BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan pendidikan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. harkat, martabat dan nilai-nilai kemanusiaannya. Undang Undang Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. setingkat dengan perguruan tinggi (Siswoyo, 2007). Berdasarkan Indonesian

BAB I PENDAHULUAN. Mutu Pendidikan Nasional secara umum harus ditingkatkan, baik dari proses

STANDAR KEMAHASISWAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kreatif mandiri dan bertanggung jawab. pendidikan tersebut ditentukan oleh komponen-komponen dalam pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia (SDM) yang menekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pencapaian prestasi belajar di perguruan tinggi. saat masih dalam Sekolah Menengah Atas (SMA).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Konstruksi nasional dalam bidang pendidikan merupakan salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi sangat diperlukan dalam kegiatan proses belajar-mengajar di

PERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK INDRAMAYU NOMOR : 001/DIR/PER/III/2013 TENTANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI LINGKUNGAN POLITEKNIK INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Kelas A Kelas B Eks. Jumlah 3 < 3 jumlah 3 < 3 Jumlah 3 < % 23% 23 73% 27% 20 68% 32%

BAB I PENDAHULUAN. sebaiknya juga berdasarkan rasa senang dan perhatian seseorang terhadap. profesi guru dipandang dari sudut pribadi individu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan

Pedoman Organisasi Mahasiswa FOR/SPMI-UIB/PED

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN STIKES INSAN SE AGUNG BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peningkatan mutu sumberdaya manusia. Sebagaimana dalam undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. maka diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam rangka

PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan tercipta manusia berkualitas yang mampu bersaing di era globalisasi.

PEDOMAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN DAN PENGEMBANGAN PERANAN ALUMNI

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing,

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peduli pada pembangunan sektor pendidikan. Menurut Kurniadin (2012:206)

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan peluang-peluang dengan kekuatan yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pembelajaran yang bermutu dapat dilaksanakan dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. seorang pemimpin yang mampu menumbuhkan suatu disiplin, motivasi, lebih diciptakan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mencapai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. LATAR BELAKANG. III. WAKTU/TEMPAT Hari/tanggal : Rabu/7 November 2012 Waktu : selesai Tempat : Ruang Rapat Pimpinan FKp Unair

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS UDAYANA

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi dan memiliki fakultas-fakultas, dalam fakultas tersebut

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan proses pembangunan. Sedangkan pembangunan diarahkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan manusia dalam melakukan pekerjannya guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk

Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BUKU PEBIMBINGAN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya sistem tersebut, satu di antaranya, yaitu peran tenaga pendidik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Dj.I/253/2007

A. Latar Belakang Masalah

MELALIII PEMBELAJARAN BBRBASIS RTSET '

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ialah dengan pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka. menghasilkan perubahan yang positif dalam diri anak.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses pelatihan untuk. webster s New Word Dictionary Sagala (2007: 1), sehingga mampu

PEDOMAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

I. PENDAHULUAN. setiap manusia. Organisasi membantu melaksanakan hal-hal atau kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fungsi pendidikan nasional yang terdapat pada Undang Undang Republik

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, mengembangkan potensi diri, membentuk pribadi yang bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di lahirkan sebagai suatu mahluk yang utuh dan mandiri, namun

BAB I PENDAHULUAN. membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang

SUATU PANDANGAN TENTANG KURIKULUM dan PENYUSUNAN KURIKULUM MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya, masyarakat yang sejahtera memberi peluang besar bagi

PANDUAN SATUAN KREDIT KEGIATAN MAHASISWA (SKKM)

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Antasari Banjarmasin. IAIN Antasari adalah sebuah Perguruan Tinggi Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian . Josie Fitri Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar peserta didik (Syah, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. dalam waktu tertentu. Hariyanto (2010) mengungkapkan bahwa Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. mencakup berbagai persoalan yang rumit dan kompleks, baik mencakup

Transkripsi:

1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan pembangunan. Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan pendidikan. Sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang kegiatannya adalah untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu mengikuti percepatan kemajuan tersebut di dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Fungsi tersebut juga diemban oleh Universitas Negeri Medan (UNIMED) sebagai salah satu Universitas yang menghasilkan calon-calon guru profesional yang memiliki wawasan luas dan pola pikir yang sistematis. Fakultas Teknik FT sebagai bagian dari unimed akan mengemban amanah yang telah digariskan dari tingkat pusat yakni mengikuti visi dan misi yang ada. Dengan demikian segala bentuk kegiatan pembelajaran baik ekstrakurikuler maupun intrakurikuler tetap merujuk kepada ketentuan dari Universitas. Ekstrakurikuler yakni kegiatan/aktivitas yang diikuti mahasiswa selain Proses Belajar Mengajar (PBM) 1

