Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak

Mind Mapping. Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 Penulis Suparjan, MM. M.Pd

MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING

I. PENDAHULUAN. optimal. Hal ini tercermin dari berbagai kesulitan yang muncul pada. yang berujung pada rendahnya hasil pembelajaran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh manusia. Menurut para ahli Belajar dan pembelajaran adalah salah satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat

BAB II KAJIAN TEORETIS. Mas ud Zein dan Darto, pemahaman ( comprehension ) adalah kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis

BAB I PENDAHULUAN. selama ini kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir peserta. diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi.

Penggunaan Metode Mind Mapping terhadap Prestasi Belajar Siswa. (Rosliana Siregar) PENERAPAN IPTEKS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind merupakan gagasan berbagai imajinasi. Mind merupakan suatu keadaan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP DAN PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS X MA NEGERI KUALASIMPANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan

10/27/2010. Mind Mapping

BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Yanti, 2013

12/17/2011. Mind Mapping

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah semakin maju dan berkembang, hal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Metode. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode mind mapping

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tanwirul Mikdas, 2014

I. PENDAHULUAN. terabaikan demikian pula sebaliknya. Merosotnya kualitas pendidikan. para pendidik dan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah berupaya

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL MIND MAPPING (PTK Pada Siswa Kelas IX B SMPN 3 Kota Cirebon)

BAB II KAJIAN TEORI. pada diri seseorang. Hilgard dan Bower mengatakan Perubahan sebagai

BAB V PEMBAHASAN. A. Bagaimana Pengaruh Metode Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. telah membawa perubahan pada semua aspek kehidupan. Menurut Buchori

BAB I PENDAHULUAN. adalah demokratisasi penyelenggaraan pendidikan yang memperkuat

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Penggunaan Mind Map sebagai Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Konsep Sistem Reproduksi di SMPN 1 Anyar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan nasional yang ingin dicapai dicantumkan dalam UUD 45 yaitu. mencapai tujuan tersebut adalah melalui pendidikan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pertemuan 14 dan 15. Materi 1: Problem Based Learning. A. Pengertian Problem Based Learning (PBL)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ya Hedi Saputra, 2013

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kemampuan penalaran Matematika

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai model, pendekatan, strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA PELAJARAN MATEMATIKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan secara makro menurut Sumaatmadja (1997:56) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan sumber

MIND MAP SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN MENILAI PENGUASAAN KONSEP DAN ALAT EVALUASI MENILAI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 10 Oktober 2017

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) DENGAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP

Pertemuan 12. Materi 1: Peta Konsep

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh Anggrianne Anastasia Panjaitan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Vina Agustina, Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB II KAMAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Cockroft (dalam Abdurrahman, 2003:253):

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan sebagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. dan bermutu di sekolah adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditawar lagi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam diri siswa. Orang yang

Menyeimbangkan Fungsi Kerja Otak Kanan dan Otak Kiri dalam Pembelajaran Membaca

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI BINJAI PADA MATERI LINGKARAN MELALUI METODE PEMETAAN PIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7

STRATEGI GROUP MAPPING ACTIVITY (GMA) DALAM MENULIS RANGKUMAN ISI BUKU. Oleh: Pritha Rizka Iriani, S.Pd.

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga terciptalah masyarakat membaca (reading society). Masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. manusia. Pendidikan manusia dimulai sejak anak masih dalam kandungan,

BAB II KAJIAN TEORI. yaitu agar siswa mampu memahami konsep suatu materi berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia sangat tergantung. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

IMPROVING FIFTH GRADER STUDENT S SCIENCE LEARNING ACTIVITY USING MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Emay Maelasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi

PENERAPAN MODEL MIND MAP DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemahaman dikatakan proses berfikir dan belajar. Dikatakan

ي ا أ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا إ ذ ا ق يل ل ك م ت ف سح وا في ال م ج ال س ف اف س ح وا ي ف س ح ا ل ك م و إ ذ ا ق ي ل ان ش ز وا ف ان ش ز وا ي ر ف ع ا

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di SD, SMP, SMA dan sederajat memiliki banyak mata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mind mapping, kecerdasan, kecerdasan visual-spasial. kalangan meskipun sering disalahartikan atau diartikan common sense atau

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA YANG DILENGKAPI MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan suatu pengetahuan terhadap sesuatu. Menurut Rosser

