ANALISIS LAYANAN VOICE CALL DAN DATA PACKET PADA OPERATOR TELEPON SELULER DI WILAYAH BALI INNER CITY

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISIS DROP CALL PADA JARINGAN 3G PADA BEBERAPA BASE STATION DI KOTA MEDAN

ANALISIS KUALITAS VOICE CALL PADA JARINGAN WCDMA DENGAN DRIVE TEST MENGGUNAKAN TEMS INVESTIGATION

Analisa Unjuk Kerja Jaringan Operator 3G(WCDMA-UMTS) Menggunakan Metode Drivetest

TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G

Teknologi Seluler. Pertemuan XIV

BAB I PENDAHULUAN. ini dan bertambah ketat persaingan diantara operator telepon bergerak membuat

ANALISIS KUALITAS LAYANAN PANGGILAN PADA TELEKOMUNIKASI BERGERAK 3G

Evaluasi Performansi Jaringan UMTS di Kota Semarang menggunakan Metode Drive Test

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI COVERAGE AREA NODE B CIANGSANA BOJONG DI TELKOMSEL

Analisis Benchmarking Jaringan 3G Operator HCPT dan XL di Area Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Optimasi Jaringan Wideband Code Division Multiple Access Untuk Meningkatkan Throughput Internet

BAB II TEORI DASAR. Public Switched Telephone Network (PSTN). Untuk menambah kapasitas daerah

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PERFORMANSI JARINGAN BERDASARKAN PARAMETER KEY PERFORMANCE INDIKATOR 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G. Dian Widi Astuti 1, Dyan Tri Utomo 2

ANALISIS KUALITAS RF PADA JARINGAN SELULER 2G & 3G DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang dilakukan pada BTS-

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan performa pada jaringan telekomunikasi. diharapkan akan diikuti semakin tingginya jumlah trafik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan tugas akhir ini adalah: 1. Melakukan upgrading jaringan 2G/3G menuju jaringan Long Term Evolution (LTE) dengan terlebih

PERENCANAAN KEBUTUHAN NODE B PADA SISTEM UNIVERSAL MOBILE TELECOMMUNICATION SYSTEM (UMTS) DI WILAYAH UBUD

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

ANDRIAN SULISTYONO LONG TERM EVOLUTION (LTE) MENUJU 4G. Penerbit Telekomunikasikoe

OPTIMASI JARINGAN DAN INVESTIGASI SITE WCDMA 3G MENGGUNAKAN PROGRAM MAP INFO PROFFESIONAL 8.5 DAN TEMS DATA COLLECTION 8.1

KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN CDMA x EVOLUTION-DATA ONLY (EVDO)

Drive Test and RF Optimization Overview. Alfin Hikmaturokhman.,ST.,MT

Analisis Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Jaringan Seluler PT. XL Axiata pada Area Jawa Tengah bagian Utara melalui Proyek Swap dan Modernisasi

ANALISA PERFORMANSI INTERNET BROADBAND LONG TERM EVOLUTION INNER CITY DAN RURAL DI KOTA PALEMBANG (STUDY KASUS : PT. TELKOMSEL)

PENANGANAN BLOCK CALL DAN DROP CALL PADA JARINGAN UMTS BERDASARKAN PENGUKURAN PARAMETER ACCESSIBILITY, COVERAGE AND QUALITY

Indra Surjati, Yuli Kurnia Ningsih & Hendri Septiana* Dosen-Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti

BAB III PERENCANAAN DAN SIMULASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN THROUGHPUT PADA GENERAL PACKET RADIO SERVICE (GPRS) DAN ENHANCED DATA RATE FOR GSM EVOLUTION (EDGE)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Modul 8 Drive Test Analysis (DTA) 4G LTE Lanjut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya dunia teknologi telekomunikasi dan informasi sejalan dengan kebutuhan akan kecepatan dan

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

BAB II ADAPTIVE MULTI-RATE (AMR)

SISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS???

