room after a warm compress lotus Jitra hospital Bhayangkara Bengkulu 37.0 C with a standard deviation of 0.497. well as the results of tests between the temperature before and after the warm kopres done very segnifikan changes to p value is 0.000. There is the influence of warm compresses to decrease fever temperature preschool children with gastroenteritis in space lotus Jitra hospital Bhayangkara Bengkulu. There is a value effect of warm compresses to decrease fever temperature preschool children with gastroenteritis in space lotus Jitra hospital Bhayangkara Bengkulu. Hospitals are advised to Bengkulu to provide a warm compress alternatively decrease fever temperature children Keywords: warm compresses, temperature fever PENDAHULUAN Angka kematian akibat gastroentritis di Indonesia pada tahun 2008 masih sekitar 7,4%. Sedangkan angka kematian akibat gastroentritis persisten lebih tinggi yaitu 15%. Makanan yang tidak dicerna dan tidak diserap usus akan menarik air dari dinding usus. Di lain pihak, pada keadaan ini proses transit di usus menjadi sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan tinja berair pada gastroenteritis (Sudoyo, 2009). 8

Survey morbiditas yang dilakukan oleh Kemenkes RI tahun 2010, menemukan angka kejadian gastroentritis di Indonesia adalah berkisar 200-374 per 1000 penduduk. Sedangkan menurut SKRT 2008, angka kematian akibat gastroentritis 23 per 100.000 penduduk dan angka kematian akibat gastroentritis pada balita adalah 75 per 100.000 balita (Maryunani, 2010). Kondisi gastroentritis merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia dewasa ini dan menimbulkan morbiditas yang bermakna. Hal ini merupakan masalah yang sangat serius yang harus mendapatkan penanganan yang sangat tepat beberapa rumah sakit Indonesia, data menunjukkan bahwa kasus gastroentritis merupakan penyakit yang pertama (Hendrawanto, 2006). Gastroentritis merupakan salah satu penyakit pencernaan yang ditandai dengan buang air besar atau berak-berak atau menceret, dengan atau tanpa darah dan muntahmuntah. Anak dikatakan Gastroentritis jika berak-berak cairan yang frekuensinya lebih sering dari biasanya yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari (Suriadi, 2010). Indonesia penyakit gastroentritis seringkali disebabkan oleh perilaku kebersihan perorangan yang kurang baik dan umumnya ibu ataupun angota keluarga tidak mengetahui bagaimana cara merawat anak yang menderita gastroentritis dirumah sehingga seringkali penanganan anak gastroentritis baru dilakukan ketika keadaan anak tidak bisa diatasi lagi dirumah sehingga anak yang menderita gastroentritis harus dirawat dirumah sakit karena keterlambatan penanganan dirumah (Soebagyo, 2008) Gastroentritis dapat disebabkan oleh berbagai infeksi, selain penyebab lain seperti malabsorbsi. Dengan gejala-gejala di antara lain gastroentritis sering, cair, kadang-kadang mengandung darah atau lendir, muntah, anorexia, nyeri perut (kolik), dehidrasi, demam, kadang-kadang disertai flu dan faringitis. Metode non farmakologis seperti kompres merupakan tindakan mandiri dari perawat, ekonomis dan tidak menimbulkan efek samping. (Soebagyo2007). Gabriel (2009), kompres hangat dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi oksigen pada area hipoksia sehingga dapat menurunkan intensitas nyeri. Pada inflamasi kompres hangat akan meningkatkan aliran darah dan melunakkan eksudat. Kompres hangat adalah member rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian yang memerlukan kompres hangat mempergunakan media panas dapat berupa buli-buli panas atau botol berisi air panas, uap panas, handuk panas, dan lain-lain (Gabriel, 2009). Kompres hangat bekerja dengan menggunakan sistem evaporasi, evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air) Ketika kompres diletakkan pada bagian tubuh (kulit) maka pori-pori akan terbuka sehingga panas tubuh akan keluar dari sana bersamaan 2

