Jurnal Formatif 3(3): ISSN: X Kasyadi Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya

dokumen-dokumen yang mirip
KOMITMEN ORGANISASI DITINJAU DARI KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KEPERCAYAAN KEPALA SEKOLAH DASAR

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA VIRGANA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI SMK NEGERI JAKARTA UTARA

PENGARUH PELATIHAN, INTEGRITAS, DAN EFIKASI DIRI TERHADAP EFEKTIVITAS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DI PROVINSI DKI JAKARTA HARYANTO*

KEPUASAN KERJA, KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN, DAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN

KEPUASAN KERJA GURU MATEMATIKA DITINJAU DARI PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI DEPARTEMEN PERTANIAN

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN KERJA GURU SD

SOPAN ADRIANTO. Keywords: technical skills, social skills, conceptual skills, managerial skills, performance.

KEPEMIMPINAN, SISTEM DAN STRUKTUR ORGANISASI, LINGKUNGAN FISIK, DAN KEEFEKTIFAN ORGANISASI SEKOLAH

PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN, KARAKTERISTIK PRIBADI PEGAWAI, DAN SIFAT PEKERJAAN TERHADAP MOTIVASI PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU (Studi Kausal Pada Guru SMAN Di Kota Baubau) 1

Bambang Supriyanto * Keywords: Organizational commitment, organizational culture, organizational justice, and job satisfaction

Inovasi ISSN JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

KOMITMEN ORGANISASI GURU DILIHAT DARI PERANAN BUDAYA ORGANISASI, STRES KERJA, DAN KEPUASAN KERJA

Sopan Adrianto. Keywords: Technical skills, social skills, conceptual skills, managerial skills, and performance.

FILOSOFI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA : SUMBERDAYA MANUSIA YANG PROFESIONAL, SEJAHTERA, PRESTASI KERJA TINGGI, DAN KARIER SUKSES

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK BJB CABANG BANJARMASIN

Jurnal Pendidikan Universitas Garut Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut ISSN: X

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA, PERSEPSI PERAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI ADMINISTRASI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA BETTY ZELDA SIAHAAN

PENGARUH KERJA TIM DAN ORGANIZATIONAL LEARNING TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN DIKLAT PROVINSI KALIMANTAN BARAT. Lidya Natalia Sartono

THE EFFECT OF ORGANIZATIONAL STRUCTURE, LEADERSHIP BEHAVIORS AND DECISION MAKING TOWARD ORGANIZATION COMMITMENT A

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PEMBINAAN MENTAL TNI-AD JAKARTA. Ma sum Amin

BUDAYA ORGANISASI SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU PADA SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS ADIARSA KARAWANG BARAT

PENGARUH ANTARA PENGELOLAAN KONFLIK DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI GURU SD NEGERI GUGUS 03 KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA, PERSEPSI PERAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI ADMINISTRASI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA. Betty Zelda Siahaan

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI KERJA PADA PEGAWAI BAGIAN JARINGAN PLN AREA BANDUNG DAN SEKSI TEKNIK PLN RAYON BANDUNG

Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN STRES INDIVIDU TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PADA DIVISI KEUANGAN PT XYZ) Sir Kalifatullah Husnah Nur Laela

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Studi Kasus pada Tenaga Pengajar di Telkom University Ella Jauvani Sagala 1,

Dwi Kartika Susanti 1. Keywords : Organizational culture, motivation, job performance

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sumber daya tersebut. Sebagai institusi pendidikan, sekolah

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN KINERJA (Studi pada SDN Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur) Eka Febriantin *

PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE, MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PO SUMBER ALAM

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA APARATUR DAN PERILAKU BIROKRASI TERHADAP EFEKTIVITAS KINERJA ORGANISASI PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Kausal pada Dinas Pembinaan Mental TNI-AD di Jakarta) MA SUM AMIN

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI, IKLIM ORGANISASI, DAN KEDISIPLINAN KERJA GURU SEKOLAH SE-KOTA MOJOKERTO

PENGARUH KERJASAMA TIM DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KOMITMEN GURU MTs DI JAKARTA SELATAN. Faizah *

PENGARUH MANAJEMEN KONFLIK, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KIN ERJA KEPALA MADRASAH TSANAWIYAH DI KOTA MEDAN (2007) 1 INOM NASUTION *

PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CAKUNG JAKARTA TIMUR. Nurina Ayuningtyas

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN, KEMAMPUAN KOGNITIF, DAN KEPUASAN KERJA, TERHADAP KINERJA KARYAWAN. R. Soesetyo Soetadji

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

2 nd International Seminar on Quality and Affordable Education (ISQAE 2013) Jarot Sembodo Suroso. Abstrak

Titah Mustika Alam Taher Alhabsji Kusdi Rahardjo Fakultas Ilmu Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan fungsinya sebagai khalifah di bumi. Pendidikan adalah proses. dan khususnya melalui persekolahan.

