Perencanaan Partisipatif Kelompok 7

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pertanyaan penelitian; (3) tujuan penelitian; (4) manfaat penelitian; (5) batasan

PERENCANAAN HUNTAP PAGERJURANG

STATUS 28 NOVEMBER 2011

KERENTANAN (VULNERABILITY)

BAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy

MANAJEMEN BENCANA PENGERTIAN - PENGERTIAN. Definisi Bencana (disaster) DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Erupsi Merapi DIY & Jateng (2010) Gempa & Tsunami Pangandaran Jabar (2007)

PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PASCA BENCANA KOTA MANADO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Masyarakat. Penanggulangan Bencana. Peran Serta.

PENGANTAR LOKAKARYA MANAJEMEN KEDARURATAN DAN PERENCANAAN KONTINJENSI. Painan, 29 November 3 Desember 2005 BAKORNAS PBP KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Letusan Gunung Merapi pada tanggal 26 Oktober sampai 5 Nopember

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

No Jenis/Series Arsip Retensi Keterangan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PASCA ERUPSI MERAPI PELAKSANAAN BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) DAN PELAKSANAAN BANTUAN DANA RUMAH (BDR)

PEDOMAN PENGORGANISASIAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA BERBASIS MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. Peta Ancaman Bencana Gunung Api Di Indonesia (Sumber : BNPB dalam Website, 2011)

BAB I PENDAHULUAN. Proses perencanaan pembangunan yang bersifat top-down sering dipandang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang masih ada hingga sampai saat ini. Kerugian material yang ditimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. lempeng Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik menyebabkan

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.1

BAB I PENDAHULUAN. Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015

Empowerment in disaster risk reduction

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

PENDAMPINGAN DALAM PROSES PERENCANAAN PARTISIPATIF PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

BAB I PENDAHULUAN. imbas dari kesalahan teknologi yang memicu respon dari masyarakat, komunitas,

BAB I PENDAHULUAN. Bencana lahar di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah telah

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia yaitu dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia sangatlah beragam baik jenis maupun skalanya (magnitude). Disamping

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 62 TAHUN 2015

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

Bencana terkait dengan cuaca dan iklim [Renas PB ]

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA

Catatan Untuk Pengetahuan MDF - JRF Pelajaran dari Rekonstruksi Pasca Bencana di Indonesia

Bab 4 Menatap ke Depan: Perubahan Konteks Operasional

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN DAN PENGELOLAAN BANTUAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

Penataan Kota dan Permukiman

PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN POLA KHUSUS REHABILITASI PASCABENCANA

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 7 TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

REKOMPAK-JRF Pascagempa Dan tsunami 2006

DAFTAR ISI 1 DAFTAR LAMPIRAN 3 DAFTAR ISTILAH 4

KEADAAN UMUM WILAYAH. koorditat 07 º 40 42,7 LS 07 º 28 51,4 LS dan 110º 27 59,9 BT - 110º 28

BUPATI BANDUNG BARAT

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN KENDAL

BAB VI BAB KESIMPULAN VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1. Pengantar 1.1. Latar Belakang Erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 merupakan bencana alam besar yang melanda Indonesia dan

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. Erupsi Gunung Merapi merupakan fenomena alam yang terjadi secara

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASKA BENCANA

BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

I. PENDAHULUAN. penerima program pembangunan karena hanya dengan adanya partisipasi dari

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Manajemen Pemulihan Infrastruktur Fisik Pasca Bencana

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

MITIGASI BENCANA BENCANA :

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 6 Tahun : 2013

FAKTA DAN ANALISA Desa Wonokerto BAB V LAMPIRAN

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

penelitian 2010

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bencana dilihat dari beberapa sumber memiliki definisi yang cukup luas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Bencana alam menjadi salah satu permasalahan kompleks yang saat ini

BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Tsunami 26 Desember 2004 yang disebabkan oleh gempa 9.1 SR

xvii Damage, Loss and Preliminary Needs Assessment Ringkasan Eksekutif

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Penataan Lingkungan Permukiman : Berbasis : Komunitas :

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN SITUBONDO

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

KAJIAN MITIGASI BENCANA KEBAKARAN DI PERMUKIMAN PADAT (STUDI KASUS: KELURAHAN TAMAN SARI, KOTA BANDUNG)

Transkripsi:

Perencanaan Partisipatif Kelompok 7 Anastasia Ratna Wijayanti 154 08 013 Rizqi Luthfiana Khairu Nisa 154 08 015 Fernando Situngkir 154 08 018 Adila Isfandiary 154 08 059

Latar Belakang Tujuan Studi Kasus Tahapan Kegiatan Partisipasi Masyarakat dan Pemerintah Output dan Outcome Analisis Partisipasi

