III ASPEK ORGANISASI, ISSUE-ISSUE DAN PERMASALAHAN DALAM INDUSTRI PENERBANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang luas yang terdiri dari banyak pulau.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut dengan istilah Official schedule adalah schedule. penerbangan yang dihasilkan oleh operations center system dan dalam

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kita baru saja membenahi kondisi perekonomian yang cukup pelik,

BAB I PENDAHULUAN. Jasa transportasi merupakan salah satu bidang usaha yang memegang

BAB 3 ANALISIS SISTEM SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

BAB III LANDASAN TEORI. maskapai dengan sistem penerbangan full service carrier. kenyamanan dan pelayanan diberikan secara maksimal..

BAB 5 SIMPULAN & SARAN

FRACTIONAL AIRCRAFT OWNERSHIP

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan salah satu yang unik yang disebut Airline Low Cost Carrier (LCC)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan penerbangan semakin ketat. Penumpang transportasi udara terus

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR: PK.14/BPSDMP-2017 TENTANG

Sistem Pengendalian Managemen Southwest Airlines Corporation

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENUMPANG PADA TRANSPORTASI UDARA NIAGA

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi suatu negara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. moda transportasi sangatlah lengkap, mulai dari transportasi darat, laut hingga

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sarana transportasi yang menunjang proses kehidupan ekonomi

STRATEGI PENGELOLAAN INDUSTRI PENERBANGAN. Syllabus. Tata Tertib Tugas Mata Kuliah Evaluasi. Sugeng Priyadi

BAB 1 PENDAHULUAN. gegap gempita. Peta dunia industri penerbangan dalam negeri pun berubah.

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha. wadah apa perusahaan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi yang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dan strategis dalam cakupan upaya pencapaian

RESERVASI PENERBANGAN PENGERTIAN DAN PENGETAHUAN DASAR. Products of Airlines A. Main Product:

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. sejarah PT Garuda Indonesia sebagai induk dari SBU Citilink. Sebagai national

Sri Sutarwati 1), Hardiyana 2), Novita Karolina 3) Program Studi D1 Ground Handling Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan 3)

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KONFERENSI AVIATION MAINTENANCE REPAIR AND OVERHOUL INDONESIA (AMROI) JAKARTA, 20 April 2016

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. AirAsia Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

Lihat Tateyama Alpine Route. Keberangkatan 03 Jun Jun 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa serta

Plan Asuransi Penerbangan

BAB I PENDAHULUAN. mengirimkan produk atau jasa ke pelanggan. Apapun bentuk sektor industri baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada tahun 2010, Indonesia yang memiliki populasi 237 juta jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa pelayanan maskapai penerbangan dari tahun ke tahun

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN KASUS 3-1 SOUTHWEST AIRLINES CORPORATION

I. PENDAHULUAN. Transportasi udara adalah salah satu jenis transportasi yang sangat efektif bagi

BAB I PENDAHULUAN. ekstrem dapat dikatakan pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan. mengakibatkan kepemilikan apapun (Kotler, 2002:83).

BAB II STUDI LITERATUR

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 8 TAHUN 2002 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Bandar udara merupakan lapangan terbang yang dipergunakan untuk. tidak dapat di jangkau oleh transportasi darat dan laut.

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SENTANI JAYAPURA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

cxütçvtçztç hätçz gxüå ÇtÄ cxçâåñtçz UtÇwtÜ hwtüt g} Ä ~ e ãâà ctätçz~t etçt

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi global dan teknologi modern memberikan dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dipungkiri lagi bahwa kebutuhan kita akan berbagai informasi menjadi sesuatu yang

JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

PELAYANAN DAN PENANGANAN PENUMPANG KHUSUS DI RUANG TUNGGU (BOARDING GATE) PT. GAPURA ANGKASA BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA CENGKARENG

BAB I PENDAHULUAN. datang dan berangkat mencapai dan (Buku Statistik

BAB I PENDAHULUAN. atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 707 TAHUN 2012

EVALUASI ON TIME PERFORMANCE PESAWAT UDARA DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA MENGGUNAKAN APLIKASI FLIGHTRADAR24

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia lebih memilih segala sesuatunya serba instan dan

Lalu Fahmi Yasin 1) Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan untuk masuk berkompetisi di industri penerbangan Indonesia. Data

BAB II PROSES BISNIS. Sebuah korporat dalam perjalanan usahanya tentunya terkait atau didukung oleh

I.1 Latar Belakang Masalah

EVALUASI ON TIME PERFORMANCE PESAWAT UDARA DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA MENGGUNAKAN APLIKASI FLIGHTRADAR24

I. PENDAHULUAN. yang sangat banyak yaitu kurang lebih 210 juta, dengan total wilayahnya

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan global diproyeksikan tumbuh sebesar 3,5 % pada

HAK PENUMPANG JIKA PESAWAT DELAY

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENENTUAN SUBCLASSES BERDASARKAN TIPE PESAWAT

KAJIAN PENGATURAN SLOT PENERBANGAN DI BANDARA SENTANI JAYAPURA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1995 TENTANG ANGKUTAN UDARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENETAPAN TARIF ANGKUTAN PENUMPANG. Adapun dasar hukum penetapan tarif angkutan penumpang yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BABl PENDAHULUAN. Perkembangan jasa pelayanan maskapai penerbangan dari tahun ke tahun

Harga Avtur Naik, Maskapai Penerbangan Hapus Kelas Murah. Bagaimana Pertumbuhan Pengguna Jasa Pesawat Terbang Kedepan?