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GBPP) Mata Kuliah : Manajemen Bobot SKS : 2 Jumlah Jam: Semester:

BAB I PENDAHULUAN. selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

KEPEMIMPINAN DAN PEKERJAAN SEBAGAI PENENTU KEEFEKTIFAN SUATU ORGANISASI

TEORI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA MEMBANTU PEMIMPIN TRANSAKSIONAL MEMIMPIN SUMBERDAYA MANUSIA MELALUI PROSES PERTUKARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai salah satu komponen dari pendidikan yang eksistensinya

ANALISIS PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT TERHADAP ORGANIZATIONAL COMMITMENT DAN DAMPAKNYA PADA TURNOVER INTENTION

G. BERNADETHA NADEAK* ABSTRACT. Keywords: Organizational culture, leadership, job satisfaction and organizationalcitizenship behavior

Jurnal Studia Akuntansi dan Bisnis

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. POS DI KABUPATEN PURWOREJO

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN KEUANGAN ISLAM No. Dok : FPEB-SIL SILABUS Pengantar Manajemen. Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Nurhikmat Romdhona Program Studi Magister Administasi Publik, Universitas Garut

Kathryn Sunarko Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. Abstrak

Pengaruh Kerjasama Tim dan Locus of Control Terhadap Kepuasan Kerja. Abdul Haris Abdullah. Abstrak

BAB II LANDASAN TEORI. dijelaskan lebih dahulu mengenai pengertian dari budaya organisasi. Menurut John R. Schermerhorn Jr (2002 : 49) dalam bukunya

BABV PENUTUP. Berdasarkan uraian dan analisis yang dikemukakan pada bab sebelumnya

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka penulis menarik beberapa kesimpulan, yakni:

Achmad Kosasih 1. Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Tangerang, Indonesia

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN BUDAYA ORGANISASI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA DOSEN. Oleh : ANI PINAYANI, DRS., MM. NIP.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN

SINERGITAS KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI (STUDI PADA ORGANISASI MAHASISWA PERGURUAN TINGGI DI KABUPATEN JEMBER)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan laju. peningkatan sumber daya manusia. Mulyasa (2011:3) mengemukakan:

PENGARUH KEPERCAYAAN TERHADAP TURNOVER GURU SD SWASTA DI KECAMATAN JATIASIH KOTA BEKASI

ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA KERJA DAN KOMITMEN KERJA TERHADAP PROFESIONALISME GURU. Oleh. Suwandi

Faktor-faktor Kepuasan Kerja yang Berpengaruh Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan Eselon V PT. Pindad (Persero) *

Jurnal Studia Akuntansi dan Bisnis

Neneng Nurmilah Arifin*, Widodo Sunaryo**, Djoehana**

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dibidang textile berdiri sejak tahun 2002 yang beralamatkan di daerah Surabaya.

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap...

Jurnal Studia Akuntansi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada unsur manusianya. Unsur manusia yang paling menentukan

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Pengaruh Motivasi Kerja, (Enny Rachmawati, Y. Warella, Zaenal Hidayat)

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasi Guru SMK Negeri Lampung Barat

DAFTAR PUSTAKA. B. Miner Jhon. (2005). HRM The Strategic Perspective. Harper Collins College Publisher.

DAFTAR PUSTAKA. Buku Teks

DAFTAR PUSTAKA. Management in Mexico. International Journal of Man Power. Vol. 28, Iss. 5; pg. 384

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KOMITMEN ORGANISASI GURU SMA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN EFIKASI DIRI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR GURU SMK NEGERI DI KABUPATEN BEKASI.

Agung Wahyu Handaru Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KEPUASAN KERJA DI PT.

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR, IKLIM ORGANISASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PROFESIONALITAS KARYAWAN UNIVERSITAS NEGERI

Yasaratodo Wau Nasrun ABSTRAK. Kata Kunci: Perilaku, Kepemimpinan Partisipatif, Komitmen Afektif,

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR GURU SMP NEGERI DI JAKARTA SELATAN

ABSTRAK. Kata kunci : Sistem Pengendalian Manajemen, Gaya Kepemimpinan, Kinerja Karyawan. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PERSEPSI MANAJER TENTANG KEBIJAKAN PERUSAHAAN, PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH INTERNAL CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KETERIKATAN KARYAWAN PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR FIKA FAUZIATI

Transkripsi:

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KEPERCAYAAN PEGAWAI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA SUKU DINAS PENDIDIKAN DASAR KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT SOEPARLAN KASYADI Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Teknik, Matematika & IPA Universitas Indraprasta PGRI Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan kepercayaan pegawai terhadap komitmen organisasi. Penelitian telah dilaksanakan dengan menggunakan analisis jalur setelah semua variabel dimasukkan ke dalam matriks korelasi. Dalam penelitian ini, pegawai telah terpilih sebagai unit analisis dan 65 sampel yang dipilih secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh langsung gaya kepemimpinan terhadap kepercayaan pegawai; (2) ada pengaruh langsung budaya organisasi terhadap kepercayaan pegawai; (3) ada pengaruh langsung gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi; (4) ada pengaruh langsung budaya organisasi terhadap komitmen organisasi; dan (5) ada pengaruh langsung kepercayaan pegawai terhadap komitmen organisasi. Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap perubahan atau variasi yang terjadi dengan komitmen organisasi Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Barat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan kepercayaan pegawai. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan kepercayaan pegawai harus dimasukkan ke dalam perencanaan strategis pengembangan sumber daya manusia dalam meningkatkan komitmen organisasi Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Barat, namun variabel lain juga perlu dipertimbangkan. Kata Kunci: gaya kepemimpinan, budaya organisasi, kepercayaan pegawai, dan komitmen organisasi Abstract: This research is aimed at obtaining information related to the affect of the leadership style, organizational culture, and employees trust on organizational commitment. Research has been implemented using path analysis after all variables put into a matrix of correlation. In this research, employees had been chosen as a unit analysis and 65 samples selected randomly. The results of research found out that: (1) there is direct affect of leadership style on employees trust; (2) there is direct affect of organizational culture on employees trust; (3) there is direct affect of leadership style on organizational commitment; (4) there is direct affect of organizational culture on organizational commitment; and (5) there is direct affect of employees trust on organizational commitment. Based on those findings it could be concluded that any changing or variation which occurred to the organizational commitment of Basic Education Office in West Jakarta had been effected by leadership style, organizational culture, and trust to employees. Therefore, leadership style, organizational culture, and employees trust should be put into strategic planning of human resources development in increasing the organizational commitment of Basic Education Office in West Jakarta, however other variables are necessary to be taken into account properly. Keywords: leadership style, commitment. organizational culture, trust, and organizational - 166 -

