BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia. Prevalensi stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuluh darah dalam mengalirkan darah ke otak. Ini bisa disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dua di dunia. Penyakit ini telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia dan semakin

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak

BAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat kerusakannya (WHO, 2016). Sebagai penyebab utama disabilitas jangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. American Heart Association, 2014; Stroke forum, 2015). Secara global, 15 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kronis telah terjadi di Indonesia seiring dengan kemajuan teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Heart Association (2015), Penyakit Jantung Bawaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

BAB I PENDAHULUAN UKDW. besar. Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke berpengaruh pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh sebab vaskular (WHO, 2004). Insiden stroke di Amerika Serikat

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB I PENDAHULUAN. mementingkan defisit neurologis yang terjadi sehingga batasan stroke adalah. untuk pasien dan keluarganya (Adibhatla et al., 2008).

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengakibatkan hampir mortalitas (Goldszmidt et al, 2013). Stroke juga

BAB I. Pendahuluan. A. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat penyakit kardiovaskuler pada tahun 1998 di Amerika Serikat. (data dari

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mortalitas yang tinggi di dunia. Menurut data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja (Muttaqin, 2008). Corwin (2009) menyatakan dalam Buku Saku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kardiovaskuler (PKV) (Kemenkes RI, 2012). World Health Organization. yang berpenghasilan menengah ke bawah (WHO, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi pada. kelompok umur tahun, yakni mencapai 15,9% dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kardiovaskuler dan kanker. Di pusat-pusat pelayanan neurologi di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Profil kesehatan masyarakat di negara-negara industri telah berubah secara

BAB I PENDAHULUAN. darah menuju otak, baik total maupun parsial (sebagian) (Čengić et al., 2011).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: STROKE HEMORAGIK DI ICU RSUI KUSTATI SURAKARTA

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi aorta dan cabang arteri yang berada di perifer terutama yang memperdarahi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan perekonomian ke

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. Stroke adalah sindroma yang ditandai oleh onset. akut defisit neurologis/ gangguan fungsi otak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi glukosa (1). Terdapat dua kategori utama DM yaitu DM. tipe 1 (DMT1) dan DM tipe 2 (DMT2). DMT1 dulunya disebut

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan 63% penyebab kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa

BAB 1 : PENDAHULUAN. mengancam hidup seperti penyakit kardiovaskuler.

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah salah satu penyebab kematian utama di dunia. Stroke membunuh lebih dari 137.000 orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap 4 menit, seseorang meninggal karena stroke. Stroke berada di peringkat 3 di antara semua penyebab kematian, setelah penyakit jantung dan kanker (Murphy SL et al.2013). Stroke merupakan suatu serangan tiba-tiba pada jaringan otak yang disebabkan oleh perdarahan atau adanya sumbatan pembuluh darah. Penyakit stroke ini adalah salah satu penyakit yang bertanggung jawab pada angka kesakitan dan kematian di seluruh dunia. Di seluruh dunia, pada tahun 2010 terdapat 16.9 juta penderita stroke serangan pertama, 33 juta penderita selamat, setengah dari penderita selamat mengalami kelumpuhan permanen, dan 5.9 juta penderita meninggal akibat stroke. Diperkirakan pada tahun 2030, tambahan 3,4 juta orang berusia 18 tahun akan terkena stroke, prevalensinya meningkat 20,5% dari tahun 2012 (Feigin VL et al. 2011 ; Heidenreich PA et al. 2013). Selain sebagai penyakit yang mematikan setelah penyakit jantung dan kanker, berdasarkan data statistik dari seluruh dunia diketahui bahwa stroke juga merupakan penyebab terbanyak dari seluruh kecacatan di dunia. Penyakit ini adalah penyebab utama kecacatan yang terjadi pada usia dewasa saat ini. Tercatat 50 juta orang mengalami kecacatan akibat stroke pada tahun 1999, yaitu sebesar 3,5% dari seluruh penderita cacat. Jumlah ini diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan hingga tahun 2020 nanti, dimana diperkirakan 61 juta orang akan mengalami kecacatan akibat stroke.

