III. METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan metode merupakan syarat yang sangat penting agar mendapatkan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

METODE PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

III. METODOLOGI PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu

III. METODOLOGI PENELITIAN. penting untuk mendapatkan hasil yang optimal.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan dan menganalisa data penelitiannya. Metode dalam sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu Sugiyono(2014:2). Penggunaan metode dimaksudkan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KEPATUHAN SISWA TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Trimulya Kecamatan Tanjung Bintang. semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA PGRI 1 Tumijajar. Waktu penelitian ini. adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011). Penggunaan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian eksperimen semu. Menurut Sugiyono. terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODE PENELITIAN. hasil pengamatan dikonversikan ke dalam angka-angka yang dianalisis

BAB III METODE PENELITIAN. perhitungan serta pengukuran terhadap variabel dan pengujian terhadap hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata. (2007:52), menyatakan bahwa metode penelitian adalah:

penelitian eksperimen. Sugiyono (2012:11) menyatakan metode tujuan penelitian yakni untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. ini adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. eksperimental atau eksperimen semu. Penelitian quasi eksperimental dapat

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian adalah pada Tahun Ajaran 2013/2014. yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kelompok kontrol dan subjek tidak dipilih secara random. Hasil O1 X

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah yang berlokasi di Jalan SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

Transkripsi:

58 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian memegang peranan penting karena salah satu ciri dari karangan ilmiah adalah terdapat suatu metode yang tepat dan sistematis sebagai penentu arah yang tepat dalam pemecahan masalah. Ketepatan pemilihan metode merupakan syarat yang sangat penting agar mendapatkan hasil yang optimal. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Menurut Syaodih (005: 07) eksperimen disebut kuasi karena bukan merupakan eksperimen murni, tetapi seperti murni, seolah olah murni. Eksperimen ini biasa juga disebut eksperimen semu. Karena berbagai hal, terutama berkenaan dengan pengontrolan variabel, kemungkinan sukar sekali dapat digunakan eksperimen murni. Eksperimen kuasi tidak melibatkan kelompok kontrol sehingga pemilihan subyeknya dapat dilakukan secara acak. Subyek berasal dari populasi yang sudah ada kemudian diambil sampelnya sesuai kebutuhan penelitian. Peneliti mengambil sampel 10 orang dari 30 siswa yang ada dikelas tersebut.

59 Penggunaan quasi experiment sangat disarankan mengingat kondisi obyek penelitian yang seringkali tidak memungkinkan adanya penugasan secara acak. Hal tersebut diakibatkan telah terbentuknya satu kelompok utuh (naturally formed intactgroup), seperti kelompok siswa dalam satu kelas. Kelompok-kelompok ini juga sering kali jumlahnya sangat terbatas. Dalam keadaan seperti ini kaidah-kaidah dalam true experiment tidak dapat dipenuhi secara utuh, karena pengendalian variabel yang terkait subjek penelitian tidak dapat dilakukan sepenuhnya. Sehingga untuk penelitian yang berhubungan dengan peningkatan kualitas pembelajaran, direkomendasikan penggunaan teknik quasi experiment di dalam implementasinya (Azam, Sumarno & Rahmat, 006). Penelitian eksperimen kuasi banyak memberi manfaat, terutama untuk menentukan bagaimana dan mengapa suatu kondisi atau peristiwa terjadi. Hal ini berarti, bahwa eksperimen kuasi merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti suatu peristiwa atau gejala yang muncul pada kondisi tertentu. Bentuk penelitian eksperimen kuasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-eksperimental Design One-Group Pretest-Posttest Design karena penelitian ini tanpa menggunakan kelompok kontrol dan desain ini terdapat pretest sebelum diberikan perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut: O 1 X O Gambar 3.1. Pola One-Group Pretest-Posttest Design (Sugiyono, 008:74) Keterangan : O 1 : Subyek sebelum mendapatkan layanan bimbingan kelompok. X : Perlakuan/treatment yang diberikan (pelaksanaan layanan bimbingan kelompok)

60 O : Subyek setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok. yaitu melihat peningkatan sikap kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah dengan menggunakan skala sikap kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah yang sama dengan pengukuran yang pertama. B. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah sumber data untuk menjawab masalah. Penelitian subyek ini disesuaikan dengan keberadaan masalah dan jenis data yang ingin dikumpulkan. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah 10 orang siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 Seputih Agung tahun pelajaran 013/014. Alasan peneliti menggunakan subyek penelitian karena penelitian ini merupakan aplikasi untuk merubah pemahaman siswa tentang sikap kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah yang selama ini masih rendah, sehingga sikap kepatuhan itu dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok, dan dari hasil proses bimbingan kelompok ini tidak dapat digeneralisasikan antara subyek yang satu tidak dapat mewakili subyek yang lain karena setiap individu berbeda. Subyek dalam penelitian ini akan diketahui berdasarkan hasil skala sikap kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah. Berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa siswa kelas X.1 yang tingkat sikap kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolahnya rendah. Dari hasil skala tersebut terdapat 10 siswa yang