PENDAHULUAN Sejak semula, para pendiri Negara Indonesia memiliki pandangan dan komitmen yang tegas terhadap upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan. Pandangan dan komitmen tentang upaya peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan ini selanjutnya secara tegas dirumuskan dalam batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945, yaitu pasal 31, Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Kenyataan menunjukkan bahwa kondisi SDM Indonesia masih menduduki peringkat yang lebih rendah dibandingkan dengan peringkat SDM di negara-negara tetangga. Sebagaimana peringkat indeks pembangunan manusia (Human Development Index/HDI) yang setiap tahun dirilis oleh United Nations Development Program (UNDP). Pada tahun 2008 menurut Human Development Report menunjukkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia Indonesia mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2007 pada peringkat 108, sedangkan pada tahun 2008 pada peringkat 109 dari 179 negara. Sementara negara tetangga, seperti Philipina berada pada urutan ke-102, Thailand pada urutan ke-81, Malaysia pada urutan ke-63, sedangkan urutan pertama diduduki Negara Islandia. HDI mengukur tiga dimensi dasar manusia, yakni panjang umur dan menjalani hidup sehat yang diukur dari usia harapan hidup, terdidik yang diukur dari tingkat kemampuan baca tulis orang dewasa dan tingkat pendaftaran di sekolah dasar, menengah, dan lanjutan, serta tingkat standar kehidupan yang layak diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita. Permasalahan pengelolaan sumber daya manusia ini memang berbeda antara kondisi pada waktu dulu dengan sekarang. Dahulu permasalahan yang dihadapi relatif sederhana, sedangkan sekarang ini dihadapkan pada kompleksitas masalah manajemen. Salah satu upaya mengatasi bad governance dan dirty government adalah dengan membangun disiplin diri dan di situ pula masalah besar dimulai. Kebijakan menyangkut kedisiplinan dan berlaku prinsip tidak ada pembedaan sedikit pun. Setiap pribadi aparatur, dari staf sampai eselon tertinggi, tugas dini yang harus dikerjakan yang tampaknya sepele dan otomatis adalah mengisi daftar kehadiran. Jika terlambat ataupun tidak masuk harus memberi alasan yang jelas (Tamin, 2007: 3). Hal ini memang terlihat sepele namun kedisiplinan pegawai menunjukkan salah satu bentuk komitmen organisasinya. Perlu diketahui bahwa di wilayah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta jumlah pegawai yang berlebih saat ini mencapai sekitar 22.000 orang dari total 97.000 orang yang ada (Ritonga, 2007: 3). Sedangkan menurut data yang dihimpun Kompas, jumlah PNS di DKI Jakarta sampai dengan April 2008 tercatat 79.958 orang dan pegawai tidak tetap (PTT) 13.508 orang (Sukesti, 2008). Secara nasional, tercatat bahwa sekitar 72 persen dari seluruh PNS adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Dari sekitar 4 juta atau 53 persen PNS di antaranya perlu dibina terus agar dapat mencapai tingkat produktivitas dan profesionalisme yang diharapkan (Gunawan, 2007). Kondisi ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh PNS bermasalah dengan komitmen organisasi. Masalah komitmen orgnisasi dalam kaitannya dengan produktivitas pegawai dalam memanfaatkan waktu kerja juga merupakan salah satu bentuk pengangguran terselubung. Sementara itu, hasil penelitian Sulaiman Asang pada tahun 2005 menunjukkan bahwa khusus untuk PNS, belum ditemukan data khusus (akurat) mengenai jumlah PNS di Indonesia yang tergolong penganggur terselubung, namun kebiasaan yang kurang baik yang banyak terjadi pada PNS selama ini seperti: hanya membaca koran (tidak berkaitan dengan pekerjaan), bermain game, keluar-masuk pusat perbelanjaan atau ke mal pada waktu jam kerja, serta menambah hari libur yang telah ditetapkan pemerintah, adalah termasuk kelompok pengangguran terselubung, karena menurut perhitungan sederhana, yaitu rata-rata setiap PNS harus bekerja tidak kurang 7 jam per hari dalam 5 hari kerja per minggu. Khusus dari aspek ekonomi, antara lain ditunjukkan bahwa rata-rata ada sekitar - 167 -

