Kajian Batik Tulis Riau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal

BAB I PENDAHULUAN. kata songket. Tanjung Pura Langkat merupakan pusat Pemerintahan Kesultanan

PENGENALAN TEKNOLOGI DASAR (PTD)

BISNIS BATIK ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Mata Kuliah Lingkungan Bisnis : AKHMAD DAHLAN NIM :

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kota Jakarta Barat D.K.I. Jakarta Batik Betawi

BAB I PENDAHULUAN. daerah atau suku- suku yang telah membudaya berabad- abad. Berbagai ragam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB. III PROSES PENCIPTAAN. kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias

Teknik dasar BATIK TULIS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BATIK DARI INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kajian Perhiasan Tradisional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik

VHANY AGUSTINI WITARSA, 2015 EKSPLORASI APLIKASI ALAS KAKI YANG TERINSPIRASI DARI KELOM GEULIS

Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar

KRiYA TEKSTIL DAN BATIK 1 OLEH: TITY SOEGIARTY JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

Kerajinan Batik Tulis

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika

BAB I PENDAHULUAN. sandang ini merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan sehari-hari

ANALISIS VISUAL MOTIF BATIK KARAWANG

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bangga Menggunakan Batik Tulis. PROFIL PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

UJIAN SEKOLAH SMP/MTs TAHUN PELAJARAN Hari/Tanggal (60 menit) P - 01

BASIC TECHNOLOGY EDUCATION (PTD)

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal

Nama jenis produk kerajinan tekstil beserta gambar dan komentarnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,

LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) KRIYA TEKSTIL

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG. PENGGUNAAN LABEL "batik Pekalongan"

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Dari segi peristilahan, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to patent yang

Gambar sampul adalah hasil modifikasi gambar yang diambil dari kratonpedia.com

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti buddhayah, yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar. di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

BAB1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

Kerajinan Fungsi Hias

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat meningkatkan ekonomi dengan cara melakukan pemasaran lebih luas,

Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Perusahaan

Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Perancangan Motif Batik Geometri

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, kebutuhan teknologi komputer sangat dibutuhkan oleh

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan.

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi negara yang kaya dengan keunikan dari masing-masing suku tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II METODE PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri dari atas beberapa suku seperti, Batak Toba,

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Kabupaten Batubara yang terletak pada kawasan hasil pemekaran

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

MEDIA INFORMASI MENGENAL BATIK PEKALONGAN

BAB IV VISUALISASI. sesuai dengan semboyan Pati Bumi Mina Tani. Pengembangan visual desain batik

NO HARI PERTEMUAN WAKTU PELAJARAN MATERI CATATAN

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. dalam pengembangan motif Batik Bakaran. Ada beberapa permasalahan dan

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

Kain Sebagai Kebutuhan Manusia

BASIL DAN PEMBAHASAN. A. Eksistensi Tenun Songket Melayu dan Batik Riau di Riau sebelum dan sesudah pemberlakuan ACFTA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan

NASKAH APA KABAR JOGJA

Rasjoyo MODEL. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ayo Belajar Batik. untuk Kelas VI SD dan MI PT TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SOLO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

SIMBOL SIMBOL KEBUDAYAAN SUKU ASMAT

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan manusia dan memiliki peran yang besar didalam kegiatan bisnis,

BATIK INDONESIA SEBAGAI SUMBER IDE. Suciati, S.Pd, M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung

BAB III KONSEP PERANCANGAN. tindak lanjut dari proses analisis, dimana proses perancangan merupakan

IbM PELATIHAN KETRAMPILAN MEMBUAT BATIK PROBOLINGGO DIHIASI PAYET DI JREBENG KULON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payung Geulis Nova Juwita, 2014 Analisis Estetik Payung Geulis Tasikmalaya

Transkripsi:

