Laporan Dwi Bulanan IV 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Dwi Bulanan I 2017

Laporan Dwi Bulanan III 2017

Laporan Dwi Bulanan II 2017

Laporan Dwi Bulanan V 2015

Laporan Dwi Bulanan I 2015

Laporan Dwi Bulanan II 2016

Laporan Dwi Bulanan I 2016

Laporan Dwi Bulanan III 2016

Laporan Dwi Bulanan IV 2015

Laporan Dwi Bulanan II 2015

Laporan Dwi Bulan V 2014

Laporan Dwi Bulan V 2013

ID-CERT Pendahuluan 1. Daftar isi 1/6. Laporan Dwi Bulan III [Type the document title] Mei - Juni Ringkasan

Laporan Dwi Bulan III 2013

Laporan Dwi Bulanan V 2016

Laporan Dwi Bulan IV 2013

Laporan Dwi Bulan II 2013

Laporan Dwi Bulan I 2013

STATISTIK INTERNET ABUSE INDONESIA LAPORAN DWI BULAN-I TAHUN 2011 Bulan JANUARI dan PEBRUARI

Peran ID-CERT dan Tren Keamanan Informasi di Cyber Space

STATISTIK INTERNET ABUSE INDONESIA LAPORAN DWI BULAN-IV TAHUN 2011 Bulan JULI dan AGUSTUS

STATISTIK INTERNET ABUSE INDONESIA 2011 LAPORAN SEMESTER-I TAHUN 2011

.INCIDENT MONITORING REPORT LAPORAN DWI BULAN V TAHUN 2012 Bulan SEPTEMBER hingga OKTOBER

STATISTIK INTERNET ABUSE INDONESIA LAPORAN DWI BULAN-V TAHUN 2011 Bulan SEPTEMBER dan OKTOBER

Peran ID-CERT dan Tren Keamanan Informasi di Cyber Space

STATISTIK INTERNET ABUSE INDONESIA LAPORAN DWI BULAN-II TAHUN 2011 Bulan MARET dan APRIL

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN TENTANG RUANG LINGKUP TUGAS ID-SIRTII

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi dan informasi yang sangat pesat sekarang ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Grafik Pengunjung Internet Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Grafik jumlah pengguna internet di Indonesia tahun versi APJII

Layanan Pengaduan Insiden GOV-CSIRT Panduan untuk Pengguna

Laporan Aktifitas 2017

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Trend kejahatan internet (IC3, 2015)

Laporan Kegiatan ID-CERT 2012 Daftar Isi

cybercrime Kriminalitas dunia maya ( cybercrime

JUDUL. Tugas UAS Regulasi Telekomunikasi. (Dosen : Bpk Iwan Krisnadi) Nama : Aun Abdul Wadud NIM : HP :

10/10/2010 PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI. Materi 14 : Pengantar Etika Profesi ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI. 1. Privasi

JAKARTA,05 OKTOBER 2016

Perkembangan Cybercrime di Indonesia

PLUG-IN CLASSIFIER DENGAN BAYESIAN STATISTICS UNTUK MENDETEKSI SITUS WEB PALSU

Peran CERT di Dunia Siber Manado, 19 SEPTEMBER 2013

Masalah Keamanan Pada Sistem Mobile

W A L I K O T A B E K A S I

Prosedure Keamanan Jaringan dan Data

Berikut adalah beberapa contoh data yang disimpan oleh TRAVIAN GAMES:

DRAFT KEBIJAKAN PENANGANAN KELUHAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Aturan. Kunjungi: safety.twitter.com Twitter

LAPORAN KONDISI TERKINI PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI

KODE PRAKTEK PANDI-DNP/ Versi 1.0. Dikeluarkan tanggal 1 Maret Pengelola Nama Domain Internet Indonesia

Siapa Perlu Peduli Ancaman Cybercrime?

DRAFT PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR :.. TAHUN.. TENTANG PENGAMANAN PEMANFAATAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI BERBASIS PROTOKOL INTERNET

Security Sistem Informasi.

Mewaspadai Penipuan Berkedok Phising

Cybercrime. Edy. Abstrak. Pendahuluan. Pembahasan.

