Lammindo Pakpahan dan Usler Simarmata Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA NEGERI I PERCUT SEI TUAN

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Nora Hawari Daulay dan Usler Simarmata Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS PADA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Rappel Situmorang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jln. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Sartika Sari Rambe dan Sahyar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Fitria Sakinah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Fernando Lumban Batu dan Nurdin Siregar Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed ABSTRAK

Anton Jahuda Parhusip dan Eva Marlina Ginting Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Yehuda

Helastrin Hutagaol dan Sehat Simatupang Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 10 MEDAN

Fadhli dan Togi Tampubolon Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan

Elisabeth Hutasoit dan Henok Siagian Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed Abstrak. Abstract

ABSTRAK. PBL (Problem Based Learning), Gerak lurus, Media peta pikiran, Hasil belajar siswa. ABSTRACT

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Ida Wahyuni 1) dan Siti Maysarah 2) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Julianti Saragih dan Ida Wahyuni Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

ABSTRAK

SIMBIOSA, 3 (2) : DESEMBER, 2014 ISSN Cetak

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

ABSTRACT. : Mnemonic learning model students human excretion system subject learning achievement. ABSTRAK


PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP RESUME

SKRIPSI RANI APRIYANI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

Nanda Dwi Prasepty dan Ratna Tanjung Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 KABUPATEN TEBO

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 3 KISARAN

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DENGAN MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA FISIKA SMP

JURNAL. BUDI RACHMAT KURNIAWAN, HERNAWAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION

Darussalam 23111, Banda Aceh. ABSTRAK. Kata Kunci: Kooperatif Tipe Jigsaw, Pencemaran Lingkungan, Berpikir Kritis.

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

Ayu Nopiasari, Purwati Kuswarini Suprapto

Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Medan. Kata kunci: model pembelajaran, hasil belajar, karakter, problem solving

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIPISPIS T.P. 2012/2013

Key words : talking stick, flip chart, system excretion in human

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DAN DIRECT INSTRUCTION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Transkripsi:

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU PETA KONSEP DENGAN MODEL PEMBELAJARA KONVENSIONAL PADA MATERI POKOKBUNYI DIKELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 4 PANGARIBUAN T.P. 202/203 Lammindo Pakpahan dan Usler Simarmata Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed lammanidoapakpahan@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok bunyi. Jenis penelitian ini adalah quasi ekperimen dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Pangaribuan yang terdiri dari 4 kelas. Sampel penelitian di ambil 2 kleas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas VIII - dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsawberbantu peta konsep dan kelas VIII-2 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrument tes pilihan berganda sebanyak 20 soal yang terdiri dari 4 option jawaban (a,b,c,d). hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 37,97 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol adalah 35,94. Setelah diberi perlakuan yang berbeda diperoleh nilai rata-rata untuk kelas eksperimen adalah 7,4 dan kelas kontrol 63,9 dan hasil pengujian hipotesis diperoleh t hitung = 2,99>t tabel =,99 pada taraf signifikan α = 0,05 maka hipotesis alternatif (Ha) diterimah. Oleh karena itu ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep dengan mode pembelajaran konvesional pada materi pokok bunyi di kelas VIII SMP Negeri 4 Pangaribuan T.P. 202/203. Kata Kunci : kooperatif tipe jigsaw, peta konsep, hasil belajar. ABSTRACT This study aimed to determine differences in student learning outcomes using the model -assisted cooperative learning jigsaw map of concepts with conventional learning model in the subject matter sounds. This research is a quasi experimental with the entire population of eighth grade students of 9