Kajian Batik Tulis Riau Oleh : Ria Enita Program Studi Kriya Tekstil dan Mode, Universitas Telkom ABSTRAK Batik tulis adalah seni melukis yang di lakukan di atas kain dengan menggunakan lilin atau malam sebagai pelindung untuk mendapatkan ragam hias di atas kain tersebut. Batik tulis Riau ini suda tidak di gunakan oleh para pejabat saja, orang biasapun sekarang sudah banyak menggunakan batik tulis Riau, untuk acara formal, non formal, fashion show, steelan kebaya, karena batik tulis Riau ini sudah menjadi batik tulis Riau modern. Batik tulis Riau jelas berbeda dengan batik daerah lain karen batik tulis Riau ini mempunyai ciri khas tersendiri, dan mempunyai keunggulan tersendiri yaitu dari mulai motifnya yang khas mealayu Riau dan warnanya yang khas melayu Riau. Pada tahun 1985 pemerintah provinsi Riau menghidupkan kembali batik cap dan membuat pelajaran pelajaran tentang batik kemudian pada tahun 1998 dekranasda provinsi Riau dengan ketua Ibu Hj.Titiek Murniati Soeripto, juga mengembangkan batik printing. Pada tahun 2003 di bawah pimpinan dekrada Ibu H.j. Mardalena Saleh mengembangkan batik cap. Pada tahun 2004 ketua dekrada Ibu Dra.Hj.Septina Primawati Rusli, MM di bangkitkan kembali betik dengan menggunakn desain sehingga lebih khas Riau. ketua dekrada Hj. Encik Amrun Salmon batik tulis /colet berpola tercipta berbagai macam yaitu : bungo kesumbo, bungo tanjung, bungo cepaka, bunga matahari. Batik tulis ini berkembang dan menjadi batik yang bernama batik tabir. Batik tulis ini harus terus berkembang dan harus dapat menciptakan motif motif baru yang tentunya masih terlihat khas melayu Riaunya agar batik tulis Riau makin dapat menarik perhatian dan terkenal di luar daerah bahkan luar negri. Kata kunci : Batik, Riau, Tulis 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik adalah seni melukis yang di lakukan di atas kain dengan menggunakan lilin atau malam sebagai pelindung untuk mendapatkan ragam hias di atas kain tersebut. sedangkan batik tulis Riau adalah batik yang bermotif khas melayu Riau dan mempunyai warna cerah seperti, merah, kuning emas, dan hijau, karena dalam batik Riau, merah itu menunjukkan keberanian, kuning emas

melambangkan kesan kemewahan, dan hijau melambangkan kesan dingin. Batik tulis Riau saat ini sudah tidak di gunakan oleh para pejabat saja, orang biasa pun sekarang sudah banyak yang menggunakan batik tulis Riau ini untuk steelan baju kebaya, untuk menghadiri acara acara formal, bahkan fashion show pun sudah banyak mengenakan bahan batik, karena batik tulis Riau ini sekarang sudah beraneka ragam motifnya namun masih kental melayu Riaunya dan batik ini juga sudah menjadi batik tulis yang bermotif khas melayu modern. Batik tulis Riau adalah batik tulis yang khas bermotif melayu Riau, batik tulis Riau jelas berbeda dengan batik daerah lain karena batik tulis Riau ini mempunyai ciri khas tersendiri, dan mempunyai keunggulan tersendiri yaitu dari motif warnanya. Batik tulis Riau juga sudah menjadi batik batik modern karena batik tulis Riau kini sudah tidak digunakan lagi oleh para pejabat saja melainkan orang orang biasa dan motifnya juga tidak tental melayunya lagi malah cenderung kemotif batik modern namun masih ada kesan melayunya dari motif maupun warna. Batik tulis Riau ini terdapat dari searching internet dari buku batik tulis Riau, artikel, wawancara, dan survei lapangan. 2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Batik Tulis Riau Batik adalah seni melukis yang di lakukan di atas kain dengan menggunakan lilin atau malam sebagai pelindung untuk mendapatkan ragam hias di atas kain tersebut. sedangkan batik tulis Riau adalah batik yang bermotif khas melayu Riau dan mempunyai warna cerah seperti, merah, kuning emas, dan hijau, karena dalam batik Riau, merah itu menunjukkan keberanian, kuning emas melambangkan kesan kemewahan, dan hijau melambangkan kesan dingin. Batik tulis Riau saat ini sudah tidak di gunakan oleh para pejabat saja, orang biasa pun sekarang sudah banyak yang menggunakan batik tulis Riau ini untuk steelan baju kebaya, untuk menghadiri acara acara formal, bahkan fashion show pun sudah banyak mengenakan bahan batik, karena batik tulis Riau ini sekarang sudah menjadi batik tulis yang berm otif khas melayu modern. 2.2 Sejarah Batik Tulis Riau Batik mulai pada masa kejayaan Kerajaan Daik Lingga dan Kerajaan Siak.

