BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dan melakukan tindak lanjut hasil pembelajaran. Guru adalah pemeran utama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berkualitas. Dalam menciptakan SDM yang berkualitas tidak terlepas

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berdasarkan undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing,

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. yang kreatif, mandiri dan professional dibidangnya masing-masing, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah pendidikan sudah tidak asing lagi bagi manusia, Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sely Lamtiur, 2014 Model kantin kejujuran bagi pengembangan karakter jujur siswa

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan setiap individu menjadi warga negara yang berkepribadian

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat (Amri, 2010 : 13). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena itu dibutuhkan sistem pendidikan dan manajemen sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya fenomena globalisasi, pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

Dalam Acara ORIENSTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017. Drs. Suprijatna

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna untuk meningkatkan mutu bangsa secara. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk bagian dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Global artinya seluas dunia (world wide), sedangkan prosesnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya masing-masing. Pendidikan di Indonesia di mulai dari pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan yang bermutu atau berkualitas

Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian dalam bab IV. A. Kesimpulan Merujuk pada hasil temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sesuai pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Kesimpulan Umum Kesimpulan umum penelitian ini bahwa dalam pengembangan pendidikan karakter siswa melalui Pendidikan Kewarganegaraan di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung, yaitu pada proses perencanaan, pelaksanaan sampai pada penilaian selalu mengintegrasikan kompetensi-kompetensi sekolah yang meliputi kompetensi iman dan takwa, kompetensi IPTEK, kompetensi kepemimpinan, kompetensi sosial dan kewirausahaan, kompetensi olahraga dan kesenian, kompetensi lingkungan hidup, dan kompetensi komunikasi. Kompetensikompetensi tersebut dikembangkan oleh SD Islam Al-Azhar 30 Bandung merupakan penerapan yang dilakukan di sekolah sesuai yang penjabaran dari tujuan pendidikan nasional (Undang-Undang NKRI Tahun 1945 Sistem Pendidikan Nasional Nomer 20 Tahun 2003). 140

2. Kesimpulan Khusus 1. Cara Mengintegrasikan Pendidikan Karakter dalam Mata Pelajaran PKn pada Tahap Perencanaan. Pengintegrasian pendidikan karakter dalam Pendidikan Kewarganegaraan pada tahap perencanaan menurut guru-guru PKn pada kelas rendah dan tinggi di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung, yaitu membuat silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam membuat silabus dan RPP harus memuat nilai-nilai sikap dan perilaku agar kelak mereka menjadi individu atau warga negara mempunyai potensi yang diharapkan, baik dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Selain dari itu, untuk mendukung program-program dari silabus dan RPP yang dilakukan di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung adalah dibuat program semester dan program tahunan. 2. Cara mengintegrasikan pendidikan karakter dalam mata pelajaran PKn pada tahap pelaksanaan a. Langkah - langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru - guru PKn pada kelas rendah dan tinggi di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung mencakup kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Dari cakupan tersebut dalam proses pembelajaran harus adanya stimulus atau rangsangan. Dengan adanya stimulus atau rangsangan akan terjadinya interaksi sehingga potensi diri siswa selama proses pembelajaran menjadi terbentuk dan pembelajaran lebih bermakna. 141

b. Metode pembelajaran menurut guru-guru PKn pada kelas rendah maupun tinggi di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung dengan metode yang tepat akan menghasilkan tujuan pembelajaran yang maksimal. Kegunaan metode tersebut adalah siswa dikondisikan pada proses pembelajaran yang lebih terarah dan bermakna. Metode pembelajaran yang dilaksanakan di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung oleh guru Pkn di kelas rendah, yaitu ceramah, tanya jawab, diskusi, dan demonstrasi. Sedangkan pada kelas tinggi, yaitu pengamatan, tanya jawab, diskusi, dan demonstrasi. c. Media menurut guru-guru PKn pada kelas rendah maupun tinggi di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung bahwa pelaksanaan pembelajaran di kelas tanpa menggunakan media akan sulit siswa untuk bisa memahami. Tapi dengan adanya media siswa akan menjadi aktif dan terjadinya interaksi dalam proses pembelajaran sehingga materi pembelajaran dapat dicerna dengan mudah. d. Sarana prasarana menurut guru-guru PKn pada kelas rendah maupun tinggi di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung merupakan salah satu komponen terpenting dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dengan demikian, dengan adanya sarana dan prasarana yang baik proses pembelajaran siswa menjadi nyaman dan menikmati jalannya pembelajaran sampai akhir terutama pembelajaran berupa praktek akan lebih memudahkan siswa dalam mencerna materi dengan baik. 142

