BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk persentase. Penelitian deskriptif menggambarkan kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, kesulitan belajar, dan Keterampilan Proses Sains (KPS). Secara

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran yang keliru terhadap definisi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di seluruh SMA Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Keterampilan berkomunikasi merupakan keterampilan untuk menyampaikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka diperlukan penjelaskan tentang istilah yang digunakan, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai profil capaian literasi sains siswa SMA di Garut berdasarkan kerangka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) meliputi tahapan define,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan dan membuktikan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

C. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan, penulis menyusun alur penelitian seperti pada Gambar 3.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang diambil yaitu ex post facto, dimana penelitian ini hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan asesmen alternatif untuk menilai karakter peduli

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini, maka penjelasan dari masing-masing definisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan berarti proses mengembangkan dari yang sederhana menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA YP Unila Bandar Lampung dengan kelas XI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah kegiatan praktikum pada

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kemampuan afektif yang dianalisis dalam penelitian ini adalah perilaku siswa

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan merencanakan percobaan merupakan salah satu keterampilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Profil merupakan suatu gambaran secara umum atau secara terperinci tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak terjadi salah pengertian dalam mengartikan judul yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

O 1 X O 2. Gambar 3.1 One Group Pretest-Posttest Design

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kemampuan kinerja adalah aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman dari judul yang dikemukakan, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan pendidikan (Educational Research and Development) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mind Map dalam penelitian ini digunakan sebagai tugas yang harus

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian dilaksanakan di beberapa lokasi di Kota Bandung. Pemilihan lokasi berdasarkan pada tempat pelaksanaan pendampingan pengembangan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri. Lokasi tersebut adalah kampus UPI Bandung dan tiga Sekolah Menengah Atas. SMA tersebut terdiri dari dua SMA Negeri dan satu SMA swasta. Meskipun sekolah swasta, sekolah ini mempunyai fasilitas laboratorium yang cukup lengkap. Subyek penelitian adalah lima orang guru biologi SMA Kota Bandung yang mengikuti kegiatan pendampingan pengembangan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri yang diselenggarakan oleh Dosen Jurusan Pendidikan Biologi UPI pada tahun 2012-2013. Kelima orang guru tersebut mengajar di sekolah yang berbeda, dua orang guru mengajar di SMA negeri, dan tiga orang guru mengajar di SMA swasta. Dalam penelitian ini masing-masing guru diberi kode, yaitu A, B, C, D, dan E. Empat orang guru memiliki pengalaman mengajar lebih lama dibandingkan guru E. Keempat orang guru tersebutpun memiliki pengalaman mengikuti pelatihan dan atau lokakarya lebih banyak dibandingkan guru E. Subyek penelitian diambil dari sebagian guru biologi SMA yang mengikuti kegiatan pendampingan tersebut. Penentuan subyek penelitian secara purposif (purposive sampling), yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu (Sugiyono, 2010). Pertimbangannya adalah guru-guru tersebut mendapat bimbingan untuk mengembangkan LKS inkuiri, sehingga penentuan guru-guru tersebut sebagai subyek penelitian akan sesuai dengan tujuan dari penelitian ini. Hal ini senada dengan pernyataan Fraenkel & Wallen (2006) bahwa di dalam penelitian kualitatif cenderung untuk memilih sampel purposif, yaitu memilih sampel yang diperkirakan dapat menghasilkan pemahaman terbaik dari apa yang mereka pelajari. Creswell (1994) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, tidak terlalu dibutuhkan pemilihan secara acak (random sampling) terhadap para

32 partisipan dan lokasi penelitian. Menurut McMillan & Schumacher (2001), ukuran sampel purposif diantara rentang 1 40 orang atau lebih. B. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dikarenakan dalam penelitian ini, data yang diperoleh dikumpulkan, disusun, dianalisis, diinterpretasi, dan ditriangulasikan untuk memperoleh gambaran tentang literasi sains guru biologi SMA dan penerapannya dalam proses mengembangkan LKS inkuiri. Penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan pada populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari (Sugiyono, 2010). Situasi sosial dalam penelitian ini adalah pendampingan pengembangan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri yang diikuti oleh guru-guru MGMP Biologi Kota dan Kabupaten Bandung. C. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang keliru, maka definisi operasional di dalam penelitian ini ditentukan sebagai berikut: 1. Literasi sains berdasarkan PISA 2006 adalah kemampuan menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasikan pertanyaan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dalam rangka memahami serta membuat keputusan berkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas manusia. Aspek literasi sains yang digali pada penelitian ini meliputi: aspek kompetensi, konten / pengetahuan, dan sikap. Pada penelitian ini konten dibatasi hanya pada konten biologi. Aspek kompetensi yang diukur terdiri dari tiga indikator, yaitu: mengidentifikasi isu-isu ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan menggunakan bukti ilmiah. Aspek sikap yang diukur adalah mendukung inkuiri ilmiah dan ketertarikan terhadap sains. Untuk menjaring literasi sains guru pada penelitian ini dilakukan tes pada awal kegiatan pendampingan pengembangan kegiatan laboratorium berbasis