Di Amerika Serikat stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung dan semua bentuk kanker. Setiap tahun 750.000 warga Amerika akan mengalami stroke yang baru atau berulang. Stroke juga merupakan penyebab medis disabilitas tersering. Keadaan ini merupakan insiden tertinggi dan kondisi neurologis yang sering ditangani di rumah sakit (Alway, 2011). Kasus stroke menjadi urutan ketiga sebagai penyebab utama kematian setelah penyakit jantung koroner dan kanker di negara-negara berkembang. Negara berkembang juga menyumbang 85,5% dari total kematian akibat stroke di seluruh dunia. Dua pertiga penderita stroke terjadi di negara-negara yang sedang berkembang. Terdapat sekitar 13 juta korban stroke baru setiap tahun dimana 4,4 juta di antaranya meninggal dalam 12 bulan (WHO, 2006). Di Indonesia stroke juga merupakan penyebab kematian nomor tiga terbanyak setelah penyakit jantung dan kanker. Setiap 8 dari 1000 orang menderita stroke di Indonesia, dan dari 7 orang yang meninggal, 1 diantaranya diakibatkan oleh stroke. Sementara itu, berdasarkan data dari riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui bahwa penyakit stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan utama di hampir seluruh RS di Indonesia yaitu sebesar 15,4% (Permatasari, 2011 ; Kemenkes RI, 2011). Begitu juga di daerah Sumatera Barat, diketahui bahwa dari profil kesehatan Provinsi Sumatera Barat tahun 2010, stroke merupakan penyakit ketiga terbanyak (Permatasari, 2011; Kemenkes RI, 2011). Data dari rekam medis tentang 15 penyakit terbanyak di instalasi Rawat Jalan RSUP DR. M. Djamil Padang pada tahun 2010 persentasi penyakit stroke adalah 1,27% dan tahun 2011 meningkat menjadi 1,38%. Berdasarkan data di poliklinik saraf RSUP DR. M. Djamil Padang tahun 2012 (Januari Agustus), stroke merupakan penyakit terbanyak yaitu sebanyak 64%.

Secara garis besar stroke dapat dibagi menjadi 2 tipe, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Dari keseluruhan kejadian stroke didapatkan sekitar 85% pasien mengalami stroke iskemik dan 15% stroke hemoragik (perdarahan intraserebral 10% dan perdarahan subaraknoid 5%). Penyebab terjadinya stroke iskemik adalah pengerasan dinding pembuluh darah (aterosklerosis) 50%, stroke lakunar 25%, kardioemboli 20%, serta diseksi arteri dan paten foramen ovale 5% (American Stroke Association, 2015). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian stroke iskemik lebih tinggi dibandingkan stroke hemoragik. Ada banyak faktor yang dapat menimbulkan stroke. Secara garis besar, faktor-faktor risiko stroke tersebut dibedakan menjadi faktor risiko yang tidak dapat diubah atau tidak dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat diubah atau dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi meliputi usia, jenis kelamin, riwayat stroke dalam keluarga, dan adanya riwayat stroke sebelumnya. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi meliputi hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia, riwayat penyakit jantung, obesitas, dan merokok (National Stroke Association, 2009). Faktor risiko yang dapat dimodifikasi pada stroke yaitu tekanan darah tinggi (hipertensi) memberikan kontribusi sekitar 50% dari semua kejadian stroke, diabetes melitus yang meningkatkan risiko terserang stroke menjadi dua kali lipat, penyakit jantung seperti fibrilasi atrium sudah diderita pada 25% pasien stroke serangan pertama, dan kadar kolesterol darah tinggi (American Stroke Association, 2015). Salah satu faktor risiko yang penting untuk terjadinya stroke adalah hipertensi (Hariyono, 2002). Hasil penelitian Ramadhanis (2012) menyatakan bahwa pasien hipertensi mempunyai peluang sebesar 4,117 kali menderita stroke dibandingkan pasien non hipertensi. Adanya faktor risiko stroke, membuktikan bahwa stroke adalah suatu penyakit yang dapat

diramalkan sebelumnya dan bukan merupakan suatu hal yang terjadi begitu saja, sehingga istilah cerebrovascular accident telah ditinggalkan (Rambe, 2006). Diabetes mellitus atau DM merupakan masalah endokrinologis yang menonjol dalam pelayanan kesehatan dan juga sudah terbukti sebagai faktor risiko stroke dengan peningkatan risiko relatif pada stroke iskemik 1.6 sampai 8 kali dan pada stroke hemoragik 1.02 hingga 1.67 kali (American Stroke Association, 2015). Salah satu faktor risiko terjadinya stroke iskemik adalah dislipidemia. Dislipidemia mengacu pada kondisi dimana terjadi abnormalitas profil lipid dalam plasma (Pramono, 2009). Sekitar 50% orang dewasa di Amerika, didapatkan kadar kolesterol >200 mg/dl dan sekitar 25% dari orang dewasa umur >20 tahun dengan kadar kolesterol >240 mg/dl (Anwar, 2005). Penelitian MONICA di Jakarta 1988 menunjukkan bahwa kadar rata-rata kolesterol total pada wanita adalah 206,6 mg/dl dan pria 199,8 mg/dl. Tahun 1993 meningkat menjadi 213 mg/dl pada wanita dan 204,8 mg/dl pada pria (Anwar, 2005). Fibrilasi atrium merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap stroke pada pasien usia tua. Fibrilasi atrium memiliki asosiasi yang kuat dan telah dibuktikan sebagai faktor risiko stroke dengan estimasi risiko relatif sebesar 5,0-18,0 dan estimasi prevalensinya sekitar 1-2. Fibrilasi atrium dapat menyebabkan risiko stroke atau emboli menjadi 5 kali lipat dibanding pasien tanpa fibrilasi atrium (Gofir 2009). Pasien dengan fibrilasi atrium memiliki risiko hampir 3 kali untuk menderita stroke iskemik daripada pasien tanpa fibrilasi atrium (Puspaningtias, 2008). Apabila fibrilasi atrium ditemukan bersama penyakit jantung rematik akan meningkatkan risiko stroke sebesar 17 kali (Mashal et al. 2011), sedangkan menurut Ropper and Brown (2005) sebesar 18 kali. Fibrilasi atrium juga meningkatkan morbiditas dan mortalitas karena berimplikasi pada fungsi jantung (Gutierrez and Blanchard, 2011) dan meningkatkan risiko kejadian stroke. Pasien stroke dengan fibrilasi atrium lebih cenderung

