BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. sebuah proses perancangan, metode ini dibutuhkan untuk memudahkan perancang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam kekayaan alam, beberapa diantaranya

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan Pasar Wisata Holtikultura Batu dijelaskan sebagai berikut:

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB III METODE PERANCANGAN. Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB 3 METODE PERANCANGAN. tempat atau fasilitas yang memadai. Banyaknya masyarakat Kota Pasuruan yang

BAB III METODE PERANCANGAN. ide yang mendasari dilakukannya perancangan tersebut, hingga konsep rancangan

BAB III METODE PERANCANGAN. teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan, sehingga dari

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Perancangan Tempat Pemrosesan Akhir(TPA) tentunya membutuhkan beberapa metode guna

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Kebutuhan akan merancang memerlukan beberapa aspek data dan metode

BAB III METODE PERANCANGAN. atas permasalahan dan potensi yang bersumber dari dari data data dan isu-isu

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. 2) Isu global warming yang semakin meningkat di bumi.

BAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan perancang dalam mengembangkan ide rancangannya. Salah satu

BAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Hal ini merupakan rincian dari langkahlangkah

BAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. yang bersifat ilmiah. Langkah-langkah ini meliputi survei obyek-obyek studi

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

BAB III METODE PERANCANGAN. dan pengumpulan data dari masyarakat dan sumber-sumber dari beberapa artikel.

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

BAB III METODE PERANCANGAN. ide/gagasan sampai dengan perumusan konsep perancangan.

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan adalah melakukan studi banding ke objek site serta melihat hal apa sajakah yang

BAB III METODE PERANCANGAN. seseorang pernah melakukan hal yang berkaitan dengan rancang-merancang, tentu

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode Perancangan merupakan merupakan tahapan-tahapan kerja atau

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini banyak penelitian yang dilakukan, baik

BAB 3 METODE PERANCANGAN. data dari sumber literatur hingga survey langsung obyek-obyek komparasi untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PERANCANGAN. sebagai alat visual metode merancang arsitektur. Adapun tahapan dan kerangka dari

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ini sebelumnya dilakukan analisis-analisis terhadap aspek-aspek

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUS SEKOLAH di Sidoarjo BAB III. Metodelogi Perancangan

BAB III METODE PERANCANGAN. harus diperhatikan dengan teliti agar menghasilkan hasil yang maksimal.

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB III METODE PERANCANGAN. obyek perancangan yang akan dilakukan, yaitu Sekolah Tinggi Teknik

BAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan seorang perancang dalam mengembangkan ide rancangannya.

BAB III METODE PERANCANGAN. metode penelitian ini akan menguraikan secara terperinci bagaimana proses

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, analisis kualitatif adalah analisis dengan cara mengembangkan,

BAB III METODE PERANCANGAN. permasalahan terkait dengan objek rancangan. Setelah itu akan dirangkum dalam

BAB III METODE PERANCANGAN. merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang diperoleh dari studi

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan

BAB III METODE PERANCANGAN. ingin dibuat sebelum kita membuatnya, berkali-kali sehingga memungkinkan kita

BAB III METODE PERANCANGAN. Lokasi perancangan objek bertempat di Jl. Mastrip, tepatnya kaki Gunung

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan merupakan penjelasan tahapan-tahapan yang akan

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ialah merupakan metode dalam sebuah perancangan. Yang hal ini bisa

BAB III METODE PERANCANGAN. Berdasarkan obyek yang akan dirancang yaitu Perancangan Pusat

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan. Alur tersebut meliputi penjabaran dari latar belakang atau ide

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Malang Wedding Center adalah

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam Perancangan Pusat Seni dan

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB III. Ide Rancangan. pengganti material kayu yang semakin susah diperoleh dan semakin mahal harga

BAB III METODE PERANCANGAN. masalah hal selanjutnya yang dilakukan ialah melakukan studi atau mencari data,

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan, dan konsep perancangan. Metode perancangan yang digunakan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB III Metode Perancangan Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung diperlukan untuk meningkatkan perekonomaian di sekitar Kecamatan Campurdarat dan Kecamatan Besuki. Metode perancangan ini akan membahas tentang pendekatan atau proses dalam perancangan. Proses perancangan ini meliputi ide perancangan, identifikasi permasalahan, tujuan perancangan, pengumpulan data, analisis, konsep perancangan dan diagram atau alur perancangan. 3.1 Ide Perancangan Ide perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung ini, berawal dari permasalahan sosial dan ekonomi. Pertama akibat dari pengolahan batu marmer yang menghasilkan limbah yang tidak terkelola dengan baik, kedua terkait dengan kondisi ekonomi di Kecamatan Campurdarat dan Kecamatan Besuki yang rata-rata ekonominya menengah ke bawah, karena sebenarnya kawasan industri berperan besar dalam perekonomian suatu kawasan dan keadaan sosial. Pencarian ide atau gagasan rancangan pusat pengolahan dan pemasaran batu marmer di Kabupaten Tulungagung didasarkan pada nilai Al Quran dan Hadis, yang berhubungan dengan nilai kemanfaatan dan kemudharatan dalam lingkup Sustainable Architecture. 64

