PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

HOTEL RESORT DI HULU SUNGAI PEUSANGAN

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1

Ekowisata Di Kawasan Hutan Mangrove Tritih Cilacap

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

Kawasan Wisata Rowo Jombor, Klaten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TAMAN RIA DI SEMARANG

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

WATERPARK DI PANTAI MARON SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

REKREASI DI HULU SUNGAI PEUSANGAN KABUPATEN ACEH TENGAH

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI WIDURI KABUPATEN PEMALANG

PERENCANAAN KEMBALI OBYEK WISATA PANTAI PURWAHAMBA INDAH KABUPATEN TEGAL

Sports Hotel di Kawasan Bukit Gombel Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AGROWISATA BELIMBING DAN JAMBU DELIMA KABUPATEN DEMAK

Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

EKOWISATA DI KAWASAN HUTAN MANGROVE TRITIH CILACAP (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA)

Gigih Juangdita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN

APARTEMEN DI BEKASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LP3A TUGAS AKHIR 135 MONALISA SAPUTRI SARANA REKREASI & EDUKASI PETERNAKAN SAPI PERAH DI DESA JETAK 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan universitas terbesar di Kota Semarang. Lokasi kampus Universitas Diponegoro

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PELABUHAN PERIKANAN PANTAI REMBANG

PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR TA 127

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI RANDUSANGA INDAH BREBES

PUSAT INFORMASI DAN PROMOSI HASIL KERAJINAN DI YOGYAKARTA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

PLANETARIUM SEMARANG TA 118 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENATAAN KORIDOR JALAN KASONGAN DI BANTUL

KOMPLEK GALERI SENI LUKIS di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

1. Bab I Pendahuluan Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN HUTAN WISATA (WANAWISATA) CINDELARAS DI KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1 PAUD DAN SD ALAM DI SEMARANG TUGAS AKHIR 115 ALIZA MELINDA (L2B ) 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. TAMAN BUDAYA DI TEGAL (Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

RESORT HOTEL DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Perencanaan dan Perancangan Tujuan. Apartemen di Jakarta

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

BAB I PENDAHULUAN TA 29

Penekanan Desain Arsitektur Ekologis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA REKREASI WISATA ALAM CURUG SEWU KENDAL

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

2. TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA CIPANAS GARUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VILLA RESORT DI KAWASAN WISATA BANDUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA CIATER DI SUBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PUSDIKLAT BULUTANGKIS DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah kegiatan seseorang dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan perbedaan waktu kunjungan dan motivasi kunjungan. Menurut Pendit (1994), pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standart hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktifitas lainnya. Selanjutnya sebagai sektor yang komplek juga meliputi industri-industri klasik seperti industri kerajinan dan cinderamata, penginapan dan transportasi, secara ekonomis juga dipandang sebagai industri. Pariwisata dapat menciptakan suasana kehidupan yang bersifat aktif dan kehidupan yang sehat jasmani dan rohani. Melalui pariwisata kita dapat menyelami kebudayaan, adat-istiadat, cara hidup bangsa/suku bangsa lain, dan menikmati serta mengagumi keindahan objek wisata yang ada. Fungsi wisata pada saat ini tidak lagi terbatas pada kegiatan santai/piknik saja, akan tetapi dituntut untuk dapat menampung kegiatan lainnya, seperti rekreasi aktif, rekresi pasif, hiburan, kontak sosial dan sebagainya. Potensi sektor pariwisata yang dimiliki suatu daerah sangat beragam salah satu adalah kegiatan wisata yang saat ini sedang menarik perhatian besar yaitu ekowisata, hal tersebut dikarenakan industri pariwisata ini berbasis lingkungan yang memberikan dampak kecil bagi kerusakan alam dan budaya lokal sekaligus menciptakan peluang kerja dan pendapatan serta membantu kegiatan konservasi alam itu sendiri. Ekowisata merupakan suatu konsep yang mengkombinasikan kepentingan industri kepariwisataan dengan para pecinta lingkungan. Para pecinta lingkungan menyatakan bahwa perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup hanya dapat tercapai dengan melibatkan orang-orang yang tinggal dan menggantungkan hidupnya pada daerah yang akan dikembangkan menjadi suatu kawasan wisata dan menjadikan partner dalam upaya pengembangan wisata tersebut. Metode ini diperkenakan oleh Presiden World Wild Fund (WWF).