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2013 TENTANG PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF

UPAYA MEMINIMALISASI PADA LAYANAN LAPAN BANDUNG

STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam era

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

CARA MEMBUAT HUSNI IDRIS

Pencegahan dan Penanganan Kejahatan. Pada Layanan Perbankan Elektronik. Ronald Waas 1

PRINSIP PRIVASI UNILEVER

Automatisasi Penanganan Insiden dan Deteksi Phishing

F-Secure Mobile Security for S60

KEBIJAKAN PRIVASI KEBIJAKAN PRIVASI

BAB III TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ADMIN SERVER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rata-rata jumlah insiden keamanan jaringan komputer per hari mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan informasi memberikan pengaruh terhadap

2018, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tr

Kebijakan Privasi. Cakupan. Jenis Data dan Metode Pengumpulan

Laporan Aktifitas 2016

(USULAN) Tata Cara Kerja 1. Forum Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif 2

Kebijakan Institusi untuk meningkatkan keamanan TIK

Syarat dan Ketentuan Penggunaan Sistem Perdagangan dan Kepesertaan PT. PASAR KOMODITAS JAKARTA. Versi 1 November 2017

Infrastruktur e- commerce

Tren Malware dan Teknologi Deteksi

Etika dan Keamanan Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN. ketika menggunakan teknologi informasi ini (Flourensia, 2012: 22). Pada

SISTEM INFORMASI PEMESANAN OBAT PERTANIAN ONLINE DI SAMUDRA PS II GALUR KULON PROGO

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha

SYARAT DAN KETENTUAN LAYANAN MEGA INTERNET

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

Peran CERT di Dunia Siber Bandung, 03 OKTOBER 2013

ETIKA DAN PROFESIONALISME

KETENTUAN DAN PERSYARATAN BLACKBERRY ID

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYADAPAN PADA PUSAT PEMANTAUAN

Kebijakan Privasi (Privacy Policy)

Asas dan Tujuan. dengan tujuan untuk: Memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hokum bagi pengguna dan penyelenggara Teknologi Informasi.

PEMBANGUNAN SISTEM OPTIMASI ADMINISTRASI BLOCKING DOMAIN STUDI KASUS : PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN KEAMANAN INFORMASI PT. MUSTIKA PETROTECH INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INDEKS KAMI TUGAS AKHIR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kebijakan Privasi Kami

Pertemuan ke 2 Hendra Di Kesuma, S.Kom., M.Cs. Sistem Informasi STMIK BINA NUSANTARA JAYA

PENERAPAN SMS GATEWAY DAN PACKET FILTER PADA PENGEMBANGAN SECURITY ALERT SYSTEM JARINGAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KUALITAS PELAYANAN JASA AKSES INTERNET

Gambar 4.22 Layar Tambah Instruktur Admin

PERUBAHAN PORT SMTP. Pelanggan Telkom Speedy dan Telkomnet Instan yang terhormat,

Transkripsi:

Incident Monitoring Report - 2016 Laporan Dwi Bulanan IV 2016 Bulan Juli dan Agustus 2016 Agustus 2016

2 Daftar Isi 1. Pendahuluan... 3 2. Metoda... 5 3. Uraian... 7 3.1 Kelompok Pengaduan yang Mengalami Peningkatan... 10 3.2 Kelompok Pengaduan yang Mengalami Penurunan... 11 4. Rangkuman... 13 4.1 Rekomendasi... 13 5. Ucapan Terima Kasih... 15

3 1. Pendahuluan Bagian penting dari aktivitas sekarang adalah Internet. Pemakaian Internet sehari-hari kian menjadi lebih penting, dari komunikasi antar warga hingga transaksi bisnis multinasional, pengguna Internet kian banyak dan kian beragam usia kanak-kanak sampai dengan para lanjut usia, para pekerja di lapangan hingga bot otomatis. Batas-batas yang telah ada sebelumnya juga mengalami pergeseran dengan adanya Internet, menciptakan kemungkinan baru yang perlu dicermati. Seiring dengan perkembangan yang demikian pesatnya, terutama penyalahgunaan dan kejahatan melalui internet, maka aspek keamanan Internet (Internet security) juga menjadi sisi yang perlu secara khusus menjadi perhatian dan kerja sama banyak kalangan. Sebagai bagian dari pemantauan keamanan Internet, ID-CERT 1 juga telah mengadakan kerjasama dengan beberapa pihak serta menerima pengaduan lewat email yang diterima dari beberapa responden. Dari pengaduan yang masuk tersebut dilakukan pengelompokan dalam sejumlah kategori dan disajikan dalam bentuk laporan Dwi Bulan. Laporan ini sebagai paparan gambaran insiden keamanan (security incident) yang terjadi selama dua bulan, Juli dan Agustus 2016. Selain gambaran tersebut, penyediaan laporan ini juga dimaksudkan sebagai contoh data primer keamanan teknologi informasi (TI) di Indonesia. Penting ditekankan dalam hal ini adalah tindak lanjut terhadap laporan tentang penyalahgunaan Internet (Internet abuse) sebagai respon positif dan langkah untuk memperbaiki keadaan. Hal ini juga bagian interaksi positif antara kita, pengguna Internet di Indonesia dengan pihak-pihak di mancanegara terkait penanganan laporan. Pengaduan yang diterima memberi gambaran bagianbagian yang perlu dibenahi, keterkaitan antar lembaga, dan untuk membantu penyusunan rencana ke depan. 1 Indonesia Computer Emergency Response Team

