BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkepribadian baik dan mempunyai kecerdaan yang unggul

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (citacita)

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

BAB I PENDAHULUAN. tentang pendidikan akan selalu muncul dan orangpun tak akan berhenti untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat telah banyak mengangap bahwa anak yang dilahirkan karena suatu

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Aneka Ilmu, 1992), hlm

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian,

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta, 2009, hlm Arif Rohman, Memahami Pendidikan & Ilmu Pendidikan, LaksBang Media Tama,

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik dan tujuan yang berbeda dari disiplin ilmu yang lain. Bahkan sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. sempurna sehingga ia dapat melaksanakan tugas sebagai manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada hakikatnya merupakan kegiatan mendidik, mengajar,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Manusia cerdas pasti tidak ingin mengalami kegagalan dalam segala

BAB I PENDAHULUAN. hlm Adri Efferi, Materi dan Pembelajaran Qur an Hadits MTs-MA, STAIN Kudus, Kudus, 2009, hlm. 2-3

BAB I PENDAHULUAN. 1, pasal 1, butir 1 yang menyatakan bahwa : belajar dan proses pembelajaran agar paeserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Al-Hadis, melalui kegiatan. bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran penting dalam rangka memelihara

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan Era pasar bebas terus

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan lulusan suatu jenjang pendidikan sesuai dengan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan berakal sehat, yakni manusia yang sekaligus sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. 1

BAB I PENDAHULUAN. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang. negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. Bidang pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. pihak pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Menurut Dimyati Mudjiono

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan. konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik 1.

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

BAB I PENDAHULUAN. . Trianto, Model Pemblajaran Terpadu, Jakarta, 2011: Penerbit SINAR GRAFIKA OFFSET. hlm 3. 2

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugas sebagai manusia yang hidup di tengah manusia yang lain dan. untuk menjadikan hidupnya lebih bermartabat.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2006, hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan yang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu membantu dan membentuk karakter dan keyakinan yang kuat pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Adapun alasan yang mendasari penulis memilih judul ini, yaitu: dilingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa (Nation character

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

A. Latar Belakang Masalah

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. prilaku untuk mencari, mengembangkan, memelihara serta menggunakan ilmu dan

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan untuk membantu dan mengantarkan peserta didik menuju cita-cita yang. prestasi siswa didik sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak bisa terlepas dari individu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. unutk mencapai tujuan pembangunan, yaitu suatu masyarakat yang sejahtera,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di sekolah merupakan

Oleh : Muflihah Istiqomah S BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang cepat untuk menghimpun informasi baru yang dibutuhkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, mulai dari (kurikulum tahun 1994) yang menggunakan cara belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi yang bersifat multidimensional. Ia merupakan pendidikan nilai

BAB I PENDAHULUAN. Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm

2014 PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Imas Kurinarsih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan, Kata Pena, Surabaya, 2014, Hlm.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup suatu bangsa agar tidak sampai menjadi. bangsa yang terbelakang dan tertinggal dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN. dari segi intelektual maupun kemampuan dari segi spiritual. Dari segi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan education. diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kecakapannya dalam memilih dan menggunakan model

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, karena salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa itu terletak

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kepada segenap kegiatan pendidikan. Sebagai suatu komponen pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentukan kualitas suatu bangsa. Karena proses pendidikan adalah

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar perserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Dengan itu peserta didik di harapkan mengetahui potensinya dan menjadi manusia yang berkepribadian baik dan mempunyai kecerdaan yang unggul serta akhlak yang mulia. Sedangkan definisi Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur an dan Al-Hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Disertai dengan tunutunan untuk mnghormati penganut agama lain dalam hubunganya dengan kerukunan antarumat beragam dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. 1 1 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), cet. ke-1, hlm. 11 1