61 memiliki sikap kepatuhan terhadapa tata tertib sekolahnya rendah, sehingga 10 siswa tersebut dijadikan sebagai subyek penelitian. C. Variable dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian (Arikunto, 00). Penelitian ini menggunakan variabel bebasnya adalah layanan bimbingan kelompok, yaitu suatu layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan dalam suasana kelompok untuk mencapai tujuan tertentu, yang terdiri dari pemimpin kelompok dan anggota kelompok. sedangkan variabel terikatnya adalah sikap kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah yaitu bentuk perilaku dari pelaksanaan tata tertib sekolah, batasbatas seseorang berperilaku didalam lingkungan agar sesuai dengan yang diharapkan oleh keluarga, sekolah maupun masyarakat. Penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuasi eksperimen sehingga akan timbul perubahan untuk dilihat pengaruhnya terkait sikap kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah.. Definisi Operasional Definisi opersional variabel dalam penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok yaitu suatu layanan bimbingan dan konseling yang

6 dilaksanakan dalam suasana kelompok untuk mencapai tujuan tertentu, yang terdiri dari pemimpin kelompok dan anggota kelompok. Sikap kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah yaitu bentuk perilaku dari pelaksanaan tata tertib sekolah, batas-batas seseorang berperilaku didalam lingkungan agar sesuai dengan yang diharapkan oleh keluarga, sekolah maupun masyarakat. Berikut hal-hal yang mempengaruhi tentang sikap dan kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah: Doctrination, sebab pertama seseorang mematuhi kaedah kaedah adalah karena diindoktrinir untuk berbuat demikian. Habitution, seseorang mematuhi kaedah kaedah oleh karena sejak kecil dia mengalami proses sosialisasi maka lam kelamaan menjadi suatu kebiasaan untuk mematuhi kaedah kaedah yang berlaku. Utility, adalah salah satu faktor yang menyebabkan orang taat pada kaedah dikarenakan kegunaan pada kaedah tersebut. Grup identification, faktor penyebab seseorang menjadi patuh pada kaedah adalah karena kepatuhan tersebut merupakan salah satu sarana untuk mengadakan identifikasi dengan kelompok. Definisi operasional diperlukan untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran yang berbeda terhadap variabel-variabel penelitian. Layanan bimbingan kelompok digunakan pada penelitian ini untuk mengetahui keefektifannya dalam meningkatkan sikap kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah.

63 D. Teknik Pengumpulan Data Instrumen pokok pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala, alasan menggunakan kuesioner sebagai pengumpulan data pokok adalah: 1. Untuk memperoleh informasi yang relevan.. Untuk memperoleh informasi atau data yang valid dan reliable. Dalam suatu penelitian selalu terjadi proses pengumpulan data untuk memperoleh data yang sejelas-jelasnya. Menurut Arikunto (00:16), metode pengumpulan data ialah cara memperoleh data. Peneliti akan menggunakan beberapa metode atau cara untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini penulis menggunakan skala sebagai teknik pokok dan wawancara sebagai teknik pelengkap dalam pengumpulan data. 1. Teknik Pokok Teknik pokok pengumpulan data dalam penelitian ini adalah a. Skala(skala pelanggaran tata tertib sekolah) Menurut Sugiyono (008:133) skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

64 Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan skala model Likert untuk menjaring subjek penelitian. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif dengan pemberian skor untuk setiap jawaban. Menurut Usman dan Purnomo (009:57) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun pertanyaan atau pernyataan dengan skala Likert adalah sebagai berikut: 1. Bentuk standar skala Likert adalah 1 sampai 5;. Sebaiknya jumlah item dibuat berkisar 5-30 pernyataan atau pertanyaan untuk mengukur sebuah variabel, sehingga reliabilitasnya cenderung tinggi; 3. Buatlah item dalam bentuk positif dan negatif dengan proporsi yang seimbang serta ditempatkan secara acak. Pada penelitian ini, Skala yang dibagikan pada siswa berisikan lima aternatif jawaban, yaitu selalu, sering, jarang, jarang sekali, tidak pernah. Dengan memiliki masing-masing skor yang berbeda, apabilah pertanyaan positif maka jawaban selalu (SL) skornya 5, jawaban sering (SR) skornya 4, jawaban jarang (J) skornya 3, jawaban jarang sekali (JS) skornya, dan tidak pernah (TP) skornya 1, sebaliknya apabilah pertanyaan negatif jawaban selalu (SL) skornya 1, jawaban sering (SR) skornya, jawaban

