Kesesatan Paham Pluralisme Agama Pluralisme,sebuah pemahaman yang saat ini sedang gencar menyerang dalam tubuh kaum muslimin. Kata ini dimaknakan dengan Semua agama sama, Semua agama mengajarkan kebaikan, Tidak boleh fanatik, atau mengklaim bahwa agamanya sendiri yang paling benar, sedangkan yang lain adalah salah, sesat. Walhasil, menurut pemahaman ini semua pemeluk agama memiliki kesempatan yang sama untuk masuk surga. Pemikiran seperti ini dengan deras menghujani ummat Islam, sehingga tidak sedikit diantara kaum muslimin yang termakan syubhat pemikiran ini. Apalagi pemikiran ini diusung dan dikampanyekan oleh orang-orang yang dianggap tokoh, intelek, dan terpelajar dimata orang awam. Bila kita cermati, ternyata pemikiran ini adalah suatu propaganda kesesatan yang sengaja dihembuskan untuk melemahkan kaum muslimin. Pemikiran ini sama sekali tidak memiliki dasar ilmiah. Lansadan dari pemikiran ini sangat keropos. Mereka hanya mengambil dalil secara sepotong-sepotong, dan memutar-mutar dalil sesuai dengan akalnya saja. Berikut ini kami akan mencoba menyampaikan sebuah ulasan singkat yang berdasar nash-nash yang shahih, untuk memantapkan keimanan kita serta untuk membuktikan kesesatan pemikiran pluralisme ini 1. Islam Satu-Satunya Agama Benar Termasuk pokok aqidah Islam yang harus diyakini oleh setiap muslim, bahwa tidak ada agama yang benar dimuka bumi ini kecuali agama Islam. Allah berfirman Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu), dari padanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi (Ali Imran : 85) Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (Ali Imran: 19) Imam Ibnu Katsir Rahimahullah berkata; Ini adalah informasi dari Allah bahwa tidak ada agama yang diridhai-nya, yang tidak akan diterima dari seorangpun kecuali hanya agama Islam. Yaitu mengikuti para rasul sejak Allah mengutus mereka, sampai menutup-nya dengan diutusnya Muhammad. Setiap jalan (ibadah) menuju Allah tertutup kecuali melalui agama Muhammad. Siapa saja yang bertemu Allah setelah pengutusan beliau, namun dia beragama selain Islam maka ditolak,.. (Tafsir Ibnu Katsir,2/30 Tahqiq Syeikh Muqbil bin Hadi) Dalil diatas telah sangat jelas. Bahwa Islam adalah agama yang paling benar dan agama yang terakhir. Berarti agama selainnya adalah sesat. Maka sikap fanatik kepada islam merupakan kewajiban kita sebagai ummat Islam. 2. Selain Islam Adalah Kafir 1
Ini juga masuk bagian dari aqidah Islam. Yaitu meyakini bahwa setiap orang yang tidak beragama Islam adalah kafir, baik ia Yahudi, Nashrani, atau agama yang lainnya. Allah berfirman: Orang-orang kafir yaitu orang-orang ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata (Al Bayyinah: 1) Sesungguhnya orang-orang kafir, yaitu ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke dalam neraka jahanam; mereka kekal didalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk (Al Bayyinah: 6) Rasulullah pernah bersabda: Dari Abu Hurairah, dari Nabi, katanya: Demi Allah yang jiwa Muhammad berada ditangannya, setiap orang yang telah mendengar risalahku, baik ia Yahudi atau Nashrani, kemudian ia mati tanpa beriman dengan Risalahku itu, maka dia pasti masuk neraka.(riwayat Muslim,Kitab Al Iman) Allah telah mengkafirkan kaum ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) serta orang-orang musyrik. Dan ini tercantum dalam Al Qur an. Oleh karena itu maka barangsiapa yang tidak mengkafirkan Yahudi dan nashrani maka dia adalah kafir, karena ia tidak mau mengkafirkan orang yang telah Allah kafirkan. Sebagaimana kaidah syar iyah; Barangsiapa yang tidak mengkafirkan orang kafir, maka dia sendiri adalah kafir. 3. Risalah Muhammad Untuk semua makhluk Allah berfirman: Katakanlah (Wahai Muhammad): Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kamu semua (Al A raf: 158) Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk seluruh manusia (Saba : 28) Rasulullah telah bersabda: 2
