BAB I PENDAHULUAN. pendanaan perusahaan (James C. Van Horne & John M. Wachowicz, Jr.,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang kekurangan modal atau memiliki modal yang terbatas,

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2014). Stice et al (2005) dalam Suharli (2007) mengartikan dividen sebagai

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia usaha semakin lama semakin tajam dalam era globalisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan perusahaan dapat didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham menjadi indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. efektif dalam menunjang pertumbuhan perusahaan, karena pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Modigliani (1961) berpendapat bahwa pada dasarnya pada kondisi keputusan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas pasar modal. Pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar

1 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. debt to equity ratio, arus kas operasi, return on assets dan earnings terhadap

BAB II KAJIAN TEORI. pendapatan terhadap penjualan. Darsono dan Ashari (2005). Laba. Shim, mengatakan (1) margin laba bersih sama dengan laba

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena jika tidak tepat, investor tidak hanya kehilangan return tetapi

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan tingkat pengembalian (return) (Arista). Tujuan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, sedikit perusahaan yang mengalami hambatan untuk

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam melakukan investasi, setiap investor perlu mempertimbangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang atau jasa. Tujuan dari perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan dengan menguji pengaruh Penilaian Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. adalah melalui pasar modal. Pasar modal adalah sarana yang. masyarakat dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan utama didirikannya perusahaan berorientasi laba adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan hidup suatu perusahaan di era globalisasi sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN PEMBAYARAN DIVIDEN KAS

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi seakan menjadi mata rantai yang harus di koneksikan oleh

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembagian dividen. Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diterbitkan pada setiap periode tertentu. earnings per share. Perubahan nilai earnings per share pada suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan dividen adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam keputusan pendanaan perusahaan (James C. Van Horne & John M. Wachowicz, Jr., 2013:206). Perusahaan harus menetapkan kebijakan dividen, yaitu kebijakan yang dibuat oleh perusahaan untuk menetapkan proporsi pendapatan yang dibagikan sebagai dividen dengan proporsi laba ditahan perusahaan diinvestasikan kembali (Deitiana, 2009:57). Keputusan pembagian dividen menjadi kontradiksi antara stakeholder, khususnya bagi para investor dan manajer perusahaan. Bagi investor, penetapan kebijakan dividen sangat penting untuk kesejahteraannya (Dewi, 2008). Hal ini disebabkan karena dividen merupakan tingkat pengembalian investasi baginya (Suharli, 2006). Disisi lain, menurut Suharli (2006), bagi pihak manajer, dividen merupakan arus kas keluar yang mengurangi kas perusahaan untuk membayar bunga atau bahkan melunasi pokok pinjaman, selain itu kesempatan untuk melakukan investasi dengan kas yang dibagikan sebagai dividen tersebut menjadi berkurang. Selain investor atau pemegang saham dan manajer, kreditor sebagai debtholder juga memiliki pengertian yang berbeda terhadap kebijakan dividen yang dikeluarkan perusahaan. Bagi kreditor, dividen dapat menjadi signal mengenai kecukupan kas perusahaan untuk membayar bunga atau bahkan melunasi pokok pinjaman (Suharli, 2006). 1

Menurut Deitiana (2009), menyatakan bahwa setiap perubahan dalam kebijakan pembayaran dividen akan memiliki dua dampak yang berlawanan. Apabila dividen akan dibayarkan semua, kepentingan cadangan akan terabaikan. Sebaliknya bila laba akan ditahan semua, maka kepentingan pemegang saham akan uang kas juga terabaikan. Untuk menjaga kedua kepentingan, manajer keuangan harus menempuh kebijakan dividen yang optimal. Teori kebijakan dividen yang optimal Berdasarkan berbagai fenomena tersebut, keputusan kebijakan dividen menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Keputusan kebijakan dividen membicarakan seberapa besar keuntungan yang dibagikan ke pemegang saham (Hanafi, 2004:8). Hal ini yang menyebabkan konflik antara investor dan manajer. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai-artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham- atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut (Martalena dan Melinda, 2011:13) Begitu pentingnya kebijakan dividen terhadap banyak pihak, sehingga faktorfaktor yang mempengaruhi kebijakan dividen berdasarkan informasi keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan perlu untuk diidentifikasi. Sehingga berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian ini hanya memfokuskan untuk meneliti pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Earnings per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Return on Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Return on Equity (ROE) terhadap kebijakan dividen. Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian penulis terdahulu mengenai faktor-faktor 2

yang mempengaruhi kebijakan pembayaran dividen kas. Penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang tidak konsisten mengenai pengaruh keenam rasio tersebut terhadap kebijakan dividen. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio hutang yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Setyawan, 2011:15/66). Penelitian Hadianto dan Herlina (2010), Utami dan Inaga (2011), dan Yiadom dan Agyei (2011) menemukan bahwa kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Demikian juga dalam penelitian Marlina dan Danica (2009) dan Metha (2012) menemukan bahwa kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen, walaupun tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Berbeda dengan penelitian Jensen et al. (1992), Megginson (1997), Fahrurrozi (2007), Prihantoro (2003), Nuringsih (2005), dan Dewi (2008) menemukan bahwa kebijakan hutang berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Demikian juga dalam penelitian Deitiana (2009), Suharli (2006), dan Rafique (2012) menemukan bahwa kebijakan hutang berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen, walaupun tidak menunjukan hasil yang signifikan. Earnings per Share (EPS), rasio ini menunjukkan seberapa besar laba per lembar saham yang mampu dihasilkan perusahaan (Gitman, 2006:68). Penelitian Hadianto dan Herlina (2010), Suharli (2006), Yiadom dan Agyei (2011), dan Fahrurrozi (2007) menemukan bahwa EPS berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Demikian juga penelitian Deitiana (2009), Utami dan Inaga (2011), dan Rafique (2012) menemukan bahwa EPS berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen, walaupun tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Lain 3

halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuringsih (2005) dan Dewi (2008) yang menemukan EPS berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Price Earnings Ratio (PER), adalah rasio yang mengukur tingkat harga pasar per saham terhadap laba per saham (Downes & Goodman, 2001:428). Penelitian Hadianto dan Herlina (2010), Suharli (2006), Yiadom dan Agyei (2011), dan Fahrurrozi (2007) menemukan bahwa PER berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Demikian juga penelitian Deitiana (2009), Utami dan Inaga (2011), dan Rafique (2012) menemukan bahwa PER berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen, walaupun tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuringsih (2005) dan Dewi (2008) yang menemukan PER berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Return on Asset (ROA), menunjukkan tingkat pengembalian dari bisnis atau seluruh investasi yang telah dilakukan (Deitiana, 2009:59). Penelitian Hadianto dan Herlina (2010), Suharli (2006), Yiadom dan Agyei (2011), dan Fahrurrozi (2007) menemukan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Demikian juga penelitian Deitiana (2009), Utami dan Inaga (2011), dan Rafique (2012) menemukan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen, walaupun tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuringsih (2005) dan Dewi (2008) yang menemukan ROA berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Net Profit Margin (NPM), menurut Gitman (2006:69) net profil margin measures the percentage of each dollar remaining after all costs and expenses, including interest, taxes, and preferrend stock dividends, have been deducted. Penelitian Hadianto dan Herlina (2010), Suharli (2006), Yiadom dan Agyei 4

(2011), dan Fahrurrozi (2007) menemukan bahwa NPM berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Demikian juga penelitian Deitiana (2009), Utami dan Inaga (2011), dan Rafique (2012) menemukan bahwa NPM berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen, walaupun tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuringsih (2005) dan Dewi (2008) yang menemukan NPM berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Return on Equity (ROE) merupakan rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Setyawan, 2011:15/66). Penelitian Hadianto dan Herlina (2010), Suharli (2006), Yiadom dan Agyei (2011), dan Fahrurrozi (2007) menemukan bahwa ROE berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Demikian juga penelitian Deitiana (2009), Utami dan Inaga (2011), dan Rafique (2012) menemukan ROE berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen, walaupun tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuringsih (2005) dan Dewi (2008) yang menemukan ROE berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Sehubungan dengan masalah tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti faktorfaktor yang mempengaruhi kebijakan dividen, maka diambil judul Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Earnings per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Return on Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Return on Equity (ROE) terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur di sektor industri konsumsi yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). 5

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1) Apakah terdapat pengaruh rasio Solvabilitas terhadap kebijakan dividen? 2) Apakah terdapat pengaruh rasio Profitabilitas terhadap kebijakan dividen? 3) Apakah terdapat pengaruh rasio Solvabilitas (Debt to Equity Ratio), dan rasio Profitabilitas (Earnings per Share, Price Earnings Ratio, Return on Asset, Net Profit Margin, dan Return on Equity) secara simultan terhadap kebijakan dividen? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai adalah: 1) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh rasio Solvabilitas terhadap kebijakan dividen. 2) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh rasio Profitabilitas terhadap kebijakan dividen. 3) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh rasio Solvbilitas (Debt to Equity Ratio), dan rasio Profitabilitas (Earnings per Share, Price Earnings Ratio, Return on Asset, Net Profit Margin, dan Return on Equity) secara simultan terhadap kebijakan dividen. 6

1.4 Kegunaan Penelitian Setelah mengetahui tujuan dari penelitian seperti yang sudah diuraikan di atas, maka diharapkan penelitian ini akan berguna bagi kalangan sebagai berikut: 1) Bagi Akademisi : Penelitian ini dapat menambah kepustakaan yang diharapkan mampu memperluas teori dan penelitian mengenai pengaruh faktor Debt to Equity Ratio (DER), Earnings per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Return on Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Return on Equity (ROE) terhadap kebijakan dividen. 2) Bagi praktisi bisnis : Diharapkan dapat menjadi masukan bagi para calon investor dalam pertimbangan berinvestasi pada suatu perusahaan. Investor dapat melihat seberapa besar pengaruh faktor rasio Solvabilitas dan rasio Profitabilitas terhadap kebijakan dividen. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen dapat dijadikan pedoman dalam memilih perusahaan untuk berinvestasi. 1.5 Sistematika Penelitian Untuk mempermudah dalam pemahaman serta penyajian penelitian ini, maka diberikan sistematika dan gambaran secara umum sebagai berikut: BAB 1 Pendahuluan Berisi tentang gambran umum dari penulisan penelitian yang meliputi latar belakang masalah mengenai pentingnya kebijakna dividen bagi perusahaan dan investor, adapun perumusan masalah mengenai bagaimana rasio Solvabilitas dan rasio Profitabilitas mempengaruhi kebijakan dividen, tujuannya adalah mengetahui seberapa besar rasio solvabilitas dan rasio 7

Profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan tersebut dan memanfaatkan penelitiannya untuk referensi dan sumbangan pemikiran serta bahan pertimbangan di masa yang akan datang bagi manajer perusahaan dan investor. BAB II Kajian Pustaka, Studi Empiris, Kerangka Pemikiran, dan Model Penelitian Berisi tentang kajian pustaka, teori-teori yang merupakan landasan bagi pemecahan dan kepustakaan lain yang membantu dalam pemecahan dari masalah yang disebabkan oleh suatu kebijakan dividen. BAB III Metode Penelitian Berisikan keterangan-keterangan mengenai daftar perusahaan yang menjadi objek pada penelitian ini. Keterangan tersebut menjelaskan kategori perusahaan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan peneliti, proses pengolahan data yang akan dilaksanakan. Metode yang digunakan adalah secondary data. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Menampilkan penyelesaian masalah secara bertahap dan mendetail dengan menggunakan, mengolah data yang berkaitan rasio Solvabilitas dan rasio Profitabilitas dengan uji asumsi klasik dan regresi linear berganda. BAB V Simpulan dan Saran Berisikan simpulan mengenai permasalahan yang dibahas disertai dengan masukan-masukan kepada pihak yang terkait dengan permasalahan. 8