4 Pada laporan Dwi Bulanan IV 2016 ini, Spam menempati jumlah pengaduan terbanyak yaitu mencapai 72,02%, sedangkan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau Intellectual Property Rights (IPR) menempati urutan pengaduan kedua dengan persentase jumlah pengaduan sebesar 12,46%. Dilihat dari sisi jumlah pengaduan, terdapat tiga kelompok besar: Spam pada kelompok pertama yang mencapai jumlah di atas 10.000 pengaduan, diikuti Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau Intellectual Property Rights (IPR), Komplain Spam, dan Network Incident pada kelompok ke dua yang memiliki jumlah pelaporan sedang yaitu di bawah 10.000 di atas 1.000 laporan, dan Spoofing/Phishing, Respon, dan Malware pada kelompok terakhir berjumlah pengaduan rendah yaitu di bawah 1.000 pengaduan. Penjelasan lengkap tentang ketiga kelompok tersebut dipaparkan di bagian Uraian. Pembuatan laporan ini berdasarkan pada data-data yang diperoleh dan diambil dari 39 (tiga puluh sembilan) responden yang terdiri dari: Kominfo, ID-CERT, PANDI, Detik.net, Zone-h dan Anti Fraud Command Center (AFCC), 3 (tiga) operator telekomunikasi, 7 (tujuh) NAP, 22 (dua puluh dua) Penyedia Jasa Internet (PJI/ISP), dan KEMDIKBUD.

5 2. Metoda Penyusunan dokumen Dwi Bulan IV ini mengambil data dari beberapa sumber dalam bentuk laporan dengan langkah-langkah berikut: 1. Pengambilan data dari sejumlah responden. 2. Penyusunan analisis berdasarkan: a) Tembusan laporan yang masuk lewat alamat email pengaduan penyalahgunaan (abuse) yang disediakan PJI/operator telekomunikasi/lembaga non-isp. b) Tabulasi yang dikeluarkan oleh sejumlah responden. Tabulasi ini berupa kumpulan data yang telah dihitung dan dikelompokkan oleh responden. Dari laporan yang sudah terkumpul, dilakukan pengelompokan dalam beberapa kategori sebagai berikut: Fraud Penipuan disengaja yang dibuat untuk keuntungan pribadi atau untuk merugikan individu lain 2 berdasarkan data yang sudah masuk ke penegak hukum. Hak atas Kekayaan Intelektual Pengaduan tentang pelanggaran terhadap hasil karya yang terkait Undang Undang Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau Intellectual Property Rights (IPR). Komplain Spam Keluhan/pengaduan email spam dari dalam negeri terhadap pengirim di Indonesia dan luar negeri. Malware Program komputer yang dibuat untuk maksud jahat 3. Network Incident Aktivitas yang dilakukan terhadap jaringan pihak lain dan semua aktivitas terkait dengan penyalahgunaan jaringan. 2 Fraud, http://en.wikipedia.org/wiki/fraud 3 Malware, http://en.wikipedia.org/wiki/malware

6 Respon Respon terhadap laporan yang masuk. Spam Penggunaan sistem pengolahan pesan elektronik untuk mengirim pesan-pesan tidak diharapkan dalam jumlah banyak, terutama untuk pengiklanan, tanpa pilih-pilih 4. Spoofing/Phishing Pemalsuan email dan situs untuk menipu pengguna 5. Lain-lain Laporan penyalahgunaan selain yang termasuk pada kategori yang di atas. 4 Spam (electronic), http://en.wikipedia.org/wiki/spam_(electronic) 5 Spoofing attack, http://en.wikipedia.org/wiki/spoofing_attack

