BAB II LANDASAN TEORI. memperhitungkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. siswa kelas V D Sekolah Dasar Negeri 105 Kecamatan Tampan Kota

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB II KAJIAN TEORI. fisik maupun sosialnya. Ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. mewujudkan suatu proses, seperti penilaian suatu kebutuhan, pemilihan

BAB II KAJIAN TEORI. diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri adalah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pebelajaran Secara Umum

BAB II KAJIAN TEORETIS. Menurut Silbermen strategi peran figur ( role models) merupakan

Satri Darni *, Rasmiwetti **, dan Sri Haryati ** No.

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

BAB II KAJIAN TEORI. tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, strategi pembelajaran bukan

BAB II KAJIAN TEORI. berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. 1 Dengan ini mereka

BAB II KAJIAN TEORI. baik guru maupun siswa pada proses pembelajaran. Bagi guru, strategi

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Daftar Terfokus

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Teknik Pembelajaran Secara Umum. seputar sikap dan perilaku menghadapi siswa. Beliau juga menjelaskan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Beberapa Istilah dalam Strategi Pembelajaran. dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Beberapa Istilah yang hampir sama

I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Dalam perkembangan selama ini SMP Negeri 1 Way Bungur

BAB II KAJIAN TEORI. proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. 1. menemukan dirinya dalam diri orang lain.

BAB II KAJIAN TEORI. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjatuhkan tim. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Teknik Pembelajaran Pusat Rotasi. Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya pendidikan merupakan usaha manusia, artinya manusialah yang

BAB II KAJIAN TEORI. dapat memberikan hasil belajar yang optimal. 1. strategi pembelajaran itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB II KAJIAN TEORI. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-qur an surat Al- alaq ayat 1-5

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB II KAJIAN TEORI. yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak. 2

BAB II KAJIAN TEORI. pengertian dari belajar itu sendiri. Belajar merupakan suatu. aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN. Perangkat lunak terdiri dari 2 bagian utama, yaitu game tree untuk

BAB II KAJIAN TEORI. dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan yang dapat

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

BAB II KAJIAN TEORI. kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak

BAB II KAJIAN TEORI. dan prosedur pembelajaran yang akan digunakan secara bersama-sama. 1

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini :

BAB II KAJIAN TEORI. tanggung jawab pribadi dan sikap menghormati sesama. Para pelajar. tidak menyetir kelompok kearah hasil yang sudah disiapkan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pemberian Pekerjaan Rumah. a. Pengertian Mengerjakan PR/Tugas

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu

2016 PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DENGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan walaupun mengalami hambatan dan kesulitan dalam meraihnya.

BAB II KAJIAN TEORI. penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. 2

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk

BAB II KAJIAN TEORI. pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar. 1

BAB I PENDAHULUAN. memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Tentang Strategi Isu Setuju/Tidak Setuju


BAB II KAJIAN TEORI. panggal dan puncak proses pembelajaran 12. Setelah proses pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORI. berprestasi tinggi, sedang, dan rendah, laki-laki dan perempuan, dan berasal

Endah Rahmani Sunardi Emy Wuryani. Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmun Pendidikan Universias Kristen Satya Wacana

BAB I PENDAHULUAN. guru menempati kedudukan yang sangat penting. Guru sebagai subjek pendidik. sangat menentukan keberhasilan pendidikan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau disebut dengan Classroom Action Reseach (CAR).

BAB II KAJIAN TEORI. strategi pembelajaran itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

Opin Ahmad 1, Salma Bowtha 2, Radia Hafid 3

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Tinjauan Hasil Belajar Matematika. a. Pengertian Belajar

BAB II KAJIAN TEORETIS. mencapai sesuatu yang dicita - citakan.. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

BAB II KAJIAN TEORI. makna dan arti dari bahan yang dipelajari. 8 Dari pernyataan tersebut, dapat

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB II KAJIAN TEORI. method, or series of activities to designed a particular educational goal. Jadi, dengan

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. karena kemajuan suatu negara akan sangat dipengaruhi oleh kualitas

BAB II KAJIAN TEORI. Fathurrohman dan Sutikno juga menjelaskan bahwa metode adalah cara atau. kata mengajar sendiri berarti memberi pelajaran.

BAB II KAJIAN TEORI. mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. 1 Aktivitas belajar dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan hal tersebut diperlukan uji coba secara terus-menerus teknik pembelajaran di

BAB II KAJIAN TEORI. dalam diri pribadi individu yang belajar. 19 Ini berarti bahwa hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Sains bukan hanya

BAB II KAJIAN TEORI. dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara afektif dan efesien. Senada dengan

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.

