PEMODELAN dan SIMULASI SISTEM SUSPENSI MOBIL ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Desain dan Simulasi Multiple Model Fuzzy Logic Control pada Tower Crane

Perancangan dan Simulasi Autotuning PID Controller Menggunakan Metoda Relay Feedback pada PLC Modicon M340. Renzy Richie /

Simulasi Aplikasi Kendali Multi-Model pada Plant Kolom Distilasi ABSTRAK

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

NOISE REMOVAL PADA TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

Simulasi Perbedaan Jarak (Range) Akibat Gangguan Sinyal. Jamming Sebagai Electronic Countermeasure (ECM) Pada Radar ABSTRAK

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KECEPATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA32 DAN MODUL BLUETOOTH DBM 01

IDENTIFIKASI KANAL FIR SECARA BUTA UNTUK SISTEM DUA-MASUKAN-DUA-KELUARAN PADA DOMAIN FREKUENSI MENGGUNAKAN STATISTIK ORDE DUA ABSTRAK

Simulasi Pengontrolan Plant Kolom Distilasi Menggunakan UPC (Unified Predictive Control) ABSTRAK

Simulasi Sistem Kontrol Kolom Distilasi Menggunakan Robust Dengan H Infinity

ANALISA SISTEM SUSPENSI KENDARAAN MULTIGUNA PEDESAAN (GEA)

Simulasi Estimasi Arah Kedatangan Dua Dimensi Sinyal menggunakan Metode Propagator dengan Dua Sensor Array Paralel

SIMULASI ARQ DALAM TRANSMISI PAKET PADA KOMUNIKASI WIRELESS ABSTRAK

Kinerja Sistem Komunikasi Satelit Non-Linier BPSK Dengan Adanya Interferensi Cochannel.

Simulasi Peredaman Gangguan Sag Pada Tegangan Masukan Power Supply Di Personal Computer

ABSTRAK PENGGUNAAN H 2 DAN H DALAM APLIKASI KENDALI ROBUST

PERANCANGAN & SIMULASI UART (UNIVERSAL ASYNCHRONOUS RECEIVER TRANSMITTER) DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN VHDL

Simulasi Pelacakan Target Tunggal Untuk Mengetahui Jarak, Sudut Azimuth, Sudut elevasi dan kecepatan target ABSTRAK

Perbandingan Dua Citra Bibir Manusia Menggunakan Metode Pengukuran Lebar, Tebal dan Sudut Bibir ABSTRAK

SIMULASI ROBOT PENDETEKSI MANUSIA

SIMULASI PEMBUATAN POLA CITRA UNTUK MENGETAHUI JARAK ANTARA NANOPARTIKEL DENGAN MENGGUNAKAN LATTICE GENERATOR DAN LATTICE PARAMETER ANALYZER

KINERJA ARSITEKTUR MADALINE DALAM MEMPREDIKSI CUACA DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER SUHU, KELEMBAPAN UDARA DAN CURAH HUJAN

PEMODELAN DAN SIMULASI PENGONTROL VIBRASI AKTIF PADA SISTEM BANGUNAN BERTINGKAT ABSTRAK

Kata kunci: sinyal ECG, arrhythmia, AR Model, Jaringan Saraf Tiruan, klasifikasi

DESAIN PENGONTROL MULTI INPUT MULTI OUTPUT LINEAR QUADRATIK PADA KOLOM DISTILASI

PENGURANGAN NOISE UNTUK CITRA DENGAN ADAPTIVE MULTISCALE PRODUCTS THRESHOLDING. Rachma Putri Andilla ( )

OTOMATISASI PENGARAHAN KAMERA BERDASARKAN ARAH SUMBER SUARA PADA VIDEO CONFERENCE

PERANCANGAN MODULATOR QPSK DENGAN METODA DDS (DIRECT DIGITAL SYNTHESIS) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 ABSTRAK

PERANCANGAN SISTEM KONTROL POSISI DAN KECEPATAN PADA KAPAL SELAM MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

Jony Sitepu/ ABSTRAK

Simulasi Performansi Fiber Delay Line Menggunakan Algoritma Penjadwalan Paket Pada Optical Buffer