35,2 persen pengangguran terselubung di Indonesia (termasuk PNS). Tertinggi di Papua sekitar 50,07 persen dan terendah di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sekitar 10,18 persen, kemudian Banten sekitar 26,16 persen (Asang, 2005:1). Kebiasaan-kebiasaan PNS tidak memanfaatkan waktu kerja dengan efektif juga terdapat di Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota Administrasi Jakarta Barat, walaupun secara akurat belum dilakukan penelitian. Namun hal ini menunjukkan adanya permasalahan penyalagunaan waktu kerja yang seharusnya dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Permasalahan kebiasaan PNS tidak memanfaatkan waktu kerja secara optimal sebagaimana hasil penelitian itu memunculkan pertanyaan bagaimana dengan gaya kepemimpinan atasan dan budaya organisasi yang dikembangkan di lingkungan Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota Administrasi Jakarta Barat. Kedua hal ini juga menimbulkan pertanyaan bagaimana dengan kepercayaan pegawai. Dengan demikian, permasalahan yang menarik untuk dikaji lebih lanjut berkaitan dengan masalah gaya kepemimpinan, budaya organisasi, kepercayaan pegawai, dan komitmen organisasi. Komitmen organisasi pada hakikatnya adalah sampai tingkat mana seseorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. Sebagaimana diungkapkan oleh Robbins dan Judge (2007: 74) bahwa komitmen organisasi didefinisikan sebagai keadaan di mana pegawai berpihak pada organisasi tertentu dan tujuannya, serta keinginannya untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi Dengan demikian, komitmen organisasi yang tinggi berarti terdapat kepemihakan kepada organisasi yang tinggi pula. Komitmen sebagai prediktor kinerja seseorang merupakan prediktor yang lebih baik dan bersifat global, dan bertahan dalam organisasi sebagai suatu keseluruhan daripada kepuasan kerja semata. Seseorang dapat tidak puas dengan pekerjaan tertentu dan menganggapnya sebagai kondisi sementara, tapi tidak puas terhadap organisasi adalah sebagai suatu keseluruhan, dan ketidakpuasan tersebut bila menjalar ke organisasi, dapat mendorong seseorang untuk mempertimbangkan diri minta berhenti. Dalam suatu organisasi, komitmen organisasi merupakan salah satu outcomes individu yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Sebagaimana diuraikan oleh Colquitt, LePine, dan Wesson (2009: 8) bahwa outcomes individu dalam organisasi berupa kinerja dan komitmen organisasi. Kedua hal ini dipengaruhi oleh: (1) kepuasan kerja; (2) stres; (3) motivasi; (4) kepercayaan; (5) keadilan dan etika; serta (6) pembelajaran dan pengambilan keputusan. Semua itu dipengaruhi oleh: (1) budaya organisasi; (2) struktur organisasi; (3) gaya dan pendekatan kepemimpinal; (4) kekuasaan dan pengaruh kepemimpinan; (5) proses regu, dan karakteristik regu; (6) kepribadian dan nilai budaya; serta (7) kemampuan. Gambar di bawah ini secara spesifik dapat dipersempit bahwa komitmen organisasi dipengaruhi oleh salah satu faktor, yaitu kepercayaan. Selain itu, komitmen organisasi juga dipengaruhi oleh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan mencakup tentang bagaimana seseorang bertindak dalam konteks organisasi tersebut, maka cara termudah untuk membahas berbagai jenis gaya ialah dengan menggambarkan jenis organisasi atau situasi yang dihasilkan oleh atau yang cocok bagi satu gaya tertentu. Newstrom dan Davis (2002: 167) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola total dari tindakan eksplisit dan implisit pemimpin yang dilihat oleh pegawainya. Gaya kepemimpinan adalah pola pendekatan pemimpin yang spesifik merupakan karakteristik dirinya dalam mengarahkan bawahannya baik secara individu maupun kelompok dalam mencapai tujuan organisasi. Budaya organisasi merupakan sistem nilai yang dikembangkan dalam suatu organisasi yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lain. Sebagaimana dinyatakan oleh Robbins dan Judge (2007: 511) menegaskan bahwa sistem berbagi nilai yang dilakukan oleh para anggota organisasi sehingga membedakan organisasi tersebut - 168 -

dengan organisasi lain. Menurut McShane dan Von Glinow (2008: 460), budaya organisasi merupakan pola dasar dari nilai dan asumsi organisasi yang mengarahkan pegawai dalam organisasi untuk berpikir dan bertindak terhadap masalah dan kesempatan. Kepercayaan pada dasarnya merupakan keyakinan terhadap sesuatu dengan pikiran positif. Colquitt, Lepine, and Wesson (2009: 219) mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan untuk menerima otoritas berdasarkan harapan positif tentang tindakan otoritas dan intensinya. Straker (2008: 1-3) memberikan empat definisi tentang kepercayaan pegawai. (1) Kepercayaan berarti dapat memprediksi apa yang orang lain akan lakukan dan situasi apa yang akan terjadi. (2) Kepercayaan berarti melakukan pertukaran dengan seseorang ketika anda tidak memiliki pengetahuan penuh tentang mereka, maksud mereka, dan hal-hal yang mereka tawarkan kepada anda. (3) Kepercayaan berarti memberikan sesuatu sekarang dengan harapan bahwa hal itu akan dibayar kembali, dengan cara dan waktu yang tidak tentu di masa yang akan datang. (4) Kepercayaan berarti memungkinkan orang lain mengambil keuntungan dari kesediaan anda tetapi berharap bahwa mereka tidak akan melakukannya. METODOLOGI PENELITIAN Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan kepercayaan pegawai terhadap komitmen organisasi. Penelitian dilakukan di Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota Administrasi Jakarta Barat. Penelitian dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, dimulai pada bulan Januari sampai dengan Maret 2013. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan kausal dengan analisis jalur (path analysis). Penelitian ini menganalisis pengaruh satu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel endogen dalam penelitian ini adalah komitmen organisasi (X 4 ). Sedangkan variabel eksogen meliputi: gaya kepemimpinan (X 1 ), budaya organisasi (X 2 ), dan kepercayaan pegawai (X 3 ). Dengan demikian model sruktural adalah sebagai berikut. X 1 X 3 X 4 X 2 Gambar 1 Model Struktural Pengaruh Variabel Eksogen terhadap Variabel Endogen Keterangan: X 1 : Gaya Kepemimpinan X 2 : Budaya Organisasi X 3 : Kepercayaan Pegawai X 4 : Komitmen Organisasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai yang berada di Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota Administrasi Jakarta Barat yang berjumlah 90 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Teknik ini untuk memperoleh sampel sebanyak 65 pegawai golongan III. Teknik pengumpulan - 169 -

