STUDI PENINGKATAN SIFAT MEKANIS SPROKET IMITASI SUPRA 125 DENGAN SISTIM PACK KARBURISING

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PENGGUNAAN TEMPURUNG KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KEKERASAN BAHAN PISAU TIMBANGAN MEJA DENGAN PROSES PACK CARBURIZING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEKERASAN SHAFT PADA GEAR PUMP LOKAL DENGAN PROSES HEAT TREATMENT

STUDI PENGARUH NORMALISING TERHADAP KARAKTERISTIK DAN SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN LAS SMAW PADA PLAT JIS SM 41B MENGGUNAKAN ELEKTRODA E 7016 DAN E 6013

ANALISA PENINGKATAN SIFAT MEKANIK MATERIAL RING PISTON TOP KOMPRESI YAMAHA JUPITER Z DENGAN PROSES HEAT TREATMENT

PENGARUH WAKTU TAHAN PROSES PACK CARBURIZING

PERLAKUAN PEMANASAN AWAL ELEKTRODA TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN FISIK PADA DAERAH HAZ HASIL PENGELASAN BAJA KARBON ST 41

ANALISIS PENINGKATKAN KUALITAS SPROKET SEPEDA MOTOR BUATAN LOKAL DENGAN METODE KARBURASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern seperti saat ini masyarakat banyak yang menggunakan. transportasi yang marak digunakan untuk mudik lebaran.

PENGARUH PROSES HARDENING PADA BAJA HQ 7 AISI 4140 DENGAN MEDIA OLI DAN AIR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

ANALISA PENGARUH MANIPULASI PROSES TEMPERING TERHADAP PENINGKATAN SIFAT MEKANIS POROS POMPA AIR AISI 1045

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

PENGARUH PERLAKUAN ANIL TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA SAMBUNGAN LAS PIPA BAJA Z 2201

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

STUDI KOMPARASI HEAT TREATMENT TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS MATERIAL RING PISTON BARU DAN BEKAS

ANALISIS PENGARUH MEDIA PACK CARBURIZING TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN SPROKET SEPEDA MOTOR. Sigit Gunawan 1 dan Sigit Budi Harton 2

PENGARUH PERLAKUAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK BAJA JIS G 4051 S15C SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI. Purnomo *)

PROSES NORMALIZING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

APLIKASI SERBUK ARANG TONGKOL JAGUNG DAN SERBUK CANGKANG KERANG MUTIARA SEBAGAI MEDIA CARBURIZER PROSES PACK CARBURIZING BAJA KARBON RENDAH

Oleh : Hafni. Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Padang. Abstrak

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING

Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Roda Gigi Transduser merk CE.A Sebelum dan Sesudah Di-Treatment

PENGARUH TYPE PENGERASAN TERHADAP DISTRIBUSI KEKERASAN, KEDALAMAN DIFUSI DAN STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON RENDAH (MILD STEEL) YANG TELAH DIKARBURISASI

TUGAS AKHIR Bidang Rekayasa Material PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PACK CARBURIZING TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO SPROKET

PENGARUH KARBURISASI RODA GIGI SPROCKET ASPIRA DENGAN AHM TERHADAP PERUBAHAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBON RENDAH AKIBAT PENGARUH PROSES PENGARBONAN DARI ARANG KAYU JATI

PENGARUH TEMPERATUR CARBURIZING PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP SIFAT SIFAT MEKANIS BAJA S 21 C

PENGARUH PERBANDINGAN GAS NITROGEN DAN LPG PADA PROSES NITROKARBURISING DALAM REAKTOR FLUIDIZED BED TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA KARBON RENDAH

KARAKTERISASI BAJA ARMOUR HASIL PROSES QUENCHING DAN TEMPERING

Karakterisasi Material Sprocket

PROSES QUENCHING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang material baja karbon sedang AISI 4140 merupakan low alloy steel

ANALISIS PENGARUH TEMPERING

PENGARUH ARUS PENGELASAN LAS TIG TERHADAP KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS STAINLESS STEEL TYPE 304 ABSTRAK

PENGARUH TEMPERATUR DAN HOLDING TIME DENGAN PENDINGIN YAMACOOLANT TERHADAP BAJA ASSAB 760

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA PENGARUH HEAT TREATMENT TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ZINC DAN KETAHANAN KOROSI PADA PERMUKAAN LINK ENGINE HANGER SEBELUM PROSES PELAPISANNYA