Penerapan Pembelajaran Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo Kabupaten Banggai

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan untuk mengkaji permasalahan. itu. Untuk memenuhi kebutuhannya tersebut manusia akan melahirkan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan,

yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan

Transkripsi:

11 BAB II LANDASAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Strategi Hollywood Squares Strategi merupakan garis arah atau cara untuk bertindak, Yang dibuat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhitungkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Hollywood Squares adalah semacam permainan berupa tanya jawab yang di lakukan di depan kelas serta menggunakan kartu yang akan di tempelkan pada tubuh siswa yang pertanyaannya berhasil di jawab. Strategi ini di buat untuk lebih menghidupkan kelas serta menyenangkan bagi siswa dan untuk memperdalam proses belajar dan memperkuat ingatannya. 17 Adapun langkah-langkahnya yaitu: a) Guru memerintahkan tiap siswa untuk menuliskan dua atau tiga pertanyaan yang terkait dengan mata pelajaran, pertanyaannya bisa dalam format ganda, benar/salah, atau isian. b) Guru mengumpulkan pertanyaan. Jika ada yang menghendaki, tambahkan beberapa pertanyaan dari guru c) Simulasikan format tayangan permainan tic-tac-toe yang merupakan jenis permainan yang memiliki 9 buah ruang (3x3) berbentuk kotak yang bersekat (bidak). Permainan ini menggunakan dua simbol pemain yaitu X atau O, yang digunakan dalam Hollywood Squares. Tatalah tiga kursi didepan kelas. Perintahkan tiga siswa untuk duduk dilantai didepan kursi, tiga duduk dikursi dan tiga lagi berdiri di belakangnya. d) Berikan kepada Sembilan selebriti itu sebuah kartu dengan tanda X tercetak di satu sisi dan di sisi lain untuk ditempelkan ke tubuh mereka bila pertanyaannya berhasil di jawab. 17 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 145 11

12 e) Perintahkan dua siswa untuk bertugas selaku kontestan. Kontestan memilih anggota dari celebrity squares untuk menjawab pertanyaan permainan. f) Ajukan pertanyaan kontestan secara bergiliran. Kontestan menjawab dengan setuju atau tidak setuju kepada tanggapan panel manakala mereka berusaha membentuk tic-tac-toe. g) Siswa lain yang tidak terlibat dalam permainan diberi kartu yang menyatakan setuju di satu sisi lain dan tidak setuju di sisi lain untuk diberikan kepada kontestan untuk membantu mereka dalam membuat keputusan. 18 Hollywood squares mensimulasikan permainan Tic-Tac-Toe, permainan tic-tac-toe sangatlah sederhana dan dapat di pahami oleh anakanak. Dalam tic-tac-toe terdapat 9 buah ruang (3x3) berbentuk kotak yang bersekat (bidak). Permainan ini menggunakan simbol pemain yaitu X atau O. Permainan ini dimulai dengan mengisi salah satu bentuk simbol pada salah satu bidak, hingga tiga buah simbol yang berbentuk sama tersusun membentuk garis diagonal, vertikal, atau horizontal. Hasil permainan yang didapat berupa menang, kalah, atau seri. Hasil permainan dinyatakan menang jika simbol dari salah satu pemain telah tersusun membentuk garis diagonal, vertikal, atau horizontal, sedangkan pemain yang lain dianggap kalah. Hasil permainan dinyatakan seri jika simbol dari permain tidak ada yang tersusun membentuk garis diagonal, vertikal, atau horizontal, serta semua bidak papan permainan telah terisi. 19 Kotak akan diisi dengan tanda X atau O jika siswa berhasil menjawab pertanyaan dengan benar, jika menjawab salah maka kotak akan di kosongkan. Yang dapat digambarkan sebagai berikut: 18 Melvin L. Siberman, Loc.Cit. 19 Rina Puspita [online], tersedia di: http://rinaforall.blogspot.com/2013/04/game-tic-tactoe.html, tanggal 31 Maret 2015 12

13 Tabel II.1 Permainan Tic-Tac-Toe X X X X X X X 13

14 Adapun kelebihan dari strategi Hollywood Squares adalah: 20 a) Mendorong siswa menjadi lebih aktif b) Mendorong siswa untuk lebih berani dalam mengeluarkan pendapat c) Memberikan pembelajaran yang bermakna pada pengalaman pelajaran yang diterima oleh siswa Sedangkan kelemahan dari strategi Hollywood Squares adalah: a) Membutuhkan waktu yang banyak b) Membuat siswa menjadi ribut c) Siswa yang tidak mengerti akan sulit untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran. 2. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindakan mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. 21 h.3 20 Melvin L. Siberman, Loc.Cit. 21 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), 14

