Sumber Yusuf Lubis dan Doni Ardian, Pengantar Filsafat Ilmu, hal 27-37

dokumen-dokumen yang mirip
SEJARAH METODE ILMIAH

SEJARAH METODE ILMIAH. Di sampaikan di Kelas Filsafat Ilmu STTB Samarinda

Akal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090)

Bab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA

Minggu ketiga. Newton : Hukum-hukum Gerak Dr.Arief Hermanto, Msc

BAGIAN I ARTI PENTING LOGIKA

Filsafat Ilmu dan Logika

Bentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI

Periode Renaissance. awal kebangkitan kembali aktivitas ilmiah dari belenggu agama.

DASAR-DASAR LOGIKA. Ruang Lingkup Logika. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat

PSIKOLOGI UMUM 1. Pertemuan II: Pengaruh Filsafat Terhadap Perkembangan Ilmu Psikologi

UNIVERSITAS PADJADJARAN

Logika Matematika. Rukmono Budi Utomo March 14, Prodi S3 Matematika FMIPA-ITB

BAB V METODE-METODE KEILMUAN

Galileo and the Science of Mechanics

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

FILSAFAT ILMU DAN METODE FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 04Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Metode, Sikap, Proses, dan Implikasi Ilmiah. Sulistyani, M.Si.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

PERKEMBANGAN AKAL DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Filsafat Umum. Pengantar ke Alam Filsafat 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

DEFINISI, OBJEK DAN KELAHIRAN SOSIOLOGI. Pertemuan 2

METODE ILMIAH. Isti Yunita, M. Sc FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan

FILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara

IDEALISME (1) Idealis/Idealisme:

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

BAB I KONTEK PENELITIAN

PENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I

FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI

ILMU ALAMIAH DASAR 3 DINI ROHMAWATI IPA dan PERKEMBANGAN DAYA ABSTRAKSI MANUSIA

I. DASAR-DASAR PENGETAHUAN

ILMU ALAMIAH DASAR. Pendekatan Ilmiah Dini Rohmawati

Filsafat Ilmu dan Logika

EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR

Buka Untuk melihat materi yang menyangkut matematika dan fisika

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT

Logika Matematika. Rukmono Budi Utomo Pengampu: Prof. Dr. Taufiq Hidayat. March 16, 2016

TUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU

ILMU ALAMIAH DASAR. Isti Yunita, M. Sc FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

Modul Perkuliahan I. Metode Penelitian Kualitatif. Pengertian dan Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah. Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.

FILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Setiap makhluk hidup maupun benda (objek) yang ada di dunia ini

P E N G ETA H U A N & I L M U P E N G ETA H U A N L I A A U L I A F A C H R I A L, M. S I

Pengantar Sosiologi. Yesi Marince.S.IP., M.Si

KONSEP OPTIK DAN PERAMBATAN CAHAYA. Irnin Agustina D.A,M.Pd.

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,

Sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam Bahasa yang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2

Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP dan LANDASAN TEORI. Tinjauan adalah pandangan atau pendapat sesudah melakukan

Bandar Lampung, Desember Hamim Sudarsono

Sejarah Perkembangan Ilmu

PENGANTAR PENELITIAN PRODI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS TELKOM UNIVERSITY SEMESTER GENAP METODE PENELITIAN KOMUNIKASI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : DWI NUR JANAH

STRUKTUR KEILMUAN. Ana Ratna Wulan/UPI Bahan Kuliah Filsafat Sains

BIDANG STUDI FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

Resume. Etika dan Filsafat Bab II Dasar Dasar Filsafat. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. : Muhammad Syarifudin Noor :

Dasar Dasar Logika. Oleh: Novy Setya Yunas. Pertemuan 1 dan 2

Hukum Newton tentang Gerak

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN DISUSUN OLEH : 1.ARIO BAGAS 2.YATI NURHAYATI 3.TRIYUDI R HADIWIJAYA

Jadi d mempunyai sifat R

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS

KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN

PSIKOLOGI UMUM 1. Sejarah & Perkembangan Ilmu Psikologi

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN

Etika dan profesi humas

Pandangan Plato Tentang Idea

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA

Filsafat IPA Scientific Attitude

Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. uraian yang sudah dibahas secara keseluruhan. Penulis akan menyimpulkan bab

ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI ADMINISTRASI PENDIDIKAN Oleh: Pipin Piniman (Program Pasca Sarjana Universitas Galuh)

MAKALAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN ETIKA SERTA MORALITAS

Nama Mata Kuliah. Modul ke: Filsafat Manusia. Fakultas Fakultas Psikologi. Masyhar MA. Program Studi Program Studi.

