JURNAL PENELITIAN. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar. Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Bahasa Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS JURNAL. Diajukan untukmemenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar. Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Bahasa Indonesia.

PENGARUH TEKNIK PENGELOMPOKAN KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. komponen keterampilan yang harus diperhatikan dan dilatih, yaitu keterampilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurursan PGSD

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Pada Program Studi PGSD OLEH : NIKEN RETNO MAYASANTI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BAGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP BEBERAPA HEWAN DI LINGKUNGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam waktu

(Sugiyono,2013hlm.76) Keterangan : E = kelas eksperimen yang dipilih secara acak K = kelas kontrol yang dipilih secara acak

BAB I PENDAHULUAN. Menurut BSNP 2006a (dalam Sufanti, 2010: 7) mata pelajaran bahasa

JURNAL. Dibimbing oleh : <Judul Bahasa Indonesia/Font 14 Arial> PROGRAM STUDI. <enter 1 x> FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DIDUKUNG MEDIA FLIPCHART TERHADAP KEMAMPUAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern, keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Hal

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

MODEL PEMBELAJARAN MENDEKLAMASIKAN PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN

RANI HANDAYANI NIM

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD OLEH :

MODEL PEMBELAJARAN KOSA KATA DASAR DENGAN TEKNIK BERMAIN KATA KELAS VII SMP NEGERI SUKAWENING KABUPATEN GARUT MAKALAH. Oleh: Imas Nurjanah 10.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: C.V Diponegoro, 1984), hlm Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gempita Pendidikan,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. Banyak keterampilan yang harus dikuasai oleh manusia baik sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dituangkan melalui bahasa baik, lisan maupun tertulis.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE INQUIRY DI KELAS V MI ISLAMIYAH PAMOYANAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Jurusan PGSD FKIP UN PGRI Kediri OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Pada umumnya, orang-orang memilih menggunakan media tulisan dalam

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: DIDA LINDA NPM

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PGSD

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Tanjung Raja Kabupaten Ogan

MALAKAH. Oleh : WIWIN WIDANINGSIH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

DANI KURNIA NIM

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

Vol. 1 No. 1 ISSN

Oleh : Novita Sari Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Surakhmad (Marpaung, 2009:42), Metode penelitian adalah cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan beberapa hal yang berkenaan dengan metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Sekolah Dasar disebutkan bahwa standar kompetensi menulis untuk kelas

Oleh ISNAYANTI LUBIS ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LAGU DAERAH SUMBAWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMAN 1 SEKONGKANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

Kelas Pratest Perlakuan Pascates

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB 3 METODE PENELITIAN. ini senada dengan yang dikatakan Sugiyono (2011: 2), metode penelitian pada

BAB I PENDAHULUAN. oleh individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

Silabus. Bahasa Indonesia 5 SD/MI. Kompetensi Dasar. Pembelajaran. Materi Pokok/ Menjawab pertanyaan tentang isi cerita.

BAB III METODE PENELITIAN

M a k a l a h. Disusun oleh : EKY SUDAYA NIM

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHOW NOT TELL DI MTs CAHAYA HARAPAN

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan secara mendasar (Taringan, 2008).

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

Transkripsi:

JURNAL PENELITIAN Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Bahasa Indonesia Oleh SINTAWATI 12198 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 211 212

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PADA SISWA SMPN 1 TANGGEUNG KAB.CIANJUR SINTAWATI SINTA.DEDEN58@YAHOO.COM SDN TEGALMERAK KEC.TANGGEUNG KAB.CIANJUR ABSTRAK Penelitian ini di latarbelakangi oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran menulis paragraf narasi. Permasalahan dalam pembelajaran menulis paragraf narasi yang terjadi dikelas VIII SMPN 2 Tanggeung adalah rendahnya minat siswa dalam membut sebuah karangan,aktivitas dan hasil belajar siswa. Rumusan masalahnya adalah : (a) Apakah dengan menggunakan metode clustering dapat meningkatkan pembelajaran menulis paragraf narasi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggeung? (b) Apakah terdapat perbedaan pembelajaran menulis paragraf narasi dengan menggunakan metode clustering dan pembelajaran menulis paragraf narasi tanpa menggunakan metode clustering? Metode clustering adalah sebuah model dalam pembelajaran menulis atau mengarang yang ditemukan dalam buku quantum learning, yaitu aktivitasnya menyeimbangkan belahan otak kiri dan otak kanan, prakteknya siswa mengelompokkan kata kemudian memilih kata itu dan mengembangkannya menjadi sebuah kalimat dengan cepat. Hasil penelitian ini adalah menggunakan metode clustering, karena dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam menulis paragraf narasi. Uji coba yang penulis lakukan Terbukti dengan adanya perbedaan yang signifikan,3 (97%) metode clustreing dapat meningkatkan pembelajaran menulis paragraf narasi pada siswa SMPN 2 Tanggeung. Kata kunci : pembelajaran, menulis paragrap narasi, clutering

