BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini bertempat di Kantor Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Gorontalo yang beralamat di Jl. Prof. Aloe Saboe. Penelitian ini direncanakan dalam waktu tiga bulan yakni dari bulan Maret 2013 sampai dengan bulan Mei 2012 yang terdiri dari langkah-langkah penelitian dari persiapan sampai pelaksanaan penelitian. 3.2 Metode Penelitian Dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dimana peneliti diharapkan dapat menggambarkan adanya pengaruh kedisiplinan pegawai terhadap prestasi kerja pada kantor Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo. 3.2.2 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif, dimana peneliti diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain yaitu 21
22 kedisiplinan pegawai sebagai variabel X dan prestasi kerja sebagai variabel Y, dengan desain sebagai berikut: Kedisiplinan (X) Prestasi Kerja (Y) 3.3 Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2011 : 38). Variabel penelitian terbagi atas dua yaitu variabel independen dan variabel dependen. Adapun yang merupakan variabel independen dalam penelitian ini adalah kedisiplinan pegawai dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah prestasi kerja, dapat digambarkan dengan tabel matriks operasionalisasi variabel berikut ini : Tabel 3.1 : Matriks Operasionalisasi Variabel Variabel Kedisiplinan Pegawai (X) Dimensi Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala No Kuis. Didasarkan pada beberapa hal yang saling mempengaruh i antara : (1) ketepatan waktu pegawai datang dan pulang, (2) pegawai menyelesaika n dengan baik, (3) mematuhi semua aturan dan norma
23 yang berlaku. Hasibuan, 2010 : 194 Tepat waktu - Pegawai datang tepat waktu - Pegawai pulang tepat waktu ketepatan waktu pegawai datang ketepatan waktu pegawai pulang 1 2 Penyelesaia n - Dapat menyelesa ikan dengan baik - Menghasil kan yang maksimal Penyele saian yang baik penyelesai an secara maksimal 3 4 Prestasi Kerja (Y) Kepatuhan pegawai Beberapa unsur yang dinilai dalam prestasi kerja diantaranya : (1) Kreatifitas, (2) Kerja sama, (3) - Patuh terhadap aturan organisasi - Patuh terhadap norma yang berlaku kepatuhan terhadap seragam lengkap kepatuhan keikut sertaan dalam pelaksana an upacara aturan tata tertib yang berlaku kepatuhan pegawai terhadap norma yang berlaku dalam organisasi 5 6 7 8
24 Prakarsa, (4) Kecakapan, (5) Tanggung jawab Hasibuan, 2010 : 95-96 Kreatifitas - Memiliki kemampua n dalam ber Kreatifitas - Mengemba ngkan kreatifitas nya - Bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna kemampu an men ciptakan kreatifitas pengemba ngan kreatifitas hasil 9 10 11 Kerja Sama - Kesediaan dalam ber partisipasi - Bekerja sama secara vertikal maupun horizontal - Menciptaka n kerja sama yang baik partisipasi kerja sama secara vertikal dan horizontal kerja sama 12 13 14 Prakarsa - Mampu berfikir secara orisinil - Memiliki inisiatif untuk menganalisi s sebuah per masalahan - Menciptaka n ide baru - Mampu mengambil keputusan dengan bijak cara pemikiran pegawai inisiatif dalam meng analisis masalah men ciptakan ide baru pemecaha n masalah atau solusi 15 16 17 18 Kecakapan - Memiliki kecakapan - Menyelaras kecakapan 19 20
25 kan semua elemen dalam penyusuna n kebijak sanaan penye larasan penyusuna n kebijakan Tanggung Jawab - Tanggung jawab terhadap - Bertanggun g jawab pada hasil - Bertanggun g jawab pada sarana dan prasarana yang digunakan - Selalu mem perbaiki perilaku kerjanya tanggung jawab pada tanggung jawab pada hasil tanggung jawab pada sarana & prasarana perbaikan perilaku kerja 21 22 23 24 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Arikunto (2010 : 173) mengemukakan Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Maka dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pengaruh kedisiplinan terhadap prestasi kerja pegawai. Sedangkan yang menjadi anggota populasi adalah seluruh pegawai pada Kantor BKKBN Provinsi Gorontalo yang berjumlah 61 orang. 3.4.2 Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto 2010:174). Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa
26 sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan populasi yang sebenarnya. Oleh karena itu, peneliti mengambil jumlah sampel sebanyak 60 orang, karena semakin banyak sampel maka hasil penelitian akan semakin baik. 3.5 Tehnik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut : a. Observasi Tehnik ini merupakan langkah awal yang digunakan, dimana secara langsung penulis mengamati tentang bagaimana kedisiplinan dan penilaian prestasi kerja pegawai pada kantor BKKBN Provinsi Gorontalo. b. Angket Melalui tehnik ini penulis ingin memperoleh data tentang masalah yang diteliti dengan cara menyebarkan angket atau soal dan mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada responden yang telah dipilih sebagai sampel. c. Wawancara Merupakan tehnik pengumpulan data dengan melakukan Tanya jawab secara langsung dengan nara sumber agar dapat diperoleh informasi yang tidak terakomodasi dari kuisioner atau angket
