IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Profil Wilayah Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini

dokumen-dokumen yang mirip
Program Gen Re dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

I. PENDAHULUAN. sebanyak 237,6 juta jiwa, dengan 27,6% dari jumlah penduduknya adalah remaja

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN. kecanduan narkoba dan ujung ujungnya akan terinfeksi HIV Aids dengan hal

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

QNKat BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR. NOMOR ckztahun 2014 TENTANG

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Maksud & Tujuan Penyusunan Lakip

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

DAFTAR ISI. 1. Rencana Program Dan Kegiatan SKPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 Pembiayaan APBD Kabupaten Sijunjung.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. data BKKBN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

PROFIL BPPKB KABUPATEN KARANGASEM

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PELAJAR TERHADAP PROGRAM GENERASI BERENCANA DI SMA NEGERI 13 MEDAN TAHUN 2015

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. kegiatan perekonomian. Secara geografis terletak pada sampai dengan

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa adalah remaja usia tahun (BkkbN,2014). Menurut bidang

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. remaja. Proses pola asuh orangtua meliputi kedekatan orangtua dengan remaja,

A. UMUM B. LANDASAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dunia (WHO), definisi remaja (adolescence) adalah periode usia

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO

BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. bonus demografi, dimana penduduk usia produktif yaitu penduduk dengan usia 15

VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, Indonesia merupakan

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKBPP) Kota Bandar Lampung

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

MATERI TELAAH PROGRAM KKBPK TAHUN 2016 BIDANG KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA. Jakarta, 5 September 2016

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

URAIAN sebelum perubahan

Pemerintah Kabupaten Bantul. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2007 Kabupaten Bantul

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 42 TAHUN 2011

1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Lampung Selatan

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Data Pusat Informasi dan Layanan Remaja (PILAR) dan Perkumpulan. Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jateng tahun 2012 mengenai

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai: Actor s part; one s task or function yang berarti aktor; tugas seseorang

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH

BAB I PENDAHULUAN. pada kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan yang terjadi karena adanya dinamika

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II PROFIL BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMBPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ACEH TENGAH

e) membuat laporan secara administrasi tentang kegiatan pembinaan dan peningkatan kesertaan KB;

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 30 TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

UPAYA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DALAM MENGEMBANGKAN PROGRAM GENERASI BERENCANA (GENRE) DI KABUPATEN BERAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

GENERASI BERENCANA G-E-N-R-E

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Deskripsi Wilayah Kota Bandar Lampung Profil Wilayah Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk ibu kota Propinsi Lampung. Kota yang terletak di sebelah barat daya Pulau Sumatera ini memiliki posisi geografis yang sangat menguntungkan. Letaknya di ujung Pulau Sumatera berdekatan dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara. Kota ini menjadi pertemuan antara lintas tengah dan timur Sumatera. Kendaraan dari daerah lain di Pulau Sumatera harus melewati Bandar Lampung bila menuju ke Pulau Jawa. Pada umumnya kendaraan tersebut transit di terminal Rajabasa. Keluar dan masuknya kendaraan baik bus, angkutan kota maupun minibus ke terminal ini, ternyata mampu mendatangkan pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah Sendiri (PADS) Kota Bandar Lampung yang pada tahun anggaran 200 mencapai Rp 11,9 milyar. Angkutan jalan raya mampu menyumbang Rp 273 milyar dari total kegiatan ekonomi tahun 2012. Sumbangan lapangan usaha ini paling besar dibanding angkutan lain misalnya air. Banyaknya kendaraan yang keluar masuk melewati Bandar Lampung ini menambah padatnya jalan-jalan kota. Sejalan dengan perkembangan kota, kendaraan pribadi maupun umum pun semakin menjamur, ditambah lagi dengan

