2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. olahraga bagi kesehatan dilihat dari banyaknya masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu jenis olahraga permaianan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam abad informasi telah membawa pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah olahraga yang paling terpopuler di dunia dan permainan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 HUBUNGAN ANTARA VO2MAX DAN DAYA JELAJAH WASIT SEPAK BOLA LISENSI C3 DALAM SUATU KOMPETISI DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

, 2015 HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN FUTSAL DENGAN KINERJA WASIT FUTSAL ASPROV PSSI JAWA BARAT SAAT MEMIMPIN PERTANDINGAN

2015 HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uji Validitas Dan Reabilitas Tes Keterampilan Teknik Sepakbola Usia Remaja

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Firdaus, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang populer di masyarakat. Permainan. masyarakat dari berbagai tingkat usia, anak-anak, remaja dan dewasa baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULAN. di Indonesia, metodologi kepelatihan harus ditingkatkan untuk dalam upaya. meningkatkan prestasi dalam cabang sepakbola.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita membicarakan olahraga, tidak akan terlepas dari persoalan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Giri Renjana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga olahraga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari masyarakat, terbukti dengan adanya klub-klub

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern seperti

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dribbling Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat dan potensi menjadi seorang atlet yang berprestasi.

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT ( TEAM GAME TOURNAMENT ) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MINI

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN. futsal mulai terkenal di dunia dan banyak di gemari oleh. semua masyarakat dunia.

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hendra Muliyadi 1, M. Rif at 2, Wakidi 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 dalam (Haryanto 2012) disebutkan bahwa :

2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. (DBL) Indonesia, setelah berakhirnya babak Championship Series di Jogjakarta.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola adalah salah satu olahraga beregu yang dimainkan di lapangan rumput oleh dua regu yang saling berhadapan, dengan masing-masing regu terdiri dari 11 pemain. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Dari anak-anak sampai orang dewasa menggemari olahraga sepakbola, bahkan tidak hanya dilakukan oleh pria tetapi juga oleh wanita Sepakbola wanita pertama kali ada atau diketahui di negara Cina. sepakbola khususnya untuk kaum wanita sangat terkenal di negara tirai bambu. Mereka telah memainkannya sejak dinasti Donghan yaitu sekitar tahun 25-200 SM. Perempuan di negara tersebut tidak canggung untuk memainkan si kulit bundar bahkan mereka memainkannya diberbagai kesempatan, misalkan menggelar pertandingan menyambut hari-hari besar seperti upacara adat. Di Indonesia, sepakbola wanita sudah ada sejak era 1970-an, dan tim nasional sepakbola wanita Indonesia pertama kali bertanding pada tahun 1977 di kejuaraan Asian Football Confederation (AFC) wanita di Taiwan. Kejuaraan nasional atau turnamen nasionalpun diselenggarakan oleh PSSI yang tempat pelaksanakannya lebih sering di Jakarta. Beberapa provinsi yang terlibat sebagai peserta kejurnas sepakbola wanita diantaranya: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, DKI Jakarta, DIY Jogjakarta, Sulawesi Tenggara, Bangka- Belitung, dan Banten. Jawa Barat adalah peserta kejuaraan sepakbola wanita yang cukup konsisten mengikuti kejuaraan nasional yang digelar PSSI baik antar klub maupun antar Pengprov. Prestasi Jawa Barat dalam persepakbolaan wanita di Indonesia cukup bagus, terbukti pada Kejurnas Sepakbola Wanita U-19 tahun 2008 yang digelar Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) PSSI menampilkan tim Jawa Barat yang

2 dilatih Encas Mahfuddin sebagai juara pertama setelah di final, Minggu (3/8) menundukkan DIY 3-2 di Lapangan Timnas PSSI Senayan Jakarta (harian Pelita,edisi Senin 18 Agustus 2014), dan pada tahun 2010 sebagai juara kedua setelah dikalahkan Papua di laga final yang berlangsung di lapangan sepak bola Ragunan, Sabtu (9/10), Papua membungkam Jawa Barat 4-0 (Republika online, Senin, 10 Oktober 2010, 23:31 WIB). Selain itu dari tahun 2003 selalu menempati posisi tiga besar. Selama ini pertandingan sepakbola wanita biasanya dipimpin oleh wasit pria, namun ada pemandangan baru pada kejurnas tahun 2008 dengan munculnya tiga orang wasit wanita yaitu Suciwati asal Semarang, Cori asal Medan, dan Sam Karya asal Kendari. Gerak-gerik para wasit wanita dilapangan tidak luput dari perhatian orang-orang yang terlibat dalam pertandingan khususnya para atlet sepakbola wanita yang telah berpartisipasi dalam kejuaraan sepakbola wanita sebelum tahun 2008. Para atlet yang selalu terlibat dalam kejurnas tentu merasakan perbedaan ketika dipimpin oleh wasit pria dengan dipimpin oleh wasit wanita. Banyak hal yang diperoleh para atlet dalam pertandingan ketika dipimpin oleh seorang wasit wanita terutama bagi mereka yang sudah mengikuti pertandingan sebelum tahun 2008 sampai sekarang, yang akhirnya menimbulkan persepsi terhadap apa yang mereka lihat dan rasakan. Persepsi merupakan keadaan dimana seseorang akan menilai sesuatu yang dilihat dan dirasakan melalui alat indera. Persepsi pada diri seseorang diawali dengan adanya rangsangan yang diterima alat inderanya sehingga timbul pengamatan dan pemahaman terhadap rangsangan (stimulus). Thoha (2009, hlm. 141-142) mengemukakan bahwa: Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkunganya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukanya suatu tatanan yang benar terhadap situasi.