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Oleh Rexona Purba Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar

PENERAPAN METODE MIND MAPPING

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Program Studi Pendidikan Biologi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Proses

Transkripsi:

Oman Farhurohman 35 Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI Oleh: Oman Farhurohman 1 Abstrak Upaya dalam mengoptimalkan hasil pembelajaran, seyogyanya ketika proses pembelajaran harus menggunakan pendekatan keseluruhan otak. Ketika manusia berkomunikasi dengan kata-kata, otak pada saat yang sama harus mencari, memilah, merumuskan, merapikan, mengatur, menghubungkan, dan menjadikan campuran antara gagasan-gagasan dengan kata-kata yang sudah mempunyai arti itu agar dapat dipahami. Pada saat yang sama, kata-kata ini dirangkai dengan gambar, simbol, citra (kesan), bunyi, dan perasaan. Sekumpulan kata yang bercampur aduk tak berangkai di dalam otak, keluar secara satu demi satu, dihubungkan oleh logika, diatur oleh tata bahasa, dan menghasilkan arti yang dapat dipahami. Kata Kunci: Hakikat Model Mind Mapping, Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/ MI. Pendahuluan Setiap manusia lahir dengan segala potensi yang dimiliki, termasuk potensi pikiran. Namun, pada praktik pembelajaran, penggunaannya masih jauh dari optimal. Hal ini tercermin dari berbagai kesulitan yang muncul pada pembelajaran, seperti kesulitan dalam memusatkan perhatian atau mengingat, yang berujung pada rendahnya hasil pembelajaran. Pembelajaran sangat erat kaitannya dengan penggunaan otak sebagai pusat aktivitas mental mulai dari pengambilan, pemrosesan, hingga penyimpulan informasi. Dengan demikian, pembelajaran merupakan proses sinergisme antara otak, pikiran dan pemikiran untuk menghasilkan daya guna yang optimal. Salah satu upaya yang dapat digunakan dalam membuat citra visual dan perangkat grafis lainnya sehingga dapat memberikan kesan mendalam adalah peta pikiran. Peta Pikiran merupakan teknik pencatat yang dikembangkan oleh Tony Buzan dan didasarkan pada riset tentang cara kerja otak. Peta Pikiran menggunakan pengingat visual dan sensorik alam suatu pola dari ideide yang berkaitan. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide orisinil dan memicu ingatan yang mudah, mind map dapat di istilahkan sebagai alat pikir organisasional yang sangat hebat Pisau Tentara Swiss Otak. 2 Oleh karena itu, proses pembelajaran di SD/ MI seharusnya dapat menggunakan teknik pencatatan peta pikiran sebagai salah satu cara belajar yang dapat dilatihkan kepada siswa. Penggunaan Peta Pikiran

36 PRIMARY Vol. 08 No. 01 (Januari-Juni) 2016 (Mind Mapping) dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan kreativitas siswa. Hakikat Mind Mapping Teknik mencatat mind map ini pada awalnya diterapkan oleh Tony Buzan pada tahun 1974. Model Mind Mapping merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak karena pada hakikatnya model ini memanfaatkan kinerja otak secara maksimal. Menurut Buzan, mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita, mind map dapat di istilahkan sebagai alat pikir organisasional yang sangat hebat. 3 Sedangkan peta pikiran menurut DePorter dan Hernacki adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan. 4 Selanjutnya warseno dan Kumorojati mendefinisikan sistem peta pikiran atau mind map adalah suatu teknik visual yang dapat menyelaraskan proses belajar dengan cara kerja alami otak. 5 Adapun Martin mengutarakan peta konsep sebagai ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama. 6 Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Karena adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya sehingga memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima. Jadi mind mapping adalah peta pikiran menggunakan teknik visualisasi verbal kedalam gambar, yang bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Setiap model pembelajaran terdapat maksud dan tujuan yang akan diperoleh apabila melaksanakan model tersebut, tujuan dalam model mind mapping yaitu siswa dituntut untuk mandiri dan melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan kedua otak mereka. Hal ini sejalan dengan pendapat Zaini, Munthe dan Aryani mengenai tujuan pembelajaran Peta Konsep yaitu sebagai berikut: 7 a. Mengembangkan kemampuan menggambarkan kesimpulan-kesimpulan yang masuk akal b. Mengembangkan kemampuan mensintesis dan mengintegrasikan informasi atau ide menjadi satu. c. Mengembangkan kemampuan berfikir secara holistik untuk melihat keseluruhan dan bagian-bagian.

