BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Menghitung Kecenderungan Variabel X dan Variabel Y

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, peneliti menarik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Hal ini didasarkan pada kondisi dan konteks masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung. Adapun lokasi seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang dikumpulkan melalui instrumen angket adalah data untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional dimaksudkan untuk memberikan kesamaan persepsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lingkup masalah yang diteliti, oleh karena itu penulis akan mendefinisikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah data dihimpun dan dilanjutkan pada pengolahan data, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rukodah, 1994:14), definisi berasal dari bahasa Latin yaitu Definition yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Supaya tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kerlinger dalam Riduwan (2008: 49),

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. horizontal antar guru dan variabel kualitas iklim kerja. Variabel X komunikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi A (2010:203), metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA PADANGAM

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan pokok yang diteliti. Menurut Sugiyono (2001:1),

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat

DAFTAR ISI BAB II KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN TERDAHLU,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang Pengaruh iklim organisasi terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab masalah penelitian. Peran metodologi penelitian sangat menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Nana Sudjana dan Ibrahim (16:2001) mengemukakan mengenai makna

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN

3.2. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. No Kelas Jumlah 1 XII Busana XII Busana XII Busana 3 32 Jumlah 94 Tabel 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN

R-1 65 R R-2 74 R R-3 65 R-18 78

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGOLAHAN DATA 1. Pengolahan Data a. Menghitung Kecenderungan Variabel X dan Variabel Y Teknik ini digunakan untuk menentukan kecenderungan umum variabel penelitan. Untuk mengetahui kecenderungan rata-rata dari variabel X dan variabel Y, dilakukan dengan cara menghitung nilai rata-rata dari setiap variabel, yaitu dengan menggunakan rumus Weight Means Scored (WMS) sebagai berikut: x = Keterangan: X N x = Nilai rata-rata skor responden X = Jumlah skor dari jawaban responden N = Jumlah responden Perhitungan teknik WMS ini dimaksudkan untuk menentukan kedudukan setiap item sesuai dengan kriteria/ tolak ukur yang telah ditentukan. Adapun perhitungan data variabel X (iklim organisasi) menggunakan Weigthted Mean Score (WMS) dapat digambarkan sebagai berikut: 7

TABEL 4.1 Hasil WMS Variabel X IKLIM ORGANISASI Indikator kondisi Internal Kondisi Eksternal Kondisi Organisasio nal Interaksi No. Item 5 4 3 1 Jumlah Rata -rata X / F Katego ri F X F X F X F X F X F X 1 4 0 3 18 6 18 4 0 0 44 170 3,86 9 145 5 0 10 30 0 0 0 0 44 195 4,43 3 3 115 15 60 4 1 4 0 0 44 191 4,34 4 13 65 88 8 4 1 0 0 44 179 4,07 5 10 50 6 4 17 51 11 0 0 44 147 3,34 6 17 85 19 76 5 15 4 1 1 44 181 4,11 Total rata-rata indikator 4,03 7 16 80 16 64 9 7 3 6 0 0 44 177 4,0 8 15 75 88 6 18 1 0 0 44 183 4,16 9 1 105 0 80 3 9 0 0 0 0 44 194 4,41 Total rata-rata indikator 4,0 10 18 90 88 4 1 0 0 0 0 44 190 4,3 11 18 90 88 4 1 0 0 0 0 44 190 4,3 1 3 115 13 5 7 1 1 0 0 44 190 4,3 Total rata-rata indikator 4,3 13 19 95 88 3 9 0 0 0 0 44 19 4,36 14 110 13 5 6 18 3 0 0 0 44 180 4,09 15 6 130 15 60 3 9 0 0 0 0 44 199 4,5 16 17 85 3 9 6 4 0 0 44 187 4,5 73

