BAB I PENDAHULUAN. faktor ekonomi, politik, hukum keamanan, kultur, dan sebagainya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sistem ganda atau on the job training. Dengah adanya hal

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013

BAB II KAJIAN TEORI. A. Peningkatan Daya Serap Lulusan pada Dunia Usaha dan Dunia Industri

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah di Bengkel Otomotif Roda 4

BAB I PENDAHULUAN. lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDABULUAN. Pembangunan pendidikan nasional Indonesia mendapat pencerahan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Shinta Aryanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. ini, banyak usaha atau bahkan industri yang menolak para pelamar kerja karena

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya. pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin. pelaksanaan pembangunan serta dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang tahun 2020 perekonomian Indonesia akan berubah dan

I PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB V PENUTUP. menarik kesimpulan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. seseorang yang dilakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingkan. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. langsung terhadap perkembangan manusia, terutama perkembangan seluruh aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mandiri, dan atau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. 2

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras. membantu peserta didik agar nantinya mampu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada Rencana Strategis (Renstra) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya (Sanjaya,2005).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naima Hady, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Hal tersebut dibuktikan dengan riset yang dilakukan oleh Badan

BAB I PENDAHULUAN. lulusannya kelak dapat memasuki dunia kerja dan menjadi tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Era global telah menciptakan tingkat persaingan antar calon tenaga kerja

I. PENDAHULUAN. Menghadapi dan memasuki persaingan dunia kerja sekarang ini diperlukan SDM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agus Komar, 2013

2017 ANALISIS STRATEGI KEMITRAAN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) DENGAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DU/DI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semangat reformasi pendidikan, diawali dengan munculnya kebijakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. dan sikapnya (afektif) serta keterampilannya (psikomotorik). pendidikan nasional yang diatur dalam Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. kerja dengan pemenuhan kompetensi diberbagai pengembangan. Pada masa

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Suatu pendidikan yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu yang sangat besar dan mendasar, karena

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGUASAAN PENGETAHUAN PEMBUATAN BATIK CAP PADA PESERTA DIDIK SMKN 14 BANDUNG

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Hal tersebut diamanatkan dalam Pasal 27 Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan. kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan yang bermutu, akan

BAB I PENDAHULUAN. ahlinya. 1 Secara umum para lulusan dari sekolah/madrasah dan

BAB I PENDAHULUAN. adanya keterbukaan informasi serta persaingan yang ketat di antara organisasiorganisasi.

BAB I PENDAHULUAN. untuk berubah dari model pendidikan yang tradisional menjadi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. usaha/dunia industri maupun sebagai wiraswasta. Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang berada di front line sebagian besar adalah tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Kursus dan Pelatihan merupakan dua satuan pendidikan

2015 PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK PENYULUHAN KELUARGA OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI PKK FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. oleh citra diri sebagai insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan di Indonesia masih banyak sekali kekurangan. Salah satunya daya serap lulusan Sekolah Menengah Kujuruan (SMK) ke dunia kerja masih rendah. Hal ini disebabkan belum relevannya kompetensi lulusan berbagai keahlian di SMK dengan dunia kerja. Perkembangan dunia pendidikan selalu lebih lambat dari dunia industri, dikhawatirkan angka pengangguran dari lulusan SMK akan meningkat. Faktor daya serap lulusan pada dasarnya adalah masalah ketenagakerjaan yang sangat kompleks sulit dipecahkan karena terkait dengan faktor ekonomi, politik, hukum keamanan, kultur, dan sebagainya. Ketenagakerjaan tidak bisa dipisahkan dengan faktor perkembangan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Jika kondisi ekonomi nasional tumbuh dengan baik maka investasi akan berjalan, industri akan berkembang sehingga akan membuka lapangan kerja baru yang banyak menyerap tenaga kerja. UNDP (2004) yang melaporkan kualitas pengembangan sumber daya manusia antara lain diukur dari indikator-indikator sebagai berikut: (a) kinerja ekonomi, (b) pertumbuhan industri, (c) peran politik, (d) perkembangan demografi, (e) pendidikan. Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa persoalan daya serap lulusan mencakup antara lain: (1) relevansi lulusan, (2)

