BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Bagian ini merupakan bab penutup terdiri dari: 1) kesimpulan, 2)

RANCANGAN IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU UNTUK PENINGKATAN MUTU LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INSTITUT INDONESIA KUTOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berdampak pada meningkatnya kinerja sekolah. seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. terus diupayakan melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen perpustakaan..., Masyrisal Miliani, FIB UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh banyak pihak, baik dilakukan oleh pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang lebih modern dan berkualitas, hal tersebut akan berpengaruh

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi satu pranata kehidupan sosial yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan, penjaminan kualitas memiliki peranan yang penting dan strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan dianggap sebagai sebagai suatu investasi yang paling berharga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bukan hanya hak monopoli bidang

BAB I PENDAHULUAN. menghindari dari kecenderungan perubahan yang bersifat global tersebut, dengan

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI MELALUI MANAJEMEN YANG BERORIENTASI MUTU. Paningkat Siburian Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adanya keterbukaan informasi serta persaingan yang ketat di antara organisasiorganisasi.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tersebut dapat dirasakan dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang tahun 2020 perekonomian Indonesia akan berubah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susi Susanti, 2015

TESIS. Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mendapatkan. Gelar Magister Manajemen Pendidikan

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI MTs SHABILUL HUDA KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sistem yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, bab IV ayat 5 yang menyebutkan : Setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau

PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001: 2008 DI SMK NEGERI 2 PENGASIH KULON PROGO TAHUN 2014

Standar Pelayanan Prima Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2012

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu Bangsa dan Negara. Sebagaimana

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi persaingan antar negara di dunia melalui industrialisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Mulyasa (2010) bahwa, pembangunan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Bertaraf Internasional sejak tahun pelajaran 2008/2009 (4 tahun)

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membawa dampak perubahan baru, yaitu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas (mutu) yang dapat diterima oleh masyarakat secara langsung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan. Di

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN KOMPETENSI PRODUKTIF DALAM PEMBENTUKAN SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keterkaitan secara sinergis, antara lain kebijakan, kurikulum, tenaga pendidik dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meina Nurpratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tujuan pendidikan kejuruan, SMK Swasta Immanuel

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era globalisasi dewasa ini seluruh bangsa-bangsa di dunia telah berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Kondisi ini akan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, dan 5) definisi istilah penelitian. 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi sudah menjadi kenyataan harus dijalani oleh bangsa Indonesia. Globalisasi dengan pasar bebas serba penuh persaingan sudah dihadapi, maka diperlukan usaha dari pemerintah bersama-sama dengan pihak masyarakat serta dunia usaha/dunia industri untuk mempersiapkan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif, dan efisien dalam proses pembangunan. Jika tidak, maka bangsa ini akan kalah bersaing dalam menjalani globalisasi. Berkaitan dengan itu maka upaya mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas, pendidikan memegang peranan penting. Peran penting dunia pendidikan contohnya seperti pada satuan pendidikan sekolah menengah kejuruan dicetak sumber daya manusia profesional terampil dalam bidang keahlian kejuruan dan pandai beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Namun, pada era ini pula

peningkatan pendidikan diharapkan untuk pengembangan sumber daya manusia Indonesia belum benar-benar mengarah kepada kondisi yang diharapkan. Saat ini banyak sekali ditemui permasalahan dalam dunia pendidikan. Permasalahan dapat dicontohkan kembali pada satuan pendidikan sekolah menengah kejuruan ditemui berbagai kendala minimnya sarana prasarana pendukung sesuai dengan tuntutan dunia usaha/dunia industri akibat dari lemahnya pengelolaan atau keterbatasan sumber daya manusia dalam manajemen pengelolaan sekolah seperti kurangnya membuat jaringan dengan pihak-pihak terkait yang dapat mendukung pembentukan tamatan dengan kompetensi keahlian sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan senantiasa beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersinergi dengan pembentukan watak mental peserta didik bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Permasalahan pendidikan yang telah disebutkan di atas dihadapi bangsa Indonesia menunjukkan rendahnya mutu pendidikan. Hal ini pun terjadi hampir pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Contoh salah satunya pada SMKN 2 Kalianda didapatkan data empiris bahwa proses pendidikan berlangsung ditinjau dari kondisi sumber daya manusia, sarana prasarana, dan daya dukung pihak terkait masih dibutuhkan peningkatan kualitasnya. Disini masih banyak ditemukan rendahnya tanggung jawab guru dalam pemenuhan jam belajar, juga terbatasnya sarana dan prasarana sesuai dengan tuntutan dunia usaha/dunia industri, serta minimnya dukungan dari berbagai pihak terkait terutama pemerintah daerah dalam penerapan konsep manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. Namun demikian dengan segala permasalahan yang ada, SMKN 2 Kalianda telah berjalan selama sepuluh tahun ini senantiasa berupaya

