PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP WARNA MELALUI METODE PROYEK. Sri Endah Cahyaningsih

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MELENGKAPI HURUF MENJADI KATA TAMAN KANAK-KANAK AL HIKMAH AGAM

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SAINS DENGAN METODE EKSPERIMEN DI KELOMPOK A TK 01 NGLEBAK TAWANGMANGU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN POHON PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK LUBUK BASUNG. Eva Mirmiyanti ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

Meningkatkan Perilaku Sosial Anak melalui Metode Kerja Kelompok pada Kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Toboli

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini sangat perlu, hal ini dikarenakan pada usia itu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR

PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

PENINGKATAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI PERMAINAN MONTASE DI RA DARUL ULUM PGAI PADANG

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK WONOREJO KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK SATU ATAP BATU KUALI TALAWI SAWAHLUNTO

Disusun Oleh: N U R Y A T I NIM : A53B090052

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

SKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU KATA DENGAN KANTONG PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK GADIH RANTI AGAM

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI KEGIATAN BERMAIN PASIR HARTA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN PAUD-IT NUURUL FIKRI TRENGGALEK

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SUMARTIN NPM:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

Meningkatkan Kreatifitas Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Balok Di RA Suryawiyyah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara terjadwal, dan dalam suatu interaksi edukatif di bawah

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ANGKA DI RAUDHATUL ATHFAL AL MUTTAQIN KABUPATEN AGAM ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

PENINGKATAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN PUZZLE BUAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH 1 BUKITTINGGI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Anak Usia Dini. Oleh : WAHYUNI A53H111012

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN IRAWATI

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

Upaya Meningkatkan Belajar Sains Anak Melalui Metode Eksperimen

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan anak yang aktif dan sangat imajinatif serta

STRATEGI PEMBELAJARAN SAINS UNTUK ANAK PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR AWAL

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian PerSyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini ALIMATUL FADLIYAH

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

MENGURUTKAN ANGKA 1-20 DENGAN METODE BERMAIN MENCARI NOMOR KURSI PADA ANAK KELOMPOK B DI PAUD SEKAR PAGUNG KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH Oleh YULIA SARI NIM :2007/88541 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH Yulia Sari* Abstrak: Kemampuan sains anak di Taman Kanak-kanak Tri Bina masih rendah, ini disebabkan kurangnya variasi metode pembelajaran sains, sehingga anak merasa bosan dan tidak tertarik. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan sains anak. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek peneliti pada anak kelompok B yang berjumlah 20 orang. Pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi, hasil penelitian diolah dengan teknik persentase yang dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Kata-kata Kunci: Sains; Metode Demonstrasi Pendahuluan Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan fisikis anak. Karena masa ini adalah masa yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi diri, karena anak memiliki ketertarikan yang lebih tinggi untuk melakukan kegiatan yang baru dan menyenangkan. Perkembangan anak usia dini haruslah didukung oleh orang tua, sekolah dan lingkungan sekitarnya, stimulasi sangat penting agar potensi yang dimiliki anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, hal ini dapat terwujud melalui pendidikan anak usia dini. Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa: Pendidikan Anak Usia Dini adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan pada anak sejak lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan melalui pembinaan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan fisikis agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. Kurikulum 2004 standar kompetensi, untuk meletakan dasar kearah perkembangan pembiasaan yang mencakup moral, nilai-nilai agama, sosial emosional serta kemandirian dan juga dalam bidang pengembangan kemampuan dasar yang mencakup bahasa, kognitif,