Setiap nabi diutus secara khusus untuk kaumnya, dan aku diutus untuk seluruh manusia (Riwayat Bukhari 323, Muslim 851) Dalam hadits lain lebih dipertegas lagi: "Dari Abu Hurairah, dari Nabi, katanya: Demi Allah yang jiwa Muhammad berada ditangannya, setiap orang yang telah mendengar risalahku, baik ia Yahudi atau Nashrani, kemudian ia mati tanpa beriman dengan Risalahku itu, maka dia pasti masuk neraka.(riwayat Muslim,Kitab Al Iman) Imam Nawawi Rahimahullah dalam mensyarah hadits tersebut berkata; Adapun sabda beliau; Setiap orang yang telah mendengar risalahku, maksudnya orang yang hidup pada masaku dan masa sesudahku sampai hari kiamat. Semua wajib taat kepada beliau. Penyebutan Yahudi dan Nashrani disini hanyalah sebagai peringatan kepada selain mereka. Karena Yahudi dan Nashrani mempunyai kitab. Mereka saja yang mempunyai kitab harus tunduk kepada Rasulullah apalagi selain mereka yang tidak memiliki kitab suci (Al Minhaj Syarh shahih Muslim, 1/342) Dalil diatas telah sangat jelas, bahwa seluruh ummat manusia, apapun agamanya harus mengikuti agama yang dibawa Muhammad. Bila tidak maka ia termasuk orang kafir dan akan kekal di neraka. 4. Taurat Dan Injil Telah Dihapus Dengan Al Qur an Sebagai ummat Islam kita juga harus mengimani bahwa kitab Taurat dan Injil telah di mansukh oleh Al Qur an Al Karim. Karena kedua kitab tersebut sudah tidak otentik lagi. Telah mengalami perubahan dan pergantian dengan ditambah atau dikurangi. Sebagaimana telah dirterangkan Allah dalam beberapa ayat Al Qur an, seperti firman-nya: (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempattempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (Al Maaidah: 13) Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; Ini dari Allah (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dari perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan 3
kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan (Al Baqarah: 79) Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangkanya yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal itu bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan; Ia (yang dibaca itu) datang dari Allah, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berdusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui (Ali Imran: 78) Oleh karena itu, walaupun terdapat kebenaran dalam kitab-kitab tersebut, namun telah dihapus oleh al Qur an. Sedangkan yang lainnya telah dirubah atau diganti. Dalam sebuah hadits Shahih diriwayatkan bahwa Nabi marah ketika melihat Umar bin Khathab membawa lembaran-lembaran yang didalamnya terselip Taurat. Beliau bersabda: Apakah engkau dalam keraguan wahai putra Al Khathab? Bukankah aku datang membawa agama yang putih jernih? Demi jiwa Muhammad yang berada di tangan- Nya, seandainya Musa muncul kepada kalian, lalu kalian mengikutinya dan meninggalkan aku, niscaya kalian akan tersesat dari jalan yang lurus. Jika Musa hidup dan menjumpai kenabianku, niscaya dia akan mengikuti aku (Riwayat Ad Dharimi 436, dengan sanad shahih) 5. Bahaya Paham Pluralisme Selain bertabarakan dengan aqidah Islam dan dalil yang shahih, propaganda pluralisme agama adalah propaganda yang busuk dan penuh makar. Tujuan mereka adalah untuk mencampur adukan kebenaran dan kebathilan, menghancurkan Islam, serta menyeret kaum muslimin untuk murtad dari agamanya, atau minimal jauh dari agamanya sendiri. Allah berfirman: Mereka tiada henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup (Al Baqarah: 217) Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka) (An Nisaa :89) Dampak dari propaganda keji ini adalah mencampakan atau merancukan batas antara Islam dengan kekufuran, kebenaran dan kebathilan, kebaikan dan kemungkaran. Juga merusak pembatas antara kaum muslimin dan orang-orang kafir. Tiada lagi wala (loyalitas) danbara (berlepas diri), mematikan ruh jihad fi sabilillah dalam tubuh kaum muslimin, yang tujuan intinya adalah untuk melemahkan dan menghancurkan kaum muslimin. (Wallahu A lamu Bish Shawwab) 4
Kontribusi: Mas Heru Yulias Wibowo Redaktur Buletin Da wah An Nashihah Cikarang Baru, - Bekasi. Untuk berlangganan bulletin An Nashihah hubungi bag. Sirkulasi: Mas Arifin 08156094080 5