Oman Farhurohman 37 d. Mengembangkan kecakapan, strategi, dan kebiasaan belajar e. Belajar konsep-konsep dan teori-teori f. Belajar memahami perspektif dan dalam suatu konsep g. Mengembangkan satu keterbukaan terhadap ide baru h. Mengembangkan kapasitas untuk memikirkan kemandirian. Mind mapping merupakan teknik pemanfaatan kedua belah otak sehingga memungkin seseorang untuk berpikir lebih kreatif dan produktif. Hal demikian seperti yang diungkapkan oleh DePorter mind mapping dapat bermanfaat untuk berfikir secara fleksibel, dapat memusatkan perhatian, meningkatkan pemahaman dan menyenengkan karena dapat menunjukkan imajinasi & kreatifitas seseorang. 8 Sedangkan Sincinski menjelaskan bahwa ada banyak manfaat yang didapatkan dengan mencatat menggunakan mind mapping. Menurutnya, manfaat yang dapat diperoleh dalam penerapan model mind mapping adalah: 9 a. Mind Mapping mampu meningkatkan kapasitas pemahaman b. Mind mapping merangsang sisi kreatif seseorang lewat penggunaan garis lengkung, warna, dan gambar. Ini membuat sebuah catatan sekaligus menjadi karya seni yang indah. Secara mental akan memudahkan kita untuk mengingatnya. Mind Mapping akan merangsang kemampuan membandingkan informasi yang ada baik berupa fakta, ide termasuk data statistik. c. Mind mapping membantu seseorang membuat catatan yang menarik dalam waktu singkat. Selain itu, catatan ini mampu membuka pemahaman yang baik dan sisi kreatif dengan merangsang munculnya ide-ide dan insight baru, bahkan pada saat membuat catatan itu sendiri. Mind Mapping dapat pula menjelaskan sebuah tujuan, rencana, ide, maupun pemikiran secara jelas dan terstruktur. Jadi mind mapping dapat bermanfaat untuk berfikir secara fleksibel, dapat memusatkan perhatian siswa, meningkatkan pemahaman dan menyenangkan karena dapat menunjukkan imajinasi, kreatifitas seseorang dan merangsang munculnya ide-ide baru. Model Mind map dikatakan sesuai dengan kerja alami otak karena pembuatannya menggunakan prinsip-prinsip brain management. Adapun prinsip-prinsip brain management menurut Warseno dan Kumorojati adalah sebagai berikut: 10 1. Menggunakan kedua belahan otak Pencatatan dengan sistem mind map tidak saja menggunakan belahan otak kiri, tetapi juga otak kanan. Dalam mencatat, kita menambahkan simbol-simbol atau gambar-gambar yang kita sukai. Kita juga dapat menggunakan warna-warna untuk cabang-cabang yang menunjukkan makna tertentu. Nah, pada saat menggambar itulah, kita

38 PRIMARY Vol. 08 No. 01 (Januari-Juni) 2016 juga melibatkan emosi, kesenangan, dan kreativitas, sehingga akan berkesan lebih lama. 2. Mempelajari bagaimana cara belajar yang baik. Selama ini, tanpa kita sadari, kita telah belajar dengan lebih banyak menerima materi pelajaran atau apa yang harus dipelajari (what to learn), namun tidak pernah diajarkan bagaimana cara belajar yang baik (how to learn). Padahal, untuk proses pembelajaran yang ada sekarang ini banyak yang menggunakan student center learning, di mana pusat pembelajaran bukan lagi pada guru, melainkan pada peserta didik. Sehingga, keterampilan how to learn menjadi sangat relevan untuk dikuasai oleh peserta didik. 3. Menggunakan otak secara alami Perlu diketahui bahwa bahasa alami otak adalah gambar. Nah, dalam proses pencatatan dengan model mind map ini, kita akan banyak menggunakan gambar, simbol, dan bentuk visualisasi lainnya yang kesemuanya merupakan bahasa alami otak. Dengan demikian, hasil catatan akan memudahkan otak kita memahami informasi dan mengingatnya dengan lebih lama. Jadi prinsip Mind Mapping menggunakan teknik penyaluran gagasan dengan menggunakan kata kunci bebas, simbol, gambar, dan menggambarkan secara kesatuan dengan menggunakan teknik pohon. Ada beberapa kelebihan dan kelemahan saat menggunakan teknik mind mapping ini, yaitu : 1. Kelebihan model pembelajaran mind mapping: a. Cara ini cepat b. Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul di kepala Anda c. Proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain. d. Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis 2. Kekurangan model pembelajaran mind mapping: a. Hanya siswa yang aktif yang terlibat b. Tidak sepenuhnya murid yang belajar c. Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan Penerapan Model Mind Mapping di SD/MI Penerapkan sebuah model tidak akan berhasil apabila seorang guru tidak melakukannya sesuai dengan langkah dalam model tersebut. Maka dari itu Ada beberapa kiat dan saran, diantaranya sebagai berikut:

Oman Farhurohman 39 1. Peserta didik dapat mengerjakan tugas ini dengan berpasangan atau kelompok kecil sebelum atau setelah di evaluasi. 2. Setelah siswa mengerjakan tugas, mintalah mereka mengerjakan sekali lagi dalam dua atau tiga rangkuman tetapi tetap dalam bentuk yang singkat, padat, dan jelas. 3. Gunakanlah model ini beberapa kali untuk merangkum bab-bab yang berbeda. 4. Model ini cocok untuk menggantikan ringkasan yang bersifat naratif atau tulisan naratif yang panjang. 5. Peserta didik yang lebih menyukai gambar-gambar, dapat memanfaatkan model ini untuk membuat ringkasan, peta materi, atau peta konsep dalam bentuk yang mereka inginkan. 6. Hendaknya kepala sekolah sebagai pihak sekolah menekankan kepada guru-guru untuk melakukan proses pembelajaran menggunakan model mind mapping. Jadi dalam menerapkan strategi ini khususnya di SD/MI, guru hendaknya mengelompokkan siswa, mengulang-ulang lagi untuk membuat rangkuman yang terkait, dan guru hendaknya menyuruh siswa untuk menggunakan gambar, agar siswa merasa senang dan tertarik sehingga akan menumbuhkan kreativitas siswa. Selain itu, dalam menerapkan sebuah model kesalahan tidak hanya terletak dari faktor guru saja sebagai pengajar. Akan tetapi hendaknya memperhatikan suasana kelas dengan memperhatikan penataan kelasnya, karena dengan penataan kelas yang menarik akan membuat siswa belajar dengan nyaman dan senang, sehingga siswa tidak akan merasa bosan dan menjenuhkan dimana anak usia SD/MI cepat merasa jenuh dan bosan apabila suasananya tidak menarik bagi dirinya. Maka dari itu kiat dari penataan kelasnya yaitu dengan cara: 1. Hendaknya siswa dibagi kelompok dengan cara memilih dan menentukan sendiri teman dalam kelompok, agar mereka merasa senang dalam berkelompok. 2. Hendaknya media dan alat disediakan secara lengkap seperti kertas, pena dan pensil warna. 3. Bentuk ruangan semenarik mungkin sehingga siswa tidak akan merasa jenuh. Pelaksanakan model mind mapping terdapat bahan yang harus diperlukan untuk menunjang agar model itu berjalan dengan baik. Menurut Buzan menjelaskan untuk membuat mind map, bahan yang diperlukan antara lain: Kertas kosong, pena dan pensil warna, otak dan imajinasi. 11

