Desain dan Karakterisasi Penggunaan Sensor Efek Hall UGN3503 untuk Mengukur Arus Listrik pada Kumparan Leybold P6271 Secara Non Destruktif

dokumen-dokumen yang mirip
DESAIN DAN KARAKTERISASI PENGGUNAAN SENSOR EFEK HALL UGN3503 UNTUK MENGUKUR ARUS LISTRIK PADA KUMPARAN LEYBOLD P6271 SECARA NON DESTRUKTIF.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki kemampuan berpikir yang terus berkembang. Seiring

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

ALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

Alat Ukur Massa Menggunakan Flexiforce Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

PEMBUATAN ALAT UKUR MEDAN MAGNET PADA KUMPARAN BERARUS MENGGUNAKAN SENSOR MAGNETIK UGN 3503 BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

KARYA TULIS ILMIAH MENGUKLUR TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

APLIKASI SENSOR UGN3505 SEBAGAI PENDETEKSI MEDAN MAGNET

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PENGUKUR MASSA MENGGUNAKAN LOADCELL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

Gambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

Komputerisasi Alat Ukur V-R Meter untuk Karakterisasi Sensor Gas Terkalibrasi NI DAQ BNC-2110

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN ARUS BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

II. TINJAUAN PUSTAKA. magnet batang, daya tarik terbesar terdapat pada ujung-ujung magnet tersebut. Bagian magnet

PEMBUATAN ALAT UKUR KUAT MEDAN MAGNET INDUKSI BERBASIS KOMPUTER. Elni Gusrini *1, Lazuardi U 2, Rahmondia N.Setiadi 2.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

Karakterisasi Sensor Magnetik Efek Hall UGN3503 Terhadap Sumber Magnet dan Implementasinya pada Pengukuran Massa

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAN PERANGKAT SENSOR SUHU DAN CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ALKOHOL METER BERBASIS AVR ATMEGA Laporan Tugas Akhir. Oleh: Nadya Sukma Dewantie J0D006019

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB 3 PERANCANGAN. Skema sistem lup tertutup dari alat yang dirancang digambarkan pada Gambar 3.1.

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

SISTEM SORTING BARANG BERDASARKAN KETINGGIAN BARANG MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Rancang Bangun Alat Ukur Arus Menggunakan Transformator Arus Berbasis Mikrokontroler Atmega32

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. dengan arus yang sedang hingga besar, puluhan Ampere. Wattmeter adalah instrument atau alat pengukuran daya listrik

KARAKTERISASI SENSOR HALL EFFECT SEBAGAI SENSOR MAGNETIK PADA PROTOTIPE PENJELAJAH PENGUKUR MEDAN MAGNET DENGAN SISTEM KENDALI ANDROID

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

INSTRUMENTASI PENGUKURAN BERAT BADAN DAN LINGKAR KEPALA BAYI BERBASIS ATMEGA16 KARYA ILMIAH

RANCANG BANGUN MANOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8. Dedi Supriadi D

Pemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP

Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Telah direalisasikan alat pendeteksi logam yang terbuat dari induktor

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III. Perencanaan Alat

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR MOTOR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 DAN ANTARMUKA SERIAL KOMPUTER TUGAS AKHIR

DESIGN SIMULATOR FRESH WATER TANK DI PLTU DENGAN WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN KONVERTER TEKANAN KE MASSA PADA TABUNG GAS LPG MENGGUNAKAN SENSOR MPX SECARA DIGITAL

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium teknik digital) dan

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

BAB III PERANCANGAN ALAT

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (2016), Hal ISSN :

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. model dulu atau sering di sebut dengan analog masih menggunakan putaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

BAB III METODOLOGI PENULISAN

PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM KONTROL DAN MONITORING PEMBATAS DAYA LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR

ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

Rancang Bangun Intrumentasi Pengukur Kecepatan Arus Air Berdasarkan Sistem Kerja Baling-Baling

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN ZAT CAIR BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN PENAMPIL LCD

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata

Transkripsi:

