PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH BERUK 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

dokumen-dokumen yang mirip
METODE EKSPERIMEN BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK

SUSI ARYATI A

K A 2012/2013. Disusun Oleh: YULIANA DEWI A FAKULTA

PERMAINAN BALOK BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ESTI UTAMI A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK B TK 03 SEPANJANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

TERDAPAT PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN GURU TK TERHADAP KUALITAS KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

PERMAINAN GEOMETRI DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK A RA AL ISLAM KADIPIRO SAMBIREJO SRAGEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

MEDIA AUDIO VISUAL BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B RA ANAK SHOLEH COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI SUMARSI A53H111003

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI BERMAIN GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A RA MASYITHOH 2 SINE KECAMATAN SRAGEN KEBUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam perkembangannya,

NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

PRIYANTI A53C NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak adalah anugrah yang diberikan oleh Tuhan, yang harus dirawat,

PENERAPAN BERMAIN KARTU BILANGAN DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI 5 PENDEM SUMBERLAWANG

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN AFEKSI SOSIAL EMOSIONAL MELALUI STRATEGI SALING TUKAR ALAT MAINAN PADA ANAK KELOMPOK A. TK AISYIYAH DEMANGAN SAMBI BOYOLALI

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SAINS DENGAN METODE EKSPERIMEN DI KELOMPOK A TK 01 NGLEBAK TAWANGMANGU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

METODE MEMBACA SUKU KATA BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AWAL PADA ANAK KELOMPOK B TK. PERTIWI JUWIRING KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KECAKAPAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PADA ANAK KELOMPOK B DI RA TAQIYYA KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah usia emas dimana anak memiliki karakteristik

PENGARUH METODE BERMAIN PANTOMIM TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI RANDULANANG II JATINOM KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak

BAB I PENDAHULUAN. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH II KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PADA ANAK TK B PAUD CAHAYA CEMERLANG AISYIYAH PUNTUKREJO KARANGANYAR TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN BENTUK-BENTUK GEOMETRI PADA KELOMPOK A TK MELATI BAWANG, BATANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini.

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH SEDAYU JUMANTONO

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN SAINS PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH REKSONITEN SURAKARTA

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

EFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI II SINE SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar berfikir logis, sistematis, kritis dan kreatif, serta hasil belajar

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN KANTONG ANGKA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S1. Pendidikan Guru PendidikanAnak Usia Dini. Diajukan Oleh: FARIDA HIDIYAH RAHMANI

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan modalitas belajar sebagai jaringan untuk pembelajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A DI TK AISYIYAH VI CENGKLIK KALIJAMBE TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

Alfian Ashshidiqi Poppyariyana A

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR DI TK ABA TLOBONG I KELAS B TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

RINANGGA KURNIA RIANTI

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH GEDONGAN 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

Disusun Oleh: N U R Y A T I NIM : A53B090052

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

PENGARUH MEDIA GELAS ANGKA 1-10 TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN KELOMPOK A

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan salah satu makhluk yang selalu tumbuh dan

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program studi PG PAUD FKIP UNP Kediri.

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

METODE BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR DAPAT MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH KRATONAN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING (Studi Kasus di BA Aisyiyah Nur Qomariyah, Kenokorejo, Polokarto, Sukoharjo) SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN JURNAL. Oleh

PENGARUH SENI MENGGAMBAR TERHADAP KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI 1 KEYONGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI PAUD SULASTRI A53B111027

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI YUYUK MUNTARI A53H111082

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 KEMIRI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak (TK)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Transkripsi:

PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH BERUK 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PAUD Disusun Oleh: TIAR ASFIYATUL AKHIDA A520100165 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH BERUK 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Tiar Asfiyatul Akhida, A520100165, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 70 Halaman. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh permainan tradisional congklak terhadap perkembangan kognitif di TK Aisyiyah Beruk 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Nonequivalent Control Group Design. Jumah subjek 42 anak yang terdiri dari kelas B1 sebanyak 21 anak sebagai kelompok kontrol dan B2 sebanyak 21 anak sebagai kelompok treatment. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif serta paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui kegiatan bermain congklak berpengaruh terhadap kemampuan kognitif berhitung anak usia dini di TK Aisyiyah Beruk 1 Karanganyar. Hal ini terbukti dari nilai t-test = 15,882 > t- tabel = 2,086 dengan signifikansi (p value) sebesar 0,000 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh yang positif penggunaan metode permainan tradisional congklak terhadap perkembangan kognitif (berhitung) anak usia dini di TK Aisyiyah Beruk 1 Karanganyar Kelompok B Tahun Pelajaran 2013/2014. Kata Kunci : Kognitif berhitung, permainan congklak