seni serta fisik motorik. Guru hendaknya memahami karakter dan kemampuan anak yang harus dikembangkan, karena pada masa ini merupakan masa kritis untuk memperkenalkan ataupun menanamkan segala hal yang positif dan berguna bagi perkembangan anak di masa selanjutnya. Anak Usia Dini adalah anak yang berada pada tahap pengembangkan potensi dirinya, Usia ini sering disebut dengan usia emas. Mutiah (2010: 6) anak usia dini merupakan kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik kasar dan halus), kecerdasan (daya pikir, daya cipta), sosial emosional, bahasa dan komunikasi. Sesuai dengan tujuan program kegiatan belajar anak di Taman Kanak-kanak yaitu untuk membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Pelaksanaan pembelajaran di Taman Kanak-kanak mempunyai prinsip bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain. Anggani (1995: 1) bahwa bermain itu adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh anak dengan atau tanpa menggunakan alat yang menghasilkan pengertian atau informasi, memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak. Kenyataan di lapangan yang peneliti dapatkan di Taman Kanak-kanak Tri Bina, peneliti menemukan sebuah kondisi yang menunjukan bahwa peserta didik tidak tertarik pada kegiatan sains, hal ini disebabkan dalam proses belajar mengajar guru di sekolah pada umumnya melakukan tanyajawab dengan menggunakan media gambar, kegiatan seperti ini membawa dampak yang tidak baik bagi peserta didik yang hanya melihat gambar dan mendengarkan guru sehingga membuat anak jenuh dan tidak tertarik. Keadaan seperti ini membuat suasana belajar menjadi pasif dan tidak menyenangkan. Kurangnya variasi dalam metode pembelajaran, kurangnya alat/media pembelajaran yang mendukung kegiatan sains, sehingga anak tidak tertarikan untuk bembelajar dan mengakibatkan kemampuan sains anak kurang meningkat. Kegiatan sains tidak lepas dari kehidupan kita sehari-hari, yang berfungsi untuk memberikan pengalaman seperti melakukan observasi untuk melihat bagaimana suatu kejadian di alam dan di lingkungan tempat tinggal kita pada khususnya. Setiadi (2005: 157) menyatakan bahwa: sains adalah ilmu yang dapat diuji (hasil pengamatan sesungguhnya),

kebenarannya dan dikembangkan secara konsisten dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori. Nugraha (2005: 5) mengartikan bahwa Sains merupakan suatu proses maupun hasil atau produk serta sebagai sikap. Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis dan bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsipprinsip saja, tetapi juga merupakan proses penemuan, yang menekankan pada pengalaman secara langsung. Sains merupakan proses mencari dan menemukan suatu kebenaran melalui ilmu pengetahuan. Pembelajaran sains untuk anak bertujuan agar dapat mengembangkan peserta didik secara utuh baik pikirannya, hatinya, maupun jasmaninya, serta mengembangkan intelaktual, emosional dan fisik jasmani, serta kognitif, afektif dan fisikomotor. Nurani (2005: 12) menyatakan bahwa tujuan pembelajaran sains adalah agar anak mampu secara aktif memahami informasi tentang apa yang ada disekitar lingkungan tempat tinggalnya. Pendidik mempunyai peran yang sangat penting dalam melaksanakan pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Guru adalah pelaksana pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa, dimana pada waktu proses belajar mengajar guru perlu menciptakaan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi anak, baik itu dari media pembelajaran maupun metode-metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, Sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak. Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan, metode dipilih berdasarkan strategi kegiatan yang sudah ditetapkan. Menurut Moeslichatoen (2004: 7) menyatakan bahwa metode adalah cara yang dalam berkerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan. Seorang guru akan menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan gaya melaksanakan kegiatan pembelajaran, namun untuk pembelajaran anak usia dini metode yang digunakan adalah metode yang memenuhi kebutuhan dan minat anak. Metode yang digunakan untuk pembelajaran di Taman Kanak-kanak salah satunya adalah metode demonstrasi Djafar (2005: 15) menyatakan bahwa metode demonstrasi merupakan suatu cara untuk menunjukkan atau memperagakan obyek maupun proses dari suatu kejadian atau peristiwa. Metode demonstrasi akan dapat membantu anak memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian dan menjawab pertanyan yang

timbul dalam hati anak-anak. Guru akan membantu penjelasan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengambil kesimpulan dari suatu kejadian atau peristiwa. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa perlu melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas, yaitu dengan melakukan kegiatan sains yang berjudul peningkatan kemampuan sains anak usia dini melalui metode demonstrasi di Taman Kanak-kanak Tri Bina. Melalui metode demonstrasi ini peneliti melakukan penelitian dan upaya peningkatkan kemampuan sains anak serta kecintaan peserta didik terhadap sains dan dapat mengenal konsep-konsep sains secara sederhana dalam kehidupan sehari-hari dan juga sebagai persiapan diri untuk menjadi ilmuwan cilik serta untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Peneliti berharap apa yang dilakukan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Taman Kanak-kanak. Fokus masalah dari penelitian ini peningkatan kemampuan sains anak melalui metode demonstrasi di Taman Kanak-kanak Tri Bina Payakumbuh pada kelompok B. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan sains anak usia dini. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan masukan untuk mengetahui seberapa besar minat anak belajar sains melalui metode demonstrasi dan dapat membantu memberikan pamahaman bagi orang tua akan pentingnya pendidikan dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak, diantaranya perkembangan kemampuan sains anak. Metode Penelitian Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus, tiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan dengan rentang waktu + dua bulan. Penelitianini satu lembaga pendidikan formal bagi anak usia dini yaitu di Taman Kanak-kanak Tri Bina Payakumbuh, yang jumlah siswanya 20 orang. Penelitian ini mengikuti model Kemmis dalam Zainal (2006: 22) yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Dalam penelitian ini peneliti terlibat lansung dalam kegiatan pembelajaran yang dibantu oleh guru kolabolator yang bernama Ibuk Indra Yeni agar nanti memperoleh data yang akurat dan memberikan kemudahan bagi peneliti dalam berbagai hal yang dirasa perlu yang berkaitan dengan penelitian ini. Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data, kualitas instrumen akan menentukan kualitas data yang terkumpul. Dalam penelitian ini