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol.01, No. 02, Juli 2013 Desain dan Karakterisasi Penggunaan Sensor Efek Hall UGN3503 untuk Mengukur Arus Listrik pada Kumparan Leybold P6271 Secara Non Destruktif Johan Wahyudi, Gurum Ahmad Pauzi dan Warsito Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung Jl.Prof Dr. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung 35145 Email: warsito@unila.ac.id Diterima (2 Februari 2013), direvisi (20 Februari 2013) Abstarct. Hall effect is a deflection of electricity phenomena (electrons) in the conductor plate because of the magnetic fields effect. UGN3503 is a sensor with Hall effect principle, In this study UGN3503 sensor used to measure the electric current in the coil Leybold P6271 with non destructive method. Microcontroller processing results is an electric current measured by system and displayed on a LCD 20x4 in Amperes. Research data were taken 40 times with variations of the electric current ranging from 1 Amperes to 4,9 Amperes. calculated based on these data the average error that occurred in the measurement gauge amounted to 1,44%. Keywords: Hall Effect, UGN3503, ATMega8535. Abstrak. Efek Hall merupakan suatu peristiwa berbeloknya aliran listrik (elektron) dalam pelat konduktor karena pengaruh medan magnet, UGN3503 merupakan salah satu sensor yang bekerja dengan prinsip Efek Hall. Dalam penelitian ini sensor UGN3503 dimanfaatkan untuk mengukur arus listrik pada kumparan Leybold P6271 secara non destruktif (tidak merusak). Hasil pengolahan mikrokontroller tersebut berupa nilai arus listrik yang terukur oleh sistem dan ditampilkan pada LCD 20x4 dalam satuan Ampere. Pengambilan data penelitian dilakukan sebanyak 40 kali dengan arus listrik yang variasikan mulai dari 1 Ampere sampai 4,9 Ampere, berdasarkan data tersebut dihitung kesalahan rata-rata hasil pengukuran yang terjadi pada alat ukur adalah sebesar 1,44 %. Kata kunci: Efek Hall, UGN3503, ATMega8535. PENDAHULUAN Untuk mengukur besarnya arus listrik pada suatu rangkaian umumnya menggunakan amperemeter, amperemeter tersebut dipasang secara seri atau dengan cara memotong rangkaian dangan beban. Artinya penggunaan amperemeter bersifat destruktif (merusak) karena rangkaian menjadi terganggu dan terbebani oleh ------------------------------ *Coresponding author: E-mail: warsito@unila.ac.id hambatan dalam Amperemeter itu sendiri. Cara lain yang dapat digunakan untuk mengukur arus listrik pada sebuah konduktor adalah dengan menggunakan hukum ohm yaitu V=I R. Dengan memasang voltmeter secara paraller kita dapat mengetahui besarnya tegangan (V). Namun untuk mengukur besarnya arus listrik (I) harus diketahui besarnya hambatan (R) pada konduktor yang akan diukur. Artinya cara ini menjadi tidak praktis ketika nilai hambatan tidak diketahui. Penelitian ini merupakan salah 185