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

ANALISIS UNJUK KERJA MULTI BAND CELL PADA GSM DUAL BAND

BAB IV ANALISIS DESKRIPTIF IMPLEMENTASI GFP

ANALISIS MANAJEMEN INTERFERENSI JARINGAN UPLINK 4G-LTE DENGAN METODE INNERLOOP POWER CONTROL DI PT TELKOMSEL

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peningkatan jumlah pengguna jaringan GSM (Global System for

ANALISIS PERFORMANSI REHOMMING BR 9.0-EVOLUSION BSC (ebsc) PADA JARINGAN GSM PT TELKOMSEL DI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pada sistem komunikasi nirkabel dan bergerak sangatlah kompleks

ANALISIS UNJUK KERJA JARINGAN 3G (UMTS) MENGGUNAKAN METODE DRIVE TEST VOICE MODE

BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODA PENELITIAN

OPTIMASI JARINGAN 3G UNTUK LAYANAN VOICE DAN DATA DI AREA RADIO DALAM JAKARTA SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3G/UMTS. Teknologi WCDMA berbeda dengan teknologi jaringan radio GSM.

BAB I PENDAHULUAN. Analisa kelayakan..., Deris Riyansyah, FT UI, Universitas Indonesia

BAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ

PENANGANAN INTERFERENSI PADA JARINGAN SELULER 2G PT. INDOSAT UNTUK AREA BANDUNG

DAFTAR ISTILAH. sistem seluler. Bit Error Rate (BER) : peluang besarnnya bit salah yang mungkin terjadi selama proses pengiriman data

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST.

Multiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes

PERENCANAAN ANALISIS UNJUK KERJA WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)PADA KANAL MULTIPATH FADING

ABSTRACT. Keyword : GSM, 3G, Hierarchical Cell Structures (HCS)

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK. i ABSTRACT.. ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI.. v DAFTAR TABEL.. viii DAFTAR GAMBAR...

OPTIMASI JARINGAN 3G DI AREA BANDUNG BARAT BERDASARKAN DATA CUSTOMER COMPLAIN 3G

BAB IV ANALISA HASIL OPTIMASI THIRD CARRIER

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI PADA SKENARIO IMPLEMENTASI 1 ST CARRIER TERHADAP 2 ND CARRIER UNTUK JARINGAN 3G

ANALISIS PERMASALAHAN OPTIMALISASI VOICE CDMA X UNTUK MENGURANGI KEGAGALAN KONEKSI STUDI KASUS DIVISI TELKOM FLEXI SEMARANG

HALAMAN PERNYATAAN. : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ANALISIS UNJUK KERJA JARINGAN PADA SISTEM CDMA (STUDI KASUS TELKOM FLEXI MEDAN)

PENGUKURAN LANGSUNG (DRIVE TEST) JARINGAN 3G DENGAN METODE BENCHMARK DI AREA TEBET

OPTIMASI JARINGAN 3G BERDASARKAN ANALISIS BAD SPOT DI AREA JAKARTA PUSAT 3G NETWORK OPTIMIZATION BASED ON BAD SPOT ANALYSIS IN CENTRAL JAKARTA

OPTIMASI JARINGAN UMTS UNTUK LAYANAN VOICE DAN DATA PADA WILAYAH TOL CILEUNYI-PASTEUR, KOTA BANDUNG

Universal Mobile Telecommunication System

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

OPTIMASI JARINGAN 3G (UMTS/WCDMA) PADA AREA ALUN-ALUN KANTOR GUBERNUR PROVINSI LAMPUNG UNTUK OPERATOR TELKOM

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group

OPTIMASI KUALITAS DAN AREA CAKUPAN JARINGAN 3G STUDI KASUS KLUSTER AREA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana 1, 2,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman kebutuhan manusia akan bidang telekomunikasi juga semakin meningkat,

Teknologi Komunikasi Data Seluler. Adri Priadana ilkomadri.com

BAB III IMPLEMENTASI GLOBAL FREQUENCY PLANNING

Pengertian dan Macam Sinyal Internet

10/13/2016. Komunikasi Bergerak

Wireless Technology atau teknologi nirkabel, atau lebih sering disingkat wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel.

Handbook Edisi Bahasa Indonesia

Drive Test Untuk Layanan Mobile Broadband Di Bandung

KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN FWA INDOSAT TESIS

LAPORAN KERJA PRAKTIK OPTIMASI ANTENA DAERAH WONOSARIUTARA UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH USER PT. TELEKOMUNIKASI SELULER YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi 3G yang menawarkan kecepatan data lebih cepat dibanding GSM.