3. Cara mengintegrasikan pendidikan karakter dalam mata pelajaran PKn pada tahap penilaian. Penilaian diasumsikan menurut guru-guru PKn pada kelas rendah maupun tinggi di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung sebagai suatu alat untuk mengukur tercapai tidaknya pembelajaran. Penilaian yang dilakukan adalah pertama, penilaian tahap proses (teknik non-tes). Penilaian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran dari nilai-nilai tingkah laku siswa. Penilaian yang dilakukan pada tahap proses ini yang dilakukan di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung adalah religius, kejujuran, disiplin, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, bersahabat, cinta damai, peduli sosial, dan tanggung jawab. Kedua, penilaian tahap hasil (teknik tes). Penilaian ini dilakukan untuk memperoleh nilai-nilai secara tertulis. Penilaian tertulis yang dilakukan di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung adalah siswa dapat menjawab soal-soal berbentuk pilihan ganda, isian singkat, dan uraian/essay. 4. Kendala yang terjadi dalam pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran PKn a. Kendala yang terjadi dalam pengintegrasian pendidikan karakter dalam mata pelajaran PKn pada tahap perencanaan menurut guru-guru PKn pada kelas bawah dan tinggi di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung adalah sebagai berikut. Pertama secara ekstern. Secara ekstern datangnya dari dinas/instansi terkait yang memberlakukan cuti bersama dan upacaraupacara sehingga kegiatan belajar mengajar diliburkan. Kedua secara 143

intern. Secara intern datangnya dari pihak sekolah selalu mengadakan kegiatan rapat dengan menggunakan jam belajar sekolah dan akhirnya siswa dipulangkan lebih awal. Ketiga guru kesulitan mencari acuan baku mengenai karakter sehingga kurang berimbangnya bimbingan di rumah dan di sekolah bahkan pembinaannya pun cenderung berbeda sehingga yang terjadi adalah siswa lebih diarahkan pada pada kognitifnya bahkan orang tua murid tidak segan-segan untuk memasukan anaknya dengan tambahan belajar di luar jam sekolah, seperti les privat. b. Kendala yang terjadi dalam pengintegrasian pendidikan karakter dalam mata pelajaran PKn pada tahap pelaksanaan menurut guru-guru PKn pada kelas bawah dan tinggi di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung adalah peserta didik lebih fokus pada kesenangan atau bermainnya daripada konteks pembelajarannya yang sedikit tersampaikan; Materi dan bahan ajar yang disampaikan lebih pada kognitifnya; Permasalahan guru dalam proses belajar mengajar adalah kurangnya interaktif antara guru dan peserta didik, proses pembelajaran terpusat pada guru, dan proses pembelajaran lebih memerhatikan materi dan mengabaikan pemilihan metode, serta guru yang mengajar PKn bukan ahli dari bidang studi PKn; pengadaan sarana dan prasarana di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung belum secara utuh menjadi bagian dari pengembangan karakter siswa; Peran orang tua lebih menginginkan anaknya untuk lebih fokus pada kemampuan belajarnya. 144