7 3. Uraian Email pengaduan yang diterima dikumpulkan berdasarkan kategori pengaduan dan bulan penerimaan laporan, dengan demikian terdapat dua kelompok besar, bulan Juli dan Agustus 2016. Kategori pengaduan terdiri atas Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau Intellectual Property Rights (IPR), komplain spam, malware, network incident, respon, spam, dan spoofing/phishing. Pengolahan data dilakukan dengan dua cara: 1. Penghitungan jumlah dari header email, seperti bagian From, To, CC, dan Subject. Cara ini terutama digunakan untuk pengaduan dalam kondisi tidak terformat bagus, karena email tidak mengikuti format baku yang biasanya dihasilkan perangkat lunak pelapor. Kategori pengaduan seperti spam, spoof biasanya termasuk jenis ini. 2. Penghitungan jumlah dari isi (body) email. Pengaduan network incident dan malware sebagai misal, menggunakan format pesan yang baku dan nama domain yang diadukan dapat diperoleh dari isi email pada bagian yang menggunakan format tertentu. Grafik semua kategori Incident Monitoring Report untuk Dwi Bulan IV 2016 berdasarkan jumlah pengaduan per bulan ditampilkan pada Gambar 1. Gambar 1. Jumlah pengaduan semua kategori Juli - Agustus 2016

8 Jumlah pengaduan masing-masing per bulan dan total dua bulan dapat dilihat lebih seksama di Tabel 1 dengan kategori pengaduan ditampilkan berdasarkan jumlah laporan yang tertinggi ke terendah. Tabel 1. Perkembangan jenis pengaduan selama Juli - Agustus 2016 Pada Gambar 2 dapat dilihat perkembangan ataupun penurunan dari jumlah pengaduan antara bulan Juli - Agustus 2016 dan jumlah total dua bulan. Gambar 2. Jumlah pengaduan per bulan dan total semua kategori Juli - Agustus 2016

9 Perhitungan perkembangan dilakukan terhadap jumlah pengaduan pada bulan pertama Juli, bulan kedua Agustus dan bernilai negatif jika terjadi penurunan. Tren untuk Dwi Bulan IV ini yaitu masing-masing kategori sebagian mengalami peningkatan dan sebagian mengalami penurunan jumlah pengaduan pada bulan Agustus. Persentase detail dari masing-masing, dihitung terhadap jumlah pengaduan keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 1. Tampilan tabel tersebut berdasarkan urutan persentase kategori dari yang terbanyak. Untuk melihat perbandingan besar persentase jumlah laporan antar semua kategori ditampilkan dalam bentuk diagram lingkaran yang disajikan pada Gambar 3. Gambar 3. Persentase pengaduan per kategori Dwi Bulan IV 2016

10 Untuk mengetahui perkembangan naik maupun turun dalam bentuk persentase dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Perkembangan jumlah pengaduan dalam persentase 3.1 Kelompok Pengaduan yang Mengalami Peningkatan Dari sekian banyak kategori pengaduan, terdapat kategori yang mengalami peningkatan jumlah pengaduan yaitu: 1. Network Incident pada bulan Juli berjumlah 465 pengaduan dan meningkat sebesar 27,1% di bulan Agustus dengan jumlah Network Incident sebanyak 591 pengaduan. 2. Respon memiliki jumlah 240 pada bulan Juli dan mengalami peningkatan sebesar 19,17% di bulan Agustus dengan jumlah sebanyak 286. 3. Komplain Spam memiliki jumlah pengaduan sejumlah 608 di bulan Juli. Pada bulan Agustus, terjadi peningkatan jumlah pengaduan dibandingkan dengan bulan Juli dengan persentase peningkatan sebesar 12,17% dengan jumlah 682 pengaduan. 4. Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau Intellectual Property Rights (IPR) memiliki jumlah pengaduan sebanyak 1.483 pada bulan Juli dan naik sebesar 11,33% di bulan Agustus dengan jumlah pengaduan sebanyak 1.651.

11 Grafik peningkatan pengaduan tersebut disajikan pada Gambar 4. Gambar 4 Peningkatan Jumlah Pengaduan pada bulan Juli - Agustus 2016 3.2 Kelompok Pengaduan yang Mengalami Penurunan Bulan Juli - Agustus terdapat kategori yang mengalami penurunan jumlah pengaduan di bulan kedua yaitu: 1. Spoofing/Phishing mengalami penurunan jumlah pengaduan dari bulan Juli ke Agustus, dari 615 turun ke 112. Persentase penurunannya mencapai 81,79%. 2. Spam mengalami penurunan jumlah pengaduan yang tinggi untuk bulan Juli dan Agustus ini. Spam memiliki jumlah pengaduan sebanyak 15.908 pada bulan Juli dan turun sebesar 86,11% di bulan Agustus dengan jumlah pengaduan sebanyak 2.210. 3. Malware mengalami penurunan jumlah pengaduan di bulan Mei sebanyak 277 dan di bulan Agustus sebanyak 30. Persentase penurunan jumlah pengaduan dari bulan Juli ke Agustus mencapai 89,17%.