Re-Kompak merupakan kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman Berbasis Komunitas mengembalikan kemandirian masyarakat melalui suatu pembangunan yang berbasis pada komunitas Re-Kompak ini dilakukan bersama dengan P2PK (Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan) dan PPK (Proyek Pengembangan Kecamatan)

Upaya rehabilitasi dan konstruksi pasca bencana dilakukakan melalui 2 hal, yaitu a. Pembangunan Fisik b. Pemulihan Komunitas (Community Recovery) Dengan tujuan untuk mengedepankan pendekatan pemberdayaan masyarakat, dimana mendorong peran masyarakat untuk menjadi pelaku utama dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi

Disaster Preparedness Emergency Response Mitigation Recovery Komunitas REKOMPAK Prevention Development

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pembangunan Perumahan Pengembangan Pemberdayaan Komunitas

Pembangunan Fisik dan Community Recovery Erupsi Merapi Sejauh 15 17 km Kerusakan Fisik: 2682 Unit Rumah Rusak Rekompak 26 Oktober November 2010 Proyek Pembangunan pada 45 desa/kelurahan

Tahap Tanggap Darurat Tahapan Pemulihan Tahapan Rekonstruksi dan Rehabilitasi

Tahapan Penanganan Tanggap Darurat Pemulihan Rehabilitasi - Rekonstruksi Kondisi Permasalahan Rumah dan infrastruktur rusak, daerah masih dalam status bahaya Masyarakat tidak mempunyai pendapatan Belum terdapat permukiman yang lebih permanen untuk jangka panjang Tindakan REKOMPAK Pendampingan sederhana Menyelenggarakan kegiatan padat karya dan persiapan rehabilitasi rekonstruksi Melakukan relokasi permukiman masyarakat Penyaluran bantuan BDL untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana dasar di lokasi MERAPI Memenuhi kegiatan pengurangan resiko bencana dan pelatihannya. Padat karya untuk memperbaiki sarana prasarana prioritas. Membangun Pusat Peduli Merapi sebagai badan yang melakukan pendampingan pada masyarakat. Memfasilitasi pembangunan rumah tahan gempa Pendampingan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastuktur yang berorientasi pada pengurangan resiko bencana.

Pemberian Dana Bantuan Peran Perencana Partisipan yang Terlibat

Bantuan yang disediakan RE-KOMPAK (Kementrian Pekerjaan Umum) adalah sebagai berikut: Bantuan Dana Rumah (BDR) besarnya maksimum Rp. 45.000.000,- (Penerima bantuan REKOMPAK adalah rumahtangga/keluarga yang namanya ditetapkan dalam rembug warga di tingkat kelurahan/desa dan lolos uji publik) Bantuan Dana Lingkungan (BDL), besarnya maksimum Rp. 500.000.000,- untuk tiap Kelurahan/Desa yang mendapatkan bantuan

Proses Pengkajian Dilakukan Bersama Masyarakat Participatory Rural Appraisal (PRA) Pembuatan Kerangka Kerja Pengembangan Program Dilakukan Bersama Masyarakat Pelaksanaan Pembangunan Dilakukan Bersama Masyarakat

Tahap Perencanaan Umum Tahap Pembangunan Lingkungan Tahap Pembangunan Perumahan Tahap Persiapan

Tahapan Persiapan Outcome :» Masyarakat mampu mengorganisasikan kegiatan rekonstruksi pasca bencana» Masyarakat memahami proses rekonstruksi lingkungan melalui kerjasama dengan pemerintah Output :» Terbentuknya Kelompok Permukiman (KP) sebagai perwakilan masyarakat dalam menentukan kegiatan rekonstruksi pasca bencana

Tahapan Perencanaan Umum Outcome :» Masyarakat memahami program kegiatan RE-KOMPAK» Masyarakat mengetahui kondisi lingkungan pasca bencana» Masyarakat mengetahui arahan (kebijakan) pengembangan kawasan perumahan Output :» Terbentuknya RPP (Rencana Peataan Perumahan) sebagai acuan rekonstruksi pasca bencana

Tahapan Pembangunan Lingkungan Outcome :» Masyarakat mengetahui penganggaran biaya rekonstruksi lingkungan melalui kerjasama dengan fasilitator KERAP dan TPK» Masyarakat mengetahui prosedur pembiayaan untuk rekonstruksi lingkungan melalui kerjasama dengan fasilitator KERAP dan TPK Output :» Terbangunnya infrastruktur di daerah permukiman korban bencana

Tahapan Perencanaan Pembangunan Outcome :» Masyarakat mengetahui penganggaran biaya rekonstruksi perumahan melalui kerjasama dengan fasilitator KERAP dan TPK» Masyarakat mengetahui prosedur pembiayaan untuk rekonstruksi perumahan Output :» Terbangunnya perumahan baru bagi korban bencana

Rekompak Model Democratic Cube

Setiap Desa mengusulkan RPP yang mereka inginkan tentang penggunaan tanah,pembangunan infrastruktur prioritas dan pemindahan penduduk ke lokasi yang lebih aman.