Semangat Kelompok TOTAL RATA-RATA KESELURUH AN INDIKATOR 17 15 75 0 80 9 7 0 0 0 0 44 18 4,14 Total rata-rata indikator 4,7 18 110 19 76 7 1 0 0 44 15 4,89 19 19 95 1 84 4 1 0 0 0 0 44 191 4,34 0 0 100 16 64 4 1 4 0 0 4 180 4,9 Total rata-rata indikator 4,50 4,6 Diperoleh nilai rata-rata keseluruhan hasil perhitungan dengan menggunakan teknik Weight Means Score (WMS) adalah sebagai berikut: x = X N x = 4,03 + 4,0 + 4,3 + 4,7 + 4,50 5 1,3 x = 5 x = 4,6 Hasil perhitungan diatas selanjutnya dikonsultasikan dengan tolak ukur yang telah ditentukan, adapun tolak ukur yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 74

Tabel 4. Konsultasi skor WMS Rentang Kriteria Penafsiran Waktu Variabel X Variabel Y 4,01-5,00 Baik SL (Selalu) SL (Selalu) 3,01-4,00 Baik S (Sering) S (Sering),01-3,00 Cukup KD (Kadang-kadang) KD (Kadang-kadang) 1,01-,00 Rendah JR (Jarang) JR (Jarang) 0,01-1,00 Rendah TP (Tidak Pernah) TP (Tidak Pernah) Perhitungan menunjukkan hasil rata-rata keseluruhan item pada variabel X (Iklim Organisasi) adalah sebesar 4,6 hal ini menunjukan bahwa pelaksanakan Iklim organisasi di PUSDIKMIN termasuk dalam kategori sangat. Iklim Organisasi terbagi dalam 5 indikator, yaitu sebagai berikut: 1. Kondisi Internal Dalam mengumpulkan data tentang Kondisi Internal diwakili oleh 6 sub indikator. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan WMS menunjukan angka rata-rata sebesar 4.03. Setelah dikonsultasikan pada tabel konsultasi WMS maka indikator kondisi internal dinyatakan dalam Kriteria sangat.. Kondisi Eksternal Dalam mengumpulkan data tentang kondisi eksternal diwakili oleh 3 sub indikator. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan WMS menunjukan angka rata-rata sebesar 4,0. Setelah dikonsultasikan pada tabel konsultasi WMS maka indikator membandingkan data dengan kenyataan dinyatakan dalam kriteria sangat. 75

3. Kondisi Organisasional Dalam mengumpulkan data tentang kondisi organisasional diwakili oleh 3 sub indikator. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan WMS menunjukan angka rata-rata sebesar 4,3. Setelah dikonsultasikan pada tabel konsultasi WMS maka indikator penilaian kondisi organisasional dinyatakan dalam kriteria sangat. 4. Interaksi Dalam mengumpulkan data tentang interaksi diwakili oleh 6 sub indikator. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan WMS menunjukan angka ratarata sebesar 4,7. Setelah dikonsultasikan pada tabel konsultasi WMS maka indikator penilaian interaksi dinyatakan dalam kriteria sangat. 5. Semangat Kelompok Dalam mengumpulkan data tentang semangat kelompok diwakili oleh 3 sub indikator. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan WMS menunjukan angka rata-rata sebesar 4.50. Setelah dikonsultasikan pada tabel konsultasi WMS maka indikator penilaian semangat kelompok dinyatakan dalam kriteria sangat. 76

