BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang oleh sebab itu manusia tidak akan bisa terlepas dari yang namanya

BAB I PENDAHULUAN. itu tidak lepas dari arus globalisasi dan aspeknya yang telah mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki keadaan masyarakatnya dan dunia tidak terlepas dari peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. makmur, senantiasa melaksanakan pembangunan disegala bidang. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kompleksnya masalah kehidupan

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional disebutkan dalam UU No.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dengan persiapan yang baik dan matang, hal tersebut dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. moralitas kehidupan pada potensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. akan tercipta manusia berkualitas yang mampu bersaing di era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. perlu dalam perkembangan zaman untuk menghadapi permasalahan-permasalah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PEDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA TERHADAP MATEMATIKA

PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Muhammad Noor Syam bahwa...nampaknya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, melatih kecakapan, keterampilan, memberikan bimbingan, arahan,

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kurikulum Berbasis TIK

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam membekali peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. bangsa maka akan semakin tinggi derajat atau kedudukan bangsa tersebu. mampu berkompetensi dalam persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik. Salah satunya adalah teknologi informasi dan komputer khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Saat belajar siswa tidak lepas dari sumber belajar. Sumber belajar

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi telah membawa perubahan pesat dalam peradaban

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya proses pembelajaran. Pendidikan nasional diarahkan untuk. masalah hidup, serta membentuk manusia kreatif dan inovatif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mentransferkan ilmunya ke siswa, sehingga hasil belajar atau kompetensi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. Di negara kita Indonesia pendidikan formal seperti sekolah adalah salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengalami kemajuan yang sangat pesat. Ini merupakan tuntutan bagi manusia harus memiliki kemampuan untuk mengimbangi dan menyelaraskan dengan lajunya kemajuan-kemajuan yang terjadi diberbagai bidang. Untuk itulah kemudian diupayakan beberapa cara yang berkenaan dengan peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) terutama melalui jalur pendidikan. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam upaya membangun manusia yang berkualitas, terutama generasi muda sebagai pemegang tongkat estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Pendidikan merupakan usaha atau proses yang ditujukan untuk membina kualitas sumber daya manusia (SDM) seutuhnya agar ia dapat melakukan perannya dalam kehidupan secara fungsional dan optimal. Pentingnya pendidikan dalam rangka menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bermartabat disebutkan dalam firman Allah SWT dalam surah Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi...... 1

2 Ayat ini menjelaskan tentang orang-orang yang berilmu, dimana Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang beriman dan berilmu pengetahuan. Hal ini bisa menjadi motivasi dan dorongan bagi manusia bahwa orang yang mempunyai pengetahuan yang luas akan diangkat harkat dan martabatnya dimata Allah SWT karena dengan pengetahuan itulah manusia dapat membedakan mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk. Pendidikan pada akhirnya adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Depdiknas, 2003). Pendidikan juga merupakan sarana penunjang dalam mencapai tujuan Negara Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai mana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, yang berbunyi Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas, 2003:12) Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan penyelenggaraan pendidikan yang diharapkan mampu meningkatkan penguasaan

3 dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa tidak terlepas dari kemajuan diberbagai bidang pendidikan dengan mengoptimalkan sumber-sumber pendidikan yang tersedia. Salah satu tujuan pendidikan masa kini adalah untuk memberi bekal agar kita dapat berfungsi secara efektif di era globalisasi. Matematika sebagai ilmu universal mendasari ilmu teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Seiring dengan perkembangan serta kemajuan sains dan teknologi yang semakin pesat, dunia pendidikan pun perlu mengadakan inovasi atau pembaharuan dalam berbagai bidang termasuk dalam stategi pelaksanaannya. Oleh karena itu, pendidikan adalah masalah yang menarik untuk terus dikembangkan. Salah satu kunci keberhasilan pendidikan tergantung pada penggunaan media pembelajaran yang berkualitas karena dengan media pembelajaran yang berkualitas dapat meningkatkan hasil belajar. Untuk mendapatkan atau mengetahui suatu media yang berkualitas maka perlulah diadakan evaluasi terhadap media tersebut (Astuti, 2012). Hal ini telah dijelaskan dalam Qur an Surat Al- Alaq ayat 3-5 sebagai berikut Dapat kita lihat bahwa Allah menjelaskan dalam proses pembelajaran atau proses pentransferan pengetahuan kepada manusia dari yang semula tidak tahu menjadi tau, itu menggunakan perantara berupa pena. Menurut tafsir, pena disini yang dimaksud adalah baca dan tulis.

