PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE SOSIODRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK PEMATA BUNDA AGAM

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI DONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK PEMBINA AGAM. Monalisa

Oleh : VIONA NENO LORENZA NPM :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MELENGKAPI HURUF MENJADI KATA TAMAN KANAK-KANAK AL HIKMAH AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

PERMAINAN KARTU HURUF DI TAMAN KANAK-KANAK AGAM ELIFIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. lahir sampai dengan usia enam tahun. Pemberian rangsangan pendidikan tersebut

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR TK LEMBAH SARI AGAM ZAINAB ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN POHON PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK LUBUK BASUNG. Eva Mirmiyanti ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting pada masa ini. Hal ini disebabkan masa usia dini merupakan masa

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK SATU ATAP BATU KUALI TALAWI SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIIA SEMESTER II SMP NEGERI 4 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Pendidikan Taman Kanak-Kanak memiliki peran yang sangat penting

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak

JURNAL PENDIDIKAN E-ISSN TEMATIK DIKDAS Vol 1 (1) 2016 UNIVERSITAS JAMBI Page 37-41

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hesti Pratiwi, 2013

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian PerSyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini ALIMATUL FADLIYAH

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam meniti karir misalnya, dapat juga ditentukan oleh terampil

PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

ARTIKEL PENINGKATAN PENGENALAN BAHASA INGGRIS PADA ANAK DENGAN TOTAL PSHYCAL RESPONSE DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA KABUPATEN SIJUNJUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK TELADAN PPI SRAGEN TAHUN AJARAN 2014 / 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia tidak lepas dari kegiatan berkomunikasi, dengan komunikasi kita

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SDN 2 NGALI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA TAHUN

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan

ISSN X. MahlanAsmar * & Siti Nurlianti. Program Pendidikan Gurus Pra Sekolah dan Dasar Universitas Lambung Mangkurat

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN IRAWATI

MEDIA GAMBAR BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia bukan tentang ilmu bahasa atau ilmu sastra, melainkan peningkatan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Memberdayakan anak adalah dengan menanamkan kelonggaran bagi anak

Dwi Oktaviani Wulandari, 2014

PENINGKATAN PERILAKU YANG BAIK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN WAYANG KARDUS, DI KELOMPOK B TK PGRI DUREN 01, TENGARAN TAHUN AJARAN 2011/2012

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : DIAN KRISNAYANTI NPM:

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

BAB I PENDAHULUAN. bermain dan juga berbagai alat permainan anak-anak. Salah satu lembaga pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Pembelajaran bahasa juga dapat

UPAYA PENGENALAN VOCABULARY BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI KELOMPOK B MELALUI BERNYANYI DI RA ULUMUL QUR AN MEDAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

Transkripsi:

1 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE SOSIODRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK PEMATA BUNDA AGAM SUMINARTI ABSTRAK Perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek dari tahapan perkembangan bahasa anak yang seharusnya tidak luput dari perhatian guru, dimana anak diharapkan dapat menguasai komponen-komponen bahasa seperti: menyimak, berbicara, membaca. Berdasarkan komponen-komponen bahasa yang ada salah satunya adalah berbicara, dengan menggunakan teknik metodesosiodrama. Adapun permasalahan yang muncul bagi anak adalah: anak kurang percaya diri untuk tampil didepan kelas, media yang kurang menarik bagi anak, kurangnya perbendaharaan kata anak pada saat berkomunikasi. Yang menjadi permasalahan bagi guru dalam pembelajaran bahasa, khususnya dalam berkomunikasi dengan memakai metode sosiodrama yang disediakan supaya anak berminat terhadap kegiatan bercerita adalah: guru harus menguasai teknik metodesosiodrama, menggunakan intonasi suara, ekspresi wajah dan media yang menarik bagi anak. Tujuan dari penelitian ini agar adanya peningkatan terhadap perkembangan bahasa anak, khususnya dalam bercerita dengan metode sosiodrama yang disediakan. Kata Kunci: Komunikasi, anak Usia Dini, Sosio Drama