TABEL 4.3 Hasil WMS Variabel Y MOTIVASI KERJA Indikator Kesetiaan Kerja Sama Disiplin Tanggung Jawab No. Item 5 4 3 1 Jumlah F X F X F X F X F X F X Ratarata X / F Kategori 1 19 95 17 68 8 4 0 0 0 0 44 187 4,5 5 5 7 108 1 36 0 0 0 0 44 169 3,84 3 15 75 5 100 4 1 0 0 0 0 44 187 4,5 4 9 45 9 116 4 1 4 0 0 44 177 4,0 Total rata-rata indikator 4,09 5 1 60 30 10 6 0 0 0 0 44 186 4,3 6 10 50 6 104 7 1 1 0 0 44 177 4,0 7 4 0 33 13 4 1 3 0 0 0 44 164 3,73 Total rata-rata indikator 3,99 8 6 30 9 116 5 15 3 6 1 1 44 168 3,8 9 9 45 31 14 4 1 0 0 0 0 44 181 4,11 10 5 5 9 116 9 7 1 0 0 44 170 3,86 11 4 0 9 116 11 33 0 0 0 0 44 169 3,84 Total rata-rata indikator 3,91 1 6 30 8 11 9 7 1 0 0 0 44 169 3,84 Baik 13 7 35 7 108 9 7 1 0 0 44 17 3,91 Baik 14 11 55 5 100 8 4 0 0 0 0 44 179 4,07 15 10 50 88 11 33 1 0 0 44 173 3,93 Baik 16 17 85 1 84 5 15 1 0 0 44 186 4,3 17 17 85 1 84 6 18 0 0 0 0 44 187 4,5 18 16 80 3 9 5 15 0 0 0 0 44 187 4,5 77

19 10 50 5 100 8 4 1 0 0 44 176 4,00 Baik 0 5 5 13 5 1 63 5 10 0 0 44 150 3,41 Baik Total rata-rata indikator 3,94 Baik TOTAL RATA- RATA KESELURUHAN INDIKATOR 4,00 Adapun perhitungan data variabel Y (motivasi kerja) menggunakan Weigthted Mean Score (WMS) dapat digambarkan sebagai berikut: Diperoleh nilai rata-rata keseluruhan hasil perhitungan dengan menggunakan teknik Weight Means Score (WMS) adalah sebagai berikut: x = X N x = 4,09 + 3,99 + 3,91 + 3,94 4 15,1 x = 4 x = 3,98 Hasil perhitungan diatas selanjutnya dikonsultasikan dengan tolak ukur yang telah ditentukan, adapun tolak ukur yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 78

Tabel 4.4 Konsultasi Skor WMS Rentang Kriteria Penafsiran Waktu Variabel X Variabel Y 4,01-5,00 Baik SL (Selalu) SL (Selalu) 3,01-4,00 Baik S (Sering) S (Sering),01-3,00 Cukup KD (Kadang-kadang) KD (Kadang-kadang) 1,01-,00 Rendah JR (Jarang) JR (Jarang) 0,01-1,00 Rendah TP (Tidak Pernah) TP (Tidak Pernah) Perhitungan menunjukkan hasil rata-rata keseluruhan item pada variabel Y (motivasi kerja) adalah sebesar 3,98. Hal ini menunjukan bahwa motivasi kerja di PUSDIKMIN termasuk dalam kategori. Iklim Organisasi terbagi dalam 4 indikator, yaitu sebagai berikut: 1. Kesetiaan Dalam mengumpulkan data mengenai kesetiaan tersebut diwakili oleh 5 sub indikator. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan WMS menunjukan angka rata-rata sebesar 4,09. Setelah dikonsultasikan pada tabel konsultasi WMS maka indikator kesetiaan tersebut dinyatakan dalam kriteria sangat.. Kerja Sama Dalam mengumpulkan data mengenai kerja sama diwakili oleh 3 sub indikator. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan WMS menunjukan angka rata-rata sebesar 3,99. Setelah dikonsultasikan pada tabel konsultasi WMS maka indikator kerja sama dinyatakan dalam kriteria. 79

3. Disiplin Dalam mengumpulkan data tentang disiplin diwakili oleh 4 sub indikator. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan WMS menunjukan angka ratarata sebesar 3,91. Setelah dikonsultasikan pada tabel konsultasi WMS maka indikator disiplin dinyatakan dalam kriteria. 4. Tanggung Jawab Dalam mengumpulkan data mengenai tanggung jawab diwakili oleh 4 sub indikator. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan WMS menunjukan angka rata-rata sebesar 3,94. Setelah dikonsultasikan pada tabel konsultasi WMS maka indikator tanggung jawab tersebut dinyatakan dalam kriteria. b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku digunakan rumus: T i ( X i x) = 50 + 10. s Berikut ini diperoleh skor mentah dan skor baku untuk varaibel X dan variabel Y, yaitu sebagai berikut : 80