Meningkatkan kekerasan permukaan sparepart lokal kendaraan bermotor dengan cara Karburasi Cair ABSTRAK

SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBONISASI DENGAN BAHAN ARANG KAYU BK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

ANALISA PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP NILAI KEKERASAN BAJA AISI 1050 DENGAN METODE PACK CARBURIZING

NASKAH PUBLIKASI. Disusun : YOGI KUNCORO NIM : D

Jurnal Teknik Mesin, Volume 6, Nomor 1, Tahun

PENGARUH VARIASI SUHU POST WELD HEAT TREATMENT ANNEALING

ANALISA PROSES SPRAY QUENCHING PADA PLAT BAJA KARBON SEDANG

PENGARUH HOLDING TIME TERHADAP SIFAT KEKERASAN DENGAN REFINING THE CORE PADA PROSES CARBURIZING MATERIAL BAJA KARBON RENDAH. Darmanto * ) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. pisau egrek masalah yang sering dijumpai yaitu umur yang singkat yang. mengakibatkan cepat patah dan mata pisau yang cepat habis.

PENGARUH SUHU NORMALIZING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PENGELASAN BAJA PLAT KAPAL. Sutrisna*)

Pengaruh Proses Quenching Terhadap Kekerasan dan Laju Keausan Baja Karbon Sedang

PENINGKATAN KEKAKUAN PEGAS DAUN DENGAN CARA QUENCHING

Simposium Nasional RAPI XII FT UMS ISSN

Pengaruh Penambahan Barium Karbonat Pada Media Karburasi Terhadap Karakteristik Kekerasan Lapisan Karburasi Baja Karbon Rendah

Ir Naryono 1, Farid Rakhman 2

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA AISI 1018 AKIBAT PROSES PACK CARBURIZING DENGAN VARIASI KONSENTRASI SERBUK CANGKANG KEONG EMAS

STUDI METALOGRAFI HASIL PENGELASAN SPOT WELDING TIPE KONVENSIONAL DAN PENAMBAHAN GAS ARGON

Proses Pack Carburizing dengan Media Carburizer Alternatif Serbuk Arang Tongkol Jagung dan Serbuk Cangkang Kerang Mutiara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR

PEMBUATAN STRUKTUR DUAL PHASE BAJA AISI 3120H DARI BESI LATERIT

PENGARUH ANNEALING TERHADAP LAS MIG DENGAN GAS PELINDUNG CO2 (100%) TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO DAN MAKRO PADA BAJA STAM 390 G

PENGARUH MANUAL FLAME HARDENING TERHADAP KEKERASAN HASIL TEMPA BAJA PEGAS

KARAKTERISASI BAJA CHASIS MOBlL SMK (SANG SURYA) SEBELUM DAN SESUDAH PROSES QUENCHING

ANALISIS STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK BAJA MANGAN AUSTENITIK HASIL PROSES PERLAKUAN PANAS

Diajukan Sebagai Syarat Menempuh Tugas Akhir. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah. Surakarta. Disusun Oleh : WIDI SURYANA

BAB I PENDAHULUAN. pesat dewasa ini telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan dan teknologi

PENGARUH TEBAL PELAT BAJA KARBON RENDAH LAMA PENEKANAN DAN TEGANGAN LISTRIK PADA PENGELASAN TITIK TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Pengaruh Variasi Media Karburasi Terhadap Kekerasan Dan Kedalaman Difusi Karbon Pada Baja ST 42

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA KARBON RENDAH (ST41) DENGAN METODE PACK CARBIRIZING

PENELITIAN PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LOW TEMPERING

PENGARUH BAHAN ENERGIZER PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP KEKERASAN CANGKUL PRODUKSI PENGRAJIN PANDE BESI

PENGARUH PROSES ANNEALING PADA HASIL PENGELASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA KARBON RENDAH

Studi Eksperimen Pengaruh Durasi Gesek, Tekanan Gesek Dan Tekanan Tempa Pengelasan Gesek (FW) Terhadap Kekuatan Tarik dan Impact Pada Baja Aisi 1045

PENGARUH KARBURISASI PADAT DENGAN KATALISATOR CANGKANG KERANG DARAH (CaCO2) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN KEASUHAN BAJA St 37

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pengaruh Variasi Temperatur Anneling Terhadap Kekerasan Sambungan Baja ST 37

PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing benda uji, pada pengelasan las listrik dengan variasi arus 80, 90,