UNIVERSITAS INDONESIA PENGENDALIAN GERAK LONGITUDINAL PESAWAT TERBANG DENGAN METODE DECOUPLING TESIS AGUS SUKANDI

Realisasi Optical Orthogonal Codes (OOC) dengan korelasi maksimum satu Menggunakan Kode Prima Yang Dimodifikasi

SISTEM AKUISISI DATA KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID MELALUI KONEKSI BLUETOOTH. Disusun oleh: Dhiko Dwiaprianto Putra ( )

Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan

Analisa Aplikasi Peredam Getaran Dinamik Pada Model Setengah Mobil Empat Derajat Kebebasan Berbasis Respon Amplitudo

SLOPE CORRECTION PADA TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK

Perancangan Prototipe Sistem Pencarian Tempat Parkir Kosong dengan Kamera Web Sebagai Pemantau

KRIPTOGRAFI VISUAL (4,4) UNTUK BERBAGI 3 CITRA RAHASIA LEWAT 4 CITRA TERSANDI. Jevri Eka Susilo

DAFTAR ISI. BAB 3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK 3.1 Diagram Alir Utama Kamera Web iii

APLIKASI PERINTAH SUARA UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT. Disusun Oleh : Nama : Astron Adrian Nrp :

Simulasi Pendeteksian Sinyal Target Tunggal Yang Mengalami Gangguan Pada Radar ABSTRAK

PERANCANGAN DAN REALISASI PROTOTIPE KURSI RODA DENGAN MOTOR LISTRIK. Novan Susilo/

Keseimbangan Robot Humanoid Menggunakan Sensor Gyro GS-12 dan Accelerometer DE-ACCM3D

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

PENGUAT DERAU RENDAH PADA FREKUENSI 1800 MHz ABSTRAK

Realisasi Sistem Pemantau Kepadatan Lalu-Lintas Menggunakan Teknologi Radar RTMS G4

PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA DENGAN METODE PENDEKATAN SUBRUANG ABSTRAK

Kata kunci : citra, pendeteksian warna kulit, YCbCr, look up table

ABSTRAK. Tuts Organ Elektronik Menggunakan Pengontrol Mikro Edwin /

ANALISIS PERFORMANSI TFMCC PADA JARINGAN BROADBAND WIRELINE

Animasi Objek yang Dapat Bergerak Menggunakan Kubus LED Berbasis Mikrokontroler ATMega16

APLIKASI SUPPORT VEKTOR MACHINE (SVM) UNTUK PROSES ESTIMASI SUDUT DATANG SINYAL

Simulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off

Sistem Kontrol Digital Eksperimen 2 : Pemodelan Kereta Api dan Cruise Control

Perbandingan Metode K Nearest Neighbor dan K Means Clustering dalam Segmentasi Warna pada Citra ABSTRAK

PENGENALAN UCAPAN DENGAN METODE FFT PADA MIKROKONTROLER ATMEGA32. Disusun Oleh : Nama : Rizki Septamara Nrp :

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK MODIFIKASI INTENSITAS PIKSEL DAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)

BAB I PENDADULUAN. Suspensi pada mobil adalah kumpullan komponen seperti pegas, peredam

PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEPENDENT COMPONENT ANALYSIS ABSTRAK

Kata kunci:sensor rotary encoder, IC L 298, Sensor ultrasonik. i Universitas Kristen Maranatha

Aplikasi Mikrokontroler Sebagai Karakter Generator Televisi

Simulasi Peredaman Getaran Bangunan dengan Model Empat Tumpuan

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN NLDA (NULL-SPACE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE ORTHOGONAL LAPLACIANFACES. Luhur Pribudhi ( )

IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PENDULUM TERBALIK MENGGUNAKAN PENGONTROL MIKRO AVR ATMEGA 16 ABSTRAK