adapun instrumen yang digunakan yaitu pedoman observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah melalui data kualitatif, yang mana berupa hasil pengamatan pelaksanaan penelitian yang dilakukan seperti lembaran observasi peserta didik, format wawancara dan dokumentasi. Analisis hasil observasi dengan cara melihat peserta didik, hal ini bertujuan untuk sejauh mana perkembangan sains anak. Analisi hasil wawancara dengan cara melihat tindakan peneliti dengan narasumber (anak), hal ini bertujuan untuk melihat hasil dari kemampuan sains anak dan analisis data yang peneliti lakukan adalah dengan mengumpulkan semua hasil dari dokumentasi yang didapatkan pada saat penelitian. Teknik pengabsahan data berhubungan dengan tingkat kebenaran data yang telah dikumpulkan dan diperoleh selama penelitian diolah dengan teknik persentase yang dikemukakan oleh Haryadi (2009: 24). Hasil yang dinilai untuk setiap pertemuan, berdasarkan jumlah persentase anak yang terlibat dalam aktifitas pembelajaran dengan rumus : Keterangan: P = Angka persentase F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Jumlah anak dalam satu kelas Untuk menentukan bahwa perkembangan kemampuan sains anak bisa berkembang maka interprestasi aktifitas belajar anak berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2006: 214) seperti di bawah ini: 1. 75%-100% = Sangat Tinggi (ST) 2. 40%-75% = Tinggi (T) 3. 0%-40% = Rendah (R) Hasil Penelitian Bardasarkan hasil observasi pada kondisi awal, siklus 1 dan siklus II peningkatan kemampuan sains anak melalui metode demonstrasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

NO Tabel 1 Analisa Data Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Pengembangan Pembelajaran Sains Melalui Metode Demonstrasi Indikator 1 Anak tertarik dengan permainan sains Kondisi Awal Siklus I Siklus II Jumlah Anak = 20 Jumlah Anak = 20 Jumlah Anak = 20 ST T R ST T R ST T R 2 6 12 8 4 8 18 2 - % 10% 30% 60% 40% 20% 40% 90% 10% % 2 Mampu mencoba 2 4 14 10 4 6 18 2 permainan sains % 10% 20% 70% 50% 20% 30% 90% 2% % 3 Mampu menceritakan 2 2 16 6 4 10 18 2 - tentang proses permainan sains % 10% 10% 80% 30% 20% 50% 90% 10% % 4 Mampu memahami 8 4 8 18 2 proses permainan 2 4 14 - sains % 10% 20% 70% 40% 20% 40% 90% 10% % Hasil Rata-rata siklus I 2 4 14 8 4 8 18 2 - % 10% 20% 70% 40% 20% 40 % 90% 10% % Kondisi awal Hasil observasi kemampuan sains anak pada kondisi awal (sebelum tindakan), maka kemampuan sains anak pada kondisi awal dalam aspek I anak tertarik sangat tinggi dengan permainan sains ada 2 orang anak dengan persentasi 10%, yang tinggi ada 6 orang anak dengan persentase 30%, sementara untuk yang rendah ada 12 orang anak dengan persentase 60%. Untuk aspek 2 mampu mencoba permainan sains anak yang mampu dengan nilai yang sangat tinggi 2 orang dengan persentasi 10%, untuk nilai tinggi ada 4 orang anak dengan persentase 20% dan nilai rendah ada 14 orang anak dengan persentase 70%. Untuk aspek 3 mampu menceritakan proses permainan sains anak yang mampu dengan nilai yang sangat tinggi ada 2 orang anak dengan persentase 10%, untuk nilai tinggi ada 2

