III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2014 di Laboratorium

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2014 di Greenhouse

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2015 di

PENGUJIAN BEBERAPA NUTRISI HIDROPONIK PADA SELADA (Lactuca sativa L.) DENGAN TEKNOLOGI HIDROPONIK SISTEM TERAPUNG (THST) TERMODIFIKASI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015 Juni 2015 di Laboratorium

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2014 Januari 2015 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

III. TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

III. METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

PENDAHULUAN ROMMY ANDHIKA LAKSONO

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. C. Rancangan Penelitian dan Analisis Data

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... I. PENDAHULUAN... 1

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium

PEMBAHASAN. Budidaya Bayam Secara Hidroponik

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

HIDROPONIK SUBSTRAT TOMAT DENGAN BERAGAM UKURAN DAN KOMPOSISI SERAT BATANG AREN. Dwi Harjoko Retno Bandriyati Arniputri Warry Dian Santika

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan

BAB IV. PRAKTEK PEMBIBITAN DAN TRANSPLANTING

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari - Maret Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Alat dan Bahan Peneltian

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

III. BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

3. METODE DAN PELAKSANAAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di perumahan Jalan Tombak No.49A Medan,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

BAB III METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik Laboratorium Lapangan Terpadu

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

III. METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. Agustus Bertempat di green house Universitas Muhammadiyah Malang.

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

PENGARUH JENIS LAMPU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) DALAM SISTEM HIDROPONIK INDOOR

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2014 di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboraturium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan (RSDAL) Universitas Lampung. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah wadah penyemaian, sprayer, rockwool, jellycup, greenhouse, box, styrofoam, plastik hitam, lakban hitam, pengaduk nutrisi, penggaris, timbangan, temperatur, TDS meter, ph meter, camera digital, dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih selada keriting (Grand rapids), air dan larutan nutrisi yaitu Goodplant (N1), Ryan Farm (N2), Zoro Mix (N3), AB Mix (N4) dan Nutri mix (N5). 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan yaitu :

20 N1 = Goodplant N2 = Ryan Farm N3 = Zoro Mix N4 = AB Mix N5 = Nutri mix Dengan demikian terdapat lima kombinasi perlakuan, setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak empat kali ulangan, sehingga terdapat dua puluh satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 4 tanaman, sehingga diperoleh total 80 tanaman. Denah petak penelitian ini adalah : N2U1 N4U3 N1U2 N2U4 N5U2 N1U1 N3U4 N4U1 N5U4 N3U2 N2U2 N1U3 N3U2 N4U4 N5U3 N2U3 N4U1 N4U2 N5U1 N1U4 Gambar 1. Denah tata letak penelitian Keterangan : N1 : Nutrisi Goodplant N2 : Nutrisi Ryan Farm N3 : Nutrisi Zoro Mix N4 : Nutrisi AB Mix N5 : Nutrisi Nutri mix U : Ulangan ke-n (n = 1,2,3,4)

21 3.4 Pelaksanaan Penelitian Mulai Persiapan alat dan bahan Pembuatan sistem hidroponik terapung Uji Pendahuluan (Penentuan takaran EC, Pengendapan larutan nutrisi dan Analisis karakteristik nutrisi) Penyemaian benih selada Pembuatan larutan nutrisi Penanaman selada Pemeliharaan selada Pemanenan selada Pengamatan tanaman Analisis data Selesai Gambar 2. Diagam alir penelitian

22 3.4.1 Pembuatan Sitem Hidroponik Terapung Pembuatan Teknologi Hidroponik Sistem Terapung (THST) dibuat dalam bentuk kolam yang terbuat dari box styrofoam buah kemudian pada bagian atas box diletakkan Styrofoam sebagai tempat berdirinya tanaman. Box ini berukuran 39 cm x 32 cm x 13 cm dengan kedalaman larutan nutrisi sebesar 12 cm yang bagian dalamnya di lapisi plastik hitam. Pembuatan sistem terapung termodifikasi dengan cara meletakkan penopang tanaman (styrofoam) dengan ketebalan 2cm di atas box buah tersebut sehingga tidak langsung menyentuh larutan nutrisi (menggantung). Pada celah antara box dengan penopang tanaman ada sedikit jarak sehingga udara dapat masuk ke dalam box. Berbeda halnya dengan teknologi sistem terapung yang tidak dimodifikasi, pada sistem tersebut penopang berdirinya tanaman dibiarkan mengapung langsung di atas larutan nutrisi sehingga akar keseluruhan tanaman terendam. Jarak tanam pada styrofoam adalah 20 x 15 cm (Rohma, 2009) dengan diameter lubang tanam 4 cm, terdapat 4 tanaman untuk setiap boxnya. Total tanaman pada penelitian ini yaitu sebanyak 80 tanaman. 3.4.2 Uji Pendahuluan Uji pendahuluan dilakukan sebelum melakukan penelitian. Adapun uji pendahuluan yang dilakukan terdiri dari penentuan takaran EC, pengendapan larutan nutrisi dan analisis karakteristik nutrisi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui takaran nilai EC yang sesuai untuk masing-masing larutan nutrisi, untuk mengetahui nilai EC larutan nutrisi yang konstan dan untuk mengetahui karakteristik larutan nutrisi.