2 Ekowisata pada saat sekarang ini menjadi aktivitas ekonomi yang penting yang memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk mendapatkan pengalaman mengenai alam dan budaya untuk dipelajari dan memahami betapa pentingnya konservasi keanekaragaman hayati dan budaya lokal. Pada saat yang sama ekowisata dapat memberikan generating income untuk kegiatan konservasi dan keuntungan ekonomi pada masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi ekowisata. Salah satu obyek ekowisata alam yang ada yaitu Kawasan Wana Wisata Penggaron yang merupakan kawasan hutan yang terletak di wilayah Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Semarang, Perum PERHUTANI Unit 1 Jawa Tengah. Secara geografis Wana Wisata Penggaron sangat strategis, yaitu berada ±18 km di sebelah selatan Kota Semarang dan 3 km di sebelah timur Kota Ungaran. Luasnya mencapai 500 Ha (150 Ha masuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Semarang dan 350 Ha lebihnya masuk ke dalam wilayah adminstrasi Kota Semarang). Namun kawasan pariwisata Kabupaten Semarang yang potensi ini memiliki permasalahan utama yaitu belum didayagunakan secara optimal potensi alam yang ada, misalnya dalam pengelolaan kawasan wisata hutan Penggaron minimnya penyediaan sarana dan prasarana bagi pengunjung dan tidak didukung pemberdayaan masyarakat yang berada tinggal di sekitar kawasan Wana Wisata Penggaron yang masih rendah. 1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan Menciptakan suatu landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur, dengan suatu penekanan desain yang spesifik sesuai dengan originalitas/ karakter judul dan citra yang dikehendaki atas judul yang diajukan. 1.2.2 Sasaran Sasaran pembahasannya adalah tersusunnya konsep dasar beserta program ruang yang sesuai dengan kapasitas pada lahan yang sesuai perencanaan dan perancangan Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang. 1.3 Manfaat 1.3.1 Secara Subyektif Memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh tugas akhir sebagai ketentuan kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik

3 Universitas Diponegoro dan sebagai pedoman dalam perencanaan dan perancangan Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang 1.3.2 Secara Obyektif a. Usulan tentang Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron Sebagai Kawasan Ekowisata Kabupaten Semarang diharapkan dapat menjadi salah satu masukan yang berarti bagi masyarakat dan pemerintah Kabupaten Semarang dan juga Perum Perhutani sebagai pengelola kawasan ini. b. Bagi Pembangunan di sektor pariwisata akan menjadi kontribusi yang besar dalam merancang sebuah kawasan wisata yang berwawasan lingkungan. c. Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa yang akan mengajukan Proposal Tugas Akhir. 1.4 Lingkup Pembahasan 1.4.1 Ruang Lingkup Substansial Pembahasan dititikberatkan pada hal-hal yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur, berisi tentang lingkup perencanaan dan perancangan kawasan ekowisata, dimana kawasan ini merupakan kawasan dengan bangunan jamak dan perancangan tapak dan lansekap menjadi unsur utama. Kawasan ini juga diharapkan dapat mewadahi aktivitas kawasan sebagai obyek wisata yang berwawasan lingkungan di Kabupaten Semarang. 1.4.2 Ruang Lingkup Spasial Secara administratif kawasan perencanaan Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron terletak di Kota Ungaran, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. 1.5 Metode Pembahasan Metode pembahasan yang digunakan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) yang berkenaan dengan judul Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang ini adalah metode deskriptif dokumentatif. Metode ini memaparkan, menguraikan, dan menjelaskan mengenai design requirement (kebutuhan desain) dan design determinant (penentuan desain) terhadap perencanaan dan perancangan Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang. Adapun design requirement dan design determinant yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Pengembangan

4 Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang adalah batasan lingkup perencanaan, sarana prasarana serta program ruang. Berdasarkan design requirement dan design determinant inilah nantinya akan ditelusuri data-data apa saja yang diperlukan dalam perencanaan dan perancangan Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang. Data yang terkumpul kemudian akan dianalisa lebih mendalam dengan bahan, alat, dan cara penganalisaan sesuai dengan kriteria yang akan dibahas. Dari hasil penganalisaan inilah nantinya akan didapat suatu kesimpulan, batasan, dan anggapan secara jelas mengenai perencanaan dan perancangan Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang. Hasil keseluruhan nantinya merupakan konsep yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang sebagai landasan dalam Desain Grafis Arsitektur. Dalam pengumpulan data, akan diperolehan data yang kemudian akan dikelompokkan ke dalam 2 kategori, yaitu: 1.5.1 Data Primer 1.5.1.1 Observasi Lapangan Dilakukan dengan cara pengamatan langsung melalui studi kasus, di wilayah kawasan perencanaan dan perancangan Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang melalui pengumpulan data fisik maupun non fisik. Data fisik adalah data yang didapat berupa peta built-up area kawasan perancangan dan dokumentasi hasil observasi lapangan. Sedangkan data non fisik, data yang didapat berupa data-data mengenai studi lapangan yang sudah pernah dilakukan pada kawasan terkait dan data-data pendukung lainnya yang didapatkan dari instansi terkait. 1.5.1.2 Wawancara Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak dinas pemerintahan terkait, seperti Bappeda Kabupaten Semarang, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang, Dinas Pemuda Olahraga dan Perum Perhutani KBM JLPL Unit I Jawa Tengah mengenai rencana pengembangan tematik Kawasan Wana Wisata Penggaron, dan lain-lain. 1.5.1.3 Studi Banding Studi banding dilakukan ke beberapa tempat wisata sejenis dengan skala nasional maupun internasional.