33 inkuiri. Literasi sains guru dianalisis dari skor hasil tes soal literasi sains. Soal literasi sains diambil dari Take the Test: Sample Questions from OECD s PISA Assessment (OECD, 2009). Soal yang digunakan untuk penelitian ini khusus soal dengan konten Biologi yang disusun dan dialihbahasakan oleh Hadinugraha (2012). Aturan pemberian skor tiap butir soal mengikuti panduan skor yang digunakan oleh OECD (2009). 2. Proses mengembangkan LKS inkuiri merupakan tahapan yang dilakukan oleh guru untuk mengembangkan LKS inkuiri. Tahapan tersebut meliputi perencanaan dan uji coba. Untuk memperoleh gambaran aktifitas guru dalam proses tersebut dilakukan observasi dan studi dokumentasi. Hasil observasi dan studi dokumentasi menghasilkan skor berdasarkan rubrik penilaian proses mengembangkan LKS inkuiri. Rubrik tersebut berskala empat (nol sampai tiga) dimodifikasi oleh peneliti dari kategori pelaksanaan sains dari Reichel (2004). Rubrik ini memodifikasi antara kemampuan inkuiri dengan indikator pada aspek literasi sains. D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang dikembangkan untuk dapat menjaring data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah: 1. Soal-soal Literasi Sains konten pengetahuan Biologi Soal-soal literasi sains konten pengetahuan Biologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal-soal dari PISA yang diambil dari Take the Test: Sample Questions from OECD s PISA Assessment (OECD, 2009) yang disusun dan dialihbahasakan oleh Hadinugraha (2012), yang meliputi aspek: konten, kompetensi, dan sikap. Soal dari PISA ini digunakan untuk melihat ketercapaiaan tertinggi / terkuat dan terendah / terlemah guru biologi SMA terhadap aspek kompetensi ilmiah, sehingga dapat dibandingkan dengan ketercapaian siswa apakah sama atau tidak. Aspek konten / pengetahuan yang diambil adalah konten pengetahuan Biologi. Sikap sains yang terdapat pada soal-soal yang diambil meliputi dua aspek, yaitu: mendukung inkuiri ilmiah

34 No dan ketertarikan terhadap sains. Kompetensi meliputi: mengidentifikasi isuisu ilmiah, menjelaskan fenomena ilmiah, dan menggunakan bukti ilmiah. Sejumlah soal yang dipublikasikan oleh PISA memenuhi validitas logis. Kondisi validitas logis ini karena soal-soal dari PISA dipandang sudah mengikuti teori dan ketentuan yang ada (Arikunto, 2010). Soal dari PISA sudah teruji melalui pengalaman tes dan uji coba pada skala internasional. Hal ini menjadikan soal-soal dari PISA ini memenuhi validitas empiris (Arikunto, 2010). Soal PISA yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 45 butir soal kognitif untuk mengukur aspek kompetensi ilmiah dan 12 butir soal afektif yang digunakan untuk mengukur sikap. Soal pada aspek kompetensi ilmiah terbagi menjadi tiga macam, yaitu: 14 soal kompetensi mengidentifikasi isuisu ilmiah, 18 soal kompetensi menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan 13 soal kompetensi menggunakan bukti-bukti ilmiah. Soal untuk sikap terdiri dari dua macam, yaitu: tiga butir soal untuk mengukur sikap mendukung inkuiri ilmiah, dan sembilan butir soal untuk mengukur sikap ketertarikan siswa terhadap sains (Hadinugraha, 2012). Aspek yang Digali Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Literasi Sains Konten Biologi Indikator 1. Mengidentifikasi isuisu ilmiah Nomor Soal 1.1, 1.2, 4.2, 6.1, 6.2, 9.1, 9.2, 10.1, 11.2, 12.2, 13.1, 14.3, 14.4, 15.2 1 Kompetensi Ilmiah 2. Menjelaskan fenomena secara ilmiah 1.3, 2.3, 3.1, 3.2, 3.3, 4.1, 5.1, 5.2, 5.3, 7.2, 10.2, 11.1, 14.1, 14.2, 15.3, 16.1, 16.2, 16.3 3. Menggunakan bukti ilmiah 2.1, 2.2, 4.3, 4.4, 7.1, 8.1, 11.3, 12.1, 12.3, 13.2, 13.3, 15.1, 16.4 1. Mendukung inkuiri 3.4 2 Sikap Sains ilmiah 2. Ketertarikan terhadap 6.3, 12.4, 15.4 sains Jumlah total soal 49