23 3.4.2.1 Penentuan Takaran Nilai EC Penetuan takaran nilai EC dilakukan sebelum pembuatan larutan nutrisi. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan takaran dari masing-masing larutan nutrisi yang sesuai dengan nilai EC diinginkan. Penentuan takaran nilai EC dengan cara menyiapkan alat dan bahan yang terdiri dari gelas ukur, air 1 L dan alat TDS meter, kemudian masing-masing larutan nutrisi dimasukkan dengan memperkirakan masing-masing takaran nutrisi untuk dimasukkan kedalam air yang telah disiapkan sebanyak 1 liter kemudian diukur dengan alat TDS meter. 3.4.2.2 Pengendapan Larutan Nutrisi Uji pengendapan dilakukan selama 1 minggu dari masing-masing larutan nutrisi (5 sampel). Nilai EC awal yang digunakan sebesar 1.3 ms/cm. Hal ini bertujuan untuk mengetahui larutan nutrisi yang konstan. 3.4.2.3 Analisis Karakteristik Nutrisi Analisis larutan nutrisi dilakukan pada semua larutan nutrisi dengan menganalisis unsur nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K). Analisis larutan nutrisi dianalisis dengan menggunakan 1 liter air dan masing-masing stock A dan B 5 ml. 3.4.3 Persemaian Tanaman Persemaian dilakukan dengan menggunakan media arang sekam. Benih yang digunakan adalah selada (Gand rapids). Benih tersebut merupakan benih yang unggul dan biasa digunakan pada dataran rendah seperti di Lampung. Sebelum disemai benih tersebut direndam terlebih dahulu agar benih dapat tumbuh

24 serempak dan tumbuh lebih cepat. Benih yang telah direndam kemudian di sebar pada media arang sekam yang telah disiapkan. Persemaian dilakukan selama 2 minggu dengan dilakukan penyiraman menggunakan air. Setelah 2 minggu dilakukan pemilihan bibit dengan kualitas baik yaitu memiliki daun lebar dan batang yang tegak. Bibit dengan kualitas baik kemudian di balut dengan rockwool lalu dilakukan penanaman pada teknologi hidroponik sistem terapung (THST) termodifikasi. 3.4.4 Pembuatan Larutan Hara Pembuatan larutan nutrisi yaitu dengan perbandingan stok A dan stok B serta ditambahkan air. Pada awal pindah tanam Ec yang digunakan 1.3 ms/cm, minggu selanjutnya 1.5 ms/cm dan minggu berikutnya hingga panen 1.7 ms/cm. Pada saat penelitian cara mengamati larutan nutrisi dengan menggunakan alat TDS meter yang dilakukan dengan meletakkan alat tersebut kedalam larutan nutrisi. 3.4.5 Penanaman Bibit yang telah disemai dan dibalut oleh media rockwool kemudian dimasukkan ke dalam jelly cup yang telah dilubangi sisi samping hingga kebawah. Jelly cup berfungsi sebagai penyanggah tanaman saat meletakkan bibit diatas styrofoam agar tanaman tetap berdiri kokoh. Dalam memasukkan bibit ke jelly cup, hal yang perlu diperhatikan adalah akar bibit. Akar bibit diharuskan menjulur keluar dari lubang jelly cup agar akar bibit tersebut menyentuh larutan nutrisi pada saat penanaman.

25 3.4.6 Pemeliharaan Tanaman Pemeliharaan tanaman dilakukan agar bibit yang telah ditanam pada sistem hidroponik dapat tumbuh dengan optimal. Kegiatan pemeliharaan tanaman meliputi pengontrolan electrical conductivity (EC), ph, penyulaman, dan menjaga tanaman dari organisme pengganggu tanaman (OPT). Nilai electrical conductivity (EC) pada awal penanaman sebesar 1.3 ms/cm sedangkan untuk tanaman yang sudah dewasa electrical conductivity (EC) sebesar 1.5mS/cm dan hingga panen sebesar 1.7 ms/cm. Sedangkan untuk pengendalian terhadap OPT dilakukan secara manual tanpa menggunakan pestisida agar tanaman tidak terkontaminasi dengan bahan kimia lainnya. 3.5 Variabel Pengamatan 3.5.1 Pengamatan Harian Pengamatan harian meliputi intensitas cahaya, suhu Greenhouse, suhu larutan, dan evapotranspirasi tanaman. Pengamatan harian dilakukan pada pagi (06.30-07.00 WIB), siang (12.30-13.00) dan sore (16.30-17.00 WIB). 3.5.2 Pengamatan Mingguan Variabel tanaman yang di ukur meliputi : 1. Jumlah daun per tanaman (helai) Perhitungan jumlah daun dilakukan pada daun yang telah membuka sempurna.

26 2. Tinggi tanaman (cm) Tinggi tanaman di ukur dari permukaan styrofoam hingga ujung daun tertinggi menggunakan penggaris. 3. Potensial hydrogen (ph) larutan Potensial hydrogen (ph) di ukur dengan menggunakan alat ph larutan dengan meletakkan alat tersebut kedalam larutan nutrisi. 4. Electrical conductivity (EC) Electrical conductivity (EC) di ukur dengan menggunakan alat TDS meter dengan meletakkan alat tersebut kedalam larutan nutrisi. 3.5.3 Pengamatan Saat Panen 1. Panjang akar pertanaman (cm) Panjang akar diukur dari pangkal akar hingga akar terpanjang pada saat akhir pengamatan (panen). 2. Bobot brangkasan total Bobot total per tanaman diukur dengan cara menimbang tanaman seluruhnya beserta akar. 3. Bobot brangkasan atas Bobot brangkasan atas diukur dengan cara memotong bagian akar tanaman, kemudian ditimbang berat tajuk tanaman. 4. Bobot brangkasan bawah Bobot brangkasan bawah diukur dengan cara mengurangi bobot total per tanaman dengan bobot brangkasan atas.

27 3.6 Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%.