Pendahuluan Melalui program pendidikan yang dirancang dengan baik, anak akan mampu mengembangkan segenap potensi yang dimiliki, peran orang tua dan guru sangat dibutuhkan untuk mengembangkan berbagai potensi bidang pengembangan melalui nilai agama moral, fisik motorik, kognitif, bahasa dan sosial emosional. Kognitif merupakan proses berpikir yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. (Darsinah, 2011:2). Kognitif sangat penting dikembangkan karena agar anak dapat melakukan eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui panca inderanya, sehingga dengan pengetahuan yang didapatnya anak akan melangsungkan hidupnya menjadi manusia yang utuh sesuai kodratnya sebagai makhluk tuhan yang harus memperdayakan apa yang ada di dunia ini untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kegiatan berhitung dapat diajarkan kepada anak usia dini dengan bermain, karena prinsip pembelajaran untuk anak usia dini yaitu bermain sambil belajar, melalui bermain anak diberi stimulasi yang dapat merangsang kemampuan anak. Menurut Hurlock (1978:320), bermain adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban. Bermain anak mempunyai banyak pilihan dan mereka dapat memilih bagaimana menggunakan material yang mereka inginkan. Dalam melakukan permainan, pendidik harus tetap mengarahkan dan membina untuk memilih material dan anak dapat menentukan konsep-konsep tertentu. Guru ataupun orang tua dapat mengembangkan kemampuan berhitung anak dengan cara menstimulasi melalui bermacam-macam alat permainan, sekarang ini banyak sekali jenis alat permainan yang bisa dengan mudah diajarkan pada anak tetapi yang harus diperhatikan adalah fungsi dari alat permainan itu sendiri apakah dari permainan itu selain sebagai bermain juga berperan dalam hal pendidikan atau yang disebut dengan alat permainan edukatif. 1

Tedjasaputra (2001:81) menyatakan alat permainan edukatif merupakan alat permainan yang dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan diantaranya bagi guru atau orang tua bisa memilihkan alat permainan congklak. Permainan congklak yang merupakan permainan tradisional melalui permainan ini anak akan dapat belajar berhitung sambil bermain, karena dari bermain anak akan dapat belajar dari permainan itu. Berdasarkan pengalaman peneliti dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di TK Aisyiyah Beruk 1 Karanganyar pada tahun pelajaran 2013/2014, ditemukan adanya beberapa permasalahan kurang memuaskannya hasil belajar anak tentang kemampuan berhitung pada anak masih sangat rendah, hal ini disebabkan karena penguasaan guru dalam penyampaian materi konsep bilangan pada anak masih belum optimal dan kurang menarik dalam memberikn pembelajaran karena pengenalan yang dilakukan guru hanya dengan menulis atau menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa) sehingga anak merasa bosan dan kurang tertarik hal tersebut menjadikan suasana pembelajaran berhitung tampak serius dan menakutkan, pada dasarnya anak malas dengan sesuatu yng serius dan menegangkan dalam hal pembelajaran.anak usia dini lebih senang dengan pembelajaran yang disampaikan secara ringan dan menarik melalui proses bermain biasanya anak akan lebih cepat menyerap pembelajaran ketimbang materi yang disajikan secara serius. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Pengaruh Permainan Tradisional Congklak Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Di TK Aisyiyah Beruk 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh permainan tradisional congklak terhadap perkembangan kognitif anak usia dini dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan atau pedoman untuk penelitian berikutnya yang sejenis. 2

Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian eksperimen dengan Nonequivalent Control Group Design. Pelaksanaan eksperimen dalam penelitian ini menggunakan dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pada kelompok kontrol tanpa dikenai perlakuan dan pada kelompok eksperimen dikenai perlakuan dengan menggunakan permainan tradisional congklak. Subjek dalam penelitian ini ada 42 anak yang terdiri dari kelas B1 sebanyak 21 anak sebagai kelompok kontrol dan kelas B2 sebanyak 21 anak sebagai kelompok eksperimen. Adapun prosedur dalam penelitian eksperimen ini yaitu mengadakan observasi awal untuk mengetahui kemampuan awal berhitung anak pada kelompok kontrol mempunyai rata-rata kemampuan berhitung 15,62 dengan kategori Mulai dan pada kelompok eksperimen mempunyai rata-rata kemampuan berhitung 16,76 dengan kategori Mulai. Selanjutnya peneliti mengadakan tindakan dengan permainan tradisional congklak pada kelompok eksperimen, pada kelompok kontrol tanpa diberi perlakuan. Setelah ada tindakan pada kelompok eksperimen peneliti mengadakan observasi akhir untuk mengukur (membandingkan) kemampuan berhitung pada anak. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan teknis analisis datanya menggunakan analisis statistik deskriptif serta paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan tradisional congklak berpengaruh terhadap perkembangan kognitif (berhitung) anak usia dini di TK Aisyiyah Beruk 1 Karanganyar. 3

Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Deskripsi Data Observasi Awal Kemampuan Berhitung Anak Sebelum Eksperimen Hasil pengamatan diketahui jumlah hasil data kemampuan berhitung anak pada kelompok kontrol sebelum eksperimen adalah 328 dengan nilai tertinggi 19, nilai terendah 12 dan nilai rata-rata kemampuan berhitung anak sebesar 15,62. Tabel 1. Distribusi Frekuensi dari Kemampuan Berhitung Anak Pada Kelompok Kontrol Sebelum Perlakuan (Observasi Awal) Interval f % Kategori 10 0 0% Belum 11-17 15 71,4% Mulai 18-24 6 28,6% Sesuai Harapan > 24 0 0% Sangat Baik Jumlah 21 100% Sumber: Data primer diolah, 2014 Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui bahwa ada 15 anak yang mempunyai kemampuan berhitung dengan kategori Mulai, dan ada 6 anak yang mempunyai kemampuan berhitung dengan kategori Sesuai Harapan. Sehingga mayoritas skor kemampuan berhitung anak sebelum eksperimen berkategori Mulai dengan prosentase 71,4%. Berdasarkan hasil pengamatan jumlah hasil data kemampuan berhitung anak kelompok eksperimen sebelum dilakukan perlakuan adalah 352 dengan nilai tertinggi 21, nilai terendah 13 dan nilai rata-rata kemampuan berhitung anak sebesar 16,7 4

Tabel 2. Distribusi Frekuensi dari Kemampuan Berhitung Anak Pada Kelompok Eksperimen Sebelum Perlakuan (Observasi Awal) Interval f % Kategori 10 0 0% Belum 11-17 14 66,7% Mulai 18-24 7 33,3% Sesuai Harapan > 24 0 0% Sangat Baik Jumlah 21 100% Sumber: Data primer diolah, 2014 Berdasarkan Tabel 2. dapat diketahui bahwa ada 14 anak yang mempunyai kemampuan berhitung dengan kategori Mulai, dan ada 7 anak yang mempunyai kemampuan berhitung dengan kategori Sesuai Harapan. Sehingga mayoritas skor kemampuan berhitung anak sebelum eksperimen berkategori Mulai dengan prosentase 66,7%. Hasil perhitungan t-test (1,555) diketahui bahwa lebih kecil dari pada t tabel (2,021), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan berhitung anak antara kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan pembelajaran dengan metode biasa dengan kelompok ekperimen sebelum diberikan perlakuan pembelajaran metode permainan congklak. Ini berarti antara kedua kelompok berimbang kemampuan dasarnya dalam berhitung. 2. Deskripsi Data Kemampuan Berhitung Anak Sesudah Eksperimen Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa jumlah hasil data kemampuan berhitung anak kelompok kontrol sesudah eksperimen adalah 357 dengan nilai tertinggi 21, nilai terendah 14 dan nilai rata-rata kemampuan berhitung anak sebesar 17,00. 5

Tabel 3. Distribusi Frekuensi dari Kemampuan Berhitung Anak Pada Kelompok Kontrol Sesudah Diberikan Pembelajaran Metode Biasa Interval f % Kategori 10 0 0% Belum 11-17 13 61,9% Mulai 18-24 8 38,1% Sesuai Harapan > 24 0 0% Sangat Baik Jumlah 21 100% Sumber: Data primer diolah, 2014 Dari Tabel 3. dapat dijelaskan bahwa Sesudah adanya pembelajaran dengan metode biasa dari 21 anak diketahui bahwa skor kemampuan kognitif yaitu kemampuan berhitung anak terdapat 13 anak yang mempunyai kemampuan berhitung dengan kategori Mulai, dan ada 8 anak yang mempunyai kemampuan berhitung dengan kategori Sesuai Harapan. Sehingga mayoritas skor kemampuan berhitung anak sebelum eksperimen berkategori Mulai dengan prosentase 61,9%. Hasil pengamatan sesudah perlakuan pada kelompok eksperimen diketahui jumlah hasil data kemampuan berhitung anak adalah 524 dengan nilai tertinggi 28, nilai terendah 21 dan nilai rata-rata kemampuan berhitung anak sebesar 24,95. 6