1. Iklim Organisasi (Variabel X) Tabel 4.5 Variabel X (iklim organisasi) Skor mentah angket variable X 86 87 90 90 88 88 84 83 9 87 97 95 94 94 89 87 89 96 85 88 80 77 80 8 78 84 7 76 6 89 90 83 7 66 57 9 87 93 88 89 76 80 86 83 Skor baku variabel X, didapat dengan rumus : T i ( X i x) = 50 + 10. s Contoh penyelesaian data mentah variabel X responden 1 T i ( X i x) (16 13,6) = 50 + 10. = 50 + 10 = 38,34 38 s 5,37 Dengan prosedur yang sama, maka data mentah variabel X (K) menjadi data baku, seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 SKOR BAKU 46 47 56 54 53 45 41 45 59 55 69 67 67 63 55 53 57 67 50 58 50 4 48 50 41 45 33 43 7 57 55 49 36 31 6 56 54 6 51 53 44 45 5 45 81

. Motivasi Kerja (Variabel Y) Skor mentah variabel Y Tabel 4.7 Variabel Y (motivasi kerja) Skor mentah angket variable Y 8 83 76 85 79 60 76 7 85 83 98 91 9 91 94 70 87 95 78 8 79 79 80 7 73 80 7 69 75 81 8 74 8 79 64 84 8 87 78 81 7 87 85 74 Skor baku variabel Y, didapat dengan rumus: T i ( X i x) = 50 + 10. s Contoh penyelesaian data mentah variabel Y responden 1 T i ( X i x) (91 108,87) = 50 + 10. = 50 + 10 = 30.9 31 s 9,38 Dengan prosedur yang sama, maka data mentah variabel Y (motivasi kerja) menjadi data baku, seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 4.8 SKOR BAKU 53 54 45 56 49 5 45 40 56 54 73 64 65 64 68 37 59 69 48 53 49 49 50 40 41 50 40 36 44 51 53 4 53 49 30 55 53 59 48 51 40 59 56 4 8

c. Uji Normalitas Distribusi Data Pengujian uji normalitas distribusi data dilakukan untuk menentukan teknis analisis parametrik atau non parametrik yang dapat digunakan untuk menganalisis data. Adapun hasil pemeriksaan terhadap distribusi data ini adalah sebagai berikut: 1. Distribusi data variabel X Berdasarkan hasil perhitungan skor baku, diperoleh nilai rata-rata hitung ( x ) untuk variabel X yaitu sebesar 50,05 dan simpangan baku (S) sebesar 10,06. Nilai-nilai yang diperoleh melalui perhitungan adalah : a. Rentang (R) = 43 b. Banyaknya kelas (BK) = 6 c. Panjang Kelas Interval (i) = 7,16 7 Dengan membandingkan χ hitung dengan nilai χ tabel untuk = 0, 05 dan derajad kebebasan = k - 1= 8-1 = 7, maka diperoleh kriteria pengujian sebagai berikut: Jika Jika χ hitung > χ hitung < χ tabel = 1,59 dengan χ tabel, artinya distribusi data tidak normal χ tabel, artinya data berdistribusi normal Ternyata χ hitung < χ tabel, atau 11,404 < 1,59, maka Data Iklim Organisasi di PUSDIKMIN berdistribusi normal. Uraian diatas dapat dilihat pada tabel berikut: 83

x Tabel 4.9 Uji Normaliotas Variabel X S χ hitung χ tabel Kesimpulan 50,055 10,06 11,404 1,59 Normal 18 16 14 1 10 8 6 4 0 6-33 34-41 4-49 50-57 58-65 66-69 Series1 Gambar 4.1 Grafik distribusi variabel X. Distribusi data variabel Y Berdasarkan hasil perhitungan skor baku, diperoleh nilaii rata-rata hitung ( x ) untuk variabel Y yaitu sebesar 49,81 dan simpangan baku (S) sebesar 10,10. Nilai-nilai yang diperoleh melalui perhitungan adalah : 84

