SKSO OPTICAL SOURCES.

dokumen-dokumen yang mirip
SUMBER OPTIK. Ref : Keiser

SUMBER OPTIK. Ref : Keiser. Fakultas Teknik 1

Teori Semikonduktor. Elektronika (TKE 4012) Eka Maulana. maulana.lecture.ub.ac.id

1. Semikonduktor intrinsik : bahan murni tanpa adanya pengotor bahan lain. 2. Semikonduktor ekstrinsik : bahan mengandung impuritas dari bahan lain

Semikonduktor. Sifat. (ohm.m) Tembaga 1,7 x 10-8 Konduktor Silikon pd 300 o K 2,3 x 10 3 Semikonduktor Gelas 7,0 x 10 6 Isolator

SEMIKONDUKTOR oleh: Ichwan Yelfianhar dirangkum dari berbagai sumber

PHOTODETECTOR. Ref : Keiser

Bab 1 Bahan Semikonduktor. By : M. Ramdhani

Bab 1. Semi Konduktor

STRUKTUR CRISTAL SILIKON

MAKALAH PITA ENERGI. Di susun oleh, Pradita Ajeng Wiguna ( ) Rombel 1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika dan Teknologi Semikonduktor

TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR

What Is a Semiconductor?

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

Jaringan Lokal Akses (Jarlok) Eka Setia Nugraha,S.T. M.T Uke Kurniawan Usman,MT

PENERIMA OPTIK OPTICAL RECEIVER

Sumber Optik LED Sumber Optik LASER Kopling Daya Foto detector PIN dan APD

SKSO OPTICAL SOURCES.

Atom silikon dan germanium masingmempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu baik atom silikon maupun atom germanium disebut juga dengan atom

Karakterisasi XRD. Pengukuran

ELEKTRONIKA. Materi 4 : Fisika Semikonduktor. Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana

Bagian 4 Karakteristik Junction Dioda

ANALISIS LANJUTAN. Tingkat Energi & Orbit Elektron. Pita Energi Semikonduktor Intrinsik. Pita Energi Pada Semikonduktor Ter-Doping

PHOTODETECTOR. Ref : Keiser. Fakultas Teknik Elektro 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Gambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan)

KRISTAL SEMIKONDUKTOR

Modul - 4 SEMIKONDUKTOR

KARAKTERISASI GaAs DENGAN PHOTOLUMINESCENCE LASER ARGON

MODUL 1 KULIAH SEMIKONDUKTOR

BAB 2 TEORI PENUNJANG

Asisten : Robby Hidayat / Tanggal Praktikum :

a. Lattice Constant = a 4r = 2a 2 a = 4 R = 2 2 R = 2,8284 x 0,143 nm = 0,4045 nm 2

MIKROELEKTRONIKA. Gejala Transport dalam Semikonduktor. D3 Teknik Komputer Universitas Gunadarma

DAFTAR ISI. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN TUGAS... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. HALAMAN MOTO...

KONDUKTOR, ISOLATOR DAN SEMIKONDUKTOR

ELEKTRONIKA DASAR. Kode matkul : 727 SKS : 4 SKS Waktu : 180 menit

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Kristal Semikonduktor yang mencakup:

PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA)

WinHEC /15/2015. Materi. Pengenalan elektronika Dasar. Pertemuan ke II

Materi 2: Fisika Semikonduktor

#2 Steady-State Fotokonduktif Elektronika Organik Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell

SUMBER OPTIK (Laser) Ref : Keiser. Fakultas Teknik 1

PANEL SURYA dan APLIKASINYA

struktur dua dimensi kristal Silikon

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG...

Mengenal Sifat Material. Teori Pita Energi

Semikonduktor. Prinsip Dasar. oleh aswan hamonangan

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA

PERALATAN GELOMBANG MIKRO

1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward

DETEKTOR RADIASI INTI. Sulistyani, M.Si.

