III. METODOLOGI PENELITIAN. : Motor Diesel, 1 silinder

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Motor diesel 4 langkah satu silinder. digunakan adalah sebagai berikut: : Motor Diesel, 1 silinder

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor diesel empat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 110 cc. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah sepeda motor

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. : Motor Bensin 4 langkah, 1 silinder Volume Langkah Torak : 199,6 cm3

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. langkah 110 cc, dengan merk Yamaha Jupiter Z. Adapun spesifikasi mesin uji

III. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 2, April 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam memlakukan penelitian ini, mesin yang digunakan adalah sepeda

KEMAMPUAN BENTONIT PELET TEKAN TERAKTIVASI FISIK SEBAGAI PENGGANTI ZEOLIT DALAM MENGHEMAT KONSUMSI BAHAN BAKAR MOTOR DIESEL 4-LANGKAH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan pengujian, maka didapatkan data yang merupakan parameterparameter

Pengaruh Variasi Jenis Aktivator Asam dan Nilai Normalitas Pada Aktivasi Zeolit Pelet Perekat Terhadap Prestasi Mesin Motor Diesel 4-Langkah

PENAMBAHAN ADITIF PRESTONE, REDEX DAN BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP PRESTASI MESIN DIESEL, TORSI, DAYA, DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR CAIR SPESIFIK.

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

Pengaruh Variasi Normalitas NaOH pada Aktivasi Basa-Fisik Zeolit Pelet Perekat terhadap Prestasi Sepeda Motor Bensin 4-Langkah

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013

JURNAL FEMA, Volume 2, Nomor 2, April 2014

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahan bakar minyak disebabkan oleh terjadinya peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4-langkah

I. PENDAHULUAN. produksi minyak per tahunnya 358,890 juta barel. (

BAB III METODE PENELITIAN

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

I. PENDAHULUAN. ditegaskan oleh BP Plc. Saat ini cadangan minyak berada di level 1,258 triliun barrel

I. PENDAHULUAN. dengan laju penemuan cadangan minyak bumi baru. Menurut jenis energinya,

l. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Fahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc

LAMPIRAN C DOKUMENTASI

BAB III METODE PENELITIAN

PENAMBAHAN ADITIF PRESTONE, REDEX DAN BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP PRESTASI MESIN DIESEL, TORSI, DAYA, DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SPESIFIK ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan bahan baku biodiesel dilakukan di laboratorium PIK (Proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi di dunia terus berjalan seiring dengan

BAB III PROSES MODIFIKASI DAN PENGUJIAN. Mulai. Identifikasi Sebelum Modifikasi: Identifikasi Teoritis Kapasitas Engine Yamaha jupiter z.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan mesin stirling. Mesin stirling yang digunakan merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin 2 langkah 135 cc dengan data sebagai berikut :

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

A. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN. FPMIPA UPI, Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI, dan

III. METODE PENELITIAN. dilakukan, pembuatan sampel mentah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A PERHITUNGAN DENGAN MANUAL. data data dari tabel hasil pengujian performansi motor diesel. sgf = 0,845 V s =

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana kampus

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

III. METODE PENELITIAN. ini adalah paving block dengan tiga variasi bentuk yaitu berbentuk tiga

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PERCOBAAN

JURNAL FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

Gambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melakukan pengujian, penulis memperoleh data-data hasil pengujian

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

PENGARUH PENAMBAHAN GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL OTOMOTIF KAPASITAS BESAR. Tugas Akhir Konversi Energi TEKNIK MESIN FTI-ITS

JURNAL FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

Oleh : Wahyu Jayanto Dosen Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari ST., MT.

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian 1. Motor diesel 4 langkah satu silinder Dalam Pengambilan data ini menggunakan motor diesel empat langkah satu silinder dengan spesifikasi sebagai berikut : Merk/Type Jenis Posisi katup Valve rocker clearance : ROBIN FUJI DY23D : Motor Diesel, 1 silinder : Di atas : 0,10 mm (Dingin) Volume Langkah Torak : 230 cm 3 Langkah Torak Diameter Silinder : 60 mm : 70 mm Perbandingan Kompresi : 21 Torsi Maksimum Daya Engkol Maksimum Putaran Maksimum Waktu Injeksi Bahan-Bakar Berat : 10,5 Nm pada 2200 revs/min : 3,5 kw pada 3600 revs/min : 3600 revs/min : 23 BTDC : 26 kg

35 Gambar 11. Motor Diesel ROBIN FUJI DY23D 2. Instrumentasi penguji Instrumentasi penguji pada penelitian ini yaitu sebuah dinamometer hidraulik untuk mengukur torsi dan unit instrumentasi TD 114 yang merupakan panel hasil pengukuran putaran mesin, torsi, temperatur gas buang, laju pemakaian bahan bakar dan laju pemakaian udara pembakaran. Peralatan lain yang digunakan adalah tachometer yang digunakan untuk mengukur kecepatan mesin dan stopwatch untuk menghitung laju pemakaian bahan bakar. Digunakan juga sebuah wadah tempat zeolit yang ditempatkan pada saluran udara masuk bagian luar.