Dahulu batik ini dikenal suatu kerajianan dikalangan bangsawan istana dalam bentuk kerajinan Batik Cap. Cap terbuat dari perunggu yang berisi motif-motif. Setiap cap memiliki motif yang berbeda satu sama lain. Untuk membuat batik cap, terlebih dahulu alat cap dicecahkan pda bahan pewarna, kemudian dicapkan pada bahan dasar kain sehingga motif yang sudah ada bahan pewarna tadi akan pindah ke kain. Zat pewarna yang dipakai biasanya bewarna kuning atau perak, sdangkan kain dsar yang dipergunakan adalah bahn sutera atau bahan halus lainnya yang biasanyabewarna hitam (gelap). Motif yang di pakai tidak jauh berbeda pada kerajinan tekat. Beberapa waktu kemudian, batik cap ini berubah menjadi Telepuk. Cap dibuat dari bahan kayu lembut yang diukir sesuai motif. Untuk ha-hal tertentu dapat Pula cap ini dibuat dari buah-buahan yang keras seperti halnya kentang. Hal ini tentulah hanya untuk sekali pakai dan tidak permananen adanya, dan motif yang dibuat terbatas pada ukuran bahan yang digunakan. Sejalan dengan berakhirnya masa pemerintahan rajaraja, maka berakhir pulalah keberadaan batik cap atau pun telepuk ini sampai beberapa masa kemudian. Untuk menghidupkan kembali kerajinan bakti tersebut, Pemerintah Provinsi Riau pada tahun 1985 telah mencoba menggali kembali dan menumbuhkembangkan baik dengan memberikan pelatihan membatik kepada masyarakat. Namun, batik yang dikembangkan bukan batik cap sebagaimana tersebut diatas, melainkan batik yang mempunyai kesamaan dengan batik Jawa yang menggunakan Canting, tetapi motif yang dipergunakan adalah murni motif melayu Riau Dari pelatihan tersebut berkembang tiga perajin batik di Provinsi Riau/Pekanbaru yaitu : 1. Ibu Sudirah dengan usaha bernama Batik Lancang Kuning (Batik Tulis) 2. Ibu tanjung dengan usaha bernama Batik Tanjung Sari (Batik Tulis) 3. Ibu Yuliar Rofa i dengan usaha bernama Batik Selerang (Batik Printing)

Gambar 2.1. seni telepuk html http://batik.com/usaha-kerajinan-batik - tulis -Riau. Seni telepuk adalah rekaan tekstil yang menggunakan warna warna emas dengan desain desain melayu Nusantara dahulu kala. Disamping itu, Dekranasda Provinsi Riau pada tahun 1998 dengan ketuanya Ibu Hj. Titiek Murniati Soeripto, juga telah mengembangkan batik, yang pada saat itu memproduksi batik printing. Kemudian, pada tahun 2003 dibawah kepemimpinan Ibu Hj. Mardalena Saleh, Dekranasda Provinsi Riau mengembangkan batik dengan produksi Batik Cap. Dalam perkembangannya, batik ini diebut Batik Riau, karena prosesnya tidak berbeda dengan batik-batik dari jawa, sehingga batik ini kembali terlupakan. Pada tahun 2004 melalui Ketua Dekranasda Provinsi Riau, Ibu Dra.Hj Septina Primawati Rusli, MM, dibangkitkan kkembali kerajinan batik dengan menggunakan pola baru pada desain sehingga kelihatan khas batik Riau. Batik ini memiliki perbedaan dengan batik lainnya. Oleh Ketua Dekranasda Provinsi Riau yaitu H. Encik Amrun Salmon, dibuatlah percobaan demi percobaan yang akhirnya dapat menghasilkan suatu pola baru dengan membuat batik tulis/colet berpola. Pola yang dipakai mengambil ilham dari tabir belang budaya melayu Riau yang bergaris memanjang dari atas kebawah dengan motif-motif Melayu yang ada. Motif ini terutama terdapat pada tabir pelaminan melayu Riau. Dari motif-motif yang ada ini pula dikembangkan menjadi sebuah motif yang baruyang diberi nama sesuai aslinya. Dari pengembangan motif tradisional yang ada diciptakan motif baru yang tak lari dari akhrnya, yaitu antara lain: bungo kesumbo, bunga tanjung, bunga cempaka, bunga matahari, kaluk berlapis, dan lain-lain. Batik Riau ini tumbuh berkembang dan diberi nama Batik Tabir. Gambar 2.2 batik cap http://batik.com/usaha-kerajinan-batik -cap - Riau.html

dengan ukuran kain yang akan dibatik 5. Proses selanjutnya adalah mencanting kelowong dan memberikan isen-isen/isian. 6. Kemudian memberi warna dengan sistem colet dengan memakai kuas kecil, alat pewarna yang digunakan Gambar 2.3 motif pelaminan http://motif.com/kerajinan-pelaminan- Riau.html 2.3 Proses Pembuatan Batik Tulis Riau 1. Membuat disain sesuai dengan motif yang diinginkan, dan motif tersebut adalah motif corak Melayu Riau 2. Selesai mendesain, lalu melukiskan/memindahkan desain motif tersebut pada,kertas, dan kertas yang digunakan yang paling baik adalah kertas kalkir 3. Tahap berikut adalah memindahkan desain gambar yang ada pada kertas ke atas kain dasar warna, biasanya warna putih dan yang digunakan adalah kain Thai Silk, Sutera Cina, Dobi, dan lain-lain. 4. Setelah selesai diberi pola dari motif yang sudah di pindahkan tadi, lalu kain yang rata-rata berukuran 1,2 x 2,3 m, diletakkan pada bingkai atau pembidang yang terbuat dari kayu yang mempuyai ukuran sesuai adalah Procoiont dan Indigosol, biasanya warna-warna tersebut adalah warna cerah. 7. Proses pencantingan Gambar 2.4 proses pencantingan http://motif.com/kerajinan-canting -Riau.html 8. Setelah selesai mencanting, lalu proses pewarnaan, setelah itu kain tersebut didiamkan selama satumalam, sebelum kemudian mengunci warna. 9. Setelah itu proses selanjutnya adalah melorot yaitu menghilangkan lilin bekas cantingan, setelah itu dijemur

