BAB I PENDAHULUAN. yang kini merupakan Provinsi Aceh. Mereka biasa menyebut dirinya Ureueng

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kelompok asal di daerah Aceh. Meraka biasa menyebut dirinya Ureueng Aceh.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh unsur kebudayaan universal juga dilestarikan di dalam kegiatan suatu suku

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG KEBUDAYAAN ACEH BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BAB I PENDAHULUAN. Aceh yang sebelumnya pernah disebut dengan nama Aceh Darussalam

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam.

BAB I PENDAHULUAN. Sabang, Langsa, Lhokseumawe dan Subulussalam. generasi ke generasi berikutnya, yang kemudian menjadi sebuah identitas dan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang dimiliki, kebudayaan merujuk pada berbagai aspek manusia

TEKS DESKRIPSI BUDAYA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB I PENDAHULUAN. terletak diujung pulau Sumatera. Provinsi Aceh terbagi menjadi 18 wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya.

BAB I PENDAHULUAN. banyak digemari oleh siapa saja baik terutama anak-anak. Animasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang dikenal dunia kaya akan suku dan

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. kebanggaan bangsa Indonesia pada umumnya dan khususnya masyarakat Aceh

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia merupan kebanggaan yang pant as

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, hokum adat, organisasi sosial dan kesenian. Keberagaman keindahan,

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilestarikan agar tidak hilang. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan tercermin

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat setiap suku. Kebudayaan sebagai warisan leluhur dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan etnis yang berada di Sumatera Utara dan mendiami

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Gayo adalah kesenian Didong. Kata didong mendekati pengertian dendang adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Sumatera dan Suku Mandailing adalah salah satu sub suku Batak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. dominan dengan menggunakan bahasa Tamiang ( Melayu), Aceh Tengah Bener

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan suatu bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuyun Yuniati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki

KEBUDAYAAN & MASYARAKAT

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dirasakan oleh pencipta atau pengamat seni.

BAB I PENDAHULUAN. Selo Soemardjan dalam Simanjuntak (2000:107) Menyatakan bahwa

menghubungkan satu kebudayaan dengan kebudayaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. hanya sebuah inovasi yang mendapatkan influence (pengaruh) dari budaya atau

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara dengan ibu kotanya Medan. Sumatera Utara terdiri dari 33. dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara:

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Barat Daya. Aceh Barat Daya sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh

BAB I PENDAHULUAN. Musik dipergunakan untuk memuja dewa-dewi yang mereka percaya sebagai. acara-acara besar dan hiburan untuk kerajaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang melahirkan pemikiran-pemikiran yang dianggap benar dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. satu suku yang dapat ditemui di Sumatera bagian Utara yang ber-ibukota Medan.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BENTUK PENYAJIAN TARI RAMPHAK DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni merupakan suatu bentuk ekspresi yang dicurahkan dari dalam diri

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering membicarakan kebudayaan. Budaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Timur. Secara internasional suku Maluku lebih di kenal dengan nama Molucan atau

I. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki keanekaragaman kebudayaan suku bangsa yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Angkola, Tapanuli Selatan dan Nias. Dimana setiap etnis memiliki seni tari yang

D. Dinamika Kependudukan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memerankan Yip Man ini adalah Donnie Yen. Tepatnya pada tanggal 18

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebudayaan merupakan suatu pola hidup yang kompleks, namun menjadi

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan kenyataan, bangsa Indonesia terdiri dari suku-suku bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Sumardjo (2001:1) seni adalah bagian dari kehidupan manusia dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan kebutuhan hidup manusia secara kodrati, dan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Indonesia merupakan negara di dunia ini yang memiliki ragam budaya

Masyarakat dan Kebudayaan Indonesia Masyarakat : ( - مشاركة -(شارك kaum/komunitas Budaya : Pola pikir/tradisi/kebiasaan Kebudayaan : Wujud material

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. akan memunculkan sebuah budaya dan musik baru. Walaupun biasanya terkadang

PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN PENGETAHUAN TRADISIONAL & EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL. Dra. Dewi Indrawati MA 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh adalah satu provinsi yang terletak dijung Barat Pulau Sumatera. Kelompok masyarakat Aceh adalah salah satu kelompok asal di daerah Aceh yang kini merupakan Provinsi Aceh. Mereka biasa menyebut dirinya Ureueng Aceh. Masyarakat Aceh merupakan penduduk asli yang tersebar populasinya di Daerah Istimewa Aceh. Mereka mendiami Kotamadaya Sabang, Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Selatan dan Aceh Barat. Di Provinsi Aceh terdapat pula suku antara lain suku Aceh, Gayo, Alas, Tamiang, Aneuk Jamee, Simeulue, Kluet, dan Gaumbok Cadek. Kebudayaan merupakan hasil dari karya cipta manusia dan juga merupakan suatu kekayaan yang sampai saat ini masih kita miliki dan patut kita pelihara. Tiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan masyarakat lain. Beragam kebudayaan inilah yang menjadi bukti bahwa bangsa kita kaya akan budaya. Beragam kebudayaan di Indonesia, berarti beragam pula jenis, bentuk serta kebiasaan masyarakatnya. Dengan keberagamanya tersebut, akan banyak hal yang membedakan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Tetapi hal itu juga yang akan menjadi persamaan antara perbedaan tersebut, yakni menjadikan kebudayaan itu sebagai salah satu ciri khas dari masyarakat tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Rarp Linton (Ihromi, 2000:18) bahwa : 1

2 kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan masyarakat manapun dan tidak hanya mengenai sebagian dari cara hidup oleh masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih diinginkan. Meskipun banyak perbedaan diantara kebudayaan-kebudayaan manusia, namun isi dari kebudayaan yang berbeda itu dapat digolongkan kedalam sejumlah katagori yang sama. Menurut E.B. Taylor dalam Soekanto (1990:172) kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa kesenian merupakan salah satu wujud dari kebudayaan yang dimiliki oleh setiap manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. Seperti yang telah dijabarkan di atas bahwa kebudayaan tersebut dapat dijadikan sebagai ciri khas pembeda antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Adapun salah satu wujud dari kebudayaan tersebut adalah kesenian. Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Sebagai bagian yang penting dari kebudayaan, kesenian tidak pernah berdiri lepas dari kehidupan masyarakat. Dalam seni terdapat nilai nilai keindahan sehingga dapat menggerakan jiwa dan perasaan manusia. Di tinjau dari asal katanya, budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa asing kebudayaan disebut Culture. Culture berasal dari kata Latin yakni Colore, yang Berarti mengolah atau mengerjakan. Sebagai bagian dari kesenian seni tari berpijak pada rasa keindahan yang dapat disentuh lewat indera

3 penglihatan dan perasaan yang senantiasa mengalami proses perubahan. Tari sebagai bagian dari kesenian tentunya harus dilestarikan, karena tari menyimpan dokumentasi mengenai gambaran hidup masyarakat. Kabupaten Gayo Lues kaya akan tari-tarian kreasi yang mentradisi diantaranya Ddong Jalu, Didong Niet, Didong A lo, Saman, Bines, dan Sening Bines. Tari Sening Bines adalah tari yang menceritakan tentang gajah putih yang tertidur di daerah Gumpang dan bermaksud berusaha untuk membangunkan serta memindahkan gajah putih ke pusat ke Rajaan Aceh Darussalam yang dahulunya dinamakan Kute Reje. Pelaksanan tari ini dilakukan dari tempat yang satu ke tempat yang lain yang diawali dari Balai Sena (Kampung Penampaan), di lanjutkan ke Balai Gading dan pada akhirnya ke Balai Samsul di Kute Reje yang sekarang dinamakan Aceh Darussalam. Gajah Putih tertidur di daerah Gumpang atas kuasa Allah SWT. Masyarakat Gumpang sampai sekarang tidak tau dari sebabnya gajah putih itu bisa sampai ke Gumpang. Berdasarkan cerita rakyat yang dikembangkan ditanah Gayo Lues, Tari Sening Bines berawal dari mimpi seorang tokoh masyarakat yang dipercaya bernama Seh Abdul Karim. Dalam mimpi Seh Abdul Karim melihat ada seseorang yang memberi amanah serta memberikan petunjuk, bagaimana cara membangunkan gajah putih untuk dibawa ke Balai Samsul di Kute Reje yaitu dengan mengadakan kesenian-kesenian diantaranya Tari Sening Bines. Dengan dimainkan kesenian tersebut, akhirnya dapat membangunkan dan membuat gajah putih dapat dituntun menuju ke Balai Samsul di Kute Reje.