2 PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini sebagai salah satu lembaga pendidikan awal bagi anak untuk mengembangkan seluruh potensi anak termasuk didalamnya kecerdasan jamak ( multiple intellengences ) adalah di Taman Kanak kanak Pendidikan Taman kanak-kanak merupakan lembaga kedua yang baik bagi perkembangan anak setelah keluarga (Syaodih:1999:67). Berdasarkan U ndang- Undang No.20 tahun 2003 menerangkan bahwa Taman Kanak-Kanak merupakan wadah pendidikan khususnya bagi anak usia dini, untuk dapat mengembangkan seluruh aspek yang ada di dalam diri anak seperti psikomotor, kognitif, dan afektif, Yang mana keseluruhannya terdapat dalam pembiasaan dan kemampuan dasar anak didik. Dengan demikian dapat diidentifikasi beberapa masalah yang dihadapi dalam upaya meningkatkan perkembangan bahasa Anak Usia Dini melalui metode sosiodrama di Taman Kanak-Kanak Permata bunda gantiang adalah: 1. Kurangnya perbendaharaan kata anak dalam pengembangan bahasa khususnya dalam bercerita di depan kelas. 2. Anak sering merasa bosan pada saat pembelajaran kemampuan berbahasa, keterampilan berbicara, dikarenakan kurang menarik nya metode yang digunakan. 3. Guru kurang menerapkan strategi dan kurang kreatif dengan ide ide yang baru dalam pembuatan media untuk bercerita. 4. Kurangnya percaya diri anak untuk tampil ke depan kelas. 5. Kurang profesional guru dalam mengelola kegiatan belajar sambil bermain Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu apakah dengan Metode Sosiodrama dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak, khususnya dalam berkomunikasi di Taman kanak-kanak Permata Bunda Ganting. Tujuan umum dari penelitian ini adanya peningkatan perkembangan bahasa anak dengan bermain peran melalui Metode sosiodrama di Taman kanakkanak Permata Bunda Gantiang.

3 METODE PENELITIAN Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi ciri khasnya adalah siklus. Menurut Suharsimi (2010:17) ada 4 tahapan di dalam melakukan penelitian ini antara lain : 1. Perencanaan (plan) 2. Tindakan (action) 3. Pengamatan (observation) 4. Perenungan (reflection) Penelitian ini dilakukan dengan beberapa siklus, setiap siklus harus berbeda dari siklus sebelumnya. Hasil dari siklus berdasarkan hasil dari siklus sebelumnya. Siklus akan terus berlanjut sampai permasalahan terpecahkan. Dalam penelitian ini, penulis langsung menjadi peneliti yang berwenang memperbaiki proses pembelajaran dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk berbagi cerita dengan temannya. 1). Kegiatan Perencanaan (Plan) Perencanaan awal yang dilakukan pada penelitian ini adalah membuat SKH (Satuan Kegiatan Harian), berisi tentang pembelajaran. Perencanaan yag akan dilakukan dalam penelituan ini adalah : a. Membuat rencana pembelajara berupa Satuan Kegiatan Mingguan dan Satuan Kegiatan Harian yang berisikan tentang Pembelajaran Metode Sosiodrama b. Guru menyiapkan bahan yang akan digunakan seperti : (1). Naskah Cerita (2). Lokasi tempat anak bermain peran dengan Metode sosiodrama c. Guru menerangkan Kegiatan yang akan dilakukan dalm metode Sosiodrama ini, yang akan dilakukan anak. d. Merancang penilaian awal dan akhir yang akan dilakukan untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak dalam metode sosiodrama peran yang dimain kan anak. Aspek yang akan dinilai anak dapat memeran kan kegiatan sesuai dengan peran nya, kemudian anak dapat menggunakan bahasa nya sendiri dengan jelas. e. Membuat lembaran observasi dan wawancara. 2). Tindakan (action) Pelaksanaan terdiri dari 3 x pertemuan. 3). Pengamatan (observation)

4 Pengamatan merupakan serangkaian kegiatan mengenali, merekam, mengamati perubahan perubahan yang terjadi dan hasil yang dicapai serta dampak dari tindakan yang dilakukan. Observasi ini bertujuan untuk mengumpulkan data selama penelitian berlangsung. 4). Refleksi (reflection) Perenungan merupakan hasil dari apa yang telah dicapai setelah pelaksanaan kegiatan. Apakah hasil dari penelitian ini akan berlanjut atau tidak.

