REPUBLIK INDONESIA. MEMPERCAYAI bahwa kerja sama yang dilakukan akan membawa manfaat bagi para Pihak;

dokumen-dokumen yang mirip
PENYUSUNAN NASKAH PERJANJIAN INTERNASIONAL

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA INSTITUT PENELITIAN EKONOMI UNTUK ASEAN DAN ASIA TIMUR DENGAN SADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA TENTANG

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA TENTANG KERJASAMA Dl BIDANG PARIWISATA

REPUBLIK INDONESIA CONCERNING SISTER CITY COOPERATION

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Parlemen Republik Fiji, yang selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

Mengakui pentingnya asas-asas persamaan dan saling menguntungkan; Sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di rnasingmasing

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KEMENTERIAN PEROAGANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERHASRA T unruk meningkatkan hubungan baik berdasarkan kemitraan clan kerjasama antara penduduk kedua kota;

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI RUSIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

~ ' REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA. PASALI Tujuan

PENGATURAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN SELANDIA BARU TENTANG KERJASAMA BIDANG PENDIDIKAN

~ j.. ~~ REPUBLIK IIIDONBSIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DAN

SOUTH CENTRE MENGENAI KERJA SAMA DALAM KEGIATAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

REPUBLIK INDONESIA PASAL1 TUJUAN

REPUBLIK INOONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DAN KANTOR PEMILIHAN FIJI

KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG

t. ' ~ _.J "'-... ~... -'

REPUBl.JK INDONESIA. Pemerintah Kata Jayapura, Republik Indonesia dan Pemerintah Kata Wewak, Papua Nugini, selanjutnya disebut sebagai para "Pihak";

REPUIP 1 ' 1 "J')(l FSL\

REPUBLIK INDONESIA. MENYADARI pentingnya prinsip-prinsip kedaulatan, kesetaraan, saling menghargai, dan saling menguntungkan;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK FINLANDIA PENDIDIKAN TINGGI

REPUBLIK INDONESIA PASAL1

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA

Departemen Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Romania (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

REPUBLIK INDONESIA. Memorandum Saling Pengertian an tara. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia, selanjutnya disebut 'Para Pihak';

Pasal 1. Kedua pihak sepakat untuk meningkatkan dan saling tukar menukar pengalaman di bidang penerangan, mencakup :

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Singapura (selanjutnya disebut "Para Pihak");

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark yang selanjutnya secara tunggal disebut "Pihak" dan secara bersama disebut "Para Pihak";

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA MARITIM ANT ARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Republik Liberia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"),

TENT ANG KERJASAMA PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGKAJIAN DI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERHA TIKAN kebutuhan untuk mengembangkan dan membina pengembangan sumber daya manusia perminyakan dan sumber daya energi;

REPUBLIK INDONESIA. mendorong kemajuan berdasarkan prinsip kerja sama yang saling menguntungkan di bidang kerja sama pendidikan kejuruan;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK MOZAMBIK MENGENAI KERJSAMA EKONOMI DAN TEKNIK

bidang penanggulangan bencana untuk kesejahteraan dan keselamatan rakyat di kedua negara;

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH TURKMENISTAN MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRASI MYANMAR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA. SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara; PASALI TUJUAN

Dalam rangka untuk lebih memperkuat dan memperdalam hubungan persahabatan dan kerja sama yang telah ada antara Para Pihak;

EMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN ARSIP NASIONAL PUSAT REPUBLIK YAMAN MENGENAI KERJASAMA KEARSIPAN

Pasal 1 Tujuan Kerjasama

BERKEINGINAN untuk memperkuat ikatan persahabatan dan kerja sama antara kedua pihak dan untuk meningkatkan arus perdagangan pada masingmasing

MEMPERTIMBANGKAN kepentingan bersama dalam mengembangkan kerja sama energi baru terbarukan antara Republik Indonesia dan Republik Federal Austria.

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di kedua negara. TELAH DICAPAI kesepahaman sebagai berikut: PASALI TUJUAN

PASAL1 "PASAL4 MITRA KERJA

Pemerintah Selandia Baru dan Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pes ~ rta ");

(selanjutnya masing-masing disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama sebagai "Para Pihak"),

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DJIBOUTI MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri dan Agama Republik Kosta Rika (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihakn);

PASALI TUJUAN PASAL II RUANG LINGKUP KERJASAMA. Ruang lingkup kerjasama di bawah Memorandum Saling Pengertian ini adalah sebagai berikut:

REPIJBl,IK INDONESIA

~~...-;-- ~ ' --;_~ ' - '_.. "'_ -:; REPUBLIK. INDONESIA

1REPUBLrK NDONESIA. Article I OBJECTIVE

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Australia; menimbulkan ancaman yang nyata terhadap stabilitas dan keamanan masyarakat kedua negara;