4 Berdasarkan cerita ini kemudian masyarakat Gayo Lues melakukan tari Sening Bine. Tari ini dijadikan sebagai tari yang dipersembahan pada upacara disebuah kerajaan. Tarian ini dilakukan pertama kali dilakukan pada masa sebelum adanya penjajahan. Menurut sejarah, asal usul yang menciptakan Tari Sening Bines berasal dari Arab antara lain : Seh Abdul Karim Seh Abdul Kadir Jailani Seh Saman Seh Nurdin Seh Ramli Seh Nurahim Seh Wahid Tari Sening Bines hampir sama dengan Tari Bines. perbedaannya adalah Sening Bines penarinya Laki-laki (Sebujang) sedangkan Bines penarinya adalah Wanita (Seberu). Tari Sening Bines hampir sudah mulai jarang dipertunjukkan di Gayo Lues. Hal ini dimungkinkan karena ada beberapa hal. pada saat ini sudah tidak ada lagi orang yang mengerti tentang Tari Sening Bines, Tari ini sudah tidak dipersembahan pada upacara disebuah kerajaan, karna kerajaan sudah tidak ada lagi. Tari Sening Bines dilakukan dengan gerak hentakan kaki, tepuk tangan, gerak kepala semua sesuai dengan irama. Semua gerak dalam Tari Sening Bines mempunyai arti dan menggunakan musik internal yaitu berupa syair lagu yang memiliki arti tertentu. Adapun ragam gerak Tari Sening Bines yaitu gerdak (gerak

5 jalan bertingkah), tepuk dede urum pumu (tepuk tangan dan dada), surang saring (gerak kepala selang seling). Tari Sening Bines diamati dari gerak tangan, kaki, dan kepala. Tari Sening Bines secara keseluruhan lebih menekankan gerakan pada bagian kaki yang mempunyai ciri khas gerak hentak, dan menjadikan gerak ini serta mengandung nilai keindahan dalam tari Sening Bines. Selain keindahan dalam gerak, ada juga nilai-nilai dalam pakain busana yang dilihat dari warna, model, dan cara pemakaian, serta tetap mengikuti aturan-aturan ajaran Islam. Dalam tari Sening Bines ini hubungan gerak, syair dan busana sangat disesuaikan dengan norma-norma adat dan aturan dalam ajaran Islam. Tari Sening Bines adalah tari tradisi yang mempunyai arti Sening adalah bermain, Bines adalah seni (Tari). Adapun bentuk penyajian Tari Sening Bines secara berkelompok. Tari Sening Bines ditarikan oleh 7 sampai 9 penari Laki-laki, tidak ditentukan umur atau derajat penari tersebut. Dalam penyusunan gerak berdasarkan tahapan tersebut, terdapat hubungan antara satu kesatuan dalam tarian tersebut. Baik dari segi gerak, syair serta properti yang disebut dengan struktur. Dalam tari Sening Bines ini ialah bagaimana susunan dari satu tarian tersebut, serta adanya hubungan antara gerak dengan gerakan yang lain, hubungan antara gerak dan syair, properti dan busana. Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, penulis merasa tertarik untuk mengangkat topik penelitian tentang tari Sening Bines. Hasil penelitian ini kiranya dapat menambah wawasan pembaca khususnya masyarakat suku Gayo serta dapat menjadi motivasi generasi muda suku Gayo untuk tetap menjaga,