55 HASIL Pada kondisi awal sebelum penelitian dilakukan, keberanian anak dalam bercerita di kelompok B TK Permata bunda masih rendah, hal ini terbukti sebagian besar anak didalam kelas mengalami kesulitan. Saat kegiatan bercerita dilaksanakan, reaksi yang ditimbulkan oleh anak adalah anak tidak mau maju ke depan kelas, anak hanya diam saja. Pada aspek ke dua yaitu keberanian untuk maju ke depan kelas, yang memperoleh nilai baik 2 anak dengan persentase 13,3%, yang memperoleh nilai sedang 3 orang anak dengan persentase 20%, dan yang mendapat nilai rendah 10 anak dengan persentase 67%. Pada aspek ke tiga yaitu perbendaharaan kata anak, yang memperoleh nilai baik 1 dengan persentase 6,7%, yang memperoleh nilai sedang 1 anak dengan persentase 6,7%, dan yang memproleh nilai rendah 13 anak dengan persentase 87%. Pada aspek ke empat yaitu menceritakan isi dengan drama yang sudah dilaksanakan, yang memperoleh nilai baik 1 dengan persentase 6,7%, yang memperoleh nilai sedang 1 dengan persentase 6,7%, dan yang memperoleh nilai rendah 13 anak dengan persentase 87%. Pada aspek ke lima yaitu menceritakan isi drama yang sudah dilaksanakan, yang memperoleh nilai baik 2 anak dengan persentase 13,3%, yang memperoleh nilai sedang 4 anak dengan persentase 27%, dan anak yang memperoleh nilai rendah 9 anak dengan persentase 60%. Hasil Pertemuan Pertama Pada aspek pertama mendapat nilai yang baik 15 dengan jumlah persentase 100% yang mendapat nilai sedang tidak ada,dengan jumlah persentasi 15%.aspek kedua memberikan keterangan atau informasi tentang sesuatu hal anak yang memperoleh nilai baik sekitar 5 anak dengan persentase 33,3% anak yang mendapat nilai sedang 10 anak dengan jumlah persentase 66,7% yang mendapat nilai rendah tidak ada dengan jumlah persentase 15%.untuk aspek ketiga yaitu mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara urut memperoleh nilai baik satu dengan persentase 6,7% yang mendapat nilai sedang 8 anak dengan persentase 53,3 % dan anak yang mendapat nilai rendah 6 dengan persentase 40%. Aspek ke empat dapat bekerjasama dengan teman,yang memperoleh nilai baik 10 anak dengan persentase 66,7% anak yang dapat nilai sedang 4 dengan persentase 26,7 dan anak yang mendapat nilai rendah ada satu dengan persentase 6,7%.untuk aspek kelima yaitu dapat memuji teman atau orang lain yang mendapat nilai baik ada satu orang dengan persentase 6,7% yang memperolwh nilai sedang 10 anak dengan persentase 66,7%,dan anak yang mendapat nilai rendah ada 4 orang dengan persentase 26,7%.

56 a. Siklus I Berdasarkan persentase siklus I pertemuan satu,dua,dan tiga,masih belum nampak peningkatan cara berkomunikasi anak,maka dari itu saya melanjutkan ke siklus. a. Siklus II Berdasarkan persentase dalam upaya peningkatan kemampuan berkomunikasi dengan metodesosiodrama, sesudah tindakan maka di dapat hasil untuk aspek pertama yaitu berkomunikasi secara lisan, anak yang mendapat nilai baik 15 orang anak dengan jumlah persentase 100%, yang mendapat nilai sedang tidak ada, dengan jumlah persentasi 15%, dan yang mendapat nilai rendah tidak ada anak yang mendapatkannya, dengan jumlah persentase 15%.