orang anak dengan persentase 10%, sementara untuk nilai rendah ada 16 orang anak dengan persentase 80%. Untuk aspek 4 mampu memahami proses permainan sains untuk nilai sangat tinggi ada 2 orang anak dengan persentasi 10%, untuk nilai tinggi ada 2 orang anak dengan persentase 10%, sedangkan untuk nilai rendah ada 16 orang anak dengan persentase 80%. Siklus I Berdasarkan tabel di atas, pada pertemuan 3 siklus I untuk perkembangan sains anak pada aspek I, anak tertarik dengan permainan sains sebanyak 8 orang nilai yang sangat tinggi persentasenya 40%, nilai tinggi ada 4 orang anak dengan persentase 20%, sementara untuk nilai yang rendah ada 8 orang anak dengan persentase 40%. Untuk aspek 2 mampu mencoba permainan sains untuk anak yang mampu dengan nilai yang sangat tinggi sebanyak 10 orang dengan persentase 50%, untuk nilai tinggi ada 4 orang anak dengan persentase 20% dan nilai rendah ada 6 orang anak dengan persentase 30%. Untuk aspek 3 mampu menceritakan proses permainan sains untuk anak yang mampu dengan nilai yang sangat tinggi sebanyak 6 orang dengan persentase 30%, untuk nilai tinggi ada 4 orang anak dengan persentase 20%, sementara untuk nilai rendah ada 10 orang anak dengan persentase 50%. Untuk aspek 4 mampu memahami proses permainan sains untuk anak yang mampu dengan nilai sangat tinggi sebanyak 8 orang anak dengan persentase 40% anak, dan untuk nilai tinggi ada 4 orang anak dengan persentase 20%, sedangkan untuk nilai rendah ada 8 orang anak dengan persentase 40%. Siklus II Berdasarkan tabel di atas, pada pertemuan 3 siklus II untuk perkembangan sains anak pada pertemuan I aspek I, anak tertarik dengan permainan sains sebanyak 18 orang nilai yang sangat tinggi persentasenya 90%, nilai tinggi ada 2 orang anak dengan persentase 10%, sedangkan untuk nilai rendah tidak ada. Untk aspek 2 mampu mencoba permainan sains untuk anak yang mampu dengan nilai yang sangat tinggi sebanyak 18 orang dengan persentase 90%, untuk nilai tinggi ada 2 orang anak dengan persentase 10% sedangkan untuk nilai rendah tidak ada

Untuk aspek 3 mampu menceritakan proses permainan sains untuk anak yang mampu dengan nilai yang sangat tinggi sebanyak 18 orang dengan persentase 90%, untuk nilai tinggi ada 8 orang anak dengan persentase 10%, sedangkan untuk nilai rendah tidak ada. Untuk aspek 4 mampu memahami proses permainan sains untuk anak yang mampu dengan nilai sangat tinggisebanyak 18 orang anak dengan persentase 90% anak, dan untuk nilai tinggi ada 2 orang anak dengan persentase 10%, sedangkan untuk nilai rendah tidak ada. Berdasarkan tabel di atas, hasil observasi pada kondisi awal dan tiap-tiap siklus dapat dilihat mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Pada kondisi awal nilai rata-rata anak sangat tinggi 10%, pada siklus I nilai rata-rata anak sangat tinggi 40% dan pada siklus II nilai rata-rata anak sangat tinggi 90%. Angka tersebut telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum dan telah mencapai angka indikator keberhasilan yang tealah ditetapkan yaitu 75%. Berdasarkan analisa dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus II dapat disimpulkan bahwa pada siklus II anak telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum dan penelitian ini dicukupkan sampai pertemuan ketiga pada siklus II, nilai rata-rata pertemuan ketiga diperoleh nilai sangat tinggi 90%, nilai tinggi 10% dan nilai rendah tidak ada. Analis Data Hasil Wawancara Berdasarkan hasil wawancara pada siklus I masih ada anak yang kurang tertarik pada kegiatan sains,hal ini disebabkan karena anak masih ragu-ragu dalam melakukan kegiatan sains. Pada siklus II hasil wawancara kegiatan sains sudah banyak disenangi anak. Anak dapat belajar sambil bermain dengan objek yang sesungguhnya, sehingga pembelajaran dapat dirasakan lebih bermakna dan akan lebih cepat dimengerti anak. Pembahasan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan sains anak yang dilaksanakan melalui permainan sains dengan menggunakan metode demonstrasi di Taman Kanak-kanak Tri Bina pada kondisi awal ke siklus I dan siklus II persentasenya meningkat. Peningkatan ini terjadi karena perubahan tema dan media pembelajaran. Siklus I guru melaksanakan kegiatan demonstrasi pada tema air, sedangkan pada siklus II dengan tema udara.