65 jarang (J) skornya 3, jawaban jarang sekali (JS) skornya 4, dan tidak pernah (TP) skornya 5. Tabel 3.1. Rencana Pemberian Alternatif Jawaban Sering Jarang (SR) (J) No Pernyataan Selalu (SL) 1 Pernyataan favorable Pernyataan unfavorable Jarang Sekali (JS) Tidak Pernah (TP) 5 4 3 1 1 3 4 5 Kriteria skala tata tertib sekolah siswa dikategorikan menjadi 3 yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Untuk mengkategorikannya, terlebih dahulu ditentukan besarnya interval dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: : interval : nilai tertinggi : nilai terendah : jumlah kategori. Teknik pendukung Teknik pendukung dalam penelitian ini adalah a. Teknik wawancara. Wawancara dilakukan kepada beberapa guru kelas X SMA Negeri 1 Seputih Agung. Teknik wawancara ini digunakan untuk menjaring informasi dan mendapatkan data mengenai siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib sekolah.

66 E. Pengujian Instrumen Penelitian Teknik pengolahan data yang digunakan untuk menilai keampuhan instrumen penelitian. Syarat instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel (Arikunto, 00). Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 008). Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama dan akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 008). Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen dilakukan dalam beberapa tahap, baik dalam perbuatan atau uji cobanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini yaitu : Kisikisi/pengembang an instrumen penelitian Instrumen Penelitian Uji Ahli Revisi Uji Coba Instrumen Instrument Jadi Gambar 3.. Prosedur Penyusunan Instrumen

67 Instrumen yang telah dibuat diuji cobakan sebelum dipergunakan sebagai pengumpul data. Uji coba ini untuk melihat validitas dan reliabilitas instrumen. Data yang akan diungkap dalam penelitian ini yaitu tentang sikap kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan yaitu berupa skala sikap kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah. Kisikisi yang peneliti kembangkan yaitu sikap dan kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah. Menurut Blersted (dalam Soekamto, 005) mengemukakan dasar dasar kepatuhan atau faktor yang melatar belakangi seseorang mematuhi aturan aturan yang berlaku, yaitu sebagai berikut : Doctrination, sebab pertama seseorang mematuhi kaedah kaedah adalah karena didoktinir untuk berbuat demikian. Habitution, seseorang mematuhi kaedah kaedah oleh karena sejak kecil dia mengalami proses sosialisasi, maka lama kelamaan menjadi suatu kebiasaan untuk mematuhi kaedah kaedah yang berlaku. Utility, adalah suatu faktor yang menyebabkan orang taat pada kaedah dikarenakan kegunaan pada kaedah tersebut. Grup identification, faktor penyebab seseorang menjadi patuh pada kaedah karena kepatuahn tersebut merupakan salah satu sarana untuk mengadakan identifikasi dengan kelompok. Berdasarkan teori diatas, maka kisi-kisi yang dikembangkang dapat dilihat dihalaman 149 1. Pengujian Validitas Instrumen Pengujian validitas yang digunakan adalah konstruksi, dengan menggunakan pendapat dari ahli. Di sini para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Ahli yang dimintai pendapatnya adalah 3 orang dosen Bimbingan dan Konseling FKIP Unila, yaitu Shinta Mayasari, S.Psi.,M.Psi.,Psi, Drs. Syaifuddin Latif, M.Pd dan Ranni Rahmayanthi Z, S.Pd.,M.A. Setelah

68 pengujian konstruksi selesai, maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen yang telah disetujui dicobakan kepada sampel di mana populasi diambil, setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Analisis item dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) 19 dengan rumus korelasi Pearson product moment. Dapat dilihat halaman 157. Adapun rumusnya sebagai berikut r xy = N N x xy ( x N x)( y y) y keterangan : r xy : koefisien korelasi antara X dan Y x : jumlah skor butir, masing-masing item y : jumlah skor total N : jumlah responden x : jumlah kuadrat butir y : jumlah kuadrat total Setelah dilakukan uji coba dan analisis, hasil yang diperoleh yaitu terdapat 1 item yang tidak valid dari 80 item. Item yang tidak valid yaitu item nomor 5,9,1,13,14,16,0,33,46,47,5,55,59,61,65,66,73,74,76,77, dan 79, hal ini dikarenakan r hitung < r table. Item yang valid berjumlah 59 item dengan nilai korelasi lebih dari 0,361. (dapat dilihat lampiran 6 uji

