BAB I PENDAHULUAN. berkembang hidup sejahtera dengan aspirasi cita-cita untuk maju, bahagia dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. merupakan perwujudan tanggung jawab orang tua dalam membina anak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. martabat manusia, karena dari proses pendidikan itu

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan dapat mengubah

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. mentransferkan ilmunya ke siswa, sehingga hasil belajar atau kompetensi yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai kebahagiaan hidup yang lebih baik dan sempurna. sendiri, untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. individu, maupun sebagai masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Jika dilihat

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Disamping manusia. terjadi karena manusia dianugerahi akal oleh Allah Swt, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. untuk merenovasi hidupnya dengan membangun semua unsur terkecil sampai terbesar

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang dapat. membantu manusia untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dalam kaitannya dengan perkembangan individu, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemampuan. Rukun Islam dimaksud mencakup syahadat, shalat, puasa, zakat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan lulusan-lulusan yang dapat bersaing di zaman modern yang

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. bahwa Islam sangat memperhatikan arti pendidikan. Karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. ibarat lampu penerang bagi seluruh manusia, sedangkan para pendidik, mereka

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3, yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan seiring dengan tuntutan pembangunan. Tanpa pendidikan tidak mungkin suatu bangsa berkembang hidup sejahtera dengan aspirasi cita-cita untuk maju, bahagia dan sejahtera. Pendidikan merupakan tolak ukur bagi seseorang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Dengan pendidikan akan terbentuklah manusia yang mampu mempertanggungjawabkan segala apa yang dilakukan baik terhadap agama, masyarakat dan bangsa. Dalam undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang sistem pendidikan nasional yang berbunyi sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan dengan pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal adalah di sekolah dan pendidikan non formal adalah pendidikan luar sekolah seperti keluarga dan masyarakat. 1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pelaksanaannya, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h.7. 1

2 Pendidikan keluarga merupakan jalur pendidikan luar sekolah yang mempunyai peran yang sangat penting bagi anak karena anak lebih banyak waktu berada di rumah dari pada di sekolah. Dikatakan M. Arifin dalam bukunya yang berjudul Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Di Lingkungan Sekolah dan Keluarga tentang kedudukan keluarga dalam tiga lingkungan pendidikan yaitu Keluarga sebagai salah satu dari segi lingkungan pendidikan yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan jiwa anak. Tiga lingkungan tersebut adalah keluarga, sekolah dan masyarakat. 2 Orang tua merupakan orang yang pertama dan utama terhadap tanggung jawab dalam keluarga. Orang tua bertanggung jawab dalam menjaga, menyayangi dan mendidik anak-anak karena mereka merupakan amanah dari Allah SWT yang harus dipertanggung jawabkan di akhirat kelak. Di dalam keluargalah anak pertama-tama menerima pendidikan dan pendidikan yang diperoleh dalam keluarga ini merupakan pendidikan yang terpenting dan utama terhadap perkembangan pribadi anak. 3 Dalam Al-Qur an surah At-Tahrim ayat 6 dijelaskan tentang tanggung jawab orang tua dalam pendidikan keluarga yaitu: 2 M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Di Lingkungan Sekolah dan Keluarga, (Jakatra: Bulan Bintang, 1976), h. 83. 3 Soelaiman Yosoef dan Slamet susanto, Pendidikan Luar Sekolah, (Surabaya: Usaha Nasional, 1979), h. 3.

3 Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa diperintihkan kepada orang-orang yang beriman supaya membimbing dan mendidik anak-anaknya agar terhindar dari perbuatan-perbuatan maksiat dan mendapat keselamatan di dunia dan akhirat. Pendidikan keluarga sangat berpengaruh terhadap anak karena anak yang baru dilahirkan belum tahu apa-apa dan orang tualah yang melakukan pendidikan. Apabila pendidikan yang dilakukan keluarga itu baik maka anak akan menjadi baik juga dan sebaliknya apabila orang tua tidak mendidik anak maka akan menjadi anak yang hidup dengan kebingungan tanpa mengetahui mana yang benar dan yang salah. Sabda Rasulullah SAW ع ن ع ي ب ن ه ع ن ي ع ع ع ن ه ع كا ع ي ع ه ن ه د ع ه ي ب ا ن ي ه ن ع ما ي ب م ن ع م ن ه ن 4 ه ع و ع ا ي ب ي ب.) وا م لم( : ع ع ع ه ن ع ل عى ن ي ب ن ع ي ب ه عا ع ع صل نى ا ي ب ا ي ب ي ع ع ا ه ي ه ع و ع ي ب ي ب ع ل نل ع و ع ل ع ع ي ب م : ع و ي ه ن ع وص ع ع ي ب ي ب و Hadits di atas menjelaskan bahwa setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan suci bagaikan kertas putih dan orang tualah yang akan menjadikanya apa, baik menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi. Orang tualah yang mendidik dan membimbing anak sejak kecil sampai remaja bahkan sampai dewasa. Pendidikan dalam keluarga atau di rumah tangga termasuk pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan. Pendidikan luar sekolah yang tidak 4 Al-Imam Abi Al-Husaini Muslim Bin Hajjaj Al-Qurasyairi An Naisaburi, Shahih Muslim, (Beirut: Darul Fikr, 1414 H), Jilid II, Bab II, No. 22, h. 556.