55 kendaraan pengangkut hasil bumi dari pelosok daerah Propinsi Lampung yang akan dikirim ke Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan provinsi. Gambar 1. Peta Administratif Kota Bandar Lampung Sumber: Kota Bandar Lampung dalam Angka Secara umum jumlah lahan terbangun sampai saat ini telah berjumlah 9920 Ha atau sekitar 54,65% dari seluruh luas Kota Bandar Lampung, sedangkan lahan yang belum terbangun saat ini memiliki luas sekitar 8230,89 Ha atau sekitar 45,35%. 2. Jumlah Remaja di Kota Bandar Lampung Remaja adalah orang muda (young people) yaitu penduduk usia 10-24 tahun. Jumlah remaja di Kota Bandar Lampung, menurut Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut:

56 Tabel 5. Jumlah Remaja di Kota Bandar Lampung No Usia Laki-laki Perempuan Jumlah 1. 10-14 39.098 37.764 76.862 2. 15-19 43.929 48.187 92.116 3 20-24 50.778 50.051 100.829 4 Total 133.805 136.002 269.807 Sumber : BPS Kota Bandar Lampung 2012 3. Kondisi Perekonomian Daerah Berdasarkan data Laporan Realisasi Keuangan APBD Kota Bandar Lampung, maka terlihat pendapatan asli daerah (PAD) mengalami peningkatan rata-rata berkisar 14% per tahun. Sedangkan DAU maupun DAK yang masuk dalam pendapatan transfer meningkat rata-rata 10% pertahun. Namun bila dilihat dari belanja modal untuk pembangunan masih dibawah 10% dari total belanja, porsi besar masih di kegiatan belanja operasional sekitar 86% per tahun dari total belanja. Dan dari posisi keuangan surplus atau defisit tahun berjalan mengalami penurunan rata-rata 4% per tahun. Sedangkan sisa langsung pembiayaan anggaran (SILPA) cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2012 sebanyak 472.454 jiwa, pada tahun 1998 sebanyak 490.374 jiwa, dan pada tahun 2012 sebanyak 495.038 jiwa. Tenaga kerja yang dimaksud adalah penduduk yang diatas 15 tahun. Tabel 6. Distribusi Persentase Kegiatan Ekonomi Tahun 2012 No. Bidang Jumlah (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Perdagangan, Hotel, dan Restoran Bangunan Listrik Gas, dan Air Bersih Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan Jasa-jasa Pertanian Industri Pengolahan Pertambangan dan Penggalian Sumber : BPS Kota Bandar Lampung 2012 22.78 7.88 1.11 13.23 6.64 14.00 4.10 29.82 0.44

57 Dari data tahun 2012, kontribusi yang cukup signifikan membangun perekonomian Kota Bandar Lampung yaitu sektor industri pengolahan dan penggalian (29,82%), kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (22,78%), sektor jasa-jasa (14%), sektor pengangkutan dan komunikasi (13,23%). Sedangkan sektor lainnya (20,17%) meliputi sektor pertambangan, pertanian, bangunan listrik, dan gas rata-rata 3-4%. Gambar 2. Distribusi Persentase Kegiatan Ekonomi 2012 Secara umum kondisi perekonomian kota Bandar Lampung cukup baik, terlihat dari PDRB tahun 2008 sebesar Rp. 5.079 trilyun meningkat menjadi Rp. 6.540 trilyun, rata-rata kenaikan per tahun sebesar 6.53%. dan hal ini berdampak pada peningkatan pendapatan per kapita rata-rata 4.62% per tahun, sehingga di tahun 2012 menjadi Rp. 7.417.230,- per kapita. Secara tahunan, laju inflasi Kota Bandar Lampung bulan Desember 2008 tercatat sebesar 12,81%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan inflasi pada periode yang sama tahun 2010 (6,8%) dan