BAB 3 METODOLOGI 3.1 LANGKAH PENYUSUNAN TUGAS AKHIR 3.2 PENGUMPULAN DATA

Evaluasi dan Perencanaan Posisi Parkir Pesawat pada Apron Bandara Husein Sastranegara Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat sekarang ini menyebabkan banyak

DAFTAR ISI. HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAM PENGESAHAN... HALAM MOTTO DAN PERSEMBAHAN... viii. KATA PENGANTAR... x. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. perubahan informasi yang sudah diproses dan dilakukan penyimpanan

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KONFERENSI AVIATION MRO INDONESIA (AMROI) JAKARTA, 12 Mei 2015

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan konsumen sehingga dapat mendatangkan profit bagi perusahaan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) E-1

BAB I PENDAHULUAN BAB II Latar Belakang Masalah

1 BAB I PENDAHULUAN. memerlukan transportasi untuk menghubungkan masyarakat disuatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V HASIL DAN ANALISIS

MODEL SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA

Tutorial Penggunaan CEPAT, MUDAH DAN MURAH

Transkripsi:

ASPEK ORGANISASI, ISSUE-ISSUE DAN PERMASALAHAN DALAM INDUSTRI PENERBANGAN

ASPEK ORGANISASI DALAM INDUSTRI PENERBANGAN 1. Organisasi Menurut Stoner Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. 2. Organisasi Menurut James D. Mooney Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. 3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

ORGANISASI TRANSPORTASI Sebagai perusahaan yang menghasilkan jasa transportasi dengan lokasi atau wilayah sesuai dengan luasnya area jaringan rute yang dilayani, maka struktur organisasinya haruslah didasarkan pada wilayah, yaitu dengan mempunyai perwakilan di lokasi lokasi tersebut. Struktur organisasi trasnportasi bisa berbentuk desentralisasi atau sentralisasi serta organisasi garis/lini atau organisasi lini/staf. INDUSTRI PENERBANGAN Adalah suatu usaha Jasa Angkutan Udara untuk membawa / memindahkan Orang / barang dari satu tempat ke tempat lainnya, dengan menggunakan pesawat udara dan melibatkan berbagai kegiatan usaha penunjang lainnya. Guna memberikan rasa (Keamanan & Keselamatan) serta Kenyamanan bagi pengguna jasa tersebut.

KARATERISTIK INDUSTRI PENERBANGAN PADAT MODAL (High Capital) B737-400 Harga pesawat $ 45 78 Jt = Idr. 780.000.000.000 Harga sewa /Bln : $ 130 150rb = Idr. 1.500.000.000 Maintenance 1 Flying Hour $ 400 = Idr. 4.000.000 Utilisasi Per Hari 12 Fly Hours Bahan Bakar Fuel Consumption per menit = 14,38 Killogram 1 Flying Hour = 893 Kg x Idr 6.500 = Idr. 5.803.200 Utilisasi Per Hari 12 Fly Hours??????

KARATERISTIK INDUSTRI PENERBANGAN PADAT TEKNOLOGI (High Technology) Pesawat A380 versi standar memiliki 854 kursi untuk penumpang, sementara A380-900 memiliki 1000 kursi untuk penumpang. di atas pesawat ini terdapat pusat pembelanjaan,tempat bermain anak-anak, dan fasilitas-fasilitas lainya.

Ruang Kemudi (Cokpit)

Kelas bisnis A380 pada maskapai Emirates Singapore Airlines A380-841 Kabin A380-861 pada Maskapai Emirates untuk kelas ekonomi

Ruang kamar Singapore Airlines A380-841 Mini bar A380-861 pada maskapai Emirates

Landing gears A380-861

KARATERISTIK INDUSTRI PENERBANGAN PADAT SDM (Labor Intensive) Manajemen dalam penerbangan : Adalah suatu kegiatan mengelola bisnis penerbangan yang menggunakan Berbagai sumber daya untuk mendapatkan revenue secara maksimal dengan Cost yang effisien dan mengutamakan keamanan dan keselamatan penumpang Sesuai dengan peraturan yang berlaku.

KOMPONEN TRANSPORTASI UDARA AIRCRAFT REGULATION GROUND SUPPORT AIRCRAFT MAINTENANCE CATERING SERVICE AIRPORT

Pembagian tugas dalam industri penerbangan antara lain : Siapa yang memberikan pelayanan (Service) Siapa yang menjalankan / operasikan pesawat Siapa yang merawat pesawat Siapa yang mengelola airport Siapa yang mengontrol jadwal

Kegiatan koordinasi tersebut bertujuan untuk : -Pesawat harus terbang -Schedule harus on time untuk kenyaman penumpang -Crew pesawat harus tersedia pada lokasinya

STRUKTUR ORGANISASI PENERBANGAN E.V.P V.P COMMERCIAL V.P OPERATION V.P FINANCE -Sales -Tariff -Revenue -Promotion -Reservasi -Teknik -Scheduling -Crew Control -Ground Handling -Personalia -Keuangan -Administrasi & Umum

ISSUE & PERKEMBANGAN INDUSTRI PENERBANGAN Perkembangan Global Industri Penerbangan Pertumbuhan pasar domestik Faktor Pendorong Tarif/ Harga Rendah Dampak dan Manfaat bagi pelanggan