data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berbentuk kuesioner. Perhitungan dilakukan dengan alat bantu komputer. Program yang digunakan adalah paket Data Analysis yang terdapat pada Microsoft Excel dan SPSS. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Matriks korelasi antarvariabel dalam model struktural, dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Matriks Korelasi Antarvariabel Korelasi X 1 X 2 X 3 X 4 X 1 1,000 0,440 0,664 0,819 X 2 0,440 1,000 0,666 0,765 X 3 0,664 0,666 1,000 0,871 X 4 0,819 0,765 0,871 1,000 Keterangan: Seluruh koefisien korelasi signifikan pada α = 0,01 Dalam tabel tersebut dapat dilihat bahwa seluruh koefisien korelasi antarvariabel bertanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antarvariabel sebagaimana tampak dalam Gambar 1. Seluruh nilai koefisien korelasi tersebut signifikan pada α = 0,01. X 1 (r 31 =0,664) (r 32 =0,666) X 2 (r 41 =0,819) X 3 (r 42 =0,765) (r 43 =0,871) X 4 Gambar 2 Koefisien Korelasi Antarvariabel Berdasarkan hasil penghitungan analisis jalur pada Substruktur-1 dan Substruktur-2 diperoleh nilai-nilai koefisien jalur yang menunjukkan pengaruh kausal dalam model struktural yang dianalisis sebagaimana disajikan pada Gambar 2. Sebagaimana telah dikemukakan, seluruh koefisien jalur dalam model struktural tersebut adalah signifikan. X 1 p 31 = 0,460 p 32 =0,464 X 2 X 3 p 41 =0,432 p 43 =0,362 p42=0,334 X 4 Gambar 3 Koefisien Jalur dalam Model Struktural Pengaruh Antarvariabel Berdasarkan Hasil Penghitungan Analisis Jalur - 170 -

Hasil penghitungan koefisien jalur digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dan mengukur pengaruh baik langsung maupun tidak langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen dalam model struktural. Penarikan kesimpulan hipotesis dilakukan melalui penghitungan nilai Statistik t masing-masing koefisien jalur, dengan ketentuan jika t hitung > t tabel maka koefisien jalur signifikan dan sebaliknya jika t hitung < t tabel maka koefisien jalur tidak signifikan. Hasil keputusan terhadap seluruh hipotesis yang diajukan dijelaskan sebagai berikut. a. Hipotesis 1 Terdapat Pengaruh Langsung Gaya Kepemimpinan (X 1 ) Terhadap Kepercayaan Pegawai (X 3 ) Untuk membuktikan bahwa terdapat pengaruh langsung Gaya Kepemimpinan (X 1 ) terhadap Kepercayaan Pegawai (X 3 ), hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. Ho: p 31 = 0 H 1 : p 31 > 0 Hasil penghitungan mendapatkan bahwa koefisien jalur X 1 ke X 3 (p 31 ) sebesar 0,460 dengan t hitung = 5,24. Pada α = 0,01 diperoleh t tabel = 2,66. Karena nilai t hitung (5,24) > t tabel (2,63), maka koefisien jalur sangat signifikan. Berdasarkan temuan ini dapat dikemukakan bahwa secara nyata terdapat pengaruh langsung positif Gaya Kepemimpinan terhadap Kepercayaan Pegawai. b. Hipotesis 2 Terdapat Pengaruh Langsung Budaya Organisasi Terhadap Kepercayaan Pegawai (X 3 ) Untuk membuktikan bahwa terdapat pengaruh langsung Budaya Organisasi (X 2 ) terhadap Kepercayaan Pegawai (X 3 ), hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. Ho: p 32 = 0 H 1 : p 32 > 0 Hasil penghitungan mendapatkan bahwa koefisien jalur X 2 ke X 3 (p 32 ) sebesar 0,464 dengan t hitung = 5,28. Pada α = 0,01 diperoleh t tabel = 2,66. Karena nilai t hitung (5,28) > t tabel (2,66), maka koefisien jalur sangat signifikan. Berdasarkan temuan ini dapat dikemukakan bahwa secara nyata terdapat pengaruh langsung positif Budaya Organisasi terhadap Kepercayaan Pegawai. c. Hipotesis 3 Terdapat Pengaruh Langsung Gaya Kepemimpinan (X 1 ) Terhadap Komitmen Organisasi (X 4 ) Untuk membuktikan bahwa terdapat pengaruh langsung Gaya Kepemimpinan (X 1 ) terhadap Komitmen Organisasi (X 4 ), hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. Ho: p 41 = 0 H 1 : p 41 > 0 Hasil penghitungan mendapatkan bahwa koefisien jalur X 1 ke X 4 (p 41 ) sebesar 0,432 dengan t hitung = 9,24. Pada α = 0,01 diperoleh t tabel = 2,66. Karena nilai t hitung (9,24) > t tabel (2,66), maka koefisien jalur sangat signifikan. Berdasarkan temuan ini dapat dikemukakan bahwa secara nyata terdapat pengaruh langsung positif Gaya kepemimpinan terhadap Komitmen Organisasi. - 171 -