2 Pendidikan agama Islam adalah ilmu yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat khususnya masyarakat yang beragama Islam. Dalam pendidikan Islam di ajarkan bagaimana hidup dengan nilai-nilai Islami yang bersumber dari kitab suci Al Qur an dan Al Hadist. Sehingga dalam hidup di dunia ini dapat memiliki pedoman yang bisa membimbing di jalan yang baik yang di ridhoi Allah SWT. Pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 2 Dalam proses belajar mengajar pendidikan agama Islam di sekolah memiliki berbagai masalah, salah satunya rendahnya daya serap dan daya ingat peserta didik terhadap materi yang di sampaikan oleh guru. Hal ini bisa kita liat dari penguasaan peserta didik terhadap materi pendidikan agama Islam yang masih sangat rendah. Lemahnya daya serap dan daya ingat peserta didik terhadap materi pendidikan agama islam yang di sampaikan oleh guru mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Oleh sebab itu, guru perlu mengupayakan perbaikan dengan suatu pembelajaran yang berbeda dengan biasanya. Sehingga peserta 2 Ibid., hlm. 16

3 didik lebih aktif dalam pembelajaran dan peserta didik lebih memiliki lebih banyak kesempatan dalam memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa secara komperhensif, yang memugkinkan peserta didik dapat menyerap dan mengingat materi yang di sampaikan oleh guru dengan baik. Dalam mengupayakan perbaikan kegiatan pembelajaran sehingga dapat berbeda dengan biasanya sehingga dapat membuat siswa lebih aktif dana dapata mnyerap materi yang disampaikan guru dengan baik, model pembelajaran yang tepat adalah salah satu alat yang diperlukan oleh seorang guru. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Siswa SMP AL Hikmah Cilacap. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang di tuliskan di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian adalah: 1. Bagaimana Implementasi Model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton) pada pembelajaran PAI siswa SMP AL Hikmah Cilacap? 2. Bagaimana prestasi belajar PAI siswa SMP AL Hikmah Cilacap?

4 3. Bagaimana Implementasi Model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton) dalam meningkatkan prestasi belajar PAI siswa SMP AL Hikmah Cilacap? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui Pengaruh Implementasi Model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton) pada pembelajaran PAI siswa SMP AL Hikmah Cilacap. 2. Untuk mengetahui prestasi belajar PAI siswa SMP AL Hikmah Cilacap. 3. Untuk mengetahui Pengaruh Implementasi Model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton) dalam meningkatkan prestasi belajar PAI siswa SMP AL Hikmah Cilacap. D. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Peserta Didik Dengan adanya model pembelajara AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton) di harapkan peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan idenya, di samping itu peserta didik juga akan memiliki lebih banyak kesempatan dalam memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan secara komperhensif. 3 3 Aris Shoimin, 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013(Yogyakarta:Ar-ruzz Media, 2014) cet. ke-1, hlm. 30

5 2. Bagi Guru Dengan adanya model pembelajara AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton) di harapkan Guru dapat lebih mudah dalam menyampaikan materi, Guru dapat lebih leluasa dapat memilih materi yang akan di sampaikan, Guru tidak merasa terbebani dengan adanya perbedaan kemampuan peserta didik, Guru lebih mudah membangun interaksi dengan siswa, Dapat memberdayakan guru dalam menerapkan model pembeajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton). 3. Bagi Sekolah Dengan adanya model pembelajara AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton) di harapkan Adanya model pembelajaran yang efektif dan efisien, Meningkatkan prestasi peserta didik dalam pembelajaran PAI, Di harapkan mampu solusi atas kelemahan-kelemahan dalam proses belajar mengajar. 4. Bagi peneliti Dengan adanya model pembelajara AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton) di harapkan dapat Menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam menggunakan model pembeajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton) dalam meningkatkan prestasi belajar PAI, Menjadi bahan melatih diri untuk lebih kreatif dalam pembuatan karya ilmiah dan sebgai acuan untuk melakukan penelitian yang lebih baik lagi.