5 1.5.2 Data Sekunder Studi literatur melalui buku dan sumber-sumber tertulis mengenai perencanaan dan perancangan kawasan hutan dan kawasan wisata serta peraturanperaturan yang berkaitan dengan studi kasus perencanaan dan perancangan Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang. Selain itu ditunjang oleh refrensi mengenai konsep Eko Arsitektur. Data sekunder juga didapat dari referensi internet. 1.6 Sistematika Pembahasan Pokok bahasan dalam laporan ini terdiri dari enam bab, antara lain : BAB I Pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang, tujuan, sasaran, manfaat, lingkup pembahasan, metode pembahasan, sistematika pembahasan dan alur pikir. BAB II Tinjauan Pustaka Berisi studi pustaka untuk mengkaji aspek-aspek perencanaan dan perancangan arsitektur Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang, serta studi konsep tentang konsep desain Ecological Architecture, yang dilengkapi dengan studi banding. BAB III Tinjauan Lokasi Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang. Berisi data fisik dan non-fisik seperti data umum tentang Propinsi Jawa Tengah, tinjauan Kabupaten Semarang, tinjauan Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron Sebagai Kawasan Ekowisata Kabupaten Semarang. BAB IV Kesimpulan, Batasan, Anggapan Menguraikan tentang kesimpulan dari bab-bab sebelumnya mengenai Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang serta mengungkapkan batasan dan anggapan dari uraian pada bab sebelumnya. BAB VI Analisa Pendekatan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur 1. Pendekatan Perencanaan Pendekatan perencanaan Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang berupa beberapa analisa seperti pendekatan kegiatan, pelaku, pendekatan jumlah pengunjung,

6 kebutuhan ruang/ fasilitas, kapasitas, pendekatan besaran ruang, dan kebutuhan luas tapak. Kebutuhan fasilitas ditentukan dari data yang diperoleh berupa potensi alam yang ada, keinginan wisatawan (pengunjung), jenis atraksi wisata, proses kegiatan dan kelompok kegiatan, studi banding mengenai potensi, studi kasus mengenai permasalahan kawasan. Data tersebut dianalisa dengan cara mengkaji studi banding dan studi kasus. Hasil analisa tersebut berupa data pengunjung dan pengelola yang disertai studi banding mengenai frekuensi, jumlah, dan tujuan. Kapasitas diperoleh dari analisa prediksi jumlah pengunjung dan yang berdasarkan pada hasil analisa kebutuhan fasilitas. Program ruang diperoleh dari analisa kebutuhan fasilitas dan kapasitas dengan studi banding mengenai standar besaran ruang. Kesesuaian lahan merupakan tahap akhir perencanaan. 2. Pendekatan Perancangan Pendekatan perancangan Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang berupa karakter kawasan, penekanan desain, basic desain kawasan, dan pola desain. Karakter kawasan diperoleh dari data mengenai aspek fungsional, aspek kontekstual, aspek teknis, aspek kinerja, dan aspek citra. Penekanan desain dihasilkan dari proses karakter kawsan melalui kolaborasi antara konteks image sebuah kawasan 50% dengan kemampuan gagasan ide individu 50%. Basic desain dihasilkan dari proses penekanan desain melalui eksplorasi desain. Pola desain rancangan Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang diperoleh dari data basic desain kawasan dan program ruang yang diproses melalui eksplorasi karakter tapak dan karakter kawasan. BAB VII Konsep Dasar dan Program Perencanaan dan Perancangan Berisi tentang hasil pembahasan analisa program perencanaan yang berupa program ruang, konsep (filosofi dasar) perancangan, dan luas kebutuhan tapak pada Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron

7 1.7 Alur Pembahasan LATAR BELAKANG : Kabupaten Semarang dengan konsep Ecological Architecture yang akan digunakan sebagai acuan dalam tahap desain grafis. AKTUALITAS Sektor pariwisata merupakan sektor strategis dalam pembangunan perekonomian di Kabupaten Semarang Jumlah pengunjung Wana Wisata Penggaron semakin menurun setiap tahunnya. Wisata Penggaron belum berfungsi secara optimal, jumlah pengunjung yang semakin berkurang karena kondisi sarana dan pra sarana wisata yang tidak baik. Arahan pengembangan kawasan wisata yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Semarang, salah satunya pengmbangan kawasan wisata dengan potensi utama berupa panorama dan keindahan alam. URGENSI Diperlukan Pengembangan Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang beserta fasilitas penunjang sebagai kawasan rekreasi. ORIGINALITAS Perencanaan Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang sebagai wisata yang memadukan konsep wisata alam dan buatan khusus untuk keluarga yang dapat menghibur sekaligus mengedukasi dengan penekanan desain arsitektur ekologis. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Hutan Wisata Tinjauan Bumi Perkemahan Tinjauan Kawasan Wisata Studi banding DATA Survey lapangan, internet, literature, wawancara Tinjauan Pariwisata Kabupaten Semarang Tinjauan Wanawisata Penggaron Aspek Fungsional Fungsi, Aktivitas, Fasilitas, Pengguna, Kapasitas Aspek Kontekstual Hubungan dan respon terhadap lingkungan Aspek Kinerja Utilitas Aspek Teknis Perancangan kawasan dan struktur Aspek Arsitektural Penekanan desain Arsitektur Ekologis Konsep Dasar dan Program Perencanaan dan Perancangan Bumi Perkemahan Penggaron Kabupaten Semarang