Pematangan ide rancangan melalui penelusuran informasi dan data-data arsitektural maupun non-arsitektural, dari berbagai literatur dan media sebagai bahan perbandingan dalam pemecahan masalah. Tujuan rancangan ini untuk menghasilkan suatu tempat yang dapat mewadahi kegiatan pengolahan dan pemasaran batu marmer khususnya di Kecamatan Campurdarat dan Kecamatan Besuki dan umumnya di Kabupaten Tulungagung. 3.2 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan, terdapat beberapa permasalahan yang teridentifikasi terkait dengan perkembangan kawasan industri dan pemasaran diantaranya adalah sebagai berikut: 3.2.1 Permasalahan umum yang dapat diselesaikan dengan cara arsitektural Rancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung yang dapat mengurangi dampak kerusakan alam akibat pengolahan Batu marmer di Kecamatan Campurdarat dan Kecamatan Besuki. Rancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung yang menerapkan Sustainable Architecture yang menerapkan prinsip Environmental Sustainability, Social Sustainability dan Economic Sustainability. 65

3.2.2 Permasalahan Arsitektural Industri yang berkembang di daerah tersebut tidak tertata dengan baik dan belum adanya pezoningan pada tapak. 1. Pemasaran hasil pengolahan kurang baik karena kurang dalam manajemannya. 2. Sarana prasarana masih kurang mewadahi dan perlu untuk dikembangkan lagi. 3. Pembangunan suatu kawasan industri merupakan landmark dan lambang kemajuan suatu wilayah dalam segi ekonomi. Jika dilihat lebih jauh lagi mungkin adanya kesenjangan sosial yang akan muncul. 3.3 Tujuan Perancangan Adapun tujuan perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menghasilkan rancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung yang dapat mengurangi dampak kerusakan alam akibat pengolahan Batu marmer di Kecamatan Campurdarat dan Kecamatan Besuki. 2. Untuk menghasilkan rancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung yang yang menerapkan Sustainable Architecture. 3.4 Pengumpulan Data Pengumpulan dan pengolahan data sangat diperlukan dalam merancang sebuah sentra industri batu marmer, data yang dianalisis untuk perancangan ini ada dua macam yaitu data primer dan data sekunder, dari pengumpulan data 66

primer dan sekunder digunakan metode yang dapat dijelaskan sebagai berikut yaitu: 3.4.1 Data primer Data primer merupakan data yang dikumpulkan dengan mengumpulkan data dari lokasi penelitian dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara: a. Pengamatan (observasi) Data primer menggunakan metode observasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan terkait hal-hal penting terhadap obyek serta pengamatan terhadap masalah-masalah yang ada secara langsung. Dengan melakukan surve lapangan bisa mendapat data-data yang sistematis melalui fakta yang dilihat secara langsung dari masyarakat yang ada disekitar tapak, sehingga nantinya akan mempermudah dalam proses perancangan. Tabel 3. 1 Hasil Perolehan Data dalam Pengamatan No Data Hasil 1 Fisik alami Bentuk tapak Batas Topografi Vegetasi View Orientasi matahari 2 Fisik binaan Tata guna lahan RTRW Sarana dan Prasarana Aksesbilitas RTH Parkir Pedestrian Jaringan utilitas Jaringan komunikasi 67

3 Aspek sosial Kependudukan Budaya masyarakat Kegiatan masyarakat Investor Sumber: Hasil Surve, 2012 b. Dokumentasi Metode dokumentasi ini merupakan metode yang melengkapi proses observasi. Dalam perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung, dokumentasi yang dihasilkan berupa foto kondisi eksisting ditapak dan sekitarnya. 3.4.2 Data Sekunder Data sekunder merupakan data atau informasi yang berhubungan dengan obyek rancangan yang bersumber dari informasi terkait kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar. Data sekunder merupakan data untuk menunjang data primer dalam proses perancangan. Adapun data sekunder didapatkan dengan cara sebagai berikut: a. Studi Pustaka Data ini diperoleh dari studi literatur baik dari teori, pendapat ahli, serta peraturan dan kebijakan pemerintah yang akan menjadi acuan perencanaan sehingga dapat memperdalam analisis. Data yang diperoleh dari penelusuran literatur bersumber dari data internet, buku yang berkaitan dengan tema dan obyek kawasan industri, majalah, dan kebijakan pemerintah. Data-data tersebut yaitu sebagai berikut: 68