Tim Rekompak sebagai tim pendamping masyarakat sejak tahap tanggap darurat-tahap pemulihan-tahap rehabilitasi dan rekonstruksi berperan dalam memberikan saran dan konsultasi dalam setiap tahapnya.

» Memberikan pencerahan dan pengetahuan kepada pemerintahan desa dan masyarakat tentang pembuatan konsep perencanaan pembangunan karena pedoman perencanaan dan pembangunan adalah RPP» Pembangunan dilakukan sesuai dengan preferensi dan kebutuhan masyarakat» Dapat menumbuhkan keswadayaan dan juga terciptanya proses pemberdayaan di masyarakat» Disaster Risk Reduction dapat diwujudkan melalui rekonstruksi karena pembangunan dilakukan oleh masyarakat korban bencana yang juga memiliki persepsi dan pemahaman lebih dalam mengenai risiko bencana» akan muncul rasa memiliki terhadap sarana yang telah dibangun sendiri oleh masyarakat, sehingga mempermudah dalam pemeliharaan secara partisipatif

» RPP dapat diberlakukan sebagai RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menangah) desa selama lima tahun ke depan karena dalam RPP dirumuskan tentang seluruh perencanaan dari seluruh aspek kebutuhan pembangunan sehingga apabila ke depan ada program bantuan dana pembangunan yang digulirkan oleh pemerintah, dokumen RPP tersebut bisa dijadikan acuan proposal dalam mengajukan dana bantuan. Karena rencana detail kebutuhan pembangunan di desa tersebut sudah tergambar seluruhnya dalam RPP

Masyarakat tidak digerakkan untuk secara mandiri melakukan rekonstruksi pasca bencana Masyarakat tidak dibiasakan untuk mengikuti kegiatan RE-KOMPAK dengan iming-iming uang Tidak ada perlakuan tegas dari petugas berwenang untuk mengurangi tingkat kerentanan masyarakat di KRB III terhadap dampak bencana

Tahap Tanggap Darurat Pada tahap ini, tim fasilisator aktif mendampingi warga 45 desa terdampak Merapi yang menjadi lokasi dampingan. Bersama para relawan lain, para fasilitator mendampingi warga di lokasi pengungsian dan memfasilitasi kebutuhan tanggap darurat yang diperlukan. Tahap Pemulihan Padat Karya REKOMPAK dimaksudkan agar masyarakat dapat memulai pemulihan lingkungan permukimannya Kegiatan padat karya yang dilakukan di beberapa desa antara lain pembersihan jalan, pembersihan dan perbaikan saluran irigasi, pengelolaan sampah, dan pemasangan pipa air bersih

a.membuat Pusat Peduli Merapi dengan peran Melakukan pendataan tingkat kerusakan rumah warga dan infrastruktur lingkungan. Melakukan sosialisasi tentang mitigasi bencana kepada masyarakat, Sebagai tempat aktifitas masyarakat berbagi dan berdiskusi untuk merumuskan masalah dan penyelesaianya b.semua desa sasaran difasilitasi untuk menyiapkan RPP yang mengkaji tentang : Konsensus mengenai penggunaan tanah, infarstruktur prioritas dan pemindahan penduduk (sukarela atau nonsukarela) Konsensus mengenai langkah-langkah mitigasi utuk menangani isu-isu lingkungan potensial, dampak bencana dan pengadaan tanah (juga donasi tanah) c. Survei pemetaan swadaya yang dilakukan d. Pemetaan geografis sampai dengan tingkat dusun. Relokasi mandiri hanya salah satu strategi untuk segera memulai rehabilitasi dan rekontruksi. Dengan pilihan ini, warga menentukan sendiri lokasi tapak hunian tetap yang baru di tanah milik sendiri yang berlokasi jauh dari KRB 3. Seluruh proses rekonstruksi akan diawasi para konsultan lapangan agar standar rumah tahan gempa benarbenar terwujud. Memberikan stimulant bantuan dana rumah maksimal Rp 30 juta per unit rumah per KK Masyarakat diberikan keleluasaan dalam menentukan tipe rumah, namun diupayakan memenuhi luas minimal inti yaitu 36 m2 Konstruksi rumah harus memenuhi persyaratan teknis dan metode pembangunan rumah tahan gempa Tahap Pemulihan Pusat Peduli Merapi Tahap Rekonstruksi dan Rehabilitasi