6 mempertahankan, melestarikan mewariskan budaya tersebut. Adapun judul penelitian ini adalah Struktur Tari Sening Bines Pada Masyarakat Gayo Di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitian yang dapat dikatakan paling penting dari proses lainnya. Tujuan dari identifakasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan masalah yang di bahas tidak terlalu luas. Hal ini sejalan dengan pendapat Ali Moh.Nazir (1983:49) mengatakan bahwa: Untuk kepentingan karya ilmiah, sesuatu yang perlu di perhatikan adalah masalah penelitian dapat mungkin diusahakan tidak terlalu luas. Masalah yang luas akan menghasilkan analisis yang sempit dan sebaliknya bila ruang lingkup masalah di persempit, maka dapat di harapkan analisis secara luas dan mendalam. Dari uraian latarbelakang masalah, maka permasalahan penelitian dapat di identifakasikan menjadi beberapa bagian, diantaranya: 1. Bagaimanakah Sejarah Tari Sening Bines pada masyarakat Gayo di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues? 2. Bagaimanakah Keberadaan Tari Sening Bines pada masyarakat Gayo di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues? 3. Bagaimana Struktur Tari Sening Bines pada masyarakat Gayo di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten GayoLues? 4. Bagaimana Bentuk Tari Sening Bines pada masyarakat Gayo di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten GayoLues?

7 C. Pembatasan masalah Mengingat ruang lingkup permasalahan bisa menjadi luas, maka penulis memandang perlu untuk membuat batasan masalah terhadap materi penelitian yang akan dilakukan agar pembahasan tidak melebar dan dapat mencapai sasaran. Berdasarkan luasnya cakupan masalah yang diidentifikasi serta keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, baik itu dana, waktu, serta kemampuan teoritis, maka penulis melakukan pembatasan masalah, dengan demikian pembatasan masalah di dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah Struktur Tari Sening Bines pada masyarakat Gayo di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues? D. Perumusan Masalah Cholid Narbuko dan Abu Ahcmad (1997: 162) mengatakan bahwa perumusan masalah adalah untuk membatasi masalah penelitian yang telah di tetapkan. Perumusan masalah ini pada umumnya ditulis atau dinyatakan dalam kalimat pertanyaaan untuk menambah ketajaman perumusan. Sesuatu rancangan penelitian yang akan dilaksanakan perlu diperjelas perumusan masalahnya, agar hasil penelitinya jelas dan kongkrit, hal ini sesuai dengan pendapat Sumadi Suryabrata (1994: 65) Setelah masalah diidentifikasi, dipilih maka perlu dirumuskan perumusan ini penting, karena hasilnya akan menjadi penentu bagi langkah-langkah selanjutnya. Masalahnya hendaknya di rumuskan dalam bentuk tanda tanya. Perumusan masalah hendaknya padat dan jelas. Rumusan hendaknya memberi petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data guna jawab yang terkandung dalam rumusan ini.

8 Berdasarkan pendapat di atas, sekaligus berdasarkan uraian latarbelakang masalah, indentifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka permasalahan dapat rumuskan sebagai berikut: Bagaimana struktur tari Sening Bines pada masyarakat Gayo di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues E. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan selalu mengarah pada tujuan, yang merupakan suatu keberhasilan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan jawaban atas pertanyaan dalam penelitian. Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah: 1. Mendeskripsikan Struktur Tari Sening Bines pada masyarakat Gayo di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues. F. Manfaat penelitian Temuan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai: 1. Sebagai bahan motivasi bagi setiap pembaca, khususnya generasi muda masyarakat Gayo di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues. 2. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat atau lembaga yang membangun visi dan misi kebudayaan khususnya dibidang seni tradisional maupun kreasi. 3. Sebagai bahan referensi untuk menjadi acuan pada penelitian yang relevan dikemudian hari. 4. Sebagai apresiasi bagi mahasiswa dan mahasiswi program studi pendidikan tari di Universitas Negeri Medan