Tabel 4. Distribusi Frekuensi dari Kemampuan Berhitung Anak Pada Kelompok Eksperimen Sesudah Diberikan Pembelajaran Metode Permainan Congklak Interval f % Kategori 10 0 0% Belum 11-17 0 0% Mulai 18-24 9 42,9% Sesuai Harapan > 24 12 57,1% Sangat Baik Jumlah 21 100% Sumber: Data primer diolah, 2014 Dari Tabel 4. dapat dijelaskan bahwa Sesudah adanya pembelajaran dengan metode permainan congklak dari 21 anak diketahui bahwa skor kemampuan kognitif yaitu kemampuan berhitung anak terdapat 9 anak yang mempunyai kemampuan berhitung dengan kategori Sesuai Harapan dan 12 anak mempunyai kemampuan berhitung termasuk kategori Sangat Baik. Sehingga mayoritas skor kemampuan berhitung anak sesudah diberikan metode permainan congklak termasuk ke dalam kategori Sangat Baik dengan prosentase 57,1%. Hasil perhitungan t-test (11,014) diketahui lebih besar daripada t tabel (2,021), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berhitung anak antara kelompok kontrol sesudah diberikan perlakuan pembelajaran dengan metode biasa dengan kelompok ekperimen sesudah diberikan perlakuan pembelajaran metode permainan congklak. Ini berarti antara kedua kelompok mempunyai kemampuan dalam berhitung yang berbeda. 7

3. Perbandingan Deskripsi Data Kemampuan Berhitung Anak antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Sesudah dilakukan observasi dapat diketahui perbandingan hasil kemampuan berhitung anak sebelum dan sesudah eksperimen pada kelompok kontrol, seperti tersaji pada Tabel 5 Tabel 5. Perbandingan Hasil Kemampuan Berhitung Anak Sebelum dan Sesudah Eksperimen pada Kelompok Kontrol No Interval Kategori Sebelum Eksprimen Sesudah Eksperimen f % f % 1 10 2 11-17 3 18-24 4 >24 Belum - - - - Mulai 15 71,4% 13 61,9% Sesuai Harapan 6 28,6% 8 38,1% Sangat Baik - - - - Jumlah 21 100% 21 100% Sumber: Data primer diolah, 2014 Sesudah dilakukan observasi dapat diketahui perbandingan hasil kemampuan berhitung anak sebelum dan sesudah eksperimen pada kelompok eksperimen, seperti tersaji pada Tabel 6. berikut ini. 8

Tabel 6. Perbandingan Hasil Kemampuan Berhitung Anak Sebelum dan Sesudah Eksperimen pada Kelompok Kontrol Sesudah Sebelum Eksperime No Interval Kategori Eksprimen n f % f % 1 10 2 11-17 3 18-24 4 >24 Belum - - - - Mulai 14 66,7% - - Sesuai Harapan 7 33,3% 9 42,9% Sangat Baik - - 12 57,1% Jumlah 21 100% 21 100% Sumber: Data primer diolah, 2014 Hasil analisis data menggunakan t-test pada kelompok kontrol diperoleh hasil t hitung = 1,996 karena t hitung > t tabel = 1,996 < 2,086 dengan signifikansi (p value) sebesar 0,060> 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan skor kemampuan berhitung sebelum dan sesudah ekperimen hanya dengan pemberian metode pembelajaran biasa. Sedangkan hasil analisis data t-test pada kelompok eksperimen diperoleh nilai t hitung = 15,882 karena t hitung > t tabel = 15,882 > 2,086 dengan signifikansi (p value) sebesar 0,000 < 0,05; maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya metode permainan congklak berpengaruh terhadap kemampuan kognitif (berhitung) anak usia dini. Sehingga hipotesis yang berbunyi: Metode permainan congklak berpengaruh terhadap kemampuan kognitif (berhitung) anak usia dini Kelompok B TK Aisyiyah Beruk 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014, diterima kebenarannya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kemampuan berhitung anak sesudah dilakukan eksperimen melalui permainan congklak berkembang lebih optimal dibandingkan sebelum dilakukan eksperimen. 9