d. Hipotesis 4 Terdapat Pengaruh Langsung Budaya Organisasi (X 2 ) Terhadap Komitmen Organisasi (X 4 ) Untuk membuktikan bahwa terdapat pengaruh langsung Budaya Organisasi (X 2 ) terhadap Komitmen Organisasi (X 4 ), hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. Ho: p 42 = 0 H 1 : p 42 > 0 Hasil penghitungan mendapatkan bahwa koefisien jalur X 2 ke X 4 (p 42 ) sebesar 0,334 dengan t hitung = 7,13. Pada α = 0,01 diperoleh t tabel = 2,66. Karena nilai t hitung (7,13) > t tabel (2,66), maka koefisien jalur sangat signifikan. Berdasarkan temuan ini dapat dikemukakan bahwa secara nyata terdapat pengaruh langsung positif Budaya Organisasi terhadap Komitmen Organisasi. e. Hipotesis 5 Terdapat Pengaruh Langsung Kepercayaan Pegawai (X 3 ) Terhadap Komitmen Organisasi (X 4 ) Untuk membuktikan bahwa terdapat pengaruh langsung Kepercayaan Pegawai (X 3 ) terhadap Komitmen Organisasi (X 4 ), hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. Ho: p 43 = 0 H 1 : p 43 > 0 Hasil penghitungan mendapatkan bahwa koefisien jalur X 3 ke X 4 (p 43 ) sebesar 0,362 dengan t hitung = 6,43. Pada α = 0,01 diperoleh t tabel = 6,43. Karena nilai t hitung (6,43) > t tabel (2,66), maka koefisien jalur sangat signifikan. Berdasarkan temuan ini dapat dikemukakan bahwa secara nyata terdapat pengaruh langsung positif Kepercayaan Pegawai terhadap Komitmen Organisasi. Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis Keputusan No. Hipotesis Uji Statistik Ho 1. 2. 3. 4. 5. Terdapat pengaruh langsung Gaya Kepemimpinan terhadap Kepercayaan Pegawai Terdapat pengaruh langsung Budaya Organisasi terhadap Kepercayaan Pegawai Terdapat pengaruh langsung Gaya Kepemimpinan terhadap Komitmen Organisasi Terdapat pengaruh langsung Budaya Organisasi terhadap Komitmen Organisasi Terdapat pengaruh langsung Kepercayaan Pegawai terhadap Komitmen Organisasi Ho: ρ 31 = 0 H 1 : ρ 31 > 0 Ho: ρ 32 = 0 H 1 : ρ 32 > 0 Ho: ρ 41 = 0 H 1 : ρ 41 > 0 Ho: ρ 42 = 0 H 1 : ρ 42 > 0 Ho: ρ 43 = 0 H 1 : ρ 43 > 0 Ho ditolak Ho ditolak Ho ditolak Ho ditolak Ho ditolak Kesimpulan Berpengaruh langsung Berpengaruh langsung Berpengaruh langsung Berpengaruh langsung Berpengaruh langsung Dengan demikian, model struktural akhir pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen adalah sebagai berikut. - 172 -

X 1 0,460 (0,664) 0,432 (0,819) X 3 0,362 (0,871) X 4 0,464 (0,666) X 2 0,334 (0,765) Gambar 4 Model Struktural Akhir Pengaruh Variabel Eksogen terhadap Variabel Endogen Keterangan: Koefisien Jalur 0,460; 0,464; 0,432; 0,334; dan 0,362 Koefisien Korelasi (0,664); (0,666); (0,819); (0,765) dan (0,871) Pembahasan a. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Gaya Kepemimpinan (X 1 ) terhadap Komitmen Organisasi (X 4 ) Berdasarkan hasil penghitungan Pengaruh langsung Gaya Kepemimpinan terhadap Komitmen Organisasi diperoleh hasil sebesar 0,19. Dalam model struktural sebagaimana tampak pada Gambar 4.11, Gaya Kepemimpinan di samping berpengaruh langsung, juga menunjukkan pengaruh tidak langsung terhadap Komitmen Organisasi melalui Kepercayaan Pegawai. Pengaruh tidak langsung Gaya Kepemimpinan terhadap Komitmen Organisasi melalui Kepercayaan Pegawai adalah sebesar 0,17. Dengan demikian, total pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Komitmen Organisasi, baik langsung maupun tidak langsung adalah sebesar 0,35. b. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Budaya Organisasi (X 2 ) terhadap Komitmen Organisasi (X 4 ) Pengaruh langsung Budaya Organisasi terhadap Komitmen Organisasi sebesar 0,11. Sama halnya dengan Gaya Kepemimpinan, di samping berpengaruh langsung terhadap Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi juga menunjukkan pengaruh tidak langsung terhadap Komitmen Organisasi melalui Kepercayaan Pegawai. Pengaruh tidak langsung Budaya Organisasi terhadap Komitmen Organisasi melalui Kepercayaan Pegawai adalah sebesar 0,17. Dengan demikian, pengaruh total Budaya Organisasi terhadap Komitmen Organisasi, baik langsung maupun tidak langsung adalah sebesar 0,28. c. Pengaruh Langsung Kepercayaan Pegawai (X 3 ) terhadap Komitmen Organisasi (X 4 ) Dalam model struktural sebagaimana tampak pada Gambar 4.11, Kepercayaan Pegawai hanya berpengaruh langsung terhadap Kepuasan Kerja. Pengaruh langsung Kepercayaan Pegawai terhadap Komitmen Organisasi adalah sebesar 0,29. - 173 -