c. Kendala yang terjadi dalam pengintegrasian pendidikan karakter dalam mata pelajaran PKn pada tahap penilaian menurut guru-guru PKn pada kelas bawah dan tinggi di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung adalah sebagai berikut. Pertama penilaian Proses. Penilaian proses ini sulit dilakukan dikarenakan dampak dari globalisasi terutama media informasi dan komunikasi yang begitu bebas mengakibatkan lingkungan luar paling mendominasi daripada lingkungan sekolah dan rumah, walaupun pihak sekolah selalu melaksanakan pembinaan secara terus menerus. Kedua penilaian hasil. kendala yang terjadi pada penilaian hasil ini adalah siswa masih kesulitan menjawab soal-soal dikarenakan tingkat materi yang sulit dan kurang keseimbangan perkembangan emosional dan intelektualnya sehingga yang ada adalah berupa mogok belajar dan kenakalan. 5. Solusi yang dilakukan dalam pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran PKn a. Solusi yang dilakukan dalam pengintegrasian pendidikan karakter dalam mata pelajaran PKn pada tahap perencanaan pada kegiatankegiatan yang bersifat ekstern (dinas/instansi terkait) dan intern (pihak sekolah) menurut guru-guru PKn pada kelas bawah dan tinggi di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung adalah dengan menambah waktu di luar jam pembelajaran atau melakukan remedial. 145

b. Solusi yang dilakukan dalam pengintegrasian pendidikan karakter dalam mata pelajaran PKn pada tahap pelaksanaan menurut guru-guru PKn pada kelas bawah dan tinggi di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung adalah sebagai berikut: pada siswa adalah merancang proses pembelajaran yang dirancang lebih bermakna dan penguatan situasi dan kondisi, baik di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah; bahan pembelajaran bukan hanya meningkatkan segi pengetahuan saja tapi dapat menumbuhkan keterampilan dan dapat mengembangkan sumber pembelajaran yang relevan sehingga siswa akan mendapat pengetahuan yang luas dan mendalam; peran guru yang profesional adalah menguasai dan pemilihan metode yang tepat serta mengembangkan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dan informasi; sarana dan prasarana yang memadai; peran orang tua selalu mengontrol perkembangannya anaknya terutama dalam pergaulan kesehariannya, anak diposisikan bukan dengan cara menekan tetapi dengan kenyamanan, dan ditanamkan sejak dini untuk mencapai kesuksesan atau masa depan yang cerah itu hanya bisa dilakukan dengan pendidikan, disiplin dan kerja keras serta menunjukan sikap yang baik. c. Solusi yang dilakukan dalam pengintegrasian pendidikan karakter dalam mata pelajaran PKn pada tahap penilaian menurut guru-guru PKn pada kelas bawah dan tinggi di SD Islam Al-Azhar 30 Bandung adalah sebagai berikut. Pertama penilaian proses. Pada penilaian proses dilakukan proses pembiasaan, baik yang dilakukan oleh pihak sekolah maupun di dalam kelas. Tapi proses pembiasaan ini harus diimbangi dengan 146

akibat atau sanksi sehingga proses pembiasaan dapat terjaga dan dipahami dengan penuh rasa tanggung jawab. Kedua penilaian hasil. Pada penilaian hasil bagi siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar maka pihak guru melakukan langkah-langkah kongkrit, seperti mengadakan remedial. B. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan di atas, penelitian ini merekomendasikan beberapa hal berkaitan dengan pengembangan karakter siswa melalui Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu sebagai berikut : 1) Dinas pendidikan terkait, dalam membangun karakter harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional (Undang-Undang Dasar NKRI Tahun 1945 Nomer 20 Tahun 2003) adalah bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Maka untuk mewujudkan tujuan pembangunan karakter tersebut berbagai elemen yang terkait dengan pembangunan karakter siswa harus sinergis, meliputi: kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, pihak yayasan, jamiyyah atau komite sekolah, guru-guru serta orang tua sehingga penciptaan karakter dapat tercapai dan terintegrasi pada proses pembelajaran. 2) Pihak sekolah, pengembangan karakter siswa bukan hanya proaktif oleh sekolah saja tetapi berbagai elemen dari sekolah. Proses pembelajaran bukan hanya dilakukan di dalam kelas tetapi di luar kelas pun harus dilaksanakan. 147

Selain itu, guru bukan hanya memiliki kemampuan secara teoritis tetapi kemampuan pembelajaran secara pengalaman siswa harus dilibatkan. 3) Penelitian berikutnya, SD Islam Al-Azhar 30 Bandung bukan satu-satunya sekolah yang mengembangkan karakter siswa melalui PKn. Untuk itu, agar dilakukan penelitian sejenis untuk sekolah-sekolah seperti itu. Sehingga diperoleh data dan kesimpulan akurat tentang pengembangan karakter siswa melalui PKn. 148

a. Materi Materi yang disajikan dalam mengintegrasikan pendidikan karakter pada mata pelajaran PKn adalah sebagai berikut. 149