UNIVERSITAS INDONESIA PERANCANGAN DAN SIMULASI NANOSCALE-BASED SINGLE PHOTON AVALANCHE DIODE ON SILICON TESIS

Karakteristik dan Rangkaian Dioda. Rudi Susanto

KERAMIK Mimin Sukarmin, S.Si., M.Pd.

STUDI TENTANG PENGARUH DOPING TINGGI TERHADAP RESISTANSI BASIS DAN BANDGAP NARROWING PADA Si/Si 1-x Ge x /Si HBT

DIODA. Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

KRISTAL SEMIKONDUKTOR

Prinsip Semikonduktor

BAB I PENDAHULUAN. Spektrum elektromagnetik yang mampu dideteksi oleh mata manusia

ATOM BERELEKTRON BANYAK

BAHAN KULIAH FISIKA SEMIKONDUKTOR

MOLEKUL, ZAT PADAT DAN PITA ENERGI MOLEKUL ZAT PADAT PITA ENERGI

BAGIAN 1 PITA ENERGI DALAM ZAT PADAT

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.

1. Semikonduktor dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu semikonduktor murni

Gambar 3.1 Struktur Dioda

Antiremed Kelas 12 Fisika

BAB I 1 PENDAHULUAN. kemampuan mengubah bentuk radiasi cahaya menjadi sinyal listrik. Radiasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA

E 2 E 1. E 3s r 2 r 1. energi. Jarak antar atom

FABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

Physical Aspects of Solar Cell Efficiency Light With Too Little Or Too Much Energy

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KUMPULAN SOAL SEMIKONDUKTOR OLEH: KELOMPOK III. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 2011/2012

Rancang Bangun Dioda Schottky Dengan Frekuensi Kerja Berskala Terahertz Menggunakan Bahan Carbon Nanotube

PENENTUAN PANJANG GELOMBANG EMISI PADA NANOPARTIKEL CdS DAN ZnS BERDASARKAN VARIASI KONSENTRASI MERCAPTO ETHANOL

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

DIODA DAYA (Power Diode)

Semikonduktor. PDF created with pdffactory Pro trial version

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : DEVAIS MIKROELEKTRONIKA* (Ujian Utama) KODE MK / SKS : KK / 3

Solar Energy Conversion Technologies

Dualisme Partikel Gelombang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) : FISIKA DEVAIS SEMIKONDUKTOR KODE MK / SKS : / 3 SKS PROGRAM STUDI : MAGISTER TEKNIK ELEKTRO

BABU TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam fisika dan optika, garis-garis Fraunhofer adalah sekumpulan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : SISTEM FABRIKASI & DEVAIS MIKROELEKTRONIKA / AK SEMESTER / SKS : VIII / 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

SKSO OPTICAL SOURCES ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id

OVERVIEW LED LASER Diodes Modulation of Optical Sources

PARAMETER PADA OPTICAL SOURCES Hal-hal yang perlu dipertimbangkan pada sumber-sumber cahaya pada transmisi serat optik: Dimensi fisik Narrow radiation pattern (beam width) Linier (Ouput light power harus proporsional terhadap arus)

OVERVIEW Sumber cahaya yang digunakan untuk komunikasi fiber optik adalah struktur heterojunction semikonduktor (Laser Diodes dan LEDs) Heterojunction tersusun dari gabungan terpisah oleh band gap energy antara dua material semikonduktor yang Laser dan LED cocok untuk sistem transmisi fiber karena Memiliki output power yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi Output powernya dapat dimodulasi oleh arus masuk yang bervariasi secara langsung Memiliki efisiensi yang tinggi Karakteristik dari dimensinya yang sesuai dengan fiber optik

LED VS LASER LED: Keluaran cahaya optik nya incoherent sehingga spektral daya optik yang dipancarkan lebar (broad spectral width/ not directional) Digunakan untuk komunikasi multimode fiber Digunakan untuk komunikasi jarak pendek (local area application) Laser: Keluaran cahaya optik coherent artinya energi optik yang dikeluarkan memiliki fasa dan periode yang sama sehingga cahaya optiknya bersifat sangat monokromatik dan daya optik yang dipancarkan sangat terarah (ouput beam is very directional) Digunakan untuk komunikasi singlemode atau multimode fiber Digunakan untuk komunikasi jarak jauh (long haul application)