Johan Wahyudi dkk: Desain dan Karakterisasi Penggunaan Sensor Efek Hall UGN3503 untuk Mengukur Arus Listrik pada Kumparan Leybold P6271 Secara Non Destruktif satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai karakterisasi sensor Efek Hall UGN3503 dan cara memanfaatkanya untuk membuat sebuah alat ukur arus listrik secara non destruktif (tidak merusak). Sensor ini dapat merespon medan magnet yang berada di sekitarnya, baik yang statis maupun yang berubahubah. Sensor tersebut digunakan untuk mengukur arus listrik yang mengalir pada sebuah kumparan melalui medan magnet yang ditimbulkanya. Besarnya medan magnet akan mempengaruhi nilai tegangan yang dihasilkan, semakin besar medan magnet maka semakin besar pula perubahan tegangan yang dihasilkan. Tegangan tersebut selanjutnya akan dikonversi menjadi arus listrik dengan bantuan mikrokontroller melalui port ADC dan ditampilkan menggunakan LCD melalui port D. Sifat kemagnetan suatu benda digolongkan menjadi dua golongan yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik yaitu bendabenda yang dapat ditarik oleh magnet sedangkan benda nonmagnetik yaitu benda-benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Di dalam percobaan yang lebih teliti diperoleh penggolongan benda yang terdiri atas ferromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik. Ferromagnetik adalah benda yang ditarik kuat oleh magnet dan paramagnetik adalah benda yang ditarik lemah oleh magnet sedangkan diamagnetik adalah benda yang tidak dipengaruhi oleh magnet, contoh benda ferromagnetik antara lain besi, baja, nikel, kobalt dan berbagai logam campuran yang lain. Sedangkan contoh benda diamagnetik adalah bismut dan timah, aluminium, serta stainless (Ganawati, 2012). Medan magnet ialah suatu daerah yang masih dipengaruhi oleh magnet. Semakin jauh kita berada dari magnet, semakin cepat gaya magnet tersebut menghilang. Dengan kata lain berbanding terbalik dengan kuadrat dari jaraknya. Untuk menyatakan adanya medan magnet selalu bergantung pada garis gaya. Semakin rapat garis gaya ini berarti semakin besar medan magnetnya (Daryanto, 2004). Medan magnet, medan listrik dan medan elektromegnetik terjadi karena pergerakan arus listrik, sedangkan listrik statis hanya menghasilkan medan listrik. Selain itu, perubahan medan magnet juga dapat menghasilkan medan listrik. Medan magnet yang bergerak dapat menginduksi arus listrik bolak-balik (AC) dan sebaliknya arus listrik ini juga dapat menghasilkan medan magnet. Interaksi antara medan magnet dan medan listrik tersebut menghasilkan medan elektromagnetik. Medan elektromagnetik dihasilkan oleh medan listrik dan medan magnet. Medan elektrokmagnetik dapat dihasilkan dari arus bolak-balik (AC). Medan listrik dihasilkan oleh muatan listrik yang muncul ketika potensial listrik muncul dan menginduksi arus listrik. Medan listrik berasal dari tegangan listrik dan dapat dihasilkan walaupun tidak terdapat tidak ada aliran listrik sehingga medan listrik tetap ada walaupun listrik dalam keadaan mati. Kekuatan medan listrik diukur berdasarkan satuan volt per ampere. Kekuatan medan listrik semakin lemah bila semakin jauh dari sumbernya dan kebanyakan material bangunan dapat menahan medan listrik dalam kekuatan tertentu. (Cheria, 2009). METODE PENELITIAN Penelitian ini membuat desain rangkaian sensor menggunakan Software Proteus dan merelealisasikan desain 186

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol.01, No. 02, Juli 2013 tersebut, membuat rangkaian minimum mikrokontroller ATMega8535, membuat rangkaian display menggunakan LCD LM004L 20x4 untuk menampilkan data hasil pengolahan mikrokontroller, mengisi tabel penelitian dan membuat grafik kalibrasi serta membuat program menggunakan Sofware Basic Compiler untuk memprogram mikrokontroller. Langkah kerja dari program tersebut dapat dapat dilihat pada Gambar 1. Sensor UGN3503 ini berguna untuk mendeteksi keberadaan medan magnet yang ditimbulkan oleh kumparan tersebut. Karena data yang diambil oleh sensor masih berupa tegangan (data analog), maka selanjutnya data tegangan tersebut dikirim ke mikrokontroller melalui port ADC (analog to Digital Converter) dan diolah menjadi data digital oleh mikrokontroler. Hasil pengolahan dan perhitungan dari mikrokontroller tersebut kemudian ditampilkan oleh LCD. Catu daya yang sudah selesai dibuat dihubungkan ke sumber tegangan 220 VAC, dan keluaran catu daya tersebut diukur menggunakan multimeter. Keluaran yang diharapkan dari catu daya ini adalah sebesar 4,5 VDC sampai 6 VDC. Sensor diuji untuk mendeteksi medan magnet pada magnet permanen seperti pada Gambar 2. Magnet yang digunakan adalah magnet batang berbentuk persegi panjang dengan spesifikasi panjang 4,5 cm, lebar 2 cm dan tinggi 1 cm. Hasil pengujian sensor terhadap magnet permanen dapat dilihat pada Tabel 1. Rangkaian mikrokontroller diuji dengan menggunakan sebuah program sederhana yang digunakan untuk menyalakan led. Kaki positif led dihubungkan ke mikrokontroller port C.1 sedangkan kaki negatif led dihubungkan ke ground. Pengujian rangkaian display dilakukan dengan menghubungkan Pin LCD 20x4 (20 kolom 4 baris) ke port D mikrokontroller. Gambar 2. Pengujian Sensor Terhadap Magnet Permanen Tabel 1. Keluaran sensor UGN3503 Gambar 1. Diagram alir perangkat lunak HASIL DAN PEMBAHASAN Jarak (cm) Keluaran Sensor (Volt) 1 2 3 4 5 0 4,08 4,10 4,08 4,08 4,09 1 3,12 3,12 3,09 3,11 3,12 2 2,77 2,76 2,78 2,77 2,78 3 2,63 2,59 2,63 2,61 2,62 4 2,54 2,53 2,53 2,54 2,53 5 2,48 2,47 2,48 2,48 2,47 187

