MODUL PERKULIAHAN ADIBUSANA BU 461*) Dr Mally Maeliah, M.Pd NIP

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL VI BU 461*) Adibusana

MODUL V. 1. Mata Kuliah : BU 461*) Adibusana 2. Pertemuan ke : 9 dan Pokok Materi : Busana Eksklusif Model Pas Badan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tri Romelah Dini Sutrisno,2013

MODUL III BU 461*) Adibusana

PRODUKSI BUSANA Houte Couture BERBAHAN SERAT BAMBU Oleh: Sri Emy Yuli Suprihatin Jurusan PTBB FT Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andri Haerudin, 2014 Analisis Kualitas Hasil Praktik Adibusana Pada Mata Kuliah Adibusana

PENERAPAN HASIL BELAJAR DESAIN HIASAN BUSANA PADA PEMBUATAN HIASAN LEKAPAN ADIBUSANA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. penelitian dengan judul Manfaat Hasil Belajar Estetika dan Mode sebagai Kesiapan

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR INOVASI BUSANA ETNIK

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan manusia dan memiliki peran yang besar didalam kegiatan bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UJIAN SEKOLAH SMP/MTs TAHUN PELAJARAN Hari/Tanggal (60 menit) P - 01

DESAIN BUSANA MUSLIMAH YANG TRENDI DAN MODIS

KAJIAN KOMPARATIF DESAIN BUSANA NASIONAL WANITA INDONESIA KARYA BARON DAN BIYAN DENGAN KARYA ADJIE NOTONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional merupakan usaha pokok untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB III SURVEY LAPANGAN

BAB II. KEBAYA DAN ADITY BOUTIQUE HOUSE OF KEBAYA

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

BAB II KARAKTERISTIK BUSANA ETNIK

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Ambarwati, 2013

BAB III PAKAIAN ADAT TRADISIONAL DAERAH BUKIT HULU BANYU KALIMANTAN SELATAN

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika

BAB I PENDAHULUAN. menjadi negara yang kaya dengan keunikan dari masing-masing suku tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Rias pengantin yang terkesan sederhana dan segar dengan penampilan yang natural namun tetap anggun dan elegan. Rias pengantin yang terkesan lembut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun lisan. Namun fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yakni expression,

Disampaikan pada Acara PKK Ibu-ibu Desa Trihanggo Sleman Yogyakarta Tahun 2004

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

Kata Kunci: Pakaian siap pakai, rotan, Suku Dayak Iban, Obnasel, Bordir

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MANAJEMEN BISNIS BUSANA BUTIK SEBAGAI KESIAPAN PERINTISAN BISNIS BUTIK BUSANA MUSLIMAH

MANFAAT HASIL BELAJAR SULAMAN BERWARNA PADA PEMBUATAN HIASAN BUSANA PESTA WANITA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 2 DATA DAN ANALISIS. Data dan sumber informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Penampilan merupakan bentuk citra diri yang terpancar dari seorang individu. Penampilan juga dapat menjadi salah satu sarana komunikasi antara seorang

BAB I PENDAHULUAN. didalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam. makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

D KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MANAJEMEN USAHA BUSANA TERHADAP KESIAPAN PERINTISAN USAHA BISNIS BUTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. saja. Seiring dengan kemajuan jaman, pakaian berkembang kegunaannya. Pakaian

Menggambar Busana. Untuk SMK Program Keahlian Tata Busana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bisnis merupakan kegiatan berupa menjual barang ataupun jasa untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Rancangan kostum pada tokoh Rampak Kera dalam The Futuristic of

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MODE BUSANA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang kaya akan budaya tidak lepas dari tata rias pengantin yang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS DATA. Berikut ini penulis akan memaparkan mengenai analisisis unsur westernisasi

BAB I PENDAHULUAN. dari busana itu sendiri. Lebih dari itu, pemenuhan kebutuhan akan busana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Keragaman Kebaya Pengantin Gaya Solo (Studi Deskriptif mengenai Makna Kebaya Gaya Solo Dalam Prosesi Pernikahan di Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

AIR BRUSH, KOLABORASI TEKNOLOGI DAN SENI PADA SENI LUKIS TUBUH. Asi Tritanti Staff Pengajar Jurusan PTBB FT UNT. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. kecil, mudah dijumpai penawaran produk film-film kartun Jepang. Umumnya

Kajian Batik Tulis Riau

Seiring dengan perkembangan zaman, desain kebaya

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP Merias Wajah Disco

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAGIAN X SEMOK A. Semok Inggris B. Semok Belanda

2015 MANFAAT HASIL PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN SOLO PUTRI SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA SALON RIAS PENGANTIN

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG. Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan berbagai peralatan dan perlengkapan hidup yang berfungsi untuk

BAB 2 DATA DAN ANALISA

11DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... vi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VII USAHA BUTIK BUSANA INOVASI

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

2015 KONTRIBUSI HASIL BELAJAR BUSANA PESTA TERHADAP KESIAPAN UJI KOMPETENSI PEMBUATAN BUSANA PESTA

BAB IV KONSEP DESAIN. Ide dasar pedesain ialah mencoba untuk menjadikan suatu trend yang baru bagi dunia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL

Transkripsi:

MODUL PERKULIAHAN ADIBUSANA BU 461*) Dr Mally Maeliah, M.Pd NIP. 19950929 198303 2 002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN 2010