58 dibandingkan dengan inflasi nasional pada periode yang sama di tahun 2010 (11,06 %). Hal ini disinyalir sebagai akibat dari gejolak harga komoditi. Dan secara triwulanan, terjadi penurunan tekanan inflasi sebagai akibat dari tren penurunan harga pasca perayaan hari besar keagamaan. B. Kantor Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kota Bandar Lampung 1. Profil BKBPP Kota Bandar Lampung Menurut Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 pada Pasal 53 ayat (2) menyebutkan bahwa BKKBN merupakan lembaga pemerintah nonkementerian yang berkedudukan di bawah presiden dan bertanggung jawab kepada presiden yang memiliki tugas melaksanakan pengendalian penduduk dan menyelenggarakan keluarga berencana. Pada Pasal 54 ayat (1) menyebutkan dalam rangka pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana di daerah, pemerintah daerah membentuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Daerah yang disingkat BKKBD ditingkat Provinsi dan Kabupaten/kota. Di Kota Bandar Lampung BKKBN mengalami perubahan nama namun tugas dan fungsi yang dijalankan masih tetap sama. Sebelum menjadi Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKBPP), instansi ini memiliki nama Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan. Dalam hal pengendalian pertumbuhan penduduk di Kota Bandar Lampung, Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan memegang peranan yang sangat menentukan dalam bekerjasama dengan masyarakat dalam hal pengendalian pertumbuhan penduduk.

59 2. Visi dan Misi VISI kantor Badan Koordinasi Keluaraga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Bandar Lampungyaitu Mewujudkan Keluarga Yang Ideal Berkualitas Serta Kualitas Hidup Perempuan Kesetaraan Dan Keadilan Gender 2014 dan untuk mewujudkan visi tersebut, terdapat MISI yang dapat menunjangnya, dimana misi tersebut adalah: 1) Menumbuhkan serta meningkatkan kepedulian peran serta masyarakat dalam rangka pembudayaan keluarga melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga. 2) Melakukan perencanaan keluarga secara cermat sehingga pertambahan dan pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dapat dihindari, dan setiap keluarga dapat merencanakan kehidupan keluarganya secara cermat dan bertanggung jawab. 3) Meningkatkan upaya pemberdayaan Perempuan dalam rangka mewujudkan kesetaraan dan kradilan gender. 4) Memfasilitasi penguatan kelembagaan dan pengembangan mekanisme Pengarus Utamaan Gender (PUG) pada lembaga-lembaga pemerintah maupun non pemerintah. 5) Pengelolaan kebijakan perlindungan tindak kekerasan perempuan, lanjut usia, penyandang cacat dan anak. 3. Program GenRe Adalah suatu program untuk memfasilitasi terwujudnya Tegar Remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari risiko Triad KRR (tiga risiko yang dihadapi oleh

60 remaja/mahasiswa, yaitu risiko-risiko yang berkaitan dengan Seksualitas, Napza, HIV dan AIDS), menunda usia pernikahan, mempunyai perencanaan kehidupan berkeluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera serta menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya. GenRe adalah remaja/mahasiswa yang memiliki pengetahuan, sikap dan berperilaku sebagai remaja/mahasiswa, untuk menyiapkan dan perencanaan yang matang dalam kehidupan berkeluarga. Remaja atau Mahasiswa GenRe yang mampu melangsungkan jenjang-jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus Kesehatan Reproduksi. 4. Tujuan Program Genre Adapun tujuan program Genre adalah: a. Tujuan Umum Memfasilitasi remaja belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berahlak (healthy and ethical life behaviors) untuk mencapai ketahanan remaja (adolescent resilience) sebagai dasar mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. b. Tujuan Khusus 1) Remaja memahami dan mempraktikan pola hidup sehat dan berahlak. 2) Remaja memahami dan mempraktikan pola hidup yang berketahanan. 3) Remaja memahami dan mempersiapkan diri menjadi Generasi Berencana Indonesia

61 5. Pelaksana Program Genre Program Generasi Berencana dibuat berdasarkan UU yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, yang kemudian harus dijalankan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKBPP), dan oleh Kabid BKKBPP Kota Bandar Lampung program ini dibebankan kepada Petugas Lapangan, ditiap-tiap kecamatan di Bandar Lampung, yang kemudian didampingi oleh rekan-rekan mahasiswa/ pemuda-pemuda beserta siswa dan siswi yang sebelumnya dibina dengan diberi pelatihan guna ikut berperan dalam pelaksanaan program. 6. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kantor Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKBPP) dipimpin oleh seorang kepala kantor dan dibantu oleh sekretaris serta berbagai Sub. Bagian, Bidang dan Sub. Bidang. Berikut ini beberapa tugas dan fungsi dari masing-masing unit kerja : a. Kepala Badan Kepala Badan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Kepala Badan juga menjalankan fungsinya yaitu: 1) Perumusan kebijakan teknis di bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