PENGEMBANGAN PROGRAM VERIFIKASI TELAPAK TANGAN DENGAN METODE MENGHITUNG PANJANG DAN LEBAR RUAS JARI ABSTRAK

CDI Mesin Dua Tembakan Menggunakan AVR Yang Dapat Diprogram Ulang

DESAIN SISTEM KONTROL ROBUST PADA KOLOM DISTILASI DENGAN METODA ANALYSIS

PERANCANGAN PENDETEKSI KEDIPAN MATA UNTUK FUNGSI KLIK PADA MOUSE MELALUI KAMERA WEB ABSTRAK

PERANCANGAN KENDALI MULTI-MODEL ADAPTIF UNTUK SISTEM TRANSMISI FLEKSIBEL ABSTRAK

REALISASI PROTOTIPE SISTEM GERAK ROBOT DENGAN DUA KAKI

Realisasi Optical Orthogonal Codes (OOC) Menggunakan Kode Siklik Yang Dapat Dipermutasi

PERANCANGAN DAN REALISASI PENGUAT KELAS D BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16. Disusun Oleh: Nama : Petrus Nrp :

REALISASI SISTEM KEYLESS CAR ENTRY BERBASIS DIRECT SEQUENCE SPREAD SPECTRUM ABSTRAK

IDENTIFIKASI SECARA BUTA PADA SISTEM MIMO DALAM DOMAIN FREKUENSI BERDASARKAN STATISTIK ORDE YANG LEBIH TINGGI DARI DUA ABSTRAK

Perancangan dan Realisasi Robot Berbasis ROS (Robot Operating System) yang Dapat Mendekati Posisi Manusia dengan Sensor Visi 3D ABSTRAK

Perbandingan Estimasi Selubung Spektral dari Bunyi Voiced Menggunakan Metoda Auto-Regressive (AR) dengan Weighted-Least-Square (WLS) ABSTRAK

PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN ALAT TRANSPORTASI SUBWAY DENGAN MENGGUNAKAN MAGNETIC CARD

ROBOT PENCARI ARAH KEDATANGAN SUARA MENGGUNAKAN AGORITMA MUSIC (MULTIPLE SIGNAL CLASSIFICATION)

PENGONTROL TEMPERATUR CAMPURAN AIR DENGAN LOOK-UP TABLE BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ABSTRAK

ANALISIS PENGENDALIAN DAN MONITORING REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PLN MAJALAYA MENGGUNAKAN JARINGAN FIBER OPTIK

PENGENALAN WAJAH DENGAN CITRA MASUKAN BERUPA CITRA SKETSA WAJAH SEBAGAI HASIL SINTESIS DENGAN TEKNIK MULTISCALE MARKOV RANDOM FIELD (MRF)

Simulator Otomatisasi Chilled Water Pump pada Sistem Pendingin Terpusat

KNOWING HUMAN PERSONALITY FROM THE HEIGHT OF HANDWRITING MIDDLE ZONE USING LINEAR REGRESSION METHOD AND AVERAGE OF INTEGRAL PROJECTION COLUMN METHOD

REALISASI ALAT PENDETEKSI WARNA PADA PERMUKAAN BENDA TERPROGRAM DELAPAN WARNA. S. Wijoyo. S. M / ABSTRAK

Kata Kunci : PLC, Webserver, Website, monitoring, mengontrol, KWH.

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN:

SOFTWARE PENINGKATAN KUALITAS SUARA COCHLEAR IMPLANT DENGAN MENGGUNAKAN TIME FREQUENCY BLOCK THRESHOLDING ABSTRAK

Pengembangan Prototipe Hybrid Shock Absorber : Kombinasi Viscous dan Regenerative Shock Absorber

REALISASI PROTOTIPE KURSI RODA LISTRIK DENGAN PENGONTROL PID

PENGENALAN POLA MARGINS TULISAN TANGAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTER SESEORANG MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

APLIKASI WIROBOT X80 UNTUK MENGUKUR LEBAR DAN TINGGI BENDA. Disusun Oleh: Mulyadi Menas Chiaki. Nrp :

Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : Buku 3 ISSN (E) :