OPTICAL SOURCES LED Light-Emitting Diodes LASER DIODES Light Amplification by Stimulated Emission and Radiation

SEMIKONDUKTOR Hampir semua cahaya yang digunakan untuk media komunikasi dihasilkan oleh perangkat semikonduktor Material semikonduktor memiliki sifat konduksi terletak diantara logam dan isolator Contoh material semikonduktor adalah silikon (Si) terletak di grup IV (memiliki 4 elektron terluar) yang bisa berikatan kovalen dengan atom lainnya sehingga membentuk kristal Sifat konduksi dapat diinterpretasikan dengan bantuan diagram pita energi Untuk kristal murni pada suhu rendah, di pita konduksi tidak ada elektron sama sekali dan di pita valensi sangat penuh elektron LED lebih sederhana dari laser, namun dilain sisi juga memiliki banyak kesamaan

SEMIKONDUKTOR Kedua pita tersebut dipisahkan oleh celah energi (energy gap/ band gap) yang tidak terdapat level energi didalamnya Jika suhu dinaikkan (atau energi ditambah), beberapa elektron berpindah/ melintasi celah energi dari pita valensi menuju ke pita konduksi Perpindahan itu menyebabkan bertambahnya konsentrasi (n) elektron pada pita konduksi dan meninggalkan konsentrasi (p) hole yang nilainya sama pada pita valensi

ENERGY BAND contoh: untuk material Si energi yang diperlukan agar elektron berpindah harus lebih besar dari 1.1 ev yang disebut sebagai bandgap energy (a) Diagram pita energi yang menunjukan perpindahan elektron dari pita valensi (valence band) ke pita konduksi (conduction band) (b) Konsentrasi elektron dan hole yang sama pada semikonduktor intrinsik

PANJANG GELOMBANG DAN MATERIAL Ada hubungan antara panjang gelombang (wavelength) dengan bandgap energy dari suatu material Panjang gelombang dan bandgap energy juga merupakan fungsi dari suhu, akan bertambah 0.6 nm setiap perubahan suhu 1 o C ~ 0.6 nm/c E g h hc / λ = h.c/e g λ (μm) =1,24/E g (ev)

KONSENTRASI ELEKTRON - HOLE Konsentrasi elektron dan hole dikenal sebagai konsentrasi pembawa intrinsik: Dimana: Eg n p ni K exp 2kBT 2 kbt K 2 3 / 2 memh 3 / 4 h2 T k B m h m e m h Eg n i : suhu mutlak : konstanta Boltzman = 1.38 x 10-23 J/oK : massa diam elektron = 9.11 x 10-31 Kg : Konstanta Planck = 6.626 x 10-34 JS : massa efektif elektron : massa efektif hole : energi gap (band gap energy) : konsentrasi pembawa intrinsik

Sifat konduksi dapat ditingkatkan dengan doping yaitu penambahan campuran bahan dari golongan atom VA (ex: P, As, Sb) yang memiliki 5 elektron di kulit atom terluarnya Jika atom bahan tersebut menggantikan sebuah atom Si, 4 elektron digunakan untuk ikatan kovalen dan elektron ke-5 adalah elektron bebas yang digunakan untuk konduksi Campuran bahan tersebut disebut sebagai donor karena dapat memberikan sebuah elektron pada pita konduksi Pada bahan tersebut arus (konduksi) ditimbulkan oleh aliran elektron (negatip) bahan tipe-n

Sifat konduksi juga dapat ditingkatkan dengan penambahan bahan dari golongan atom IIIA (ex: Al, Ga, In) yang memiliki 3 elektron di kulit atom terluarnya 3 elektron membentuk ikatan kovalen, sehingga tersisa sebuah hole konsentrasi hole meningkat di pita valensi Campuran bahan tersebut disebut sebagai akseptor karena konduksi muncul akibat dari aliran hole (positip) bahan tipe-p