36 Susunan instalasi peralatan dan instrumentasi penguji tersebut ditunjukkan pada Gambar 6 dibawah ini : Tachometer Torsimeter Pipette gelas bahan bakar Pengatur span dan zero untuk torsimeter Termometer gas buang Saklar On/off Katup bahan bakar ke mesin Saluran udara masuk (Wadah Penampung Zeolit) Manometer aliran udara Katup bahan bakar dari tangki Soket 5-pin (tachometer) Input listrik utama Soket 4-pin (transduser torsi) Gambar 12. Unit Instrumentasi TD 114

37 Adapun rangkaian dari motor diesel fuji DY23D dan Unit Instrumentasi TD 114 adalah sebagai berikut : Tangki Bahan Bakar Wadah Penampung Zeolit Unit Intrumentasi TD 114 Motor Diesel Dinamo Meter Gambar 13. Rangkaian Alat uji dan Unit Instrumentasi 3. Alat yang digunakan Berikut adalah alat-alat yang digunakan selama penelitian beserta keterangannya: a. Satu unit Stopwatch Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu pemakaian bahan bakar saat pengujian. b. Tachometer (rpm) Tachometer yang dipakai dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui putaran mesin. Tachometer yang dipakai adalah tachometer digital (Gambar 8).

38 Gambar 14. Tachometer Digital c. Termometer air raksa Termometer air raksa ini digunakan untuk mengetahui temperatur ruangan saat pengujian Gambar 15. Termometer air raksa d. Gelas ukur dengan ukuran 1000 ml Gelas ukur 1000 ml yang digunakan mempunyai ketelitian 10 ml. Alat ini digunakan untuk mengukur air mineral yang digunakan dalam proses pembuatan tablet. Gambar 16. Gelas ukur

39 e. Mixer Mixer digunakan untuk mengaduk campuran zeolit dengan larutan kimia (NaOH dan KOH) pada proses aktivasi kimia. f. Ember Ember digunakan untuk tempat mengaduk zeolit dan larutan atau zeolit dengan air mineral. Gambar 17. Mixer dan ember g. Timbangan digital Timbangan digunakan untuk menimbang zeolit-zeolit yang akan digunakan dalam pengujian. Gambar 18. Timbangan digital

40 h. Ampia Ampia digunakan untuk memperhalus permukaan dan memadatkan campuran zeolit dan tepung tapioka dengan menggunakan ukuran tebal 3 mm. Gambar 19. Ampia i. Cetakan Cetakan digunakan untuk mencetak hasil campuran tepung tapioka dengan zeolit yang sebelumnya telah dihaluskan permukaannya dan diseragamkan ketebalannya dengan menggunakan ampia. Gambar 20. Cetakan (diameter 10 mm) j. Oven Oven digunakan untuk mengeringkan zeolit yang telah diaktivasi kimia dan digunakan untuk aktivasi fisik.

41 4. Bahan a. Zeolit alami Zeolit alami yang digunakan untuk pengujian dalam penelitian ini adalah jenis klinoptilolit, dengan komposisi kimia 64,37 % SiO 2, 10,93 % Al 2 O 3, 1,29 % Fe 2 O 3, 0,16 % TiO 2, 18,61 % L.O.I, 1,31 % CaO, 0,68 % MgO, 1,54 % K 2 O, 0,75 % Na 2 O (sumber: CV. MINATAMA). b. Larutan basa (NaOH dan KOH) Larutan NaOH dan KOH ini digunakan untuk mengaktivasi zeolit secara kimia pada persiapan bahan. Setiap 1 gram zeolit diaktivasi dengan 1 ml larutan NaOH (1 : 1) c. Air mineral Air ini dipakai untuk mencuci zeolit baik yang alami maupun yang telah diaktivasi. Pada zeolit yang telah diaktivasi bertujuan untuk menetralkan kembali zeolit agar phnya menjadi seimbang (ph 7). d. Tepung Tapioka Tepung digunakan sebagai perekat pelet untuk mempermudah pembuatan tablet zeolit.