Silabus. Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS

A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU

Astronomi Sabar Nurohman, M.Pd

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac.

r;. ,.. -c:s <I: 3:: C:l c:: -.I :z: c:: cu..._. c::: a::l c:: CD :::s Q ..Q -.I :::s c:: Cl> U> - Cl) Cl) [L ---

PERSEPSI TERHADAP ALAM (3)

MEMFORMULASIKAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

METODE, PROSES, SIKAP DAN IMPLIKASI ILMIAH. Topik ke-3

ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari

BAB 6 ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN. Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI - UMA 2017

Silabus. Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS Himpunan Relasi & Fungsi Bagian Aljabar Boolean UAs

Pengertian Logika (1)

Transkripsi:

Sumber Yusuf Lubis dan Doni Ardian, Pengantar Filsafat Ilmu, hal 27-37

Pengetahuan tidak dapat diperoleh dari tradisi dan warisan budaya, yang diterima begitu saja, melainkan harus melalui langkah-langkah yang sistematis

POSSIBILITY Manusia tidak bisa melepaskan diri dari akal pikirannya, karena memang demikian naturenya.(free Will)

Metode merupakan langkah-langkah sistematis yang digunakan dalam ilmu-ilmu tertentu, yang tidak direfleksikan atau diterima begitu saja, lebih bersifat spesifik dan terapan

Metodologi merupakan bagian dari sistematika filsafat yang mengkaji cara-cara mendapatkan pengetahuan ilmiah,tidak memfokuskan pada ilmu tertentu saja, melainkan ilmu pengetahuan pada umumnya. Obyek kajiannya ialah ilmu pengetahuan, sudut pandangnya ialah cara kerja ilmu pengetahuan.

Metodologi bertujuan menganalisis cara kerja ilmu pengetahuan yang sudah berlaku, dan menentukan cara ketja yang sahih untuk ilmu pengetahuan, dan kemungkinan dapat melihat kemungkinan merancang metode-metode baru sehubungan adanya

PLATO 428-347 Aristoteles 427-347 SM Metode atau cara kerja ilmu dikemukakan pertama kali oleh Aristoteles,filsuf Yunani

Plato Teori Dua Dunia Dunia Ide Dunia Inderawi

Plato Dunia inderawi merupakan cermin tidak sempurna dari dunia ide yang sempurna. Jiwa manusia sudah ada di dunia ide, kemudian terpenjara di dalam tubuh, yang membawanya pada semesta inderawi yang semu.

Plato Jiwa manusia membawa ide-ide tentang alam semesta dari dunia ide, namun kejatuhan manusia mengakibatkan amnesia sehingga diperlukan stimulus untuk mengingatkan kembali

Plato Proses mengetahui terjadi ketika manusia berhadapan dengan semesta dunia inderawi dimana ia mengalami pengingatan kembali akan apa-apa yang pernah dialaminya di dunia ide.

Plato Pengetahuan manusia tidak pernah mencapai kesempurnaan selama ia masih terbelenggu oleh sihir dunia iderawi yang semu, karenha kesempurnaan hanya dapatdicapai tatkala jiwa manusia telah terbebas dari belenggu tubuh.

Pengetahuan kita harus berangkat dari hal-hal partikular yang terpersepsi oleh indera untuk kemudian diabstraksikan menjadi pengetahuan akal budi yang berciri universal

Nihil est in intellectu nisi quod prius in sensu Tidak ada satupun yang terdapat pada akal budi yang tidak lebih dulu ada pada indera

Pengingatan kembali akan dunia ide P L A T O ARISTOTELES Abstraksi dari semesta kongkret menuju ide,

ARISTOTELES Abstraksi dari semesta kongkret menuju ide, Melalui tahapan -tahapan tertentu Abstraksi Fisis Abstraksi Matematis Abstraksi Metafisis

Abstraksi Fisis Akal melepaskan diri dari pengamatan inderawi menyangkut hal-hal yang dapat dirasakan untuk menjadi materi abstrak. Dengan materi abstrak tersebut, akal budi menghasilkan pengetahuan fisika

Abstraksi Matematis Akal melepaskan diri dari materi hanya segi segi yang dapat dinalar secara matematis sehingga menghasilkan pengukuran dan perhitungan.

Abstraksi Metafisis Semua materi yang dapat diamati dan dikenali diabstraksikan sehingga menghasilkan pengetahuan yang meninggalkan bidang fisika dan matesis untuk mendapatkan pengetahuan tentang keseluruhan semesta, tentang asal dan tujuan,tentang jiwa manusia, tentang Tuhan.