yang tidak langsung kena matahari. Gambar 2.5 penjemuran batik http://batik com/kerajinan-batiktulis-riau.html 10. Setelah kering, untuk merapikan kain yang telah dijemur tersebut lalu disetrika, setelah selesai lalu dapat digunakan sesuai kebutuhan. Gambar 2.7 kain batik Riau setelah menjadi steelan kebaya http://batik com/kerajinan-batiktulis-riau.html Gambar 2.8 kain batik tulis http://batik com/kerajinan-batik-tulis- Riau.htm Gamabr 2.6 batik tulis Riau http://batik com/kerajinan-batik-tulis- Riau.html 11. Ini adalah Batik tulis tabir Riau setelah menjadi Bawahan kebaya modern. Batik tulis Riau itik pulang petang Ini telah melalui banyak proses dan Kini telah menjadisehelai kain batik. 2.4 Fenomena Batik Tulis Riau Saat Ini Fenomena batik tulis Riau saat ini adalah sudah bukan hanya pejabat

pejabat saja yang dapat menggunakan, orang biasa juga dapat menggunakan batik tulis ini, bahkan sekarang ini batik tulis Riau juga sering di gunakan untuk fashion show sebagai stelan baju kebaya, karena motif-motif batiknya yang terkesan modern namun masih kental motif melayu Riaunya. 3. ANALISIS 3.2 Latar Belakang Konsep Seiring dengan berjalannnya waktu dan zaman yang semakin modern serta teknologi yang semakin canggih ini batik tulis Riau sudah banya terlupakan, banyak orang yang lebih memilih batik printing karena harganya juga yang lebih ekonomis, sehingga mereka melupakan batik warisan leluhur yang semestinya harus di lestarikan dan di gunakan yaitu batik tulis Riau. 3.2 Tujuan konsep Tujuan konsep batik tulis Riau ini adalah mengurai tentang batik tulis Riau yang masih belum banyak di ketahui oleh banyak orang, dan sekaligus memberithukan bahwa batik tulis Riau ini sekarang sudah berkembang kembali dan menjadi batik modern walaupun masih terkesan kental melayunya. Dan melestarikan batik warisan leluhur ini yaitu batik tulis Riau. 3.3 Pengolahan Data Angket 40 20 a. Ya 0 b. Tidak a. Ya 1 2 3 4 5 6 7 Dalam observasi lapangan berupa angket dapat disimpulkan : 1. Dari 30 angket yang saya sebar ada 23 orang yang tidak mengetaui tentang batik tulis Riau ini. 2. Ada 3 orang yang tidak mengetahui di mana letak provinsi Riau 3. Hampir semua mengetahui perbedan batik tulis Riau dengan batik daerah lain 4. Ada 20 orang yang tertarik dengan batik tulis Riau 5. Dari 30 angket yang saya sebar semua hampir semua tidak pernah menggunakan batik tulis Riau 6. Hanya 3 orang yang mengetahui tentang sejarah batik tulis Riau 7. Tidak ada yang mengetahui mengapa batik tulis Riau kini sudah menjadi batik modern

8. 5 orang pernah melihat batik tulis Riau di gunakan di acara acara formal kesimpulannya dari hasil analisa data angket yang saya sebar masih bayak orang yang tidak mengetahui tentang batik tulis Riau ini meskipu batik tulis ini sekarang sudah menjadi batik modern dan sudah banyak orang memakainya untuk acara formal, resmi atau pun untuk acara fashion show, namun masih aja orang belum terlalu mengenal tentang batik ini. DAFTAR PUSTAKA Salmon, Encik. 1989. Batik cap. Riau. Indonesia Rusli, Septina Primawati 2004. Batik tulis. Riau http://batik com/kerajinan-batiktulis-riau.htm html http://batik.com/usahakerajinan-batik -tulis -Riau. http://batik.com/usaha-kerajinanbatik -cap -Riau.html http://motif.com/kerajinanpelaminan-riau.html