mengalami stroke iskemik. Perdarahan intraserebral frekuensinya lebih tinggi pada pasien tanpa fibrilasi atrium (Steger et al. 2003) Umur dan jenis kelamin merupakan dua di antara faktor risiko stroke yang tidak dapat dimodifikasi. Stroke dapat menyerang semua umur, tetapi lebih sering dijumpai pada populasi usia tua. Setelah berumur 55 tahun, risikonya berlipat ganda setiap kurun waktu sepuluh tahun (Wiratmoko, 2011). American Heart Association mengungkapkan bahwa serangan stroke lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa prevalensi kejadian stroke lebih banyak pada laki-laki (Goldstein, 2011). Penyakit stroke tidak hanya terjadi pada kelompok usia di atas 50 tahun, tetapi juga menyerang kelompok usia dibawah 30 tahun. Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2007 mendapatkan angka kematian akibat stroke pada usia 45 sampai 54 tahun adalah sebesar 15,9% di daerah perkotaan dan 11,5% di daerah pedesaan. Hal ini menunjukkan bahwa stroke juga menyerang usia produktif (Junaidi, 2011; Kemenkes RI, 2011). Data statistik di United Kingdom menunjukkan bahwa insiden stroke pada laki-laki lebih tinggi 25% dibandingkan perempuan, namun sebagai perempuan yang angka harapan hidupnya lebih tinggi maka insiden stroke pada perempuan usia tua lebih tinggi dibanding lakilaki. Sekitar 75% pasien stroke terjadi pada usia 65 tahun (American Stroke Association, 2015). Berdasarkan riskesdas tahun 2013 tentang faktor risiko stroke yang tidak dapat dimodifikasi berupa usia dan jenis kelamin, prevalensi stroke pada kelompok yang didiagnosis tenaga kesehatan terlihat meningkat seiring bertambahnya usia, tertinggi pada usia 75 tahun (43,1%). Prevalensi stroke yang terdiagnosis tenaga kesehatan berdasarkan diagnosis atau gejala sama tinggi pada laki-laki dan perempuan (Depkes, 2013).

Sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif dan efisien untuk stroke karena sifatnya yang multikausal (disebabkan banyak faktor). Upaya pencegahan merupakan salah satu cara yang paling efektif dan efisien untuk mengurangi angka kejadian stroke. Upaya pencegahan baru dapat dilakukan jika kita mengetahui faktor risiko apa saja yang dapat menyebabkan serangan stroke. Oleh karena itu, pengetahuan terhadap faktor risiko penyebab stroke sangat diperlukan untuk merumuskan cara pencegahan yang efektif (Nastiti, 2012). Mengingat bahwa penyakit stroke merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia dan di Indonesia, banyaknya kasus stroke di RSUP Dr. M. Djamil Padang, penyebab utama dari seluruh kecacatan di seluruh dunia, perkiraan penderita stroke serta angka kematian dan kecacatan yang diakibatkan oleh stroke yang terus meningkat, serta banyaknya faktor risiko yang ikut mempengaruhi terjadinya serangan stroke yang bisa dikendalikan untuk menekan kejadian stroke, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana gambaran faktor risiko dan distribusi tipe stroke pada pasien rawat inap di Bagian Neurologi RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 1 Januari 2014 31 Desember 2014. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui faktor risiko dan tipe stroke pada pasien rawat inap di Bagian Neurologi RSUP Dr. M. Djamil Padang pada periode 1 Januari 2014 31 Desember 2014. 1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Untuk mengetahui distribusi frekuensi tipe stroke di Bagian Neurologi RSUP DR. M. Djamil Padang. 1.3.2.2 Untuk mengetahui distribusi frekuensi penderita stroke berdasarkan usia di Bagian Neurologi RSUP DR. M. Djamil Padang. 1.3.3.3 Untuk mengetahui distribusi frekuensi penderita stroke berdasarkan jenis kelamin di Bagian Neurologi RSUP DR. M. Djamil Padang 1.3.3.4 Untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor risiko stroke di Bagian Neurologi RSUP DR. M. Djamil Padang. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti Sebagai kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan setelah masa perkuliahan selesai. 1.4.2 Bagi Masyarakat Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dasar bagi masyarakat dan tenaga kesehatan dalam upaya pencegahan penyakit stroke. 1.4.3 Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya.