II. METODELOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

III. MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. C), 6 gerobak pangsit (gerobak pangsit D, E, F, G,H dan I). Penelitian ini

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan alat uji coliform yang digunakan dalam penelitian ini adalah

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. uji kandungan bakteriologis Escherichia coli pada es buah yang dijajakan dipasar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo. Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. hasil analisis keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

KUALITAS MIKROBIOLOGIS NASI BUNGKUS DITINJAU DARI JUMLAH TOTAL MIKROBA, COLIFORM DAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH KEMASAN BERDASARKAN NILAI APM KOLIFORM

BAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

HYGIENE SANITASI DAN KANDUNGAN MIKROBA PADA KECAP MANIS YANG DIGUNAKAN DI KANTIN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2012

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasit dan waktu penelitiannya yaitu : Lokasi pengambilan sampel air sumur ini yaitu di Dusun III, Desa Pulubala

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Deskriptif Laboratorik.

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

METODOLOGI PENELITIAN

II. METODELOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu di Desa Boludawa. Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango.

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Eksperimental Laboratorik.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI VIROLOGI

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

LAMPIRAN. Tabel 1: Hasil Analisis Bakteri Koliform dengan Metode MPN. Sampel Kode sampel Tes perkiraan

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Tempat Pelaksanaan Pengujian ini dilaksanakan di. Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Kelurahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal juli 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional untuk

III. MATERI DAN METODE

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

Alat dan Bahan : Cara Kerja :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan

III. METODOLOGIPENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan pengambilan sampel tanah dilakukan di kecamatan Samarinda

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu . Bahan dan Alat Metode Penelitian Survei Buah Pepaya Sakit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

Teknik Pewarnaan Bakteri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

MINUMAN TEH KEMASAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SUNGAI DAMA DAN SELILI MENGGUNAKAN METODE MOST PROBABLE NUMBER (MPN)

BAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

Tes Pendugaan 216/B/AM

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

BAB III MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2014.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

Transkripsi:

II. METODELOGI PENELITIAN 2.1. Metode Pengumpulan Data 2.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel nasi bungkus diambil dari penjual nasi bungkus di wilayah sekitar kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran. Area pengambilan sampel dibagi dalam 5 wilayah yang bertujuan agar keseluruhan wilayah kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran dapat terwakili. Pembagian wilayah dapat dilihat pada Lampiran 1. Berdasarkan hasil survei, wilayah kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran terdapat 23 warung yang menjual nasi bungkus. Wilayah pertama terdapat 3 warung, wilayah kedua terdapat 4 warung, wilayah ketiga terdapat 4 warung, wilayah keempat terdapat 6 warung, dan wilayah kelima terdapat 6 warung. Analisis total mikroba, Coliform, dan Escherichia coli sampel nasi bungkus, dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Periode pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Maret- April 2011. 2.1.2. Metode Penelitian 2.1.2.1. Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain media NA (Nutrient Agar), LB (Lactose broth), BGBB (Briliant Green Bile 2% Broth), EMBA (Eosin Metylene Blue agar), pewarna gram, aquades steril. Peralatan yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi cooler box, cawan petri, timbangan digital, jarum ose, pipet mikro, gelas ukur, mortar dan pestle, kertas label, tabung reaksi, pisau steril, dan pinset steril. 2.1.1.2. Metode Pengambilan Sampel Sampel nasi bungkus diambil sebanyak dua kali yaitu pagi hari pukul 08.00 WITA dan siang hari pukul 13.00 WITA. Metode pengambilan sampel dilakukan 5

secara acak (Random sampling) dengan menggunakan kertas lotere (sampling acak sederhana). Setiap pembagian wilayah akan mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sebagai tempat pengambilan sampel (Kusriningrum, 2009). Keseluruhan warung pada setiap wilayah pengambilan sampel diberikan nomor undian, diambil 2 sampel yang berasal dari satu warung. Dilakukan pengambilan sampel sebanyak 3 kali ulangan sehingga didapatkan total 30 sampel nasi bungkus, sampel terdiri atas 15 sampel pagi hari dan 15 sampel siang hari. Sampel di ambil secara aseptik dan dimasukkan kedalam cooler box yang telah diisi dengan es batu agar sampel tidak terkontaminasi oleh bakteri lain. Selanjutnya dilakukan analisis total mikroba, Coliform, dan Escherichia coli di Laboratorium mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA UNUD. 2.2. Metode Pengerjaan Sampel 2.2.1. Analisis Total Mikroba. Analisis total mikroba dilakukan dengan menggunakan metode TPC (Total Plate Count) dengan menggunakan 6 kali seri pengenceran (Ramona dkk, 2007 dan Soemarno, 2000). Sampel nasi bungkus selanjutnya diambil per bagian komponen penyusunnya, meliputi nasi dan lauk pauk sehingga semua komponen terwakili. Sampel dihancurkan dengan mortar dan pestle steril, ditimbang sebanyak 10 gram dan dimasukkan kedalam botol yang berisi aquades 90 ml sehingga didapatkan pengenceran 10 kali. Disiapkan 5 tabung reaksi yang berisi aquades steril dan setiap tabung reaksi diberikan label 10-2, 10-3, 10-4, 10-5, dan 10-6 yang menandakan faktor pengenceran. Disiapkan 6 cawan petri steril, tabung reaksi 1 diisi dengan sampel sebanyak 1 ml yang berasal dari botol pengenceran 10 kali, dihomogenkan dan didapatkan pengenceran 100 kali. Tabung reaksi 1 diambil sampel sebanyak 1 ml dan dimasukkan kedalam tabung reaksi 2 dan dihomogenkan, didapatkan pengenceran 1000 kali. Selanjutnya dilakukan cara yang sama sampai dengan tabung reaksi 5 (pengenceran 1000000 kali). 6

Dari masing-masing tabung reaksi tersebut, diambil sampel sebanyak 1 ml dan dimasukkan pada cawan petri yang telah disediakan dan disesuaikan dengan label yang sama antara tabung reaksi dan cawan petri. Cawan petri yang telah terisi sampel, kemudian diisi dengan media NA sampai dengan permukaan dasar cawan petri tertutup oleh media (± 15-20 ml). Cawan petri digoyang-goyangkan agar media dan sampel merata, dibiarkan beberapa saat sampai padat, kemudian diinkubasi pada inkubator pada suhu 37º C selama 24 jam dalam keadaan terbalik Pembacaan sampel yang positif dilakukan dengan cara menghitung koloni yang tumbuh pada media NA, 1 koloni yang muncul dianggap sebagai 1 sel mikroba. Rentang perhitungan total mikroba antara 30-300, hasil perhitungan kemudian dirata-ratakan. Total mikroba dihitung dengan rumus sebagai berikut : Koloni per gram = Jumlah koloni per cawan 1 Faktor pengenceran 2.2.2. Analisis Bakteri Coliform dan Escherichia coli. Metode yang digunakan dalam analisis bakteri Coliform dan Escherichia coli adalah metode MPN (Most Probable Number) seri 333. Metode MPN terdiri atas tiga langkah yaitu uji dugaan (presumptive test), uji penetapan (Confirmative test), dan uji pelengkap (compeleted test) (Ramona dkk, 2007 dan Dwijoseputro, 2003). Sampel nasi bungkus selanjutnya diambil per bagian komponen penyusunnya, meliputi nasi dan lauk pauk sehingga semua komponen terwakili. Sampel dihancurkan dengan mortar dan pestle steril, ditimbang sebanyak 10 gram dan dimasukkan kedalam botol yang berisi aquades 90 ml sehingga didapatkan pengenceran 10 kali. Sampel diambil dengan pipet ukur sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke dalam 3 tabung reaksi yang berisi media LB konsentrasi ganda. Selanjutnya diambil sampel sebanyak 1 ml dan dimasukkan kedalam 3 tabung reaksi yang berisi media LB konsentrasi tunggal, diambil sampel sebanyak 0,1 ml dan dimasukkan kedalam 3 tabung reaksi yang berisi dengan media LB konsentrasi tunggal. Tabung reaksi 7