4 dilembagakan ialah proses pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, pada umumnya tidak teratur dan tidak sistematis sejak seorang lahir sampai mati. 5 Orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam pendidikan. Seorang anak yang ingin sukses dan berprestasi tidak hanya belajar di sekolah tetapi untuk menjadi anak yang sukses dan berprestasi tersebut partisipasi yang dilakukan orang tua di rumah sangat berpengaruh. Orang tua yang mengerti bahwa pendidikan itu penting bagi anak baik untuk sekarang maupun yang akan datang maka ia akan selalu membimbing anaknya dalam belajar di rumah, tetapi banyak juga orang tua yang tidak mengerti dan melimpahkan semuanya ke sekolah. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di desa Sungai Sahurai 2 Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala ditemukan gejala-gejala adanya orang tua yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan belajar anaknya di rumah walaupun sebagian yang lain juga ada yang melakukan partisipasi. Banyak orang tua yang menganggap bahwa pendidikan di sekolah sudah cukup, hal ini karena minimnya pengetahuan dan kesadaran mereka tentang pentingnya bimbingan dan partisipasi orang tua di rumah terhadap keberhasilan pendidikan di sekolah. Mereka tidak menyadari bahwa partisipasi orang tua sangat membantu anak untuk mencapai prestasi di sekolah. Selain itu juga karena adanya faktor latar belakang pendidikan orang tua dan kesibukan orang tua dalam bekerja. Masyarakat Sungai Sahurai sebagian besar bertani sehingga orang tua sibuk dan kurang memperhatikan tentang pendidikan anak-anak mereka. Dan juga 5 Zahara Idris dan Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan, ( Jakarta: PT. Gramidia Widiaasarana Indonesia, 1992), h.85.

5 mereka mempunyai anggota keluarga yang banyak. Ketika seorang ayah sibuk bekerja dan ibunya juga sibuk mengasuh anaknya yang masih kecil sehingga bimbingan belajar kepada anak yang sudah sekolah tidak terlaksana. Apalagi ketika anak itu sudah berada di kelas IV sampai kelas VI, mereka menganggap bahwa anak yang sudah kelas tersebut tidak begitu perlu dibimbing karena mereka sudah besar. Padahal waktu itulah mereka sangat memerlukan bimbingan dan partisipasi orang tua karena mereka akan menghadapi UN (Ujian Nasional). Pekerjaan pokok yang ada di desa Sungai Sahurai adalah bertani dan sebagian lainya berdagang dan mengajar. Dengan ketidakpahaman dan kesibukan orang tua mereka memberikan kebebasan kepada anak sehingga anak menggunakan waktunya untuk lebih banyak bermain dari pada belajar. Berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian walaupun banyak orang tua seperti itu tetapi ada diantara mereka yang masih mempunyai anak yang berprestasi di sekolah dan penulis ingin mengetahui partisipasi yang dilakukan orang tua tersebut dan memasukkan hasil penelitiannya dalam sebuah skripsi yang berjudul: Studi Partisipasi Orang Tua dalam Belajar Siswa Berprestasi di SDN Sungai Sahurai 2 Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala.

6 B. Definisi Operasional dan Lingkup Pembahasan 1. Partisipasi Partisipasi adalah hal turut berperan serta dalam suatu kegiatan, peran serta, keikutsertaan. 6 Partisipasi yang penulis maksud di sini adalah peran serta atau keikutsertaan yang dilakukan orang tua dalam belajar anak di rumah dengan cara mengarahkan, mengawasi, mendorong dan melengkapi fasilitas belajar anak 2. Orang Tua Orang tua adalah ayah dan ibu kita. 7 Adapun orang tua yang penulis maksud disini adalah ayah dan ibu atau wali siswa yang mempunyai anak yang masih bersekolah dan mempunyai prestasi di SDN Sungai Sahurai 2 Kecamatan Rantau Badauh Kebupaten Barito Kuala. 3. Belajar Belajar adalah berusaha untuk memperoleh ilmu atau menguasai suatu keterampilan. 8 Adapun belajar yang penulis maksud di sini adalah kegiatan yang dilakukan anak dirumah terhadap pelajaran yang diterimanya di sekolah untuk menambah ilmu pengetahuan dan mencapai pretasi belajar di sekolah. h. 410. 6 Surayin, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Bandung: Yrama Widya, 2001), Cet.1, 7 Umi chulsum dan Windy Novia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Kashiko,2006), Cet.1, h. 492. 8 Ibid., h. 23.