untuk meningkatkan kualitas. Sebagai sekolah menengah kejuruan kelompok teknologi dan pertanian pertama dan terbesar di Kabupaten Lampung Selatan, maka SMKN 2 Kalianda senantiasa berusaha menjawab permasalahan yang ada tersebut dengan digulirkannya sebuah kebijakan mutu untuk penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Peningkatan mutu pendidikan pada unit satuan pendidikan sekolah menengah kejuruan di Indonesia merupakan suatu usaha tidak henti-hentinya diupayakan oleh pemerintah bersama-sama dengan pihak masyarakat serta dunia usaha/dunia industri. Adapun berbagai usaha tersebut ialah pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan kompetensi guru melalui pendidikan pelatihan, pengadaan buku-buku/modul-modul pelajaran, pengadaan alat-alat kegiatan praktek kerja disesuaikan dengan alat-alat di dunia usaha/dunia industri, pengadaan dan perbaikan sarana prasarana pendidikan, dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Salah satu usaha peningkatan pendidikan untuk pengembangan sumber daya manusia berkualitas yang utama dan memegang peranan sangat strategis adalah peningkatan mutu manajemen sekolah. Pendidikan berfokus pada mutu adalah pendidikan yang diterapkan sekolah untuk mengembangkan program dan layanan memenuhi kebutuhan pengguna seperti siswa dan masyarakat. Hal itu merupakan misi dasar konsep mutu. Masyarakat dimaksud adalah secara luas sebagai pengguna lulusan, yaitu dunia usaha, lembaga pendidikan lanjut, pemerintah dan masyarakat luas, termasuk menciptakan usaha sendiri oleh lulusan. Menurut Crosby (1986) mutu adalah sesuai yang disyaratkan atau distandarkan (Conformance to requirement),

yaitu sesuai dengan standar mutu telah ditentukan baik inputnya, prosesnya, dan outputnya, oleh karena itu mutu pendidikan diselenggarakan sekolah dituntut untuk memiliki baku standar. Mutu dalam konsep Deming (1986) adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Konsep Deming juga menyatakan bahwa pendidikan bermutu adalah pendidikan yang dapat menghasilkan keluaran, baik pelayanan dan lulusan sesuai kebutuhan atau harapan pelanggan (pasar)nya. Fiegenbaum (1986) mengartikan mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full customer satisfaction). Pada pengertian ini, maka dikatakan sekolah bermutu adalah sekolah yang dapat memuaskan pelanggannya, baik pelanggan internal maupun eksternal. Joseph. M. Juran (1986) yang pikiran-pikirannya begitu terkenal dan berpengaruh di Jepang sehingga pada tahun 1981 dia dianugerahi Order of the Sacred Treasure oleh Kaisar Jepang, mengemukakan bahwa 85% dari masalah-masalah mutu terletak pada manajemen (pengelolaan). Maka daripada itu sejak dini manajemen haruslah dilaksanakan seefektif dan seefisien mungkin (Hanafiah, 1994:101). Salah satu bentuk manajemen yang berhasil dimanfaatkan dunia industri dan bisa diadaptasi dalam dunia pendidikan adalah TQM (total quality management) pada sistem pendidikan disebut sebagai Total Quality Management in Education (TQME). Manajemen sekolah seyogyanya memahami perkembangan manajemen modern mengacu pada TQME sehingga mampu mendesain, menerapkan, mengendalikan, dan meningkatkan kinerja sistem pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar setiap lulusan dari sekolah mampu dan cepat beradaptasi dengan kebutuhan pihak masyarakat serta dunia usaha/dunia industri. Disamping itu mengingat sekolah sebagai unit pelaksana pendidikan formal terdepan dengan