40 PRIMARY Vol. 08 No. 01 (Januari-Juni) 2016 Sedangkan langkah-langkah model Mind Mapping dalam proses pembelajaran menurut Zaini, Munthe dan Aryani antara lain: 12 1. Pilihlah satu masalah atau topik atau teks atau wacana atau bab sebagai bahan evaluasi. 2. Mintalah peserta didik melakukan brain storming (curah gagasan) tentang masalah atau topik atau teks atau wacana itu sebanyak mungkin (25-40 konsep). 3. Kemudian, mintalah peserta didik memilih 10-12 konsep-konsep utama dari 25-40 konsep di atas. 4. Mintalah kembali peserta didik untuk menuliskan konsep-konsep utama di atas kartu-kartu secara terpisah. 5. Kemudian, dengan kartu-kartu yang telah bertuliskan konsep utama, mintalah peserta didik untuk mencoba beberapa kali membuat satu gambar yang saling berhubungan antar konsep-konsep. Peta konsep bisa dalam bentuk vertikal atau horizontal. Mungkin juga peserta didik meletakkan konsep yang paling besar di tengah gambar. 6. Pastikan peserta didik membuat garis penghubung antar konsepkonsep utama. 7. Sebelum mengakhiri tugas peserta didik, mintalah mereka menulis satu kata atau level di atas setiap garis penghubung. 8. Tampilkan satu peta konsep yang anda buat sendiri sebagai bahan berbandingan dengan apa yang dikerjakan. 9. Setelah peserta didik mengerjakan tugas, anda mengumpulkannya dan siap untuk melakukan koreksi atau evaluasinya dengan kriteria yang sudah dibuat. Dengan demikian, prosedur kerja atau langkah-langkah Mind Mapping harus memperhatikan tahap perkembangan anak khususnya anak pada usia SD/MI, yaitu siswa yang berada pada uisa 6-12 tahun (periode konkrit operasional). Menurut Piaget kadang-kadang anak usia antara 5-7 tahun memasuki tahap operasi konkret (concrete operations) 13, yaitu pada waktu anak dapat berpikir secara logis mengenai segala sesuatu. Pada umumnya mereka pada tahap ini berusia sampai kira-kira 11 tahun. Maka dari itu keterhubungan antar konsep, cabangcabang yang dibuat harus disusun secara hirarki dari hal-hal yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus dan penulisan kata kunci menggunakan huruf kapital. Keterhubungan antara konsep dan cabangcabangnya yang tersusun secara hirarki dan bentuknya yang menyerupai syaraf-syaraf pada otak dan penggunaan gambar sebagai simbol, garis, warna dan kata kunci menjadi karakteristik mind mapping harus diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan.

Oman Farhurohman 41 Simpulan Model pembelajaran mind mapping adalah suatu model pembelajaran untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambilnya kembali ke luar otak. Bentuk mind mapping seperti peta sebuah jalan di kota yang mempunyai banyak cabang. Model pembelajaran Mind Mapping sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban. Mind Mapping menggunakan teknik penyaluran gagasan dengan menggunakan kata kunci bebas, simbol, gambar, dan menggambarkan secara kesatuan dengan menggunakan teknik pohon. Mind Mapping dikategorikan ke dalam teknik kreatif karena pembuatan Mind Mapping ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si pembuatnya. Siswa yang kreatif akan lebih mudah membuat mind mapping ini. Begitu pula, dengan semakin seringnya siswa membuat mind mapping, dia akan semakin kreatif. Sehingga dengan demikian akan meningkatkan hasil belajar siswa. Guru di SD/MI hendaknya dapat menerapkan model mind mapping dalam proses belajar mengajarnya. Karena dengan menggunakan mind mapping siswa akan menjadi kreatif dalam berfikir, sehingga hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar akan meningkat. 1 Catatan Akhir 1 Penulis adalah Dosen FTK IAIN SMH Banten, e-mail: omanfarhurohman@ymail.com 2 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), 4. 3 Ibid 4 Bobi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Learning (Bandung:Mizan pustaka,2003), 153. 5 Agus Warseno dan Ratih Kumorojati, Super Learning (Yogyakarta:DIVA Press, 2011), 76. 6 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), 158. 7 Hisyam Zaini, Bermawy Munthe dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif. (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), 169. 8 Bobi DePorter dan Mike Hernacki, op. cit., 173. 9 Trianto, op. cit., 160. 10 Agus Warseno dan Ratih Kumorojati, op. cit., 81. 11 Tony Buzan, op. cit., 14. 12 Hisyam Zaini, Bermawy Munthe dan Sekar Ayu Aryani, op. cit., 168. 13 Mulyani Sumantri dan Nana Syodih, Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), 2.12.

42 PRIMARY Vol. 08 No. 01 (Januari-Juni) 2016 Daftar Pustaka Buzan, Tony, 2008. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. DePorter, 2003. Bobi dan Mike Hernacki. Quantum Learning. Bandung: Mizan pustaka. Sumantri, Mulyani dan Nana Syodih, 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka. Trianto, 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Warseno, Agus dan Ratih Kumorojati, 2011. Super Learning. Yogyakarta: DIVA Press. Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe dan Sekar Ayu Aryani, 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.