kualitas lulusan, (3) pertumbuhan industri, (4) pertumbuhan kinerja ekonomi, (5) kondisi trend demografi. 1 Gambaran tentang kualitas lulusan pendidikan kejuruan merupakan suatu ukuran ganda, yaitu kualitas menurut ukuran sekolah atau in-school succes standarts dan kualitas menurut ukuran masyarakat atau out-of school succes standarts. Kriteria pertama meliputi aspek keberhasilan peserta didik dalam memenuhi tuntutan kurikulum yang telah diorientasikan pada tuntutan dunia kerja, sedangkan kriteria meliputi keberhasilan peserta didik yang tertampilkan pada kemampuan untuk kerja sesuai dengan standart hasil belajar nesional ataupun internasional setelah mereka berada di lapangan kerja sebenarnya. Upaya untuk mencapai kualitas pendidikan kejuruan yang sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan dunia industri, perlu didasari dengan kurikulum yang rancang dan dikembangkan dengan prinsip kesesuaian dengan kebutuhan stakeholders. Kurikulum pendidikan kejuruan secara spesifik memiliki karakter yang mengarah pada pembentukan kecakapan peserte didik berkaitan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan tertentu. Kecakapan tersebut telah di akomodasi dalam kurikulum SMK yang meliputi kelompok mata pelajaran normatif, adaptif, dan produktif. 2 1 http://journal.um.ac.id/index.php/teknologi-kejuruan/article/view/3023/407. di akses Tanggal 8-12- 2014. Jam 07.54. 2 http://digilib.unimed.ac.id/public/unimed-master-1188-081188230135%20bab201.pdf. Di akses Tanggal 8-12-2014. Jam 07.26.

Dalam lembaga pendidikan yang berwawasan mutu, kurikulum dan perangkat pendidikan lainnya dituntut untuk memenuhi standart mutu yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan stakeholders. Perkembangan teknologi dan informasi yang dinamis menuntut adanya standart baru disesuaikan dengan kedinamisan tuntutan kebutuhan masyarakat tersebut, sehingga sekolah dapat selalu tampil unggul dan memiliki relevansi yang tinggi. Di pihak lain rekrutmen tenaga kerja sebenarnya tidak hanya bergantung pada mutu lulusan semata-mata. Banyak faktor-faktor ekonomi, sosial, hukum, politik, maupun budaya berpengaruh terhadap perekrutan tenaga kerja. Menurut Nurhadi (2008) yang mengutip Kenneth Arrow (1974) menjelaskan bahwa pengusaha akan mencari karyawan yang berkualitas yang memiliki produktivitas dan kinerja tinggi. Dalam pandangan teori screening, pendidikan dipandang bukan sebagai tolak ukur keterampilan dan pengetahuan calon karyawan. Tetapi yang diperlukan sebenarnya adalah individu yang memiliki karakter intelektual, motivasi tinggi, dan kemauan kerja keras. Jadi industri lebih berorientasi pada investasi jangka panjang yakni kemampuan dasar yang dimiliki oleh lulusan. 3 Sinergi antara dunia pendidikan dengan dunia industri serta stakeholders di masyarakat sangat dibutuhkan. Pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan di sekolah perlu disesuaikan dengan kebutuhan 3 http://journal.um.ac.id/index.php/teknologi-kejuruan/article/view/3023/407. di akses Tanggal 8-12- 2014. Jam 07.54.