SMP Negeri 4 Pangaribuan which consists of 4 classes. The study sample was taken 2 kleas determined by cluster random sampling technique, ie class VIII - by using a jigsaw cooperative learning model -assisted concept maps and class VIII - 2 using conventional learning models. Data were collected using a multiple-choice test instrument consisting of 20 questions of 4 answer options ( a, b, c, d ). The result showed the average value of the experimental class pretest was 37.97 and the average value was 35.94 pretest control class. After being given a different treatment the average values obtained for the experimental class was 7.4 and 63.9 and the control class hypothesis testing results obtained t = 2.99 > t table =.99 at significance level α = 0.05 then the alternative hypothesis ( Ha ) diterimah. Therefore there is a significant difference in student learning outcomes using the model -assisted cooperative learning jigsaw map of concepts with conventional learning modes in the subject matter sounds in Junior High School eighth grade 4 Pangaribuan TP 202/203. Keywords : cooperative type jigsaw, concept map, learning outcomes PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting bagi setiap manusia, tanpa pendidikan seseorang akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam kehidupan masyarakat. Tirtahardja (2005:34) menyatakan bahwa sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematik dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Lemahnya proses pembelajaran dalam dunia pendidikan kita dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu rendahnya hasil belajar siswa pada mata kuliah pelajaran fisika adalah salah satu hal yang perlu dicermati. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis dengan salah seorang guru fisika di SMP Negeri 4 Pangaribuan menyatakan bahwa hasil nilai rata-rata ulangan harian fisika masih jauh dari yang di harapkan yaitu 60,00 sedangkan kriteria ketuntasan minimal di sekolah itu adalah 68,00. Hanya beberapa siswa saja yang mampu menyampai nilai di atas KKM dan selebihnya masih di bawah KKM ketika diwawancara lebih lanjut ternyata pembelajaran yang digunakan model konvensional, yang bersifat teacher center, dimana guru lebih aktif dalam kegiatan belejar mengajar dan kerja sama antar siswa masih kurang. Dominasi guru dalam pembelajaran ini menyebabkan siswa lebih bnayak menunggu sajian dari guru daripada menemukan sendiri pengtahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan. Akibatnya siswa hanya dapat menghapal tapa mengerti apa yang di pelajari dan apa hubungannya dengan kehidupan 20

sehari-hari dan siswa menganggap fisika itu pelajaran yang sulit, membosankan dan rumusnya sulit dimengerti. Diperlukan suasana pembelajaran yang melibatkan siswa dan menghadapkanya pada pembelajaran kooperatif untuk mengatasi masalah-masalah yang disebutkan di atas. Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompokkelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam memperlajari materi pelajaran lainnya, pembelajaran kooperatif mengkondisikan siswa untuk aktif dan saling memberi dukungan dalam kerja kelompok untuk menuntaskan masalah materi dalam belajar (Isjoni, 2009:20). Konsep utama dalam kooperatif yaitu penghargaan bagi team, tanggung jawab individu dan kesempatan sukses yang sama Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif untuk mendorong siswa saling membantu dan termotivasi menguasai keterampilan yang diberikan oleh guru. Dalam model pembelajaran tipe jigsaw, setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas penugasan bagian dari materi belajar yang ditugaskan kepadanya lalu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota kelompoknya yang lain. Kelebihan dari model ini adalah pada saat kelompok diskusi siswa lebih terpimpin karena masing-masing siswa susah mempunyai materi untuk ditanggung-jawabi masing-masing, siswa lebih aktif dan bertanggung jawab. Lebih menguasai permasalahan karena masing-masing siswa terlibat. Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik, model pembelajaran ini disertai dengan media peta konsep guna memudahkan siswa mempelajari dan mengingat hal-hal yang telah dipelajari. Peta konsep merupakan suatu cara untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsepkonsep dalam bentuk proposisiproposisi peta konsep dapat digunakan guru untuk menolong siswa mempelajari cara belajar dan mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki siswa agar belajar bermakna dapat berlangsung. Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses belajar mengajar (PBM) dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep dan menggunakan model pembelajaran konvensional dan mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok bunyi di kelas VIII Semester II SMP Negeri 4 Pangaribuan T.P. 202/203. 2