PENDAHULUAN Latarbelakang masalah Keterampilan menulis peserta didik dalam pembelajaran diarahkan agar peserta didik mampu menuangkan segala fikiran, pengalaman, pesan, perasaan, gagasan, pendapat, imajinasi dalam bentuk bahasa lisan secara benar. Menurut De Forterdan Hernachi (23:179) menulis merupakan aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Otak kanan berhubungan dengan emosi, perasaan sedangkan belahan otak kiri berhubungan dengan logika, ilmu pengetahuan. Hal ini berarti pembelajaran menulis tidak hanya berhubungan dengan semangat, spontanitas, emosi, warna, kegembiraan dan sebagainya. Dalam hal ini pembelajaran menulis atau mengarang peserta didik harus lebih sering dibimbing dalam hal menulis kalimat, ejaan, penyuntingan, dan tata bahasa, sedangkan hal yang berhubungan dengan otak kanan tidak tersentuh. Dan untuk mengaktifkan otak kiri dan kanan dalam merespon pelajaran menulis tidaklah mudah sesuai dengan teori bahwa menulis merupakan aktivitas otak kiri dan otak kanan saat menulis karangan otak kiri peserta didik bekerja dengan logika dan ilmu pengetahuan di otak kanan diseimbangkan dengan emosi dan perasaan. Karena itu selaku pendidik harus bisa menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, serta mampu menjalin ikatan emosional yang menyenangkan dan memberi motivasi antara dirinya sebagai fasilitator dengan peserta didik. Atas dasar itulah penulis mencoba mengembangkan sebuah metode dalam proses pembelajaran mengarang atau menulis terutama menulis karangan narasi bagi siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggeung Kab.Cianjur, metode yang dimaksud adalah metode clustering. Metode ini pada intinya adalah proses menuangkan dan memilih kata kunci yang berhubungan dengan gagasan utama atau langsung menuliskannya kedalam kertas dengan cepat. Dengan ini penulis yakin dapat membantu memberikan kemudahan kepada diri peserta didik untuk mengeluarkan imajinasinya berupa menemukan katakata yang berhubungan dengan tema karangan, yang nantinya mempermudah penyusunan kalimat dalam mengarang. Hasil penelitian Suherna (23), yang berjudul Penggunaan metode clustering sebagai upaya meningkatkan kemampuan mengarang siswa di sekolah dasar dengan metode eksperimen dan menggunakan classroom action research beliau berhasil membuktikan bahwa penggunaan metode clustering dapat meningkatkan kemampuan mengarang siswa di sekolah dasar, maka penulis masih perlu menilai metode clustering ini untuk meningkatkan kualitas mengarang pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggeung Kab.Cianjur. oleh karena itu penelitian ini berjudul PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 TANGGEUNG KAB.CIANJUR. Batasan Masalah Agar tidak terjadi permasalahan yang terlalu luas dalam penelitian ini, maka penulis perlu membatasi permasalahan tersebut sebagai berikut: a. Peningkatan belajar dalam menulis paragraf narasi dengan menggunakan metode clustering pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggeung. b. Hasil pembelajaran menulis paragraf narasi dengan menggunakan metode clustering dan tanpa menggunakan metode clustering pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggeung. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: a. Apakah dengan menggunakan metode clustering dapat meningkatkan pembelajaran menulis paragraf narasi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggeung? b. Apakah terdapat perbedaan pembelajaran menulis paragraf narasi dengan menggunakan metode clustering dan pembelajaran menulis paragraf narasi tanpa menggunakan metode clustering? Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara yang merupakan pegangan bagi peneliti, serta untuk menguji kebenaran hipotesis. Berdasarkan penelitian sementara dari penulis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Dengan menggunakan metode clustering bisa meningkatkan kemampuan menulis paragraf narasi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggeung. b. Dengan menggunakan metode clustering hasil menulis paragraf narasi menjadi lebih baik dibandingkan sebelum menggunakan metode clustering. Metode Penelitian Penelitian meningkatkan kemampuan menulis paragraf narasi melalui metode clustering memerlukan interaksi langsung

