BAB IV ANALISIS KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL DI PUSAT PERBUKUAN. dan karyawan-karyawan membangun dan mempertahankan sebuah lingkungan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN. tugas pengelolaan keuangan pemerintah kota medan belum begitu kompleks maka

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 243 TAHUN 2014

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal.

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

Menimbang. Mengingat. Menetapkan

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Akuntansi dan Pelaporan

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Tugas Dan Fungsi. Sekretariat Jenderal. Dewan Energi Nasional.

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA,

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Rincian Tugas. Unit Kerja. Inspektorat Jenderal PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

Apa sebenarnya SPI dan SPIP?

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG. RINCIAN TUGAS UNIT KERJA Dl LINGKUNGAN INSPEKTORAT JENDERAL

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH


BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Visi Universitas XY pada tahun 2025 adalah menjadi. kecendekiaan. Salah satu misi untuk mewujudkan visi tersebut adalah

WALIKOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3/K/I-XIII.2/7/2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-A TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR :... i DAFTAR ISI :... ii BAB I : PENDAHULUAN 2 BAB II : GAMBARAN PELAYANAN UMUM SKPD 8

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGHUBUNG PROVINSI RIAU

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

2 Nomor 5071, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2964); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang N

PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 46 TAHUN 2008

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : LAMPIRAN : 3 (TIGA) TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL DI PUSAT PERBUKUAN 4.1 Analisis Lingkungan Pengendalian Lingkungan umum di mana karyawan melaksanakan tanggung jawabnya di Pusat Perbukuan. Manajemen yang dipimpin oleh seorang WMM (Wakil Manajemen Mutu) dan karyawan-karyawan membangun dan mempertahankan sebuah lingkungan yang membangun sikap positif dan mendukung lingkungan pengendalian dan konsensus manajemen. Beberapa komponen lingkungan pengendalian di Pusat Perbukuan adalah sebagai berikut. 1) Integritas dan nilai etika dari karyawan dan manajemen tercantum pada Visi, Misi, Renstra Jangka Menengah dan Jangka Panjang, Peta jalan Perbukuan Nasional (2014) dan jangka panjang (2025) dan dalam dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, Analisis Pengembangan Organisasi dan Tata Laksana Perbukuan. Manajemen memegang peranan penting dalam menciptakan etika organisasi dan memberikan contoh etika yang baik, khususnya dalam menyusun dan mempertahankan irama etika organisasi, menyediakan petunjuk perilaku yang tepat, menghilangkan gejala-gejala tingkah laku yang tidak etis, dan menentukan kedisiplinan jika diperlukan. xxix

Mengenai kelengkapan, Pusat Perbukuan menetapkan, menyediakan, dan memelihara prasarana yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan produk layanan. 2) Komitmen manajemen terhadap kompetensi Komponen ini tercantum dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah yang merupakan tanggung jawab Kepala Pusat Perbukuan. Semua personil Pusat Perbukuan memiliki dan mempertahankan suatu tingkat kompetensi di mana seseorang dapat melaksanakan tugas yang diembannya. Semua karyawan Pusat Perbukuan yang mengerjakan pekerjaan yang mempengaruhi mutu harus dipastikan kemampuannya berdasarkan; pendidikan, pelatihan, keterampilan, dan pengalaman yang sesuai dengan tugas masing-masing dan dibuatkan matrik kompetensinya. Pengetahuan dan keterampilan setiap karyawan harus sesuai dengan pekerjaannya. Manajemen Pusat Perbukuan harus mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang sesuai yang dibutuhkan untuk berbagai pekerjaan dan mengadakan training, pencalonan dan bimbingan konseling, serta penilaian kinerja. Training, pencalonan dan bimbingan konseling,serta penilaian kinerja telah dilakukan oleh pimpinan subbidang dan subbagian, namun pemantauan hasil training apakah bermanfaat atau berpengaruh terhadap pekerjaan karyawan tersebut belum dilakukan. 3) Filosofi manajemen dan gaya operasional organisasi Hal ini dapat dilihat pada SOP (Standar Operasional Produk)/POS (Prosedur Operasional Standar) pada setiap subbidang dan subbagian di Pusat Perbukuan. xxx