4 Secara tidak langsung, Allah mengisyaratkan bahwa Allah itu akan memberikan pengetahuan kepada manusia, akan tetapi itu tidak langsung begitu saja, tidak mungkin Allah tiba-tiba mentransferkan pengetahuan langsung ke otak. Akan tetapi Allah akan memberikan pengetahuan kepada manusia melalui perantara. Jadi kesimpulannya, Allah juga sudah mengisyaratkan bahwa penggunaan media itu memang penting dalam proses pentransferan pengetahuan (Tsiqoh, 2013: 1). Evaluasi merupakan sebuah proses menentukan hasil yang telah di capai dan beberapa kegiatan yang telah direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan (Arikunto, 2010 :1). Menurut Ralph Tyler yang dikutip dalam (Tayibnapis, 2008 : 3) evaluasi adalah proses yang menetukan sampai sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai. Dalam proses evaluasi, hal yang harus dilakukan yaitu mengukur sesuatu kegiatan kemudian dinilai hasilnya. Hasil yang dimaksud disini berupa kualitas multimedia pembelajaran interaktif yang kemudian akan dikelola sesuai tujuan yang diharapkan (Bayti, 2013). Evaluasi ini dapat dilakukan secara internal oleh mereka yang melakukan proses yang sedang dievaluasi ataupun oleh pihak lain, dan dapat dilakukan secara teratur maupun pada saat-saat yang tidak beraturan. Proses evaluasi dilakukan setelah sebuah kegiatan selesai, dimana kegunaannya adalah untuk menilai/menganalisa apakah keluaran hasil ataupun dampak dari kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan yang diinginkan (Bayti, 2013). Dari pengertianpengertian tentang evaluasi yang telah di kemukakan beberapa ahli di atas, dapat

5 diambil kesimpulan tentang evaluasi yakni, evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari pada sesuatu (Bayti, 2013). Evaluasi terhadap multimedia interaktif dapat ditinjau dari beberapa model desain dan pengembangan. Evaluasi dalam hal ini termasuk juga pengukuran atau penilaian kualitas multimedia interaktif sebagai media pembelajaran. Tidak boleh dilupakan bahwa media pembelajaran yang terdiri dari media presentasi pembelajaran (alat bantu guru untuk mengajar) dan software pembelajaran mandiri (alat bantu siswa belajar mandiri) adalah juga suatu perangkat lunak. Baik tidaknya sebuah perangkat lunak, biasanya menunjukkan bagaimana kualitas perangkat lunak tersebut (Waryanto, 2008). Ketika sebuah teknologi atau media diterapkan dalam proses pembelajaran tentunya perlu diketahui bagaimana kualitas suatu media tersebut, dalam hal ini menunjukkan dalam pengevaluasian kualitas suatu media perlu digunakan model salah satunya dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer (Syilvia Soviani, 2013). Technology Acceptance Model (TAM) bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan penerima (acceptance) pengguna terhadap suatu teknologi atau sitem informasi (Syilvia Soviani, 2013). Adapun penilaian pengevaluasian kualitas suatu media dengan menggunakan TAM (Technology Acceptance Model) memiliki lima buah konstruksi yaitu Perceived Ease of Use (kemudahan penggunaan), Perceived

6 Usefulness (kemanfaatan), Attitude Toward Using (sikap terhadap pengguanaan), Behavioral Intention to Use (minat perilaku menggunakan), dan Actual Use (Syilvia Soviani, 2013). Menurut Wahono (2006) yang dikutip dalam Nur Hadi Waryanto kriteria penilaian dalam aspek perangkat lunak yang dapat digunakan dalam penilaian multimedia pembelajaran interaktif adalah efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan media pembelajaran, Reliabilitas (kehandalan), Maintainabilitas (dapat dipelihara/dikelola dengan mudah), Usabilitas (mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya), Ketepatan pemilihan jenis aplikasi/software/tool untuk pengembangan, Kompatibilitas (media pembelajaran dapat diinstalasi/dijalankan diberbagai hardware dan software yang ada), Pemaketan program media pembelajaran terpadu dan mudah dalam eksekusi, Dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap, Reusabilitas (sebagian atau seluruh program media pembelajaran dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media pembelajaran lain) (Waryanto, 2008). Multimedia merupakan cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan belajar dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer. Dengan kata lain, komputer multimedia adalah sebuah komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunak sehingga memungkinkan data berupa teks, gambar, animasi, suara dan video dapat dikelola (Warsita, 2008:36). Menurut Thorn (2006) yang dikutip dalam (Rimadhona, 2010) ada enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif suatu media interaktif dikatakan baik