BAB III PENGUKURAN DAN PENGAMBILAN DATA STATISTIK PERFOMANSI

E-Journal SPEKTRUM. Ida Bagus Ari Budiarta, Pande Ketut Sudiarta, IGAK. Diafari Djuni H. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III OPTIMASI THIRD CARRIER

ANALISIS OPTIMASI JARINGAN 3G WCDMA PADA RUTE PINTU TOL PASTEUR PARIS VAN JAVA

Transkripsi:

ANALISIS LAYANAN VOICE CALL DAN DATA PACKET PADA OPERATOR TELEPON SELULER DI WILAYAH BALI INNER CITY IPH Darmawan, NMAED Wirastuti, IGAK Diafari DH Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Bali 803361 Email: arydev_02@yahoo.com Abstrak Layanan voice call dan data packet merupakan dua jenis layanan yang sering digunakan pada layanan telepon seluler. Dalam penelitian ini dianalisis perbandingan kualitas kedua layanan tersebut pada lima operator telepon seluler di kluster Bali Inner City melalui metode drive test dan stationary test. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kualitas layanan voice call terbaik dimiliki oleh Axis. Pengukuran kualitas sinyal 3G terbaik dimiliki oleh Operator C (RSCP terbaik) dan Operator D (Ec/No terbaik). Pada coverage 2G, kualitas sinyal terbaik dimiliki oleh Operator C (RxLev terbaik) dan Axis (RxQual terbaik). Sedangkan nilai average throughput terbesar dimiliki Axis yaitu sebesar 3689,29 Kbps. Kata Kunci: Voice Call, Data Packet, Drive Test, Stationary Test 1. PENDAHULUAN Perkembangan telekomunikasi di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam rentang dua dekade terakhir ini. Para operator saling bersaing meningkatkan kualitas layanan dengan menggunakan teknologi terbaru, memperluas jaringan ataupun dengan menambah kapasitas kanal jaringan. Para operator baru saling bersaing memperluas jaringan diimbangi dengan strategi perang tarif. Sebagai operator baru, ini merupakan awal perjalanan. Para operator baru tentunya harus memiliki sesuatu yang berbeda sehingga layanan mereka mudah untuk dikenali. Namun bagi operator besar, tidak hanya pelanggan yang dikejar namun pelayanan juga harus menjadi prioritas. Dengan semakin cerdasnya masyarakat sebagai pengguna layanan telepon seluler, masyarakat menjadi tidak mudah terpengaruh dengan iklan marketing dari para operator melainkan masyarakat juga melihat kualitas performansi jaringan dari operator tersebut. Para operator tentunya berharap agar konsumen tidak mudah berpaling kepada operator lain, para operator tentunya harus sadar bahwa operator yang memiliki kualitas layanan yang paling baik dan handal yang akan bertahan. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang pesat mengakibatkan perubahan pada kebutuhan pelanggan. Perubahan tersebut sangat terlihat melalui meningkatnya kebutuhan dan permintaan pelanggan atas layanan mobile internet bahkan industri telekomunikasi sekarang sudah bukan voice-centric lagi, tapi sudah beralih ke voice-data centric. Transformasi ini sesuai dengan trend dan gaya hidup masyarakat Indonesia akhir-akhir ini.oleh karena itu, dalam penelitian ini dianalisis mengenai kualitas layanan voice call dan data packet pada beberapa operator telepon seluler di wilayah Bali Inner City yang meliputi Operator A, Operator B, Operator C, Axis dan Operator D. Adapun standar KPI ( Key Performance Indicator) yang digunakan sebagai acuan adalah dari operator E saja karena keterbatasan informasi dari operator lain. keterbatasan informasi dari operator lain. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 GSM (Global System for Mobile Communications) GSM merupakan teknologi yang digunakan dalam komunikasi bergerak dengan teknik digital. Sebagai teknologi yang dapat dikatakan cukup revolusioner karena berhasil menggeser teknologi sistem telekomunikasi bergerak analog yang popular pada dekade 80-an [1]. Keunggulan menggunakan teknologi digital dibandingkan dengan teknologi analog adalah kapasitas yang besar, sistem keamanan yang lebih baik serta layanan yang ditawarkan lebih beragam. GSM juga menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA (Frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access). 2.2 WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) WCDMA merupakan teknologi generasi ke tiga (3G) yang berbasis packet service dengan menggunakan teknologi Direct Sequence Spread Spectrum [1]. WCDMA merupakan kelanjutan teknologi dari GSM/GPRS/EDGE yang dapat memberikan kecepatan akses data yang lebih tinggi dibandingkan dengan GPRS dan EDGE. Kecepatan akses data yang bisa didapat dari WCDMA adalah sebesar 384 Kbps [2]. 2.3 HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) HSDPA adalah evolusi dari WCDMA, merupakan protokol tambahan pada sistem WCDMA Teknologi Elektro 43 Vol. 13 No. 1 Januari - Juni 2014