dengan siswa, maka penelitian ini menggunakan atau melaksanakan eksperimen pada saat pembelajarannya. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis dan teliti dalam melakukan control terhadap kondisi. Dalam penelitian eksperimen peneliti memanipulasi stimuli, trimen atau kondisikondisi eksperimental, kemudian mengobservasi pengaruh yang disebabkan oleh adanya perlakuan atau manipulasi tersebut (Riyanto, 21:35). Tujuan Penelitian penelitian ini memiliki tujuan yaitu: a. Untuk mengetahui penggunaan metode clustering dalam meningkatkan kemampuan menulis paragraf narasi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggeung. b. Untuk memperoleh keefektifan yang ingin dicapai mengenai penggunaan metode clustering dalam pembelajaran menulis paragraf narasi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggeung. Definisi Operasional Judul penelitian ini adalah PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 TANGGEUNG KAB.CIANJUR Hasil Penelitia Kesimpulan ini merupakan jawaban dari permasalahan yang dikemukakan pada bab 1 yaitu sebagai berikut : apakah model pembelajaran menulis paragraph narasi dengan menggunakan metode clustering dapat memudahkan siswa dalam membuat paragraph narasi?. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes yang dilakukan di kelas uji coba dengan menggunakan metode clustering maupun tes yang dilakukan di kelas pembanding tanpas menggunakan metode clustering didalam penyampaian pembelajaran menulis. Dari hasil tes ini bahwa keberhasilan yang dicapai di kelas uji coba yang menggunakan metode clustering adalah 97 %, sedangkan keberhasilan di kelas pembanding yang tidak menggunakan metode clustering adalah 57 %. Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran menulis paragraph narasi yang menggunakan metode clustering lebih berhasil dan lebih efektif dari pada pembelajaran menulis paragraph narasi yang tidak menggunakan metode clustering.

KAJIAN TEORI DAN METODE PENELITIAN 1.1 kajian teori Judul penelitian ini adalah PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 TANGGEUNG KAB.CIANJUR. Agar tidak terjadi penafsiran yang berbedabeda maka akan dijelaskan pengertiannya dalam penelitian ini: a. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan kepercayaan peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. b. Pengertian Menulis Menulis adalah proses kegiatan berfikir manusia untuk menghasilkan sesuatu sebagai ungkapan, ide, fikiran dan perasaan dirinya kepada orang lain atau kepada dirinya sendiri dalam bentuk tulisan. c. Pengertian Paragraf Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan kata lain yaitu alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk kedalam (geser ke sebelah kanan beberapa ketukan atau spasi).demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama. d. Pengertian Narasi Narasi merupakan paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Dalam paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik. Paragraf narasi tidak memiliki kalimat utama, narasi dapat dibatasi sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindaktanduk yang dijalin dan dirangkaikan sebagai sebuah peristiwa yang terjadi dalam kesatuan waktu atau dapat pula dirumuskan dengan cara lain. e. Pengertian Metode Clustering Metode merupakan suatu cara atau alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Jadi metode clustering adalah sebuah model dalam pembelajaran menulis atau mengarang yang aktivitasnya menyeimbangkan belahan otak kiri dan otak kanan prakteknya siswa mengelompokan kata kemudian memilih kata itu dan mengenbangkannya menjadi sebuah kalimat dengan cepat. 1.2 Metode Penelitian Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan metode ini penulis menguji cobakan suatu materi pembelajaran kapada siswa siswi kelas VIII SMP N 2 Tanggeung Kab. Cianjur. Langkah langkah yang akan penulis lakukan dalam penerapan metode ini adalah : 1. Mempersiapkan materi yang diperlukan, yaitu persiapan pelaksanaan pembelajaran, strategi proses pembelajaran menulis dengan metode clustering serta pengepaluasiannya. 2. Memberikan petunjuk dan informasi tentang prosedur serta tugas tugas yang harus dikerajakan peserta didik atau siswa. 3. Melaksanakan tahap tahap proses pembelajaran mengajar secara sistematis sesuai dengan model yang telah disusun. 4. Menyusun laporan hasil kegiatan secara sederhana, penerapan metode ini meliputi empat kegiatan, yaitu : a. Menyusun silabus menulis b. Menyusun model pembelajaran menulis dengan menggunakan teknik clustering. c. Melaksanakan praktek kegiatan belajar mengajar di kelas VIII SMP N 2 Tanggeung Kab. Cianjur. d. Melakukan evaluasi proses belajar mengjar.

