BAB III PERANCANGAN ANTENA 3.1 Gambaran Umum Perancangan Perancangan antenna mikrostrip dimulai dengan menentukan frekuensi kerja, menentukan krakteristik substrat dan ukuran patch untuk mendapatkan bandwidth yang terbaik. Kemudian memberikan pencatuan pada patch dengan impedansi masukan 50 Ù dan menggunakan penyesuai impedansi. Secara diagram blok langkah kerja dapat dilihat pada Gambar 3.1. Menentukan frekuensi kerja Menentukan karakteristik substrat antena Desain patch antena Simulasi hasil perancangan Analisa antena Gambar 3.1 Diagram Blok Perancangan Antenna 15
Dalam melakukan perancangan antenna mikrostrip ini menggunakan bantuan software PCAAD (Personal Computer Antenna Aided Design) versi 3.0 dan CAD of MSA (Computer Aided Design of Microstrip Antenna) untuk mendesain, serta Microwave Office 000 untuk melakukan simulasi hasil perancangan. Semua software dijalankan pada sebuah PC dengan prosesor P4 dengan RAM 56 MB. 3. Penentuan Frekuensi Kerja dan Substrat Salah satu aplikasi antenna mikrostrip sebagai komunikasi wireless. Dalam perancangan ini diambil frekuensi,4 GHz sebagai frekuensi acuan dalam mendesain patch antenna mikrostrip. Jenis substrat yang digunakan mempengaruhi parameter-parameter dalam perancangan karena tiap substrat memiliki parameter yang berbeda. Parameter yang terdapat dalam substrat adalah konstanta diekektrika relative (å r ), rugi-rugi tangensial (tan ó), ketebalan substrat (h), ketebalan elemen penghantar (t), dan konduktivitas elemen penghantar (ä). Beberapa j eni s substrat dan parameternya dapat dilihat pada Tabel 4.1. Substrat untuk antenna mikrostrip terdiri dari tiga lapis elemen. Bahan dielektrik terdapat di tengah di antara lapisan elemen penghantar. Konstanta dielektrika ini mempengaruhi parameter-parameter lain terutama ukuran elemen peradiasi antenna mikrostrip. Besarnya rugi tangensial pada substrat diusahakan sekecil mungkin yaitu di bawah 0,001. Sedangkan konduktivitas 16
elemen penghantar menentukan baik tidaknya sifat penghantaran listrik bahan. Jenis substrat år T anó Udara 1 0 RO3003 3 0,0013 RO3006 6,15 0,0013 RO3010 10, 0,0013 RO4003 3,38 0,00 TLC-3 3, 0,003 HT- 4,3 0,0033 Polyguide,3 0,0005 FR4 4,4 0,01 Alumina 9,6-10,1 0,0005-0,00 GaAs 1,9 0,0005-0,001 Silikon 11,7-1,9 0,001-0,003 RT/Duroid 5880, 0,001 Beryllium Oxide 6,7 0,001-0,00 Tabel 3.1 Jenis Substrat Antenna Mikrostrip 17
Jenis substrat yang digunakan dalam perancangan ini adalah RT/Duroid 5880 yang memiliki konstanta dielektrik relative,, rugi-rugi tangensial 0,001 dan ketebalan substrat 0,16 cm. Untuk elemen penghantarnya digunakan bahan tembaga (copper) dengan ketebalan 0,0008999 cm dan konduktivitasnya adalah 5,8 x 10 7 S/m. 3.3 Perancangan Antena Mikrostrip Persegi 3.3.1 Perancangan Patch Antena Mikrostrip Persegi Patch antenna mikrostrip dapat dicari berdasarkan frekuensi kerjanya dan parameter-parameter substrat yang digunakan. Untuk patch bentuk persegi dapat dicari menggunakan rumus: w c r = f r ε + 1 1 / 1 8 3.10, + 1 =. = 0,05m = 5cm 9.,4.10 ε e ε r + 1 ε r 1 10h = + 1 + w 1 / 1 3, + 1, 1 10.16 = +. 1 =, 15 + 0,05 18
l h ( εe + 0,3)( w/ h + 0,64) = 0,41 ( ε 0,58)( w/ h + 0,8) e = 0,41. (,15 + 0,3 ). (,15 0,58 ). 0,05 + 0,64 3 16 0,05 + 0,8 3 16 = 0,58 Äl = 0,8448.10-3 c l = l f ε r e 8 3.10 3 =.0,8448.10 = 0,04m =4, cm 9.,4.10,15 Sehingga didapatkan ukuran patch persegi 5 cm x 4, cm. 3.3. Perancangan Saluran Transmisi Saluran transmisi yang digunakan dalam antenna mikrostrip ini adalah saluran mikrostrip. Impedansi input 50Ù memiliki lebar saluran transmisi sebesar 0,5 cm. Gambar 3. adalah antenna mikrostrip hasil perancangan. 19