42 B. Persiapan Alat dan Bahan Zeolit diaktivasi menggunakan larutan basa NaOH dan KOH dengan variasi konsentrasi 0,25 N, 0,5 N, 0,75 N dan 1,00 N dengan rasio zeolit-larutan (NaOH dan KOH) adalah 1 : 1. 1. Aktivasi kimia zeolit dengan NaOH a. Pertama-tama siapkan zeolit yang akan diaktivasi, jika ingin mengaktivasi zeolit dengan berat 1 kg maka siapkan larutan NaOH sebanyak 1000 ml karena perbandingan zeolit dengan larutan 1 : 1. Lihat pada gambar 21. b. Cara membuat larutan NaOH 1000 ml yaitu dengan menghitung dahulu berat NaOH yang akan dicampurkan yaitu dengan rumus : Berat NaOH (gr) = Mr x normalitas x banyak zeolit (kg ) jumla h atom H Setelah mendapatkan berat NaOH yang akan dicampur (contoh perhitungan dapat dilihat pada lampiran). Langkah selanjutnya yaitu memasukkan NaOH tadi kedalam 500 ml air mineral dan mengaduknya, setelah tercampur merata tambahkan lagi air mineral sehingga volumenya menjadi 1000 ml maka jadilah larutan NaOH sebanyak 1000 ml. c. Campurkan larutan NaOH yang telah dibuat tadi dengan zeolit yang akan diaktivasi ke dalam wadah yang telah disediakan (ember) kemudian aduk hingga merata menggunakan mixer selama 2 jam. Setelah diaduk selama 2 jam maka proses aktivasi telah selesai. Lihat gambar 22.

43 2. Aktivasi kimia zeolit dengan KOH Langkah-langkah aktivasi zeolit dengan larutan KOH sama dengan aktivasi dengan menggunakan larutan NaOH. Zeolit alam yang telah selesai diaktivasi ini dicuci terlebih dahulu dengan tujuan untuk menetralkan kembali nilai ph dan menghilangkan kotoran yang menempel yaitu dengan mencucinya menggunakan air mineral. Setelah itu, zeolit-zeolit tersebut dikeringkan dengan menggunakan panas matahari selama 3 jam. Kemudian di panaskan menggunakan oven selama 1 jam dalam suhu 110 o C. Gambar 21.a. zeolit ditimbang Gambar 21.b. Pengaduk untuk aktivasi Gambar 21. Zeolit yang akan diaktivasi Gambar 22. Zeolit yang telah diaktivasi

44 3. Aktivasi Fisik Zeolit yang telah teraktivasi basa kemudian ditumbuk sehingga menjadi bentuk serbuk, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam proses pembuatan bentuk tablet. Zeolit yang telah berbentuk serbuk tadi kemudian diayak, sehingga ukurannya menjadi 100 mesh. Serbuk zeolit yang sudah ditumbuk dapat dilihat pada gambar 25. Serbuk zeolit kemudian dicampur dengan air dan tepung kanji yang berfungsi sebagai perekat. Kemudian dibentuk menjadi tablet dengan tebal 3 mm dan diameter 10 mm dengan menggunakan alat cetakan. Zeolit yang sudah dicetak berbentuk tablet dapat dilihat pada gambar 27. Gambar 23. Oven yang digunakan sebagai aktivasi fisik baik sebelum dan sesudah ditumbuk. Gambar 24. Alat yang digunakan untuk menumbuk zeolit

45 Gambar 25.a. Zeolit yang sudah ditumbuk Gambar 25.b. Ayakan zeolit Gambar 25. Zeolit dan alat pengayak Gambar 26. Aktivtor NaOH dan KOH Gambar 27. Zeolit yang sudah dicetak

46 Tablet zeolit yang telah selesai dicetak kemudian diaktivasi fisik dengan pemanasan pada temperatur yaitu: 200 o C selama 1 jam pada oven pemanas. Langkah-langkahnya adalah oven dipanaskan dari temperatur ruangan 27 o C ke temperatur 200 o C selama 10 menit. Saat tercapai temperatur 200 o C, oven dibuka dan memasukkan zeolit yang telah ditempatkan ke dalam wadah oven berbahan aluminium secara merata. Waktu yang dibutuhkan dalam memasukan zeolit ini diusahakan singkat, sehingga temperatur di dalam oven tidak turun secara signifikan. Setelah dua jam, oven dibuka kembali, zeolit-zeolit yang telah dipanaskan dikeluarkan kemudian diletakkan di temperatur ruangan (pendinginan secara alami). Tablet zeolit yang sudah dingin tadi dimasukkan ke dalam stoples agar tidak terkontaminasi dengan udara luar, selanjutnya zeolit tablet tersebut siap untuk diuji.