a. Rentang (R) = 48 b. Banyaknya kelas (BK) = 6 c. Panjang Kelas Interval (i) = 8 Dengan membandingkan χ hitung dengan nilai χ tabel untuk = 0, 05 dan derajad kebebasan = k - 1= 8-1 = 7, maka diperoleh χ tabel = 14,067, dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika Jika χ hitung > χ hitung < χ tabel, artinya distribusi data tidak normal χ tabel, artinya data berdistribusi normal Ternyata χ hitung < χ tabel, atau 1,478 < 14,067, maka Data Motivasi kerja di PUSDIKIMIN berdistribusi normal. Uraian diatas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.10 Uji Normaliotas Variabel Y x S χ hitung χ tabel Kesimpulan 49,81 10,10 1,478 14,067 Normal 85

14 1 10 8 6 4 0 5-33 34-4 43-51 5-60 61-69 70-73 Gambar 4. Grafik distribusi variabel Y B. PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN Pengujian hipotesis penelitian bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi variabel X (Iklim Organisasi) terhadap variabel Y (Motivasi Kerja). Adapun hasil perhitungan analisis korelasi dengan menggunakann rumus pearson product moment yaitu sebagai berikut 86

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Analisis Korelasi Variabel X dengan Y Koefisien Koefisien Korelasi t hitung t tabel Korelasi Determinasi r xy 0,6033 4,903 1,684 36,40% Kesimpulan t hitung > t tabel Signifikan dan positif Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa : a. Koefisien Korelasi (r s ) antara variabel X dan Y adalah sebesar 0,6033. Artinya bahwa tingkat hubungan antara pengaruh iklim organisasi terhadap motivasi kerja memiliki hubungan yang cukup kuat. Hal ini berdasarkan pada kriteria koefisien korelasi dari Akdon dan Sahlan (005:188). Tabel 4.1 Interval Koefisien 0,80-1,000 0,60-0,799 0,40-0,599 0,0-0,399 0,00-0,199 Tingkat Hubungan Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Rendah b. Koefisien Determinasi (KD) diperoleh sebesar 36,40 %. Artinya Iklim Organisasi (Variabel X) memberikan pengaruh terhadap Motivasi Kerja (Variabel Y) sebesar 36,40 % dan sisanya sebanyak 63,60 % dipengaruhi oleh variabel lain. (perhitungan terlampir) c. Koefisien korelasi t hitung sebesar 4,903 sedangkan t tabel α = 0,05 dan n = 44, uji satu pihak; dk = n- = 44- = 4 sehingga di 87

peroleh t tabel = 1,684 ternyata t hitung lebih besar dari t tabel, atau 4,903 > 1,684. Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara variabel X dan variabel Y C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pembahasan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah hasil temuan dan hasil pengolahan data yang berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan pada rumusan masalah. Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan pada BAB I, karena masalah merupakan sesuatu yang perlu dipahami dan dicarikan jawabannya, supaya masalah dapat dijawab atau dipecahkan dengan maka masalah harus dirumuskan secara spesifik. Hasil pengolahan data yang dilaksanakan oleh penulis, maka penulis akan memaparkan hasil penemuan-penemuan yang akan menjawab permasalahanpermasalahan yang diteliti. Adapun rumusan masalah yang diteliti diantaranya sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran mengenai iklim organisasi di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN)?. Bagaimana gambaran mengenai motivasi kerja di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN)? 3. Apakah terdapat pengaruh iklim organisasi terdahap motivasi kerja di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN)? 88