N-TYPE MATERIAL (a) Level donor pada bahan tipe n (b) Ionisasi dari campuran donor menghasilkan peningkatan distribusi konsentrasi elektron

P-TYPE MATERIAL (a) Level akseptor pada bahan tipe-p (b) ionisasi dari campuran akseptor meningkatkan distribusi konsentrasi hole

BAHAN INTRINSIK & EKSTRINSIK Bahan semikonduktor yang tidak ada campurannya disebut bahan intrinsik Vibrasi thermal dari atom kristal beberapa elektron yang berada dalam pita valensi memiliki energi yang cukup untuk keluar menuju ke pita konduksi Proses pembangkitan thermal menghasilkan/ membangkitkan pasangan elektron-hole karena setiap elektron berpindah ke pita konduksi selalu meninggalkan hole Proses rekombinasi elektron bebas melepaskan energi (photon-cahaya) dan turun dari pita konduksi menuju ke hole yang berada di pita valensi Kondisi seimbang: Laju pembangkitan = Laju rekombinasi Bahan intrinsik : pn = p 0 n 0 = n 2 i p 0 n 0 n i : konsentrasi hole seimbang : konsentrasi elektron seimbang : kepadatan/ konsentrasi pembawa intrinsik

BAHAN INTRINSIK & EKSTRINSIK Pemberian sedikit campuran kimia pada kristal murni menghasilkan semikonduktor ekstrinsik Konduktifitas elektris sebanding dengan konsentrasi pembawa ada 2 jenis bahan pembawa muatan: Pembawa mayoritas (majority carrier): elektron pada bahan tipe-n atau hole pada bahan tipe-p Pembawa minoritas (minority carrier): hole pada bahan tipe-n atau elektron pada bahan tipe-p Antara majority carrier dan minority carrier adalah selalu berkebalikan dilihat dari komponen yang berperan (elektron atau hole) Operasi perangkat semikonduktor (LED dan Laser) secara umum didasarkan pada proses injeksi dan ekstraksi dari pembawa minoritas

PN JUNCTION Bahan tipe n atau tipe p masing-masing berperan seperti sifat konduktor sehingga untuk membuat bahan bersifat semikonduktor maka yang dilakukan adalah menggabungkan kedua bahan tersebut menjadi satu struktur kristal tersambung dan disebut sebagai pn junction yang berperan dalam penggunaan karakteristik elektris dari perangkat semikonduktor nantinya (LED dan Laser). Ketika pembuatan pn junction, pada awalnya majority carrier menyebar dan menyeberangi daerah sambungan antara tipe p dan tipe n (terlihat di gambar ). Hal ini menyebabkan elektron mengisi / berikatan dengan hole disisi p dan juga hole muncul di sisi n sehingga menghasilkan medan elektrik (barrier potential ) di tengah-tengah pn junction yang disebut sebagai depletion region. Kemudian, pada daerah sambungan (depletion region) sudah tidak terdapat lagi pergerakan carrier (majority carrier) karena elektron dan hole sudah terkunci dalam satu struktur ikatan kovalen.

PN JUNCTION Difusi (penyebaran) elektron melintasi pn junction menghasilkan potensial barrier (medan elektrik) di daerah deplesi

REVERSE BIAS Ketika eksternal baterai dicatu kedalam pn junction dengan kutub positif dihubungkan dengan material tipe n dan kutub negatif dihubungkan dengan material tipe p (seperti pada gambar) hubungan ini disebut sebagai reverse bias. Akibat dari reverse bias ini adalah daerah deplesi semakin melebar baik di sisi (p) maupun (n) sehingga secara efektif mampu meningkatakan barrier potential dan mencegah majority carrier untuk melintasi daerah sambungan (pn junction), tetapi minority carrier tetap bisa bergerak (melintasi) daerah sambungan.