4) Struktur Organisasi Struktur organisasi menunjukkan framework manajemen untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi di Pusat Perbukuan menunjukkan secara jelas kewenangan dan tanggung jawab masing-masing dan memiliki hubungan yang sesuai. Struktur organisasi Pusat Perbukuan diatur dalam Permendiknas Nomor 23 tahun 2005. Tugas dan fungsi setiap subbagian dan subbidang mengacu pada Permendiknas Nomor 23 tahun 2005 dan Permendiknas Nomor 27 tahun 2006 serta tugas dan fungsi tambahan berdasarkan Keputusan Kepala Pusat Perbukuan Depdiknas. 5) Cara unit kerja mendelegasikan kewenangan dan tanggung jawab Hal ini tercantum dalam proses analisis jabatan, Uraian Tugas dan fungsi tiap karyawan. Dokumen ini merupakan tanggung jawab dari subbagian tatalaksana dan kepegawaian. 4.2 Analisis Penilaian Resiko Komponen Penilaian Resiko terdiri atas 2 bagian yaitu: 1. Identifikasi resiko Proses identifikasi resiko sampai level program tidak tertuang secara eksplisit, namun setiap subbidang dan subbagian melakukan identifikasi resiko dalam menjalankan setiap program. Namun demikian, Pusat Perbukuan dalam Analisis SWOT Pengembangan Organisasi dan Tata Laksana Pusat Perbukuan telah melakukan Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan secara umum baik internal maupun eksternal, yaitu: xxxi

a. Faktor Internal: Kelembagaan, SDM, Sarana Prasarana, Program, dan Anggaran. b. Faktor eksternal: Globalisasi dengan segala akibatnya, Otonomi daerah, Kebijakan Diknas, SDM Diknas, Kelembagaan Perbukuan, Sarana Prasarana Perbukuan, Prioritas Nasional, Sistem Pendidikan, dan Tuntutan Masyarakat. 2. Penilaian resiko Seperti halnya identifikasi resiko, penilaian resiko sampai level aktivitas juga tidak tertuang secara eksplisit dalam sebuah dokumen, namun setiap subbidang dan subbagian melakukan penilaian resiko dalam menjalankan setiap program. Pengendalian internal di Pusat Perbukuan belum dilakukan secara eksplisit, khususnya dalam menyediakan sebuah penilaian resiko sampai level program, baik resiko dari dalam maupun dari luar. Penilaian resiko masih dinyatakan secara implisit oleh kepala subbidang dan subbagian di Pusat Perbukuan. Penilaian resiko yang dimaksud seharusnya adalah proses identifikasi dan Analisis risiko yang relevan yang dapat menghambat pencapaian tujuan program. Manajemen perlu secara komprehensif mengidentifikasi resiko dan seharusnya mempertimbangkan semua interaksi yang signifikan antara entitas dan instansi lain sebaik mempertimbangkan faktor-faktor intern, dan harus sampai level aktivitas. Di Pusat Perbukuan belum secara ekspilisit menyatakan metode identifikasi resiko sampai level aktivitas seperti aktivitas merangking secara kualitatif dan kuantitatif, namun konferensi manajemen, merancang dan perencanaan strategis, dan mempertimbangkan temuan-temuan dari audit dan penilaian lain sudah dilakukan. Pusat Perbukuan telah melakukan audit intern yang dilaksanakan oleh karyawan Pusat Perbukuan sendiri. Audit intern ini dilakukan antar subbidang dan subbagian di xxxii

lingkungan Pusat Perbukuan. Hal ini terbukti efektif, di mana auditor intern menemukan banyak masalah dan alternatif pemecahan masalah yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program-program. Hal ini sesuai dengan pendapat Cheney, 2008 bahwa auditor intern dari dalam organisasi akan lebih dapat menilai karena mereka saksi, tinggal setiap hari, tidak hanya kunjungan sekalikali ke kantor atau melalui survey terhadap tingkah laku karyawan. 4.3 Analisis Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian merupakan bagian integral dari perencanaan, implementasi, pelaporan, dan pertanggungjawaban karyawan terhadap sumber daya pemerintah dan pencapaian hasil yang efektif. Aktivitas pengendalian terjadi pada semua tingkatan dan fungsi entitas. Hal itu termasuk aktivitas seperti persetujuan, autorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, laporan kinerja, pemeliharaan keamanan, pemeliharaan rekaman yang terkait, yang menjadi bukti pelaksanaan kegiatan sesuai dokumennya. Perencanaan, perancangan dan pengembangan dilakukan oleh bagian/bidang dan subbagian/subbidang Pusat Perbukuan. Kepala Pusat Perbukuan juga memberikan bukti keterlibatannya pada pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutu (SMM) di Pusat Perbukuan, serta terus-menerus memperbaiki keefektifannya. Aktivitas pengendalian ada 2 jenis yaitu: Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi. 4.3.1 Pengendalian umum Di Pusat Perbukuan, pengendalian umum terdapat dalam dokumen dari subbidang tatalaksana dan kepegawaian. Kepala Subbagian tatalaksana dan kepegawaian xxxiii