57 PEMBAHASAN Pada siklus I, pertemuan 1 sampai 3 kesimpulan yang peneliti dapat dari penelitian terhadap perkembangan bahasa anak, khususnya dalam bercerita dengan metodesosiodrama yang dilakukan oleh anak, terdapatnya kelemahan diantaranya peneliti menyediakan cerita yang sesuai dengan tema dan menceritakan secara singkat, dan menyuruh anak kedepan kelasuntuk memperagakan isi cerita dengan memakai metodesosiodrama. Melihat hasil yang di dapat di siklus I kurang memuaskan, maka peneliti melanjutkan penelitian ke siklus II. Di sini peneliti berusaha merubah strategi belajar yang menarik bagi anak, media yang lebih baik lagi. Strategi yang peneliti lakukan untuk kegiatan bercerita ini adalah seluruh cerita yang ada pada siklus I, peneliti lihatkan sama anak anak, sehingga memudahkan anak-anak yang lainnya untuk melihatnya. Dengan adanya perbaikan yang peneliti lakukan di siklus II, terjadinya peningkatan keinginan anak untuk melakukan kegiatan bercerita, sehingga hasil yang di dapat sesuai dengan apa yang peneliti inginkan. Dimana terjadinya peningkatan persentase dari sebelum tindakan anak yang dapat melakukan kegiatan dengan nilai baik hanya 10,2%. Setelah tindakan dari siklus I pertemuan 1 anak yang dapat nilai baik 22,7%, pertemuan II anak yang dapat nilai yang baik 21,4%, pertemuan III anak yang dapat nilai yang baik 42,7%. Untuk siklus II pertemuan I anak yang dapat nilai baik 44,2%, pertemuan II anak yang dapat nilai baik 46,7% dan pertemuan III anak yang dapat nilai baik 97,3%. Berdasarkan hasil persentase dari sebelum tindakan sampai siklus II pertemuan III, terjadinya peningkatan perkembangan bahasa anak, khususnya dalam metodesosiodrama. Menurut Ernawati dalam Depdiknas (2007:43) kriteria penilaian anak berkisar 76%-100% = Sangat Tinggi. Melihat hasil yang di dapat, maka perkembangan bahasa anak mengalami peningkatan. 1. Pembahasan Hasil Wawancara Wawancara yang peneliti lakukan sebelum tindakan

58 Tabel 11 Hasil Wawancara Anak Kondisi Awal Perkembangan BahasaMelalui metodesosiodrama (Sebelum Tindakan) No Pertanyaan Jawaban Alasan 1 Apakah anak-anak 2 anak menjawab Karena menyenangkan senang dengan kegiatan metodesosiodrama senang (f) 26,7% 11 anak menjawab tidak senang (f) 73,3% Karena ragu-ragu menjawab 2 Bagaimana kalau kita bercerita dengan metodesosiodrama 3 anak menjawab senang (f) 20 % Senang melihat gambar 12 anak menjawab tidak senang (f) 80 % Karena ragu-ragu menjawab Keterangan Senang : anak tertarik dengan kegiatan bercerita Tidak senang : anak kurang tertarik dengan kegiatan bercerita Hasil wawancara setelah tindakan Tabel 12 Hasil Wawancara Anak Kondisi Awal Perkembangan Bahasa Melalui metodesosiodrama Pada Kondisi Awal (Setelah Tindakan) No Pertanyaan Jawaban Alasan 1 Apakah anak-anak 6 anak menjawab Karena menyenangkan senang dengan kegiatan metodesosiodrama senang (f) 40 % 9 anak menjawab tidak senang (f) 60 % Karena ragu-ragu menjawab 2 Bagaimana kalau kita bercerita dengan metodesosiodrama 11 anak menjawab senang (f) 73,3 % Senang melihat gambar 4 anak menjawab tidak senang (f) 26,7 % Karena ragu-ragu menjawab