7 4. Siswa Berprestasi Siswa adalah murid, pelajar SD, SMP, SMA. 9 Sedangkan berprestasi adalah menunjukkan prestasi, memiliki prestasi. 10 Siswa berprestasi yang penulis maksud disini adalah siswa atau pelajar berprestasi dibidang akademis yaitu yang mendapat angka tertinggi 1, 2 dan 3 di kelas III sampai kelas V pada semester genap tahun pelajaran 2007/2008 dan mereka tersebut sekarang menjadi siswa kelas IV sampai kelas VII tahun pelajaran 2008/2009 yang bersekolah di SDN Sungai Sahurai 2 Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala. Dari batasan istilah maka yang dimaksud judul diatas adalah peran serta atau keikutsertaan yang dilakukan ayah dan ibu atau wali siswa dalam kegiatan belajar anak di rumah terhadap pelajaran yang diterimanya di sekolah untuk mencapai prestasi belajar di sekolah dalam kegiatan yang berupa mengarahkan, mengawasi, mendorong dan melengkapi fasilitas belajar anak dan anak tersebut belajar di SDN Sungai Sahurai 2 Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: 9 J.S. Badudu dansusan Muhammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,1996), h. 1338. 10 Ibid., h. 1088.

8 1. Apa saja partisipasi orang tua dalam belajar pada siswa berprestasi di SDN Sungai Sahurai 2 Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi partisipasi orang tua dalam belajar pada siswa berprestasi di SDN Sungai Sahurai 2 Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala? D. Alasan Memilih Judul Alasan yang mendorong penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Masyarakat Sungai Sahurai 2 khususnya orang tua menganggap bahwa pendidikan itu tidak begitu penting sehingga mereka kurang memperhatikan pendidikan anak, mereka menganggap pendidikan di sekolah sudah cukup jadi tidak perlu bimbingan dan partisipasi orang tua di rumah. 2. Anak merupakan penerus orang tua maka seharusnya diberikan bimbingan dan arahan belajar di rumah agar ia menjadi anak yang pintar dan berprestasi sehingga orang tua akan menjadi senang mempunyai anak yang berprestasi. E. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

9 1. Untuk mengetahui secara jelas apa saja partisipasi orang tua dalam belajar pada siswa berprestasi di SDN Sungai Sahurai 2 Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi orang tua dalam belajar pada siswa berprestasi di SDN Sungai Sahurai 2 Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala. F. Signifikansi Penelitian Penelitian ini diharapkan berguna untuk: 1. Memberikan informasi kepada orang tua bahwa keberhasilan dan prestasi seorang anak tidak sepenuhnya dari belajar di sekolah tetapi bimbingan dan partisipasi yang dilakukan orang tua di rumah juga sangat berpengaruh karena anak lebih banyak mempunyai waktu di rumah daripada di sekolah. 2. Memberikan informasi ilmiah kepada pihak sekolah bahwa bimbingan dan partisipasi orang tua di rumah sangat berpengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kemajuan sekolah tersebut. G. Kajian Pustaka Penelitian yang berkenaan dengan partisipasi atau keikutsertaan orang tua dalam kegiatan belajar anak cukup banyak dan penulis akan menuangkannya dalam skripsi ini agar dapat dilihat perbedaannya yaitu sebagai berikut: 1. Keterlibatan Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa MTsN Paringin Kabupaten Balangan oleh Nur Izati

10 mahasiswa fakultas tarbiyah jurusan TMTK tahun 2008. Siswa yang dimaksud disini adalah siswa kelas VII yang memperoleh nilai raport minimal 7 dan mengalami peningkatan prestasi dari semester I ke semester II Tahun Pelajaran 2006/2007, jadi siswa kelas VII yang terpilih tersebut saat ini tersebar dikelas VIII dan yang menjadi subyeknya adalah orang tua siswa yang prestasi belajar matematikanya mengalami peningkatan. Hasil penelitiannya bahwa bimbingan orang tua terhadap kegiatan belajar anaknya dikategorikan tinggi, mengawasi kegiatan belajar anak dikategorikan rendah, motivasi orang tua terhadap kegiatan belajar anak dikategorikan tinggi, melengkapi fasilitas belajar dikategorikan sedang. Hal ini dipengaruhi oleh latar belakang orang tua yang cukup tinggi, tingginya tingkat kesadaran orang tua akan arti pentingnya pendidikan dan waktu yang tersedia dari orang tua untuk membimbing anak belajar. 2. Bimbingan Orang Tua Berprofesi Guru MTsN dan SLTPN Panyipatan terhadap Anak dalam Belajar Bahasa Inggris di Kabupaten Tanah Laut oleh Hartinah mahasiswa Fakultas Tarbiyah jurusan TBI tahun 2005. orang tua disini sibuk dengan tugas dan aktivitas masing-masing sehingga waktu untuk membimbing belajar bahasa Inggris kepada anak tidak banyak dan kurang tersedia. Mereka yang berprofesi guru disini yaitu 3 orang guru di MTsN dan 3 orang guru di SLTP. Hasil penelitiannya bimbingan orang tua terlaksana dengan cukup baik ini disebabkan latar belakang pendidikan orang tua disini sudah cukup tinggi tetapi kemampuan mereka dalam bahasa Inggris masih kurang, waktu yang