Untuk lebih jelasnya maka penulis akan menjelaskan permasalahan di atas, maka penulis akan membahas sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan sebagai berikut : 1. Gambaran Iklim Organisasi Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN) Iklim Organisasi adalah : Serangkaian sifat lingkungan kerja yang dapat diukur berdasarkan persepsi kolektif dari orang-orang yang hidup dan bekerja di dalam lingkungan tersebut dan dapat mempengaruhi motivasi serta perilaku mereka diambil dari Timpe (199:4) Disamping itu, Davis (1985:1) mengemukakan iklim organisasi sebagai : Lingkungan manusia dimana para pegawai organisasi melakukan pekerjaan mereka. iklim organisasi dipengaruhi oleh hamper semua hal yang terjadi dalam suatu organisasi. Terbentuknya sebuah iklim organisasi sangat dipengaruhi oleh seluruh perilaku yang ada dalam organisasi. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Iklim organisasi merupakan suatu keadaan yang menunjukan suatu kehidupan yang saling berinteraksi, sehingga menimbulkan rasa senang atau tidak senang terhadap bidang pekerjaannya.. Berdasarkan hasil penelitian melalui uji kecenderungan rata-rata nilai dengan menggunakan Weighted Means Score (WMS), iklim organisasi diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,6 lalu di konsultasikan dengan skala Likert, maka angka 4,6 berada dalam kategori sangat, dengan demikian dapat diartikan bahwa 89

Iklim Organisasi Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN). Adapun tentang iklim organisasi itu sendiri dapat dilihat dari indikator sebagai berikut: a. Kondisi Internal Kondisi internal kerja sering disebut juga sebagai suasana atau keadaan dalam kerja. Adapun yang dimaksud hal ini yaitu mencakup keadaan fasilitas atau sarana yang ada, misalnya ruangan untuk pimpinan, ruang rapat, lobi, ruang kerja pegawai, ruang tamu dan lain-lain. Nilai skor rata-rata kondisi internal adalah 4,03. Hal ini menunjukkan kompetensi individu yang dimiliki dalam ik;im organisasi dikategorikan sangat. Hal ini berarti iklim organisasi telah memiliki kondisi internal yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. b. Kondisi Eksternal Selain kondisi lingkungan internal, kondisi eksternal perlu diperhatikan juga seperti kondisi keamanan dan keberadaan di tempat bekerja. Hal inilah yang mendukung terciptanya iklim kerja yang menyenangkan. Dari iklim kerja yang nyaman akan berakibat pada motivasi kerja yang pula. Nilai skor rata-rata kondisi eksternal adalah 4,0. Hal ini menunjukkan kondisi eksternal yang dimiliki oleh organisasi dikategorikan sangat. Hal ini berarti iklim organisasi telah memiliki kondisi eksternal yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. c. Kondisi Organisasional 90

Merupakan kegiatan rutinitas yang dilakukan secara organisasional pada tingkat kelas ataupun tingkat organisasi. Sama halnya dengan suatu lembaga adanya kondisi organisasional. Nilai skor rata-rata kondisi organisasional adalah sebesar 4.3 dengan kategori sangat. Hal ini berarti iklim organisasi telah memiliki kondisi organisasional yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. d. Interaksi Dalam lingkungan organisasi bahwasanya tidak luput dari proses komunikasi, dalam kehidupan sehari-hari komunikasi sangat berperan dan iklim organisasi tercipta karena adanya komunikasi. Hubungan yang dibangun bersifat formal dan non formal. Nilai skor rata-rata interaksi adalah sebesar 4,7 dengan kategori sangat. Hal ini berarti iklim organisasi telah memiliki interaksi yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. e. Semangat Kelompok Semangat kelompok, apabila dalam organisasi orang-orang saling mencurigai dan sulit untuk mempercayai dan tidak ada perasaan kelompok maka iklim kerja yang demikian disebut dengan semangat kerja yang rendah. Nilai skor rata-rata semangat kelompok adalah sebesar 4,50 dengan kategori sangat. Hal ini berarti iklim organisasi telah memiliki semangat kelompok yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.. 91