Pengenalan Warna Kulit Untuk Klasifikasi Ras Manusia Andy Putra P. Zebua /

SIMULATOR PENGERING CAT BERBASIS PENGONTROL MIKRO

Realisasi Column Wise Complementary Codes Pada Sistem CDMA ABSTRAK

SIMULASI ESTIMASI FREKUENSI UNTUK QUADRATURE AMPLITUDE MODULATION MENGGUNAKAN DUA SAMPEL TERDEKAT

Transkripsi:

PEMODELAN dan SIMULASI SISTEM SUSPENSI MOBIL Boby / 0622086 E-mail : boby_18jan@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri 65 Bandung 40164, Indonesia ABSTRAK Mobil adalah alat transportasi darat yang sangat penting bagi kehidupan manusia modern. Kenyamanan dalam mengendarai merupakan salah satu kebutuhan penumpang. Sistem suspensi pada mobil memegang peranan yang penting dalam memperoleh kenyamanan dan juga memengaruhi kestabilan. Sistem suspensi berfungsi untuk mengurangi getaran pada kabin kendaraan yang disebabkan oleh ketidak rataan permukaan jalan. Tugas akhir ini bertujuan untuk mendapatkan model matematika dari sistem suspensi mobil dengan kondisi ban yang diwakili oleh massa, pegas dan peredam kejut. Hasil model matematika tersebut disimulasikan menggunakan simulink sehingga diperoleh respon sistem suspensi mobil yaitu Zs (naik-turun), alpha (kirikanan), dan theta (depan-belakang). Respon sistem suspensi mobil dianalisis untuk berbagai jenis input yaitu step, bump, dan permukaan tidak rata Hasil pengujian menunjukkan bahwa perubahan signifikan terjai pada Zs (naik-turun). Amplituda maksimum Zs (naik-turun) dari model ban yang memiliki peredam kejut lebih kecil dibandingkan dengan amplitudo maksimum tanpa peredam kejut. Demikian juga apabila massa mobil diperbesar maka amplitudo maksimum Zs (naik-turun) dari model ban yang memiliki peredam kejut mobil dengan peredam kejut lebih kecil dibandingkan amplitudo maksimum tanpa peredam kejut. Kata kunci : Sistem suspensi mobil, model matematika, amplitudo maksimum. i

MODELLING and SIMULATION of CAR SUSPENSION SYSTEM Boby / 0622086 E-mail : boby_18jan@yahoo.com Electrical Engineering, Technic Faculty, Christian Maranatha University Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri 65 Bandung 40164, Indonesia ABSTRACT Car is a very important in human life human life especially for transportation. Comfortness is one of important factor in riding a car. Suspension system has a significant role to get the comfortness and stability in riding. The suspension system has function to reduce vibration in the car s cabin caused by the rough surface of the roads. This final project is aimed result a mathematical model of the car's suspension system with the tire is represented by mass, spring and damper. Then the mathematical model is simulated using simulink to obtain a response of the suspension system that is Zs (down-up), alpha (left-right), and theta (front-rear). The responses are analyzed for different inputs such as step, bump, and random signal. The result shows that Zs is influenced significantly compare to two others parameters. Maximum amplitude of Zs, when damper is used in tire model, is higher than maximum amplitude when body car mass is enlarged to critical point, then the maximum amplitude of Zs when damper is used in tire model is higher than maximum amplitude when no damper in tire model. Keywords: Car suspension system, mathematical model, maximum amplitude. ii

DAFTAR ISI ABSTRAK. i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR.. viii BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah. 1 I.2 Identifikasi Masalah... 2 I.3 Tujuan. 2 I.4 Pembatasan Masalah... 2 I.5 Sistematika Penulisan.. 2 BAB 2 LANDASAN TEORI II.1 Tinjauan umum sisten suspensi 4 II.2 Gerak Mekanis. 5 II.3 Hukum Newton.... 6 II.4 Momen Gaya 7 II.5 Momen Inersia.... 8 II.5.1 Momen Inersia benda-benda yang bentuknya beraturan.. 8 II.6 Hukum Hooke.. 9 II.7 Sistem model dan simulasi.. 10 II.7.1 Pemodelan dan simulasi... 10 II.8 Model matematika sistem dinamika.. 13 II.8.1 Kesederhanaan dan ketepatan dalam model matematika... 13 iii