berbagai keragaman potensi anak didik memerlukan layanan pendidikan beragam, kondisi lingkungan berbeda satu dengan lainnya, maka sekolah harus dinamis dan kreatif dalam melaksanakan perannya untuk mengupayakan peningkatan mutu pendidikan. Hal ini dapat dilaksanakan jika sekolah dengan berbagai keragamannya itu, diberikan kepercayaan untuk mengatur dan mengurus dirinya sendiri sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan anak didiknya. Walaupun demikian agar mutu tetap terjaga dan agar proses peningkatan mutu tetap terkontrol, maka harus ada standar yang diatur dan disepakati secara nasional untuk dijadikan indikator evaluasi keberhasilan peningkatan mutu tersebut. Pemikiran ini telah mendorong munculnya peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah sebagai institusi paling depan dalam kegiatan pendidikan yang dikenal dengan manajemen peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah. Manajemen peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah merupakan sebuah konsep kerja sama erat antara sekolah, masyarakat dan pemerintah dengan tanggung jawabnya masing-masing didasarkan kepada suatu keinginan pemberian kemandirian sekolah untuk ikut terlibat secara aktif dan dinamis dalam rangka proses peningkatan kualitas pendidikan melalui pengelolaan sumber daya sekolah yang ada. Sekolah harus mampu menterjemahkan dan menangkap esensi kebijakan makro pendidikan serta memahami kondisi lingkunganya (kelebihan dan kekurangannya) untuk kemudian melalui proses perencanaan, sekolah harus memformulasikannya kedalam kebijakan mikro dalam bentuk program-program prioritas yang harus dilaksanakan dan dievaluasi oleh sekolah bersangkutan sesuai dengan visi dan misinya masing-masing.

Sekolah harus menentukan target mutu untuk tahun berikutnya, dengan demikian sekolah secara mendiri tetapi masih dalam kerangka acuan kebijakan nasional dan ditunjang dengan penyediaan input memadai memiliki tanggung jawab terhadap pengembangan sumber daya yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dan masyarakat. Implementasi manajemen peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini digunakan untuk memastikan bahwa rencana yang telah disusun, benar-benar dapat direalisasikan. Kegiatan untuk memastikan bahwa tujuan telah direncanakan tersebut benar-benar dapat dicapai disebut dengan kegiatan penjaminan mutu. Dengan adanya kegiatan ini, maka diharapkan kesehatan organisasi dapat ditingkatkan. Proses penjaminan mutu tersebut memiliki pedoman baku harus dianut oleh suatu organisasi jika menginginkan untuk mendapat pengakuan internasional. Sistem penjaminan mutu tersebut salah satunya adalah sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. ISO 9001:2008 merupakan penyempurnaan dari ISO 9001 : 2000. Sejarah tentang sistem manajemen mutu ISO berawal dari kondisi perang dunia ke-ii yang ingin mendapatkan bahan peledak dengan standar mutu bagus. Berawal dari sinilah kemudian bagian pengadaan barang militer Inggris mengembangkan serangkaian standar secara umum dapat menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menyediakan produk bermutu tinggi. Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 adalah salah satu sistem manajemen mutu menerapkan pola PDCA yaitu Plan-Do-Check-Action dimana pendekatan prosesnya terletak pada kepuasan pelanggan dan peningkatan berkesinambungan serta penekanan pada peranan dan tanggung jawab manajemen puncak terhadap sistem manajemen

mutu (Gazpers, 2005). ISO 9001:2008 lebih menekankan pada faktor proses, tapi juga meliputi faktor input dan output. Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada sebuah organisasi diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerjanya. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kalianda pada saat ini sedang berupaya untuk lebih meningkatkan kinerja organisasinya guna meningkatkan mutu output lulusannya. Masih rendahnya kualitas output lulusan SMKN 2 Kalianda saat ini, karena dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah dihadapkan pada berbagai kendala. Adapun beberapa kendala ditemukan dalam penyelenggaraan pendidikan pada SMKN 2 Kalianda dari segi kegiatan praktek pendidikan kejuruan yang masih kurang mempersiapkan siswanya untuk memasuki lapangan kerja, tidak efisien dalam proses kegiatan belajar mengajar, kurang mampu menjaga hubungan dengan perubahan pasar kerja, dan senantiasa penyelenggaraan pendidikannya secara konservatif. Selain itu kendala bersifat tradisi seperti banyak kebiasaan salah dilakukan terus-menerus oleh guru tanpa ada kesadaran bahwa apa yang dilakukan itu sebenarnya salah juga banyak ditemukan dalam penyelenggaraan pendidikan di SMKN 2 Kalianda. Penyelenggaraan pendidikan di SMKN 2 Kalianda masih menunjukkan kelemahan dalam segi kegitan praktek dan segi tradisi, akan tetapi lembaga ini masih mendapatkan kepercayaan dan menjadi tumpuan pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan sumber daya manusia. Sebagai contohnya menjadi tumpuan bagi dunia usaha/dunia industri dalam mendapatkan tenaga kerja terampil dan tumpuan masyarakat lainnya dalam mendapatkan keterampilan dan kecakapan bisa dijadikan bekal oleh mereka dalam mendapatkan pekerjaan