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Pangaribuan Kecamatan Pangaribuan yang terdiri dari empat kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling, sampel kelas diambil dari populasi sebanyak dua kelas yaitu kelas VIII- dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep dan kelas VIII-2 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dilakukan dengan memberikan tes pada kedua kelas sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Rancangan penelitian quasi eksperimen ini dengan desain two group pretestpostest design seperti ditunjukkan pada Tabel. Tabel. Desain Penelitian Tipe Two Group Pretest-Posttest) Kelas Pretetes Perlakuan Pos- T X T 2 kontrol T X 2 T 2 Keterangan : Pretes = tes sebelum perlakuan model pembelajaran Postes = tes setelah perlakuan model pembelajaran T = pretes T 2 = postes X = model pembelajaran koopertif tipe jigsaw berbantu peta konsep X 2 = Pembelajaran konvensional Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar berbentuk pilihan berganda dan observasi. Tes hasil belajar ini digunakan untuk menegtahui kemampuan siswa pada tingkat kognitif dan observasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa. Uji hipotesis dilaksanakan dengan membandingkan rata-rata skor hasil belajar yang dicapai baik kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Data yang diperoleh ditabulasikan kemudian dicari rata-ratanya. Sebelum dilakukan penganalisisan data, terlebih dahulu ditentukan skor masing-masing kelompok sampel lalu dilakukan pengolahan sampel data dengan langkah-langkah sebagai berikut : a). menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku b). uji normalitas c). Uji homogenitas d). pengujian hipotesis (uji t) uji t dua pihak digunakan untuk mengetahui kesamaan kemampuan awal siswa pada kedua kelompok sampel. Hipotesis yang diuji berbentuk : Ho : = H a : : Keterangan = : kemampuan awal siswa pada kelas ekperimen sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas kontrol : kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen tidak sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas kontrol. Uji hipotesis menggunakan uji beda jika data penelitian 22

berdistribusi normal dan homogen dengan rumus (Sudjana, 2005:239) t hitung = jika analisis data menunjukan bahwa t - < t < t - maka hipotesis Ho diterima, berarti kemampuan awal siswa pada kelaskontrol sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen. Dan jika analisis data menunjukkan harga t yang lain, maka Ho di tolak di terima Ha, berarti kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen tidak sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen tidak sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas kontrol. Data postes menggunakan uji-t dua pihak, dengan hipotesis sebagai berikut: Ho : X X 2 Ha : X X 2 Keterangan: X X 2 : rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama, berarti tidak ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan peta konsep dengan model pembelajaran konvensional X X 2 : rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari kelas control, berarti ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan peta konsep dengan model pembelajaran konvensional. Bila data penelitian berdistribusi normal dan homogen maka untuk menguji hipotesis menggunakan uji t dengan rumus, yaitu: t S X X 2 n n 2 Jika analisis data menunjukkan bahwa, nilai t hitung yang diperoleh lebih dari t tabel maka hipotesis Ho di tolak dan Ha di terima. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pembahasan Penelitian melibatkan dua kelas yang diberi model pembelajaran yang berbeda, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Nilai pretes kedua kelas (eksperimen dan kontrol) ditunjukkan pada Gambar. Frekuensi 8 6 4 2 0 3 3 2 22 2 Gambar. Frekuensi Nilai Kelas dan Kelas Kontrol 5 7 Kontrol 5 5 5 5 4 4 3 2 2 2 5 20 25 30 35 40 45 50 55 60 Nilai 23

Uji Normalitas Data Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors. Dari uji ini diperoleh bahwa nilai pretes kedua kelompok sampel memiliki data yang normal atau Lo<Li pada taraf signifikan α = 0,05 dan N=32. Hasil uji normalitas data pretes dan postes kedua kelas sampel ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas data Pretes dan Postes Data 57,75 Kontrol 63,6 Eksperim en 27,80 Postes Sampel Varian s Pretes Kontrol 72,57 F hitung F tab Kes.,037,76,82 Homo gen Homo gen Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors No Data Kelas L- hitung L- tabel Kes. 0,566 Pretes 0,07 Normal 2 Kontrol 0,245 Normal 0,566 3 Postes 0,0986 Normal 4 Kontrol 0,42 Normal Setelah diterapkan model pembelajran yang berbeda pada kedua kelas, maka kedua sampel dalam kelas tersebut diberikan postes. Hasil postes yang kedua kelas dirangkum dalam distribusi nilai dan frekuensi postes kedua kelas dapat digambarkan dalam diagram batang berikut: Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa L hitung < L tabel maka data pretes dan postes kedua kelompok sampel terdistribusi normal. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji F untuk mengetahui apakah kelompok sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Berdasarkan perhitungan hasil uji homogenitas pretes diperoleh F hitung =,0370 dan F tabel =,82 pada taraf signifikansi 0,05. Karena F hitung < F tabel, maka data pretes kedua sampel homogen yang berarti bahwa data yang diperoleh dapat mewakili seluruh populasi yang ada. Hasil uji homogenitas data pretes dan postes ditunjukkan pada Tabel 3. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis kemampuan postes dilakukan dengan uji beda t yaitu membedakan ratarata hasil postes siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional dan yang diajar dengan model pembeljaran kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep pada materi pokok bunyi di kelas VIII semester II SMP Negeri 4 Pangaribuan T.P. 202/203. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t dua pihak diperoleh t hitung = 2,9973. Pada taraf signifikans 0,05 dan dk = 62 diperoleh t tabel =,9994. Dimana kriteria pengujiannya adalah H a diterima jika t > t -½α (2,9973>,9994). Berdasarkan hasil uji-t, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan anatara hasil belajar siswa yang diajar dengan model 24