7 apabila memenuhi kriteria-kriteria, seperti kemudahan navigasi, kandungan kognisi, integrasi media, presentasi informasi, artistik dan estetika, fungsi secara keseluruhan (Rimadhona, 2010). Multimedia pembelajaran interaktif merupakan salah satu media pembelajaran yang berbasis komputer, media ini mengembangkan dan menginergikan semua media yang terdiri dari teks, grafis, foto, video, animasi, musik, narasi dan interaktivitas yang terprogram berdasarkan teori dan prinsipprinsip pembelajaran (Warsita, 2008:36). Mutimedia pembelajaran interaktif ini bisa dibentuk menjadi beberapa program komputer, salah satunya adalah adobe flash cs3. Selama ini multimedia pembelajaran interaktif ini sudah banyak beredar di masyarakat, akan tetapi kita belum tahu kualitas media tersebut, maka dari itu penting bagi kita mengetahui apakah media tersebut baik dan layak untuk di gunakan kepada siswa, dengan cara melakukan pengukuran atau penilaian kualitas multimedia pembelajaran interaktif sebagai media pembelajaran karena baik tidaknya sebuah perangkat lunak, biasanya menunjukkan bagaimana kualitas perangkat lunak tersebut (Waryanto, 2008). Untuk itu peneliti ingin melakukan sebuah penelitian evaluasi multimedia pembelajaran interaktif agar dapat diketahui kualitas media tersebut dari segi aspek pedagogik dan aspek media. Oleh karena itu, peneliti menuangkan penelitian tersebut dalam sebuah judul Evaluasi Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) Kubus dan Balok Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Pada Siswa Kelas VIII MTsN Mulawarman Banjarmasin.

8 B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dapat dikemukakan pada penelitian ini yaitu: a. Bagaimana presepsi Kegunaan Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) Kubus dan Balok Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)? b. Bagaimana presepsi Kemudahan Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) Kubus dan Balok Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)? c. Bagaimana penerimaan pengguna Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) Kubus dan Balok Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)? d. Bagaimana pengaruh presepsi kegunaan (perceived usefulness) terhadap penerimaan pengguna (user acceptance) multimedia pembelajaran interaktif dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)? e. Bagaimana pengaruh presepsi kemudahan (perceived ease of use) terhadap penerimaan pengguna (user acceptance) multimedia pembelajaran interaktif dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)? C. Penegasan Judul dan Lingkup Pembahasan 1. Definisi Operasional a. Evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation, evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari pada sesuatu (Bayti,

9 2013). Dalam penelitian ini evaluasi dimaksudkan sebagai tindakan untuk memberikan penilaian terhadap kualitas suatu media. b. Penelitian evaluasi bertujuan untuk mengahasilkan rekomendasi yang menjadikan dasar bagi perumusan kebijakan, menunjang implementasi kebijakan, atau untuk mengetahui kinerja dan dampak dari kebijakan (Mulyatiningsih, 2012). Pengevaluasian yang dimaksud disini adalah mengevaluasi suatu produk multimedia pembelajaran interaktif agar dapat diketahui kualitas media tersebut dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). c. Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer (Syilvia Soviani, 2013). d. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pessaan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar (Setyasa, 2007:3). e. Multimedia pembelajaran interaktif merupakan salah satu media pembelajaran yang berbasis komputer, media ini mengembangkan dan menginergikan semua media yang terdiri dari teks, grafis, foto, video, animasi, musik, narasi dan interaktivitas yang terprogram berdasarkan teori dan prinsip-prinsip pembelajaran (Warsita, 2008:36).