Johan Wahyudi dkk: Desain dan Karakterisasi Penggunaan Sensor Efek Hall UGN3503 untuk Mengukur Arus Listrik pada Kumparan Leybold P6271 Secara Non Destruktif Gambar 3. Posisi sensor dan kumparan saat karakterisasi Setelah semua pin terhubung lalu mikrokontroller yang sudah diprogram sebelumnya dihubungkan ke catu daya 4,91 VDC, dan hasilnya adalah LCD tersebut mampu menampilkan karakter sesuai dengan program yang yang dimasukkan ke dalam mikrokontroller. Gambar 4. Grafik hubungan V terhadap B sensor UGN3503 Karakterisasi dilakukan untuk mengetahui respon sensor UGN3503 terhadap medan magnet. Sensor tersebut digunakan untuk mendeteksi medan magnet pada kumparan Leybold P6271 yang dialiri arus listrik menggunakan power supply. Besarnya arus listrik divariasikan mulai dari 0 sampai 6,9 Ampere. Posisi sensor dan kumparan pada saat melakukan karakterisasi tampak seperti pada Gambar 3. Sedangkan Hasil karakterisasi sensor UGN3503 dapat dilihat seperti pada Gambar 4. Pengambilan data kalibrasi dilakukan sebanyak 33 kali dengan variasi arus listrik mulai dari 0 Ampere sampai 6,4 Ampere. Posisi peralatan pada saat melakukan kalibrasi disusun seperti pada Gambar 5. Dari hasil kalibrasi diperoleh dua buah tabel kalibrasi seperti pada Gambar 6 dan Gambar 7. Dari Gambar 6 diperoleh persamaan y = 0.296x 182.9, dimana y adalah medan magnet yang terukur oleh Teslameter dan x adalah tegangan dari sensor yang terbaca oleh port ADC. Pada Gambar 7 merupakan grafik hubungan antara medan magnet (B) terhadap arus listrik (I), dari grafik tersebut diperoleh persamaan y = 0.045x 0.519, dimana y adalah arus listrik yang terbaca oleh Amperemeter power supply dan x adalah medan magnet yang terukur oleh Teslameter. Setelah proses kalibrasi alat selesai dilakukan, maka langkah berikutnya yaitu proses pegambilan data akhir penelitian. Gambar 5. Susunan alat pada saat pengambilan data kalibrasi Gambar 6. Grafik hubungan ADC terhadap B sensor UGN3503 188