dengan keringat, untuk itu pada pemberian kompres hangat harus lebih banyak minum, juga jangan menggunakan pakaian yang terlalu tebal karena proses evaporasi tidak berjalan dengan baik. Dampak penderita gastroentritis terjadi gangguan keseimbangan cairan, yang menyebabkan defisiensi sirkulasi perifer disertai jumlah volume darah yang menurun, aliran darah yang berkurang, hemokonsentrasi dan fungsi ginjal yang terganggu. Gejala-gejala ialah rasa lesu dan lemas, kulit yang basah, kolaps vena, trauma vena supervicial, pernafasan dangkal, nadi cepat dan lemah, tekanan darah rendah, oliguria dan kadang-kadang disertai muntah yang berwarna seperti air kopi akibat perdarahan dalam lambung. Akibatnya apabila keadaan terus progresif, maka penderita menjadi apatis, kemudian sopor, coma dan akhirnya dapat meninggal (Wong, 2009). Data Rekam Medik di ruang teratai sakit Jitra Bhayangkara pada tahun 2013 terdapat 55 orang anak usia 3-5 tahun penderita Gastroentritis (Profil Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu, 2013) Hasil observasi pada tanggal 21 April 2014 dari 4 orang pasien yang mengalami febris, 3 orang pasien mengalami penurunan panas kurang dari 3 hari dan 1 orang mengatakan mengalami penurunan panas lebih dari 3 hari. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh kompres hangat terhadap penurunan suhu di ruang teratai rumah sakit jitra bhayangkara bengkulu. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan eksperimen dengan desain the one gruop pre-post test design (the one gruop before-after test design. Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut ( Sugiyono, 2011). Sampel penelitian ini tekhnik accedental sampling, sebanyak 15 orang, kriteria sampel : pada pasien yang mengalami peningkatan suhu tubuh, anak sudah diberi obat penurun panas, usia 3-6 tahun, berada diruang teratai. Penelitian ini dilaksanakan di ruang teratai rumah sakit Jitra Bhayangkara Bengkulu pada tanggal 7 Juni 2014. Teknik analisa data secara univariat dan analisis bivariat menggunakan uji Anova. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Tabel 1 Perbedaan Suhu Sebelum Dan Sesudah Kompres Hangat Di Ruang Teratai Rumah sakit Jitra Bhayangkara Bengkulu Suhu Std. Deviation Mean ρ Suhu sebelum 0,519 38,44 0,000 Suhu sesudah 0,497 37,0 3

Hasil rata-rata suhu sebelum pemberian kompres hangat didapat nilai 38,44 dengan standar deviasi 0,139, dengan hasil ukur suhu 37,8 C dan terendah 39,2 C. Suhu sesudah kompres didapat nilai 37,0 C dengan standar deviasi 0497, hasil ukur paling tinggi adalah 36,5 C dan. 38 Berdasarkan tabel diatas rata-rata mean suhu sebelum kompres hangat adalah 37,98 C dengan standar deviasi 0,519. Sedangkan rata-rata mean suhu sesudah kompres hangat adalah 36,74 C dengan standar deviasi 0,497. Serta hasil tes antara suhu sebelum & sesudah dilakukan kompres hangat mengalami perubahan yang sangat segnifikan untuk p value yaitu 0,000. PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada saat penelitian didapatkan suhu anak 39,2 o C, peneliti melakukan penurunan suhu tubuh dengan melakukan kompres setiap 20 menit sekali. Kompres dengan handuk kecil kemudian mengusap air hangat disekujur tubuh dengan handuk basah lalu keringkan. Diulangi beberapa kali hingga suhu tubuhnya turun. Kompres dilakukan pada daerah yang mengandung banyak pembuluh darah, Kompres dilakukan dengan melembabkan waslap karena dengan kelembapan mempunyai pengaruh terhadap penguapan keringat. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Upaya-upaya yang kita dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yaitu mengenakan pakaian yang tipis, banyak minum, air putuh banyak istirahat, beri kompres, beri obat penurun panas. Bila dilakukan kompres air hangat. Pusat pengatur suhu menerima informasi bahwa suhu tubuh sedang berada dalam kondisi hangat, maka tubuh jelas butuh untuk segera diturunka. Kompres air hangat memiliki beberapa keuntungan di samping mengurangi rasa dingin, air hangat juga menjadikan tubuh terasa lebih nyaman (Tuti, 2008). Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa suhu sesudah kompres di ruang teratai rumah sakit Jitra Bhayangkara Bengkulu didapat nilai 37,0 C dengan standar deviasi 0497, suhu sesudah kompres hangat di ruang teratai rumah sakit Jitra Bhayangkara Bengkulu dengan hasil ukur paling tinggi adalah 38,8 C dan. 38,6 C. Tindakan kompres hangat merupakan salah satu tindakan mandiri dari perawat, tetapi sering diabaikan bahkan sering dibebankan pada keluarga pasien. Ketika terjadi demam, nilai pengatur suhu tubuh yang ada di hipotalamus akan meningkatkan nilai set-ponit. Kompres hangat dapat dilakukan dengan menempelkan kantong karet yang diisi air hangat atau dengan buli-buli panas atau handuk yang telah direndam di dalam air hangat 4