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep dan yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Hasil perhitungan uji hipotesis tertera dalam Tabel 4. Tabel 4. Ringkasan Uji Hipotesis Data Postes N Nilai Data L o rata-rata hit L tabel Kesi. Eksperi men 7,4 2 Kontrol 63,9 2,997,999 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikansi dengan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembeljaran kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep dengan model pembelajaran konvensional, hal ini ditunjukkan dengan nilai ratarata pretes pada kelas kontrol 35,94 dan postes 63,9 sedangkan pada kelas eksperimen nilai rata-rata pretes sebesar 37,97 dan postes 7,4. Aktivitas Aktivitas siswa untuk tiap pertemuan pada kelas eskperimen dan kontrol ditunjukkan pada Gambar 2. Persentase Aktivitas (%) 80 60 40 20 0 57 53 68 58 76 Gambar 2. Rerata Aktivis Siswa tipa Pertemuan 69 I II III Aktivitas Siswa tiap Pertemuan Hubungan antara pretes, aktivitas dan postes ditunjukkan pada Gambar 3. Frekuensi H a diterima 35 30 25 20 5 0 5 0 KB-KA-CB KB-CA-CB KA-A-KB Kontrol Pretes, Aktivitas dan Postes KB-A-B Gambar 3. Hubungan antara pretes, aktivitas dan postes. Berdasarkan Gambar 2, KB- KA-CB = Kurang Baik, Kurang aktif, Cukup Baik, KB-CA-KB = Kurang Baik, Cukup Aktif, Kurang Baik, KB-CA-CB = Kurang Baik, Cukup Aktif, Cukup Baik, KB-CA-B = Kurang Baik, Cukup Aktif, Baik, KB-A-CB = Kurang Baik, Aktif, Cukup Baik, KB-A-B = Kurnag Baik, Aktif, Baik, KB-A SB = Kurang Baik, Aktif, Sangat Baik. Gambar 2 menunjukkan bahwa siswa yang aktif saat pembelajaran memiliki nilai hasil belajara baik dimana 2 orang siswa yang aktif dan 7 orang siswa diantaranya memiliki nilai yang baik, 4 orang siswa memiliki nilai yang sangat bauk sedangkan orang lainnya memiliki nilai cukup, dan 9 siswa yang memiliki nilai aktifitas cukup tetapi 0 orang diantaraya memiliki nilai hasil belajar yang baik dan 6 orang diantaranya memiliki nilai hasil belajar yang cukup baik dan 3 25