PENGARUH TINGKAT KEKERASAN DAN KEDALAMAN DIFUSI KARBON PADA BAJA ST 42 DENGAN METODE PACK CARBURIZING

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP HASIL PENGELASAN TIG PADA BAJA KARBON RENDAH

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

PENINGKATAN KEKERASAN DENGAN METODA KARBURISASI PADA BAJA KARBON RENDAH (MEDAN) DENGAN MEDIA KOKAS

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

Analisis Kegagalan pada Shaft Gearbox Mesin Palletizer di PT Holcim Tbk Tuban

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS POROS SUZUKI DAN KAWASAKI DENGAN PERLAKUAN ANNEALING

Kata Kunci: Pengelasan Berbeda, GMAW, Variasi Arus, Struktur Mikro

PENGARUH JENIS BAHAN DAN PROSES PENGERASAN TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN PISAU TEMPA MANUAL

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN PADA PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DENGAN MATERIAL SS 304L

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH DENGAN METODE FLAME HARDENING WAKTU TAHAN 30 MENIT 1 JAM DAN 1 ½ JAM

PENGARUH FILLER DAN ARUS LISTRIK TERHADAP SIFAT FISIK- MEKANIK SAMBUNGAN LAS GMAW LOGAM TAK SEJENIS ANTARA BAJA KARBON DAN J4

BAB IV PEMBAHASAN. BAB IV Pembahasan 69

Analisa Deformasi Material 100MnCrW4 (Amutit S) Pada Dimensi Dan Media Quenching Yang Berbeda. Muhammad Subhan

Transkripsi:

Studi Peningkatan Sifat Mekanis Sproket (Cahya P. Lelana dkk.) STUDI PENINGKATAN SIFAT MEKANIS SPROKET IMITASI SUPRA 125 DENGAN SISTIM PACK KARBURISING Cahya Putra Lelana, Solechan *, Samsudi Raharjo Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Semarang Jl. Kasipah No.12, Semarang 50254 * Email: Solechan1981@gmail.com Abstrak Sproket merupakan komponen utama dalam sepeda motor, sebagai transfer gaya putar dari mesin menuju ke roda, sehingga akan cepat aus karena akan terjadi gesekan antara rantai dengan gear pada waktu mentransfer gaya putar dari mesin. Maka dalam hal ini sproket mempunyai kerja yang sangat berat dan untuk itu maka sproket mempunyai kekerasan tertentu sehingga umur pakainya akan lebih lama. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pola struktur mikro,dan kekerasan antara sproket asli dan imitasi yang telah mengalami proses karburising. Sehingga dapat diketahui kekerasan dan struktur mikronya,agar umur pakainya mendekati atau bahkan melebihi sproket kecil supra 125 asli. Metode yang dipakai adalah uji laboratorium terhadap sproket kecil Honda Supra 125 asli ataupun imitasi yang telah mengalami proses karburising. Suhu maksimal menggunakan 800, 850,900 C. Quenching menggunakan air dan mengguakan holding time 5 jam. Hasil uji komposisi menunjukkan bahwa material Sproket imitasi mempunyai unsur C sebessar 0,092 % dan untuk sproket asli mempunyai unsur C sebesar 0,183, sehingga nilai unsur C sproket imitasi masih jauh di bawah sproket asli dan termasuk dalam baja karbon rendah.pada uji struktur mikro, kandungan pearlite semakin banyak setara dengan naiknya suhu maksimal.sedangkan nilai kekerasan Sproket kecil asli 445,16 HVN, imitasi 120,94, sampel 1 suhu 800 C : 125,43 HVN, sampel 2 suhu 850 C : 140,07 HVN,sampel 3 suhu 900 C : 390,98 HVN. Kata kunci : SMAW, baja karbon rendah, normalising, arus, holding time. 1. PENDAHULUAN Kemajuan industri dan teknologi semakin berkembang pesat, termasuk industri logam. Kemajuan industri logam memiliki peranan yang penting untuk menunjang industri-industri lain, terutama dalam dunia otomotif yang banyak menggunakan material dari logam. Teknologi Otomotif Sepeda motor semakin meningkat pesat seiring dengan peningkatan penjualan sepeda motor. Indonesia merupakan salah satu pengguna kendaraan sepeda motor yang terbesar di dunia setelah Cina dan India (Edo Rusyanto, 2012). Pembelian sepeda motor meningkat tiap tahunnya, sehingga jumlah sepeda motor tentunya akan semakin meningkat, Data AISI (Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia) menunjukkan selama tahun 2010 penjualan motor sebanyak 6.881.893 unit dan tahun 2011 sebanyak 7.580.104 unit Kita umpamakan 50 juta unit menggunakan rantai, jumlah kendaraan sebanyak itu tentunya banyak spare part yang perlu kita ganti, salah satunya adalah sproket yang berguna sebagai tranfer tenaga dari mesin menuju ke penggerak belakang atau roda belakang (Anandita Budi Suryana, 2012). 2. METODOLOGI Metode penelitian sebagai langkah kerja ditunjukkan pada Gambar 1. Material uji adalah Sproket Imitasi dan asli Supra 125. Proses Karburising menggunakan suhu maksimal 800, 850, 900 C, dengan penambahan arang petai cina, menggunakan media quenching air. 52 ISBN 978-602-99334-2-0