2 yang sudah mendapatkan izin tertentu secara nasional di masing-masing Universitas maupun Fakultas. Tujuan dari adanya kegiatan Ekstrakurikuler di Universitas maupun di Fakultas adalah sebagai wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendikiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Kegiatan Ekstrakurikuler mahasiswa pada dasarnya adalah kegiatan yang beranggotakan mahasiswa. Kegiatan Ekstrakurikuler dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan ekstra kampus, organisasi keagamaan, maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada umumnya beranggotakan lintas-kampus. Ada beberapa organisasi tingkat Universitas, Fakultas, jurusan di lingkungan UNIMED. Organisasi tersebut adalah Senat Mahasiswa (SEMA), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang terdiri dari 12 UKM yaitu (1) Unit Kegiatan Mahasiswa Islam Ar Rahman, (2) Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen Protestan, (3) Unit Kegiatan Mahasiswa Katolik, (4) Unit Kegiatan Mahasiswa Kreatif, (5) UKM Marching Band, (6) UKM PMI, (7) Mapala, (8) Teater, (9) Resimen Mahasiswa, (10) UKM Tarung Derajad, (11) Pramuka Gudep 13471-13472 dan (12) UKM Olah Raga, Senat Mahasiswa Fakultas (SEMAF), Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Pada penelitian ini peneliti fokus pada Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, yang terdiri dari 2 Program Study yaitu Pendidikan Teknik Mesin dan Teknik Mesin D3.

3 Mahasiswa fakultas teknik dituntut harus mandiri, terampil dan memiliki keahlian. Dalam penerapannya di dunia kerja industri ataupun tenaga pendidik tentu mahasiswa tersebut harus memiliki kemampuan dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Karena kecakapan berkomunikasi sangat penting bagi mahasiswa untuk mendukung keahliannya di dunia industri. Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, mahasiswa dapat memperoleh manfaat terutama dalam menjalin hubungan dengan orang lain karena dalam setiap kegiatan ekstarkurikuler setiap anggota dituntut untuk saling berinteraksi dan bekerjasama satu dengan yang lain. Dengan aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di universitas, setidaknya mahasiswa dapat menumbuhkan cara berfikir yang lebih kritis dan realistis pada diri dan lingkungannya serta lebih dewasa dalam menyikapi dan mengantar segala pengaruh globalisasi yang bersifat negatif, sehingga tidak akan terjadi deviasi yang dapat merusak citra yang diemban oleh mahasiswa. Umumnya mahasiswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik kemampuan berfikir maupun kemampuan dalam berkomunikasi. Perbedaan kemampuan tersebut antara lain dapat dilihat dari nilai Indeks Prestasi (IP) nya. IP merupakan nilai kredit rata-rata yang merupakan aturan nilai-nilai yang menggambarkan mutu keberhasilan suatu program belajar. Indeks Prestasi yang dihitung pada akhir semester untuk seluruh mata kuliah yang diambilnya adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Pencapaian prestasi belajar atau IPK seorang mahasiswa saat ini masih dijadikan sebagai indikator utama keberhasilan mahasiswa di perguruan tinggi.