35 Bentuk soal literasi sains yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan obyektif dan uraian. Pilihan obyektif terdiri dari dua macam, yaitu pilihan sederhana (simple multiple-choice) dengan empat alternatif jawaban (A, B, C, dan D) dan pilihan kompleks (complex multiple-choice) dengan jawaban ya atau tidak. Uraian terdiri dari dua macam, yaitu uraian tertutup yang menuntut jawaban singkat berupa kata atau kalimat dan uraian terbuka (close constructed response) yang menuntut jawaban berupa penjelasan. 2. Rubrik penilaian proses mengembangkan LKS Instrumen ini berupa rubrik berskala empat yang terdiri dari beberapa indikator untuk menilai proses guru biologi SMA dalam mengembangkan LKS biologi berbasis inkuiri. Rubrik berskala empat (nol sampai tiga) dimodifikasi oleh peneliti dari kategori pelaksanaan sains dari Reichel (2004). Rubrik tersebut memodifikasi antara indikator kemampuan inkuiri dengan indikator pada aspek literasi sains. Judgement rubrik dilakukan oleh ahli. Data yang diinterpretasikan menggunakan rubrik didapat dari data yang diperoleh menggunakan lembar observasi dan studi dokumentasi. Studi dokumentasi dilakukan pada tahapan perencanaan yang meliputi: analisis kurikulum, pemilihan tema, perancangan desain, dan perencanaan memunculkan kemampuan inkuiri. Lembar observasi berupa daftar check aktifitas guru dari tahapan pengembangan LKS inkuiri. Tahapan tersebut adalah tahapan uji coba yang terdiri dari: prosedur kerja, penggunaan alat dan bahan, penentuan pola perekaman data, penarikan kesimpulan, dan uji coba ulang. Tahap uji coba merupakan tahapan yang berisi aktifitas guru dalam mengujicobakan desain percobaannya di laboratorium sebelum desain percobaan tersebut dipakai dalam praktikum bersama siswa. Daftar check aktifitas tersebut merupakan aktifitas yang menunjukkan perpaduan antara kemampuan inkuiri dan literasi sains dalam mengembangkan LKS inkuiri. Pada lembar observasi, peneliti menggunakan daftar check yang dilengkapi dengan catatan deskriptif dan catatan reflektif. Catatan deskriptif merupakan deskripsi mengenai subjek penelitian, rekonstruksi dialog, deskripsi mengenai setting fisik, catatan

36 tentang peristiwa dan aktivitas tertentu. Sedangkan catatan reflektif merupakan pengetahuan pribadi peneliti yang meliputi: spekulasi, perasaan, masalah, gagasan, dugaan, kesan, dan prasangka. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi dan Studi Dokumentasi No Tahap Aspek yang diungkap 1 Perencanaan a. Analisis kurikulum b. Pemilihan tema c. Perancangan desain d. Perencanaan memunculkan kemampuan inkuiri Deskripsi dalam kaitannya dengan Literasi Sains a. Kesesuaian materi yang dipilih dengan SK, KD, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran Khusus b. Dimensi konteks dan konten dari tema yang dipilih dan kaitannya dengan: 1) Kehidupan umum personal, sosial, global meliputi bidang kesehatan, SDA, lingkungan, bencana, ataupun batas negara 2) Mengidentifikasi isu-isu ilmiah 3) Ketertarikan terhadap sains berupa kemauan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan ilmiah dan kemampuan menggunakan sejumlah sumber dan metode c. Rancangan desain percobaan yang meliputi: masalah, hipotesis, variabel, langkah kerja, teknik pengumpulan data (kuantitatif, kualitatif) dan kaitannya dengan: 1) Mengenali fitur kunci penyelidikan ilmiah 2) Menerapkan pengetahuan sains dalam situasi tertentu 3) Menafsirkan fenomena secara ilmiah dan memprediksi perubahan 4) Mengidentifikasi deskripsi, penjelasan dan prediksi yang tepat 5) Menginterpretasikan bukti ilmiah 6) Peran ilmu berbasis teknologi (memecahkan masalah, membuat desain dan melakukan investigasi) 7) Memahami hubungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi (teknologi berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan) d. Pemilihan masalah yang dapat digali melalui inkuiri dan kaitannya dengan: 1) Menyadari masalah yang mungkin untuk diselidiki secara ilmiah 2) Sikap dalam mengatasi kesulitan untuk memecahkan masalah secara ilmiah