62 3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan serta kesekretariatan Badan 4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 1) Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan dibidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera meliputi Operasional Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi serta Operasional Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga. 2) Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dipimpin oleh seorang Kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala Badan. 3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera mempunyai fungsi: a) Penyusunan penetapan dan penyerasian kriteria kelayakan pelaksanaan kebijakan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. b) Pengendalian pelaksanaan kebijakan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. c) Pelaksanaan evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. d) Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagai mana dimaksud bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dibantu oleh: e) Sub Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

63 f) Sub Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga. 4) Masing-masing Sub dipimpin Oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada kepala Bidang. c. Sub Bidang Keluarga Kesejahteraan dan Pemberdayaan Keluarga Sub Bidang Keluarga Kesejahteraan dan Pemberdayaan Keluarga memiliki tugas yakni: 1) Melakukan pengendalian serta mengevaluasi pelaksanaan pengendalian program pemberdayaan kesejahteraan keluarga 2) Melakukan pengendalian serta mengevaluasi pelaksanaan pengendalian program pembinaan ketahanan keluarga yang meliputi Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), peningkatan kualitas lingkungan keluarga (PKLK) 3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. d. Bidang Penggerakan Masyarakat 1) Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan dibidang Penggerakan Masyarakat meliputi pendampingan dan pemberdayaan masyarakat serta advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE). 2) Bidang penggerakan masyarakat dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala badan. 3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang penggerakan Masyarakat mempunyai fungsi:

64 a. Penyusunan, penetapan dan penyerasian kreteria kelayakan pelaksanaan kebijakan program penggerakan masyarakat, advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE). b. Pengendalian pelaksanaan kebijakan program penggerakan masyarakat, advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE). c. Pelaksanaan evaluasi kebijakan program penggerakan masyarakat, advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE). 4) Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (3). Pasal ini Bidang Penggerakan masyarakat dibantu oleh: a. Sub Bidang Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat b. Sub Bidang Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE). 5) Masing-masing sub bidang dipimpin oleh seorang kepala sub bidangyang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala bidang. e. Sub Bidang Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat Sub bidang pendampingan dan pemberdayaan masyarakat mempunyai tugas meliputi: 1) Melakukan pengendalian serta mengevaluasi pelaksanaan pendampingan institusi masyarakat. 2) Melakukan pengendalian serta mengevaluasi pelaksanaan pengendalian program pembinaan institusi masyarakat dan peningkatan peran serta; 3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. f. Sub Bidang Perlindungan Anak Memiliki tugas:

65 1) Mengumpulkan dan menganalisa perlindungan anak. 2) Menyiapkan bahan kebijakan di bidang perlindungan anak. 3) Melaksanakan penyusunan program perlindungan anak. 4) Melaksanakan program rintisan dalam rangka perlindungan anak. 5) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan kelembagaan pengelolaan perlindungan anak. 6) Pemantauan pelaksanaan program perlindungan anak pengkajian berbagai dampak pembangunan. 7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

66 Gambar 3. Struktur Organisasi Kantor Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan Kota Bandar Lampung KEPALA SEKRETARIS SUB. BAGIAN PERENCANAAN SUB. BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB. BAGIAN KEUANGAN BIDANG KB DAN KS BIDANG PENGGERAKAN MASYARAKAT BIDANG DATA DAN INFORMASI BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN OPERASIONAL KB & KS PENDAMPINGAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PELAPORAN & PENGELOLAAN DATA PENGURUSUTAMAAN GENDER OPERASIONAL KS & KP ADVOKASI DAN KIE DATA & EVALUASI PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA UPTD KB & PP KC Sumber: Kantor BKBPP Kota Bandar Lampung