D.9 Gambar 1. Metode Penelitian Gambar 2. Diagram Alir Penelitian Keterangan Gambar 2. adalah, diawali dengan studi pustaka guna mendapatkan data awal serta teori yang diperlukan dalam penelitian. Sedangkan persiapan meliputi persiapan alat Prosiding SNST ke-4 Tahun 2013 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 53

Studi Peningkatan Sifat Mekanis Sproket (Cahya P. Lelana dkk.) dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian. Kegiatan pengujian yang dilakukan meliputi pengujian komposisi, kekerasan, struktur mikro material. Masing-masing bertujuan guna mendapatkan data yang diperlukan untuk selanjutnya di analisa. Data yang dihasilkan dari pengujian antara lain, komposisi material, kekerasan dan struktur mikro material. Analisa data meliputi pengumpulan, pengolahan dan analisis terhadap data pengujian yang telah diperoleh. Representasi data yang telah diolah berupa tabel. Selanjutnya setelah data selesai diolah, maka data tersebut dianalisis berdasarkan teori yang didapat dari referensi dan literatur. Kesimpulan dan saran merupakan ringkasan dari hasil analisa yang nantinya dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini. Serta penyampaian saran yang mungkin berguna untuk penelitian berikutnya 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Uji Komposisi Kimia Sproket Tabel 3.1 Hasil Uji Komposisi kimia Unsur Fe C Si Mn P S Cr Mg Asli 98,1 0,183 0,581 0,654 0,026 0,041 0,113 0,031 Imitasi 98,5 0,092 0,432 0,481 0,038 0,032 0,095 0,043 AISI 1008 98,5 0,1 0,3-0,6 0,05 0,040 0,01-0,06 0,1-0,3 0,04-0,08 Komposisi Supra 125 di tampilkan pada Tabel 3.1, termasuk baja AISI 1008. Baja AISI 1008 merupakan salah satu jenis baja karbon rendah dengan unsur 0,10 % C, 0,10 Cr, dan 0,068 % Ni. Baja AISI 1008 setara dengan baj JIS G3445 dan secara luas digunakan sebagai gear, billet, bar, batang, forging, lembaran, tabung dan kawat las. Aplikasi secara umum digunakan sebagai besi plat besi strip, besi siku dan besi beton. 3.2 Hasil Uji Strukturmikro Pengujian struktur mikro dilakukan di laboratorium POLMAN ceper menggunakan Mikroskop Olympus BX 416, memiliki variasi hasil struktur mikro yang berbeda. Sebelum perlakuan panas dan sesudahnya, serta struktur mikro sebelum dietsa dan sesudah di etsa, pembesaran 100, 200, 300 dan 500x. Gambar 3.a dibawah ini adalah hasil Dari pengujian struktur mikro pada Sproket asli tanpa perlakuan, dengan perbesaran 300x. Struktur mikro untuk sproket gear Supra 125 genuine part didominasi butir-butir ferit yang berwarna terang, sedangkan fasa perlit lebih berwarna gelap, ini sesuai dengan hasil uji komposisi, dimana unsur C sebanyak 0.183 % dan Cr 0,113% Butir ferit cenderung lebih halus sedangkan butir perlit lebih kasar. (a) Pearlit e (b) Pearlit e Gambar 3 Foto Strukturmikro sproket (a) asli (b) Imitasi Pada Gambar 3.b di bawah berikut adalah hasil dari pengujian struktur mikro pada Sproket asli tanpa perlakuan, dengan perbesaran 200x. Hasil pengamatan stuktur mikro 54 ISBN 978-602-99334-2-0