selanjutnya diinkubasi pada inkubator dengan suhu 37º C selama 24 jam. Hasil positif ditandai dengan adanya gas pada tabung durham. Dicatat tabung reaksi yang positif Coliform, kemudian dicocokkan dengan tabel MPN 333 (Lampiran 6). Uji penetapan (Confirmative test) dilakukan dengan cara memasukkan sampel yang diduga positif Coliform kedalam media BGBB sebanyak 1-2 ose. Sampel yang telah ditanam pada media BGBB kemudian diinkubasi pada inkubator dengan suhu 37º C selama 24 jam. Hasil positif ditandai dengan adanya gas pada tabung durham. Pembacaan hasil uji penetapan dilakukan dengan cara menghitung jumlah tabung yang menunjukkan adanya gas pada tabung durham, kemudian dicocokkan dengan tabel MPN 333 (Lampiran 6). Uji penetapan dilanjutkan untuk analisis bakteri Escherichia coli. Uji penetapan dilakukan dengan cara mengambil 1-2 ose pada media BGBB yang positif Coliform, selanjutnya ditanam pada cawan petri yang berisi media Eosin Metylene Blue agar (EMBA) dengan metode cawan gores. Cawan petri yang berisi media EMBA dibagi menjadi beberapa bagian, disesuaikan dengan jumlah tabung BGBB yang positif. Cawan petri selanjutnya diinkubasi pada suhu 37º C selama 24 jam. Sampel yang diduga positif Escherichia coli ditunjukkan dengan adanya koloni ukuran sedang, berwarna hijau metalik, keping, atau sedikit cembung (Soemarno, 2000). Hasil sampel yang diduga positif Escherichia coli dicatat, kemudian dicocokkan dengan tabel MPN 333 (Lampiran 6). Uji pelengkap (Completed test) dilakukan untuk melengkapi analisis Escherichia coli. Uji pelengkap dilakukan dengan metode pewarnaan gram terhadap bakteri yang diduga Escherichia coli dari media EMBA. Uji pelengkap yang positif ditandai dengan bakteri gram negatif, berwarna merah (safranin) dan sel berbentuk batang dengan perbesaran 1000 kali di bawah mikroskop (Soemarno, 2000). 2.2.3. Pengamatan Makroskopis Koloni yang tumbuh diamati secara makroskopis meliputi bentuk, ukuran, tekstur dan warna koloni dengan berpedoman pada buku petunjuk Isolasi dan Identifikasi bakteri Soemarno (2000). 8

2.2.4. Pengamatan Mikroskopis Pengamatan Mikroskopis dilakukan dengan cara membuat preparat bakteri dengan menggunakan metode pewarnaan gram. Apusan bakteri dibuat pada kaca objek yang kering dan bersih. Kemudian kaca objek difiksasi di atas api bunsen dan diwarnai dengan larutan kristal violet selama 1 sampai 1,5 menit. Setelah itu kaca objek dicuci dengan air suling dan ditetesi dengan larutan lugol serta dibiarkan selama 1 menit. Kaca objek dicuci dengan larutan alkohol 95% sampai warnanya terhapus kurang lebih selama 30 detik. Kemudian dicuci dengan air dan diwarnai dengan safranin selama 5 sampai 15 menit lalu dicuci lagi dengan air. Setelah itu kaca objek dikeringkan di udara atau diatas api bunsen, kemudian diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000 kali (Hadioetomo, 1991). 2.3. Metode Pengolahan Data Data yang diperoleh selanjutnya diolah secara deskriptif komparatif yaitu dibandingkan dengan Peraturan BPOM RI Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009 tentang penetapan batas maksimum cemaran mikroba dan zat kimia dalam makanan (Lampiran 3). 9