4 Bila dikaitkan dengan aktivitas mahasiswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler maka mahasiswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan disiplin dalam belajar cenderung memiliki prestasi belajar yang lebih baik dari mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi dan tidak disiplin dikarenakan mereka memiliki kelebihan tertentu misalnya kemampuan berfikir yang kritis dan kemampuan dalam berkomunikasi. Disiplin pada dasarnya terwujud dari pembinaan sejak dini dimulai dari lingkungan keluarga pada akhirnya di lingkungan pendidikan seperti sekolah. Sehingga di sekolah disiplin harus dapat diterapkan dengan sebuah proses dan pembinaan yang berlanjut pada tingkat Universitas. Kedisiplinan dapat mempengaruhi prestasi belajar atau IPK yang diperoleh mahasiswa. Namun kadang-kala kegiatan yang dilakukan di ekstrakurikuler kerap kali mengganggu jadwal kuliah sehingga mengurangi kedisiplinan mahasiswa tersebut dalam mengikuti kegiatan perkuliahan. Mahasiswa terpaksa memilih antara mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan kuliah. Sehingga pada akhirnya mahasiswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler cenderung tidak disiplin dalam perkuliahan. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengangkat judul Hubungan Kegiatan Ekstrakurikuler dan Disiplin Belajar Mahasiswa dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Periode 2011-2012 Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5 B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa saja yang membentuk prestasi belajar (IPK) mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan? 2. Apakah aktivitas ekstrakurikuler dapat mempengaruhi Prestasi Belajar (IPK) Jurusan Pendidikan Teknik Mesin mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan? 3. Kegiatan ekstrakurikuler apa saja yang diikuti oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan? 4. Bagaimanakah aktivitas ekstrakurikuler mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan? 5. Bagaimanakah disiplin belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan? 6. Seberapa besar disiplin belajar membentuk Prestasi Belajar (IPK) Jurusan Pendidikan Teknik Mesin mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan? 7. Bagaimanakah Prestasi Belajar (IPK) Jurusan Pendidikan Teknik Mesin mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan? 8. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara aktivitas ektrakurikuler mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan Prestasi Belajar (IPK)

6 mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan? 9. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara disiplin belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik dengan Prestasi Belajar (IPK) mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan? 10. Secara bersama-sama apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara aktivitas mahasiswa yang mengikuti ekstrakurikuler dengan disiplin belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar (IPK) mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan? C. Batasan Masalah Guna memberikan ruang lingkup yang jelas dan terarah karena mengingat begitu luas dan kompleks permasalahannya sebagaimana di ungkapkanpada identifikasi masalah, maka perlu dibuat suatu pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Ekstrakurikuler UNIMED yang diikuti mahasiswa adalah organisasi intra kampus, seperti Senat mahasiswa tingkat Universitas, Senat mahasiswa tingkat Fakultas, Badan Perwakilan mahasiswa Fakultas, Unit Kegiatan Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa Jurusan, pada Tahun Ajaran 2012-2013 hubungannya dengan Prestasi Belajar mahasiswa 2. Disiplin belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan meliputi ketaatan terhadap kampus, perilaku di

7 dalam kelas, kehadiran, belajar secara teratur, hubungannya dengan prestasi belajar 3. Hubungan Kegiatan Ekstrakurikuler dan Disiplin Belajar mahasiswa dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kegiatan Ekstrakurikuler dengan Prestasi Belajar (IPK) mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2012/2013? 2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara disiplin belajar dengan Prestasi Belajar (IPK) mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2012/2013? 3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kegiatan Ekstrakurikuler dan Disiplin Belajar secara bersama dengan Prestasi Belajar (IPK) mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2012/2013?

8 E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan yang positif antara kegiatan ekstrakurikuler dengan Prestasi Belajar (IPK) mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Untuk mengetahui hubungan yang positif antara disiplin belajar dengan Prestasi Belajar (IPK) mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2012/2013. 3. Untuk mengetahui hubungan yang positif antara kegiatan ekstrakurikuler dengan disiplin belajar secara bersama terhdap Prestasi Belajar (IPK) mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2012/2013. F. Manfaat Penelitian Dari penelitian yang akan dilakukan ini, diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis sebagai berikut: 1. Secara teoretis hasil penelitian diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan tentang Prestasi Belajar (IPK), kegiatan ekstrakurikuler dan disiplin belajar. 2. Sebagai bahan acuan bagi peneliti apabila melakukan penelitian lanjut. 3. Secara praktis hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat, a. Bagi institusi Universitas Negeri Medan penelitian ini diharapkan dapat mendorong optimalisasi sistem pembinaan kemahasiswaan yang selama ini telah dilakukan, terutama dalam hal meningkatkan kegiatan

9 kemahasiswaan yang dapat menunjang secara langsung prestasi akademik mahasiswa secara berkelanjutan. b. Bagi Senat Mahasiswa Universitas, Senat Mahasiswa Fakultas, Badan Perwakilan Mahsiswa Fakultas, Unit Kegiatan Mahasiswa, dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Universitas Negeri Medan agar lebih memahami pentingnya kegiatan ekstrakurikuler dalam memacu peningkatan prestasi akademiknya, juga sebagai pengokoh aspek intelektualisme dan profesionalisme selaku calon pemimpin bangsa. c. Bagi Mahasiswa sebagai bahan referensi khususnya Jurusan Pendidikan Teknik Mesin.