11 tersedia bagi orang tua juga masih kurang dan minat anak yang cukup tinggi. 3. Partisipasi Orang Tua dalam menunjang Pembelajaran Bahasa Inggris Siswa pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 7 Banjarmasin. Oleh Rahmaniah mahasiswa Fakultas Tarbiyah Jurusan TBI tahun 2005. Siswa di Sekolah SMA 7 ini merupakan siswa yang sangat aktif mengikuti pembelajaran bahasa Inggris, baik pada jam-jam pelajaran yang terjadwal maupun pada kegiatan pembelajaran tambahan. Hasil penelitiannya bahwa partisipasi dari orang tua yang cukup tinggi dan adanya faktor penunjang dari orang tua seperti orang tua disini sebagian besar berpendidikan tinggi, adanya waktu yang cukup untuk membimbing dan mendampingi anak dalam belajar. 4. Partisipasi Orang Tua terhadap Keberhasilan Anak dalam Belajar (Studi kasus pada SDN Pemurus Baru 1 Banjarmasin) oleh Masrupah Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam tahun 2007. Orang tua yang dimaksud disini adalah 7 orang tua yang mempunyai anak yang sekolah di SDN Pemurus Baru 1 Banjarmasin, yang mana anak atau siswa tersebut merupakan siswa yang berhasil yaitu mereka yang mempunyai nilai tertinggi rata-rata raport 7,47 dan UAS 6,45. Adapun hasil penelitiannya bahwa partisipasi yang dilakukan orang tua cukup baik terutama dalam hal bimbingan, motivasi dan perhatian terhadap anakanaknya serta adanya faktor-faktor yang mempengaruhi seperti

12 pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi, waktu yang tersedia, jumlah anggota keluarga, kelengkapan orang tua dan pola pikir. 5. Partisipasi Orang Tua terhadap Kegiatan Belajar Anaknya pada MIN Pembantanan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar oleh Maimunah Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam tahun 2007. Orang tua yang dimaksud disini adalah seluruh orang tua yang termasuk sampel yaitu 62 orang dari kelas I sampai kelas VI. Adapun hasil penelitiannya bahwa partisipasi yang dilakukan orang tua disini diketegorikan cukup, ini didukung oleh faktor pendukung seperti latar belakang pendidikan orang tua, jenis pekerjaan, tingkat sosial dan waktu yang tersedia dari orang tua. Penjelasan di atas merupakan beberapa skripsi yang hampir sama dengan skripsi yang penulis buat ini. Adapun yang membedakannya dengan skripsi yang penulis buat ini adalah pada bagian responden yaitu pada orang tua atau wali siswa yang berprestasi yaitu yang mendapat angka tertinggi 1, 2, dan 3 dari kelas IV sampai kelas VI, selain itu juga lokasi penelitiannya berbeda dengan lokasi penelitian yang lain, sehingga skripsi yang penulis buat ini belum pernah dilakukan dan dibuat oleh orang lain. Sedangkan persamaannya adalah semuanya berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan orang tua dalam membantu anak untuk belajar di rumah.

13 H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah memahami isi pembahasan dalam penelitian ini maka penulis manggunakan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, definisi operasional dan lingkup pembahasan, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penulisan, signifikansi penelitian, kajian pustaka dan sistematika penulisan. Bab II Partisipasi orang tua dalam belajar anak yang berisi tentang pengertian partisipasi orang tua dan prestasi belajar, tanggung jawab orang tua dalam pendidikan anak, pentingnya partisipasi orang tua terhadap prestasi belajar anak, bentuk-bentuk partisipasi orang tua dalam belajar anak dan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi orang tua dalam belajar anak. Bab III Metodologi penelitian yang berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, desain penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan prosedur penelitian. Bab IV Laporan Hasil Penelitian yang berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V Penutup yang berisi tentang simpulan dan saran-saran.