15 Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. 22 Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh oleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Menurut Gagne belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. 23 Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya. 24 Berdasarkan pada pendapat di atas, belajar tidak terlepas dari hasil belajar yang diperoleh dari akibat proses pembelajaran. 3. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar Keberhasilan dalam belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor dan sikap faktor pendukungnya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, antara lain: a. Faktor Intern, terbagi menjadi tiga faktor yaitu: 1) Faktor Jasmaniah a) Faktor kesehatan b) Cacat tubuh 2) Faktor Psikologis 22 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 45 23 Slameto, Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 13 24 Aunurrahman, Belajar dan pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 35 15

16 a) Inteligensi b) Perhatian c) Minat d) Bakat e) Motif f) Kematangan g) Kesiapan 3) Faktor Kelelahan a) Kelelahan Jasmani b) Kelelahan Rohani b. Faktor Ekstern 1) Faktor Keluarga a) Cara orang tua mendidik b) Relasi antar anggota keluarga c) Suasana rumah d) Keadaan ekonomi keluarga e) Pengertian orang tua f) Latar belakang kebudayaan 2) Faktor Sekolah a) Metode mengajar b) Kurikulum c) Relasi guru dengan siswa d) Relasi siswa dengan siswa 16

17 e) Disiplin Sekolah f) Alat pelajaran g) Waktu sekolah h) Standar pelajaran di atas ukuran i) Keadaan gedung j) Metode belajar k) Tugas rumah 3) Faktor Masyarakat a) Kegiatan siswa dalam masyarakat b) Media masa c) Teman bergaul d) Bentuk kehidupan masyarakat. 25 Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar, untuk meningkatkan hasil belajar guru hendaknya mampu menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran, agar pada saat pembelajaran tidak membosankan dan mampu menarik perhatian siswa. 4. Hubungan Strategi Hollywood Squares dengan Hasil Belajar Siswa Dalam proses pembelajaran pada saat ini mengacu pada pembelajaran aktif, di mana siswa di tuntut untuk aktif dan berperan penting dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran aktif, siswa dapat mengembangkan pengetahuan, minat belajarnya. Siswa dapat 25 Slameto, Op.Cit. h. 54-71 17

18 mencari informasi melalui berbagai sumber belajar yang dapat mempermudah siswa dalam memperoleh pengetahuan. Berdasarkan uraian di atas untuk mewujudkan proses pembelajaran yang aktif dan melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran dapat digunakan strategi yang tepat dan cocok salah satunya dengan menggunakan strategi hollywood squares. Strategi Hollywood Squares merupakan strategi yang didasarkan pada tayangan kuis TV yang pernah popular, Hollywood Squares. Strategi ini semacam permainan berupa tanya jawab yang di lakukan di depan kelas serta menggunakan kartu yang akan di tempelkan pada tubuh siswa yang pertanyaannya berhasil dijawab. Strategi ini dibuat untuk lebih menghidupkan kelas serta menyenangkan bagi siswa dan untuk memperdalam proses belajar dan memperkuat ingatannya. Jadi penggunaan strategi hollywood squares ini lebih tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena dengan strategi ini siswa dapat berinteraksi dengan siswa lainnya sehingga semua siswa dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran. B. Penelitian yang Relevan Setelah peneliti membaca dan mempelajari beberapa karya ilmiah sebelumnya, penelitian ini sangat relevan dengan penelitian yang penulis lakukan, adalah sebagai berikut: 18

19 1. Penelitian oleh saudari Ruziah, pada jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN SUSKA RIAU pada tahun 2013. Dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Social Melalui Strategi Hollywood Squares Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Sungai Salak Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir. 26 Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh saudari ruziah adalah dengan penerapan strategi Hollywood squares dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Sungai Salak Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir. Hasil belajar siswa lebih meningkat dari sebelum tindakan, sebelum tindakan rata-rata 51%. Dapat di ketahui berhasilnya penerapan strategi Hollywood squares dari adanya peningkatan hasil belajar pada siklus I pertemuan pertama mengalami peningkatan menjadi 60%, sedangkan pada siklus II pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 91%. Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian oleh Ruziah adalah terletak pada strategi yang digunakan dan langkah-langkah pelaksanaanya, sedangkan perbedaannya adalah peneliti meneliti mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sedangkan Ruziah meneliti mata pelajaran IPS serta tempat penelitian, subjek, objek, serta waktu penelitian. 2. Penelitian oleh saudari Yulia Andryani, pada jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN SUSKA RIAU pada tahun 2009. Dengan judul Penerapan Strategi Hollywood Squares untuk 26 Ruziah, Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Social Melalui Strategi Hollywood Squares Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Sungai Salak Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir, Skripsi Pustaka Uin Suska Riau: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, PGMI, 2013. 19