D.9 material sproket Supra 125 imitasi, struktur mikro pada perbesaran 500x memiliki kesamaan dengan sproket gear asli adalah ferrite dan warna gelap adalah pearlite. Pada sproket gear supra 125 struktur ferrite lebih banyak dibandingkan dengan struktur pearlite, hal ini menunjukkan pada spesimen sproket imitasi dapat dilakukan carburizing dikarenakan kandungan ferrite yang masih banyak. Sehingga kekerasan material sproket Supra 125 imitasi menjadi lebih rendah. Hal ini terjadi karena tidak adanya penambahan unsur karbon yang diberikan pada material sproket imitasi dan sesuai dengan kandungan karbon yang terkandung pada material sebesar 0,092% C. Hasil pengamatan stuktur mikro material sproket Supra 125 imitasi yang telah mengalami pack carburizing dengan penahanan waktu 5 jam dan temperatur 800 o C, ditampilkan pada Gambar 4.a dengan pembesaran gambar 200x. (a) (b) (c) Pearlite Gambar 4. Foto Strukturmikro karburizing (a) 800 C (b) 850 C (c) 900 C Dari diatas menunjukkan bahwa struktur-struktur perlit jumlahnya semakin banyak dan ukuran butirannya mulai merata di sepanjang penetrasi walaupun pada sisi perlitnya masih terdapat banyak ferit. Peningkatan jumlah pearlite yang lebih banyak dibandingkan dengan struktur mikro material awal dapat terjadi karena adanya pengaruh penambahan unsur karbon ke dalam material selama proses difusi intertisi karbon dengan cara pemanasan pada material pada temperatur 850⁰C dengan lama waktu penahan 5 jam serta adanya penambahan serbuk Natrium karbonat 40 % sebagai energizer yang merupakan unsur untuk mempercepat proses difusi karbon ke dalam baja sehingga dapat membentuk struktur pearlit lebih banyak. Hasil pengamatan stukturmikro material sproket gear Supra 125 imitasi yang telah mengalami pack carburizing dengan penahanan waktu 5 jam dan temperatur 8500⁰C, ditampilkan pada Gambar 4.b dengan pembesaran gambar 200x. menunjukkan bahwa struktur-struktur ferite jumlahnya semakin sedikit dan ukuran butirannya mulai merata di sepanjang penetrasi walaupun pada sisi perlitnya masih terdapat banyak ferit. Peningkatan jumlah pearlite yang lebih banyak dibandingkan dengan struktur mikro material awal dapat terjadi karena adanya pengaruh penambahan unsur karbon ke dalam material selama proses difusi intertisi karbon dengan cara pemanasan pada material pada temperatur 850⁰C dengan lama waktu penahan 5 jam serta adanya penambahan serbuk arang mlanding 65% dan natrium karbonat 40% sebagai energizer yang merupakan unsur untuk mempercepat proses difusi karbon ke dalam baja sehingga dapat membentuk struktur pearlit lebih banyak. Sehingga menjadikan spesimen ini menjadi lebih keras dari sebelumnya dan juga di pengaruhi oleh terjadinya proses pendinginan yang cepat sehingga dapat merubah sifat fisis dari pada baja. Hasil pengamatan stuktur mikro material sproket Supra 125 imitasi yang telah mengalami pack carburizing dengan penahanan waktu 5 jam dan temperatur 900⁰C, ditampilkan pada Gambar 4.c dengan pembesaran gambar 200 X. menunjukkan bahwa peningkatan jumlah pearlite yang paling banyak dibandingkan dengan struktur mikro yang lain, selai itu penetrasi dari karbon juga cukup dalam dan butiran butiran pada perlit ukurannya lebih besar dibandingkan dengan konsentrasi sebelumnya. Dengan ukuran butir yang lebih besar maka kekerasan yang dihasilkan juga akan lebih besar. Ini terjadi karena adanya perbandingan bahan tambahan yang berupa 60% arang mlanding (Petai Cina) dan 40% serbuk natrium karbonat sebagai energizer yang merupakan bahan pembangkit tenaga dalam proses karburisasi, serta didukung dengan Prosiding SNST ke-4 Tahun 2013 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 55