69 validitas halaman 157) dari item angket yang telah dihitung, maka validitas tertingginya yaitu 0,567 dan validitas terendahnya 0,13. Item yang tidak valid akan dihilangkan karena sudah terdapat item yang mewakili untuk mengungkapkan aspek sikap kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah. Tabel 3. Hasil Uji Validitas Item Yang Tidak Valid No Item yang tidak valid r hitung r tabel No Item yang tidak valid 1 Item nomor 5 0.333 0.361 1 Item nomor 55 Item nomor 9 0.9 0.361 13 Item nomor 59 3 Item nomor 1 0.307 0.361 14 Item nomor 61 4 Item nomor 13 0.81 0.361 15 Item nomor 65 5 Item nomor 14 0.73 0.361 16 Item nomor 66 6 Item nomor 16 0.316 0.361 17 Item nomor 73 7 Item nomor 0 0.66 0.361 18 Item nomor 74 8 Item nomor 33 0.58 0.361 19 Item nomor 76 9 Item nomor 46 0.97 0.361 0 Item nomor 77 10 Item nomor 47 0.305 0.361 1 Item nomor 79 11 Item nomor 5 0.88 0.361 r hitung r tabel 0.330 0.361 0.333 0.361 0.308 0.361 0.35 0.361 0.356 0.361 0.354 0.361 0.13 0.361 0.333 0.361 0.93 0.361 0.8 0.361. Pengujian Reliabilitas Instrumen Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan metode Alpha melalui program SPSS (Statistical Package for Social Science) 19. Metode ini berguna untuk mengetahui reliabilitas dari seluruh test untuk item pernyataan.

70 Adapun rumus Alpha tersebut adalah sebagai berikut: r k 11 = 1 k 1 t Keterangan: r 11 k = reliabilitas = banyaknya butir pertanyaan = jumlah varian butir t = varian total Kriteria reliabilitas (Nurgaha dalam Ruseffendi, 1994 : 144) 1,00 : sempurna 0,80 1,00 : tinggi sekali 0,60-0,80 : tinggi 0,40 0,60 : sedang 0,0 0,40 : rendah 0,00 0,0 : rendah sekali Item yang valid (59 item) dihitung reliabilitasnya. Diperoleh tingkat reliabilitas yaitu r hitung = 0,736. (dapat dilihat lampiran 7 uji reliabilita halaman 167). Berdasarkan kriteria reliabilitas yang digunakan, maka tingkat reliabilitas skala adalah tinggi. F. Teknik Analisisi Data Analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Dengan analisis data maka akan dapat membuktikan hipotesis dan menarik kesimpulan tentang masalah yang akan diteliti. Penelitian quasi eksperimen bertujuan untuk mengetahui dampak dari suatu perlakuan yaitu mencobakan sesuatu, lalu dicermati akibat dari perlakuan tersebut.

71 Data yang didapatkan kemudian diuji normalitasnya dengan rumus Kolmogorof-Smirnov melalui program SPSS (Statistical Package for Social Science) 19 untuk mengetahui apakah data tersebut normal atau tidak. (dapat dilihat dilampiran 8 uji normalitas halaman 170). Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan skor sikap kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah sebelum dan sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan analisis statistik Uji t atau t test yaitu dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Arikunto (00). Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut : Md t X d N( N 1) Keterangan : Md : Mean dari deviasi (d) antara posttest dan pretest Xd : Perbedaan deviasi dengan mean deviasi N : Banyak subjek Df : atau db adalah N-1 Rumus di atas (uji-t) digunakan untuk menghitung keefektivitasan treatmen/perlakuan yang diberikan kepada subyek penelitian. Rumus ini digunakan untuk desain penelitian subyek tunggal yaitu yang analisisnya dilakukan pada saat subyek belum mendapat perlakuan dan setelah subyek mendapat perlakuan. Rumus ini juga digunakan untuk data yang berdistribusi normal. Seteah diuji normalitasnya, kemudian dianalisis menggunakan rumus t hitung lalu hasil yang diperoleh dapat menunjukkan apakah perlakuan yang diberikan efektif atau tidak serta apakah terjadi penurunan tingkat pelanggaran sebelum dan sesudah perlakuan atau tidak. (hasil uji-t dapat dilihat dilampiran 9 hasil uji-t halaman 174)