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol.01, No. 02, Juli 2013 Gambar 7. Grafik Hubungan B terhadap I sensor UGN3503 Pada bagian ini alat digunakan untuk mengukur arus listrik pada kumparan Leybold P6271 dan ditampilakan menggunakan LCD. Arus listrik yang terukur oleh sistem pada alat ini merupakan hasil konversi tegangan sensor terhadap medan magnet. Selain arus listrik, besarnya medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan juga diukur menggunakan Teslameter. Pengambilan data dilakukan sebanyak 40 kali dengan variasi arus listrik mulai dari 1 Ampere sampai 4,9 Ampere. Selanjutnya hasil pengukuran arus listrik oleh sistem pada alat dicatat dan dibandingkan dengan arus listrik yang terbaca oleh Amperemeter internal power supply. Data hasil pengukuran arus listrik menggunakan sensor UGN3503 dapat dilihat pada Tabel 6. Dari hasil pengujian dihitung persentasi kesalahan rata-rata sistem pada alat adalah sebesar 1,44 %. KESIMPULAN Pengambilan data hasil penelitian dilakukan sebanyak 40 kali dan didapatkan kesalahan rata-rata sebesar 1,44 %, sensor UGN3503 yang digunakan dalam penelitian ini hanya dapat merespon medan magnet sebesar 10,1 mt sampai 156,9 mt, sistem pada alat bekerja dengan baik ketika medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan Leybold P6271 sebesar 26,7 mt sampai 109,1 mt, alat ini hanya dapat digunakan untuk mengukur arus listrik sebesar 1 Ampere sampai 4,9 Ampere dan output sensor UGN3503 dalam penelitian ini adalah sebesar 2,48 Volt dengan input sebesar 4,91 Volt tanpa pengaruh medan magnet. Dalam menggunakan sensor UGN3503, perlu diperhatikan beberapa hal yaitu tegangan input yang digunakan pada sensor sebaiknya sebesar 5 Volt dengan output sebesar 2,5 Volt tanpa pengaruh medan magnet, memastikan tempat penelitian benar-benar steril dari medan magnet menggunakan Teslameter sebelum melakukan karakterisasi dan kalibrasi, jika membutuhkan penguat sinyal sebaiknya menggunakan Op-Amp yang tidak mudah terpengaruh oleh perubahan tegangan dan suhu. DAFTAR PUSTAKA Arifin. (2007). Pembuatan alat Ukur Medan Magnet Pada Kumparan Berarus Menggunakan Sensor Magnetik ugn 3503 Berbasis Mikrokontroler At89s5. (Tugas Akhir). Universitas Diponegoro. Semarang. Atmel. (1997). Flash Microcontroler Architestural Overview. Atmel Inc. (http://www.atmel.com).usa. Cheria, V. (2009). Pengaruh Pemajanan Elektromagnet Extremely Low Frequency Secara Kontinu Terhadap Perubahan Siklus Entrus Mencit (Mus Musculus L) Strain Swiss Webster. Program Studi Kedokteran Umum S1. Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia. Jakarta. Christianny Maya EN. (2006). Study Hall Effect Sensor Untuk Amperemeter. 189

Johan Wahyudi dkk: Desain dan Karakterisasi Penggunaan Sensor Efek Hall UGN3503 untuk Mengukur Arus Listrik pada Kumparan Leybold P6271 Secara Non Destruktif Jurusan Teknik Elektro. Fakultas Teknologi Industri. (Tugas Akhir) Universitas Kristen Petra. Surabaya. Daryanto. 2004. Pengetahuan Teknik Elektronika. Bumi Aksara. Jakarta. Halaman 162-163. Datasheet AVR 8535.(2012) (http://www.alldatasheet.com/view.jsp?se archword=atmega8535) waktu akses 10 januari 2012 22:47:19 Delta-electronic. (2012). Sistem mikrokontroller. (http://delta electronic.com/article/?cat=52) waktu akses 19 Januari 2012 14:21:05. Eko, P Afgianto. (2004). Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55 Teori dan Aplikasi. Gava Media. Halaman 69-70. Fatmawati, M. (2009). Perancangan dan Pembuatan Detektor Medan Magnet Menggunakan Sensor UGN3503 Berbasis PC. Fakultas Sains & Teknologi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang. Ganawati, D. (2012). Kemagnetan. (http://www.crayonpedia.org/mw/kemagn etan_9.2_dewi_ganawati.html) waktu akses 19 Januari 2012 12:43:23. Rohman, Yanuar, Budikarso Anang, Haryadi Amran D. (2011). Rancang Bangun Sistem Pengukuran Arus Berbasis Mikrokontroller ATMega85351. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Jurusan Teknik Telekomunikasi. ITS. Surabaya. Suryatmo F. (1995). Teknik Listrik Arus Searah. Bumi Aksara. Jakarta. Halaman 116-120. Suryono, Riyanti Agus, Jatmiko Endro Suseno. (2009). Karakterisasi Sensor Magnetik Efek Hall UGN3503 Terhadap Sumber Magnet dan Implementasinya pada Pengukuran Massa. Laboratorium Instrumentasi dan Elektronika. Jurusan Fisika FMIPA UNDIP. Semarang. Tim Lab. Mikroprosesor. (2007). Pemrograman Mikrokontroler AT89S51 dengan C/C++ dan Assembler. Andi. Halaman 160-179. Yulastri. (2009). Aplikasi Sensor UGN3503 Sebagai Pendeteksi Medan Magnet. Staf Pengajar Elektro. Politeknik Negeri Padang. Padang. 190