27 3.6 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu : 1. Data primer yaitu data yang bersumber dari objek yang diteliti, dalam hal ini pada kantor BKKBN Provinsi Gorontalo. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen tertulis yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu kedisiplinan pegawai dan prestasi kerja pegawai. 3.7 Prosedur Pengujian Instrumen Penelitian Arikunto (2010 : 211) berpendapat bahwa instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. 3.7.1 Uji Validitas Data Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sebuah instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas dilakukan untuk mengukur pertanyaan yang ada dalam kuisioner atau pertanyaan dianggap sah jika pertanyaan tersebut mampu mengungkapkan apa yang ingin diukur. Pengajuan validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment yang dirumuskan sebagai berikut:
28 Nilai korelasi (r) dibandingkan dengan 0,3 jika kolerasi (r) lebih besar dari 0,3 maka pertanyaan dibuat kategori valid. 3.7.2 Uji Kehandalan Atau Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Uji reliabilitasbisa dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha, yaitu dengan rumus : Keterangan: r₁₁ k : Reliabilitas Instrumen : Banyaknya butir pertanyaan : Jumlah Varians butir σ₁² : Varians total Kriteria uji reliabilitas instrument menggunakan batas 0,6, jika Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 maka pertanyaan dinyatakan reliabel. 3.7.3 Uji Normalitas Salah satu asumsi yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis regresi linier baik sederhana maupun berganda adalah data variabel dependen (terikat) harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
29 Untuk itu sebelum diolah lebih lanjut, dilakukan pengujian asumsi normalitas tersebut dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis sebagai berikut : Ho H₁ : Data variabel dependen berdistribusi normal : Data variabel dependen tidak berdistribusi normal α : 5% Kriteria uji : tolak Ho jika nilai signifikan yang diperoleh lebih kecil dari a, terima Ho dalam hal lainnya. 3.8 Uji Hipotesis 3.8.1 Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi sederhana adalah proses mengestimasi (menaksir) sebuah fungsi hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X). Dalam suatu persamaan regresi besarnya nilai variabel dependen adalah tergantung pada nilai variabel lainnya. Persamaan regresi linier sederhana Y terhadap X adalah : 1. Model populasi regresi linier sederhana dinyatakan dalam persamaan : Yᵢ = α + βxᵢ + ɛᵢ. 2. Model sampel (penduga) untuk regresi linier sederhana : Ỹᵢ = a + bxᵢ Dimana : Xᵢ = Variabel Bebas (Independen)
30 Yᵢ = Variabel Terikat (Dependen) a = Penduga bagi Intersep (α) b = Penduga bagi koefisien regresi (β) i = 1,2,... Nilai α dan β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistik sampel. Komponen sisaan / kesalahan (ɛᵢ= galat) menunjukkan : 1. Pengaruh dari variabel yang tidak dimasukkan dalam persamaan regresi karena berbagai pertimbangan. 2. Penetapan persamaan yang tidak sempurna. 3. Kesalahan pengukuran dalam pengumpulan dan pemrosesan data. Nilai a menunjukkan intersep (konstanta) persamaan tersebut, artinya untuk nilai variable X = 0 maka besarnya Y = a parameter b menunjukkan besarnya koefisien (slope) persamaan tersebut, nilai ini menunjukkan besarnya perubahan nilai Y jika nilai X berubah sebesar satu satuan, (Sesuai dengan tujuan penelitian ini Seberapa besar pengaruh kedisiplinan pegawai Terhadap prestasi kerja Pada Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo?. Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : b dan
31 3.8.2 Pengujian t-test Pengujian t dilaksanakan untuk melihat signifikan dari pengaruh independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel dependen yang bersifat konstan Sulaiman (2002). Pengujian t digunakan dengansoftware SPSS (Statistical Product and service solutions). Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam pengujian parsial : 1. Merumuskan hipotesis parsial - Ho : 0, yaitu X tidak berpengaruh positif terhadap Y. - H₁ : > 0, yaitu X berpengaruh positif terhadap Y. 2. Menetukan taraf nyata Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah 95% dan ketidakpercayaan, α = 5% atau 0,05 Derajat bebas db = n k Dimana : n = Jumlah sampel responden k = Jumlah variabel penelitian 3. Mencari t hitung = Dimana : = koefisien variabel ke-i = parameter ke-i yang dihipotesiskan
32 = kesalahan standar 4. Kriteria Pengujian < α atau > maka Ho ditolak dan diterima > α atau < maka Ho diterima dan ditolak 5. Cara Pengujian Pengaruh signifikan tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai dengan nilai. Apabila nilai lebih besar dari nilai maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen, sebaliknya jika nilai lebih kecil dari nilai maka variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen, pengujian lain juga membandingkan dan α dengan melihat kriteria pengujian. 3.8.3 Pengujian Koefisien Korelasi dan Determinasi Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) digunakan koefisien korelasi (R) besarnya koefisien korelasi adalah : 0 sampai dengan 1. Jika koefisien korelasi 0 berarti hubungan antara variabel independen dan variabel dependen tidak ada hubungan, sebaliknya jika koefisien korelasi semakin mendekati 1 maka hubungan tersebut positif dan kuat. Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengetahui tingkat yang paling baik
33 antara dua variabel atau diguanakan untuk mengukur besarnya kontribusi (share) dari variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam presentase Ghozali (2001).