10 f. Adobe Flash CS3, merupakan software yang dirancang untuk membuat animasi berbasis vektor dengan hasil yang mempunyai ukuran yang sangat kecil. Awalnya software ini memang diarahkan untuk membuat animasi atau aplikasi berbasis internet (online). Tetapi ada perkembangannya banyak digunakan untuk membuat animasi atau aplikasi yang bukan berbasis internet (offline). Dengan Actionscript 3.0 yang dibawanya, Adobe Flash CS3 dapat digunakan untuk mengembangkan game atau bahan ajar seperti kuis atau simulasi (Wikipedia, 2011). 2. Lingkup Pembahasan Selanjutnya, agar dalam penelitian ini tidak meluas dan lebih terarah pada tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian ini dibatasi pada: a. Penelitian ini memfokuskan pada pengevaluasian kualitas suatu multimedia pembelajaran interaktif dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). b. Materi yang digunakan untuk multimedia pembelajaran interaktif ini adalah materi kubus dan balok. D. Tujuan Penelitian a. Mengetahui presepsi Kegunaan Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) Kubus dan Balok Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM).

11 b. Mengetahui presepsi Kemudahan Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) Kubus dan Balok Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). c. Mengetahui penerimaan pengguna Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) Kubus dan Balok Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). d. Mengetahui pengaruh presepsi kegunaan (perceived usefulness) terhadap penerimaan pengguna (user acceptance) multimedia pembelajaran interaktif dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). e. Mengetahui pengaruh presepsi kemudahan (perceived ease of use) terhadap penerimaan pengguna (user acceptance) multimedia pembelajaran interaktif dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). E. Hipotesis Penelitian Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan analisis presepsi kegunaan (perceived usefulness) dan pengaruh presepsi kemudahan (perceived ease of use) terhadap penerimaan pengguna (user acceptance). Dengan begitu peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Tabel 1.1 Hipotesis Penelitian H 1,1 Presepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penerimaan pengguna multimedia pembelajaran interaktif. H 1,0 Presepsi kegunaan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan pengguna multimedia pembelajaran interaktif. H 2,1 Presepsi kemudahan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penerimaan pengguna multimedia pembelajaran interaktif. H 2,0 Presepsi kemudahan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan pengguna multimedia pembelajaran interaktif.

12 F. Alasan Memilih Judul 1. Mengingat pentingnya pembelajaran matematika dalam pendidikan. 2. Media pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dalam proses belajar mengajar seperti halnya metode pembelajaran dan media pembelajaran semakin berkembang seiring perkembangan teknologi. Untuk itu penelitian mengenai evaluasi media sangat diperlukan untuk mengetahui kualitas media tersebut. 3. Sepengetahuan peneliti belum banyak penelitian yang membahas tentang kualitas multimedia pembelajaran interaktif (MPI) kubus dan balok dengan menngunakan Technology Acceptance Model (TAM) pada siswa kelas VIII MTsN Mulawarman Banjarmasin. G. Manfaat Penelitian Hasil yang diharapkan dari penelitian ini yaitu peneliti dapat memberikan pengetahuan dan informasi tentang kualitas sebuah multimedia pembelajaran interaktif yang sudah teruji sehingga dapat dijadikan rujukan media pembelajaran yang baik bagi para pendidik dan dapat dijadikan sumber belajar bagi siswa. H. Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini penulis mengemukakan sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab yang masing-masing bab terdiri dari subbab yakni sebagai berikut:

13 Bab I adalah pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, alasan memilih judul, signifikansi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II adalah landasan teori, yang berisikan pengertian evaluasi, kriteria penilaian dalam penilaian multimedia pembelajaran interaktif dengan menggunakan Technology Acceptace Model (TAM), model evaluasi multimedia pembelajaran interaktif dengan menggunakan Technology Acceptace Model (TAM), aspek dan kriteria penilaian multimedia pemelajaran interaktif dengan menggunakan Technology Acceptace Model (TAM), tingkat kualitas multimedia pembelajaran inteaktif dengan menggunakan Technology Acceptace Model (TAM), pengertian media pembelajaran, pengertian multimedia pembelajaran interaktif, pengertian Technology Acceptace Model (TAM), pengertian adobe flash cs3. Bab III adalah metode penelitian yang berisi jenis penelitian, desain penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, teknik pengolahan dan analisis data. Bab IV adalah laporan hasil penelitian yang berisi deskripsi lokasi penelitian, deskripsi penelitian tentang evaluasi multimedia pembelajaran interaktif (MPI) kubus dan balok dengan menggunakan Technology Acceptace Model (TAM ) untuk mengetahui kualitas dari program tersebut. Bab V adalah penutup yang berisi simpulan dan saran-saran.