Berdasarkan temuan-temuan di atas, hasil penelitian ini dapat diperinci sebagai berikut. Pertama, terdapat pengaruh langsung positif gaya kepemimpinan terhadap kepercayaan pegawai sebesar 0,21. Hal ini menunjukkan bahwa variasi gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap variasi kepercayaan pegawai sebesar 0,21. Kedua, terdapat pengaruh langsung positif budaya organisasi terhadap kepercayaan pegawai sebesar 0,22. Hal ini menunjukkan bahwa variasi budaya organisasi berpengaruh terhadap variasi kepercayaan pegawai sebesar 0,22. Ketiga, terdapat pengaruh langsung positif gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi sebesar 0,19. Hal ini menunjukkan bahwa variasi gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap variasi komitmen organisasi sebesar 0,19. Keempat, terdapat pengaruh langsung positif budaya organisasi terhadap komitmen organisasi sebesar 0,29. Hal ini menunjukkan bahwa variasi budaya organisasi berpengaruh terhadap variasi komitmen organisasi sebesar 0,29. Kelima, terdapat pengaruh langsung positif kepercayaan pegawai terhadap komitmen organisasi sebesar 0,11. Hal ini menunjukkan bahwa variasi kepercayaan pegawai berpengaruh terhadap variasi komitmen organisasi sebesar 0,11. Keenam, terdapat pengaruh tidak langsung positif gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi melalui kepercayaan pegawai sebesar 0,17. Hal ini menunjukkan bahwa variasi gaya kepemimpinan berpengaruh tidak langsung terhadap variasi komitmen organisasi melalui kepercayaan pegawai sebesar 0,17. Ketujuh, terdapat pengaruh tidak langsung positif budaya organisasi terhadap komitmen organisasi melalui kepercayaan pegawai sebesar 0,17. Hal ini menunjukkan bahwa variasi budaya organisasi berpengaruh tidak langsung terhadap variasi komitmen organisasi melalui kepercayaan pegawai sebesar 0,17. Selanjutnya, temuan-temuan dalam penelitian dapat diuraikan sebagai berikut. Komitmen organisasi berhubungan dengan berbagai karakteristik pribadi (seperti kebutuhan yang tinggi untuk berprestasi), karakteristik pekerjaan tertentu (seperti derajat tanggung jawab), dan pengalaman kerja. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi. Dalam suatu organisasi, komitmen organisasi merupakan salah satu outcomes individu yang dipengaruhi oleh mekanisme individu. Mekanisme individu sendiri dipengaruhi oleh mekanisme organisasi, mekanisme kelompok, dan karakteristik individu. Hasil penelitian ini memperkuat teori yang disampaikan oleh Colquitt, LePine, dan Wesson (2009; 8) bahwa outcomes individu dalam organisasi berupa kinerja dan komitmen organisasi. Outcomes individu dipengaruhi oleh mekanisme individu yang terdiri dari: kepuasan kerja; stres; motivasi; kepercayaan, keadilan, dan etika; serta pembelajaran dan pengambilan keputusan. Mekanisme individu dipengaruhi oleh mekanisme organisasi yang terdiri dari: budaya organisasi dan struktur organisasi; mekanisme kelompok, yang terdiri dari: gaya dan perilaku kepemimpinan, kekuasaan dan pengaruh kepemimpinan, proses regu, dan karakteristik regu; serta karakteristik individu, yang terdiri dari: kepribadian dan nilai budaya serta kemampuan. Penelitian ini merumuskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap komitmen organisasi dalam sebuah model struktural. Dalam model tersebut dirumuskan bahwa komitmen organisasi secara langsung dan tidak langsung dipengaruhi oleh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, dan Kepercayaan Pegawai. PENUTUP Kesimpulan Bertolak dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan di lingkungan Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota Administrasi Jakarta Barat dapat disimpulkan bahwa: (1) terdapat pengaruh langsung positif gaya kepemimpinan terhadap kepercayaan pegawai; - 174 -