ke bagian tubuh dengan suhu air sekitar 50-60 C, karena pada suhu tersebut kulit dapat mentoleransi sehingga tidak terjadi iritasi dan kemerahan pada kulit yang dikompres. Sebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan atau pemijatan. Nurwahyuni, (2009) mengatakan yang menjelaskan bahwa terdapat mekanisme tubuh terhadap kompres hangat dalam upaya menurunkan suhu tubuh yaitu dengan pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipotalamus melalui sumsum tulang belakang. Hal ini sependapat dengan teori yang dikemukakan oleh Aden (2010) bahwa tubuh memiliki pusat pengaturan suhu (thermoregulator) di hipotalamus. Jika suhu tubuh meningkat, maka pusat pengaturan suhu berusaha menurunkannya begitu juga sebaliknya. Pelaksanaan kompres sebagai salah satu tindakan mandiri untuk menangani demam masih juga sering dilupakan, dan kalaupun dilaksanakan, kompres kebanyakan dilakukan di daerah dahi (frontal) padahal pada kenyataanya tubuh yang memiliki aliran vena besar lebih peka terhadap penurunan suhu tubuh, seperti leher, ketiak (Axila) (Suriadi, 2010). Selain itu juga pemberian kompres hangat dan kompres air biasah pada daerah axillaris lebih mudah dilakukan daripada pada daerah organ intra abdomen maupun daerah leher dan dahi (frontal) (Guyton 2010). Di samping itu lingkungan luar yang hangat akan membuat pembuluh darah tepi dikulit melebar atau mengalami vasodilatasi, juga akan membuat pori-pori kulit terbuka sehingga akan mempermudah pengeluaran panas dari tubuh. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Ada pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan suhu tubuh pada anak prasekolah dengan gastroentritis di ruang teratai rumah sakit Jitra Bhayangkara Bengkulu. SARAN Di harapkan perawat dapat memberikan dan meningkatkan penanganan keperawatan kepada pasien gastroenteritis terutama dengan peningkatan suhu yang dialami oleh pasien dan dapat menerapkan pemberian kompres hangat dalam penurunan suhu pasin DAFTAR PUSTAKA Aden. 2010.Seputar Penyakit dan Gangguan Lain Pada Anak. Yogyakarta: Hanggar Kreator Gabriel. 2009 Menjadi Dokter Bagi Anak Anda. Jogjakarta : Bahtera Buku. Guyton. 2010. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta: EGC Hendrawanto. 2006. llmu Penyakit Anak (diagnosa dan penatalaksanaan). Jakarta : Salemba Medik Kozier, 2009. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis, Jakarta : EGC. Maryunani, 2010. Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta : Trans Info Media 5

Nurwahyuni, 2009 Kesehatan Penting Untuk Anak, Yogyakarta,. Ar Ruzz Media Group. Profil Rumah Sakit Jitra Bhayangkara Bengkulu, 2013 Soebagyo, 2008. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: PGTKI Sugiono, 2011 Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suriadi, 2010. Asuhan Keperawatan pada Anak, Edisi 1, CV. Agung Seto Sudoyo, 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: EGC Suyono, Slamet. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI Tuti. Penanganan pada anak sakit. Universitas Muhammadiyah Semarang. Karya Tulis Ilmiah Wong, 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC. 6