MODUL I 1. Mata Kuliah : BU 461*) Adibusana 2. Pertemuan ke : 1 dan 2 3. Pokok Materi : Prinsip Dasar Adibusana 1. Pengertian Adibusana 2. Karakteristik Adibusana dan Busana Eksklusif 3. Pemakaian Adibusana dan Busana Eksklusif 4. Materi Perkuliahan : a. Pengertian Adibusana Adibusana atau ngadibusono, disebut juga busana houte couture atau busana eksklusif yaitu busana tingkat tinggi, dan dapat pula dikatakan busana yang elok, gabus, mewah atau busana yang khusus dan busana yang utama. Busana jenis ini harganya relatif mahal, karena terbuat ari jenis kain berkualitas tinggi disertai variasih hiasan yang menarik serta dengan teknik pengerjaan butik. Adibusana dikatakan busana utama atau busana khusus, karena busana tersebut dibuat secara khusus berdasarkan pesanan, maka busana ini tidak dibuat secara masal sehingga tidak akan ada yang menyamai, baik model maupun jenis kainnya yang digunakan. Apabila akan mengikuti model tersebut, hendaknya seizin desainernya. Pembahasan aibusana tidak hanya berbicara masalah busana saja melainkan termasuk pula pelengkap busananya, juga tata rias wajah dan rambutnya. Biasanya tata rias wajah dan rambut pada adibusana lebih mewah serta berbeda dengan tata rias wajah untuk sehari-hari. Mode busana mempunyai suatu sifat atau penampilan yang sangat kuat pengaruhnya, sehingga dapat menarik minat banyak orang. Jenis fashion tersebu dalam perkembangannya terbagi menjadi beberapa aliran yang menjadi ciri khas tersendiri, seperti aliran Classic, New Classic, Houte Couture, New Weaves, Cycle serta aliran Ready to Wear. Aliran Houte Couture adalah mode yang memiliki kualitas yang tinggi dan dibuat terbatas hanya satu atau dua jenis busana saja tergantung dari pesanan konsumen, harganya relatif mahal sehingga konsumen yang menggunakan busana biasanya berasal dari kalangan atas serta perubahan atau siklus modenya antara tiga bulan sampai satu tahun. Pemakaian jenis busana aliran ini hanya digunakan pada acara istmewa dan khusus seperti acara pesta, perayaan, karnaval atau pesta

halloween. Busana ini biasa juga digunakan oleh kalangan ratu kerajaan, selebritis dan para artis. b. Karakteristik Adibusana dan Busana Eksklusif Karakteristik adibusana atau busana eksklusif ditinjau dari : a). Model : Model lebih bervariasi dan lebih bebas, seperti model draperi, model bouster, model modifikasi kebaya, model londres, model sackdres, model straplles, model ball gown dan model tangtop. b) Jenis kain : Jenis kain yang digunakan memiliki kualitas yang baik dengan tekstur yang sangat lembut dan berkilau, seperti kain sutera, kain satin, kain duchsse satine, kain skin silk, kain charmense, kain tafeta, kain damask, kain lame, kain shantung silk, kain dupion silk, kain metalasse silk, kain woo, kain brukat, kain beludru, dan kain tradisional seperti kain songket dari Sumatera atau kain sasirangan dari Kalimantan juga menggunakan kain transparan seperti kain organdi, kain siffon, kain organza, kain georgette, kain tula dan kain jala atau net. c) Warna : Warana kain yang digunakan lebih bebas dan disesuaikan dengan kesempatan, seperti untuk pesta malam hari dipilih warna-warna tua yaitu merah dan hitam, sedangkan untuk pesta siang hari dipilih warna warna netral atau lembut. d) Hiasan : Hiasan yang diterapkan untuk busana jenis ini lebih bervariasi dapat berupa manik-manik, renda, kancing, bordir, aplikasi dan teknik hiasan lainnya seperti berbagai hiasan sulaman, lukisan dan air brush. e) Penyelesaian : Teknik penyelesaian pembuaan busana ini menggunakan teknik jahit bermutu tinggi yaitu teknik jahit butik. c. Pemakaian Adibusana dan Busana Eksklusif Pemakaian busana eksklusif atau adibusana agar tampak lebih indah selain memperhatikan jenis kain, model dan hiasan, juga hendaknya memperhatikan : a) Tujuan berbusana : untuk keindahan, melindungi tubuh, kesopanan dan kesehatan, tepai khusus adibusana lebih ditujukan untuk keindahan. b) Bentuk tubuh : dapat digolongkan menjadi bentuk tubuh kurus tinggi, kurus pendek, gemuk pendek, gemuk tinggi dan bentuk tubuh langsing. c) Umur : bayi, anak-anak, remaja dan dewasa d) Warna kulit : putih, kuning langsat, sawo matang dan hitam

e) Iklim : panas atau dingin, hujan atau kemarau f) Waktu : pagi, siang, saore atau malam hari. g) Kesempatan : pesta pernikahan, ulang tahun, syukuran atau pesta halloween. d. Model-model Adibusana 5. Sumber Bacaan APPMI (2005) Ragam Busana Pesta. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama John Robert Powers (1965) How to Have Mode Beauty and Personalities. New York : Prentice Hall Inc.

Marfy (Edisi 1998 sampai dengan edisi 2006) Majalah Mode Jepang Matews Bisy (1974) Make Dress Pattern Designing, Third Edition. London : Publishing House Inc. Picken Brooks Mary (1998) A Dictionary of Costume and Fashion Historic & Modern. New York : Dower Publication Inc. www. fashion era. com www fashion gallery. com