20 Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Pada Murid Kelas V SDN 027 Payung Sekaki Pekanbaru. 27 Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh saudari Yulia Andryani adalah dengan penerapan strategi Hollywood squares dapat meningkatkan hasil belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Pada Murid Kelas V SDN 027 Payung Sekaki Pekanbaru. Dari data awal observasi hasil belajar siswa hanya 45,4% di kategorikan belum tuntas secara klasikal. Pada siklus I 86,36% dikategorikan ketuntasannya 86,36% atau belum tuntas seluruhnya. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 100% secara klasikal tercapai ketuntasan. Dapat di ketahui berhasilnya penerapan strategi Hollywood squares dari adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II. Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian oleh Yulia Andryani adalah terletak pada strategi yang digunakan dan langkah-langkah pelaksanaanya, sedangkan perbedaannya adalah peneliti meneliti mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sedangkan Yulia Andryani meneliti mata pelajaran IPS serta tempat penelitian, subjek, objek, materi, serta waktu penelitian. C. Indikator Keberhasilan 1. Indikator Kinerja a. Aktivitas Guru 1) Guru memerintahkan tiap siswa untuk menuliskan dua atau tiga pertanyaan yang terkait dengan mata pelajaran (pertanyaannya bisa dalam format ganda, benar/salah, atau isian.) 27 Yulia Andryani, Penerapan Strategi Hollywood Squares untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Pada Murid Kelas V SDN 027 Payung Sekaki Pekanbaru, Skripsi Pustaka Uin Suska Riau: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, PGMI, 2009. 20

21 2) Guru mengumpulkan pertanyaan. Jika ada yang menghendaki tambahkan beberapa pertanyaan dari guru. 3) Guru meminta siswa menata tiga kursi didepan kelas. 4) Guru memerintahkan tiga siswa untuk duduk dilantai didepan kursi, tiga duduk dikursi dan tiga lagi berdiri di belakangnya. 5) Guru memberikan kepada Sembilan selebriti itu sebuah kartu dengan tanda X tercetak di satu sisi dan di sisi lain untuk ditempelkan ke tubuh mereka bila pertanyaannya berhasil di jawab. 6) Guru memerintahkan dua siswa untuk bertugas selaku kontestan. Kontestan ini tugasnya memilih anggota dari celebrity squares untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. 7) Guru mengajukan pertanyaan kontestan secara bergiliran. Kontestan menjawab dengan setuju atau tidak setuju kepada tanggapan panel manakala mereka berusaha membentuk tic-tactoe. 8) Siswa lain yang tidak terlibat dalam permainan diberi kartu yang menyatakan setuju di satu sisi lain dan tidak setuju di sisi lain untuk diberikan kepada kontestan untuk membantu mereka dalam membuat keputusan b. Aktivitas Siswa 1) Siswa menuliskan dua atau tiga pertanyaan yang terkait dengan mata pelajaran (pertanyaannya bisa dalam format ganda, benar/salah, atau isian singkat). 2) Siswa menata tiga kursi didepan kelas. 3) Siswa yang terpilih maju kedepan, tiga siswa untuk duduk dilantai di depan kursi, tiga siswa lagi duduk di kursi dan tiga siswa lagi berdiri di belakangnya. 21

22 4) Siswa menempelkan kartu dengan tanda X tercetak ketubuh mereka bila pertanyaannya berhasil dijawab. 5) Siswa yang bertugas selaku kontestan akan memilih anggota dari selebritis squares untuk menjawab pertanyaan permainan. 6) Siswa menjawab setuju atau tidak setuju kepada tanggapan panel manakala mereka berusaha membentuk tic-tac-toe. 7) Siswa lain yang tidak terlibat dalam permainan diberi kartu yang mengatakan setuju atau tidak setuju dan sisi lain untuk diberikan kontestan untuk membantu mereka dalam membuat keputusan. 2. Indikator Hasil Belajar Ketuntasan siswa mencapai 75% artinya hampir secara keseluruhan siswa mendapatkan nilai 75. 28 Artinya dari 15 soal yang di ujikan paling sedikit siswa harus mampu memperoleh nilai kkm 75. Tingkatan keberhasilan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: a. Amat Baik, apabila sebagian besar 85%-100% bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa. b. Baik, apabila sebagian besar 71%-84% bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa. c. Cukup, apabila bahan pelajaran yang diajarkan 65%-70% dikuasai oleh siswa. 2008), h. 257 28 Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 22

23 d. Kurang, apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% yang dikuasai oleh siswa. 29 D. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan Strategi Hollywood squares dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 105 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. 29 Tim Pustaka Yustisia, Panduan Lengkap KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2008), h. 362 23