masyarakat. Dengan harapan pendidikan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, baik dari sisi pengetahuan maupun penyelesaian masalah kontekstual yang dihadapi sehari-hari. Selama ini pembelejaran belum bisa memenuhi semua tuntutan masyarakat, terutama bidang keterampilan hidup sesuai kondisi lokal hidup peserta didik. Materi pembelajaran sering tidak sejalan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Konsekwnsinya, setelah lulus sekolah peserta didik tidak bis langsung menerapkan teori yang didapatkan dari sekolah. Diketahui bersama, pendidikan sangat erat kaitannya dengan transformasi sosial. Sebab pendidikan juga bagian dari sistem sosial. Relevansi antara dunia pendidikan dengan dunia riil menjadi kebutuhan mendesak untuk direalisasikan. Fenomena yang terjadi, antara dunia pendidikan dan perkembangan masyarakat tidak sesuai dan terjadi kesenjangan yang cukup signifikan. Kebutuhan masyarakat belum bisa diwujudkan sepenuhnya oleh lembaga pendidikan. Di antara indikator masalah ini adalah lulusan lembaga pendidikan belum siap pakai karena hanya menguasai teori, miskin keterampilan. Dunia industri pun akhirnya meninggalkan sekolah karena tidak ada lingkage. Selain itu juga disebabkan materi pembelajaran tidak sesuai potensi daerah dimana peserta didik bertempat tinggal. Materi pembelajaran dan konteks kehidupan peserta didik tidak padu. Sehinggga tidak terjadi transfer belajar dalam kehidupan peserta tidak terjadi. Mengacu pada indikasi tersebut,

maka peluang kerja bagi lulusan SMK pada dasarnya belum begitu menggembirakan. Jumlah ini memang belum ideal, sehingga perlu di upayakan peningkatan daya serap lulusan untuk memasuki lapangan kerja maupun menciptakan peluang kerja. Secara nasional, idealnya 80%-85% lulusan SMK dapat memasuki lapangan kerja, sementara 15%-20% dimungkinkan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Jika melihat data ini, maka penambahan jumlah SMK, yang salah satu pertimbangannya karena 52% lulusan SMA yang tidak studi lanjut, apkah benar sebuah solusi? Bukankah yang lebih utama dan pertama adalah meningkatkan kualitas kinerja penyelenggaraan SMK sehinggga kualitas lulusannya meningkat, baru kemudian meningkatkan jumlah sehingga mencapai proporsi tertentu sekitar 65% penganggur terdidik adalah lulusan pendidikan menengah. 4 Sesuai dengan tujuan pendidikan SMK, yaitu membekali peserta didik dengan keterampilan tertentu untuk memasuki dunia kerja atau dunia usaha, maka pengembangan SMK harus selalu mengacu pada kebutuhan pasar kerja. Namun pengembangan SMK bukan sekedar pada memperbesar jumlah unit SMK dan jumlah siswa, tetapi bagaimana keberadaan SMK jika dikaitkan dengan potensi wilayah daerah. Sudah menjadi masalah klasik bagi dunia pendidikan SMK di Indonesia pada umumnya, bahwa link and match antara 4 https://endahswardani.wordpress.com/2013/05/02/tingkat-keterserapan-lulusan-smk-di-bidangindustri/. Di akses Tanggal 8-12-2014. Jam 07.45.

output pendidikan SMK dengan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI) sebagai pengguna output pendidikan SMK belum tercapai. Diantara kebutuhan tersebut, kebutuhan atau tuntutan dunia kerja/usaha/industri, dirasakan amat mendesak, maka prioritas link and match diberikan pada pemenuhan kebutuhan dunia kerja. Salah satu masalahnya terletak pada kualitas lulusan SMK yang belum selesai dengan standart kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja. Dalam penyelenggaraan pendidikan, peran partisipasi masyarakat sangat penting, sebagai salah satu elemen pendukung terwujudnya pendidikan berbasis masyarakat. Sehingga, manfaat kehadiran pendidikan benar-benar dirasakan masyarakat. Masyarakat ikut berpartisipasi dalam merancang, melaksanakan, menilai dan mengembangkan pendidikan yang mengarah pada usaha menjawab tantangan dan peluang yang ada di lingkungan masyarakat tertentu dengan berorientasi pada masa depan. Maka dari itu dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia masyarakat bersama pihak sekolah bersamasama ikut berperan penting dalam menyerap daya lulusan dari SMK agar bisa tertampung dan bisa bersaing dalam dunia kerja. Salah satu bentuk peran masyarakat adalah melakukan pemberdayaan masyarakat dengan memperluas partisipasi masyarakat dalam pendidikan yang meliputi peran perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu

pelayanan pendidikan (Sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal 54 ayat 1). Masyarakat tersebut dapat berperanan sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan (Sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 54 ayat 22). 5 Dengan adanya masalah itu pihak orang tua ikut berperan mengatasi masalah yang dihadapi oleh anak-anak. Orang tua ikut berpartisispasi dalam menuangkan ide atau gagasan baru agar SMK Ma arif NU Prambon mempunyai pilihan jurusan yang nantinya bisa membuka peluang kerja bagi anak-anak mereka. Pilihan jurusan di SMK Ma arif NU Prambon, yaitu: 1. Tata niaga agar anak-anak mereka bisa mempunyai keahlian dalam bidang pemasaran. 2. Akuntansi supaya anak-anak mereka bisa memiliki kemampuan dalam mengolah. Orang tua dan pihak sekolah bersama-sama membuat program studi keahlian yang sesuai kompetensi dan membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar daya serap lulusan darai SMK bisa terpakai di dunia kerja. Dengan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengkaji tentang peran masyrakat dalam skripsi yang berjudul Peningkatan daya serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri melalui peran masyarakat di SMK Ma arif NU Prambon Sidoarjo. 5 Choirul Mahfud, pendidkan multikultural, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2006), hal.61

Gambaran umum di SMK Ma arif NU Prambon bahwa daya serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri tiap tahunnya meningkat. Mereka sudah terserap pada dunianya masing-masing seperti di supermarket, mall, dan pabrik. Mereka dibekali keahlian dalam bidang yang mereka inginkan ketika berada di sekolah. Begitu juga peran masyarakat yang disini berarti orang tua peserta didik yang ikut membantu sekolah dalam hal pembiayaan, pemilihan tempat seminar ketenagakerjaan dan tempat magang yang dipilih oleh masyarakat yang sesuai dengan pekerjaan yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri. Dengan begitu keterserapan peserta didik akan tercakup dalam dunia usaha dan dunia industri dengan mempunyai skill yang sudah didapatkan di sekolah atau di tempat magang. 6 No Tahun Banyaknya lulusan Bekerja Kuliah Menikah 1. 2008-2009 82 57 13 12 2. 2009-2010 84 62 11 11 3. 2010-2011 107 74 18 15 4. 2011-2012 113 81 15 17 5. 2012-2013 82 70 12-6. 2013-2014 115 87 15 13 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, rumusan masalah pada peneltian ini dapat diuraikan sebagai beikut: 1. Bagaimana daya serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri di SMK Ma arif NU Prambon? 6 Hasil wawancara dengan wakil Kepala Sekolah, Tanggal 13-12-2014. Jam 08.12

2. Bagaimana peran partisipasi masyarakat dalam meningkatkan daya serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri di SMK Ma arif NU Prambon? 3. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam peningkatan daya serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri melalui peran masyarakat di SMK ma arif NU Prambon? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan peneliti ini dapat diformulasikan sebagi berikut: 1. Untuk mengetahui tentang daya serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri di SMK Ma arif NU Prambon. 2. Untuk mengetahui peran partisipasi masyarakat dalam meningkatkan daya serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri di SMK Ma arif NU Prambon. 3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam peningkatan daya serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri melalui peran masyarakat di SMK ma arif NU Prambon. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. Pertama, keguanaan secara teoritis, yaitu dapat menjadi bahan acuan pada peneliti berikutnya, khususnya yang menyangkut konsep atau pemikiran tentang peran serta masyarakat terhadap daya serap lulusan usaha dan dunia industri. Karena sudah menjadi maklum bahwa kebenaran di dalam ilmu pengetahuan bersifat relatif dan dinamis. 2. Kedua, kegunaan secara praktis, yaitu: a. Bagi peserta didik, diharapkan peserta didik dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran serta mampu meningkatkan prestasi belajar. b. Bagi guru, sebagai masukan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionaliatasnya. c. Bagi lembaga atau pihak sekolah, sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha peningkatan dan pengembangan proses belajar mengajar secara lebih efektif dan efisien dalam usaha meningkatkan kompetensi. d. Bagi masyarakat, diharapkan masyarakat akan lebih aktif memberikan kontribusinya guna mengembangkan lulusan. e. Bagi dunia kerja, sebagai masukan agar mempertimbangkan perekrutan lulusan yang berkompeten. E. Difinisi Operasional Untuk menghindari salah tafsir tentang judul skripsi dan untuk memberikan pengertian yang jelas sesuai dengan judul Peningkatan daya

serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri melalui peran masyarakat di SMK Ma arif NU Prambon maka perlu kiranya peneliti menjelaska arti dan maksud dari istilah-istilah yang dipakai dalam judul penelitian ini sebagai berikut: a. Peningkatan daya serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri Peningkatan secara bahasa artinya proses, cara, perbuatan, uasah menaikkan. Dan secara istilah berarti proses menaikkan pada taraf yang lebih baik dari sebelumnya. 7 Pengertian peningkatan daya serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri adalah kemampuan atau kekuatan untuk meningkatkan ke taraf yang lebih baik dengan melakukan sesuatu untuk bertindak dalam menyerap orang yang sudah lulus dari ujian pada jalan untuk memperoleh sesuatu yang lebih menguntungkan dari sebelumnya dengan menggunakan keterampilan, ketekunan kerja dan penggunaan alat-alat di bidang pengelolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasar. Menurut Arikunto bahwa melalui bimbingan karier di SMK nantinya daya serap lulusan diharapkan dapat menumbuhkan profesionalisme dalam menghdapai dunia kerja dan kemandirian peserta didik dalam memilih karier yang akan dijalaninya nanati berdasarkan kemampuan yang dimiliki. 8 b. Peran masyarakat 7 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm, 688. 8 Ulifa Rahma, Bimbingan karier siswa, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), hlm, 10.

Peran masyarakat dalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka dimana terjadi interaksi didalamnya denga tingkatan sebagai berikut: 1. Hanya dalam menggunakan jasa pelayanan yang tersedia, misalnya memasukkan anak ke sekolah. 2. Peran partisipasi dengan memberikan kontribusi dana, bahan, dan tenaga. 3. Peran partisipasi dalam bentuk keikutsertaan, yang berarti menerima secara pasif apa yanga telah diputuskan oleh pihak lain. 4. Peran partisipasi melalui adanya konsultasi mengenai hal-hal tertentu. 5. Keterlibatan dalam memberikan layanan tertentu, biasanya sebagai mitra pihak lain. 6. Keterlibatan sebagai pelaksana kegiatan yang didelegasikan. 7. Peran partsipasi yang sebenarnya dalam pengambilan keputusan pada berbagai jenjang. 9 F. Tinjauan Pustaka Terdahulu Tinjauan pustaka merupakan kajian mengenai penlitian-penelitian terdahulu yang terkait (review of related literature). Berdasarkan penelusuran 9 Supriono S, Achmad Sapari, Manajemen Berbasis Sekolah, (Surabaya: SIC, 2001), hlm, 14.

hasil penelitian yang ada di temukan bebrapa skripsi yang relevan dengan peneltian ini, diantaranya adalah: Pertama, skripsi Satori, 2001 dari Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pemekasan, dengan judul Peran Tokoh Masyarakat Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja di Desa Potoan Daya Palengan Pamekasan. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan perihal peran tokoh masyarakat dalam mengatasi mengenai kenakalan remaja di Desa Potoan Daya Palengan Pamekasan. Hasil pengamatan dan penelitian ini menunjukkan bahwa: adanya kerjasama dengan orang tua dan juga para remaja, adanya kegiatan-kegiatan positif yang dibentuk oleh tokoh masyarakat, adanya organisasi belajar, adanya komunitas olahraga. Sedangkan yang menjadi faktor penghambatnya adalah kurangnya kesadaran dari remaja itu sendiri untuk menjadi lebih baik, kurangnya pengawasan dari orang tua dalam mendidik anaknya, pergaulan denga remaja yang tidak baik. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang belum terpenuhi dalam peran tokoh masyarakat dalam mengatasi kenakalan remaja di desa Potoan Daya Palengan Pamekasan yaitu belum dibentuknya tim pengendali dan tim yang mengevaluasi terhadap pelaksanaan peran tokoh masyarakat dalam mengatasi kenakalan remaja di desa Potoan Daya Palengan Pamekasan. Berikutnya, skripsi Fahim Ilmiya, 2010 dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, tentang judul Studi Tentang