59 12 10 8 6 4 Senang Tidak senang 2 0 Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 b. Siklus I pertemuan I Grafik 12 Hasil Wawancara Anak Kondisi Awal Perkembangan Bahasa Melalui metodesosiodrama Pada Kondisi Awal (Setelah Tindakan) Berdasarkan persentase siklus I pertemuan I dapat di lihat dalam upaya peningkatan kemampuan berkomunikasi dengan metodesosiodrama, sesudah tindakan maka di dapat hasil untuk aspek pertama yaitu berkomunikasi secara lisan, anak yang mendapat nilai baik 9 orang anak dengan jumlah persentase 60%, yang mendapat nilai sedang sekitar 6 orang anak, dengan jumlah persentasi 40%, dan yang mendapat nilai rendah tidak ada anak yang mendapatkannya, dengan jumlah persentase 15% Untuk aspek ke dua yaitu memberikan keterangan informasi tentang sesuatu hal, anak yang memperoleh nilai baik sekitar 5 anak dengan persentase 6o%, anak yang mendapat nilai sedang 10 anak dengan jumlah persentase 66,7%, yang mendapat nilai rendah tidak ada dengan jumlah persentase 15%. Untuk aspek ke tiga yaitu mengurutkan cerita yang telah didengar anak, yang memperoleh nilai baik 1 anak dengan persentase 6,7%, yang mendapat nilai sedang 8 anak dengan persentase 53,3%, dan anak yang mendapat nilai rendah 6 anak dengan persentase 40%.

60 Untuk aspek ke empat yaitu dapat bekerja sama dengan teman, yang memperoleh nilai baik 10 anak dengan persentase 66,7%, anak yang mendapat nilai sedang 4 anak dengan persentase 26,7% dan anak yang mendapat nilai rendah ada 1 orang dengan persentase 6,7%. Untuk aspek ke lima yaitu dapat memuji teman atau orang lain, yang mendapat nilai baik ada 1 orang dengan persentase 6,7%, yang memperoleh nilai sedang 10 anak dengan persentase 66,7%, dan anak yang mendapat nilai rendah ada 4 orang dengan persentase 26,7%. c. Siklus I pertemuan II Berdasarkan persentase dalam upaya peningkatan kemampuan berkomunikasi dengan metodesosiodrama, sesudah tindakan maka di dapat hasil untuk aspek pertama yaitu berkomunikasi secara lisan yang mendapat nilai baik 8 orang anak. Untuk aspek ke dua yaitu memberikan keterangan informasi tentang sesuatuhal, anak yang memperoleh nilai baik sekitar 1 anak dengan persentase 6,7%, anak yang mendapat nilai sedang 14 anak dengan jumlah persentase 93,3%, yang mendapat nilai rendah tidak ada dengan jumlah persentase 15%. Untuk aspek ke tiga yaitu mengurutkan cerita yang sudah dilihat anak, yang memperoleh nilai baik 1 anak dengan persentase 6,7%, yang mendapat nilai sedang 6 anak dengan persentase 40%, dan anak yang mendapat nilai rendah 8 anak dengan persentase 53,3%. Untuk aspek ke empat yaitu Dapat bekerjasama dengan teman, yang memperoleh nilai baik 5 anak dengan persentase 33,3%, anak yang mendapat nilai sedang 2 anak dengan persentase 13,3 % dan anak yang mendapat nilai rendah ada 8 orang dengan persentase 53,3%. Untuk aspek ke lima yaitu dapat memuji teman atau orang lain yang mendapat nilai baik ada 1 orang dengan persentase 6,7%, yang memperoleh nilai sedang 6 anak dengan persentase 40%, dan anak yang mendapat nilai rendah ada 8 orang dengan persentase 53,3%.