37 No Tahap Aspek yang diungkap 2 Uji coba a. Prosedur kerja b. Alat dan bahan c. Penentuan pola perekaman data d. Kesimpulan e. Uji coba ulang Deskripsi dalam kaitannya dengan Literasi Sains a. Runutan langkah kerja yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan kaitannya dengan: 1) Mengenali fitur kunci dari penyelidikan ilmiah 2) Menerapkan pengetahuan sains dalam situasi tertentu 3) Memahami peran ilmu berbasis teknologi (memecahkan masalah, membantu manusia memenuhi kebutuhan dan keinginan, desain dan melakukan investigasi) 4) Mengerjakan tugas sains secara efektif b. Penggunaan alat dan bahan untuk setiap langkah pelaksanaan percobaan dan kaitannya dengan: 1) Sikap tanggung jawab terhadap sumber daya alam dan lingkungan 2) Memahami hubungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi (teknologi berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan) 3) Menggunakan bukti ilmiah c. Penentuan pola perekaman data selama uji coba dan kaitannya dengan: 1) Menerapkan pengetahuan sains 2) Menggambarkan atau menafsirkan fenomena secara ilmiah dan memprediksi perubahan 3) Menunjukkan kekuatan kemampuan ilmiah 4) Menunjukkan kemauan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan ilmiah dan kemampuan menggunakan sejumlah sumber dan metode d. Cara menarik kesimpulan dan kaitannya dengan: 1) Menginterpretasikan bukti ilmiah 2) Memahami kebutuhan logika dan proses yang hati-hati dalam menggambarkan kesimpulan e. Pengulangan uji coba dan kaitannya dengan: 1) Menggunakan bukti ilmiah 2) Mengatasi kesulitan untuk memecahkan masalah secara ilmiah 3) Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi terhadap sains dengan usaha yang keras dan isu-isu terkait sains 4) Sikap tanggung jawab terhadap sumber

38 No Tahap Aspek yang diungkap 3. Lembar angket No 1 2 Deskripsi dalam kaitannya dengan Literasi Sains daya alam dan lingkungan Lembar angket ini berupa sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan literasi sains dan aktifitas guru biologi SMA dalam mengembangkan LKS inkuiri. Angket terdiri dari pertanyaan dengan alternatif jawaban ya dan tidak yang disertai dengan alasan atau penjelasan dari guru. Aspek yang Digali Dimensi konteks Kompetensi Ilmiah 3 Sikap Sains Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Indikator Nomor Soal Perencanaan Uji coba Berkaitan dengan kehidupan secara umum 1 1. Mengidentifikasi isu-isu ilmiah 2-4 2. Menjelaskan fenomena secara 9 6, 8, 10 ilmiah 3. Menggunakan bukti ilmiah 11 1. Mendukung inkuiri ilmiah 12 2. Ketertarikan terhadap sains 5 3. Percaya diri sebagai pembelajar 7 sains 4. Tanggung jawab terhadap 13 sumber daya alam dan lingkungan Jumlah total soal 13 5. Lembar Wawancara Lembar wawancara berupa sejumlah pertanyaan tentang pengalaman guru dalam mengembangkan LKS dan melaksanakan pembelajaran berbasis inkuiri. 6. Catatan Lapangan Catatan lapangan merupakan tulisan peneliti terhadap apa yang dilihat dan didengar selama mengumpulkan data penelitian. Catatan ini merupakan catatan faktual dari aktifitas guru dalam mengembangkan LKS inkuiri. Catatan lapangan merupakan data pelengkap untuk menganalisis data yang diperoleh. Catatan lapangan dilengkapi dengan adanya rekaman video. Catatan lapangan juga digunakan ketika guru melakukan presentasi dan diskusi yang dilakukan bersama fasilitator dan sesama guru yang mengikuti