Peranan On The Job Training Dalam Mempersiapkan Siswa Untuk Memasuki Dunia Kerja Pada Siswa Kelas XII Program Keahlian Penjualan SMK Negeri 6 Surabaya Tahun Ajaran 2009/2010. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui peranan On The Job Training dalam mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja pada siswa kelas XII program keahlian penjualan SMK Negeri 6 Surakarta tahun 2009/2010. (2) Mengetahui kesiapan siswa kelas XII program keahlian penjualan SMK Negeri 6 Surakarta tahun 2009/2010 dalam memasuki dunia kerja dengan adanya program On The Job Training. (3) Mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi pihak sekolah dalam mempersiapkan siswa kelas XII program keahlian penjualan SMK Negeri 6 Surakarta tahun 2009/2010 untuk memasuki dunia kerja dengan adanya program On The Job Training. Mengetahui usaha-usaha yang dilakukan sekolah dalam menanggulangi hambatan-hambatan yang ada dalam mempersiapkan siswa kelas XII program keahlian penjualan SMK Negeri 6 Surakarta tahun 2009/2010 untuk memasuki dunia kerja dengan adanya program On The Job Training. Berdasarkan hal di atas, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan antara skripsi yang akan peneliti tulis dengan dua skripsi di atas. Skripsi yang akan ditulis peneliti berjudul peningkatan daya serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri melalui peran masyarakat di SMK Ma arif NU Prambon. Bertujuan untuk mengetahui tentang peran partisipasi masyarakat dalam peningkatan daya serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri di SMK

Ma arif NU Prambon dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam peningkatan daya serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri melalui peran masyarakat di SMK Ma arif NU Prambon. Sedangkan skripsi dari Satori berfokus untuk mengungkap perihal peran tokoh masyarakat dalam mengatasi kenakalan remaja di desa Potoan Daya Palengaan Pamekasan. Kemudian skripsi dari Fahim Ilmiya berfokus pada peranan On The Job Training dalam mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja pada siswa kelas XII program keahlian penjualan SMK Negeri 6 Surakarta tahun 2009/2010. G. Sistematika Pembahasan Agar pembahasan dalam penelitian ini mengarah pada maksud yang sesuai dengan judulo, maka hasil akhir di susun menjadi lima bab dengan penjabaran sebagai berikut: Bab I berisi pendahuluan dengan sub pokok bahasan : latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, difinisi konseptual, tinjauan pustaka terdahulu, dan sistematika pembahasan. Bab II berisi tentang kajian teori denga sub bab pokok bahasan : kajian tentang peningkatan daya serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri, peran masyarakat, dan upaya peningkatan daya serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri melalui peran masyarakat di SMK. Bab III berisi tentang metodologi peneltian yang meliputi pendekatan dan jenis peneltian, informan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian,

tahapan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisa data, dan keabsahan penelitian. Bab IV berisi tentang penyajian dan analisis data denga sub bab pembahasan: penyajian data hasil dokumentasi dan interview yang meliputi data tentang peningkatan daya serap lulusan pada dunia usaha dan dunia industri, penyajian data hasil interview. Serta analisis data yang meliputi hasil interview mengenai sejauhmana peran serta masyarakat terhadap daya serap lulusan di dunia usaha dan dunia industri. Bab V penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran Lampiran-lampiran.