(2) terdapat pengaruh langsung positif budaya organisasi terhadap kepercayaan pegawai; (3) terdapat pengaruh langsung positif gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi; (4) terdapat pengaruh langsung positif budaya organisasi terhadap komitmen organisasi; dan (5) terdapat pengaruh langsung positif kepercayaan pegawai terhadap komitmen organisasi. Dengan demikian, hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa: variasi dalam komitmen organisasi pada Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota Administrasi Jakarta Barat secara positif dipengaruhi langsung dan tidak langsung oleh variasi dalam kepercayaan pegawai, gaya kepemimpinan, dan budaya organisasinya. Implikasi Hasil penelitian mengenai komitmen organisasi pada Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota Administrasi Jakarta Barat ini memberikan implikasi sebagai berikut. 1. Peningkatan gaya kepemimpinan akan berdampak pada peningkatan kepercayaan pegawai. Dengan demikian, peningkatan kepercayaan pegawai dapat dilakukan melalui peningkatan gaya kepemimpinan mulai dari Kepala Seksi sampai Kepala Suku Dinas. 2. Peningkatan budaya organisasi akan berdampak pada peningkatan kepercayaan pegawai. Dengan demikian, peningkatan kepercayaan pegawai dapat dilakukan melalui peningkatan budaya organisasi dengan penciptaan dan pemeliharaan nilainilai, norma-norma, dan aturan-aturan organisasi yang jelas. 3. Peningkatan gaya kepemimpinan akan berdampak pada peningkatan komitmen organisasi. Dengan demikian, peningkatan komitmen organisasi dapat dilakukan melalui peningkatan gaya kepemimpinan mulai dari Kepala Seksi sampai Kepala Suku Dinas. 4. Peningkatan budaya organisasi akan berdampak pada peningkatan komitmen organisasi. Dengan demikian, peningkatan komitmen organisasi dapat dilakukan melalui peningkatan budaya organisasi dengan penciptaan dan pemeliharaan nilainilai, norma-norma, dan aturan-aturan organisasi yang kondusif. 5. Peningkatan kepercayaan pegawai akan berdampak pada peningkatan komitmen organisasi. Dengan demikian, peningkatan komitmen organisasi dapat dilakukan melalui peningkatan kepercayaan pegawai dengan pemberdayaan kompetensinya. 6. Peningkatan gaya kepemimpinan secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan komitmen organisasi melalui kepercayaan pegawai. Dengan demikian, peningkatan komitmen organisasi dapat dilakukan melalui peningkatan kepercayaan pegawai yang terbentuk berkat penerapan gaya kepemimpinan yang memperhatikan kompetensi dan kebutuhan pegawainya. 7. Peningkatan budaya organisasi secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan komitmen organisasi melalui kepercayaan pegawai. Dengan demikian, peningkatan komitmen organisasi dapat dilakukan melalui peningkatan kepercayaan pegawai yang terbentuk karena didukung oleh budaya organisasi yang dikembangkan secara kondusif yang mengakomodasi kebutuhan pegawai. Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian di atas, dapat dikemukakan beberapa saran bagi peningkatan komitmen organisasi pada Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota Administrasi Jakarta Barat, sebagai berikut. 1. Hendaklah Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota Administrasi Jakarta Barat senantiasa menerapkan gaya kepemimpinan yang memperhatikan kompetensi dan kebutuhan pegawai. Hal ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kepercayaan dan - 175 -

komitmen organisasi. Selain itu, perhatian terhadap budaya organisasi juga perlu karena penciptaan dan pemeliharaan budaya organisasi yang kondusif dapat meningkatkan kepercayaan pegawai dan komitmen organisasinya. 2. Seharusnya setiap pegawai Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota Administrasi Jakarta Barat senantiasa meningkatkan kepercayaannya terhadap tugas, atasan, dan organisasi secara keseluruhan. Hal ini penting dalam rangka meningkatkan komitmen organisasinya. 3. Sebaiknya para peneliti di bidang pendidikan dan sumber daya manusia melakukan kajian lebih lanjut mengenai variabel-variabel lain yang berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap komitmen organisasi karena pengaruh variabel eksoden terhadap variabel endogen dalam penelitian ini relatif rendah. DAFTAR PUSTAKA Colquitt, Jason A., Jeffery A. LePine, and Michael J. Wesson. 2009. Organizational Behavior: Improving Performance and Commitment in the Workplace. New York: McGraw-Hill/Irwin. Cunningham, William G. and Paula A. Cordeiro. 2003. Educational Leadership. New York: Pearson Education, Inc. Evans, James R. 2005. Total Quality: Management, Organization, and Strategy. Ontario: Thomson South-Western. George, Jennifer M. and Gareth R. Jones. 2005. Understanding and Managing Organizational Behavior. New Jersey: Pearson Education, Inc. Gibson, James L. et al. 2009. Organizations: Behavior, Structure, Process. New York: McGraw-Hill. Ivancevich, John M., Robert Konopaske, and Michael T. Matteson. 2008. Organizational Behavior and Management. New York: McGraw-Hill. McShane, Steven L. and Mary Ann Von Glinow. Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill, 2008. Mullins, Laurie J. 2005. Management and Organization Behavior. Edinburgh, Harlow, Essex: Prentice Hall. Newstrom, John W. and Keith Davis. Organizational Behavior. New York: McGraw- Hill, 2002. Ritonga, Razali. Silent Crisis Jakarta. 2007. http:www.indonesiaottawa.org/information. Robbins, Stephen P. and Timothy A. Judge. 2007. Organizational Behavior. New Jersey: Pearson Education, Inc., Upper River. Schein, Edgar. 2004. Organizational Culture and Leadership. San Fransisco: John Wiley & Son. Straker, David. 2008. What is Trust. http://changingminds.org/explanations /trust/whatis_trust.htm. Yukl, Gary. 2006. Leadership Organization. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Prentice Hall, 2006. - 176 -