Data atau literatur tentang kawasan dan tapak terpilih berupa peta wilayah, dan potensi alam dan buatan yang ada di kawasan. Data ini nantinya akan digunakan untuk menganalisis kawasan tapak. Literatur teori-teori arsitektur yang relevan dengan tema dan judul b. Studi RTRW Kabupaten Tulungagung tahun 2010-2029 dan Peraturan tentang Kawasan Industri Studi tersebut dilakukan karena sebagai pedoman terhadap peraturanperaturan yang berlaku pada wilayah di Kabupaten Tulungagung. c. Studi Banding Studi ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai bangunan sejenis yang sudah ada, adapun objek studi banding tersebut adalah sebagai berikut: Studi banding objek yaitu pengolahan batu marmer di Desa Gamping Kecamatan Campurdarat. Studi banding tema yaitu Waste Treatment Facility di Spanyol. 3.5 Analisis Proses analisis ini merupakan analisis terhadap obyek rancangan yang meliputi analisis pelaku, analisis aktivitas, analisis ruang dan fasilitas, analisis bangunan. Analisis yang berhubungan langsung dengan objek rancangan yang akan dirancang, khususnya kecocokan dengan tema yang diambil yaitu Sustainable Architecture 69

1. Analisis Tapak Lokasi tapak pada perancangan sentra industri batu marmer berada di Kecamatan Campurdarat atau kecamatan Besuki, lahan berupa area hijau, diharapkan dari hasil analisis tersebut dapat menghasilkan rancangan yang tidak merusak kondisi awal tapak dengan penggunaan prinsip Sustainable Architecture. Analisis tapak meliputi data yang berada ditapak, batas-batas tapak, topografi, analisis aksesibilitas, analisis sirkulasi, analisis view dari dan ke tapak, analisis matahari, analisis angin, analisis kebisingan, analisis kenyamanan, analisis vegetasi, dan analisis penanganan limbah. 2. Analisis Fungsi Analis fungsi pada perancangan sentra industri batu marmer ini akan menganalisis tentang fungsi primer,fungsi sekunder dan fungsi penunjang. Analisis ini bertujuan untuk menentukan fungsi ruangan yang akan digunakan pada perancangan sentra industri batu marmer sehingga sesuai dengan kebutuhan yang ada dan juga fungsi sosial terdapat pada rancangan yang sesuai dengan alam sekitar. 3. Analisis Aktivitas Analisis aktivitas pada perancangan sentra industri batu marmer merupakan analisis kegiatan pengolahan dan pemasaran batu marmer, analisis aktivitas tersebut sangat berhubungan dengan analisis fungsi, karena analisis ini dilakukan setelah fungsi-fungsi dalam lokasi pengolahan dan pemasaran batu marmer ditentukan. 70

Analisis ini dilakukan dengan menganalisis aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh pekerja dan pengunjung, mulai dari masuk tapak lalu ke bangunan sampai keluar tapak yang nanatinya akan menghasilkan gambaran umum dari kegiatan pengolahan dan pemasaran batu marmer. 4. Analisis Pengguna Analisis pengguna pada perancangan sentra industri batu marmer ini merupakan analisis tentang pengguna yang terkait dengan jumalah pengguna, sirkulasi pengguna dan rentang waktu pengguan dari kawasan pengolahan dan pemasaran batu marmer. Sehingga analisis ini sangat berpengaruh terhadap kebutuhan ruang dan fasilitas yang ada dalam rancangan. 5. Analisis Ruang Analis ruang pada perancangan sentra industri batu marmer di dasarkan pada standar ruang yang diperoleh dari literatur dan hasil surve dengan mempertimbangkan sirkulasi pengguna dan sirkulasi barang. Analisis ruang pada perancangan sentra industri batu marmer meliputi analisis besaran ruang, diagram matriks, organisasi ruang, pola hubungan antar ruang, persyaratan ruang dan jumlah kebutuhan ruang. Analisis kebutuhan ruang terdiri dari kebutuhan ruang luar maupun kebutuhan ruang dalam dari kawasan sentra industri batu marmer. Analisis ruang terdiri dari penyesuaian karakter fungsional bangunan, transformasi bentuk sesuai dengan tema yang diambil, fungsi, hubungan antar ruang dan analisis bentuk. 6. Analisis Objek 71