REVERSE BIAS Bias mundur (reverse bias) melebarkan daerah deplesi, tetapi memungkinkan pembawa minoritas (minority carrier) bergerak bebas

FORWARD BIAS Ketika pn junction dicatu dengan teknik forward bias (terlihat seperti di gambar/ kebalikan dari reverse bias) magnitudo (nilai/ besaran) dari barrier potential menurun. Elektron di pita konduksi pada sisi (n) dan hole di pita valensi di sisi (p) (majority carrier) menyebar dan menyeberangi daerah sambungan. Dalam satu kali penyeberangan secara signifikan mampu meningkatkan konsentrasi minority carrier dan kemudian minority carrier ini akan mengalami proses rekombinasi dengan energi yang berasal dari majority carrier. Rekombinasi dari minority carrier ini adalah mekanisme yang digunakan dalam proses pembangkitan radiasi optik

FORWARD BIAS Bias maju (forward bias) mengecilkan potensial barrier memungkinkan pembawa mayoritas (majority carrier) berdifusi melintasi junction

DIRECT & INDIRECT BANDGAP Semikonduktor dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis material yaitu directband-gap atau indirect-band-gap yang ditentukan oleh nilai band gap sebagai fungsi dari momentum (k). Disebut sebagai direct band gap material karena proses rekombinasi (turunnya elektron dari pita konduksi ke valensi dan memancarkan energi photon) bisa berjalan secara langsung akibat elektron dan hole memiliki momentum yang sama Rekombinasi elektron dan emisi photon yang berkaitan pada suatu bahan direct-band-gap (elektron dan hole memiliki nilai momentum sama)

DIRECT & INDIRECT BANDGAP Disebut indirect band gap material karena energi di pita konduksi minimum sedangkan di pita valensi maksimum dan keduanya memiliki nilai momentum yang berbeda sehingga untuk terjadinya proses rekombinasi tidak bisa berjalan secara langsung, harus melibatkan partikel ketiga yangberfungsi untuk memperbaiki nilai momentumnya tersebut agar rekombinasi bisa berlangsung. Partikel yangberperan tersebut adalah phonon Rekombinasi elektron pada suatu bahan indirect-band-gap (elektron dan hole memiliki nilai momentum berbeda) membutuhkan energi E ph dan momentum k ph

FABRIKASI SEMIKONDUKTOR Pada fabrikasi peralatan/ bahan semikonduktor (kristal), struktur kristalnya bisa terdiri dari lebih dari satu jenis material sehingga proses penyusunan-nya harus melalui perhitungan yang sangat hati-hati. Struktur kristal bisa terdiri dari single atom (ex: Si, Ge) atau group atom (ex: InP, GaP GaAs) yang polanya harus tersusun dengan jarak yang presisi. Pola penyusunan atom yang berulang sehingga bisa membentuk kristal itu disebut sebagai lattice dan jarak (spasi) antar atom atau group atom disebut sebagai lattice spacing/ lattice constant. Spasi antar atom/ group atom itu berjarak sekitar kurang dari 10 A o (angstroms ), note (1 A o = 10-10 m) Grafik yang menunjukan hubungan antara bandgap energy dan wavelength dengan lattice constant pada suhu 300 K. Garis putusputus vertikal menunjukan nilai lattice contant yang sama (matched) antara GaAs dengan (Al x Ga 1-x ) 0.5 In 0.5 P

OPTICAL TRANSMITTER

OPTICAL TRANSMITTER

SEMICONDUCTOR LIGHT SOURCE A PN junction (that consists of direct band gap semiconductor materials) acts as the active or recombination region When the PN junction is forward biased, electrons and holes recombine either radiatively (emitting photons) or non-radiatively (emitting heat). This is simple LED operation. In an LASER, the photon is further processed in a resonance cavity to achieve a coherent, highly directional optical beam with narrow linewidth

Elemen group III Elemen group IV Elemen group V : Al (Alumunium), Ga (Gallium), In (Indium) : Si, : P (Phosphide), As (Arsenide), Sb

BERSAMBUNG...