yang mampu mentransmisikan data berkecepatan tinggi. HSDPA merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer downlink-nya (dari jaringan ke handset) dan dapat mencapai kecepatan downlink 7,2 Mbps yang secara teori dapat ditingkatkan sampai kecepatan 14,4 Mbps dengan maksimum uplink 384 Kbps [3]. 2.4 Drive Test Drive Test adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengamati dan melakukan optimasi agar dihasilkan kriteria performansi jaringan yang diinginkan[4]. Drive test menggunakan software TEMS Investigation yang terintegrasi dengan laptop dan terhubung dengan mobile station dan GPS yang digunakan untuk membantu menentukan koordinat atau posisi mobile station pada saat drive test seperti ditunjukkan oleh gambar 1. Gambar 1 Perangkat Drive Test 2.5 Key Performance Indicator (KPI) Key Performance Indicator (KPI) adalah sebuah indikator yang menunjukkan kinerja sebuah jaringan. Key Performance Indicator (KPI) untuk mengevaluasi kinerja sebuah jaringan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Accessibility Accessibility merupakan kemampuan user untuk memperoleh layanan sesuai dengan layanan yang disediakan oleh pihak penyedia jaringan [5]. Contoh: Call Setup Success Rate (CSSR). CSSR adalah persentase tingkat keberhasilan melakukan panggilan sehingga diperoleh kanal yang dipergunakan [5]. Perhitungan CSSR menggunakan rumusan sebagai berikut [4]: 100 % =...(1) dengan: ƩSuccessfulSetup (ƩCallSetup) adalah jumlah mobile originating call yang berhasil menempati kanal trafik TCH. ƩCallAttempt adalah jumlah total percobaan panggilan untuk melakukan mobile originating call. 2. Retainability Retainability merupakan kemampuan user dan sistem jaringan untuk mempertahankan layanan setelah layanan tersebut itu diperoleh sampai batas waktu layanan tersebut dihentikan oleh user [5]. Contoh: Call Drop Rate (CDR). CDR adalah persentase banyaknya panggilan yang drop atau putus setelah kanal pembicaraan digunakan [5]. Perhitungan CDR menggunakan rumusan sebagai berikut [4]: 100 % = 100 =...(2) Dengan: ƩCallDrop adalah jumlah panggilan yang drop. ƩCallSetup adalah jumlah mobile originating call yang berhasil menempati kanal trafik TCH. ƩCompletedCalls adalah jumlah panggilan yang berhasil diselesaikan tanpa adanya drop call. 3. Integrity Integrity merupakan derajat pengukuran pada saat layanan berhasil diperoleh oleh user [5]. Contoh: (i) Handover Success Rate (HOSR). Handover Success Rate (HOSR) adalah persentase tingkat keberhasilan proses perpindahan sel pada MS selama melakukanpercakapan secara mobile tanpa terjadipemutusan hubungan [5]. Perhitungan HOSR menggunakan rumusan sebagai berikut [4]: % = 100...(3) dengan: ƩHandoverSuccess adalah jumlah handover yang berhasil. ƩHandoverAttempt adalah jumlah percobaan handover. (ii) Throughput Throughput adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk mengirimkan pesan data sehingga dapat diketahui kecepatan dan kemampuan dari transmisi data [6]. 3. METODE PENELITIAN Tempat melaksanakan penelitian adalah wilayah Bali Inner City (Major Road) yang meliputi sebagian daerah Denpasar, Kuta, Nusa Dua dan Tanjung Benoa dimana daerah tersebut merupakan daerah padat penduduk dengan berbagai aktivitas di dalamnya. Wilayah Bali Inner City merupakan daerah kunjungan utama para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Waktu pelaksanaan drive test dan stationary test adalah pada jam sibuk yaitu dari pukul 10.00 s.d 16.00 WITA. Rute Drive and Stationary Test dapat dilihat pada gambar 2. Teknologi Elektro 44 Vol. 13 No. 1 Januari - Juni 2014