mempunyai wewenang merencanakan dan melakukan analisis jabatan, analisis organisasi, penyempurnaan organisasi, sistem dan prosedur kerja, penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pertimbangan hukum, dan penyusunan bahan kerja sama, serta perencanaan, mutasi, pengembangan, disiplin pegawai, dan penyusunan laporan Pusat. 4.3.2 Pengendalian aplikasi Untuk pengendalian aplikasi di Pusat Perbukuan terdapat dalam dokumen pada subbidang data dan informasi. Kepala Subbidang Data mempunyai wewenang merencanakan, mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data untuk bahan perencanaan pengembangan dan pengendalian perbukuan. Sedangkan Kepala subbidang Pelayanan Informasi perbukuan mempunyai wewenang merencanakan dan melakukan penyiapan, pengolahan, dan pengembangan bahan layanan informasi perbukuan. 4.4 Analisis Informasi dan Komunikasi Informasi Akuntansi terdapat dalam 2 bentuk, yaitu Laporan Keuangan dan Laporan Barang Milik Negara. 4.4.1 Laporan Barang Milik Negara Laporan barang milik negara dibuat berdasarkan pada Standar Akuntansi Barang Milik Negara. Laporan ini dibuat oleh Kepala subbagian rumah tangga yang memiliki wewenang merencanakan dan melakukan urusan persuratan, kearsipan, perpustakaan, perlengkapan, keprotokolan, ketertiban, keamanan, kebersihan, dan keindahan di xxxiv

lingkungan Pusat. Laporan mengenai barang persediaan khususnya buku, belum tercatat secara lengkap. Arus informasi Laporan Barang Milik Negara di Pusat Perbukuan sesuai dengan Permenkeu No. 59 ialah sebagai berikut. - Pusat Perbukuan melaksanakan proses akuntansi atas dokumen sumber dalam rangka menghasilkan data transaksi BMN (Barang Milik Negara), Laporan BMN, dan laporan manajerial lainnya yang termasuk dananya bersumber dari anggaran pembiayaan dan perhitungan. - Data transaksi BMN disampaikan kepada petugas akuntansi Pusat Perbukuan (dari subbagian rumah tangga ke bagian keuangan) setiap bulan dalam bentuk ADK untuk penyusun neraca. - Laporan BMN, beserta ADK data transaksi BMN disampaikan kepada UAPPBE1 (Sekretaris Jenderal Depdiknas) setiap semester. - Selain untuk memenuhi kebutuhan manajerial, laporan BMN merupakan bahan penyusun Catatan atas Laporan Keuangan tingkat instansi dan Lampiran Laporan Keuangan. 4.4.2 Laporan Keuangan Laporan Keuangan yang terdiri atas Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan atas laporan Keuangan dibuat berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan. Laporan ini dibuat oleh Kepala Subbagian Keuangan di Pusat Perbukuan yang mempunyai wewenang merencanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana, program, dan anggaran serta pembiayaan, perbendaharaan, dan evaluasi pelaksanaan anggaran Pusat. xxxv