Studi Peningkatan Sifat Mekanis Sproket (Cahya P. Lelana dkk.) proses quenching menggunakan media pendingin air. Hal ini dapat meningkatkan jumlah karbon yang cukup banyak, sehinga pada saat pemanasan berlangsung difusi karbon ke dalam baja menjadi lebih cepat sehingga dapat merubah butir struktur mikro dan nilai kekerasan yang lebih keras di bandingkan dengan material uji sebelumnya. Pada spesimen seperti ditunjukan pada Gambar 5 dibawah ternyata pada sproket asli terdapat lapisan coating yang melapisi sproket.lapisan tersebut akan memperkeras bagian luar dari sprocket, sehingga semakin ke dalam akan semakin lunak. Dapat kita lihat struktur pearlit semakin mendekati permukaan akan semakin banyak dan merata. Lapisan coating Gambar 5. Foto Struktur Mikro lapisan coating. Pertumbuhan butir bertambah besar dengan bertambahnya waktu, apabila suhu menimbulkan gerakan atom yang cukup signifikan. Jika laju pendinginan lambat atom karbon dapat berdifusi dan membentuk struktur yang kasar. Pada suhu normal material berbutir halus lebih kuat dibandingkan material yang berbutir kasar (Van vlack, 2001). Masukan panas sangat tergantung dengan besar kecilnya temperatur, semakin besar temperatur maka masukan panas akan semakin besar. Masukan panas yang besar menyebabkan lambatnya pendinginan sehingga terbentuk struktur ferit dan perlit yang kasar (Asfarizal, 2008). Kekuatan baja ferit perlit sangat tergantung pada besar kecilnya butir ferit, karena itu tindakan memperhalus butir adalah tindakan tepat dalam usaha memperbaiki kekuatan dan ketangguhan baja ferit perlit (Wiryosumarto, 2008). 3.3. Hasil Uji Kekerasan Pengujian kekerasan menggunakan vickershardness pembebanan 200N dengan intan Sudut sisi 120 o. Sproket imitasi di heat treatment pada temperatur 800, 850 dan 900 o C. Hasil kekerasan ditampilkan pada Gambar 6. Temperatur 900 o C memiliki kekerasan paling tinggi yaitu 330,98 HVN masih dibawah kekerasan sproket asli 455,16 HVN. Dari segi komposisi kimia material sudah beda. Material sproket asli memiliki unsur 0,113 % Cr dan 0,183 % C. unsur ini berpengaruh terhadap kekerasan material (Callister, 2007). 800 o C 850 o C 900 o C Gambar 6. Grafik Kekerasan sproket Supra 125 sebelum dan sesudah di heat treatment 56 ISBN 978-602-99334-2-0

D.9 KESIMPULAN 1. Material sproket Supra 125 genuine part dan sproket Supra 125 imitasi dilihat dari strukturmikro masuk golongan baja karbon rendah dengan golongan komposisi kimia AISI 1020. 2. Berdasarkan hasil penelitian maka pada proses karburising dari suhu maksimal 800 C,.850 C,900 C, suhu 900 C adalah suhu terbaik karena dari kekerasan mendapatkan hasil maksimal. 3. Dari segi kekerasan dan komposisi kimia kwalitas Sproket imitasi masih di bawah sproket asli, kekerasan sprocket asli 455 HVN, sedangkan imitasi yang telah dikarburising 330,98 HVN. DAFTAR PUSTAKA Anandita Budi Suryana,. 2012, Buku pintar sepeda motor, Media Presindo, Yogyakarta. Asfirizal., 2008., (2007), pengaruh temperatur terhadap sifat mekanis pada proses pengarbonan baja karbon rendah. Fakultas Teknik Universitas Tadu lako, Palu. Callister, D William. (2007), Material Science and Engineering, John Willey and Sons Inc, New York. Edo Rusdiyanto., 2012., Yamaha Pecahkan Rekor Motor Sport., Edo Rusyanto's Traffic., www.wordpress.com Lawrence H. Van Vlack. (1995), Ilmu dan Teknologi Bahan, Edisi kelima, Erlangga, Jakarta. William,D; Callister,JR, 1997. Material Sciene and Engineering an Introduction fourth Edition. USA: John Willey and Sons, lnc. Wiryosumarto, H.,Okumura T., (2008), Teknologi Pengelasan Logam, Cet. 10, PT. Pradnya Paramita, Jakarta Van Vlack, Lawrence, 1985, Elements Of Materials Science and Engineering 5th Edition, USA: Addison-Wesley Publishing Company. Prosiding SNST ke-4 Tahun 2013 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 57