atau membuka lapangan kerja sendiri. Berdasarkan yang telah disebutkan di atas maka minat masyarakat sekitar Lampung Selatan untuk memasuki SMKN 2 Kalianda dari tahun ke tahun cukup tinggi. Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat sekitar Lampung Selatan masuk ke SMKN 2 Kalianda, saat ini diupayakan peningkatan penyelenggaraan pendidikan SMKN 2 Kalianda dengan adanya persiapan-persiapan dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Upaya ini dilakukan mengingat keberadaan lembaga SMKN 2 Kalianda ini dianggap penting dan strategis dalam menghasilkan tenaga kerja diperlukan berbagai sektor pembangunan baik pembangunan di sekitar wilayah Lampung Selatan khususnya dan juga wilayah Lampung dan Indonesia umumnya. Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 merupakan hal baru pada sekolah-sekolah di wilayah Lampung Selatan. SMKN 2 Kalianda berusaha untuk menjadi sekolah menengah kejuruan pertama menerapkan sistem manajemen mutu tersebut. SMKN 2 Kalianda didirikan pertama kali berdasarkan surat keputusan bernomor 217/O/2000 dengan tanggal SK nya 17 November 2000. Pada tahun pelajaran 2010-2011 jumlah siswa mencapai 963 orang dan jumlah guru sebanyak 87 orang. Selain itu kompetensi keahlian yang dibuka pada saat ini berjumlah 8, yaitu : 1) teknik konstruksi batu dan beton; 2) teknik gambar bangunan; 3) teknik instalasi tenaga listrik; 4) teknik elektronika industri; 5) teknik pemesinan; 6) teknik kendaraan ringan; 7) teknik komputer jaringan; 8) agribisnis perikanan. Persiapan penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di SMKN 2 Kalianda ini sudah dimulai sejak awal tahun pelajaran 2009-2010 dan sampai saat ini belum terlaksana.

Kemampuan SMKN 2 Kalianda untuk melaksanakan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada saat ini merupakan suatu tuntutan sehingga lulusan yang dihasilkan oleh lembaga ini mampu mengatasi masalah pengangguran dan ketenagakerjaan hingga saat ini masih dikeluhkan oleh dunia usaha/dunia industri. Melalui penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 diharapkan lulusan dihasilkan menjadi tenaga kerja yang mempunyai karakteristik seperti diinginkan oleh lapangan kerja industri, yaitu tenaga kerja terampil atau menjadi tamatan mampu berwirausaha serta dapat mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dilandasi latar belakang tersebut, maka dipandang perlu untuk diadakan penelitian dengan maksud ingin memperoleh gambaran tentang manajemen mutu yang dilaksanakan SMKN 2 Kalianda berkaitan dengan persiapan penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dalam upaya menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan untuk menjadi pekerja terampil, wirausaha handal, dan dapat mengikuti pendidikan lebih lanjut. 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka fokus penelitian ini adalah : 1.2.1 Bagaimanakah kebijakan mutu diterapkan di SMKN 2 Kalianda 1.2.2 Bagaimanakah rumusan standar kompetensi lulusan ditetapkan di SMKN 2 Kalianda 1.2.3 Bagaimanakah pengembangan kurikulum di SMKN 2 Kalianda 1.2.4 Bagaimanakah pelaksanaan kurikulum dan evaluasi hasil belajar di SMKN 2 Kalianda

