KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/396/2016 TENTANG PANITIA PENYELENGGARA IBADAH HAJI (PPIH) EMBARKASI/ DEBARKASI BIDANG KEKARANTINAAN KESEHATAN TAHUN 2016 M/1437 H DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan peyelenggaraan kesehatan haji, dipandang perlu dibentuk Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Bidang Kekarantinaan Kesehatan Tahun 2016M/1437 H yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Panitia Penyelenggaraa Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Bidang Kekarantinaan Kesehatan Tahun 2016 M/1437; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2374) ; 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3272);
-2-3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terkahir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679) 4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4845); 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 186, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5345); 8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
-3-9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 365/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 877); 10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2407/MENKES/SK/XII/2011 tentang Pelayanan Kesehatan Haji (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 823) sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2012 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1155); 11. Peraturan Menteri Agama Nomor 14 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 898) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 29 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 804); 12. Peraturan Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 899); 13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2013 tentang Pedoman Rekrutmen Petugas Kesehatan Haji Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 698); 14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508); 15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 550);
-4-16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 442/Menkes/SK/VI/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji Indonesia; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PANITIA PENYELENGGARA IBADAH HAJI (PPIH) EMBARKASI/DEBARKASI BIDANG KEKARANTINAAN KESEHATAN TAHUN 2016M/1437 H. KESATU : Susunan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Bidang Kekarantinaan Kesehatan Tahun 2016M/1437H, yang selanjutnya disebut (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Bidang Kesehatan tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. KEDUA : (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Bidang Kekarantinaan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu mempunyai tugas: 1. mengkoordinasi setiap kegiatan penyelenggaraan kesehatan haji Embarkasi/Debarkasi; 2. melaksanakan pemeriksaan dokumen kesehatan dan pemeriksaan kesehatan secara selektif kepada jemaah haji; 3. memeriksa, mengobati, merawat dan merujuk jemaah haji yang sakit; 4. melaksanakan kegiatan promotif dan preventif dalam rangka menjaga kondisi kesehatan jemaah haji; 5. melaksanakan pengawasan sanitasi asrama, makanan, minuman, dan sanitasi pelabuhan udara (flight catering);
-5-6. melaksanakan dan mengatur pelaksanaan pengamatan penyakit menular bagi jemaah haji, penyuluhan kesehatan, dan monitoring penyakit menular; 7. melaksanaan pemantauan vektor penyebab penyakit; 8. memeriksa sampel air, makanan, dan spesimen lainnya yang dianggap perlu; 9. menginput data pelayanan kesehatan di Embarkasi/Debarkasi melalui website www.siskohatkes.depkes.go.id; 10. membuat laporan akhir penyelenggaraan kesehatan haji di Embarkasi/Debarkasi tahun 2016 M/1437 H secara tertulis kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Cq. Kepala Pusat Kesehatan Haji. KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya, setiap Penanggung Jawab Embarkasi/Debarkasi Penyelenggara Kesehatan Haji wajib menyusun Tim Teknis di bidangnya masing-masing. KEEMPAT : Dalam melaksanakan tugasnya (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Bidang Kekarantinaan Kesehatan dapat berkoordinasi dan bekerja sama dengan instansi terkait serta para ahli/pakar yang relevan dengan penyelenggaraan tugas penyelenggaraan kesehatan haji dengan memperhatikan Pedoman Teknis Penyelenggaraan Kesehatan Haji Di Embarkasi/Debarkasi. KELIMA : Dalam melaksanakan tugasnya, Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Bidang Kekarantinaan Kesehatan bertanggung jawab dan wajib memberikan laporan kegiatan secara berkala kepada Menteri Kesehatan.
-6- KEENAM : Segala pembiayaan yang timbul sebagai akibat pelaksanaan Keputusan Menteri ini, dibebankan pada Anggaran Belanja Kementerian Kesehatan melalui DIPA masing-masing Embarkasi/Debarkasi Tahun 2016 serta sumber dana lain yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. KETUJUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 1 Agustus 2016 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, ttd NILA FARID MOELOEK