Analisis objek pada perancangan sentra industri batu marmer merupakan analisis yang terkait dengan bangunan yang akan dirancang. Analisis objek dilakukan dengan menganalisis kondisi tapak pada lokasi yang akan dirancang, objek yang dirancang disesuaikan pada tema yang akan digunakan dengan melihat lingkungan sekitar tapak. Dengan tema Sustainable Architecture, bagaimana nantinya menerapkan prinsipprinsip Sustainable Architecture pada bangunan. Tujuan dari analisis ini adalah sebagai alat ukur kesesuaian objek dengan alam, yang nantinya akan berdampak pada lingkungan sekitar. 7. Analisis Utilitas Pada perancangan sentra industri batu marmer ini yang sangat diutamakan adalah pembuangan air limbah, apakah didaur ulang atau dibuang yang nanti akan di analisis dengan penggunaan prinsip Sustainable Architecture. Analisis Utilitas tidak hanya pengolahan limbah saja tapi keseluruhan dari sistem utilitas yang akan digunakan pada rancangan pusat pengolahan dan pemasaran batu marmer, yang dianalisis meliputi jaringan air bersih, jaringan komunikasi, jaringan listrik, jaringan pembuangan sampah, sistem pemadam kebakaran pada bangunan. Semuanya ini merupakan standar kelengkapan dari sebuah bangunan sentra industri. 8. Analisis Struktur Analisis struktur pada perancangan sentra industri batu marmer akan menganalisis jenis-jenis struktur yang akan digunakan pada objek, yang sesuai dengan objek dan tema yang akan dirancang sehingga hasil dari rancangan sentra 72

industri batu marmer tidak menghilangkan nilai estetika dan kekokohan bangunan tanpa merusak kondisi tapak dan alam sekitar. 9. Analisis Keamanan Analisis keamanan pada perancangan sentra industri batu marmer merupakan analisis tentang keamanan pekerja saat mengolah batu marmer dengan memperhatikan ergonomi dan sirkulasi pengguna dan barang. Untuk jangka panjang dilakukan analisis tentang antisipasi akan terjadi banjir dan adanya petir. 3.6 Konsep Perancangan Konsep perancangan sentra industri batu marmer ini berasal dari analisis yang menghasilkan alternatif-alternatif perancangan yang paling tepat untuk perancangan tersebut sehingga sesuai dengan rancangan bila diterapakan, dari alternatif-alternatif tersebut dijadikan dasar konsep perancangan. Konsep yang dihasilkan meliputi Konsep ruang, konsep tapak, Konsep Bentuk, dan konsep lainya yang mendukung perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung. Konsep rancangan yang diterapkan akan disesuaikan dengan tema Sustainable Architecture, yang mengkaji kemanfaatan dan kemudharatan dalam fungsi dan penerapan pada rancangan sentra industri batu marmer yang berprinsip islami yang bersumber dari Al Quran dan Hadis serta peduli terhadap kenyamanan pengguna. Konsep tersebut yang akan diterapkan pada konsep tapak, konsep bentuk, konsep ruang, konsep utilitas, konsep struktur yang akan diolah untuk menghasilkan rancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung yang tepat guna. 73

3.7 Diagram atau Alur Perancangan Ayat al Quran Judul Perancangan Dia sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung Latar belakang Tema Sustainable Architecture Rumusan masalah 1. Bagaimana rancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung yang dapat mengurangi dampak kerusakan alam akibat pengolahan Batu marmer di Kecamatan Campurdarat dan Kecamatan Besuki? 2. Bagaimana rancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung yang menerapkan tema Sustainable Architecture dengan prinsip Environmental Sustainability, Social Sustainability dan Economic Sustainability? IDENTIFIKASI MASALAH Fakta: 2. Banyak limbah yang tidak di kelola dengan baik. 3. Kerusakan lingkungan akibat pengolahan batu marmer 4. Ekonomi masyarakat masih menengah kebawah. Tujuan perancangan 1. Untuk menghasilkan rancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung yang dapat mengurangi dampak kerusakan alam akibat pengolahan Batu marmer di Kecamatan Campurdarat dan Kecamatan Besuki. 2. Untuk menghasilkan rancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung yang yang menerapkan Sustainable Architecture dengan prinsip Environmental Sustainability, Social Sustainability dan Economic Sustainability. Pengumpulan data Data primer A. Surve B. Studi banding C. Domumentasi Data sekunder a. Studi Literatur Kajiaan perancangan 1. Kajian objek 2. Kajian keislaman 3. Kajian tema Analisis Prinsip Sustainable Architecture dari SABD Three Dimensions Sustainability yaitu: Environmental Sustainability. Social Sustainability Economic Sustainability Dasar Pertimbangan Analisis Ruang 1. Besaran ruang 2. Diagram matriks 3. Organisasi ruang 4. Hirarki 5. Persyaratan ruang 6. Kebutuhan ruang Konsep Ruang Analisis Tapak 1. Batas Tapak 2. Topografi 3. Aksesbilitas 4. Sirkulasi 5. View 6. Iklim 7. Vegetasi 8. Kebisingan 9. Limbah Konsep Tapak Analisis Bentuk Analisis struktur Analisis utilitas Konsep Bentuk Konsep struktur Konsep utilitas Hasil rancangan 74