orang memiliki nilai hasil belajar yang kurang baik. Pembahasan Keaktifan siswa pada saat pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Secara umum, apabila siswa aktif pada saat pembelajaran, maka nilai hasil belajarnya tinggi. Akan tetapi, dalam penelitian ini tidak semua siswa aktif pada saat pembeljaran memperoleh nilai hasil belajaryang rendah. Hal ini dapat disebut sebagai suatu penyimpangan karena akan muncul anggapan bahwa aktifitas siswa mempengaruhi nilai hasil belajarnya. Secara umum, apabila siswa aktif pada saat pembelajaran maka nilai hasil beljaranya tinggi. Akan tetapi dalam penelitian ini tidak semua siswa yang aktif pada saat pembelajaran memperoleh nilai hasil belajar yang tinggi dan tidak semua siswa yang kurang aktif pada saat pembel jaran memperoleh hasil belajar yang rendah. Hal ini dapat terjadi disebabkan faktor luar seperti les tambahan yang menyebabkan siswa memiliki nilai hasil belajar yang tinggi dan tidak sejalan dengan aktivitas pada saat pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep. Hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik daripada menggunakan model konvensional, karena dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ada enam langkah penting yang dilakukan, yaitu:. Pertama, menyampaikan tujuan dan memotivasi. Kedua, menyajikan informasi pada siswa lewat bahan bacaan dan lewat peta konsep dan meminta siswa untuk menggaris bawahi buku pelajaran masingmasing. Ketiga, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar dengan membagi siswa beberapa kelompok (kelompok asal) dan memberikab materi yang akan dipelajari dalam bentuk teks. Kemudian siswa membentuk kelompok ahli yang akan membahas materi yang sama dan kembali ke kekolok asal dan saling berbagi pengetahuan. Berbeda dengan kelas kontrol, siswa tidak dibagi dalam kelompok sehingga siswa tidak dapat melakukan diskusi kelompok. Keempat, memebimbing kelompok bekerja dan belajar. Berbeda dengan kelas kontrol, siswa hanya mendengar informasi dari dan tidak dapat bertukar pikiran dengan teman kelompok. Kelima, evaluasi. Pada tahap ini masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Keenam, memberikan penghargaan. Pada tahap ini peneliti memberikan penghargaaan sehingga siswa lebih termotivasi. Adapun kendala dalam pelaksanaannya penelitian ini ada seperti: saat diskusi berlangsung terkadang terjadi kegaduhankegaduhan diantara siswa dimana ada siswa yang mengambil kesempatan untuk bermain-main dalam pelaksanaan diskusi, untuk itu peneliti berusaha mengkondusifkan siswa dengan membimbing dan memberi pengarahan, membuat lelucon sejenak kemudian kembali dalam kelompok berdiskusi dan juga tidak semua kelompok dapat berdiskusi karena waktunya terbatas, untuk itu peneliti menyesuaikan materi diskusi dengan alokasi waktu yang tersedia. 26

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan: ada perbedaan antara hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep dengan model konvensional pada materi pokok bunyi dikelas VIII siswa SMP Negeri 4 Pangaribuan T.P 202/203. Aktivitas belajar siswa selama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu peta konsep lebih baik daripada di kelas konvensional. DAFTAR PUSTAKA Arends. (2008). Learning to Teach Belajar Untuk Mengajar. Pustaka Belajar, Yogyakarta. Arikunto, S. (2005). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta,Jakarta. Dahar, R., W. (2003). Teori-Teori Belajar. Prima, Jakarta. Dimyanti, dan Mudjiono.(2006). Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Isjoni, (2009). Coopertive Learning. Penerbit Alfabeta, Bandung. Sirait, V., (20), Pengaruh Model Pembelajaran Koopertaif Tipe JigsawTerhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Besaran dan Satuan di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi kelas X Semster I T.A 200/20, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan. Situmorang, M., (200), Buku Pediman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fmipa Unimed, Unimed, Medan. Sudjana. (2005). Metoda Statistika.Bandung: Tarsito Sudjana, N. (200). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya. Sukardi, (2008), Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, Bumi Aksara, Jakarta. Surya, Y. (2008). IPA FISIKA GASING 2 Kelas VIII, PT. Grasindo, Jakarta Suryana (2002). Belajar Aktif Fisika untuk SLTP Kelas 2, CV. Gama Utama, Jakarta. Syah, M., (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya. Bandung. Trianto (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Kencana (Prenada Media Group), Jakarta. Karim, S. (2008). Belajar IPA untuk kelas VIII SMP/MTs. Setia Purna Inves, Jakarta. Rohani, A. (2004). Pengelolaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Rusman (2009). Manajemen Kurikulum, Grafindo, Jakarta. 27

Saragih, A. (2008). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Fisika pada Materi Listrik Dinamis Di SMA YAPIM Medan., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. 28