Arus Informasi di Pusat Perbukuan sesuai dengan Permenkeu no. 59 tahun 2005 ialah sebagai berikut. - Pusat Perbukuan sebagai pengguna anggaran pembiayaan dan perhitungan memproses dokumen sumber untuk menghasilkan laporan keuangan (LRA, Neraca, dan Catatan atas Laporan keuangan) - Pusat Perbukuan menyampaikan LRA dan Neraca beserta ADK (Arsip Data Komputer) setiap bulan ke KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) - Pusat Perbukuan melakukan rekonsiliasi dengan KPPN setiap bulan. - Hasil rekonsiliasi dituangkan dalam berita acara rekonsiliasi. - Pusat Perbukuan menyampaikan LRA dan Neraca beserta ADK setiap bulan kepada Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional selaku UAPPA-E1. - Pusat Perbukuan menyampaikan laporan keuangan semesteran dan tahunan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan. Komponen komunikasi pada pengendalian internal di Pusat Perbukuan, terdapat secara internal maupun eksternal. Secara internal misalnya dalam komunikasi dilakukan dengan buletin intern, nota dinas, maupun pengumuman. Selain itu, Kepala Pusat Perbukuan mengeluarkan peraturan tentang tata cara berkomunikasi antar-bagian/bidang dan subbagian/subbidang di Pusat Perbukuan, antara lain dengan menggunakan fasilitas telepon pabx, sehingga secara cepat dapat berkomunikasi. Walaupun dengan menggunakan fasilitas telepon pabx, rekaman proses komunikasi harus dipelihara. Setiap pejabat/petugas diberi nomor extention masing-masing. Selain secara lisan dan terekam dapat pula digunakan sistem tertulis dengan memo. xxxvi

Secara eksternal komunikasi dilakukan melalui leaflet/folder, booklet, brosur, poster, banner, iklan media cetak dan elektronik, serta website. Komunikasi dengan pelanggan disampaikan secara tertulis atau lisan untuk memberikan informasi tentang produk Pusat Perbukuan, menjawab pertanyaan pelanggan dan penanganan kerjasama dan umpan balik pelanggan. Komunikasi dengan pelanggan dapat juga menggunakan media elektronik melalui situs www.sibi.or.id dan email pusbuk@sibi. or.id. Di Pusat Perbukuan, Kepala Bidang Informasi Perbukuan mempunyai wewenang untuk merancang dan mengembangkan sistem informasi perbukuan. 4.5 Analisis Pengawasan Komponen pengawasan di Pusat Perbukuan dilakukan melalui pengendalian alat pemantauan dan pengukuran, Rapat Tinjauan Manajemen, kepala subbidang dan kepala bidang masing-masing, Kepala Pusat, dan Wakil Manajemen Mutu. Beberapa hal di Pusat Perbukuan terkait dengan komponen Pengawasan pada Pengendalian Internal adalah sebagai berikut. 1. Kepala Pusat Perbukuan memiliki wewenang mengesahkan perubahan dan mengendalikan sistem mutu di Pusat Perbukuan. 2. Kepala Bagian Tata Usaha memverifikasi, memvalidasi dan mengendalikan sumberdaya. 3. Kepala Bidang Pengembangan Naskah dan Pengendalian Mutu Buku merancang dan mengendalikan kegiatan pengembangan naskah dan pengendalian mutu buku. 4. Penjaminan Mutu/ Wakil Manajemen Mutu membantu Kepala Pusat Perbukuan mengendalikan mutu kegiatan Pusat Perbukuan, menyusun dan mengembangkan xxxvii

dokumen, mengelola, dan memelihara dokumen/rekaman, melakukan penjaminan mutu proses dan hasil, mengukur, dan memantau layanan Pusat Perbukuan. 5. Tim audit intern melakukan audit internal di seluruh subbagian dan subbidang di Pusat Perbukuan. Pengawasan menjamin efektivitas pengendalian internal sepanjang waktu. Hal itu dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut. b) terus menerus c) evaluasi secara periodik Oleh karena itu, audit intern di Pusat Perbukuan harus terus dilakukan dan mempunyai periode tertentu. Penemuan kekurangan selama pengawasan atau melalui evaluasi terpisah harus dikomunikasikan kepada individu yang bertanggung jawab terhadap fungsi dan paling tidak terhadap atasan langsung. Hal-hal yang serius harus dilaporkan kepada pimpinan. Pengawasan dari pengendalian internal harus termasuk kebijakan dan prosedur untuk menjamin bahwa temuan-temuan audit dan laporan lain dapat dipecahkan secara tepat. Pusat Perbukuan mulai melaksanakan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan Secara terus-menerus memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutu melalui penerapan kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisis data, tindakan korektif dan preventif serta tinjauan manajemen. xxxviii