BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bahan yang harus diajarkan kepada siswa selain keterampilan berbahasa lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi siswa dalam bidang-bidang tertentu. Penguasaan keterampilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan cerminan kehidupan dari masyarakat. Secara alami,

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. membangun rasa percaya diri, dan sarana untuk berkreasi dan rekreasi. Di

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra secara sungguh-sungguh. Salah satu karya sastra adalah puisi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dan saling mengisi (Tarigan, 2013:1). Setiap keterampilan, erat. semakin cerah dan jelas pula jalan pemikiranya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang wajib dilaksanakan dari jenjang sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat tepat bagi individu. Dengan

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAAN. kaidah-kaidah tata bahasa kemudian menyusunnya dalam bentuk paragraf.

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, atau keinginannya. Keterampilan menulis yang baik sangatlah penting

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan satu sama lain. pada dasarnya belajar bahasa diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Niat pemerintah untuk perbaikan system pendidikan yaitu dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran bahasa bertujuan untuk memperoleh keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dalam berbagai kesempatan. Dari observasi yang dilakukan penulis. bagian yang paling tinggi tingkat kesulitannya.

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Santosa, dkk (dalam Harjono, 2009:4) Mengungkapkan bahwa fungsi bahasa. adalah:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang turut menentukan pencapaian tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fitri Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. minatnya serta dapat menerapkan keterampilan berbahasa Indonesia secara tepat,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya penguasaan yang menggunakan bahasa lisan, sementara

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang wajib diberikan dari jenjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca, dan menulis. keempat keterampilan tersebut memegang

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrasa lisan dalam kontek bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia bukan hanya penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

I PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran menulis puisi harus dikembangkan menjadi lebih baik dengan pemilihan kata (diksi) yang sesuai. Guru harus lebih terampil dalam menggunakan metode atau teknik dalam pembelajaran menulis puisi supaya siswa lebih termotivasi. Pembelajaran menulis puisi terdapat dalam kurikulum 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) siswa kelas VII. Standar kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi. Sedangkan kompetensi dasarnya yaitu menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam. Keterampilan menulis puisi merupakan suatu proses kreatif yang memerlukan pembelajaran dan latihan supaya hasil puisi yang ditulis menjadi indah. Menulis puisi bisa dilakukan dengan cara membayangkan pengalaman yang pernah dialami, melihat apa yang terjadi di lingkungan sekitar, kemudian dituangkan dalam sebuah kalimat yang indah. Dalam proses menulis puisi, siswa cenderung mengalami kesulitan. Mereka harus berfikir sampai berjam-jam untuk membuat puisi sehingga banyak waktu yang terbuang sia-sia dan pada akhirnya puisi yang dihasilkan juga kurang maksimal. Hal ini biasanya disebabkan karena guru kurang terampil dalam proses pembelajaran. Guru dalam pembelajaran menulis puisi juga menggunakan teknik ceramah saja sehingga siswa menjadi pasif. 1

2 Media lingbar (lingkaran bergambar) sangat membantu dalam proses pembelajaran menulis puisi karena dengan adanya media tersebut siswa menjadi lebih giat dalam menulis puisi. Dalam proses pembelajaran menulis puisi tidak hanya menggunakan metode saja, tetapi guru juga harus menggunakan media. Menggunakan media pembelajaran tidak harus yang rumit dan mahal, guru juga bisa memanfaatkan apa yang ada di lingkungan sekitar. Media lingbar juga sangat efektif untuk digunakan pembelajaran menulis puisi. Bahan yang digunakan dalam media lingbar ini juga mudah dijangkau, dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Salah satu media yang digunakan dalam pembelajaran menulis puisi yaitu media lingbar. Media lingbar yaitu media yang berbentuk lingkaran kemudian di dalam lingkaran tersebut terdapat bermacam-macam gambar yang sesuai dengan kompetensi dasarnya yaitu keindahan alam. Keunggulan media lingbar yaitu dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi, siswa dapat termotivasi untuk menulis puisi dengan kreatif dan ekspresif, menjadikan siswa lebih bersemangat dan tidak bosan ataupun jenuh. Media lingbar diharapkan dapat mengatasi kesulitan siswa dalam menulis puisi. Sedangkan model pembelajaran yang digunakan dalam menulis puisi yaitu model sinektik. Model sinektik yaitu proses kreatif menuju kesadaran dan dengan mengembangkan bantuan-bantuan eksplisit menuju kreativitas. Berdasarkan hal tersebut, penulis merancang penelitian dengan judul peningkatan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas VII MTs Al- Islam Sumurrejo dengan model sinektik dan media lingbar (lingkaran bergambar). Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan

3 pemikiran untuk menunjang pembelajaran sastra, khususnya menulis puisi pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). 1.2 Identifikasi Masalah Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa terampil berbahasa dan bersastra yang meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Untuk kemampuan bersastra yaitu menulis puisi, hal yang harus dikuasai yaitu menuangkan ide, gagasan, dan pendapat yang dalam sebuah puisi. Pemilihan kata (diksi) sangat berpengaruh dalam menu angkan ide yang akan menjadikan puisi tersebut menjadi indah. Menyampaikan materi pembelajaran, khusunya menulis puisi harus menggunakan media dan model yang cocok, agar dalam proses pembelajaran menyenangkan. Pembelajaran menulis puisi, sangat kurang diminati oleh siswa karena siswa kesulitan dalam menemukan ide atau gagasan yang harus dituangkan dalam menulis puisi. Penyebab siswa kesulitan dalam menemukan ide atau gagasan salah satu penyebabnya adalah guru, dalam mengajar guru hanya menggunakan metode ceramah tanpa adanya media juga sehingga siswa cenderung bosan dan malas. Selain faktor dari siswa sendiri, faktor dari luar juga ada yaitu suasana kelas yang kurang kondusif, model dan media yang kurang menarik, dan guru kurang memberikan motivasi kepada siswa untuk terampil dalam menulis puisi. Sebaiknya sekolah juga mengadakan lomba-lomba yang berkaitan dengan sastra sehingga siswa akan menjadi lebih terampil dalam membuat sebuah karya sastra dan dengan adanya dukungan yaitu diadakan ekstrakurikuler tentang sastra.

4 Menulis puisi sangat memerlukan pemikiran serius karena dalam menulis puisi diperlukan pemilihan kata yang tepat supaya tulisan yang diciptakan akan menjadi karya sastra yang indah dan dapat menarik para pembacanya. Oleh karena itu, dalam pembelajaran menulis puisi diharapkan dapat menciptakan model dan media, suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan serta guru harus memotivasi siswa agar mampu berpikir aktif, kreatif dan produktif. Guru sangat berpengaruh terhadap perilaku siswa pada saat pembelajaran dan berpengaruh juga terhadap hasil belajar. 1.3 Batasan Masalah Permasalah yang dibahas pada indentifikasi masalah tidak akan sepenuhnya dibahas secara tuntas. Peneliti hanya akan membahas tentang peningkatan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas VII MTs Al- Islam Sumurrejo dengan model sinektik dan media lingbar (lingkaran bergambar). 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diketahui rumusan masalah yang timbul dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas VII MTs Al- Islam Sumurrejo dalam menulis puisi dengan model sinektik dan media lingbar? 2. Bagaimana peningkatan sikap belajar siswa kelas VII MTs Al- Islam Sumurrejo dalam menulis puisi dengan model sinektik dan media lingbar? 3. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa kelas VII MTs Al- Islam Sumurrejo dalam menulis puisi dengan model sinektik dan media lingbar?

5 4. Bagaimana peningkatan kinerja guru dalam menulis puisi dengan model sinektik dan media lingbar? 1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa kelas VII MTs Al- Islam Sumurrejo dalam menulis puisi dengan model sinektik dan media lingbar. 2. Mendeskripsikan peningkatan sikap belajar siswa kelas VII MTs Al- Islam Sumurrejo dalam menulis puisi dengan model sinektik dan media lingbar. 3. Mendeskripsikan peningkatan motivasi belajar siswa kelas VII MTs Al- Islam Sumurrejo dalam menulis puisi dengan model sinektik dan media lingbar. 4. Mendeskripsikan peningkatan kinerja guru dalam menulis puisi dengan model sinektik dan media lingbar. 1.6 Manfaat Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis. 1.6.1 Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuan dalam pengajaran bidang bahasa dan sastra Indonesia, tentang penggunaan media lingbar dan model sinektik dalam pembelajaran menulis puisi dan dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas VII MTs Al- Islam Sumurrejo. 1.6.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh beberapa pihak antara lain.

6 1. Bagi Guru Hasil penelitian ini memberikan gambaran bagi guru tentang model sinektik dan media lingbar untuk dijadikan alat peraga dalam proses pembelajaran di kelas. 2. Bagi Siswa Hasil penelitian ini, dengan menggunakan model sinektik dan media lingbar diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis kreatif puisi. 3. Bagi Peneliti Hasil penelitian bagi peneliti diharapakan dengan adanya model sinektik dan media lingbar untuk meningkatkan kemampuan menulis kreatif puisi ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti-peneliti lain.