61 d. Siklus I pertemuan III Berdasarkan persentase dalam upaya peningkatan kemampuan berkomunikasi dengan metodesosiodrama, sesudah tindakan maka di dapat hasil untuk aspek pertama yaitu berkomunikasi secara lisan, anak yang mendapat nilai baik 15 orang anak dengan jumlah persentase 100%, yang mendapat nilai sedang tidak ada, dengan jumlah persentasi 15%, dan yang mendapat nilai rendah tidak ada anak yang mendapatkannya, dengan jumlah persentase 15%. Untuk aspek ke dua yaitu memberikan informasi tentang sesuatu hal, anak yang memperoleh nilai baik sekitar 5 anak dengan persentase 33,3%, anak yang mendapat nilai sedang 10 anak dengan jumlah persentase 66,7%, yang mendapat nilai rendah tidak ada dengan jumlah persentase 15%. Untuk aspek ke tiga yaitu mengurutkan kembali cerita yang sudah dilihat anak, yang memperoleh nilai baik 1 anak dengan persentase 6,7%, yang mendapat nilai sedang 8 anak dengan persentase 53,3%, dan anak yang mendapat nilai rendah 6 anak dengan persentase 40%. Untuk aspek ke empat yaitu Dapat bekerjasama dengan teman, yang memperoleh nilai baik 10 anak dengan persentase 66,7%, anak yang mendapat nilai sedang 4 anak dengan persentase 26,7 % dan anak yang mendapat nilai rendah ada 1 orang dengan persentase 6,7%. Untuk aspek ke lima yaitu menceritakan dapat memuji teman atau orang lain, yang mendapat nilai baik ada 1 orang dengan persentase 6,7%, yang memperoleh nilai sedang 10 anak dengan persentase 66,7%, dan anak yang mendapat nilai rendah ada 4 orang dengan persentase 26,7%. b. Siklus II pertemuan I Berdasarkan persentase dalam upaya peningkatan kemampuan berkomunikasi dengan metodesosiodrama, sesudah tindakan maka di dapat hasil untuk aspek pertama yaitu berkomunikasi secara lisan, anak yang mendapat nilai baik 15 orang anak dengan jumlah persentase 100%, yang mendapat nilai sedang tidak ada, dengan jumlah persentasi 15%, dan yang mendapat nilai rendah tidak ada anak yang mendapatkannya, dengan jumlah persentase 15%.

62 Untuk aspek ke dua yaitu memberikan informasi tentang sesuatu hal, anak yang memperoleh nilai baik sekitar 12 anak dengan persentase 80%, anak yang mendapat nilai sedang 3 anak dengan jumlah persentase 20%, yang mendapat nilai rendah tidak ada dengan jumlah persentase 15%. Untuk aspek ke tiga yaitu mengurutkan cerita yang didengar nya, yang memperoleh nilai baik 10 anak dengan persentase 66,7%, yang mendapat nilai sedang 3 anak dengan persentase 2o%, dan anak yang mendapat nilai rendah 2 anak dengan persentase 13,3%. Untuk aspek ke empat yaitu dapat bekerjasama dengan teman nya, yang memperoleh nilai baik 10 anak dengan persentase 66,7%, anak yang mendapat nilai sedang 4 anak dengan persentase 26,7 % dan anak yang mendapat nilai rendah ada 1 orang dengan persentase 6,7%. Untuk aspek ke lima yaitu dapat memuji teman atau orang lain, yang mendapat nilai baik ada 10 orang dengan persentase 66,7%, yang memperoleh nilai sedang 2 anak dengan persentase 13,3%, dan anak yang mendapat nilai rendah ada 3 orang dengan persentase 20%. c. Siklus II pertemuan II Berdasarkan persentase dalam upaya peningkatan kemampuan berkomunikasi dengan metode sosiodrama, sesudah tindakan maka di dapat hasil untuk aspek pertama yaitu berkomunikasi secara lisan, anak yang mendapat nilai baik 8 orang anak dengan jumlah persentase 53,3%, yang mendapat nilai sedang sekitar 7 orang anak, dengan jumlah persentasi 46,7%, dan yang mendapat nilai rendah tidak ada anak yang mendapatkannya. Untuk aspek ke tiga yaitu mengurutkan kembali cerita yang dilihat anak, yang memperoleh nilai baik 1 anak dengan persentase 6,7%, yang mendapat nilai sedang 6 anak dengan persentase 40%, dan anak yang mendapat nilai rendah 8 anak dengan persentase 53,3%. Untuk aspek ke empat yaitu dapat bekerjasama dengan teman, yang memperoleh nilai baik 5 anak dengan persentase 33,3%, anak yang mendapat nilai sedang 2 anak dengan persentase 13,3 % dan anak yang mendapat nilai rendah ada 8 orang dengan persentase 53,3%.