BAB III PEMODELAN SISTEM SUSPENSI III.1 Spesifikasi mobil 15 III.3 Langkah langkah perancangan.. 17 III.4 Model matematis... 18 III.5 Perancangan pada simulink.. 23 BAB 4 SIMULASI DAN ANALISIS IV.1 Input permukaan jalan.. 30 IV.1.1 Permukaan trotoar (sinyal step)...... 31 IV.1.1.1 Perbandingan Kondisi Normal 1 dengan Kondisi Normal 2 dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan 32 IV.1.1.2 Perbandingan Ban Belakang delay 1 detik dan 2 detik dari Ban Depan dengan Kondisi Normal 1 34 IV.1.1.3 Perbandingan Kondisi Normal 1 dengan Kondisi Ban Belakang Kiri Bocor dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan. 36 IV.1.1.4 Perbandingan Kondisi Normal 1 dengan Kondisi Ban Depan Kanan Bocor dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan. 38 IV.1.1.5 Perbandingan Kondisi Normal 1 massa mobil diperbesar menjadi 2000 Kg dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan.. 39 iv

IV.1.1.6 Perbandingan Kondisi Normal 1 massa mobil diperbesar menjadi 50000 Kg dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan 41 IV.1.2 Permukaan Bump....... 43 IV.1.2.1 Perbandingan Kondisi Normal 1 dengan Kondisi Normal 2 dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan 44 IV.1.2.2 Perbandingan Ban Belakang delay 1 detik dan 2 detik dari Ban Depan dengan Kondisi Normal 1 46 IV.1.2.3 Perbandingan Kondisi Normal 1 dengan Kondisi Ban Belakang Kiri Bocor dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan. 48 IV.1.2.4 Perbandingan Kondisi Normal 1 dengan Kondisi Ban Depan Kanan Bocor dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan. 50 IV.1.2.5 Perbandingan Kondisi Normal 1 massa mobil diperbesar menjadi 2000 Kg dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan.. 51 IV.1.2.6 Perbandingan Kondisi Normal 1 massa mobil diperbesar menjadi 50000 Kg dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan 53 v

IV.1.3 Permukaan Bergelombang........ 55 IV.1.3.1 Perbandingan Kondisi Normal 1 dengan Kondisi Normal 2 dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan 56 IV.1.3.2 Perbandingan Ban Belakang delay 1 detik dan 2 detik dari Ban Depan dengan Kondisi Normal 1 59 IV.1.3.3 Perbandingan Kondisi Normal 1 dengan Kondisi Ban Belakang Kiri Bocor dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan. 62 IV.1.3.4 Perbandingan Kondisi Normal 1 dengan Kondisi Ban Depan Kanan Bocor dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan. 64 IV.1.3.5 Perbandingan Kondisi Normal 1 massa mobil diperbesar menjadi 2000 Kg dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan.. 67 IV.1.3.6 Perbandingan Kondisi Normal 1 massa mobil diperbesar menjadi 50000 Kg dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan 70 BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan 74 V.2 Saran 74 vi