Test dan Stationary Test untuk pengukuran performansi jaringan dapat dilihat pada tabel 2. Gambar 2. Rute Drive Test dan Stationary Test Sumber data yang diperoleh adalah dari GCI (Guangzhou Communication Institute) Science & Technology Co., Ltd sebagai subcontractor yang telah lama bergerak di bidang telekomunikasi di Bali. Metode yang digunakan dalam rangka pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Studi literatur (studi pustaka dan internet), yaitu penjabaran secara teoritis terhadap masalah yang akan dibahas. 2. Interview, yaitu pengumpulan data dengan melakukan wawancara dengan pihak instansi terkait atau pembimbing lapangan. 3. Observasi atau peninjauan langsung ke lapangan yaitu melaksanakan drive test dan stationary test. Dalam penelitian ini, pengukuran kualitas layanan voice call melalui parameter CSSR, CDR dan HOSR, kualitas data packet melalui parameter throughput serta parameter kualitas sinyal yang meliputi parameter RSCP (Received Signal Code Power), Ec/No (Energy Chip per Noise Density), RxLevel (Reception Level), RxQual (Reception Quality) dilakukan dengan metode drive test dan stationary test pada outdoor area. Voice call yang dilakukan merupakan panggilan on-net yaitu merupakan panggilan suara ke nomor sesama operator. Voice call di-set dalam kondisi dual mode artinya panggilan bisa dilakukan dalam coverage GSM ataupun WCDMA. Aktivitas untuk data packet yaitu merupakan aktivitas men-download file dengan ukuran 10 MB dari server. Berdasarkan data data yang telah diperoleh, maka selanjutnya dalam penelitian ini dapat dilakukan langkah - langkah analisis seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 menunjukkan profil panggilan yang digunakan dalam pengumpulan data melalui metode drive test yang meliputi aktivitas voice call dan aktivitas data packet. Spesifikasi perangkat Drive Gambar 3 Metode dan Alur Analisis Tabel 1 Profil Panggilan Operator UE 1 Call Type Network Mode Call Duration Idle Duration Call Test Number IDLE DUAL MODE Tabel 2 Spesifikasi Perangkat Drive Test dan Stationary Test Perangkat Keterangan Mobile Station Ericsson K800i GPS Garmin 353 Laptop TEMS Software Modem UE2 (MOC) VOICE CALL DUAL MODE 120s 15 s B number on Net Data Card DATA PACKET CALL DUAL MODE FTP Download 10 MB Lenovo B460 TEMS Investigation Data Collection Huawei E220 4.1 Perbandingan Serving System Distribution Antara Lima Operator di Wilayah Bali Inner City (Major Road) Berdasarkan hasil pengukuran dengan metode drive test maka perbandingan serving system distribution antara kelima operator di wilayah Bali Inner City (Major Road) dapat digambarkan melalui gambar 4. Teknologi Elektro 45 Vol. 13 No. 1 Januari - Juni 2014