63 Untuk aspek ke lima yaitu dapat memuji teman atau orang lain, yang mendapat nilai baik ada 1 orang dengan persentase 6,7%, yang memperoleh nilai sedang 6 anak dengan persentase 40%, dan anak yang mendapat nilai rendah ada 8 orang dengan persentase 53,3%. d. Siklus II pertemuan III Berdasarkan hasil persentase dalam upaya peningkatan kemampuan berkomunikasi dengan metodesosiodrama, sesudah tindakan maka di dapat hasil untuk aspek pertama yaitu berkomunikasi secara lisan, anak yang mendapat nilai baik 15 orang anak dengan jumlah persentase 100%, yang mendapat nilai sedang tidak ada anak yang dapat, dengan jumlah persentasi 15%, dan yang mendapat nilai rendah tidak ada anak yang mendapatkannya, dengan jumlah persentase 15%. Untuk aspek ke dua yaitu memberikan informasi tentang sesuatu hal, anak yang memperoleh nilai baik sekitar 15 anak dengan persentase 100%, anak yang mendapat nilai sedang tidak ada anak yang dapat dengan jumlah persentase 15%, yang mendapat nilai rendah tidak ada dengan jumlah persentase 15%. Untuk aspek ke tiga yaitu mengurutkan isi cerita yang sudah dilihat anak, yang memperoleh nilai baik 14 anak dengan persentase 93,3%, yang mendapat nilai sedang 1 anak dengan persentase 6,7%, dan anak yang mendapat nilai rendah tidak ada anak yang dapat dengan persentase 15%. Untuk aspek ke empat yaitu dapat bekerjasama dengan teman, yang memperoleh nilai baik 14 anak dengan persentase 93,3%, anak yang mendapat nilai sedang 1 anak dengan persentase 6,7 % dan anak yang mendapat nilai rendah tidak ada anak yang dapat dengan persentase 15%. Untuk aspek ke lima yaitu dapat memuji teman atau orang lain, yang mendapat nilai baik ada 15 orang dengan persentase 100%, yang memperoleh nilai sedang tidak ada anak yang dapat dengan persentase 15%, dan anak yang mendapat nilai rendah tidak ada anak yang dapat dengan persentase 15%. Berdasarkan hasil penelitian mengembangkan komunikasi anak melalui metode sosiodrama di TK Permatabunda Jorong Gantiang,adapun pembahasan guna untuk menjelaskan dan memperdalam kajian dalam penelitian ini.

64 SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan melalui pendidikan formal dan non formal serta informal. 2. Tujuan dari perkembangan bahasa anak usia dini dapat tercapai secara optimal. 3. Permainan dengan menggunakan media yang menarik bagi anak dapat memberikan rangsangan sehingga munculnya berbagai potensi keberhasilan anak. 4. Dengan metode sosiodrama dapat memberikan pengaruh yang sangat baik untuk meningkatkan komunikasi anak, terjadinya peningkatan dapat di lihat pada persentase dari siklus I sampai ke siklus II. 5. Perkembangan kemampuan berbahasa anak dapat meningkat dengan metode sosiodrama di TK Permata bunda Jorong Gantiang. B. Saran 1. Diharapkan kepada guru TK dapat menggunakan metode sosiodrama dalam pembelajaran sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan perkembangan bahasa dalam berkomunikasi dengan baik. 2. Guru TK yang kreatif akan selalu merancang pembelajaran yang menarik bagi anak dengan mengadakan berbagai macam media permainan pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. 3. Guru hendaknya dapat menciptakan suasana kelas yang aktif, kreatif dan menyenangkan. 4. Bagi peneliti yang lain diharapkan dapat melakukan dan mengungkapkan lebih jauh lagi tentang perkembangan bahasa anak dalam bercerita melalui metode dan media yang lainnya. 5. Bagi pembaca dapat menggunakan skripsi ini sebagai sumber ilmu pengetahuan guna menambah wawasan. 6. Bagi anak diharapkan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

65 DAFTAR RUJUKAN Aisyah, Siti. 2007. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka. Arikunto, Suharsimi 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Bachtiar. S, Bachri. 2005. Pengembangan Kegiatan Bercerita di Taman Kanakkanak. Jakarta : Depdiknas Dirjen PT Direktorat PPTK dan KPT. Bimo.2009. Teknik bercerita. ( Online. Jurnal Net. Com) Budi Santoso, Eva magfiroh, dkk. 2010. Pemerolehan Bahasa Anak Usia 3 tahun dalam lingkungan keluarga. FKIP UNISMA. Malang.