39 pendampingan pengembangan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri. Presentasi dilihat dari segi media, bahasa, sistematika, dan ilustrasi / gambar yang digunakan. Diskusi meliputi diskusi dengan fasilitator dan sesama guru, dilihat dari isi diskusi dan sikap-sikap yang dapat dilihat. E. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan, yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengambilan kesimpulan. a. Tahap persiapan 1) Menentukan dan merumuskan masalah 2) Studi literatur dan kepustakaan mengenai masalah yang diteliti 3) Membuat proposal penelitian dengan bimbingan dosen pembimbing 4) Melaksanakan seminar proposal 5) Perbaikan proposal penelitian dengan bimbingan dosen 6) Menyusun instrumen penelitian 7) Mengajukan judgement instrumen pada beberapa dosen ahli di jurusan pendidikan Biologi UPI b. Tahap pelaksanaan 1) Membagikan soal literasi sains konten pengetahuan biologi kepada guru 2) Melakukan observasi dan studi dokumentasi terhadap proses pengembangan LKS inkuiri oleh guru 3) Melakukan penilaian terhadap proses mengembangkan LKS oleh guru 4) Meminta guru mengisi angket tentang penerapan literasi sains dalam proses mengembangkan LKS inkuiri 5) Melakukan wawancara pada guru tentang proses pengembangan LKS inkuiri dan pengalaman sebelumnya dalam membuat LKS c. Tahap pengambilan kesimpulan 1) Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian 2) Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian 3) Menarik kesimpulan

40 4) Menyusun laporan F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tiga macam cara yaitu melalui tes, observasi, dan studi dokumentasi. Dalam pengumpulan data ini terlebih dahulu menentukan jenis data, kemudian teknik pengumpulan data, instrumen yang digunakan, dan sumber data. Teknik pengumpulan data tersebut secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini. Tabel. 3.4 Teknik Pengumpulan Data No. Jenis Data 1 Informasi mengenai literasi sains guru pada konten pengetahuan biologi 2 Informasi mengenai proses guru dalam mengembangkan LKS inkuiri pada tahapan perencanaan 3 Informasi mengenai proses guru dalam mengembangkan LKS inkuiri pada tahapan uji coba 4. Informasi mengenai literasi sains guru dalam proses mengembangkan LKS inkuiri dan tanggapan guru terhadap kegiatan tersebut 5 Informasi mengenai literasi sains guru dan pengalamannya dalam membuat LKS dan dalam pembelajaran 6 Catatan hal- hal penting yang terjadi selama penelitian Teknik Pengumpulan Testing Studi dokumentasi Observasi Instrumen Soal literasi sains konten pengetahuan biologi dari PISA berbentuk uraian dan pilihan obyektif Rubrik penilaian proses guru dalam mengembangkan LKS inkuiri Rubrik penilaian proses guru dalam mengembangkan LKS inkuiri Sumber Data Guru Guru Guru Kuisioner Lembar angket Guru Wawancara Pedoman wawancara Guru Dokumentasi Catatan lapangan Fasilitator, sekolah, guru G. Analisis Data

41 Data yang diperoleh dari setiap sumber data ditriangulasi untuk menghasilkan kesimpulan yang bersifat kuat. Menganalisa data sebuah penelitian kualitatif pada dasarnya mensintesis informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai macam sumber (seperti dari, pengamatan, wawancara, dokumen) ke dalam sebuah deskripsi koheren tentang apa yang telah diamati atau yang tidak ditemukan. Data berupa statistik, seperti persentase, dapat dihitung jika dibutuhkan untuk memperjelas rincian spesifik tentang fenomena dalam penyelidikan (Fraenkel & Wallen, 2006). Data yang terkumpul setelah dianalisis kemudian diinterprestasikan atau ditafsirkan dan dideskripsikan agar kesimpulankesimpulan penting dapat ditangkap. 1. Analisis data hasil tes Literasi Sains Data berupa skor hasil tes literasi sains dari masing-masing guru biologi SMA. Skor tersebut dianalisis secara deskriptif dari setiap indikatornya pada setiap aspek literasi sains. Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana literasi sains konten biologi guru biologi SMA dalam pendampingan pengembangan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri. Pendeskripsian literasi sains dilakukan pada setiap individu yang mengikuti pendampingan tersebut, dan juga akan dideskripsikan secara total dari seluruh guru. Setiap soal pilihan memiliki jawaban benar yang bernilai skor 2 (dua), dan jawaban salah yang bernilai skor 0 (nol). Soal yang menuntut jawaban berupa uraian akan memungkinkan terdapat jawaban benar dan lengkap (benar penuh), jawaban benar namun tidak lengkap (setengah benar), dan jawaban yang salah. Jawaban benar dan lengkap akan mendapat skor 2 (dua), jawaban setengah benar mendapat skor 1 (satu), dan jawaban yang salah akan mendapat skor salah yaitu 0 (nol). Pada soal yang digunakan dalam penelitian ini terdapat tujuh butir soal yang memungkinkan mendapat skor setengah benar, yaitu soal nomor 2.2, 4.1, 8.1, 9.1, 9.2, 13.3, dan 16.2. Kunci jawaban diambil dari Take the Test: Sample Questions from OECD s PISA Assessment (OECD, 2009). Pengolahan skor hasil tes literasi sains guru dilakukan sebagai berikut: a. Skor literasi sains dari setiap guru merupakan jumlah total skor dari semua soal kognitif. Jumlah skor maksimal yang mungkin dicapai oleh guru adalah