Serving System Distribution RSCP -90 dbm 100% 10 96,87%94,78% 91,14% 50% 0% 3G 2G 3G 2G 3G 2G 3G 2G 3G 2G Axis 3G Axis 2G Operator A 3G Operator A 2G Operator B 3G Operator B 2G 8 6 4 2 70,23%71,77% Operator C 3G Operator C 2G Operator D 3G Operator D 2G Gambar 4. Grafik Perbandingann Serving System Distribution 5 Operator pada Wilayah Bali Inner City (Major Road) 4.2 Statistik Hasil Pengukurann Layanan Voice Call Statistik hasil pengukuran layanan voice call dengan metode drive test yang meliputi nilai-nilai parameter Call Setup Success Rate (CSSR),Call Drop Rate (CDR) dan Handover Success Rate (HOSR) antara lima operator pada wilayah Bali Inner City (Major Road) dapat ditampilkan melalui tabel 3. Tabel 3. Statistik Hasil Pengukuran Antara 5 STATISTIC Operator A Operator B Operator C AXIS Operator D DUAL MODE DUAL MODE DUAL MODE DUAL MODE DUAL MODE CSSR 87.07% 90.30% 71.34% CDR 0.99% 1.65% 2.56% HOSR 97.11% 98.65% 97.98% Layanan Voice Call 100.00% 84.51% 0.00% 10.83% 98.58% 96.25% 4.3 Perbandingan Nilai RSCP antara Lima RSCP antara lima operator di wilayah Bali Inner City (Major Road) dapat ditunjukkan oleh gambar 5. 4.4 Perbandingan Nilai Ec/No Antara Lima Ec/No antara lima operator di wilayah Bali Inner City (Major Road) dapat ditunjukkan oleh gambar 6. 4.5 Perbandingan Nilai RxLev antara Lima RxLev antara lima operator di wilayah Bali Inner City (Major Road) dapat ditunjukkan oleh gambar 7. Gambar 5. Grafik Perbandingan Nilai RSCP -90 dbm Antara Lima Ec/No -12 dbm 96,61% 10 91,68% 95,33%95,33% 97,32% 8 6 4 2 Gambar 6. Grafik Perbandingan Nilai Ec/N0-12 dbm Antara Lima RxLev -90 dbm 91,03% 96,86%97,86%97,10%95,29% 10 8 6 4 2 Gambar 7. Grafik Perbandingan Nilai RxLev -90 dbm antara Lima Teknologi Elektro 46 Vol. 13 No. 1 Januari - Juni 2014

4.6 Perbandingan Nilai RxQual Antara Lima RxQual antara lima operator di wilayah Bali Inner City (Major Road) dapat ditunjukkan oleh gambar 8. 10 8 6 4 2 RxQual < 6 62,97% 68,38% 90,35% 96,60% 66,70% Gambar 8. Grafik Perbandingan Nilai RxQual < 6 Antara Lima 4.7 Perbandingan Nilai Average Throughput antara Lima Operator di Wilayah Bali Inner City (Major Road) Pada pengukuran dengan metode stationary test, perbandingan nilai throughput antara lima operator di wilayah Bali Inner City (Major Road) dapat ditunjukkan oleh gambar 8. 4.8 Analisis Kualitas Layanan Voice Call dan Data Packet Beberapa Operator Telepon Seluler dengan Standar KPI Axis Jika dibandingkan dengan nilai standar KPI dari Axis maka kualitas layanan voice call dan data packet pada beberapa operator telepon seluler di wilayah Bali Inner City (Major Road) dapat ditunjukkan melalui tabel 4... Average Throughput (Kbps) 4000 3500 Throughput (Kbps) 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 Spot A Bali Mall Galeria Spot B Boshe Spot C Kuta Bex Spot D Tiara Kuta Spot E Nikki Hotel Operator A 1140,1 1048,43 1321,34 344,76 766,55 Operator B 301,32 383,89 182,29 376,74 302,2 Operator C 1188,08 923,61 918,03 712,35 964,04 AXIS 3259,08 3689,29 2154,24 2646,47 3408,17 Operator D 1770,54 1914,41 2023,32 1185,99 1837,7 Gambar 8. Grafik Perbandingan Nilai Average Throughput antara Lima Operator di Wilayah Bali Inner City (Major Road) Teknologi Elektro 47 Vol. 13 No. 1 Januari - Juni 2014