1.2.5 Bagaimanakah pengawasan dilaksanakan pimpinan sekolah di SMKN 2 Kalianda 1.2.6 Upaya apakah yang telah dilakukan SMKN 2 Kalianda berkaitan dengan persiapan penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, mendeskripsikan manajemen mutu dilaksanakan SMKN 2 Kalianda dalam upayanya berkaitan dengan persiapan penerapan ISO 9001:2008 yang meliputi : 1.3.1 Mendeskripsikan kebijakan mutu diterapkan pimpinan SMKN 2 Kalianda 1.3.2 Mendeskripsikan rumusan standar kompetensi lulusan ditetapkan SMKN 2 Kalianda 1.3.3 Mendeskripsikan pengembangan kurikulum di SMKN 2 Kalianda 1.3.4 Mendeskripsikan pelaksanaan kurikulum dan evaluasi hasil belajar di SMKN 2 Kalianda 1.3.5 Mendeskripsikan pelaksanaan pengawasan oleh pimpinan sekolah terhadap pelaksanaan kurikulum di SMKN 2 Kalianda 1.3.6 Mendeskripsikan upaya telah dilakukan SMKN 2 Kalianda berkaitan dengan persiapan penerapan sistem manajemen mutu ISO : 9001 : 2008 1.3 Kegunaan Penelitian Kegunaan diharapkan atau diinginkan dalam penelitian ini, antara lain memberikan manfaat teoritis, manfaat akademis, dan manfaat bagi peneliti.

1.4.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian dan konsep yang lebih mendalam tentang manajemen mutu atau manajemen mutu terpadu (Total Quality Management) serta penerapannya sehingga dapat dijadikan dasar dan acuan untuk penelitian selanjutnya, dan konsep manajemen mutu dapat berkembang untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama di Sekolah Menengah Kejuruan atau sekolah bersangkutan dan sederajat. 1.4.2 Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi SMKN 2 Kalianda dalam mengadakan evaluasi pengelolaan pendidikan menyangkut fungsi dan perannya sebagai lembaga pendidikan dalam meningkatkan standar mutu melalui penerapan manajemen mutu atau Total Quality Management (TQM). Selanjutnya memberikan manfaat dalam upaya perbaikan dan pengembangan manajemen mutu pada SMKN 2 Kalianda berkaitan dengan persiapan penerapan ISO 9001:2008 dalam melaksanakan peran dan fungsinya menyiapkan siswa untuk menjadi tenaga kerja yang bisa memenuhi harapan dunia usaha/dunia industri, menyiapkan siswa agar mampu hidup mandiri berwirausaha, dan dapat melanjutkan pendidikan. Selain itu, juga sebagai input bagi pengelola pendidikan maupun lembaga yang terkait dalam menentukan arah kebijakan menuju pada upaya perbaikan mutu di tengah percaturan global. Selanjutnya manfaat yang diharapkan berupa pengetahuan mengenai peran sekolah dalam menghasilkan lulusan berkualitas, dapat dijadikan acuan bagi lembaga pendidikan yang sama untuk penelitian selanjutnya ingin dikembangkan.

1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti Kegunaan penelitian bagi peneliti memperoleh wawasan pengetahuan, keterampilan dalam manajemen mutu sekolah dan menambah pengalaman dalam melakukan penelitian ilmiah serta sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir pada Program Pascasarjana, Magister Manajemen Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung. 1.5 Definisi Istilah Definisi istilah diperlukan untuk menghindari adanya salah tafsir dalam memahami penelitian ini. Istilah yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.5.1 Mutu adalah sesuai dengan dipersyaratkan, memiliki ciri berorientasi pada memenuhi kepuasan pelanggan, adanya partisipasi aktif dari semua personil, adanya pemahaman dari setiap orang terhadap tanggung jawab untuk kualitas, adanya aktivitas berorientasi pada tindakan pencegahan kerusakan. 1.5.2 Manajemen adalah usaha mencapai tujuan secara efektif dan efisien melalui usaha orang lain. Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan manajemen mempunyai beberapa fungsi harus dilaksanakan yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian. Manajemen juga merupakan suatu proses melibatkan bimbingan atau pengarahan sumber daya manusia dalam bekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi.

1.5.3 Manajemen mutu dalam penelitian ini dapat dikatakan sebagai aktivitas dari fungsi-fungsi manajemen keseluruhan untuk menentukan kebijakan mutu, tujuan dan tanggung jawab, dan kemudian menerapkannya dengan mutu menjadi target dari setiap fungsi manajemen tersebut, seperti perencanaan mutu, pengendalian mutu, penjaminan mutu, peningkatan, dan perbaikan mutu. Seluruh aktivitas tersebut ditujukan bagi pencapaian totalitas karakteristik produk dan proses untuk memenuhi kebutuhan dan harapan kepuasan pelanggan. 1.5.4 Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 adalah salah satu sistem manajemen mutu menerapkan pola PDCA yaitu Plan-Do-Check-Action dimana pendekatan prosesnya terdapat penekanan pada kepuasan pelanggan dan peningkatan berkesinambungan serta penekanan pada peranan dan tanggung jawab manajemen puncak terhadap sistem manajemen mutu.