15 14 13 12 11 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 HASIL DAN PEMBAHASAN 4 5 6 7 8 9 1 Keterangan : Nilai test di kelas uji coba : Nilai test di kelas pembanding : Supaya lebih meyakinkan kesimpulan di atas maka dibawah ini penulis gunakan perhitungan statistic untuk membandingkan mean nilai test di kelas uji coba dan mean nilai tes di kelas pembanding. Rumus yang penulis gunakan adalah : t = MX MY SDbM Keterangan : MX = nilai mean tes di kelas pembanding MY = nilai mean di kelas uji coba SD2X = standar deviasi dalam kuadrat nilai tes di kelas pembanding Sd2Y = standar deviasi dalam kuadrat nilai tes di kelas uji coba SD2MX = standar deviasi dalam kuadrat nilai tes di kelas uji coba SDbM = standar deviasi perbedaan mean TABEL 9 PERSIAPAN PERHITUNGAN TARAF SIGNIFIKANSI PERBEDAAN MEAN TES DI KELAS UJI COBA DAN MEAN TES DI KELAS PEMBANDING Keterangan : X = nilai test dikelas uji coba Y = nilsi test di kelas pembanding Melalui table diatas dapat dihitung T hitung uji coba dua mean dapat dihitung dengan langkah langkah sebagai berikut : MX2 = FX = 229 =76 NX 3 MY2 = FY = 179 = 6 NY 2 SD2X = FX2 M2X = 1781 (76)2 = 5937 5776 = 161 NX 3 SD2Y = FY2 M2Y = 1117 (6)2 = 3723 36 = 123 NY 3 SD2MX = SD2X = 161 = 2,73 N1 59 SD2MY = SD2Y = 123 = 2,8 N1 59 SDbM = SD2MX + SD2MY = 2,73 + 2,8 = 4,81 = 2,19 T hitung = MX MY = 76 5 = 16 = 7,31 SDbM 2,19 2,19 Dari perhitungan diatas dapat diperoleh harga t hitung sebesar = 7,31, harga hitung ini lebih besar dari pada t table (terlampir) yakni 7,31 > 6,8. Ini berarti uji coba yang telah penulis lakukan telah berhasil dengan baik. Terbukti dengan adanya perbedaan yang signifikan yaitu,3 (97 %). Tes di kelas uji coba Tes di kelas pembanding nx F f.x fx2 ny f f.x fy2 4 4 3 12 48 5 1 5 6 2 12 7 11 77 8 1 8 9 5 45 1 1 1 3 229 25 72 539 64 45 1 178 1 5 1 5 25 6 7 42 252 7 6 42 294 8 3 24 192 9 1 9 81 1 3 179 1117

KESIMPULAN Kesimpulan ini merupakan jawaban dari permasalahan yang dikemukakan pada bab 1 yaitu sebagai berikut : apakah model pembelajaran menulis paragraph narasi dengan menggunakan metode clustering dapat memudahkan siswa dalam membuat paragraph narasi?. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes yang dilakukan di kelas uji coba dengan menggunakan metode clustering maupun tes yang dilakukan di kelas pembanding tanpas menggunakan metode clustering didalam penyampaian pembelajaran menulis. Dari hasil tes ini bahwa keberhasilan yang dicapai di kelas uji coba yang menggunakan metode clustering adalah 97 %, sedangkan keberhasilan di kelas pembanding yang tidak menggunakan metode clustering adalah 57 %. Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran menulis paragraph narasi yang menggunakan metode clustering lebih berhasil dan lebih efektif dari pada pembelajaran menulis paragraph narasi yang tidak menggunakan metode clustering.

DAFTAR PUSTAKA Apipudin. (25). Perencanaan dan Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : CV. Insan Mandiri. AR, Syamsudin, Damianti, Vismania S. 27. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung : Remaja Rosdakarya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998 / 1999). Strategi Belajar Mengajar. Ditjen Pendidikan Tinggi. Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar Kartimi, T. (29) Paragraf dan Pengembangannya. Bandung : PBS STKIP. Sumiati et al (29). Metode Pembelajaran. Bandung : CV. Wancana Prima.