47 C. Prosedur Pengujian 1. Pengkalibrasian Torsimeter TD 114 Sebelum melakukan pengujian mesin, torsimeter harus dinolkan dan dikalibrasi terlebih dahulu. Adapun caranya adalah sebagai berikut : a. Menghubungkan unit instrumentasi TD 114 ini dengan arus listrik dan menghidupkan unit instrumentasi TD 114 tersebut. b. Memutar span control hingga posisi maksimum (searah putaran jarum jam). c. Dinamometer diguncangkan untuk mengatasi kekakuan seal bantalannya. Vibrasi terjadi secara otomatis bila mesin berputar. d. Memutar zero control hingga torsimeter terbaca nol. e. Dinamometer diguncangkan lagi untuk memeriksa keakuratan posisi nol tersebut. f. Menggantungkan beban sebesar 3,5 kg pada lengan dinamometer tersebut. g. Memutar span control hingga torsimeter TD114 menunjukkan bacaan 8,6 Nm. h. Dinamometer diguncangkan lagi hingga pembacaan torsimeter stabil. i. Beban 3,5 kg tadi disingkirkan dan mengulangi langkah-2 hingga langkah- 8 agar penyetelan zero control dan span control benar-benar akurat. 2. Pengambilan Data Setelah proses kalibrasi torsimeter TD 114 selesai, mesin dihidupkan selama kurang lebih 10 menit untuk proses pemanasan mesin hingga keadaan stabil. Pengambilan data dimulai dengan meletakkan beban pada dinamometer, beban

48 yang digunakan adalah sebesar 1,5 kg. Dan variasi putaran mesin yang digunakan adalah 1500, 2000, 2500 dan 3000 rpm. Variasi zeolit yang digunakan dalam pengujian adalah komposisi normalitas 0,25, 0,50, 0,75 dan 1,00 pada NaOH dan KOH. Proses pengambilan data dilakukan sebanyak dua tahap dalam putaran yang sama, tahap pertama merupakan pengambilan data tanpa menggunakan zeolit dan tahap kedua adalah pengambilan data menggunakan zeolit yang berbentuk tablet. Pengambilan data dilakukan untuk setiap putaran mesin dengan menggunakan berat zeolit sebanyak 100 gram. Proses pengambilan data diulang sebanyak tiga kali. Data pertama diambil dengan menyetel putaran sebesar 1500 rpm, setelah torsi stabil dan putaran mesin stabil ambil data tanpa menggunakan zeolit dan dengan menggunakan zeolit, kemudian menyetelnya lagi ke putaran 2000 rpm, 2500 rpm dan 3000 rpm sambil mengambil data tanpa menggunakan zeolit dan dengan menggunakan zeolit seperti pengambilan data sebelumnya. Setelah data pertama didapatkan langkah selanjutnya mengambil data kedua. Caranya dengan menurunkan kembali putaran mesin ke 1500 rpm dan mengambil data seperti pengambilan data pertama. Pada proses pengambilan data dengan menggunkan zeolit, zeolit diletakkan di saluran udara masuk sehingga udara yang masuk ke ruang bakar melewati zeolit dan mengalami proses absorpsi yang dilakukan oleh zeolit.

49 D. Analisa Data Semua data pengujian yang diperoleh, selanjutnya dianalisa menggunakan perasamaan 1 sampai 4 untuk mendapatkan daya engkol dan konsumsi bahan bakar spesifik yang terjadi. Data-data hasil pengamatan dicatat dalam tabel hasil pengujian seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 5. Data hasil pengujian. Putaran Mesin, rpm : 1500, 2000, 2500 dan 3000 Bahan bakar Beban : Diesel : 1,5 kg Spesific grafity : 0,84 Diameter/lebar zeolit : 10/ 3 (mm) Nilai kalor bahan bakar : 39.000 kj/kg Waktu pemanasan : 2 jam Tekanan udara ruangan : 101325 Pa 1,013 bar Variasi aktifasi kimia basa : NaOH dan KOH Normalitas 0,25 N 0,50 N 0,75 N 1,00 N Pengulangan ke 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Temp. udara ruangan, C Putaran mesin, rpm Torsi, Nm Waktu pem. b. bakar, det Bacaan manometer mmh 2 O Temperatur gas buang, C Hasil analisa data ditampilkan dalam bentuk grafik untuk memudahkan perbandingan hasil dan pembahasan.

50 Alur pengambilan data dan analisis data Mulai Persiapan Motor Diesel dan Alat Instrumentasi Memasang beban 1,5 kg Mengatur Putaran mesin 1500, 2000, 2500 dan 3000 rpm Membuat tablet zeolit dengan diameter 10 mm, tebal 3 mm Mengambil data tanpa zeolit Mengambil data zeolit dengan aktivasi NaOH normalitas 0,25 N, 0,50 N, 0,75 N dan 1,00 N Mengambil data zeolit dengan aktivasi KOH normalitas 0,25 N, 0,50 N, 0,75 N dan 1,00 N Menganalisis Data Kesimpulan Selesai