3 Persepsi dapat diartikan sebagai pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Dalam hal ini, stimulus yang mengenai inderawi individu itu kemudian diorganisasikan, diinterprestasikan, sehingga individu menyadari tentang apa yang diinderakannya itu. Proses inilah yang dimaksud dengan persepsi. Selain itu, Walgito (2010, hlm. 99) mengemukakan bahwa: Persepsi merupakan sebuah proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Mempersepsi seseorang, individu yang dipersepsi itu mempunyai kemampuan-kemampuan, perasaan, harapan, walaupun kadarnya berbeda seperti halnya individu yang mempersepsi. Orang yang dipersepsi dapat berbuat sesuatu terhadap orang yang mempersepsi. Orang yang dipersepsi dapat menjadi teman, namun sebaliknya juga dapat menjadi lawan dari individu yang mempersepsi. Maka berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik meneliti mengenai persepsi atlet wanita Jawa Barat terhadap wasit wanita dalam cabang olahraga sepakbola. B. Identifikasi Masalah Untuk merumuskan permasalahan apa yang akan dikaji maka penulis melakukan identifikasi masalah terlebih dahulu. Identifikasi masalahnya dirumuskan sebagai berikut: 1. Di Indonesia, wasit wanita baru memimpin pertandingan sepakbola wanita pada kejuaraan nasional U-19 tahun 2008 sedangkan pertandingan sebelum tahun tersebut selalu dipimpin oleh wasit pria. 2. Adanya wasit wanita yang masih berlisensi C2 (tingkat provinsi) terlibat dalam pertandingan nasional tidak sesuai dengan peraturan, dimana pertandingan nasional melibatkan wasit berlisensi C1. 3. Jawa Barat memiliki atlet yang berkarir dari sebelum tahun 2008 sampai sekarang.

4 4. Munculnya berbagai persepsi atlet atas kehadiran wasit wanita sebagai pemimpin pertandingan di lapangan. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini penulis ajukan sebagai berikut: Bagaimana persepsi atlet wanita Jawa Barat terhadap wasit wanita dalam cabang olahraga sepakbola? D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana persepsi atlet wanita Jawa Barat terhadap wasit wanita dalam cabang olahraga sepakbola. E. Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka manfaat yang diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan olahraga b. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya. 2. Secara praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai persepsi atlet wanita jawa barat terhadap wasit wanita dalam cabang olahraga sepakbola b. Sebagai bahan evaluasi bagi perwasitan wanita di Indonesia yang masih terbilang baru. F. Definisi Operasional

5 Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda. Untuk menghindari kesalahan penafsiran istilah-istilah dalam penelitian ini, maka penulis menjelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu: a. Persepsi. Menurut Plano (1994, hlm. 148) persepsi adalah proses atau hasil yang melahirkan kesadaran atas sesuatu hal melalui perantara pikiran sehat. Persepsi mencakup dua proses kerja yang saling berkaitan, pertama menerima kesan melalui penglihatan, sentuhan, dan indera lainnya dan kedua penafsiran atau penetapan arti atas kesan-kesan inderawi tadi. b. Wasit. Menurut law of the game (peraturan permainan) FIFA (2005, hlm. 34) adalah seorang wewenangnya mutlak dalam menegakan peraturan permainan pada pertandingan dimana dia ditugaskan. c. Wasit Wanita. Menurut law of the game (peraturan permainan) FIFA (2005, hlm. 34) adalah seorang wewenangnya mutlak dalam menegakan peraturan permainan pada pertandingan dimana dia ditugaskan. d. Olahraga. Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) (1993, hlm. 1) olahraga berarti gerak badan atau aktivitas jasmani. Olahraga merupakan suatu bentuk pendidikan dari individu dan masyarakat yang mengutamakan gerakan-gerakan jasmani yang dilakukan secara sadar dan sistematis menuju suatu kulaitas hidup yang lebih tinggi. e. Sepakbola. Menurut Sucipto dkk (2000, hlm. 7) sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya didaerah tendangan hukumannya. G. Struktur Organisasi Skripsi Dalam penulisan skripsi ini, penulis memaparkan urutan dalam penyusunannya bahwa: Bab I tentang pendahuluan akan dipaparkan mengenai: Latar Belakang, masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

6 manfaat penelitian, anggapan dasar, definisi operasional, dan struktur organisasi skripsi., Bab II tentang kajian pustaka dan kerangka pemikiran. Dalam kajian pustaka akan dipaparkan mengenai landasan teori dalam menyusun pertanyaan dan tujuan, sedangkan dalam kerangka pemikiran akan dikaji hubungan teoritis antar variabel., Bab III tentang metode penelitian: Metode penelitian, populasi dan sample, serta justifikasi dari penggunaan sample, desain penelitian, instrumen yang digunakan, teknik pengumpulan data, dan analisis data., Bab IV tentang hasil penelitian dan pembahasan akan dipaparkan pengolahan data dan pembahasan atau analisis temuan., Bab V tentang simpulan dan saran, akan dipaparkan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran untuk penelitian.