42 90, yang didapat dari mengalikan jumlah soal kognitif dengan skor dua ( 45 x 2 = 90 ). Setiap butir soal dianggap setara. b. Capaian literasi sains dihitung dengan cara membagi skor total yang didapat guru dengan skor maksimal dan dikalikan dengan 100%. c. Membuat penafsiran persentase berdasarkan hasil perhitungan di atas. Penafsiran dilakukan berdasarkan kategori yang disusun Purwanto (2009) sebagai berikut: Tabel 3.5 Kategori Persentase Persentase Predikat 86 100 % Sangat Baik 75 85 % Baik 60 75 % Cukup 55 59 % Kurang 54 % Kurang Sekali Pada soal sikap, dibuat skala sikap rentang 4 1. Sangat Setuju dan Sangat Tertarik: 4, Setuju dan Tertarik: 3, Tidak Setuju dan Cukup Tertarik: 2, Sangat Tidak Setuju dan Tidak Tertarik: 1. 2. Analisis data hasil penerapan literasi sains dalam proses mengembangkan LKS Data hasil penerapan literasi sains dalam proses mengembangkan LKS inkuiri dianalisis dari rubrik yang memuat kategori proses mengembangkan LKS inkuiri. Analisis yang dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Melakukan penskoran pada semua aspek proses guru dalam mengembangkan LKS inkuiri dengan menggunakan rubrik penilaian proses mengembangkan LKS inkuiri. b. Menghitung persentase menggunakan rumus Purwanto (2009), yaitu: NP = R SM x 100% Keterangan: NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan

43 R = Skor mentah yang diperoleh SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap 3. Analisis data angket Analisis angket dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, kemudian interpretasinya dilakukan berdasarkan hasil perhitungan persentase dari alternatif jawaban yang diungkapkan subyek penelitian. Nilai persentase didapatkan dengan menggunakan rumus: Jumlah guru yang menjawab ya/tidak pada setiap item Persentase jawaban guru = x 100% Jumlah seluruh guru (Koentjaraningrat, 1990; Suhartini, 2007) Selanjutnya, hasil perhitungan di atas diinterpretasikan dengan cara membuat kategori untuk setiap kriteria berdasarkan tabel yang disusun menurut Koentjaraningrat (1990) sebagai berikut: Tabel 3.6 Kategori untuk setiap Kriteria Persentase Kategori 0% Tidak ada 1%-25% Sebagian kecil 26%-49% Hampir separuhnya 50% Separuhnya 51%-75% Sebagian besar 76%-99% Hampir seluruhnya 100% Seluruhnya 4. Analisis data wawancara Hasil wawancara diolah dengan cara direkapitulasi, kemudian secara keseluruhan diinterpretasi sebagai keterangan pelengkap untuk interpretasi data penelitian secara umum. Deskripsi tersebut diarahkan untuk mendapat gambaran utuh proses guru dalam mengembangkan LKS inkuiri.

44 H. Alur Penelitian Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Kajian literatur tentang Literasi Sains dan LKS Pendampingan Pengembangan Kegiatan Laboratorium Berbasis Tes Literasi Sains Guru mengembangkan LKS Observasi dan studi dokumentasi terhadap proses guru mengembangkan LKS Penilaian terhadap proses mengembangkan LKS menggunakan rubrik penilaian Angket dan Wawancara Pengolahan dan Analisis Data Penarikan Kesimpulan Pelaporan

45 Gambar 3.1 Alur Penelitian