Hal ini dikarenakan pembelajaran berhitung lebih menyenangkan dan lebih mudah dipahami oleh anak jika guru menggunakan metode yang bervariasi dan menarik salah satunya menggunakan metode bermain. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan metode permainan congklak mampu memberikan kesempatan anak untuk menggunakan material bermain guna melatih kemampuan berhitung anak. Melalui permainan congklak yang dilakukan oleh guru kepada anakanak membuat anak-anak menjadi senang dan menambah semangat untuk melakukan kegiatan permainan congklak. Manfaat kegiatan bermain congklak adalah membantu anak lebih mengenal dasar-dasar pengembangan kemampuan matematika diantaranya: dengan bermain congklak anak akan mampu menyebutkan hasil penambahan, membilang atau menyebut urutan bilangan, mampu membilang dengan menunjuk benda, memahami konsep penuh dan kosong, mampu memasangkan lambang bilangan dengan benda. Penelitian ini juga memperkuat penelitian terdahulu dari Sularsih (2003), diperoleh hasil bahwa melalui permainan tradisional dhakon dapat meningkatkan upaya pengembangan kemampuan berhitung. Begitu juga memperkuat hasil penelitian dari Mulani (2012), dimana hasil penelitiannya diketahui bahwa dengan memberikan metode pembelajaran permainan tradisional congklak dapat berpengaruh terhadap kecerdasan logika matematika anak usia dini.. Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif penggunaan metode permainan tradisional congklak terhadap perkembangan kognitif (berhitung) anak usia dini di TK Aisyiyah Beruk 1 Karanganyar Kelompok B Tahun Pelajaran 2013/2014. Berikut adalah tabel perbandingan hasil kemampuan berhitung anak sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 10

Tabel 7. Perbandingan Rata-rata Kemampuan Berhitung Anak Sebelum dan Sesudah Eksperimen antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Kelompok Sebelum Eksperimen Kategori Setelah Eksperimen Kategori Kontrol 15,62 Eksperimen 16,76 Mulai 17,00 Mulai 24,95 Mulai Sesuai Harapan Dari Tabel 7. dapat diketahui bahwa kemampuan berhitung anak yang diambil dari hasil observasi pada kelompok kontrol sebelum eksperimen diketahui rata-rata anak mempunyai kemampuan berhitung dengan kategori Mulai dan sesudah eksperimen diketahui rata-rata anak tetap mempunyai kemampuan berhitung dengan kategori Mulai. Namun berbeda dengan kelompok eksperimen dimana sebelum dilakukan eksperimen dengan pemberian metode pembelajaran permainan congklak rata-rata anak mempunyai kemampuan berhitung dengan kategori Mulai dan sesudah diberikan eksperimen diketahui rata-rata kemampuan kognitif berhitung anak meningkat menjadi termasuk ke dalam kategori Sesuai Harapan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan memberikan metode pembelajaran permainan congklak dapat meningkatkan kemampuan kognitif yaitu berhitung kepada anak usia dini di TK Aisyiyah Beruk 1 Karanganyar tahun pelajaran 2013/2014. 11

Saran a. Bagi Sekolah, sebaiknya sekolah menyiapkan macam-macam permainan yang menarik bagi anak untuk mengembangkan aspek perkembangan berhitung anak, salah satunya dengan permainan congklak. b. Bagi Guru, diharapkan dapat mencermati tingkah laku anak yang berada dalam kelas agar dapat mengetahui cara-cara yang lebih efektif dalam mengembangkan kreativitas anak serta guru memberikan stimulus kemampuan berhitung melalui permainan salah satunya dengan permainan congklak. c. Bagi Orang Tua/Wali Murid, sebaiknya orang tua/wali murid lebih selektif dalam memilihkan alat permainan yang tidak hanya memberikan kesenangan bagi anak tetapi juga memberikan stimulasi untuk perkembangan anak, salah satunya orang tua bisa memilihkan permainan congklak. 12

DAFTAR PUSTAKA Astuti, Wili. 2010. Modul Bermain dan Teknik permainan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta Darsinah. 2011. Perkembangan Kognitif. Surakarta: Qinant. Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif di Taman Kanak-kanak. Jakarta : Depdiknas. http://id.wikipedia.org/wiki/congklak. Hurlock B. Elisabeth. 2007. Perkembangan Anak Jilid 2.Jakarta : Erlangga. Kompasiana, 2012.Permaianan Dakon. http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2012/ 05/02/dakon- 460115.htmldiakses 21 november 2013 Tedjasaputra, Mayke S. 2001. Bermain Mainan dan Permainan.Jakarta: Grasindo Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks. Yus, Anita. 2005. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman kanak-kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi 13