1) Kelas 2 Semester 2 Standar Kompentensi : Menampilkan sikap demokratis Kompetensi Dasar : 1) Mengenal kegiatan bermusyawarah 2) Menghargai suara terbanyak 3) Menampilkan sikap mau menerima kekalahan 2) Kelas 4 Semester 2 Standar Kompentensi: Menunjukan sikap terhadap globalisasi dilingkungan. Kompetensi Dasar: Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya. b. Langkah-langkah Pembelajaran Langkah-langkah pembelajaran yang diterapkan oleh guru walikelas dua dan guru PKn pada kelas empat, yaitu terdiri dari tiga tahap atau langkah. Langkah-langkah tersebut adalah pendahuluan atau kegiatan awal, kegiatan inti atau pelaksanaan, dan kegiatan akhir. c. Metode Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru wali kelas pada kelas rendah, yaitu kelas 2 adalah ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Sedangkan pada kelas tinggi, yaitu kelas 4 adalah Pengamatan, diskusi, tanya jawab. 150

d. Media Penggunaan media pada kelas rendah, yaitu kelas 2. Kompetensi dasar Media : Mengenal kegiatan bermusyawarah. : Kertas game Kompetensi dasar Media : Menghargai suara terbanyak : Tabel, kertas vooting Kompetensi dasar Media : Menampilkan sikap mau menerima kekalahan : Sepatu Penggunaan media pada kelas tinggi, yaitu kelas 4. Kompetensi dasar : Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya. Media : koran, majalah, internet, dll. e. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang digunakan pada proses pembelajaran adalah buku pelajaran PKn. Buku yang digunakan pada kelas rendah, yaitu kelas dua dan pada kelas tinggi, yaitu kelas empat adalah Buku PKn dari diknas (BSE) dan buku PKn sumber lainnya adalah dari penerbit Erlangga serta penggunaan perpustakaan 151

f. Peran lingkungan sekolah dan orangtua murid Dalam meningkatkan pengembangan pendidikan karakter siswa pihak sekolah selalu menjalin komunikasi. Komunikasi yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Pertemuan awal tahun pembelajaran 2. Pertemuan setiap pembagian nilai raport 3. Komunikasi yang dilakukan yang sifatnya rutin melalui penggunaan buku penghubung. 4. Komunikasi yang dilakukan bersifat rekreatif g. Sikap peserta didik Sikap yang diperlihatkan selama proses pembelajaran pada kelas rendah, yaitu kelas 2 adalah aktif dalam memberikan pendapat maupun aktif dalam pembelajaran serta adanya kerjasama yang baik tanpa adanya memilah atau memilih teman. Sedangkan pada kelas tinggi, yaitu kelas 4 sikap yang diperlihatkan selama proses pembelajaran adalah mampu mengikuti proses pembelajaran sampai akhir, melakukan kerjasama serta berani memberikan pendapat atau menjawab pertanyaan. 152

3. Cara mengintegrasikan pendidikan karakter dalam mata pelajaran PKn pada tahap penilaian. Penilaian mengintegrsikan pendidikan karakter dalam mata pelajaran PKn menurut guru walikelas 2 dan guru PKn kelas 4 adalah ada 2 (dua), yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses pencapaian karakter yang dilaksanakan selama kegiatan proses kegiatan pembelajaran atau pembiasaan dan penilaian hasil kegiatan pembelajaran pada aspek kognitif, yaitu pemberian soalsoal baik pilihan ganda, isian singkat, maupun essay. 4. Kendala yang terjadi dalam melaksanakan pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran PKn a. Perencanaan Kendala dalam pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran menurut guru walikelas dua dan guru PKn kelas 4, yaitu dari intern maupun ekstern. Kendala dari intern adanya peringatan hari besar Islam dan pembelajaran field trip. Pembelajaran field trip adalah pembelajaran yang dilakukan di luar kelas atau di luar sekolah. Sedangkan dari ekstern adalah adanya peringatan hari besar nasional diantaranya peringatan hari pahlawan maupun peringatan lainnya. Hal yang baru-baru ini dilakukan oleh pihak pemerintah adalah adanya cuti bersama. 153