3. Gambaran motivasi kerja Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN) Menurut Siagian (00) mengemukaan definisi motivasi sebagai daya dorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi mencapai tujuannya. Dengan pengertian, bahwa tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi para anggota organisasi yang bersangkutan. 4. Berdasarkan hasil penelitian melalui uji kecenderungan rata-rata nilai dengan menggunakan Weighted Means Score (WMS), motivasi kerja diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,98 lalu di konsultasikan dengan skala Likert, maka angka 3,98 berada dalam kategori, dengan demikian dapat diartikan bahwa motivasi kerja Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN) berada dalam kategori. Adapun tentang kinerja guru itu sendiri dapat dilihat dari indikator sebagai berikut: a. Kesetiaan Kesetiaan yang dimaksud adalah tekad dan kesanggupan menaati, melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, tekad dan kesanggupan tersebut dibuktikan dengan sikap dan tingkah laku tenaga kerja sehari-hari serta dalam perbuatan melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Kesetiaan tenaga kerja terhadap perusahaan sangat berhubungan dengan pengabdiannya 9

Nilai rata-rata kesetiaan Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN) adalah 4.09 dengan kategori sangat. b. Kerja Sama Kerjasama adalah kemampuan tenaga kerja untuk bekerja bersama-sama, bekerja dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas dan pekerja Nilai rata-rata kerja sama Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN) adalah 3,99 dengan kategori. Baik dalam indikator ini motivasi kerja telah menciptakan kerja sama yang dalam bekerja. c. Disiplin Displin adalah kesanggupan seorang tenaga kerja untuk menaati segala ketentuan, peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, menaati peraturan kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang, serta sanggup untuk tidak melanggar larangan yang telah ditentukan oleh perusahaan maupun pemerintah, secara tertulis maupun secara tidak tertulis. Nilai rata-rata disiplin dalam motivasi kerja adalah 3,91 dengan kategori. d. Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah kesanggupan seseorang tenaga kerja dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan senya dan tepat waktu serta berani memikul resiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya. 93

Nilai rata-rata tanggung jawab dalam motivasi kerja Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN) adalah 3,94 dengan kategori. Baik dalam indikator ini motivasi kerja dapat memberikan tanggung jawab sebagai upaya peran kualitas kerja. 3. Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN) Dalam kehidupan berorganisasi, masalah iklim organisasi sangat berperan dan berpengaruh terutama dalam hal peningkatan motivasi kerja agar setiap pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab bisa sesuai dengan tujuan dan harapan semua unsure pegawai. Dalam hal ini tujuan organisasi yang dapat tercapai bisa dilihat apabila lingkungan kerja dapat menunjang terhadap motivasi para anggotanya, lingkungan kerja menyangkut seluruh aspek lingkungan sosial, formal maupun informal yang dirasakan oleh para anggota organisasi dan lingkungan itu dapat mempengaruhi pekerjaannya. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi spearman rank, diperoleh koefisien korelasi (r xy ) variable X dan Variabel Y adalah 0,6033 dapat dikategorikan pada korelasi cukup kuat yaitu 0,401-0,599 berdasarkan kriteria koefesien korelasi dari Akdon dan Sahlan (005:188). Hal ini memiliki arti bahwa iklim organisasi memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap motivasi kerja. Sedangkan dari hasil determinasi dapat diketahui pengaruh iklim organisasi terhadap motivasi kerja sebesar (36,40%) dan sisanya sebesar (63,60%) 94

merupakan variabel-variabel lain yang turut mendukung motivasi kerja Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN) yang tidak diteliti oleh penulis. Sedangkan dalam menguji keberartian koefesiensi korelasi diperoleh hasil dari perhitungan diketahui: Berdasarkan perhitungan diatas α = 0.05 dan n= 44, uji satu pihak sehingga dk = 44 - = 4 sehingga diperoleh t tabel = 1,684. Ternyata t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung > t table ) atau 4,903 > 1,684 maka Ho ditolak, artinya Ada pengaruh yang signifikan antara iklim organisasi terhadap motivasi kerja Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat dilihat bahwa pengaruh iklim organisasi dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap motivasi keerja Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN). Maka dapat disimpulkan bahwa apabila iklim organisasi maka akan berdampak pula terhadap motivasi kerja. Jadi terbuktilah bahwa iklim organisasi secara signifikan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. 95