12 Grafik penurunan jumlah pengaduan disajikan pada Gambar 5. Gambar 5 Penurunan Jumlah Pengaduan pada bulan Juli - Agustus 2016 Jika dilihat dari pesan pengaduan yang diterima, pengaduan ini diterima dari pelaporan nonotomatis, yakni pengaduan yang dikirim oleh pengguna komputer (bukan dari perangkat lunak atau alat bantu). Dari beberapa kemungkinan akan fenomena di atas, dua hal perlu dipertimbangkan: 1. Pengguna Internet menyelesaikan sendiri urusan spam, baik menggunakan fasilitas pelaporan yang sudah disediakan layanan (sebagai misal hampir semua layanan email berbasis web sudah menyediakan penandaan pesan sebagai spam ) atau membiarkan spam ini dengan cukup menghapusnya. 2. ID-CERT perlu terus merangkul pihak-pihak lain untuk sosialisasi mekanisme pengaduan agar dapat menjaring lebih banyak laporan.

13 4. Rangkuman Dengan pertimbangan jumlah pengaduan spam yang masih sangat tinggi, perlu menjadi perhatian para administrator jaringan, baik untuk jaringan lokal atau jaringan di bawah layanan Penyedia Jasa Internet (PJI), agar mempertimbangkan tindakan preventif mengurangi pintu gerbang pengiriman spam (terutama lewat email) dan mengantisipasi kedatangan spam. Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau Intellectual Property Rights (IPR) juga termasuk tinggi jumlah aduannya. Perlu untuk lebih aktif lagi memonitor situs-situs atau laman-laman yang memuat penjualan on-line untuk barang-barang bermerk. Dilihat dari volume pengaduan yang masuk, yang menggambarkan kepedulian para pelapor terhadap isu keamanan Internet menjadi tanggung jawab pihak-pihak terkait dengan bahan laporan tersebut untuk menindaklanjuti dalam bentuk respon atau aksi yang diperlukan. Dengan demikian prosedur standar yang menjadi acuan dapat dijalankan dengan baik dan kepercayaan pihak pelapor terjaga atau meningkat. 4.1 Rekomendasi Sejumlah rekomendasi yang dapat dipertimbangkan: 1. Perangkat lunak anti-spam dipasang di server email sebagai antisipasi pengiriman pesan spam dari jaringan lokal ke Internet. 2. Perangkat lunak antivirus dan perangkat lunak keamanan dipasang untuk mengurangi risiko terinfeksi malware. Pemutakhiran terhadap aplikasi dan basis data yang terkait dengan aplikasi dilakukan secara tertatur. 3. Administrator jaringan perlu melakukan pemantauan terhadap aksi yang mencurigakan, misalnya akses ke port email/postfix 6 secara intensif dalam periode lama atau berulangulang. 4. Administrator jaringan memblokir semua port akses ke Internet, kecuali untuk port yang dianggap diperlukan.

14 5. Penyedia Jasa Internet (PJI/ISP) dan operator telekomunikasi disarankan menyediakan tombol pelaporan khusus penyalahgunaan Internet (Internet abuse) guna kemudahan pelaporan. 6. Formulir pengaduan penyalahgunaan Internet (Internet abuse) dicantumkan di setiap situs web. 7. Terkait Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI), sebaiknya pemerintah menyiapkan aturan hukum yang jelas mengenai materi yang dianggap melanggar HaKI, karena PJI atau penyedia materi memerlukan landasan hukum yang jelas untuk menurunkan materi yang bermasalah. Semua pihak wajib menindaklanjuti setiap laporan keluhan/pengaduan yang diterimanya. Bila menyangkut pelanggaran hukum, sebaiknya dilaporkan kepada penegak hukum.

15 5. Ucapan Terima Kasih Laporan ini bisa disajikan karena adanya partisipasi dari beberapa pihak dalam hal pengumpulan bahan untuk penulisan laporan ID-CERT, yakni: 1. Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) 2. Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) 3. Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia (APJII) 4. Detik (detik.net) 5. Tiga operator telekomunikasi, tujuh NAP, dan dua puluh dua PJI/ISP 6. KEMDIKBUD