Permasalahan lainnya adalah membuat tahapan skala sikap yang sesuai dengan tugas perkembangan anak. Artinya skala sikap atau pendidikan karakter penyesuaian pada anak kelas rendah maupun pada kelas tinggi. b. Tahap Pelaksanaan 1. Peserta didik Kendala pada peserta didik menurut guru wali kelas 2 dan guru PKn kelas 4 adalah peserta didik lebih dikondisikan pada aspek penilaiannya dan bermainnya dan pada aspek sikapnya hanya sekadar pengetahuan saja belum maksimal pada penerapannya. 2. Materi dan Bahan Ajar Pada materi pembelajaran isinya lebih fokus pada aspek kognitifnya. Belum adanya kesesuaian antara kognitif, afektif dan psikomotor. 3. Guru Dalam pelaksanaan pembelajaran kendalanya adalah kurangnya interaksi dengan peserta didik dan cenderung terpusat pada guru. 4. Sarana dan Prasarana Kendala dari sarana dan prasarana menurut guru wali kelas 2 dan guru PKn kelas 4 berpendapat kurangnya pendukung atau kesulitan dalam pengadaan sarana dan prasarana yang memadai. Penggunaan ruangan dilakukan secara bergantian dan untuk fasilitas media terkesan seadanya. 154

5. Peran orangtua murid Kendala dari orangtua murid menurut guru wali kelas 2 dan guru PKn kelas 4 adalah peserta didik lebih fokus pada prestasi belajar. Bagaimana untuk bisa meraih nilai yang maksimal. Sehingga kerangka utama pada nilai sikap diabaikan. C. Tahap Penilaian Kendala penilaian guru wali kelas 2 dan guru PKn kelas 4 adalah pertama tahap proses. Pada tahap ini peserta didik sulit untuk diarahkan pada pola pembentukan pengembangan karakter yang sudah direncanakan, baik oleh pihak sekolah maupun di kelas. Hal tersebut dikarenakan di era globalisasi sekarang lingkungan luar yang paling mendominasi pada pola pembentukan karakter siswa. Sehingga pengembangan karakter yang sudah direncanakan mengalami stagnan. Kedua. Tahap hasil. Pada tahap ini peserta didik diuji kemampuannya dalam mengolah soal. Tetapi pada kenyataannya masih ada peserta didik dalam menjawab soal mengalami kesusahan. Bahkan kesusahan biasanya tingkat materi yang sulit. 155

5. Solusi yang dilakukan dalam melaksanakan pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran PKn a. Tahap perencanaan Permasalahan pada tahap perencanaan pertama tersitanya waktu oleh berbagai kegiatan, baik dari keagamaan mapun dari nasional. Kedua membuat tahapan skala sikap yang sesuai dengan perkembangan anak. Menurut guru wali kelas 2 dan guru PKn kelas 4 solusi dari permasalahan yang pertama adalah dengan menambah waktu di luar jam pembelajaran. Sehingga materi bisa tersampaikan dengan baik. Sedangkan yang kedua adalah dilakukan pengenalan nilai-nilai sikap yang menjadi pada proses pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. b. Tahap Pelaksanaan 1. Peserta didik Solusi dari peserta didik menurut guru wali kelas 2 dan guru PKn kelas 4 adalah menciptakan interaksi terhadap peserta didik dengan menciptakan situasi dan kondisi sesuai dengan keadaan peserta didik. Dalam penyampaian materi tidak terfokus pada akademik tapi lebih pada pembiasaan nilai-nilai sikap. 156