1 Gambar 3. Antena Mikrostrip Persegi Untuk pencatuan dengan model proximity coupling maka substrat antenna mikrostrip didesain dengan penampang seperti ditunjukkan pada Gambar 3.3. Selanjutnya saluran mikrostrip ditambah stub berukuran panj ang 0,1 ë = 0,85 cm dan lebar 0,5 cm sebagai penyesuai impedansi. Stub dipasang pada j ar ak mulai ë 0 / kemudian disesuiakan. 0
1,6mm Lapisan udara 1,6mm 1,6mm RT/duroid 5880 å =, Bidang pertanahan Gambar 3.3 Lapisan Substrat Model Proximity Coupling 3.3.3 Perancangan Antena Array Antenna array memiliki beberapa buah elemen peradiasi yang saling berhubungan. Maka saluran transmisinya berbeda dengan saluran transmisi untuk antenna mikrostrip tunggal. Ada beberapa teknik penyesuaian saluran transmisi yang digunakan dalam perancangan antenna array, antara lain dengan penyesuai impedansi dan penyesuaian untuk pembelokan dan menggunakan T-junction. Agar distribusi daya masukan dapat maksimal ke antenna digunakan penyesuai impedansi (matching impedance) sepanjang ë/4. λ 0 = c f 8 3.10 = = 0,15m 9,4.10 1
λ 0 λ = ε e 0,15 = = 0,085m,15 λ 4 =,1cm Kesesuaian transformasi ë/4 pencatu saluran mi krostrip dengan elemen peradiasi ditunjukkan pada Gambar 3.4. ë/4 Zo Patch Rr Zo Gambar 3.4 T r ansfor masi ë/4 Salur an Mikrostrip Zo adalah impedansi karakteristik pencatu saluran mikrostrip, sedangkan Rr adalah impedansi masukan resistif patch. Impedansi patch persegi yaitu sebesar j34,314 8,1693 Ù. Sehingga nilai Rr = 8,1693 Ù dan Z o = 50 Ù. Maka nilai Zo adal ah: Zo = Rr.Zo' Zo = 8,1693.50 = 64, 0973Ω
Lebar saluran untuk impedansi 64,0973 Ù adalah 0,33 cm. Untuk T-junction, Z 1 adalah impedansi penyesuaian percabangan saluran transmisi. Z 1 50 = = 35, 355Ω Lebar saluran pada T-junction adalah 0,8 cm sepanjang,1 cm. Sehingga didapatkan saluran transmisi untuk antenna array seperti pada Gambar 3.5. 0,5 cm 0,5 cm 50 Ù 50 Ù 35,355 Ù,1 cm 0,5 cm 0,8 cm 50 Ù Gambar 3.5 Perancangan Belokan dan T-junction Jarak antara elemen peradiasi yang digunakan mulai 0,8 ë 0 = 10 cm dihitung dari titik pencatuan, yang disusun secara planar dengan 3
empat buah elemen peradiasi. Perancangan antenna array empat elemen yang didapat adalah seperti Gambar 3.6. 1 Gambar 3.6 Antena Mikrostrip Array Perancangan antena array empat elemen dengan proximity coupling menggunakan saluran transmisi yang sama pada array planar dengan pencatuan biasa. 3.4 Perancangan Antena Mikrostrip Bowtie Patch bowtie yang dirancang ada dua jenis, yang pertama bowtie dari dua segitiga sama sisi yang dipasang seri, yang kedua adalah patch berdasarkan luasan patch persegi. 4
3.4.1 Patch Bowtie dari Segitiga Sama Sisi Dari hasil percobaan pembuatan patch bowtie, didapatkan hasil bandwidth yang paling baik adalah patch bowtie dari segitiga sama sisi ( memiliki sudut pusat 60 o ). Tabel hasil percobaan ini dapat dilihat pada Tabel L.1 Lampiran II. Langkah pertama mendesain segitiga sama sisi adalah mencari panjang sisinya. f c = 3a ε r ( m + mn n ) 1 / mn + a =.3.10 9 3.,4.10. 8, ( 1 + 1.0 + 0 ) 1 / Z = 9 0,6.10 a = = 0,056m = 5, 6cm 9 10,68.10 Impedansi patch segitiga tersebut adalah: 7 ( ) 4 3.0,0016.6 j. π.,4.10.4. π.10.. 7.(0,056) π.0,08.0,009 cos j 3.0,0056 9 π. π.1.0,009 π.1..0,005 π.0.0,009 π.0..0,005 + cos j cos j 3.0,056 + 3.0,056 3.0,056 3.0,056 j.0,001. ( 74,76) ( ) ( ) 4 0,001. 74,76.0,08..0,005 3.0,056 Z = ( j.189,3.10 ).(0,785).(0,084).( j.0,179) = 3, 5Ω Kedua segitiga dipasang seri dengan jarak saling masuk 0,9cm. Impedansi patch bowtie sebesar 447Ù. Sehingga penyesuai impedansi untuk transformsi ë/4 adalah x 5
447 Ω.50Ω = 149, 5Ω lebarnya 0,5 mm. 1 Gambar 3.7 Bowtie Sama Sisi 3.4. Patch Bowtie dengan Luas 1 cm Berdasarkan luasan patch antenna mikrostrip persegi, maka dapat didesain patch berbentuk bowtie sebagai berikut: 6 cm 3,1 cm 6,6 cm 0,4 cm Gambar 3.8 Bowtie luas 1 cm 6