Pengetahuan Empiris, yang kebenarannya bersifat sementara Pengetahuan Matematika Murni, yang kebenarannya bersifat tetap dan pasti

Empiris Matematis Orientasi Pythagorean Yang nyata bukanlah gejalagejala perseptual yang terus berubah, melainkan harmoni matematis yang hadir di alam

Metode Persetujuan Pada abad Pertengahan, metode Aristotelian dikembangkan oleh Teknik untuk menganalisa sejumlah gejala ketika efek tertentu terjadi. para pemikir di antaranya Roger Bacon, John Duns Scotus, William of Menderetkan berbagai variasi peristiwa yang hadir setiap kali suatu efek tertentu timbul dan mencari satu gejala yang hadir pada tiap kasus. Ockham,Robert Grossette dan Nicolaus of Autrecourt

1. A.Melawan Arus B.Mobil Murah C.Jalan Lurus dan Panjang D.Kondisi Jalan Sepi 2. A.Melawan Arus C.Jalan Lurus dan Panjang E.Jalan Tol 3. A.Melawan Arus B.Mobil Murah E.Jalan Tol F.Sendirian di mobil Efek : Mobil yang berpapasan dengan kita mengalami kecelakaan 4. A.Melawan Arus D.Kondisi Jalan Sepi F.Sendirian di mobil Satu gejala yang hadir pada tiap kasus : A. Melawan Arus

Metode Perbedaan Cara membandingkan dua kasus, satu kasus di mana efek hadir dan saru kasus di mana efek tidak hadir.

Bersama Robert Grossette, mengafirmasi pola deduktif induktif pada penelitin ilmiah

Observasi Observasi Metode Induksi adalah Prinsip Observasi penarikaninduktif kesimpulanumum yang bertitiktolak dari data-data Observasi kongkret Observasi

Perumusan Masalah Pengajuan Hipotesa Ambil Sampel Verifikasi Tesa Tahapan-tahapan METODE INDUKSI

METODE INDUKSI Adalah cara penarikan kesimpulan dari pernyataan umum ke pernyataan khusus

Observasi Prinsip Umum DEDUKTIF Observasi Observasi Observasi Observasi

O O O O O INDUKTIF PU DEDUKTIF O O Aristoteles : Penelitian ilmiah merupakan kelanjutan dari observasi empiris ke prinsip-prinsip umum dan prinsip-prinsip umum kembali lagi ke observasi O O O

Galileo 1546-1642 M Francis Bacon 1561-1626 Pada abad 17 muncul berbagai pemikiran tentang metode yang menolak pandangan Aristotelian Rene Descartes 1596-1650

Aristoteles 427-347 SM Galileo 1546-1642 M Ada 4 sebab yang menjelaskan keteraturan alam semesta, antara lain: sebab materi, sebab efisien,sebab formal dan sebab final

Contoh : patung Buddha 1). sebab materi, kayu/batu 2).sebab efisien,..pematungnya 3). sebab forma, bentuk patung 4). sebab final,.wujud akhir patung Buddha yang telah tergambar di benak si pematung sebagai tujuannya sejak awal

Pemikiran Aristoteles terlalu spekulatif dan metafisik, terutama konsepnya tentang sebab final sebagai penjelasan teologis semesta.

Kami menolak penjelasan spekulatif Aristoteles dan kami mengemukakan penjelasan mekanistik sebagai gantinya., yakni kelanjutan dari Pythagorean tentang adanya keteraturan matematis tentang semesta jagat raya.

Penjelasan mekanistik hanyamengakui sebab materi dan sebab efisien, ia membuang sebab forma dan sebab final sebagai elemen subyektif spekulatif yang mampu mendistorsi obyektifitas suatu penelitian ilmiah. (lmuwan hanya berurusan denganpertanyaan bagaimana, dan bukan pertanyaan mengapa.

Aristoteles : Benda yang lebih berat jatuh lebih cepat daripada benda yang lebih ringan Ilmuwan tidak langsung di menelan mentah-mentah GALILEO Benda berat dan ringan jatuh pada kecepatan yang sama, kecuali sampai batas mereka berkurang kecepatannya akibat pergeseran udara.

Pada tahun 1600,ada 2 pendapat mengenai alam semesta, yakni : Bumi Sentris dan Matahari Sentris. Galileo berhipotesa bahwa pendapat matahari sentris dari Copernicus benar, kemudian ia membuat teleskop dan membuktikan kebenarannya

KESIMPULAN Metode Ilmiah merupakan langkah-langkah sistematis yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai suatu kesimpulan