2. Materi dan bahan ajar Menurut guru wali kelas 2 dan guru PKn kelas 4 solusi dari materi adalah seorang guru harus bisa menyeimbangkan materi antara kognitif, afektif dan psikomotornya. Artinya walaupun materi cenderung fokus pada kognitif guru harus bisa meramu materi tersebut pada afektif dan psikomotronya. 3. Guru Menurut guru wali kelas 2 dan guru PKn kelas 4 dalam pelaksanaan proses pembelajaran adalah pembelajaran harus terpusat pada peserta didik. sehingga adanya motivasi dan keberanian dalam mengemukakan pendapat sedangkan guru sebagai fasilitator dalam memberikan penjelasan yang tepat apabila jawaban dari peserta didik kurang memadai. Selain itu, penggunaan metode yang tepat yang disesuaikan dengan materi bahan ajar. Dengan metode yang tepat peserta didik lebih memahami baik secara pemahaman maupun pengalaman. 4. Sarana dan prasarana Menurut guru wali kelas 2 dan guru PKn kelas 4 dalam mencapai keberhasilan pengembangan karakter siswa adalah fasilitas atau sarana dan prasarana yang lengkap. Karena dengan sarana dan prasarana yang lengkap proses pembelajaran terutama dalam pembentukan karakter akan tercapai. 157

5. Peran orangtua murid Menurut guru wali kelas 2 dan guru PKn kelas 4 pengembangan karakter siswa agar tercapai hendaknya melakukan koordinasi atau komunikasi antara pihak sekolah maupun dengan orangtua murid. Koordinasi yang dilakukan adalah mengadakan pertemuan setiap awal tahun ajaran dan setiap pembagian rapot serta buku penghubung yang gunanya untuk melakukan pemantauan peserta didik di sekolah dan yang harus dilakukan oleh orangtua murid. c. Penilaian Menurut guru wali kelas 2 dan guru PKn kelas 4 penilaian pada tahap proses yaitu dengan pembiasaan dan keteladanan yang dilakukan oleh pihak guru dan karyawan setempat. Apabila melanggar peserta didik siap dengan resiko sanksi bukan pada kekerasan tapi sanksi yang bisa mendidik. Sedangkan pada tahap hasil apabila peserta didik kurang maksimal dalam penilaian atau tidak mencapai ketuntasan belajar maka guru mengadakan remedial yang dilaksanakan di luar jam pembelajaran sekolah. 158

D. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan di atas, penelitian ini merekomendasikan beberapa hal berkaitan dengan pengembangan karakter siswa melalui Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu sebagai berikut : 4) Kepada Dinas Pendidikan terkait, melihat keadaan bangsa kondisi saat ini menjadi suatu keharusan dalam membangun karakter yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional (UU NRI Sisdiknas No. 20 Tahun 2003) adalah bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Maka untuk mewujudkan tujuan pembangunan karakter tersebut berbagai elemen yang terkait dengan pembangunan karakter peserta didik harus sinergis, meliputi : kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, pihak yayasan, jamiyyah atau komite sekolah, guruguru serta orangtua peserta didik sehingga penciptaan karakter dapat tercapai dan terintegrsi pada proses pembelajaran. 5) Kepada pihak sekolah, pengembangan karakter siswa bukan hanya proaktif oleh sekolah saja tetapi berbagai elemen dari sekolah. Proses pembelajaran bukan hanya dilakukan di dalam kelas tetapi di luar kelas pun harus dilaksanakan. Selain itu, bukan kemampuan secara teoritis tetapi kemampuan secara pengalaman pun peserta didik harus dilibatkan. Agar ada kesinergisan pembelajaran antara kemampuan dan pengalaman. 159

6) Pihak guru-guru, baik di kelas rendah maupun di kelas tinggi pada proses pembelajaran dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pada penilaian harus memuat nilai-nilai etika, moral, sesuai dengan landasan negara yaitu undang-undang RI dan Pancasila. Selain dari itu, dalam pengembangan karakter harus terus dilakukan proses pembiasaan, baik yang dilakukan di sekolah, kelas, lingkungan masyarakat serta di rumah. 7) Untuk penelitian beikutnya, SD Islam Al-Azhar 30 Bandung bukan satusatunya sekolah yang mengembangkan karakter siswa melalui PKn. Untuk itu, agar dilakukan penelitian sejenis untuk sekolah-sekolah seperti itu. Sehingga diperoleh data dan kesimpulan akurat tentang pengembangan karakter siswa melalui PKn. 160