DAFTAR TABEL Tabel II.1 Analogi antara besaran linear & besaran sudut (angular) 9 Tabel III.1 Spesifikasi mobil... 16 Tabel IV.1 Berbagai kondisi yang disimulasikan.. 30 Tabel IV.2 Nilai output pada kondisi normal 1 dan normal 2 pada input step... 33 Tabel IV.3 Nilai output pada kondisi normal 1 dengan ban belakang delay 1 detik dan 2 detik dari ban depan pada input step. 35 Tabel IV.4 Nilai output pada kondisi normal 1 dengan ban belakang delay 1 detik dan 2 detik dari ban depan pada input step... 41 Tabel IV.5 Nilai output pada kondisi normal 1 dengan ban belakang delay 1 detik dan 2 detik dari ban depan pada input step.. 43 Tabel IV.6 Nilai output pada kondisi normal 1 dan normal 2 pada input bump. 46 Tabel IV.7 Nilai output pada kondisi normal 1 dengan ban belakang delay 1 detik dan 2 detik dari ban depan pada input bump.. 48 Tabel IV.8 Nilai output pada kondisi normal 1 dengan ban belakang delay 1 detik dan 2 detik dari ban depan pada input bump. 53 Tabel IV.9 Nilai output pada kondisi normal 1 dengan ban belakang delay 1 detik dan 2 detik dari ban depan pada input bump 55 Tabel IV.10 Nilai output pada kondisi normal 1 dan normal 2 pada input bergelombang. 58 Tabel IV.11 Nilai output pada kondisi normal 1 dengan ban belakang delay 1 detik dan 2 detik dari ban depan pada input bergelombang... 61 Tabel IV.12 Nilai output pada kondisi normal 1 dengan ban belakang delay 1 detik dan 2 detik dari ban depan pada input bergelombang... 70 Tabel IV.13 Nilai output pada kondisi normal 1 dengan ban belakang delay 1 detik dan 2 detik dari ban depan pada input bergelombang. 73 vii

DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 Model Sistem Suspensi.. 4 Gambar II.2 Momen inersia berbentuk persegi panjang... 8 Gambar II.3 Diagram pemodelan sistem dan simulasi.. 11 Gambar III.1 Skema fisik mobi.l 17 Gambar III.2 Sistem suspensi bagian belakang kanan.. 23 Gambar III.3 Sistem suspensi bagian depan kanan.. 24 Gambar III.4 Sistem suspensi bagian belakang kiri 25 Gambar III.5 Sistem suspensi bagian depan kiri. 26 Gambar III.6 Skema Simulink Sistem Suspensi pada Mobil.. 28 Gambar III.7 Subsystem suspensi pada mobil 29 Gambar IV.1 Bentuk input step dengan ban belakang tanpa delay, delay 1 detik, dan delay 2 detik dari ban depan 31 Gambar IV.2 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1. 32 Gambar IV.3 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 2.... 33 Gambar IV.4 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.. 34 Gambar IV.5 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi delay 2 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.. 35 Gambar IV.6 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.. 36 Gambar IV.7 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi ban belakang kiri bocor... 37 Gambar IV.8 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.. 38 viii

Gambar IV.9 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi ban depan kanan bocor. 39 Gambar IV.10 Respon sistem ketika input ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1... 40 Gambar IV.11 Respon sistem ketika input ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi massa diperbesar menjadi 2000 Kg 40 Gambar IV.12 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1... 42 Gambar IV.13 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi massa diperbesar menjadi 50.000Kg. 42 Gambar IV.14 Bentuk input bump dengan ban belakang tanpa delay, delay 1 detik, dan delay 2 detik dari ban depan 44 Gambar IV.15 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.. 45 Gambar IV.16 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 2... 45 Gambar IV.17 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.. 47 Gambar IV.18 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi delay 2 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.. 47 Gambar IV.19 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.. 49 Gambar IV.20 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi ban belakang kiri bocor. 49 ix

Gambar IV.21 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.. 50 Gambar IV.22 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi ban depan kanan bocor. 51 Gambar IV.23 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.. 52 Gambar IV.24 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi massa diperbesar menjadi 2000 kg... 52 Gambar IV.25 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.. 54 Gambar IV.26 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi massa diperbesar menjadi 50.000 Kg. 54 Gambar IV.27 Bentuk input jalan bergelombang.. 55 Gambar IV.28 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.. 57 Gambar IV.29 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 2.. 58 Gambar IV.30 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.. 60 Gambar IV.31 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang diberi delay 2 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.. 61 Gambar IV.32 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.. 63 Gambar IV.33 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi ban belakang kiri bocor.. 64 x

Gambar IV.34 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.. 65 Gambar IV.35 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi ban depan kanan bocor 67 Gambar IV.36 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.. 68 Gambar IV.37 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi massa diperbesar menjadi 2000 kg... 69 Gambar IV.38 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.. 71 Gambar IV.39 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi massa diperbesar menjadi 50.000 Kg.. 72 xi