6 E. Definisi Operasional 1. Implementasi: menurut bahasa adalah sebuah penerapan atau pelaksanaan terhadap sebuah permasalahan guna meneliti permasalahan tersebut secara mendalam. 4 Sedangkan menurut istilah implementasi merupakan proses penerapan ide, kebijakan atau motivasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan, pengetahuan, ketrampilan maupun nilai dan sikap. 5 2. Pembelajaran: rangkaian peristiwa (events) yang mempengaruhi pembelajaran sehingga proses belajar dapat berlangsung dengan mudah. 6 3. AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton) a. Auditory: berbicara dan mendengarkan. b. Intellectually: kemampuan berpikir. c. Repetition: pengulangan. 7 4. Prestasi: Prestasi adalah hasil yang tercapai atau hasil yang sebenarnya dicapai. 8 5. Belajar: suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah di pelajari 9 4 Pius A.Partanto, Dahlan al-barri, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994), H. 247 5 E. Mulyasa, kurikulum berbasis kompetensi: konsep, karakteristik dan implementasi,(bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2004). H. 93 6 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), cet. ke-1, hlm. 269 7 Aris Shoimin, 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013(Yogyakarta:Ar-ruzz Media, 2014) cet. ke-1, hlm. 29 8 M. Bukhori, Tekhnik Evaluasi dalam pendidikan,, (Bandng : Jemars, 1983),hlm. 178 9 Ibid, hlm. 21

7 6. Pendidikan Agama Islam: upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur an dan Al-Hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Disertai dengan tunutunan untuk mnghormati penganut agama lain dalam hubunganya dengan kerukunan antarumat beragam dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa 10 Yang peneliti maksudkan mengenai judul Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Siswa SMP AL Hikmah Cilacap adalah rangkaian penerapan yang mempengaruhi proses belajar dengan model berbicara, kemampuan berpikir, dan pengulangan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam menegenal dan mempelajari agama Islam di SMP AL Hikmah Cilacap. F. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan yang bersifat sementara mengenai suatu objek/subjek yang akan dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian. Peneliti tidak bermaksud membuktikan hipotesisnya tetapi mengumpulkan 10 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), cet. ke-1, hlm. 11

8 data yang menyokong /menerima atau menolaknya. 11 Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat memberikan hipotesis sebagai berikut: Ha : Adanya peningkatkan Prestasi Belajar PAI Siswa SMP AL Hikmah Cilacap setelah implementasi Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton) Ho : Tidak adanya peningkatan Prestasi Belajar PAI Siswa SMP AL Hikmah Cilacap setelah implementasi Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton). G. Sistematika Penulisan Dengan tujuan supaya pembahasan mengenai permasalahan yang diteliti dalam skripsi ini jelas mengarah pada tujuan yang ingin dicapai oleh penulis, maka penulis membagi pembahasan ini dalam bab yang meliputi: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian,, definisi operasional dan sistematika pembahasan. BAB II : LANDASAN TEORI 11 Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, (Bandung : Alfabeta, 2013), cet. Ke-1, hlm. 46

9 Bab ini memuat segala hal yang berkaitan dengan teori-teori yang telah peneliti pelajari dari literatur-literatur yang ada. Pada bab ini akan dibahas mengenai 1. Tinjauan Tentang Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton) : Pengertian pendidikan agama islam, Pengertian pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton), Langkah-langkah pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton), kelebihan dan kekurangan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton). 2. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar: Pengertian prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, tehnik membina dan meningkatkan prestasi belajar, mengukur prestasi belajar. 3. Pembahasan implementasi pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton) dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam. 4. Hipotesis Penelitian BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian, rancangan penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, instrumen penilaian, teknik analisis data. BAB IV : LAPORAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini berisi tentang laporan hasil penelitian. Mengenai hasil penelitian ini penulis membagi menjadi dua sub bab antara lain:

10 1. Gambaran umum objek penelitian, yang memaparkan tentang Profil SMP AL Hikmah Cilacap, Visi, Misi dan Tujuan SMP AL Hikmah Cilacap, Keadaan Sarana dan Prasarana, Keadaan Guru dan Siswa, Ekskul siswa. 2. Penyajian analisis data, yang berisi tentang penerapan pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetiton) Penyajian data, pengujian hipotesa dan analisis data. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.