Permainan sains dengan menggunakan metode demonstrasi adalah suatu metode yang sangat baik untuk meningkatkan kemampuan sains anak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Ahmadi (2005: 62) metode demonstrasi adalah metode mengajar dimana guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan kepada seluruh kelas suatu proses. Metode demonstrasi akan dapat membantu anak memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian dan menjawab pertanyan yang timbul dalam hati anak-anak. Guru akan membantu penjelasan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengambil kesimpulan dari suatu kejadian atau peristiwa. Bermain mempunyai makna dan pengaruh yang sangat penting bagi pertumbuhan anak, karena bagi anak Taman Kanak-kanak belajar adalah bermain dan bermain sambil belajar. Moeslichatoen (2004: 24) bahwa bermain adalah bermacam bentuk kegiatan yang memberikan kepuasan pada diri anak yang bersifat tidak serius, lentur dan bahan mainan terkandung dalam kegiatan dan yang secara imajinatif ditransformatif sepadan dengan dunia orang dewasa. Melalui bermain sains anak dapat mengembangkan kognitifnya, meningkatkan pemahaman, penalaran dan memahami serta mencintai lingkungan, membentuk daya imajinasi dan dunia sesungguhnya. Dengan bermain anak juga dapat mengembangkan kemampuan bersosialisasi, mengetahui berbagai konsep dan melatih kesabaran. Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh melalui permainan sains dengan menggunakan metode demonstrasi pada kondisi awal, siklus I dan siklus II terjadi peningkatan pada setiap siklusnya yang dapat dilihat pada nilai rata-rata kondisi awal 10% meningkat pada siklus I menjadi 40% dan melebihi Kriteria Ketuntasan Minimum 75% pada siklus II mencapai 90%. Pembahasan secara keseluruhan dari hasil penelitian bahwa melalui permainan sains dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan sains anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Tri Bina payakumbuh. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan menyediakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Pendidikan anak usia dini adalah upaya untuk memfasilitasi pertumbuhan

dan perkembangan anak. Cara untuk peningkatan kemampuan sains anak usia dini salah satunya adalah melalui metode demonstrasi. Metode demonstrasi dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi anak. Tujuan peningkatan kemampuan sains anak melalui metode demonstrasi adalah untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak. Tidak semua guru mahir dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, namun dengan adanya metode demonstrasi setiap guru bisa melaksanakn pembelajaran pada anak usia dini, terutama pembelajaran sains. Melalui metode demonstrasi peningkatan kemampuan sains anak meningkat, hal ini dapat dilihat dari peningkatan kemampuan sains anak dari siklus I dan siklus II, yaitu pada siklus I kemampuan anak dalam pembelajaran sains masih rendah dan pada siklus II kemampuan sains anak meningkat sangat baik, ini berarti metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan sains. Adapun saran dari penelitian ini adalah diharapkan kepada guru Taman Kanak-kanak agar penggunaan metode demonstrasi dapat didayagunakan secara optimal. Guru dapat mengembangkan metode demonstrasi ini sesuai dengan lingkungan anak. Bagi peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan kemampuan sains anak dengan mengunakan metode demonstrasi. Bagi masyarakat supaya dapat membantu memberikan pemahaman bagi orang tua pentingnya pendidikan dalam mengembangkan kemampuan sains anak. Bagi peneliti lanjutan diharapkan mampu mengembangkan metode-metode pembelajaran lain yang dapat meningkatkan kemampuan sains anak. Bagi pembaca diharapkan dapat menggunakan skripsi ini sebagai sumber ilmu pengetahuan guna menambah wawasan. Daftar Rujukan Ahmadi, Abu. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Anggani, Sudono 1995. Sumber Belajar dan Alat Permainan Untuk anak Usia Dini. Jakarta: Grasindo. Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Pennelitian. Jakarta. Rineka Cipta. Aqib. Zainal 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Djafar, Asni. 2005. Bustanul Atfal. Jakarta: CV Zikrul Hakim. Haryadi. 2009. Statistik Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka raya Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT Cipta. Mutiah, Diana. 2010.Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Prenada Media. Nugraha, Ali. 2005. Pengembangan Pebelajaran Sains Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Setiadi. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta Prenada Media Group.

Sisdiknas. 2003 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20. Tentang Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas Sujiono, Yuliani Nurani. 2005. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.