Tabel 4. Perbandingan Kualitas Layanan Voice Call dan Data Packet Beberapa Operator Telepon Seluler dengan Standar KPI Axis KPI KPI ELEMENTS TARGET Operator A Operator B Operator C AXIS Operator D Accessibility CSSR 99% 87.07% 90.30% 71.34% 100% 84.51% Retainability CDR 1% 0.99% 1.65% 2.56% 0% 10.83% Integrity 3G Coverage Statistic 2G Coverage Statistic.. Berdasarkan tabel 4 terlihat bahwa nilai RSCP Axis tidak memenuhi standar KPI-nya, yaitu: 95%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor-faktor, yaitu: 1. Beberapa nilai RSCP yang buruk disebabkan oleh site yang meng-cover daerah tersebut terlalu jauh. 2. Tidak adanya orientasi antena 3G yang mengarah ke area tersebut sehingga nilai RSCP menjadi buruk. 5. SIMPULAN HOSR 98% 97.11% 98.65% 97.98% 98.58% 96.25% HSDPA Average Throughput (Kbps) 1200 1321.34 383.89 1188.08 3689.29 2023.32 RSCP -90 dbm 95% 70.23% 71.77% 96.87% 94.78% 91.14% Ec/No -12 db 95% 96.61% 91.68% 95.33% 95.33% 97.32% RxLevel -90 dbm 95% 91.03% 96.86% 97.86% 97.10% 95.29% RxQual < 6 95% 62.97% 68.38% 90.35% 96.60% 66.70% Kualitas layanan data packet terbaik di wilayah Bali Inner City (Major Road) melalui analisis parameter throughput adalah dari Axis yaitu dengan average throughput 3689,29 Kbps. Kualitas layanan Axis yang tidak memenuhi standar KPI yaitu parameter RSCP -90 dbm yang hanya sebesar 94,78%. Hal ini disebabkan karena site yang melingkupi daerah tersebut terlalu jauh serta tidak adanya orientasi antena 3G yang mengarah ke daerah tersebut. Berdasarkan statistik pengukuran kualitas layanan voice call pada kondisi dual mode di wilayah Bali Inner City (Major Road) melalui parameter CSSR, CDR dan HOSR maka dapat disimpulkan bahwa nilai CSSR terbaik (100%) dan CDR terbaik (0%) dimiliki dari Operator E. Sedangkan nilai parameter HOSR terbaik dimiliki oleh Operator B dengan nilai sebesar 98,58%. Kualitas sinyal beberapa operator seluler di wilayah Bali Inner City (Major Road) dalam coverage WCDMA adalah sebagai berikut: 1. Nilai RSCP -90 dbm terbaik dimiliki oleh Operator C yaitu sebesar 96,87% diikuti oleh Axis (94,78%), Operator D (91,14%), Operator B (71,77%) dan Operator A (70,23%). 2. Nilai Ec/No -12 dbterbaik dimiliki oleh Operator D yaitu sebesar 97,32% diikuti oleh Operator A (96,61%), Operator C dan Axis (95,33%) serta Operator B (91,68%). Kualitas sinyal beberapa operator seluler di wilayah Bali Inner City (Major Road) dalam coverage GSM adalah sebagai berikut: 1. Nilai RxLev -90 dbmterbaik dimiliki oleh Operator C yaitu sebesar 97,86% diikuti oleh Axis (97,10%), Operator B (96,86 %), Operator D (95,29%) dan Operator A (91,03%). 2. Nilai RxQual < terbaik dimiliki oleh Axis yaitu sebesar 96,60% diikuti oleh Operator C (90,35%), Operator B (68,38%), Operator D (66,70%) serta Operator A (62,97%). 6. DAFTAR PUSTAKA [1] Sistem Komunikasi Bergerak article search. Tersedia di: http://digilib.ittelkom.ac.id/, diakses tanggal 24 Februari 2013. [2] Wardana, Lingga, Nuraksa Makodian. Teknologi Wireless Communication dan Wireless Broadband. Yogyakarta: Andi Offset. 2010. [3] hsdpa-high-speed-downlink-packet-access article search. Tersedia di: http: //digilib.ittelkom.ac.id/, diakses tanggal 24 Februari 2013. [4] Teknik transmisi seluler. Tersedia di: http: //www.ittelkom.ac.id/, diakses tanggal 20 April 2013. [5] Kiswanto, Heri. Analisa Unjuk Kerja Jaringan Operator 3G (WCDMA -UMTS) Menggunakan Metode Drivetest. Teknik Telekomunikasi. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Surabaya. 2010. [6] Ningsih, Yuli Kurnia, Suhartati Agoes, Winer Sampekalo. Analisis Perbandingan Throughput Pada General Packet Radio Service (GPRS) dan Enhanced Rate For GSM Evolution (EDGE). Teknik Elektro. Universitas Tri Sakti. Jakarta. 2007: 30 Teknologi Elektro 48 Vol. 13 No. 1 Januari - Juni 2014