REPUBLIKINDONESlA. BERKEINGINAN untuk menjalin dan meningkatkan hubungan kerjasama dibidang kepemudaan dan keolahragaan antara Para Pihak;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH MALAYSIA TENTANG KERJASAMA PERTANIAN

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG K.ERJA SAMA EKONOMI DAN TEKNIS ANTARA PEMERINTAH REPUBUK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

REPUBLIK INDONESIA. BERKEINGINAN untuk memajukan dan memperkuat hubungan persahabatan yang telah ada di antara kedua negara;

MENGAKUI pentingnya peningkatan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia;

1. Perlukaran program radio dan berita mengenai sosial, pariwisata/tempat menarik, perdagangan, masalah seni dan budaya secara timbal balik.

REPUBLIK INDONESIA. Mengakui kedekatan hubungan dan persahabatan yang telah terjalin di antara Para Pihak;

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark, selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

REPUBLIK INDONESIA. MEY AKINI perlunya kerja sama efektif dan berkesinambungan yang menjadi kepentingan dari Para Pihak;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI BANTUAN HIBAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERJASAMA EKONOMI DANTEKNIK ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NORTHERN TERRITORY OF AUSTRALIA TENT ANG

telah berlangsung diantara Para Peserta;

REPUBLIK INDONESIA. Berkeinginan untuk memperkuat dan mengembangkan hubungan persahabatan dan kerjasama;

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dan Kementerian Bisnis, lnovasi, dan Tenaga Kerja Selandia Baru selanjutnya disebut "Para Peserta":

Kementerian Negara Pemuda dan Otahraga Repubtik Indonesia dan Federasi Pemuda Seturuh China Repubtik Rakyat China, setanjutnya disebut "Para Pihak";

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA DAN MENGENAI. KERJASAMA Dl SEKTOR TRANSPORT AS!

REPUBLIK INDONESIA. MENYADARI pentingnya prinsip kedaulatan, kemerdekaan nasional, kesetaraan, dan saling menguntungkan;

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINT AH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI MIKRONESIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

REPUBUK INDONESIA. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Gambia untuk selanjutnya disebut "Para Pihak";

PERJANJIAN ANTARA KOMITE AKREDITASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN GULF COOPERATION COUNCIL ACCREDITATION CENTER DALAM KERJASAMA Dl BIDANG AKREDITASI

University di bidang pelatihan dan peningka.tan kapasitas para diplomat Indonesia dalam hal isu-isu terkait diplomasi;

di bidang pengembangan sumber daya manusia khususnya perminyakan dan petrokimia; pengembangan sumber daya manusia penninyakan dan petrokimia;

''hd. pada kawasan yang dilanda konflik dan rawan konflik; manajemen konflik, serta mediasi kemanusiaan;

REPUBLIK INDONESIA UNTUK IKAN DAN PRODUK PERIKANAN

~. -~ :~~ \ ) ) '../ft

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Suriname, selanjutnya disebut "PARA PIHAK';

MEMORANDUM KERJASAMA ANTARA DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN SMITHSONIAN INSTITUTION AMERIKA SERIKAT

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara masing-masing; TELAH MENCAPAI KESEPAKATAN SEBAGAI BERIKUT;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK KOLOMBIA MENGENAI PEMBENTUKAN KOMISI BERSAMA

REPUBLIK 11'1>0NESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK FINLANDIA TENT ANG KERJA SAMA BIDANG PENDIDIKAN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Finladia, selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"; MENGAKUI pentingnya prinsip-prinsip kedaulatan, kesetaraan dan manfaat bersama di bidang pendidikan dalam pembangunan nasional di masing-masing Negara; BERKEINGINAN untuk meningkatkan kerja sama bilateral dan bantuan timbal balik di bidang pendidikan dasar dan menengah di masing-masing Negara; MENGAKUI pencapaian yang telah diperoleh di dalam bidang-bidang tersebut, termasuk di dalam kerangka kerja sama teknik; MEMPERCAYAI bahwa kerja sama yang dilakukan akan membawa manfaat bagi para Pihak; SESUAI DE NGAN hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di. masing- : masing negara serta prosedur dan kebijakan pengembangan pendidikan nasional; PARA PIHAK TELAH MENYEPAKATI BEBERAPA HAL BERIKUT INI:

Paragraf 1 TUJUAN Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian (MSP) ini adalah untuk meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan di bidang pendidikan serta meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan untuk kemajuan pengetahuan dan pengembangan intelektual. Paragraf 2 LINGKUP KERJA SAMA Para Pihak, di dalam kerangka kepentingan bersama untuk mengembangkan kinerja sistem pendidikan pada tingkat dasar dan menengah, akan mendorong kerja sama di dalam sub-area berikut ini: a. Pertukaran informasi dan publikasi ilmiah serta tenaga ahli di bidang pendidikan dan pengasuhan usia dini, taman kanak-kanak, dasar, menengah, pendidikan kejuruan dan teknik; b. Pengembangan kurikulum dan kualifikasi; c. Pengkajian; d. Pembelajaran dan pengajaran, termasuk pendidikan guru dan pengembangan profesional; e. Manajemen sekolah dan kepemimpinan serta peningkatan mobilitas termasuk guru, staf administrasi dan murid; f. lsu pendidikan lainnya yang dapat disepakati secara langsung oleh mitra dari kedua belah Negara. Paragraf 3 PENDANAAN Para Pihak akan menanggung biaya masing-masing guna pelaksanaan MSP ini tergantung pada ketersediaan dana. Para Pihak, berdasarkan kesepakatan bersama, dapat mengundang lembaga-lembaga dan organisasi internasional untuk mendanai proyek kemitraan di bawah MSP ini. Paragraf 4 PARTISIPASI INSTITUSI LAINNYA Para Pihak mendorong institusi pemerintah dan non-pemerintah, serta kemitraan swasta, untuk melakukan_kerja sama langsung dalam pelaksanaan proyek, program dan kegiatan di bawah MSP ini baik dalam tingkatan bilateral dan multilateral. Pelaksana kerja sama langsung tersebut dianjurkan untuk menginformasikan kepada masingmasing kementerian tentang kerja sama dimaksud.

Paragraf 5 PELAKSANAAN Untuk memfasilitasi pelaksanaan MSP ini, para Pihak dan institusi pemerintahan dan non-pemerintahan dapat menyertakan pengembangan perencanaan, program-program dan proyek-proyek yang spesifik, mencakup bidang-bidang yang terdapat di Paragraf 2 yang akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari MSP ini. Paragraf 6 KELOMPOK KERJA BERSAMA Para Pihak akan menetapkan Kelompok Kerja Bersama untuk memfasilitasi pelaksanaan MSP ini. Kelompok Kerja Bersama bertugas unt uk mengawasi, menetapkan dan meninjau pelaksanaan dari MSP ini secara berkala. Kelompok Kerja Bersama akan dipimpin oleh perwakilan dari para Pihak dengan kemungkinan partisipasi oleh perwakilan dari Kementerian atau Lembaga lain yang sesuai. Paragraf 7 HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Para Pihak menyetujui bahwa kekayaan intelektual yang timbul dari pelaksanaan MSP ini akan dimiliki bersama oleh mitra yang bekerja sama dan pemanfaatannya akan diatur dalam pengaturan terpisah di antara para mitra. Paragraf 8 PENYELESAIAN SENGKETA Setiap sengketa atau perbedaan yang timbul dari pelaksanaan ketentuan di dalam MSP ini akan diselesaikan melalui konsultasi atau perundingan antara para Pihak. Paragraf 9 PERUBAHAN MSP ini dapat ditinjau ulang dan diubah setiap saat dengan adanya kesepakatan tertulis para Pihak. Setiap revisi atau perubahan akan mulai berlaku sejak tanggal yang telah ditetapkan oleh para Pihak dan merupakan bagian tak terpisahkan dari MSP ini.

Paragraph 10 KETENTUAN-KETENTUAN AKHIR MSP ini akan berlaku secara efektif sejak tanggal penandatanganan. MSP ini akan tetap berlaku untuk jangka waktu 5 tahun dan akan otomatis diperbaharui untuk jangka waktu yang sama, kecuali salah satu Pihak memberitahukan secara tertulis mengenai keinginannya untuk mengakhiri MSP ini dalam kurun waktu 6 bulan sebelum masa berlaku berakhir. Pengakhiran MSP ini tidak akan mempengaruhi pengaturan, program-program, kegiatan-kegiatan atau proyek-proyek di bawah MSP ini sampai dengan diselesaikannya pengaturan, program-program, kegiatan-kegiatan atau proyek-proyek tersebut kecuali para Pihak menentukan lain. SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini, dengan diberi kuasa oleh Pemerintah masing-masing, telah menandatangani MSP ini. DIBUAT dalam rangkap dua di Jakarta pada tanggal sembilan belas Maret tahun dua ribu lima belas dalam bahasa Indonesia dan lnggris, semua naskah memiliki kekuatan hukum yang sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka. naskah dalam Bahasa lnggris yang berlaku. UNTUK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK FINLANDIA I I!\'t<JIES BASWEDAN MENTER! PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KRISTA KIURU MENTER! PENDIDIKAN DAN KOMUNIKASI

I ' ' REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN THE MINISTRY OF EDUCATION AND CULTURE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE MINISTRY OF EDUCATION AND CULTURE OF THE REPUBLIC OF FINLAND ON COOPERATION IN THE FIELD OF EDUCATION The Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia and the Ministry of Education and Culture of the Republic of Finland here in after referred to as" the Participants;" RECOGNIZING the importance of principles of sovereignty, equality and mutual benefit on education and research in the national development of each country; DESIRING to increase bilateral cooperation and mutual assistance in the field of primary and secondary education in their respective countries; ACKNOWLEDGING the achievement already obtained in these areas, including within the framework of technical cooperation; BELIEVING that cooperation would benefit the Participants; PURSUANT to the prevailing laws and regulations in their respective countries as well as the procedures and policies on national education development; THE PARTICIPANTS HAVE COME TO THE FOLLOWING UNDERSTANDING:

Paragraph 1 OBJECTIVES The objectives of this Memorandum of Understanding (MoU) are to promote mutual cooperation in education as well as to promote mutual cooperation for the advancement of knowledge and intellectual development. Paragraph 2 SCOPE OF COOPERATION The Participants, within the framework of the common interest to. develop the performance of the education systems at basic and secondary levels, will encourage cooperation in the following sub-areas: a. Exchange of information and scientific publication and experts on early childhood education and care (ECEC), pre-primary, primary, secondary, vocational and technical education; b. Development of curriculum and qualifications; c. Assessment; d. Learning and teaching; including teachers' education and professional development. e. School management and leadership and enhanced mobility including teachers, and administrative staff and students; and f. Any other related issues on education that can be agreed on between direct partners from both countries. Paragraph 3 FUNDING The Participants will cover their respective costs of the implementation of the MoU subject to the availability of funds. The Participants, upon mutual consent, may invite international agencies and organizations to fund the partnership project under this MoU. Paragraph 4 PARTICIPATION OF OTHER INSTITUTIONS The Participants encourage governmental and non-governmental institutions, also in the public-private - partnership, for direct cooperation to implement projects, programs or activities under this MoU, both on bilateral and multilateral level. Those implementing such direct cooperation are encouraged to inform their respective ministries about the cooperation. Paragraph 5 IMPLEMENTATION To facilitate the implementation of this MoU, the Participants and other governmental and non governmental institutions may conclude the development of specific arrangements, programs or projects, which shall cover their fields as provided in Paragraph 2 and will form as an integral part of this MoU.

Paragraph 6 JOINT WORKING GROUP The Participants may establish a Joint Working Group to facilitate the implementation of this MoU. The Joint Working Group would monitor, assess, and review the implementation of this MoU regularly. The Joint Working Group would be co-chaired by representatives of the Participants with possible participation by representatives of other Ministries and Agencies, as appropriate. Paragraph 7 INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS The Participants agree that any intellectual property arising from the implementation of this MoU will be jointly owned by the cooperating partners and its utilization shall be subject to separate arrangement between those partners. Paragraph 8 SETTLEMENT OF DISPUTE Any dispute or difference arising from the implementation of the provisions of this MoU will be settled amicably by consultation or negotiation between the Participants. Paragraph 9 AMENDMENTS This MoU may be reviewed and amended at any time by a mutual written consent of the Participants. Such revisions or amendments will come into effect on the date as may be determined by the Participants and will form an integral part ofthis MoU. Paragraph 10 FINAL PROVISIONS This MoU will become effective on the date of its signing. This MoU will remain effective for a period of 5 (five) years and will be automatically extended for the same period, unless any Participant notifies in writing of its intention to terminate this MoU 6 (six) months in advance before its expiry. The termination of this MoU will not affect any arrangements, programs, activities or projects made under this MoU until the completion of such arrangements, programs, activities or projects, unless the Participants decided otherwise. 2

IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, being duly authorized thereto by their respective Governments, have signed this MoU. SIGNED in duplicate in Jakarta on the nineteenth day of March in the year two thousand and fifteen in Indonesian and English, both texts being equally authentic. In case of any divergence of interpretation, the English text shall prevail. FOR THE MINISTRY OF EDUCATION AND FOR THE MINISTRY OF EDUCATION AND CULTURE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA CULTURE OF THE REPUBLIC OF FINLAND..., ANIES BASWEDAN MINISTER OF EDUCATION AND CULTURE KRISTA KIURU MINISTER OF EDUCATION AND COMMUNICATIONS